Perusahaan: Bloomberg

  • Bikin Gentar AS, Armada Bayangan China Bisa Hancurkan Tiap Kapal Perang Angkatan Laut AS di Norfolk – Halaman all

    Bikin Gentar AS, Armada Bayangan China Bisa Hancurkan Tiap Kapal Perang Angkatan Laut AS di Norfolk – Halaman all

    Bikin Gentar AS, Armada Bayangan China Bisa Menghancurkan Setiap Kapal Perang Angkatan Laut AS di Norfolk

     

    TRIBUNNEWS.COM – Persaingan antara Tiongkok (China) dan Amerika Serikat (AS) di berbagai sektor dinilai akan semakin memanas seiring kembalinya presiden terpilih, Donald Trump ke pucuk kekuasaan di Washington.

    Sejumlah indikasi persaingan, kalau tidak mau dibilang friksi menjurus ke konflik, tampak dari sejumlah langkah AS dalam memblokade pergerakan entitas China, baik secara ekonomi maupun militer.

    Dalam sebuah langkah yang telah membuat Beijing waspada, AS diketahui telah memasukkan perusahaan pelayaran terbesar China, Cosco Shipping Holdings Co, ke dalam daftar hitam.

    Selain Cosco, AS juuga memasukkan dua perusahaan China pembuat kapal besar ke dalam daftar hitam.

    Alasannya, perusahaan-perusahaan ini diduga AS melayani dan punya hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Angkatan Bersenjata China, Bloomberg melaporkan.

    “Cosco Shipping Holdings Co., raksasa maritim China sekarang masuk dalam daftar hitam Federal Register AS,” tulis ulasan EAT, dikutip Rabu (15/1/2025).

    Sebagai informasi, daftar hitam Federal Register AS itu tidak hanya mencakup perusahaan pelayaran, tetapi juga sektor teknologi dan energi Tiongkok.

    “Perusahaan-perusahaan raksasa seperti Tencent Holdings, Contemporary Amperex Technology, dan raksasa minyak milik negara, Cnooc Ltd, juga menjadi sasaran (daftar hitam) Washington,” tambah laporan tersebut.

    Perlu dicatat, Cosco dan Cnooc tidak asing dengan sanksi AS.

    Pada tahun 2019 silam, Cosco menghadapi sanksi karena mengangkut minyak Iran, meskipun sanksi tersebut dicabut pada tahun 2020.

    Sementara itu, Cnooc, salah satu perusahaan milik negara China pertama yang dikenai sanksi oleh Washington, masuk dalam daftar hitam Pentagon pada tahun 2021.

    Sebuah laporan tahun 2020 oleh Center for Strategic and International Studies (Pusat Studi Strategis dan Internasional) mencap Cosco sebagai “supplier kebutuhan maritim PLA,” 

    Lembaga itu menyoroti dukungan logistik Cosco terhadap operasi Angkatan Laut PLA di Teluk Aden sejak 2008.

    Mesti digarisbawahi, daftar hitam federal register AS tersebut tidak mengenakan hukuman segera atau langsung, seperti yang diterapkan ke Iran di mana negara itu tidak bisa bertransaksi dengan negara atau perusahaan lain selama masih ada dalam daftar sanksi. 

    “Daftar hitam federal register AS ke perusahaan-perusahaan China ini ‘berfungsi sebagai aturan yang mencegah perusahaan dan bisnis AS menjalin kemitraan dengan perusahaan China yang masuk dalam daftar tersebut,” kata EAT. 

    Meski bukan sanksi langsung, toh aksi AS ini meningkatkan persaingan geopolitik yang sedang berlangsung.

    Pasukan Bayangan China, Armada Sipil dengan Dukungan Militer

    Menariknya, menurut Bloomberg Intelligence, Cnooc masih mempertahankan kehadirannya di proyek-proyek energi AS, dengan usaha serpih dan air dalam, serta blok eksplorasi di Teluk Meksiko.

    Langkah ini menandakan fokus China dalam skala luas pada transportasi laut dan pembuatan kapal di tengah meningkatnya kekhawatiran AS atas ‘milisi maritim’ Tiongkok, yang sering disebut sebagai “pasukan bayangan.” 

    Milisi maritim yang dimaksud adalah penggunaan armada sipil yang punya peran dan fungsi strategis.

    “Penggunaan armada sipil yang strategis dengan dukungan militer telah meningkatkan ketegangan, menempatkan Tiongkok di bawah pengawasan ketat AS karena meningkatkan kemampuan angkatan lautnya yang terselubung,” tulis ulasan tersebut menyoroti kekhawatian AS atas pesatnya kekuatan armada China.

    Dengan perkembangan ini, bertepatan dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, persaingan maritim AS-Tiongkok tampaknya semakin meningkat.

    Trump, yang dikenal dengan jargon “Make America Great Again” dinilai akan menjadi China -di Asia Pasifik, sebagai lawan utama untuk dikalahkan, merujuk mulai kendurnya pengaruh AS di kawasan atau bahkan secara global. 

