Perusahaan: Bloomberg

  • Tak Diajak Trump Masuk Kabinet, Begini Respons Bos JPMorgan

    Tak Diajak Trump Masuk Kabinet, Begini Respons Bos JPMorgan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih AS Donald Trump menyebut dirinya tidak memberikan jabatan kepada CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon pada masa jabatan keduanya.

    “Saya sangat menghormati Jamie Dimon, dari JPMorgan Chase, tetapi dia tidak akan diundang untuk menjadi bagian dari pemerintahan. Saya berterima kasih kepada Jamie atas pengabdiannya yang luar biasa kepada negara,” kata Trump dalam sebuah postingan di jaringan Truth Social miliknya dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/11/2024).

    Adapun, Dimon langsung menanggapi Trump di KTT CEO Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), beberapa saat setelah pernyataan presiden terpilih tersebut.

    “Pertama-tama, saya mendoakan yang terbaik untuk presiden dan terima kasih ini adalah pesan yang sangat bagus. Tapi saya hanya ingin bilang ke presiden juga, saya sudah 25 tahun tidak punya bos dan saya belum siap untuk memulai,” kata Dimon.

    Komentar tersebut terjadi pada hari di mana Trump membuat pilihan yang lebih penting untuk pemerintahan barunya, termasuk Robert F. Kennedy Jr., yang skeptis terhadap vaksin, untuk memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dan Jay Clayton, mantan kepala Komisi Sekuritas dan Bursa, sebagai Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York.

    Trump sebelumnya mengatakan dia akan mempertimbangkan Dimon sebagai Menteri Keuangan dalam wawancara bulan Juni dengan Bloomberg Businessweek tetapi kemudian menyangkal pernyataan itu. “Dia adalah seseorang yang akan saya pertimbangkan,” kata Trump dalam wawancara tersebut.

    Namun pada bulan Juli, dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mendiskusikan, atau memikirkan Dimon untuk berperan dalam kabinetnya. Trump juga menambahkan bahwa dia tidak tahu dari mana ide tersebut berasal, yang dia sebut mungkin dari kelompok Kiri Radikal.

    Tim Trump mulai mengerucutkan pilihannya untuk Menteri Keuangan dengan pendiri Key Square Group LP Scott Bessent, CEO Cantor Fitzgerald LP Howard Lutnick, dan mantan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer di antara para pesaingnya. Dia diperkirakan akan mengambil keputusan secepatnya pada minggu ini. 

    Dimon mengatakan bahwa pejabat pemerintah akan bertanggung jawab atas situasi geopolitik, militer, dan geoekonomi paling rumit yang dihadapi dunia sejak Perang Dunia II.

    The New York Times pada Oktober lalu melaporkan bahwa Dimon secara pribadi mendukung saingan Trump dalam pemilihan umum, Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris dan mengatakan kepada orang-orang bahwa dia akan mempertimbangkan peran dalam pemerintahannya. 

    Namun, Dimon berjanji akan bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih. Istrinya, Judy Dimon, mendukung pencalonan Harris sebagai presiden, dengan memberikan sumbangan dan mengumpulkan pemilih di negara bagian Michigan.

  • The Fed Beri Sinyal Perlambat Laju Pemangkasan Suku Bunga

    The Fed Beri Sinyal Perlambat Laju Pemangkasan Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menyebut kinerja perekonomian AS baru-baru ini sangat baik, sehingga memberikan ruang bagi para bankir bank sentral untuk menurunkan suku bunga dengan hati-hati.

    “Perekonomian tidak mengirimkan sinyal apa pun bahwa kita perlu segera menurunkan suku bunga. Kekuatan yang kami lihat dalam perekonomian saat ini memberi kami kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” kata Powell di Dallas dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/11/2024).

    Para gubernur bank sentral AS mulai menurunkan biaya pinjaman pada bulan September dengan pemotongan agresif sebesar setengah poin persentase. Mereka kemudian menurunkan kembali suku bunga kebijakan sebesar seperempat poin pada pekan lalu. 

    The Fed telah mengisyaratkan kesediaan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut selama inflasi terus melambat. Komentar Powell sejalan dengan beberapa rekannya yang menganjurkan pendekatan pelan-pelan terhadap penurunan suku bunga di masa depan.

