Perusahaan: Bloomberg

  • Putin Muak Tentara Suriah Kabur, Rusia Ogah Evakuasi Presiden Bashar al-Assad jika Dikudeta Oposisi – Halaman all

    Putin Muak Tentara Suriah Kabur, Rusia Ogah Evakuasi Presiden Bashar al-Assad jika Dikudeta Oposisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang sedang menghadapi oposisi bersenjata yang mengancam akan menggulingkannya.

    “Rusia tidak punya rencana untuk menyelamatkan Assad dan tidak melihatnya muncul selama tentara presiden Suriah terus meninggalkan posisinya,” kata sumber yang dekat dengan Kremlin kepada Bloomberg, Jumat (6/12/2024).

    Sumber tersebut mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin muak dengan laporan pasukan Suriah di bawah rezim Assad telah melarikan diri dari posisi mereka, sehingga kelompok pemberontak dapat menguasai kota-kota penting.

    Sementara itu, keluarga Bashar al-Assad ternyata telah melarikan diri ke Rusia beberapa hari setelah pasukan pemberontak melancarkan serangan mendadak yang merebut sebagian besar wilayah di Suriah utara.

    “Asma al-Assad, istri presiden Suriah yang lahir di Inggris, melarikan diri bersama ketiga anak mereka minggu lalu,” menurut laporan Wall Street Journal, mengutip pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab.

    “Kedua saudara ipar Assad juga telah meninggalkan Suriah dan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab,” kata sumber itu.

    Tidak jelas apakah Presiden Suriah Bashar Al-Assad tetap berada di negaranya.

    Sebuah saluran berita TV pro-Assad mengatakan presiden itu telah melakukan perjalanan ke Iran, tetapi kemudian membantah laporannya sendiri.

    Sementara itu, pejabat Mesir dan Yordania dikabarkan mendesak Presiden Bashar Al-Assad untuk meninggalkan Suriah dan membentuk pemerintahan di pengasingan.

    Perang saudara di Suriah kembali memanas setelah kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan militan sekutunya menyerbu kota Aleppo pada Rabu (27/11/2024).

    Mereka berhasil menembus pertahanan militer Suriah dan mengklaim berhasil merebut kota Aleppo, Idlib, Hama dan kini bersiap merebut Homs, sebelum menuju ke Damaskus.

    Perang Saudara di Suriah

    Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika rakyat Suriah berdemonstrasi menuntut diakhirinya kekuasaan keluarga Bashar al-Assad dari Partai Ba’ath selama puluhan tahun.

    Ayah Bashar, Hafez al-Assad yang berkuasa selama 29 tahun, mempersiapkannya untuk menjadi Presiden Suriah selanjutnya.

    Bashar al-Assad diyakini sebagai pengganti kakaknya, Bassel al-Assad yang seharusnya menjadi calon penerus ayahnya, meninggal dunia pada tahun 1994 karena kecelakaan.

    Rezim Hafez kemudian merevisi aturan usia calon presiden sehingga Bashar al-Assad dapat mencalonkan diri pada pemilu tahun 2000, menyusul kematian Hafez al-Assad.

    Setelah 11 tahun berkuasa, protes pecah pada tahun 2011 untuk menuntut pengunduran diri Bashar Al-Assad.

    Kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan Suriah menembaki para demonstran, menewaskan sejumlah orang.

    Kelompok pemberontak, HTS dan faksi lainnya yang didukung Turki, muncul mengambil peran untuk meruntuhkan kekuasaan Bashar Al-Assad.

    Iran melakukan intervensi militer di Suriah pada tahun 2012, setelah memberikan bantuan politik dan logistik pada tahun sebelumnya.

    Pada tahun 2015, Rusia secara militer membantu Assad merebut kembali sebagian besar negara dari HTS, Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), dan puluhan kelompok bersenjata yang didukung Amerika Serikat (AS).

    Pada tahun 2016, Presiden Bashar al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaan di Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu setelah Damaskus.

    Aksi saling serang antara militer Suriah dan kelompok pemberontak masih terjadi, hingga pada tahun 2020, Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata kedua pihak di Suriah.