    Foto dari satelit China, Tiajin, yang memotret Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, markas angkatan laut terbesar di dunia milik Amerika Serikat.

    Skenario Kapal Trojan, Bisa Hancurkan Tiap Kapal di Pangkalan Norfolk

    Tindakan AS memasukkan perusahaan-perusahaan Tiongkok tersebut ke daftar hitam menandakan peningkatan kewaspadaan Washington terhadap strategi China menggabungkan sipil-militer.

    Pada bulan Agustus 2024, kapal besar COSCO Sakura, kapal kontainer sepanjang 366 meter, menjadi berita utama saat berlabuh di Norfolk, Virginia, melewati sangat dekat dengan Pangkalan Angkatan Laut Norfolk.

    Perlu diketahui, Pangkalan Angkatan Laut Norfolk adalah pangkalan angkatan laut terbesar di dunia, rumah bagi aset penting AS seperti kapal selam nuklir dan kapal induk.

    Kapal ini, yang mampu mengangkut lebih dari 14.000 kontainer pengiriman, dimiliki oleh COSCO Shipping, sebuah badan usaha milik negara China.

    Dibangun pada tahun 2018 oleh Jiangnan Shipyard, fasilitas yang sama yang bertanggung jawab untuk membangun kapal perang Angkatan Laut PLA dan kapal induk terbaru China, Fujian, Sakura merupakan perwujudan nyata dari kebijakan fusi (penggabungan) sipil-militer China.

    Thomas Shugart, seorang Peneliti Senior di Center for a New American Security (CNAS) dan mantan perwira kapal selam Angkatan Laut AS, menyoroti risiko dan kerentanan strategis dalam serangkaian unggahan. 

    Analisisnya tentang potensi kapal itu sebagai kuda Troya bahkan lebih mengerikan.

    Sebagai gambaran, strategi kuda troya dalam konteks ini adalah kapal Sakura yang dianggap sebagai kapal sipil dan tidak dicurigai, bisa melintas bebas ke area vital AS.

    “Jika saja, katakanlah, 10 persen dari kontainer tersebut digunakan untuk amunisi, mereka dapat, misalnya, mengerahkan 144 rudal jelajah dan 252 quadcopter, lebih dari cukup untuk menghancurkan setiap kapal perang di Norfolk, dan mampu mencapai target darat di pertengahan Atlantik dan jauh melewati DC,” catat Shugart.

    Skenario ini menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran mengenai kebijakan penggabungan sipil-militer Tiongkok, yang secara sistematis mengintegrasikan industri sipil dengan operasi militer.

    COSCO Shipping Lines Ltd, bagian dari Grup COSCO milik negara, adalah contoh utama dari strategi ini.

    Sebagai salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia, perusahaan ini bekerja sama erat dengan PLA, secara rutin mendukung operasi dan logistik angkatan laut.

    Angkatan Laut Amerika Serikat, pada Selasa (7/7/2020) merilis foto armada laut AS di Pasifik. Di barisan depan dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan. (KEENAN DANIELS / US NAVY / AFP)

    Kekuatan Bayangan Maritim Tiongkok

    Laporan Desember 2024 dari ‘China Maritime Studies Institute’ di US Naval War College berjudul “ Shadow Force: A Look Inside the PLA Navy Reserve” menyoroti kekhawatiran AS yang kian besar ini.

    Menurut laporan tersebut, Pasukan Cadangan Maritim Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terdiri dari dua komponen utama: Cadangan Angkatan Laut PLA dan Milisi Maritim.

    Bersama-sama, mereka berfungsi sebagai aset strategis, yang meningkatkan jangkauan angkatan laut dan fleksibilitas operasional Tiongkok.

    Kekuatan cadangan ini memungkinkan Tiongkok untuk memperluas pengaruh maritimnya dan mempertahankan operasi angkatan laut jangka panjang, yang secara efektif memperkuat proyeksi kekuatannya di panggung global.

    A) Cadangan Angkatan Laut PLA

    Cadangan PLAN masih merupakan aspek yang kurang dikenal dalam strategi maritim Tiongkok, tetapi dianggap sebagai elemen penting dalam memperkuat operasi angkatan laut RRT.

    Meskipun tidak terlalu terlihat di depan publik seperti Angkatan Laut PLA (PLAN), pasukan cadangan ini dirancang untuk menambah dan mendukung personel PLAN, guna memajukan tujuan maritim strategis negara tersebut.

    Cadangan PLAN sebagian besar terdiri dari veteran militer, yang memberinya kompetensi operasional yang mendalam. Komposisi yang didominasi veteran ini memastikan bahwa cadangan dapat dengan cepat memobilisasi personel terampil untuk misi bila diperlukan.