    “Kami berada di ambang jeda. Jelas bahwa The Fed telah mengambil kebijakan yang lebih tegas daripada yang diperlukan pada saat ini,” kata Lindsey Piegza, Chief Economist di Stifel Financial Corp.

    Piegza memperkirakan The Fed akan melakukan jeda pemangkasan suku bunga pada Januari mendatang dan kemudian hanya melakukan pemotongan paling banyak tiga kali pada tahun depan.

    Dalam diskusi yang dimoderatori setelah pidatonya, Powell menambahkan bahwa ketidakpastian mengenai tingkat suku bunga yang netral – di mana kebijakan tidak menstimulasi atau menghambat pertumbuhan – memberikan alasan lain untuk mengambil tindakan secara hati-hati. Beberapa pejabat Fed mengatakan mereka yakin suku bunga The Fed masih berada pada wilayah yang membatasi dan lebih memilih penurunan suku bunga secara bertahap.

    “Dalam situasi ini, yang perlu kita lakukan adalah berhati-hati. Ketika bank sentral mendekati kisaran tingkat netral yang masuk akal, mungkin kita memperlambat langkah yang kita lakukan hanya untuk meningkatkan peluang agar kita dapat melakukan hal ini dengan benar,” kata Powell.

    Data yang dirilis awal pekan ini menunjukkan ukuran inflasi AS tetap kuat di bulan Oktober. Indeks harga konsumen inti – yang tidak termasuk biaya makanan dan energi – meningkat 0,3% untuk bulan ketiga.

    “Inflasi mendekati target jangka panjang kami sebesar 2%, namun hal tersebut belum tercapai,” kata Powell. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Dengan kondisi pasar tenaga kerja yang berada dalam kondisi yang tidak seimbang dan ekspektasi inflasi yang terjaga dengan baik, saya memperkirakan inflasi akan terus turun menuju tujuan kami sebesar 2%, meskipun terkadang dalam jalur yang bergelombang.”

    Powell tidak memberikan komentar mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.

    Kebijakan moneter bisa menghadapi tantangan tahun depan jika Presiden terpilih Donald Trump memenuhi janji kampanyenya untuk memotong pajak, membatasi imigrasi dan menerapkan tarif. Ketidakpastian kebijakan mungkin juga berkontribusi terhadap sikap The Fed yang lebih lamban dalam menurunkan suku bunga saat ini.

    Kebijakan Trump

    Adapun, Powell juga kembali mengulangi komentarnya bahwa masih terlalu dini bagi para pengambil kebijakan untuk melakukan perubahan dalam mengantisipasi kebijakan fiskal atau perdagangan baru di masa pemerintahan Presiden terpilih AS, Donald Trump.

    “Saya pikir kita punya waktu untuk melakukan penilaian mengenai dampak bersih dari perubahan kebijakan terhadap perekonomian sebelum kita bereaksi,” katanya.

    Dia menekankan bahwa jika menyangkut potensi tarif baru, reaksi mitra dagang AS akan memperumit dampaknya terhadap AS, dan dampak negatif terhadap pertumbuhan dapat berlawanan dengan dampak positif kebijakan fiskal.

    “Hal lainnya adalah: Bagaimana dengan pembalasan? Selain itu, hal ini terjadi pada saat terdapat kebijakan fiskal yang dapat mendukung perekonomian. Jadi, apa sebenarnya efek akhirnya?” katanya.

    Trump juga mengkritik The Fed dan Powell. Pada konferensi pers 7 November, Powell mengatakan dia tidak akan meninggalkan The Fed jika diminta mengundurkan diri. Dia juga menambahkan bahwa segala upaya untuk menurunkan dia atau gubernur Fed lainnya dalam posisi kepemimpinan tidak diizinkan berdasarkan hukum.

    Perekonomian AS terus berkembang dengan pesat, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 3% selama dua tahun terakhir. Sementara itu, pasar tenaga kerja telah mendingin, namun tetap tangguh. 

    Powell mengatakan, pasar tenaga kerja berada dalam kondisi yang solid, dan menurut banyak metrik, pasar tenaga kerja kembali ke tingkat lebih normal sesuai dengan mandat ketenagakerjaan maksimum.