    Namun, pertempuran meletus lagi baru-baru ini, ketika HTS dan milisi sekutunya menyerang kota Aleppo yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu (27/11/2024) dan merebut Kota Aleppo, Idlib, Hama, hingga Homs yang direbut baru-baru ini.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Amerika Serikat Resmi Larang TikTok mulai Januari 2025

    Amerika Serikat Resmi Larang TikTok mulai Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa media sosial TikTok resmi menghadapi larangan di Amerika Serikat mulai Januari 2025, berdasarkan putusan pengadilan banding federal.

    Dilansir dari Bloomberg, putusan tersebut terbit pada Jumat (6/12/2024) waktu Amerika Serikat (AS). Panel tiga hakim di Wahington, dengan suara bulat memutuskan bahwa larangan TikTok tidak melanggar konstitusi mengenai perlindungan kebebasan berpendapat.

    Pihak TikTok menyatakan akan mengajukan banding dan berharap para hakim akan berpihak kepada mereka dalam hal kebebasan berbicara. TikTok akan menggantungkan harapannya kepada Mahkamah Agung AS.

    “Sayangnya, larangan TikTok disusun dan diberlakukan berdasarkan informasi yang tidak akurat, cacat, dan hipotetis, yang mengakibatkan penyensoran langsung terhadap rakyat Amerika,” berdasarkan pernyataan TikTok dalam media sosial X, dilansir dari Bloomberg, Sabtu (7/12/2024).

    Larangan TikTok di AS akan berlaku mulai 19 Januari 2025, satu hari sebelum pelantikan presiden terpilih Donald Trump.

    Trump sendiri menentang larangan TikTok, ketika dia merayu orang-orang muda AS saat kampanyenya.

    Perwakilan Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email oleh Bloomberg. Departemen Kehakiman AS juga tidak segera memberikan komentar kepada Bloomberg.

    Analis Bloomberg Intelligence Matthew Schettenhelm menilai bahwa putusan dari Pengadilan Banding AS akan mempersulit Trump untuk membatalkan larangan tersebut. Jika perusahaan tersebut beralih ke Mahkamah Agung, Schettenhelm mengatakan para hakim tidak mungkin memblokir undang-undang tersebut dalam keadaan darurat.

    Kongres mengatakan undang-undang tersebut diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan privasi pengguna.

    “Amandemen Pertama [Konstitusi AS] ada untuk melindungi kebebasan berbicara di Amerika Serikat … Di sini pemerintah bertindak semata-mata untuk melindungi kebebasan itu dari negara musuh asing dan untuk membatasi kemampuan musuh itu dalam mengumpulkan data tentang orang-orang di Amerika Serikat,” tulis Hakim Douglas Ginsburg untuk panel tersebut.

  • Rupiah Kuat Menanti Rilis Cadangan Devisa

    Rupiah Kuat Menanti Rilis Cadangan Devisa

    Jakarta: Rupiah terpantau kuat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam itu naik 75 persen.
     
    Mengacu data Bloomberg, Jumat, 6 Desember 2024 rupiah naik 0,47 persen menjadi Rp15.862 per USD pada pagi ini, sehingga menjauhi perkiraan sebelum-sebelumnya yang tembus mencapai Rp16 ribu per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 25 poin atau 0,16 persen menhadi Rp15.829 per USD.
     
    Pada perdagangan hari ini rupiah ditaksir akan bergerak dikisaran Rp15.824 hingga Rp15.877 per USD.
     

    Menanti rilis cadangan devisa
    Melansir Antara, rupiah meningkat di tengah pasar menunggu rilis data cadangan devisa Indonesia.
     
    “Investor menantikan data cadangan devisa Indonesia siang ini,” kata analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong.
     
    Rupiah juga dibuka menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan, yakni sebesar 224 ribu dibanding perkiraan 215 ribu.
     
    Lukman memperkirakan rupiah berada di rentang Rp15.800 per USD sampai dengan Rp15.900 per USD.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Intel Mulai Cari CEO Baru Pengganti Pat Gelsinger

    Intel Mulai Cari CEO Baru Pengganti Pat Gelsinger

    Jakarta

    Intel kabarnya sudah mulai mencari CEO baru untuk menggantikan Pat Gelsinger yang mendadak pensiun pada 1 Desember kemarin. Sudah ada beberapa nama yang dipertimbangkan dan sebagian besar merupakan kandidat dari luar Intel.

    Menurut laporan Reuters, salah satu kandidat yang didekati Intel adalah Lip-Bu Tan, seorang veteran di industri semikonduktor yang pernah menjadi anggota direksi Intel.