    Prajurit cadangan PLAN dibedakan berdasarkan peran dan penampilan mereka yang unik—mereka mengenakan seragam PLAN saat bertugas, yang melambangkan integrasi mereka ke dalam strategi angkatan laut China.

    Meskipun merupakan bagian penting dari operasi angkatan laut Tiongkok, cadangan tersebut belum terlihat terlibat langsung dalam operasi militer di dunia nyata.

    Sebaliknya, perannya terutama bersifat pelengkap, bertindak sebagai pengganda kekuatan bagi personel tugas aktif dan aset strategis yang fleksibel untuk berbagai misi.

    B) Milisi Maritim

    Pada tahun 2021, unit amfibi PLA melakukan serangkaian latihan pendaratan lintas laut menggunakan feri sipil seberat 10.000 ton. Hal ini menandai peralihan signifikan dari kapal sipil kecil yang sebelumnya digunakan, menurut China Central Television (CCTV).

    Para pengamat mencatat bahwa perubahan ini meningkatkan kapasitas Tiongkok untuk mengangkut sejumlah besar pasukan untuk operasi pendaratan amfibi, menandakan pendekatan baru terhadap logistik militer.

    Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat (PAFMM) merupakan elemen penting dari strategi ‘zona abu-abu’ Tiongkok, yang beroperasi di ruang antara damai dan perang melalui pemaksaan yang diperhitungkan.

    Status milisi yang ambigu, dengan kurangnya persenjataan formal, memberi Tiongkok fleksibilitas untuk menyangkal atau mengklaim tanggung jawab atas tindakannya, tergantung pada konteks politik atau militer.

    Strategi penggunaan ganda (penggabungan Sipil-Militer) ini memungkinkan Tiongkok untuk menegaskan klaim maritimnya sambil mempertahankan penyangkalan yang masuk akal.

    Selama bertahun-tahun, PLA telah mengisyaratkan niatnya untuk menggunakan pengiriman sipil dalam kemungkinan invasi lintas selat ke Taiwan.

    Taktik ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas yang telah menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat, yang meyakini bahwa milisi maritim Tiongkok melanggar hukum internasional, khususnya terkait penegakan klaim teritorial maritim. 

    Namun, cakupan milisi tersebut dapat meluas jauh melampaui Taiwan dan Laut Cina Selatan.

    Milisi maritim Tiongkok telah menarik perhatian signifikan selama dekade terakhir, terutama karena perannya dalam mendukung klaim teritorial Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

    Penelitian telah menunjukkan bahwa kapal-kapal sipil semakin banyak digunakan untuk proyeksi kekuatan militer di luar Asia Timur, dengan armada besar kapal penangkap ikan milik milisi berfungsi sebagai mata dan telinga China di teater maritim yang luas.

    Menguasai Laut Melalui Industri

    Pengaruh maritim Tiongkok jauh melampaui kemampuan militernya.

    Negara ini telah menguasai infrastruktur pengiriman global, menguasai tujuh dari sepuluh pelabuhan tersibuk di dunia dan memproduksi lebih dari 95% kontainer pengiriman global.

    Pada tahun 2024, sektor pembuatan kapal Tiongkok mencapai titik tertinggi baru, merampungkan 42,3 juta ton bobot mati pengiriman kapal niaga – lebih dari separuh total produksi dunia.

    Dominasi industri ini, ditambah dengan langkah-langkah terkini untuk membatasi ekspor komponen pesawat nirawak ke AS dan Eropa, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh Tiongkok atas rantai pasokan global. Dengan 90% perdagangan dunia dilakukan melalui laut, strategi maritim Tiongkok telah menempatkan negara tersebut di pusat perdagangan global.

    Kombinasi kekuatan industri, kemampuan militer, dan ambiguitas strategis telah menciptakan kekuatan maritim.

    “Seiring meningkatnya ketegangan dan dengan kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih, persaingan maritim antara AS dan China akan semakin meningkat,” tulis simpulan EAT.

     

    (oln/EUT/*)

     

  • Inflasi AS Naik ke 2,9% per Desember 2024, Akankah The Fed Lanjut Pangkas Suku Bunga?

    Inflasi AS Naik ke 2,9% per Desember 2024, Akankah The Fed Lanjut Pangkas Suku Bunga?

    Bisnis.com, JAKARTA — Inflasi AS naik menjadi 2,9% pada Desember 2024. Hal itu dinilai dapat menjadi alasan bagi Federal Reserve atau The Fed untuk memberi jeda penurunan suku bunga acuan.

    Data inflasi terbaru itu tercatat naik dari posisi November 2024 yang sebesar 2,7%.

    Dilansir dari Bloomberg, berdasarkan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) inflasi inti AS pada Desember 2024 naik 0,2% setelah mengalami kenaikan 0,3% selama empat bulan berturut-turut.

