Perusahaan: Bloomberg

  • Kematian Mendadak Bos Kripto di Sel Keamanan Tinggi Guncang Turki

    Kematian Mendadak Bos Kripto di Sel Keamanan Tinggi Guncang Turki

    Jakarta

    Kematian mendadak Faruk Fatih Ozer, pendiri perusahaan bursa kripto terkenal asal Turki Thodex, menimbulkan pertanyaan serius di negara tersebut.

    Ozer, pendiri sekaligus mantan CEO bursa kripto Turki Thodex, ditemukan tewas di sel tahanannya saat menjalani hukuman sangat panjang, yaitu 11.196 tahun penjara. Pengacaranya mempertanyakan kematiannya itu.

    Petugas menemukan tubuhnya tergantung di kamar mandi, menggunakan handuk dan seprai yang diikat jadi tali. Meski penyelidikan masih digelar, dia diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Ia ditahan di penjara keamanan tinggi Tekirdag F-Type, fasilitas yang menuai kritik dari kelompok HAM karena menerapkan isolasi total.

    Pria berusia 31 tahun itu dijatuhi hukuman 11.196 tahun penjara di 2023 setelah pengadilan memvonisnya atas tuduhan penipuan, pencucian uang, dan berbagai kejahatan lain yang terkait dengan kejatuhan Thodex.

    Bursa yang berbasis di Istanbul itu menolak akses ribuan investor terhadap aset digital dan tiba-tiba menghentikan operasi pada 2021, bersamaan dengan menghilangnya sang CEO. Faruk kemudian ditangkap di Albania dan diekstradisi ke Turki dua tahun kemudian.

    Ia divonis bersama sejumlah orang lain yang disebut sebagai anggota organisasi kriminal yang dipimpinnya, termasuk dua saudara kandungnya, dari total 21 terdakwa.

    Pengacara menyalahkan pihak penjara

    Media T24 melaporkan Ozer didiagnosis mengalami gangguan kecemasan dan sedang mengonsumsi obat sambil menunggu jadwal bertemu psikiater. Media independen Turki itu menilai dia seharusnya diawasi ketat.

    Menurut pengacaranya, Sevgi Erarslan, sang mantan pengusaha kripto belakangan semakin mengurung diri, bahkan menolak menemui keluarg sendiri. Keluarganya juga memperingatkan pihak penjara agar mengambil langkah pencegahan.

    “Kami ingin dia dipindah dari sel tunggal, tapi dia sendiri menolak,” ujar Erarslan ke Bloomberg. Ia juga menuding penjaga tidak cukup sering memeriksa kondisi Ozer, karena jasadnya baru ditemukan hingga 10 jam setelah kematian. “Jika kematian terjadi jauh sebelum tubuhnya ditemukan, artinya pihak penjara lalai,” katanya.

    Erarslan menambahkan bahwa setelah lebih dari empat tahun dipenjara, saudara-saudara Ozer seharusnya sudah dibebaskan. Menurutnya, Ozer kehilangan asa melihat orang-orang terdekatnya masih ditahan meski banding dikabulkan.

    “Saya tidak percaya Ozer mendapat pengadilan yang adil. Kami mengalami banyak ketidakadilan. Ia benar-benar kehilangan harapan,” ujar Erarslan yang dikutip detikINET dari Cryptopolitan.

    Jumlah pasti kerugian trader Thodex akibat kejatuhan bursa itu masih belum jelas karena estimasinya bervariasi. Firma forensik blockchain Chainalysis memperkirakan kerugian mencapai sekitar USD 2,6 miliar, sedangkan dakwaan resmi hanya menyebut angka sekitar USD 24 juta.

    Kementerian Kehakiman Turki membantah kejanggalan dan bersikeras kasus ini bunuh diri. Sejumlah catatan misterius ditemukan di sel Ozer setelah jasadnya dibawa untuk diautopsi, termasuk satu lembar tulisan yang berisi langkah-langkah cara mengakhiri hidup dengan gantung diri.

    Sementara itu, jurnalis Adnan Bulut melotarkan dugaan hubungannya dengan politisi Turki. “Orang-orang dekatnya mengatakan ia punya dua rekan, anak seorang anggota parlemen dan anak seorang menteri,” ungkap Bulut, yang berspekulasi kasus Thodex kini mungkin akan ditutup.