    “Membaiknya kondisi pasokan telah mendukung kinerja perekonomian yang kuat ini. Tenaga kerja telah berkembang pesat, dan produktivitas telah tumbuh lebih cepat selama lima tahun terakhir dibandingkan dua dekade sebelum pandemi, sehingga meningkatkan kapasitas produktif perekonomian dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang pesat tanpa terlalu panas,” ujar Powell.

    Produktivitas yang lebih tinggi, yang memungkinkan pekerja menghasilkan lebih banyak output per jam, membantu membatasi inflasi dan merupakan kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    Beberapa pengambil kebijakan, termasuk Neel Kashkari dari Fed Minneapolis, mengatakan bahwa produktivitas yang lebih tinggi pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan suku bunga yang lebih sedikit. 

    “Pada akhirnya, arah kebijakan suku bunga akan bergantung pada bagaimana data yang masuk dan prospek ekonomi berkembang,” kata Powell.

    Tinjauan Kerangka Kerja

    Ketua The Fed juga menyampaikan komentarnya yang paling terbuka mengenai tinjauan kerangka kerja bank sentral yang akan datang. 

    Dia mengatakan pertanyaan yang diajukan dalam tinjauan ini akan berkisar pada seberapa besar kekhawatiran para pembuat kebijakan terhadap batas bawah nol saat ini. Hal tersebut karena suku bunga tampaknya akan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. 

    Sejak 2008 lalu, para pejabat telah memangkas suku bunga acuan mereka menjadi nol sebanyak dua kali, sehingga membatasi efektivitas kebijakan moneter.

    Meskipun Powell mengatakan The Fed belum membuat keputusan apa pun, dia menyarankan bank sentral akan beralih ke target inflasi tradisional. 

    Adapun kerangka kerja yang ada saat ini, yang dirilis pada 2020, menyatakan bahwa para pengambil kebijakan akan mengejar periode yang melampaui target The Fed sebesar 2% ketika pertumbuhan harga terus-menerus berada di bawah target mereka.

    “Pada saat yang sama, kasus dasar (base case) harus lebih seperti fungsi reaksi tradisional,” kata Powell. “Anda tidak menjanjikan overshoot, Anda hanya menargetkan inflasi. Kami belum membuat keputusan apa pun, tapi itulah pertanyaan yang akan kami ajukan.”

  • Dampak Perang Lawan Ukraina, Harga Bahan Pokok Rusia Melonjak Tajam

    Dampak Perang Lawan Ukraina, Harga Bahan Pokok Rusia Melonjak Tajam

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Rusia menghadapi lonjakan harga pangan, yang menyulitkan Presiden Vladimir Putin di tengah upayanya menyeimbangkan ambisi militer Kremlin dengan stabilitas dalam negeri.

    Dikutip dari Bloomberg, data yang dirilis oleh Layanan Statistik Federal Rusia pada Kamis (14/11/2024) mencatat, harga satu kilogram kentang setidaknya 73% lebih mahal dibandingkan awal tahun, sementara harga mentega telah meningkat lebih dari 30%.

    Kedua produk tersebut menduduki puncak daftar yang disusun oleh badan tersebut, dengan sayuran seperti bawang bombay dan bit naik lebih dari 20%. Sementara itu, harga krim asam, susu, roti, dan ikan semuanya naik sekitar 12%—15% dari level 2023. 

    Jaksa Agung Rusia Igor Krasnov telah memulai penyelidikan terhadap kenaikan harga yang dilakukan produsen susu dan berjanji akan memberikan tanggapan. Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, juga  memerintahkan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan cukup buah dan sayur-sayuran.

    Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Dmitry Patrushev menuntut pemantauan harian terhadap pasar pangan dan langkah-langkah untuk menstabilkan situasi. 

    “Semua keributan ini dilakukan agar masyarakat mengasosiasikan masalah pangan dengan tindakan produsen dan pedagang dan bukan dengan konsekuensi perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina,” kata penasihat khusus di Middle East Media Research Institute, Vladislav Inozemtsev. 

    Dia menyebut, ketika harga mentega meningkat lebih cepat pada 2007 lalu, tidak ada seorang pun di pemerintahan yang khawatir.