    Para ekonom melihat inflasi inti sebagai indikator yang lebih baik dari tren inflasi dasar daripada Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) keseluruhan, yang mencakup biaya makanan dan energi yang sering kali tidak stabil. Ukuran utama naik 0,4% dari bulan sebelumnya, dengan lebih dari 40% kenaikan disebabkan oleh energi.

    Meskipun pelonggaran inflasi disambut baik setelah berbulan-bulan berada di posisi tinggi, serangkaian analisis diperlukan untuk meyakinkan pejabat The Fed bahwa kemajuan inflasi telah berlanjut.

    Tekanan harga yang berkepanjangan telah berkontribusi pada aksi jual yang dalam di pasar obligasi global dan memicu kekhawatiran bahwa The Fed melonggarkan kebijakan terlalu cepat pada akhir tahun lalu.

    Dikombinasikan dengan laporan tenaga kerja AS yang kuat pekan lalu, para pembuat kebijakan secara luas diharapkan tidak mengubah suku bunga The Fed pada pertemuan mereka akhir bulan ini. Para investor umumnya tidak melihat adanya penurunan lagi hingga akhir tahun ini.

    Imbal hasil Treasury turun dan indeks berjangka S&P 500 naik sementara dolar menurun setelah rilis data inflasi AS.

    Kenaikan inflasi juga didorong oleh harga pangan, tiket pesawat, mobil baru dan bekas, asuransi mobil, dan perawatan medis. Biaya barang tidak termasuk pangan dan energi naik 0,1% pada Desember 2024, setelah kenaikan 0,3% pada November 2024.

    Harga sewa hunian, kategori terbesar dalam layanan, naik 0,3% pada Desember untuk bulan kedua. Sewa setara pemilik dan sewa tempat tinggal utama—bagian dari tempat tinggal—keduanya naik setelah kenaikan terkecil sejak 2021.

    Tidak termasuk perumahan dan energi, harga layanan naik 0,2%, kenaikan terkecil sejak Juli, menurut perhitungan Bloomberg.

    Data inflasi Desember 2024 itu merupakan laporan indeks harga konsumen terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden—pemerintahan yang dirundung oleh harga tinggi yang muncul sejak pandemi Covid-19.

  • Neraca Perdagangan Desember 2024 Surplus US,24 Miliar, 56 Bulan Beruntun!

    Neraca Perdagangan Desember 2024 Surplus US$2,24 Miliar, 56 Bulan Beruntun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$2,24 miliar pada Desember 2024. Realisasi tersebut melanjutkan tren surplus neraca dagang Indonesia dalam 56 bulan terakhir.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan tren surplus tersebut sudah bertahanan sejak Mei 2020. Kendati demikian, realisasi tersebut turun dibandingkan November 2024

    “Nilainya kira-kira turun US$2,1 miliar dibandingkan bulan lalu,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

    Di samping itu, pada saat yang sama neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar US$1,6 miliar.

    “Yang komoditas penyumbang utama defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah,” lanjut Amalia.

    Sebelumnya, nilai tengah estimasi neraca dagang Desember 2024 dari konsensus ekonom Bloomberg surplus senilai US$3,8 miliar atau sekitar US$32,67 miliar sepanjang tahun.

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual menjelaskan surplus pada Desember sejalan dengan proyeksi ekspor pada Desember masih akan tumbuh sebesar 7,6% (year on year/YoY) sementara impor tumbuh lebih tinggi mencapai 10,4%.

    “Untuk Desember sendiri ada faktor musiman sehingga secara nominal ekspor dan impor cenderung tinggi, terutama untuk impor,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025).

    Melihat secara historis, Indonesia mulai mencatatkan surplus pada masa awal pandemi Covid-19 atau Mei 2020 lalu yang mencapai US$2,09 miliar. Defisit neraca perdagangan terakhir terjadi pada April 2020, yaitu sebesar US$-0,37 miliar.

    Bahkan melihat periode 2018 dan 2019, neraca dagang kerap mencatatkan defisit. Surplus tertinggi hanya terjadi pada Juni 2018 senilai US$1,67 miliar.

  • Mark Zuckerberg Umumkan PHK Besar-besaran di Meta

    Mark Zuckerberg Umumkan PHK Besar-besaran di Meta

    Jakarta

    CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengumumkan PHK besar-besaran. Pekerja yang dirumahkan dinilai punya kinerja rendah di perusahaan.

    Menurut memo perusahaan yang diperoleh Bloomberg, Mark Zuckerberg memangkas sekitar 5% stafnya. Perusahaan berencana untuk mempekerjakan orang baru untuk mengisi peran mereka tahun ini.

    Hingga September, Meta mempekerjakan sekitar 72.000 orang, sehingga pengurangan sebesar 5% dapat memengaruhi sekitar 3.600 pekerjaan.

    “Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan menyingkirkan karyawan dengan kinerja buruk lebih cepat,” kata Mark Zuckerberg dalam memo yang diunggah di papan pesan internal.