    (fyk/fay)

  • Breaking News! BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI 5,04% di Kuartal III/2025

    Breaking News! BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI 5,04% di Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 sebesar 5,04% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal III/2025 mencapai Rp6.060 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun.

    “Ditopang oleh aktivitas domestik dan permintaan luar negeri, ekonomi Indonesia kuartal III/2025 tumbuh sebesar 5,04%,” ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

    Pertumbuhan ekonomi ini berada di atas proyeksi analis sebelumnya. Sebelumnya sebanyak 30 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah pertumbuhan ekonomi kuartal III /2025 sebesar 5% YoY. Nilai tersebut naik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 4,95% YoY periode yang sama tahun lalu, namun melambat dibandingkan 5,12% pada kuartal sebelumnya.

    Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Ramadani Partama sebesar 5,07%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Ekonom Trimegah Securities di angka 4,79%.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 mencapai 5,05% YoY.

    Berdasarkan indikatornya, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 dipengaruhi oleh moderasi investasi dan belanja pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor tetap menjadi penopang utama.

    Dia menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap solid di level 5,0% YoY, sejalan dengan peningkatan penjualan ritel rata-rata 4,7% YoY, jauh lebih tinggi dibandingkan 0,9% pada kuartal II/2025.

    “Konsumsi domestik masih terjaga di tengah inflasi yang terkendali,” ujar Asmo dalam rilis OCE BMRI Macro Preview, Selasa (4/11/2025).

    Dari sisi investasi, diproyeksikan pertumbuhannya melambat ke 4,5% YoY, turun tajam dari 7,0% pada kuartal sebelumnya. Indikatornya terlihat dari penurunan penjualan semen -2,3% YoY serta pelemahan impor barang modal menjadi 10,4% YoY dari 32,5% pada kuartal II/2025.

    Meski demikian, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur rata-rata meningkat ke 50,4 dari 47,0 pada kuartal sebelumnya.

    Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan mencatat kontraksi -2,5% YoY, sejalan dengan arus realisasi fiskal yang turun -2,9% YoY. Belanja pemerintah pusat bahkan menyusut -5,1% YoY.

    Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diproyeksikan tumbuh 11,0% YoY, sedikit lebih tinggi dibandingkan 10,7% pada kuartal sebelumnya. Adapun impor diperkirakan melambat signifikan menjadi 3,2% yoy dari 11,7%, sehingga kontribusi ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi membaik di tengah masih rapuhnya perdagangan global.

  • Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Jakarta

    Bill Gates terkenal vokal menyuarakan bahaya perubahan iklim. Bahkan tak jarang dulu ia menyebut jika tak ditanggulangi, fenomena itu dapat mengancam umat manusia. Namun mendadak kini sang pendiri Microsoft melunak sehingga pakar jadi mengkritik sikap barunya.

    “Meski perubahan iklim akan membawa konsekuensi serius, terutama bagi masyarakat di negara-negara termiskin, ini takkan menyebabkan kehancuran umat manusia,” tulisnya di blog terbaru.

    Intinya kini, Gates berpendapat perubahan iklim masalah serius, tapi bukan akhir peradaban. Ia yakin inovasi ilmiah akan mengatasinya. Inilah saatnya beralih dari pembatasan kenaikan suhu menjadi memerangi kemiskinan dan mencegah penyakit.

    Ia menyerukan komunitas iklim mengubah strategi “Prioritaskan hal-hal yang memberi dampak terbesar pada kesejahteraan manusia. Itu cara terbaik untuk memastikan tiap orang, di mana pun mereka lahir, memiliki kesempatan hidup yang sehat dan produktif, apa pun kondisi iklimnya,” tulisnya.

    Pendiri Microsoft ini lama memimpin upaya mencegah planet dari pemanasan berlebih, mendedikasikan uang dan perhatian, serta membantu mewujudkan perubahan nyata.

    “Dia bilang masih terlibat. Namun, hatinya tampaknya sudah tak lagi di sana. Parahnya, dia justru memberi amunisi ke mereka yang menentang kemajuan lebih lanjut. Untungnya, kita tak harus mengikutinya, mengingat betapa keliru penalarannya. Kita juga tak bisa membiarkannya,” tulis kolumnis Bloomberg, Mark Gongloff.

    Dalam catatan “Tiga kebenaran pahit tentang iklim,” Gates menyarankan para negosiator di KTT iklim COP30 bulan depan di Brasil berhenti terobsesi pada suhu global. Mereka disarankan membantu negara miskin memperkuat sistem kesehatan dan pertanian agar tahan terhadap planet yang memanas.