    Sementara itu, pada pertemuan mengenai harga pangan bulan ini, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Layanan Anti-monopoli Federal merekomendasikan produsen makanan dan jaringan ritel untuk memotong harga jenis barang tertentu, menurut Interfax.

    “Alat utama pihak berwenang adalah kekerasan. Pihak berwenang memiliki banyak pengalaman dalam memaksa produsen dan rantai ritel untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Tetapi, tekanan yang kuat tidak terlalu efektif, atau hanya bersifat sementara,” kata peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center Tatiana Stanovaya.

    Masyarakat Rusia telah berjuang menghadapi kenaikan harga pangan bahkan sebelum kenaikan harga pangan terjadi pada tahun ini, dan Putin dibanjiri keluhan saat menjadi tuan rumah acara seruan warga pada akhir tahun lalu. Ketika situasi semakin memburuk, para pejabat dari Kementerian Pertanian hingga Kejaksaan Agung merasa khawatir mengenai bagaimana harga dapat dikendalikan.

    Banks sentral Rusia, The Bank of Russia mungkin kesulitan menemukan jawabannya, setelah menaikkan suku bunga utamanya ke rekor tertinggi sebesar 21% pada bulan lalu. 

    “Keseimbangan risiko inflasi masih cenderung meningkat secara signifikan,” kata para pejabat bank sentral pada saat itu, sambil mengindikasikan kemungkinan peningkatan lebih lanjut.

    Bank memperkirakan inflasi tahun 2024 akan mencapai 8%—8,5%.

    Langkah Bank of Russia untuk meningkatkan biaya pinjaman untuk mengurangi permintaan berdampak kecil pada inflasi—pertumbuhan harga tahunan turun menjadi 8,54% pada September 2024 dari 8,63% pada bulan sebelumnya—tetapi kemampuan kebijakan moneter untuk mengendalikan harga pangan terbatas. Inflasi pangan tetap di atas 9% pada Oktober 2024.

    Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya biaya logistik dan produksi, serta meningkatnya harga bahan mentah dan perlengkapan, pakan ternak, bahan bakar, dan banyak lainnya. Melemahnya mata uang rubel dan terganggunya rantai pasokan tradisional akibat sanksi terkait perang telah menyebabkan beberapa produk impor menjadi langka dan mahal.

    Meskipun perang di Ukraina telah menarik pekerja dari berbagai industri untuk bertugas di militer, pertanian adalah salah satu sektor yang paling terkena dampaknya. Menteri Pertanian Oksana Lut memperkirakan kekurangan pekerja mencapai 200.000 orang. Pukulan lebih lanjut datang dari dampak kondisi cuaca yang berfluktuasi terhadap hasil panen.

    Terbatasnya peluang untuk memperluas produksi dalam negeri karena langkanya personel dan teknologi yang ketinggalan jaman telah membuat Rusia semakin bergantung pada impor. Negara ini telah mulai mengimpor mentega dari Turki dan Uni Emirat Arab, sementara Azerbaijan membantu mengatasi kekurangan telur pada awal tahun ini.

  • Konsensus Ekonom: Surplus Neraca Dagang Oktober 2024 Melandai jadi US,09 Miliar

    Konsensus Ekonom: Surplus Neraca Dagang Oktober 2024 Melandai jadi US$3,09 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia diramalkan masih akan membukukan surplus pada Oktober 2024 dan menandai tren beruntun sepanjang 54 bulan. 

    Berdasarkan konsensus proyeksi 18 ekonom yang dihimpun Bloomberg, diproyeksikan bahwa nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan Oktober 2024 adalah US$3,09 miliar.

    Angka tersebut tercatat lebih rendah dari realisasi neraca dagang September 2024 senilai US$3,26 miliar.

    Adapun estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom dari JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dengan nominal US$3,6 miliar dan estimasi terendah oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual di angka US$2,16 miliar.

    David menyatakan penurunan surplus pada masa menjelang akhir tahun ini akibat harga-harga komoditas ekspor unggulan Indonesia yang cenderung naik. Seperti minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), batu bara, dan minyak.