    “Kami biasanya menyingkirkan orang-orang yang tidak memenuhi harapan selama setahun,” katanya, “tetapi sekarang kami akan melakukan pemotongan berbasis kinerja yang lebih ekstensif selama siklus ini.”

    Siklus kinerja Meta diharapkan akan berakhir pada bulan Februari, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas prosedur internal perusahaan.

    Pekerja yang terdampak di AS diperkirakan akan diberi tahu pada 10 Februari, sementara mereka yang bekerja di negara lain akan diberi tahu di kemudian hari, menurut memo tersebut. Pemutusan hubungan kerja hanya akan mencakup staf yang telah bekerja di perusahaan cukup lama sehingga memenuhi syarat untuk penilaian kinerja.

    Zuckerberg memberi tahu karyawan bahwa perusahaan akan “memberikan pesangon yang besar” sesuai dengan pemutusan hubungan kerja sebelumnya.

    Untuk diketahui Zuckerberg telah mendeklarasikan tahun 2023 sebagai ” tahun efisiensi ” perusahaan dan mengumumkan rencana untuk menghilangkan 10.000 posisi.

    Secara keseluruhan, Meta memperkirakan jumlah karyawannya akan turun 10% pada akhir siklus kinerja saat ini. Total tersebut termasuk pengurangan tambahan sebesar 5% dari pengurangan karyawan tahun lalu, menurut pesan kepada para manajer.

    (afr/afr)

  • China Buka Diri, TikTok Berpotensi Diakuisisi Elon Musk

    China Buka Diri, TikTok Berpotensi Diakuisisi Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA – China dilaporkan membuka diri terhadap kemungkinan dilakukannya akuisi TikTok oleh mogul bisnis Amerika Serikat (AS) yang Elon Musk.

    Mengutip Techcrunch, pejabat pemerintah China dilaporkan telah membahas skenario di mana ByteDance menjual cabang TikTok di Amerika Serikat kepada Musk, jika Mahkamah Agung mendukung undang-undang yang melarang aplikasi tersebut pada 19 Januari.

    Menurut laporan Bloomberg, China yang cenderung betah TikTok tetap berada di bawah kepemilikan ByteDance juga mempertimbangkan penjualan kepada Musk sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk bekerja sama dengan pemerintahan presiden baru, Donald Trump.

    Dalam skenario tersebut, X milik Musk akan mengakuisisi TikTok AS, yang secara efektif menyerap 170 juta pengguna Amerika dari platform video vertikal tersebut dan potensi pendapatan iklan bernilai miliaran dolar.

    Laporan itu menyatakan tidak jelas sejauh mana ByteDance dan TikTok mengetahui tentang pembahasan China terkait dengan penjualan kepada Musk, yang mungkin menyoroti dugaan pengaruh China terhadap platform ini yang menjadi pemicu undang-undang tersebut sejak awal.

    Sebelumnya, Musk mengunggah pada April lalu bahwa menurutnya TikTok harus tetap tersedia di AS.   “Menurut pendapat saya, TikTok tidak boleh dilarang di AS, meskipun larangan tersebut dapat menguntungkan platform X,” tulisnya di X.

    “Melakukan hal itu akan bertentangan dengan kebebasan berbicara dan berekspresi. Itu bukan yang diperjuangkan Amerika.”  

    Presiden terpilih Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah berupaya menunda larangan TikTok — yang akan berlaku pada 19 Januari — sehingga dia dapat menegosiasikan masalah ini.

    Trump mengatakan ingin menyelamatkan aplikasi tersebut dan ada spekulasi bahwa dia dapat mengambil tindakan pada menit-menit terakhir untuk menghindari larangan tersebut.

    Pembicaraan di Beijing menunjukkan bahwa nasib TikTok mungkin tidak lagi berada dalam kendali tunggal ByteDance.

    Pejabat China menyadari bahwa mereka akan menghadapi negosiasi yang sulit dengan pemerintahan Trump mengenai tarif, kontrol ekspor, dan masalah lainnya, dan mereka melihat negosiasi TikTok sebagai area potensial untuk rekonsiliasi.

    Pemerintah China memegang apa yang disebut saham emas di afiliasi ByteDance. Hal tersebut memberikan Pemerintah China kendali atas strategi dan operasi perusahaan.  

    TikTok menyatakan bahwa kendali tersebut hanya berlaku untuk anak perusahaan yang berbasis di China, Douyin Information Service Co., dan tidak memiliki pengaruh pada operasi ByteDance di luar China.  

    Namun, aturan ekspor Beijing mencegah perusahaan China menjual algoritme perangkat lunak mereka, seperti yang merupakan bagian integral dari TikTok. Hal ini membuat Pemerintah China memiliki suara yang signifikan dalam setiap kemungkinan kesepakatan.