    Memang belakangan ini, Bill Gates sudah mengindikasikan perubahan sikap. Awal tahun ini, dia memangkas staf di kelompok iklimnya, Breakthrough Energy. Januari 2024, dia mengatakan dalam podcast bahwa perubahan iklim bukan masalah besar.

    Padahal semakin panas Bumi, kian besar penderitaan akan terjadi, terutama di antara orang-orang paling rentan. Saat ini pun, sudah terjadi banjir, gelombang panas, kekeringan, dan siklon dahsyat yang merenggut nyawa dan menghancurkan tanaman di berbagai negara. Nyamuk pembawa penyakit memperluas wilayah mereka.

    “Membakar lebih banyak bahan bakar fosil hanya memperpanjang dan memperdalam penderitaan ini. Memberi orang miskin ponsel berkemampuan AI dan akses ke tanaman hasil rekayasa genetika, seperti yang diusulkan Gates, ibarat menempelkan stiker jerawat pada luka tembak,” cetus Mark.

    Catatan Gates juga dinilai terlalu optimistis tentang pemanasan di masa depan dan kemampuan manusia untuk beradaptasi. Penderitaan manusia akan semakin tak tertahankan dengan terbakarnya hutan, pengasaman laut, matinya terumbu karang, dan runtuhnya arus laut.

    Cukup mengherankan sikapnya berubah drastis dari masa lalu. “Khatulistiwa pada dasarnya takkan bisa dihuni pada akhir abad ini,” kata Gates dalam diskusi di Harvard tahun 2021, membahas ratusan juta orang mencoba keluar dari wilayah tersebut, tempat sebagian besar populasi dunia berada dan rentan kemiskinan.

    Saat ini, Gates berpendapat teknologi baru akan membantu menghindari masalah iklim. Di antaranya adalah penangkapan karbon langsung dari udara, baja dan beton hijau, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, dan hidrogen bersih.

    Namun sangat sedikit dari teknologi tersebut saat ini mendekati skala memadai, jika memang bisa benar-benar layak. Gates benar bahwa banyak dari teknologi itu pantas mendapat lebih banyak investasi, namun tetap tidak mudah untuk mengeksekusinya.

    (fyk/fay)

  • Presiden Lee Jae Myung Bawa AI Sebagai Inti Visi Ekonomi Korea Selatan

    Presiden Lee Jae Myung Bawa AI Sebagai Inti Visi Ekonomi Korea Selatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Korea Selatan memasang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai inti dari visi ekonomi. Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung berjanji untuk mentransformasi sektor industri, layanan publik, dan pertahanan melalui investasi besar-besaran dan dukungan kebijakan di bidang AI.

    Dalam pidato anggaran tahunan pertamanya di hadapan parlemen sejak menjabat pada Juni, Lee menyebut rencana anggaran 2026 sebagai “anggaran nasional pertama untuk era AI”.

    Hal itu pun menandai pergeseran kebijakan besar setelah gejolak politik berbulan-bulan yang dipicu oleh kegagalan upaya pendahulunya, Yoon Suk Yeol, untuk memberlakukan darurat militer.

    “Di era AI, keterlambatan satu hari saja berarti tertinggal satu generasi,” ujar Lee kepada para anggota parlemen, dikutip Bloomberg pada Selasa (4/11/2025).

    Lee menyebut negaranya memulai dengan langkah yang terlambat, maka kini diperlukan gerak yang lebih cepat dan bekerja lebih keras untuk mengejar peluang.

    Adapun, Pemerintahan Korsel akan meningkatkan investasi AI lebih dari tiga kali lipat menjadi 10,1 triliun won (setara dengan US$7 miliar) tahun depan sebagai bagian dari usulan anggaran sebesar 728 triliun won. Anggaran itu ditujukan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi, mengatasi penurunan demografis, serta mempersiapkan diri menghadapi gelombang disrupsi perdagangan dan teknologi global.

    Lee menyatakan AI akan menjadi fondasi daya saing masa depan di sektor-sektor utama seperti robotika, otomotif, semikonduktor, dan logistik.

    Dia berjanji akan mengembangkan kemampuan “AI fisik” dengan menggabungkan basis manufaktur Korea dan data waktu nyata, serta mendorong penerapan luas AI di bidang bioteknologi, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan perpajakan.