    Di tengah kenaikan harga komoditas, David melihat ada kemungkinan volume ekspor yang melambat sehingga kinerja ekspor melandai. Secara tahunan, ekspor diprediksi kontraksi 2,33% (year on year/YoY) dan impor masih akan tumbuh 4,25%. 

    “Perlambatan ekspor didukung juga oleh perlambatan impor China pada bulan Oktober,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/11/2024).

    Meski demikian, David memproyeksikan akan ada sedikit akselerasi impor jelang akhir tahun karena faktor musiman terutama kebutuhan bahan baku dan barang jadi. 

    Senada, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang juga menyampaikan bahwa kinerja ekspor cenderung stagnan. 

    Sementara impor akan terkerek naik dengan tingginya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). Alhasil, surplus neraca perdagangan akan turun ke US$3,08 miliar dari posisi September 2024. 

    “Nilai impor cenderung naik di kuartal akhir, persiapan konsumsi Nataru. Jadi surplus perdagangan perkiraannya sedikit turun,” tuturnya.

    Pada September 2024, ekspor per September 2024 tercatat senilai US$22,08 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sejumlah US$18,82 miliar sehingga surplus terjaga. Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

    Secara kumulatif atau sepanjang periode Januari—September 2024, ekspor tercatat senilai US$192,85 miliar dan impor senilai US$170,87 miliar, sehingga surplus neraca dagang barang Indonesia periode Januari—September 2024 mencapai US$21,98 miliar.

    Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan di kisaran US$31,6 miliar hingga US$53,4 miliar di 2024.

  • Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Data Ekonomi AS Lagi-lagi Menekan Rupiah

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau masih melemah pada pembukaan perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Kamis, 14 November 2024, pada pagi ini rupiah melemah 63 poin atau 0,4 persen menjadi Rp15.847 per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 80 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.849 per USD. Pada perdagangan hari ini rupiah akan bergerak di level Rp15.769-Rp15.849 per USD.
     

    Melansir Antara, rupiah melemah setelah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024.
     
    “Tren penguatan dolar AS masih berlanjut karena pasar masih mengantisipasi kemungkinan kebijakan perang dagang atau kenaikan tarif perdagangan AS di pemerintahan Trump,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
     
    Inflasi utama bulanan AS tercatat sebesar 0,2 persen month on month (mom), sesuai dengan ekspektasi. 
    Inflasi utama tahunan sedikit naik menjadi 2,6 persen year on year (yoy), juga sejalan dengan estimasi pasar.
     
    Data IHK tersebut meningkatkan ekspektasi investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan pada Desember 2024.
     
    Indeks dolar AS rebound karena beberapa pernyataan dari pejabat Fed, yang mendukung untuk mempertahankan pendekatan hati-hati mereka mengenai jalur Fed Funds Rate (FFR). 
     
    Meskipun mereka mengatakan tentang kemajuan disinflasi di AS, mereka cenderung mempertahankan sikap pendekatan bertahap untuk penurunan suku bunga kebijakan.
     
    Akibatnya, ekspektasi FFR high-for-longer pada tahun 2025 meningkat, sehingga mendorong permintaan Dolar AS. Indeks Dolar AS naik sebesar 0,43 persen menjadi 106,48 dan yield US Treasury 10 tahun meningkat sebesar dua basis poin (bps) menjadi 4,45 persen.
      
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kompak, Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Melemah pada Awal Perdagangan

    Kompak, Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Melemah pada Awal Perdagangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah hari ini Kamis (14/11/2024) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pergerakan negatif rupiah terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona merah.

    Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 09.24 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.850 per dolar AS atau melemah 66 poin (0,42%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Sementara yen Jepang di pasar spot exchange melemah 0,4 poin (0,26%) mencapai 155,8 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Adapun dolar Hong Kong melemah 0,0008 (0,01%) mencapai 7,7 per dolar AS, won Korea melemah 3,4 poin (0,24%) mencapai 1.408 won per dolar AS, rupe India menguat 0,008 poin (0,01%) mencapai 84,3 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok melemah 0,009 (0,13%) mencapai 7,2 yuan per dolar AS.