  • TikTok Bantah Jual Aplikasinya ke Elon Musk Seharga 50 Miliar Dolar  – Halaman all

    TikTok Bantah Jual Aplikasinya ke Elon Musk Seharga 50 Miliar Dolar  – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Juru bicara TikTok menegaskan, isu penjualan platfrom video bergulir kepada miliarder kondang AS Elon Musk adalah berita palsu alias hoks.

    Tiktok juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan melepaskan diri dari ByteDance selaku induk perusahaan.

    “Kami tak bisa berkomentar soal cerita fiksi,” kata Juru bicara TikTok merujuk isu penjualan platfrom video sebagai berita Hoax, sebagaimana dikutip dari BBC International.

    Pernyataan itu dirilis TikTok usai laporan dari Bloomberg News menyebutkan bahwa telah terjadi pembicaraan mengenai kemungkinan penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat kepada miliarder Elon Musk. 

    Laporan ini juga menyebutkan bahwa satu kemungkinan skenario, platform media sosial Musk, X, akan mengambil alih TikTok AS sehingga aplikasi tersebut bisa tetap menjalankan bisnisnya di AS.

    Menurut analisis dari Mandeep Singh dan Damian Reimertz dari Bloomberg Intelligence kemungkinan Elon Musk akan merogoh kocek antara 40 miliar dolar AS hingga 50 miliar dolar AS untuk  mengakuisisi TikTok

    Sejauh ini Musk belum memberikan komentar resmi mengenai kesepakatan tersebut.

    Namun pembicaraan ini kabarnya muncul sebagai langkah yang diambil oleh Beijing jika aplikasi video pendek tersebut tidak dapat menghindari larangan yang diusulkan.

    Laporan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat mengenai keberadaan TikTok di AS.

    Pemerintah AS mengancam akan memblokir aplikasi video ini per tanggal 19 Januari 2025 apabila Bytedance induk dari TikTok menolak menjual aplikasi TikTok ke Amerika Serikat.

    Konflik panas ini bermula ketika AS menuduh China melakukan pencurian data TikTok.

    Tudingan ini diperkuat usai tim peneliti menemukan source code di TikTok yang menunjukkan bahwa aplikasi tersebut memanen data seperti lokasi, perangkat yang digunakan, dan aplikasi apa saja yang ada di dalam HP pengguna.

    Dengan memanfaatkan data tersebut, AS khawatir warga negaranya dapat dikontrol oleh pemerintah China.

    Lantaran pemerintah negeri tirai bambu ini kerap memanfaatkan algoritma di media sosial, untuk membawa pengaruh ke pengguna.

    Buntut masalah ini Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang pada April yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok kepada pemilik non-China.

    Jika ByteDance menolak aturan tersebut, maka aplikasi TikTok terancam dilarang beroperasi di AS.

    Tak sampai disitu, Pimpinan komite House of Representative atau DPR AS bahkan mendesak CEO Apple dan Google untuk segera menghapus aplikasi TikTok dari Play Store dan App Store paling lambat 19 Januari 2025.

    China Pilih Tutup TikTok Ketimbang Menjualnya ke AS

    Usai membantah penjualan TikTok kepada miliarder kondang AS Elon Musk, ByteDance, perusahaan induk Tiktok di China menegaskan akan menutup aplikasi TikTok daripada harus menjualnya ke perusahaan AS.

    Hal serupa juga turut dikonfirmasi empat sumber Reuters di AS, mereka menyatakan ByteDance tidak akan menjual TikTok, lantaran algoritma TikTok dinilai terlalu penting untuk seluruh bisnis ByteDance.

    Terlebih TikTok AS hanya menyumbang sebagian kecil dari total pendapatan dan jumlah pengguna ByteDance.

    Karena itu, menutup TikTok di Amerika Serikat dinilai lebih baik daripada menjual aplikasi tersebut ke perusahaan AS.

     

  • 200.000 Pekerja Wall Street Siap-siap PHK, Ini Alasannya

    200.000 Pekerja Wall Street Siap-siap PHK, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Artificial Intelligence (AI) digadang-gadang bakal memakan lebih banyak korban di masa depan. Setidaknya 200 ribu pekerjaan di Wall Street akan hilang dalam 3-5 tahun.

    Laporan dari survei Bloomberg Intelligence mengatakan PHK tersebut karena AI akan semakin terintegrasi dalam alur kerja, dikutip dari Tech Radar, Selasa (14/1/2025).

    Survei itu menyebutkan banyak Chief Information Technology memperkirakan 3% pekerjaan akan dipangkas dalam beberapa tahun ke depan. Satu dari empat yang disurvei mengatakan akan ada PHK pada 5-10% jumlah karyawan perusahannya.

    Ada beberapa pekerjaan yang berisiko dengan adanya AI. Penulis laporan Tomasz Noetzel yang juga analis mengatakan peran back office, middle office dan operasional paling berisiko.

    Penyebabnya ketiga peran itu melakukan tugas yang rutin dan berulang. Jadi bisa digantikan oleh teknologi otomasi yang dapat meningkatkan efisiensi.