    Dia juga berencana untuk memperkuat kapasitas komputasi nasional dan melatih lebih banyak tenaga kerja terampil, dengan mempercepat pembelian chip komputer berperforma tinggi serta menyediakan pendidikan AI tingkat lanjut.

    Pekan lalu, Nvidia Corp. menandatangani kesepakatan untuk memasok teknologinya kepada perusahaan-perusahaan terbesar di Korea Selatan. Berdasarkan perjanjian yang diumumkan selama kunjungan CEO Jensen Huang ke Korea untuk KTT CEO APEC, Nvidia akan memasok lebih dari 260.000 chip akselerator guna mendorong proyek-proyek AI di Korea.

    Dalam sektor keamanan, Seoul berencana meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 8,2% menjadi 66,3 triliun won, dengan fokus pada peningkatan senjata konvensional dan penerapan AI. Sehingga, total pengeluaran pertahanan mencapai 2,4% dari produk domestik bruto (PDB).

    Meskipun para anggota parlemen oposisi tetap berhati-hati terhadap agenda ambisiusnya, Lee menyerukan kerja sama lintas partai, menyebut tahun 2026 sebagai “titik balik bersejarah.”

  • Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Eropa bersiap untuk pulih pada tahun depan setelah mengalami tekanan laba di sepanjang 2025.  Adapun, langkah-langkah efisiensi biaya dan rencana restrukturisasi mendorong para analis untuk menaikkan perkiraan pendapatan.

    Berdasarkan data Bloomberg Intelligence, indeks otomotif Stoxx Europe 600 diperkirakan mencatat lonjakan laba per saham pada 2026 dan 2027.

    Analis BI Laurent Douillet mengatakan untuk 2025 kemungkinan akan menjadi “titik terendah” bagi laba sektor otomotif di Benua Biru. Optimistis perbaikan tahun depan seiring dengan hadirnya subsidi kendaraan listrik baru, kebijakan penghematan biaya, dan perombakan strategi yang memperbaiki prospek ke depan.

    Adapun, laba produsen mobil Eropa terpukul dari berbagai sisi sepanjang 2025 akibat kombinasi hambatan internal dan eksternal, termasuk tarif AS, lemahnya permintaan di China, persaingan ketat dari produsen mobil asal China, serta perlambatan pasar kendaraan listrik.

    Produsen mobil mewah Porsche AG bahkan memangkas panduan labanya hingga empat kali tahun ini setelah memutuskan mengurangi ambisinya di segmen kendaraan listrik.

    Pemilik merek Jeep, Stellantis NV turut menanggung beban biaya sekali jalan bernilai miliaran euro saat menyesuaikan portofolio produknya dan mengalihkan produksi di AS. Sementara Renault SA mencatat kerugian sebesar 9,5 miliar euro (sekitar US$10,9 miliar) akibat perubahan metode akuntansi untuk kepemilikannya di Nissan Motor Co.

    Belum lama ini, kekurangan komponen penting dari Nexperia BV yaitu produsen chip yang terjebak dalam ketegangan politik antara Belanda dan China menambah tantangan baru.

    Pekan lalu, Volkswagen AG memperingatkan bahwa pencapaian target keuangannya sangat bergantung pada pasokan semikonduktor yang berkelanjutan, menyebutkan bahwa persediaan chip yang dimiliki hanya cukup untuk menjaga operasional pabrik di Jerman selama satu minggu.

    “Secara keseluruhan, produksi mobil hanya bisa bergerak secepat komponen yang paling lambat,” ujar analis Citigroup Ross MacDonald, dikutip Bloomberg pada Selasa (4/11/2025).

    Douillet menambahkan tantangan pun masih membayangi sektor otomotif di Eropa dengan tanda-tanda pelemahan yang berlanjut di pasar utama seperti AS dan China serta kondisi fundamental yang masih dianggap rapuh.

    Namun, dia menegaskan arah perbaikan mulai terlihat. Produsen mobil kini menantikan tambahan subsidi kendaraan listrik senilai 3 miliar euro di Jerman hingga 2029, sementara upaya pengurangan biaya dan penataan ulang lini model diperkirakan mulai membuahkan hasil pada 2026.

    Porsche, yang menghadapi lemahnya permintaan di China, hambatan rantai pasok, serta menurunnya minat terhadap kendaraan listrik, menandakan bahwa masa terburuk mungkin telah berlalu dalam laporan kinerjanya yang terbaru. Perusahaan tersebut berupaya memulihkan citranya sebagai merek mewah papan atas.