    Daftar lengkap kandidat lainnya yang didekati Intel belum diketahui. Namun laporan Bloomberg yang mengutip sumber yang familiar dengan hal ini mengatakan CEO Marvell Technology Matt Murphy termasuk salah satu yang sedang dipertimbangkan.

    Kandidat CEO dari eksternal merupakan sesuatu yang baru bagi Intel, yang secara historis mempromosikan kandidat internal. Walaupun Gelsinger dicaplok dari VMWare pada tahun 2021, ia sebelumnya pernah bekerja di Intel selama beberapa dekade.

    Bob Swan, pendahulu Gelsinger, adalah satu-satunya CEO Intel yang benar-benar direkrut dari luar. Namun Swan dianggap sebagai CEO sementara dan kemudian dipecat di tengah tekanan dari investor aktivis Third Point.

    Direksi Intel sudah membentuk komite khusus untuk mencari penerus Gelsinger yang dipimpin oleh Chairman sementara Frank Yeary. Komite ini akan mengambil keputusan tentang pengganti Gelsinger dalam beberapa bulan ke depan, seperti dikutip dari Reuters.

    Saat ini Intel dipimpin oleh dua co-CEO sementara yaitu CFO David Zinsner dan GM Client Computing Group Intel Michelle Johnston Holthaus. Jika direksi Intel turut mempertimbangkan promosi internal, keduanya bisa saja menjadi kandidat CEO baru.

    Gelsinger tiba-tiba mundur dari jabatannya sebagai CEO Intel efektif pada 1 Desember. Sumber yang familiar dengan hal tersebut mengklaim direksi Intel telah kehilangan kepercayaan terhadap Gelsinger untuk mengubah haluan perusahaan setelah tertinggal dari Nvidia dalam setahun belakangan.

    Direksi Intel kabarnya memberikan Gelsinger dua opsi yaitu pensiun atau dipecat, dan ia memilih opsi pertama. Gelsinger akan menerima pesangon sekitar USD 10 juta atau Rp 159 miliar.

    (vmp/afr)

  • Komentar Bullish Bos The Fed Picu Penguatan Bursa Asia

    Komentar Bullish Bos The Fed Picu Penguatan Bursa Asia

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia menguat setelah pasar global mencapai rekor seiring dengan komentar optimistis Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mendukung aset berisiko. Sementara itu, pedagang mata uang tetap waspada karena pemerintah Prancis jatuh setelah mosi tidak percaya.

    Mengutip Bloomberg pada Kamis (5/12/2024), indeks saham Topix Jepang menguat 0,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7%, sementara saham berjangka di Hong Kong sedikit lebih rendah.

    Saham berjangka AS sedikit berubah setelah kenaikan pada Rabu untuk S&P 500 dan Nasdaq 100 yang sarat teknologi mendorong indeks utama saham global ke level tertinggi baru.

    Pergerakan tersebut didorong oleh perusahaan teknologi AS yang disebut Magnificent Seven menguat selama empat sesi berturut-turut. Reli tersebut dibantu oleh kenaikan untuk Nvidia Corp dan Meta Platforms Inc.

    Imbal Hasil obligasi AS atau US Treasury stabil setelah reli di sesi sebelumnya di seluruh kurva. Imbal hasil 10 tahun turun empat basis poin pada hari Rabu, sementara imbal hasil dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan turun lima basis poin. 

    Dalam acara New York Times DealBook Summit di New York, Powell mengatakan ekonomi AS dalam kondisi yang sangat baik, dan menyampaikan bahwa risiko penurunan dari pasar tenaga kerja telah surut.

    Powell juga mengatakan pejabat Federal Reserve mampu bersikap hati-hati saat mereka menurunkan suku bunga ke tingkat netral — yang tidak merangsang atau menahan ekonomi.

    Di Eropa, euro menghadapi tantangan lebih lanjut menyusul perselisihan mengenai anggaran tahun depan di Paris. Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen dan koalisi sayap kiri memberikan suara menentang pemerintahan Perdana Menteri Michel Barnier, sehingga memperburuk prospek bagi investor. 

    Pasar sebagian besar telah memperkirakan hasil tersebut sebelum waktunya yang terjadi setelah perdagangan reguler ditutup.

    Mata uang won stabil setelah kekacauan awal minggu ini di Korea Selatan. Presiden Yoon Suk Yeol diperkirakan akan berpidato di hadapan rakyat pada Kamis malam.