    Meski begitu, dia meyakini AI tidak menghilangkan semua pekerjaan. Teknologi itu akan merubah dunia kerja yang ada sekarang.

    “AI tidak akan menghilangkan sepenuhnya, namun mengarah pada transformasi tenaga kerja,” ucapnya.

    Sementara itu, laporan juga mengungkapkan efisien yang ditingkatkan akan mengurangkan biaya signifikan bagi bank. Laba sebelum pajak pada 2027 diperkirakan 12-17% lebih tinggi dari sekarang.

    Dalam survei yang sama, empat dari lima orang mengatakan AI bakal meningkatkan produktivitas dan juga pendapatan. Setidaknya mencapai 5% dalam tiga hingga lima tahun.

    (fab/fab)

  • Pemerintah China Diisukan Buka Peluang Jual TikTok ke Elon Musk, ByteDance Buka Suara – Halaman all

    Pemerintah China Diisukan Buka Peluang Jual TikTok ke Elon Musk, ByteDance Buka Suara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar mengejutkan datang dari dunia sosial media setelah pemerintah China dikabarkan tengah mengevaluasi penjualan TikTok di AS kepada Elon Musk.

    Dikutip dari Bloomberg, pemilik media sosial X tersebut dikabarkan akan mengakuisisi operasi TikTok di AS jika perusahaan gagal menghindari larangan kontroversial terhadap aplikasi video pendek tersebut.

    Hal tersebut terjadi di tengah langkah TikTok menggugat larangan operasional di AS dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

    Para hakim Mahkamah Agung dijadwalkan untuk memutuskan sebuah undang-undang yang menetapkan tenggat waktu 19 Januari bagi TikTok untuk menjual operasi AS-nya atau menghadapi larangan di negara tersebut.

    Menghadapi resiko terburuk itu, Pejabat senior Cina pun dikabarkan telah mulai membahas rencana kontinjensi untuk TikTok sebagai bagian dari diskusi luas tentang operasi mereka di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Salah satunya adalah melibatkan Musk yang dekat dengan Trump sebagai salah satu pemilik utama TikTok.

    Spekulasi itu disebut menguat setelah pada bulan Desember lalu, Trump mendesak Mahkamah Agung untuk menunda keputusannya hingga ia menjabat  sebagai Presiden.

    Trump dikabarkan ingin mencari “penyelesaian politik” agar TikTok dapat terus beroperasi di AS.

    Pernyataan Trump kala itu dibagikan seminggu setelah dirinya bertemu dengan CEO TikTok, Shou Zi Chew, di kediamannya, Mar-a-Lago, di Florida.

    Pada hari Senin, dua anggota legislatif dari Partai Demokrat, Senator Edward Markey dan Wakil Ro Khanna, juga menyerukan agar Kongres dan Presiden Joe Biden memperpanjang tenggat waktu vonis larangan ke TikTok hingga 19 Januari.

    Selama sidang Mahkamah Agung minggu lalu, para hakim tampaknya cenderung untuk mendukung undang-undang tersebut dan tetap pada tenggat waktu yang ditetapkan.

    Selama hampir tiga jam argumen, kesembilan hakim berulang kali kembali membahas masalah keamanan nasional yang melatarbelakangi undang-undang tersebut.

    Pemerintahan Biden berpendapat bahwa tanpa penjualan, TikTok dapat digunakan oleh China sebagai alat untuk mata-mata dan manipulasi politik.

    Perusahaan tersebut berulang kali membantah adanya pengaruh dari Partai Komunis China dan mengatakan bahwa undang-undang untuk melarangnya di AS melanggar hak kebebasan berbicara yang dijamin oleh Amandemen Pertama bagi penggunanya.

    Bytedance Buka Suara

    Menanggapi rumor yang dibagikan Bloomberg pada Senin tersebut (13/1/2025) pihak ByteDance selaku pemilik TikTok pun menyebut laporan tersebut omong kosong belaka.

    Dalam pernyataan resminya ByteDance kembali menegaskan bahwa mereka tak akan menjual operasi mereka di AS.

    “Kami tidak bisa diharapkan untuk mengomentari fiksi belaka,” kata seorang juru bicara TikTok kepada BBC News.

    Di lain pihak, Elon Musk dan X enggan memberikan tanggapan terkait pernyataan dari ByteDance tersebut maupun laporan dari Bloomberg.

    Musk adalah sekutu dekat presiden terpilih AS, Donald Trump, yang dijadwalkan kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari.

    Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat di Beijing sendiri dikabarkan mau menjual TikTok ke Musk.

    Namun mereka lebih menginginkan akuisisi Elon Musk tersebut bersifat parsial.