    “Meski Porsche membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan penjualan di China dan pergeseran strategi kendaraan listriknya, kami percaya sebagian besar proses tersebut kini telah selesai,” ujar analis Citigroup Harald Hendrikse, yang memperkirakan peningkatan laba signifikan pada 2026.

    Perusahaan induknya, Volkswagen, yang mencatat beban penurunan nilai goodwill sebesar 2,7 miliar euro terkait perubahan strategi Porsche, melaporkan arus kas dan margin yang solid pada kuartal ketiga. Alhasil, kepercayaan investor meningkatterhadap potensi pemulihan. Produsen tersebut juga menyatakan bahwa meredanya ketegangan dagang AS–China merupakan “sinyal positif” bagi kemungkinan dilanjutkannya pasokan chip dari Nexperia.”

    Mercedes-Benz Group AG juga mempertahankan panduan keuangannya dan meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 2 miliar euro sambil melakukan pemangkasan biaya guna menjaga profitabilitas.

    Optimisme ini juga didorong oleh pemulihan penjualan mobil di Eropa, yang naik selama tiga bulan berturut-turut hingga September. Kombinasi antara meredanya kekhawatiran tarif dan mulai terlihatnya hasil dari upaya restrukturisasi memberi sinyal positif bagi prospek tahun 2026.

  • Konsensus Ekonom Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5% pada Kuartal III/2025

    Konsensus Ekonom Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5% pada Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu sejalan dengan perkiraan pemerintah yang juga berada di kisaran 5%.

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 pada Rabu (5/11/2025) esok.

    Sebanyak 30 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah pertumbuhan ekonomi kuartal III /2025 sebesar 5% YoY. Nilai tersebut naik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 4,95% YoY periode yang sama tahun lalu, namun melambat dibandingkan 5,12% pada kuartal sebelumnya.

    Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Ramadani Partama sebesar 5,07%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Ekonom Trimegah Securities di angka 4,79%.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 mencapai 5,05% YoY.

    Berdasarkan indikatornya, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 dipengaruhi oleh moderasi investasi dan belanja pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor tetap menjadi penopang utama.

    Dia menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap solid di level 5,0% YoY, sejalan dengan peningkatan penjualan ritel rata-rata 4,7% YoY, jauh lebih tinggi dibandingkan 0,9% pada kuartal II/2025.

    “Konsumsi domestik masih terjaga di tengah inflasi yang terkendali,” ujar Asmo dalam rilis OCE BMRI Macro Preview, Selasa (4/11/2025).

    Dari sisi investasi, diproyeksikan pertumbuhannya melambat ke 4,5% YoY, turun tajam dari 7,0% pada kuartal sebelumnya. Indikatornya terlihat dari penurunan penjualan semen -2,3% YoY serta pelemahan impor barang modal menjadi 10,4% YoY dari 32,5% pada kuartal II/2025.

    Meski demikian, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur rata-rata meningkat ke 50,4 dari 47,0 pada kuartal sebelumnya.

    Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan mencatat kontraksi -2,5% YoY, sejalan dengan arus realisasi fiskal yang turun -2,9% YoY. Belanja pemerintah pusat bahkan menyusut -5,1% YoY.

    Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diproyeksikan tumbuh 11,0% YoY, sedikit lebih tinggi dibandingkan 10,7% pada kuartal sebelumnya. Adapun impor diperkirakan melambat signifikan menjadi 3,2% yoy dari 11,7%, sehingga kontribusi ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi membaik di tengah masih rapuhnya perdagangan global.

    Proyeksi Ekonomi Purbaya

    Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada sepanjang 2025 tetap diproyeksikan 5,2% YoY sebagaimana perkiraan pemerintah.

    Dari sisi fiskal, Purbaya menjelaskan bahwa belanja APBN digunakan untuk mendukung kegiatan konsumsi dan produksi, sekaligus diperkuat dengan percepatan implementasi program strategis. APBN juga diarahkan untuk menyalurkan berbagai paket insentif ekonomi untuk kuartal IV/2025 senilai Rp34,4 triliun.

    “Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5% YoY pada kuartal IV/2025 dengan dukungan stimulus Rp34,4 triliun. Secara full year 2025 diproyeksi pertumbuhannya akan mencapai 5,2%,” terangnya di gedung Bank Indonesia (BI), Senin (3/11/2025).