    Yen stabil di sekitar 150 per dolar pada perdagangan Kamis pagi. Imbal hasil untuk utang pemerintah Australia dan Selandia Baru turun pada Kamis pagi, mencerminkan pergerakan dalam Obligasi Pemerintah pada hari sebelumnya.

  • Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat 24 Poin ke Level Rp 15.913 Per Dolar AS

    Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat 24 Poin ke Level Rp 15.913 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (5/12/2024), menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.05 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada di level Rp 15.913 per dolar AS atau menguat 24 poin (0,15%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pada perdagangan sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,06% ke level Rp 15.937 terhadap dolar AS menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang akan memengaruhi arah suku buka The Fed.

    Sementara itu, pada saat rupiah menguat hari ini, dalam pasar obligasi, indeks obligasi turun 0,06%, dan imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun stabil di level 6,90%.

    Untuk pasar saham, pada saat nilai tukar rupiah dibuka menguat hari ini, Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi IHSG pada hari ini juga akan menguat dan bergerak pada rentang 7.202 – 7.389. 

  • Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S25 dan Galaxy S25 Plus Paling Diburu – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S25 dan Galaxy S25 Plus Paling Diburu – Page 3

    Xiaomi tampaknya serius mengikuti jejak Google dengan menghadiran chipset buatan sendiri, seperti Tensor yang digunakan pada HP Android Pixel.

    Mengutip laporan Bloomberg, Selasa (3/12/2024), chipset Xiaomi diproyeksikan mulai diproduksi tahun depan dan akan terpasang di beberapa model HP Android mereka pada 2025.

    Langkkah ini selaras dengan dorongan pemerintah China mendorong perusahaan teknologi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pihak asing, terutama dalam sektor teknologi inti seperti chipset.

    Namun, masih menjadi tanda tanya di segmen pasar mana chipset ini akan digunakan. Apakah akkan diposisikan untuk smartphone flagship menyaingi Qualcomm, atau segmen menengah dan bawah yang saat ini dikuasai MediaTek?

    Selain persaingan, tantangan lain adalah membuktikan performa chipset buatan raksasa teknologi ini mampu memenuhi ekspektasi pasar global dengan standar tinggi dari Qualcomm dan MediaTek.

    Meskipun detail teknis chipset ini belum diungkap, raksasa teknologi asal China ini telah mengumumkan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan.

    Perusahaan akan mengalokasikan dana sebesar USD 4,1 miliar pada tahun 2025, naik dari USD 3,3 miliar pada tahun ini.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Dipaksa Pensiun, CEO Intel Akan Kantongi Pesangon Rp 159,3 Miliar

    Dipaksa Pensiun, CEO Intel Akan Kantongi Pesangon Rp 159,3 Miliar

    Jakarta

    Pat Gelsinger tiba-tiba mundur dari posisi CEO Intel setelah menjabat selama empat tahun. Ia berpotensi menerima pesangon lebih dari USD 10 juta atau sekitar Rp 159,3 miliar.

    Menurut dokumen yang baru saja diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC), Intel dan Gelsinger menandatangani ‘perjanjian pensiun dan perpisahan.’

    Berdasarkan perjanjian ini, Gelsinger akan menerima upah setara 18 bulan gaji pokoknya. Gaji pokok yang diterima Gelsinger sebesar USD 1,25 juta per tahun, artinya ia akan menerima USD 1,875 juta.

    Selain itu, ia akan menerima bonus 1,5 kali dari bonus targetnya saat ini, yang setara dengan 275% dari gaji pokoknya, dengan total sebesar USD 5,16 juta. Keduanya akan dibayarkan dalam periode 18 bulan.

    Tidak sampai di situ, Gelsinger juga akan menerima pembayaran pro-rata yang setara dengan 11/12 dari bonus tahunannya pada tahun 2024, yang jumlahnya sekitar USD 3,15 juta.

    Namun, besarnya bonus pro-rata ini tergantung pada kinerja perusahaan dan memiliki ketentuan tambahan. Jadi jika ditotal, Gelsinger akan pensiun dengan membawa pulang setidaknya USD 7 juta, dengan potensi jumlah maksimal hingga USD 10,18 juta, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (4/12/2024).

    Sebagai perbandingan, mantan CEO Yahoo Marissa Mayer mundur dari posisinya pada tahun 2016 dengan pesangon sebesar USD 54,9 juta. Sementara itu, pendiri WeWork Adam Neumann menerima pesangon lebih dari USD 400 juta.