    Pemerintah China dikabarkan ingin TikTok secara keseluruhan tetap berada di bawah kepemilikan perusahaan induknya yakni ByteDance Ltd., dan sebagiannya dimiliki Elon Musk melalui X kata sumber dari Bloomberg.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Heboh Elon Musk Caplok TikTok, Manajemen Buka Suara

    Heboh Elon Musk Caplok TikTok, Manajemen Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – China dilaporkan sedang mempertimbangkan potensi untuk menjual aplikasi TikTok ke miliarder Elon Musk agar bisa terus beroperasi di Amerika Serikat (AS).

    Pasalnya, AS menetapkan aturan yang memaksa TikTok lepas dari induk ByteDance asal China atau diblokir permanen secara nasional.

    Laporan soal kemungkinan Elon Musk mencaplok Twitter dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg. Media tersebut menyebut pemerintah China sedang mengevaluasi opsi potensial yang melibatkan Musk mengakuisisi operasi TikTok di AS.

    Namun, hal ini langsung dibantah Tiktok. Juru bicara TikTok mengatakan kepada Variety bawah “kami tak bisa berkomentar soal cerita fiksi,” kata dia, dikutip dari Variety, Selasa (14/1/2025).

    Musk belum buka suara terkait laporan Bloomberg yang menguti sumber anonim. Namun, Musk sebelumnya memiliki rekam jejak mencaplok platform media sosial yang tengah dilanda masalah.

    Pada 2022, CEO Tesla dan SpaceX sekaligus orang terkaya di dunia tersebut membeli Twitter senilai US$44 juta. Ia lalu mengubah Twitter menjadi X.

    Menurut laporan Bloomberg, ada satu skenario yang tengah didiskusikan pemerintah China. Tak lain adalah X mengambil alih TikTok di AS dan sama-sama [dengan China] menjalankan bisnis di negara yang sebentar lagi dipimpin oleh Donald Trump.

    Bloomberg menegaskan bahwa hingga kini belum jelas apakah Musk, TikTok, dan ByteDance sudah berbicara terkait syarat dan ketentuan kesepakatan tersebut.

    Kebijakan AS yang mengancam TikTok akan efektif mulai 19 Januari mendatang atau sehari sebelum pelantikan Trump. Trump sendiri menegaskan posisinya yang ingin pemblokiran TikTok ditangguhkan.

    TikTok mengatakan hukum yang mengancam eksistensinya di AS melanggar ketentuan Amandemen Pertama yang mengatur hak kebebasan berpendapat 170 juta pengguna di AS.

    Namun, regulator agaknya masih bersikukuh untuk melanjutkan aturan yang telah diteken Presiden Joe Biden tersebut. AS berdalih TikTok membahayakan keamanan nasional jika masih di bawah ByteDance. Dikhawatirkan, pemerintah China bisa mengakses data pengguna AS karena aturan negara tersebut yang meminta perusahaan menyerahkan data ke pemerintah.

    (fab/fab)

  • Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Hari Ini, 14 Januari

    Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Hari Ini, 14 Januari

    Jakarta, FORTUNE – Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan pasar spot pagi ini, Selasa (14/1).

    Menukil data Bloomberg, Selasa (14/1) pukul 11.20 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp16.265 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan penguatan nilai tukar rupiah sebesar 18 poin atau 0,11 persen terhadap dolar AS, jika dibandingkan dengan pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (13/1).

    Berdasarkan data yang dihimpun dari lima bank besar di Indonesia, kurs dolar (USD) ke rupiah (IDR) hari ini, 14 Januari 2025 tercatat sebagai berikut.

    1. Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank Mandiri

    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 09.26 WIB: 

    – Kurs beli: Rp16.250 per dolar AS Kurs jual: Rp16.280 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 10.46 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.050 per dolar AS Kurs jual: Rp16.400 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 09.35 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.050 per dolar AS Kurs jual: Rp16.00 per dolar AS

    2. Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BCA

    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 11.17 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.255 per dolar AS Kurs jual: Rp16.280 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 08.05 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.125 per dolar AS Kurs jual: Rp16.425 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 08.08 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.125 per dolar AS Kurs jual: Rp16.425 per dolar AS

    3. Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BNI

    Kurs dollar ke rupiah e-rate pada pukul 11.50 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.256 per dolar AS Kurs jual: Rp16.276 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 11.50 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.130 per dolar AS Kurs jual: Rp16.430 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 11.50 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.130 per dolar AS Kurs jual: Rp16.430 per dolar AS

    4. Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BRI

    Kurs dolar ke rupiah e-rate pada pukul 09.04 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.230 per dolar AS Kurs jual: Rp16.303 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 09.04 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.130 per dolar AS Kurs jual: Rp16.430 per dolar AS

    5. Kurs dolar ke rupiah hari ini di Bank BTN

    Kurs dolar ke rupiah bank notes pada pukul 11.01 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.120 per dolar AS Kurs jual: Rp16.420 per dolar AS

    Kurs dolar ke rupiah TT counter pada pukul 11.01 WIB: 

    Kurs beli: Rp16.145 per dolar AS Kurs jual: Rp16.395 per dolar AS