    Di tengah pelemahan rupiah hari ini, dolar Singapura ditransaksikan melemah 0,002 (0,016%) mencapai 1,34 per dolar AS, peso Filipina melemah 0,06 (0,11%) mencapai 58,8 peso per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,03 poin (0,7%) mencapai 4,4 ringgit per dolar AS, baht Thailand melemah 0,03 poin (0,37%) mencapai 35,1 baht per dolar AS.

  • Lagi Akur! Gerak Rupiah Senada dengan Dolar AS

    Lagi Akur! Gerak Rupiah Senada dengan Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar rupiah menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Mata uang Garuda itu mengikuti jejak dolar AS yang menguat.
     
    Melansir data Bloomberg, Rabu, 13 November 2024, rupiah menguat ke level Rp15.775 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp15.781 per USD.
     
    Selama perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat hingga 6,5 poin atau setara 0,04 persen.
    Senada, melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp15.784 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 10 poin atau setara 0,06 persen.
     
     

     

    Dolar AS perkasa

    Mata uang dolar AS menguat pada perdagangan terakhir pada Selasa waktu setempat. Dolar AS terus melesat sejak Donad Trump jadi presiden lagi.
     
    Melansir Xinhua, Rabu, 13 November 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,45 persen menjadi 106,024.
     
    Pada perdagangan terakhir di New York, euro turun menjadi 1,0612 dolar AS dari 1,0651 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2736 dolar dari 1,2862 dolar pada sesi sebelumnya.
     
    Adapun dolar AS dibeli 154,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 153,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,8824 franc Swiss dari 0,8809 franc Swiss, dan bertambah menjadi 1,3946 dolar Kanada dari 1,3926 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 10,9065 Kronor Swedia dari 10,8486 Kronor Swedia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Tangis Haru Masayoshi Son saat Jensen Huang Kenang Softbank Kendalikan Nvidia

    Tangis Haru Masayoshi Son saat Jensen Huang Kenang Softbank Kendalikan Nvidia

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO Nvidia Jensen Huang mengungkap bahwa SoftBank Group Corp milik investor kakap Masayoshi Son pernah menjadi pemegang saham terbesar perusahaan produsen chip tersebut.

    Hal tersebut dia ungkapkan dalam Nvidia AI Summit di Tokyo, Jepang pada Rabu (13/11/2024) yang turut menghadirkan Son.

    Huang menyebut, Son merupakan salah satu investor yang terbilang sukses saat masuk ke sektor teknologi. Dia juga mengungkap beberapa kesuksesan Son pada sektor ini, di antaranya berhasil membawa tokoh seperti pendiri Microsoft, Bill Gates, dan pendiri Yahoo Jerry Yang, dan pendiri Apple, Steve Jobs, masuk ke Jepang.

    Selain itu, Son juga menjadi salah satu tokoh yang berperan dalam awal industri komputasi awan atau cloud di China yang membawa Alibaba menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

    “Banyak dari anda yang tidak mengetahui ini, tetapi dalam satu waktu, Masa [Masayoshi Son] adalah pemegang saham terbesar NVidia,” katanya dikutip dari Bloomberg pada Rabu (13/11/2024).

    Ketika diingatkan tentang saham Nvidia yang pernah SoftBank sebelumnya – yang hari ini bernilai sekitar US$178 miliar – Son terharu lalu memeluk Huang. “Kita dapat menangis bersama,” ujar Huang.

    Adapun, terkait rekam jejaknya yang cemerlang di sektor teknologi, Son menyebut dirinya hanya beruntung. “Saya lahir pada waktu yang tepat dan kemudian saya juga bertemu pengusaha-pengusaha yang hebat,” kata Son.

    Sebagai informasi, SoftBank Group Corp. akan menjadi perusahaan pertama yang membangun superkomputer dengan chip menggunakan desain Blackwell baru dari Nvidia Corp., yang menunjukkan ambisi perusahaan Jepang tersebut untuk mengejar AI.

    Unit telekomunikasi SoftBank berencana membangun superkomputer AI terkuat di Jepang untuk mendukung berbagai layanan lokal, kata kedua perusahaan tersebut.

    Komputer tersebut akan didasarkan pada produk DGX B200 Nvidia, yang menggabungkan prosesor komputer dengan apa yang disebut chip akselerator AI. Upaya tindak lanjut akan menampilkan Grace Blackwell, versi yang lebih maju.