    Pengunduran diri Gelsinger, yang efektif pada 1 Desember 2024, terjadi setelah ia menjabat CEO Intel selama hampir empat tahun. Ia pertama kali bergabung di Intel pada usia 18 tahun dan sudah berkiprah di raksasa chip itu selama lebih dari 40 tahun.

    Menurut laporan Bloomberg, Gelsinger diberi dua pilihan oleh direksi Intel yaitu pensiun atau dipecat, dan ia memilih opsi pertama. Kini Intel dipimpin oleh dua co-CEO sementara yaitu CFO David Zinsner dan GM Client Computing Group Intel Michelle Johnston Holthaus.

    Tahun ini merupakan tahun yang suram bagi Intel setelah mengalami penurunan valuasi sekitar 30% pada awal Agustus akibat laporan keuangan yang buruk. Akibatnya Intel merumahkan 15% tenaga kerjanya, yang setara dengan 15.000 orang, untuk menghemat biaya.

    (vmp/afr)

  • Imbas Kisruh Darurat Militer, Bursa Korea Selatan Anjlok

    Imbas Kisruh Darurat Militer, Bursa Korea Selatan Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Korea Selatan anjlok dan mata uang won memangkas kerugian semalam setelah Presiden Yoon Suk Yeol secara singkat mengumumkan darurat militer di tengah pertikaian politik, lalu mencabut keputusan tersebut beberapa jam kemudian.

    Mengutip Bloomberg pada Rabu (4/12/2024), indeks saham acuan Kospi Korea Selatan merosot sebanyak 2% karena saham Samsung Electronics Co., perusahaan terbesar di negara tersebut jeblok 3%. 

    Sementara itu, mata uang Won menguat sebanyak 1,6% menjadi 1.406,35 per dolar, sekaligus menghapus hampir semua penurunan semalam.

    Pada Selasa (3/122/2024) larut malam waktu setempat, Yoon mengumumkan darurat militer di negara itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun. 

    Mata uang won dan instrumen exchange traded funds (ETF) di bursa terkait Korea Selatan melemah tajam semalam, sebelum memangkas kerugian di tengah berita bahwa parlemen berusaha mencabut keputusan tersebut dan otoritas keuangan berjanji untuk menyediakan likuiditas tak terbatas ke pasar sesuai kebutuhan.

    “Ini adalah gangguan politik jangka pendek yang dapat mengakibatkan pemakzulan atau pemecatan dari jabatan, tetapi bukan perubahan mendasar dalam risiko politik,” kata ekonom pasar berkembang dan ahli strategi valas di Wells Fargo Securities, Brendan McKenna.

    Adapun, McKenna menyarankan klien untuk menutup taruhan won yang bearish atau membeli aset Korea.

    Perintah mengejutkan Yoon adalah langkah berisiko tinggi yang diklaimnya akan mencegah oposisi mencoba melumpuhkan pemerintahannya di tengah keretakan yang kini akan semakin dalam. 

    Pihak oposisi telah mencoba memaksakan proposal anggarannya melalui Majelis Nasional, sementara Yoon telah memveto serangkaian RUU yang disahkan oleh parlemen, terkadang bahkan membuat marah partainya sendiri.

    Regulator keuangan utama Korea Selatan Kim Byoung-hwan mengatakan setelah pertemuan darurat bahwa pihak berwenang akan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk memastikan stabilitas pasar. Dana stabilisasi pasar saham senilai 10 triliun won atau US$7 miliar siap digunakan segera jika diperlukan, katanya.

    Dewan moneter Bank of Korea (BOK), yang secara tak terduga memangkas suku bunga acuan minggu lalu, mengadakan pertemuan luar biasa mulai pukul 9 pagi untuk membahas langkah-langkah guna melindungi ekonomi dan pasar.

    Pasar saham Korea telah menjadi salah satu yang terburuk di dunia tahun ini, dengan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS memperburuk prospeknya dengan ancaman tarifnya. 

    Regulator juga telah meningkatkan upaya untuk menghapus “Diskon Korea” dari saham negara tersebut di tengah kekhawatiran atas tata kelola perusahaan dan valuasi yang terus-menerus rendah. 