    Sebagai Ketua KSSK, Purbaya mengatakan bahwa sistem keuangan kuartal III/2025 tetap terjaga dan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi stabil mewaspadai seluruh risiko global. Salah satunya yakni penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS), di mana Indonesia dikenai 19%.

    Purbaya juga mengatakan bahwa Gubernur BI, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut memperkuat kewaspadaan terhadap berbagai risiko tetap terus dilakukan dan disertai dengan kebijakan efektif.

    Pada rapat terakhir 2025 atau kuartal IV yang dilaksanakan pekan lalu, Jumat (31/10/2025), KSSK juga menyepakati untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antarlembaga maupun dengan kementerian/lembaga lain guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Adapun pada kuartal III/2025, Purbaya memaparkan bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi tetap terjaga baik dengan dukungan pemerintah dan otoritas moneter. Dalam hal ini, BI juga mencatat sudah memangkas kebijakan suku bunga acuan hingga 4,75% sampai dengan level saat ini.

    Di sisi lain, lanjut mantan Ketua LPS itu, indeks penjualan ritel pada September 2025 tumbuh 5,8% (yoy) serta diikuti dengan keyakinan konsumen terhadap perekonomian dan kinerja pemerintah. Aktivitas manufaktur juga dinilai membaik di mana PMI Manufaktur berada di area ekspansi. “Utamanya ditopang kenaikan pesanan baru selama tiga bulan berturut-turut,” ujar Purbaya.

    Purbaya juga mengatakan bahwa injeksi likuiditas ke Himbara pada September 2025 lalu senilai Rp200 triliun telah menambah likuiditas perekonomian. Hasilnya, pertumbuhan uang primer sebesar 13,2% (yoy), dan didukung dengan kebijakan moneter longgar sekaligus ekspansi likuiditas, pertumbuhan M2 mencapai 8% (yoy) pada September 2025.

    Adapun konferensi pers hasil rapat KSSK itu dihadiri oleh Purbaya, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Ketua DK LPS Anggito Abimanyu.

  • Bocoran iPhone 18 Pro Nongol di Internet, Intip Pilihan Warna Barunya

    Bocoran iPhone 18 Pro Nongol di Internet, Intip Pilihan Warna Barunya

    Apple kabarnya sedang mempersiapkan pembaruan besar-besaran untuk lini iPad terbaru mereka. Sukses membawa layar OLED ke iPad Pro, perusahaan rumornya bakal menyematkan panel tersebut ke seri iPad Air dan iPad Mini.

    Mengutip laporan Bloomberg via Gizmochina, Sabtu (1/12/2025), iPad Mini akan menjadi model pertama beralih ke OLED pada 2026. Setelah itu, iPad Air akan menyusul pada 2027.

    Menariknya, raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu juga akan menyematkan panel OLED ke model baru MacBook Pro dengan target peluncuran sekitar 2028.

    Layar OLED dikenal mampu menghadirkan kualitas warna lebih hidup, hitam lebih pekat, dan kontra tinggi dibandingkan layar Liquid Retina saat digunakan.

    Tak hanya itu, panel OLED juga sangat efisien dari sisi daya baterai serta pengalaman visual lebih imersif, terutama untuk pengguna yang gemar menonton atau mengedit konten.

    Selain peningkatan layar, Apple juga dikabarkan sedang menguji desain baru iPad Mini yang lebih tangguh hingga tahan air. Kabarnya, tablet mungil Apple ini akan menggunakan speaker berbasis getaran untuk menggantikan lubang speaker konvensional.

    Dengan cara ini, maka iPad Mini baru tersebut lebih tahan terhadap debu dan cipratan air, cocok bagi pengguna sering memakai tablet di luar ruangan.

    Akan tetapi, peningkatan fitur ini berpotensi menaikkan harga iPad Air dan iPad Mini baru di pasaran. Sumber dari rantai pasokan sempat mengungkap, ada kemungkinan kenaikan harga hingga 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,6 juta per unit akibat pemakaian panel OLED.

  • iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    iPhone Lipat Disinyalir Rilis 2026, Harga Bisa Tembus Rp40 Jutaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Peluncuran iPhone lipat direncanakan akan terealisasi pada 2026, berdasarkan rumor yang diberikan sumber internal.

    Rumor selama bertahun-tahun ini diharapkan segera terlaksana, di mana tanda kehadiran ponsel lipat pertama Apple semakin menguat.