    Saham SoftBank Corp., operator nirkabel No. 3 Jepang, membalikkan kerugian dan naik 1,5% pada hari Rabu. SoftBank Group, yang terdiri dari tim investasi konglomerat, turun sebanyak 3,3%.

    Chip Nvidia telah menjadi komoditas berharga bagi perusahaan teknologi terbesar di dunia, yang menggunakan komponen tersebut untuk mengembangkan dan menjalankan model AI. Prosesnya memerlukan perangkat lunak untuk dibombardir dengan data — sesuatu yang sangat mahir ditangani oleh chip akselerator.

    Pengumuman tersebut menunjukkan bahwa SoftBank, yang hingga awal 2019 memiliki 4,9% saham Nvidia, telah mendapatkan posisi yang menguntungkan untuk chip tersebut.

    Son mengatakan dia bersiap untuk ‘bergerak maju’ dalam taruhan AI. Pada Selasa (12/11/2024), perusahaan melaporkan kembalinya profitabilitas karena meningkatnya valuasi teknologi.

    Sementara itu, Huang telah mengumumkan varian chip Blackwell baru buatan Nvidia awal tahun ini, namun kendala produksi memperlambat peluncurannya. Meskipun Huang mengatakan bahwa pasokan akan berlimpah setelah produksi meningkat, pelanggan tetap bersemangat untuk mendapatkan chip baru yang pertama.

    Nvidia telah berkeliling dunia untuk menyelenggarakan acara-acara semacam itu, mempromosikan yang disebut sebagai revolusi industri baru. Acara di India dan sekarang Jepang bertujuan untuk memperluas penerapan sistem AI ke upaya berbasis negara dan mengurangi ketergantungan Nvidia pada beberapa pelanggan besar di AS. 

    Selain komputer baru dan rencana pembelian kedua, unit telekomunikasi SoftBank Corp. juga akan menggunakan peralatan Nvidia untuk menyediakan layanan AI melalui jaringan seluler. Perangkat keras tradisional, berdasarkan chip khusus yang dirancang untuk memaksimalkan lalu lintas data seluler, tidak optimal untuk layanan AI baru.

    “Hasilnya adalah jaringan AI yang tersebar di seluruh Jepang,” kata Huang, seraya menambahkan bahwa hal ini akan mengubah jaringan komunikasi menjadi jaringan AI.

    Huang menyebut, teknologi bernama AI-RAN itu, atau jaringan akses radio AI, akan lebih cocok untuk robotika jarak jauh, dukungan kendaraan otonom, dan memberi daya pada layanan lainnya. Mereka juga membutuhkan lebih sedikit listrik. 

    Unit telekomunikasi, yang mengoperasikan operator nirkabel terbesar ketiga di negara itu, akan mulai menguji jaringan tersebut dengan mitranya Fujitsu Ltd. dan Red Hat dari International Business Machines Corp.

    Jepang berada di titik puncak perubahan, kata Son, yang sering mengkritik pemerintah dan perusahaan di negara tersebut karena kelambanan mereka dalam mengadopsi teknologi baru. Menurutnya, saat ini, pemerintah Jepang tidak menghalangi pengembangan AI.

    “Tetapi mereka harus lebih mendorong. Seperti yang Anda katakan, ini adalah penyetelan ulang, ini adalah momen mengejar revolusi ini. Kita tidak boleh melewatkan kali ini,” kata Son kepada Huang.

  • Sri Mulyani Was-Was RI Kena Tarif Impor usai Trump Menang Pilpres AS

    Sri Mulyani Was-Was RI Kena Tarif Impor usai Trump Menang Pilpres AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai arah kebijakan fiskal presiden AS terpilih Donald Trump karena diperkirakan akan cukup ekspansif ketimbang petahana Joe Biden. 

    Sri Mulyani menyampaikan kebijakan Trump yang diwaspadai seperti penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja strategis, dan proteksionisme dengan menaikkan tarif impor barang. 