    “Karier politik Yoon tampaknya mendekati akhir. Kami memperkirakan beberapa volatilitas hari ini. Dalam jangka pendek, ini akan menjadi peluang beli. Dalam jangka panjang, masalah Diskon Korea akan terus berlanjut dan bertindak sebagai penghambat pertumbuhan,” kata kepala eksekutif di Fibonacci Asset Management Global Pte., Jung In Yun.

  • Thailand Sesuaikan Kebijakan Soal Investasi Asing Jelang Pemerintahan Jilid II Trump

    Thailand Sesuaikan Kebijakan Soal Investasi Asing Jelang Pemerintahan Jilid II Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Thailand mengambil langkah-langkah untuk menarik lebih banyak investasi asing guna mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Negeri Gajah Putih juga bersiap menyesuaikan kebijakannya untuk menghadapi potensi perubahan perdagangan dunia seiring kepemimpinan Presiden AS terpilih Donald Trump yang menyuarakan mengutamakan ekonomi dalam negerinya. 

    Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menuturkan dia ingin memposisikan negaranya sebagai tujuan pilihan untuk investasi di pusat data dan semikonduktor. Dia menambahkan, negara itu telah membuat beberapa kemajuan dalam hal ini dengan mengamankan komitmen dari perusahaan-perusahaan seperti Google milik Alphabet Inc. dan Microsoft Corp. 

    Ekonomi Thailand bernilai US$500 miliar berada dalam kondisi yang jauh lebih baik saat ini dibandingkan saat koalisi pimpinan Pheu Thai berkuasa setahun yang lalu, kata perdana menteri itu. Berusaha memastikan pertemuan para pemimpin bisnis Thailand dan asing di Forbes Global CEO Conference di Bangkok pada hari Kamis, Paetongtarn mengatakan periode ketidakpastian politik telah berakhir dan bahwa keberlanjutan kebijakan merupakan prioritas bagi pemerintahannya.

    Paetongtarn mulai berkuasa pada September 2024 setelah pendahulunya, Srettha Thavisin, digulingkan dalam putusan pengadilan yang memicu kekacauan politik.

    “Jika politik sangat stabil, semuanya akan menjadi lebih stabil. Orang-orang akan lebih percaya bahwa Thailand tidak akan banyak berubah. Mereka akan lebih percaya diri untuk berinvestasi,” katanya dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/12/2024).

    Kembalinya pemerintahan sipil setelah pemerintahan yang didukung militer selama hampir satu dekade juga telah menyebabkan lonjakan janji investasi oleh perusahaan-perusahaan swasta. 

    Namun, serangkaian petisi hukum terhadap Paetongtarn dan Partai Pheu Thai telah menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik baru dengan pendirian kerajaan konservatif negara itu yang berusaha menegaskan kembali cengkeramannya pada kekuasaan.

    Badan Investasi Thailand melaporkan lonjakan 42% dalam nilai proposal investasi menjadi 723 miliar baht atau US$21 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini, level tertinggi sejak 2015. 

    Perusahaan perancang chip Nvidia Corp. akan mengungkap rencana investasi Thailand pada Desember, sementara perusahaan seperti Seagate Technology Holdings dan Western Digital Corp. ingin meningkatkan investasi dalam operasi lokal, menurut para pejabat.

    “Kita perlu memastikan bahwa kita siap untuk investasi terutama pusat data dan semikonduktor. Thailand perlu mengumumkan kepada dunia bahwa kita siap untuk investasi masa depan,” jelasnya.

    Paetongtarn mengatakan pemerintahnya siap untuk menyesuaikan kebijakan untuk mendukung sektor ekspornya jika terkena dampak kebijakan perdagangan Presiden terpilih Donald Trump. 

    Jaminan Paetongtarn datang sehari setelah sebuah studi menunjukkan ekonomi Thailand berpotensi kehilangan sekitar 160,5 miliar baht, memangkas sekitar 90 basis poin dari proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 3% tahun depan.

    Pandangan Thaksin

    Sebelumnya, Paetongtarn mengatakan Thailand dapat melampaui target pertumbuhan tahun depan karena pemerintah akan meningkatkan investasi publik dan jika dapat memastikan stabilitas politik. Dia berjanji untuk menyelesaikan sisa masa jabatan tiga tahun pemerintahannya dan langkah-langkah stimulus baru pada awal Desember.

    Dia menuturkan, pemerintah Thailand sedang meletakkan dasar bagi negara untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap dalam 5 tahun.