    Melansir Macrumors, Mark Gurman dari Bloomberg mengatakan iPhone lipat pertama dari Apple akan memiliki gaya yang mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold yang berbentuk buku.

    Kemudian Analis industri Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone lipat ini akan berukuran antara 9 hingga 9,5 mm saat dilipat, dan sekitar 4,5 hingga 4,8 mm saat dibuka.

    Kuo juga membocorkan bahwa sasis iPhone lipat terbuat dari titanium, dengan engsel yang terbuat dari kombinasi titanium dan baja tahan karat.

    Adapun Apple dinilai akan menghilangkan autentikasi Face ID dengan gantinya menggunakan tombol samping Touch ID untuk menghemat ruang internal.

    Kemudian ketebalannya, menurut pembocor Instant Digital yang berbasis di Weibo, setidaknya hadir dalam ukuran 4,8 mm.

    Saat dilipat, pengguna akan melihat layar luar berukuran 5,5 inci yang mirip dengan layar iPhone pada umumnya. Sementara saat dibuka, layar akan memiliki gaya seperti iPad berukuran 7,8 inci.

    Diprediksi, layar bagian dalam dikatakan hampir bebas lipatan karena pelat logam Apple yang dapat meredam dan mengendalikan tekanan yang dihasilkan saat layar ditekuk.

    Menurut salah satu rumor, layar lipat bagian dalam akan berukuran kira-kira seukuran selembar kertas A6 dan akan menggunakan resolusi 2.713 x 1.920, sementara layar luar akan menggunakan resolusi 2.088 x 1.422.

    Engsel ponsel menggunakan logam cair untuk meningkatkan daya tahan dan membantu mencegah layar kusut.

    Untuk kameranya, diperkirakan akan memiliki empat kamera yang terdiri dari satu kamera depan, satu kamera dalam, dan dua kamera belakang.

    Pembocor foto ternama dari Weibo, Digital Chat Station mengklaim bahwa kedua lensa belakang tersebut masing-masing akan beresolusi 48 megapiksel. Sumber lain mengklaim bahwa layar bagian dalam akan memiliki kamera di bawah layar (USC), sementara layar luar – dalam keadaan terlipat – akan memiliki kamera punch-hole.

    Harga iPhone Lipat 

    iPhone lipat dilaporkan akan dibanderol antara US$2.000-2.500 atau sekitar Rp30-40 jutaan di pasar Amerika Serikat (AS), di mana harga ini menjadikannya iPhone termahal sepanjang masa.

    Sementara itu, analis di perusahaan perbankan investasi UBS memperkirakan harga ponsel ini akan berada di kisaran $1.800 dan $2.000.

    Terlepas dari harganya yang mahal, perangkat lipat ini diharapkan dapat menarik minat penggemar setia Apple, yang beberapa di antaranya akan menganggapnya sebagai “perangkat yang wajib dimiliki” apabila kualitasnya memenuhi harapan.

  • Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Turun Moderat pada Oktober 2025

    Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Turun Moderat pada Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus sejumlah ekonom memproyeksikan terjadinya penurunan inflasi secara moderat pada Oktober 2025, baik secara bulanan maupun tahunan.

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Oktober 2025 pada Senin (3/11/2025) esok.

    17 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah IHK pada Oktober 2025 mengalami inflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month on month/MoM).

    Nilai tersebut turun dibandingkan realisasi inflasi sebesar 0,21% MoM pada bulan sebelumnya atau September 2025.

    Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang dan Ekonom Citigroup Securities Indonesia Helmi Arman masing-masing sebesar 0,23%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede sebesar -0,05%.

    Sementara secara tahunan (year on year/YoY), 28 ekonom memproyeksi median IHK pada Oktober berada di zona inflasi sebesar 2,64%. Nilai tersebut juga turun tipis dibandingkan realisasi inflasi sebesar 2,65% YoY pada September 2025.

    Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 2,9% yang dikeluarkan oleh Ekonom OCBC Lavanya Venkateswaran. Sementara estimasi terendah di angka 2,25% oleh Ekonom Capital Economics Ltd Gareth Leather.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro memperkirakan inflasi naik 0,02% MtM. Dia menilai inflasi utama tetap rendah, ditopang oleh stabilnya harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan koreksi musiman pada harga pangan.