    Selama ini, kata Bendahara Negara tersebut, AS menargetkan tarif impor hanya kepada China karena neraca dagang yang surplus. Ke depan, Trump diperkirakan akan memperluas pemberlakuan tarif impor ke negara-negara Asean, di mana termasuk di dalamnya Indonesia. 

    “Namun, sama seperti Trump periode pertama, semua melihat partner dagang AS yang surplus. Jadi, mungkin tidak hanya China yang kena, Asean seperti Vietnam dan beberapa negara lain akan dijadikan poin untuk fokus dan perhatian terhadap pengenaan tarif impor ini,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Kementerian Keuangan, Rabu (13/11/2024). 

    Bukan hanya kebijakan impor yang Sri Mulyani waspadai, tetapi beberapa perubahan arah kebijakan AS pascakemenangan Trump seperti gencatan senjata dan aksi perdamaian tidak akan se-agresif Biden. 

    Di sisi lain, komitmen Trump terhadap perubahan iklim atau climate change juga tidak akan sefokus Biden. Diketahui Trump akan memperbolehkan lagi produksi bahan bakar fosil. 

    Khawatirnya, perubahan arah kebijakan terkait perubahan iklim ini akan berdampak pada manufkatur, khususnya terkait kendaraan listrik. 

    “Pengaruh diperbolehkannya produksi fossil fuel mempengaruhi harga minyak dan terhadap masa dengan EV dengan seluruh rantainya,” jelas Sri Mulyani. 

    Sebelumnya dalam masa kampanye, melansir dari Bloomberg (7/11/2024), Trump menjanjikan akan mengerek naik tarif impor produk dari China seperti baja dan kendaraan listrik. 

    Presiden AS terpilih tersebut telah mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China, tingkat yang diprediksi Bloomberg Economics akan menghancurkan perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia.

    Bahkan, ekonomi Asia Pasifik juga terancam dari janji kampanye Trump yang mencakup tarif tinggi, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, dan perubahan yang luas peraturan fiskal AS.  

    “Kawasan Asia Pasifik akan menghadapi tantangan mulai dari tarif yang lebih tinggi, berkurangnya kepercayaan dunia usaha, dan gejolak pasar keuangan,” kata Senior Economist Moody’s Analytics Stefan Angrick dalam laporannya, Senin (11/11/2024). 

    Dia memaparkan, risiko terbesar yang akan dihadapi negara Asia Pasifik adalah penerapan tarif impor yang lebih tinggi oleh AS. Sebagian besar ekspor yang dilakukan perekonomian Asia Pasifik dikirim ke AS, mendorong sebagian besar pertumbuhan di kawasan ini. 

  • Apple Vision Pro 2 bakal Rilis 2025 dengan Peningkatan, Seperti Apa? – Page 3

    Apple Vision Pro 2 bakal Rilis 2025 dengan Peningkatan, Seperti Apa? – Page 3

    iPhone 16 series masih ilegal di Indonesia karena Apple dianggap belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan janji investasi senilai Rp 1,7 triliun.

    Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia ingin memastikan produk-produk teknologi juga membawa dampak ekonomi lokal.

    Menanggapi larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia terbuka terhadap peluang investasi.

    “Kita semua itu sangat terbuka kepada apa saja. Apalagi kalau itu (iPhone) diproduksi di dalam negeri, karena kita ingin menciptakan lapangan kerja,” ucap Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/11/2024).

    Luhut Pandjaitan juga menyampaikan, fokus utama Indonesia bukan hanya teknologi, tetapi juga penciptaan pekerjaan lokal melalui industri intensif tenaga kerja, seperti sektor garmen dan konstruksi.

    “Jadi seperti garmen yang ada sekarang, konstruksi di Kertajati dan juga yang di dekat Solo sana,” jelas Luhut.

    Sebelumnya, beredar kabar raksasa teknologi itu berniat untuk mengucurkan dana investasi sebesar Rp 157 milir untuk membangun pabrik iPhone di Bandung.

    Rencananya, pabrik ini akan berfokus pada produksi berbagai aksesori dan komponen untuk perangkat Apple dengan bermitra bersama beberapa pemasok lokal, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

    Langkah strategis ini diharapkan mampu memenuhi standar TKDN ditetapkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan akhirnya iPhone 16 series resmi dijual di Indonesia.