    Dalam laporan Office of Chief Economist Bank Mandiri, dijelaskan komponen harga bergejolak (volatile prices) diperkirakan akan terjadi deflasi ringan sebesar -0,3% MtM, sejalan dengan pola musiman selama periode panen di kuartal III/2025.

    Penurunan harga terjadi pada beberapa komoditas utama, antara lain beras turun 0,8%, bawang merah 7,6%, dan cabai rawit 6,2%. Sementara itu, sejumlah komoditas lain justru mencatat kenaikan, seperti telur ayam naik 2,6% dan cabai merah 3,3%.

    Komponen inflasi inti (core inflation) diperkirakan meningkat 0,2% mtm, didorong oleh kenaikan harga emas dan perbaikan konsumsi masyarakat, sebagaimana tercermin dalam Mandiri Spending Index (MSI) yang naik 1,2% mtm pada Oktober 2025.

    “Faktor tersebut sebagian diimbangi oleh depresiasi rupiah yang lebih ringan, yang turut membantu membatasi tekanan inflasi secara keseluruhan,” ujar Asmo dalam laporan Office of Chief Economist Bank Mandiri, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Untuk kelompok administered prices, diperkirakan terjadi penurunan -0,2% MtM.

    Harga bahan bakar non-subsidi naik rata-rata 0,5% MtM, namun tertahan oleh turunnya tarif angkutan udara sebesar 0,2% MtM, yang memberikan efek penahan terhadap laju inflasi secara keseluruhan.

    Secara tahunan, Asmo memperkirakan inflasi utama Oktober 2025 berada di level 2,6% YoY. Sementara inflasi inti diproyeksikan mencapai 2,2% YoY, mencerminkan aktivitas permintaan domestik yang stabil serta pengaruh kenaikan harga emas sepanjang Oktober.

  • Konsensus Ekonom: Surplus Dagang RI Susut ke US,47 Miliar pada September 2025

    Konsensus Ekonom: Surplus Dagang RI Susut ke US$4,47 Miliar pada September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus ekonom memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia akan berlanjut pada September 2025 atau 65 bulan secara beruntun. Kendati demikian, surplus diproyeksikan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

    Adapun, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan kinerja neraca perdagangan Indonesia selama Agustus 2025 pada Senin (3/11/2025) esok.

    Berdasarkan konsensus proyeksi 22 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada September 2025 diproyeksikan sebesar US$4,47 miliar. Proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang bulan sebelumnya atau Agustus 2025 senilai US$5,49 miliar.

    Estimasi tertinggi dikeluarkan oleh Ekonom HK and SH Banking Corp Ltd Pranjul Bhandari dengan nominal US$6 miliar. Sebaliknya, estimasi terendah diberikan oleh Cimb Ltd dengan angka US$3 miliar.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual memproyeksikan neraca dagang September 2025 sebesar US$3,15 miliar.

    Dia menjelaskan proyeksi tersebut dipengaruhi oleh ekspor yang naik 4.22% secara tahunan (year on year/YoY) dan -7.92% secara bulanan (month on month/MoM). Sementara itu, impor naik 5.35% YoY dan 1.83% MoM.

    Dari sisi harga, David mencatat bahwa komoditas ekspor cenderung turun sedangkan komoditas impor naik dibandingkan bulan lalu. Dia mencontohkan batubara turun signifikan; gas, metal, CPO naik; minyak, gandum, emas naik.

    “Gap penerimaan eksportir sampai dengan belanja importir sedikit mengecil, terutama karena impor terakselerasi,” lanjut David kepada Bisnis, Minggu (2/11/2025).

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan surplus neraca perdagangan kumulatif tahun ini sampai dengan September 2025 sudah mencapai US$32 miliar, atau naik 45,8% YoY dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$22,2 miliar. 

    Hal itu disampaikan Purbaya pada pembukaan konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2025, Selasa (14/10/2025). Dia menyebut kinerja perdagangan RI tetap kuat di tengah perang tarif khususnya antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

    “Aktivitas ekspor impor masih tetap solid di tengah gejolak global, surplus neraca perdagangan kumulatif mencapai US$32 miliar tumbuh hampir 46% dibanding tahun lalu,” terangnya di gedung kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, dikutip Rabu (15/10/2025). 

    Kinerja kumulatif surplus neraca dagang Indonesia ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah penurunan defisit neraca perdagangan migas. Ekspor nonmigas selama sembilan bulan 2025 itu tumbuh 9,1% YoY didorong oleh ekspor sektor industri dan pertanian.