Perusahaan: Bloomberg

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 0,15 Persen ke Level 7.181

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat 0,15 Persen ke Level 7.181

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (21/1/2025).

    IHSG sejak awal perdagangan bergerak di zona hijau. IHSG hari ini ditutup menguat 0,15% atau 11,08 poin ke level 7.181,8.

    IHSG hari ini bergerak dalam rentang 7.176-7.221. Perdagangan IHSG pada hari ini mencatatkan 19,3 miliar lembar saham senilai Rp 12,6 triliun dari 1,3 juta kali transaksi.

    Sebanyak 238 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 345 saham melemah, dan sebanyak 232 saham stagnan.

    Pada saat IHSG hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga sedikit menguat.

    Dari data Bloomberg pada pukul 16.08 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.343 per dolar AS atau menguat 24,5 poin (0,15%).

  • Pembangunan Pemukiman Ilegal Diperkirakan akan Meningkat Setelah Pelantikan Presiden Donald Trump – Halaman all

    Pembangunan Pemukiman Ilegal Diperkirakan akan Meningkat Setelah Pelantikan Presiden Donald Trump – Halaman all

    Dana Kushner yang Didukung Saudi Tambah Saham di Perusahaan yang Danai Pemukiman Ilegal Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Affinity Partners, firma lindung nilai yang didanai Saudi milik menantu Presiden terpilih Donald Trump, Jared Kushner, menerima persetujuan dari regulator Israel untuk menggandakan sahamnya di Phoenix Financial Ltd., yang mendanai pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat Palestina yang diduduki.

    Pembangunan pemukiman Yahudi ilegal oleh Israel diperkirakan akan meningkat pesat setelah pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Bloomberg melaporkan pada 17 Januari bahwa Affinity dapat membeli tambahan 4,95 persen saham di perusahaan jasa keuangan tersebut dengan harga 37,5 shekel ($10,3) per saham.

    Harga saham Phoenix telah melonjak lebih dari 50 persen menjadi sekitar 58,5 shekel per saham sejak pertengahan Juli, ketika firma Kushner yang berpusat di Miami mengumumkan kesepakatan senilai $128,5 juta untuk membeli 4,95 persen saham awal, Bloomberg mencatat.

    Kushner telah mengemukakan kesepakatan itu sebagai tanda kepercayaan perusahaannya terhadap perekonomian negara yang dilanda perang itu.

    “Berinvestasi di Phoenix pada bulan Juli 2024 adalah keputusan yang berakar pada keyakinan saya terhadap ketahanan Israel dan fundamental bisnis Phoenix,” kata Kushner dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg . “Enam bulan kemudian, peningkatan nilai saham kami, menegaskan kembali keyakinan saya – baik pada kekuatan Israel maupun janji Phoenix yang terus tumbuh.”

    Kushner mendirikan Affinity, yang memiliki investasi lain di Israel, termasuk saham di divisi mobil dan kredit S Shlomo Holdings, dengan pendanaan Saudi sebesar $2 miliar setelah meninggalkan perannya sebagai penasihat senior Gedung Putih selama pemerintahan Trump pertama.

    Kushner menjalin hubungan dekat dengan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MbS) saat bertugas di Gedung Putih.

    Kushner adalah menantu Presiden terpilih AS Donald Trump dan menjabat sebagai penasihat senior Gedung Putih pada masa jabatan pertamanya. Ia memainkan peran penting dalam Perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab pada tahun 2020. Trump kini diperkirakan akan mencoba melibatkan Arab Saudi dalam perjanjian tersebut.

    Selain menerima dukungan dari Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, Kushner mengumpulkan tambahan $1,5 miliar dari Otoritas Investasi Qatar dan Lunate yang berpusat di Abu Dhabi, sehingga aset yang dikelolanya menjadi $4,6 miliar.

    Phoenix Financial telah membiayai dan mengasuransikan proyek konstruksi di seluruh pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan Suriah.

    Menurut lembaga pengawas LSM Who Profits, Phoenix memiliki 80 persen saham di pusat perbelanjaan besar di pemukiman ilegal Yerusalem Timur dan saham di berbagai perusahaan yang beroperasi di seluruh pemukiman lainnya.

    Phoenix juga membantu membiayai proyek tenaga angin dan surya di pemukiman ilegal Israel dan menyediakan layanan keuangan kepada dewan pemukiman lokal, termasuk pemukiman Beitar Illit dan Oranit di Tepi Barat.

    Investasi Kushner di Phoenix terjadi beberapa hari sebelum Trump kembali menjabat.

    Para pemimpin pemukim Israel merayakan terpilihnya Trump dan mengantisipasi akan diizinkannya mereka mencaplok Tepi Barat dan memperluas pembangunan pemukiman bagi orang Yahudi Israel di sana.

    Pemerintah Israel juga berupaya memperluas pembangunan pemukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

    Pada bulan Desember, pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan akan menginvestasikan lebih dari $11 juta untuk “mendorong pertumbuhan demografi” di Golan, yang pertama kali diduduki pasukan Israel pada tahun 1967.

    Israel bergerak untuk memperluas pendudukan ilegalnya atas wilayah Suriah di Golan segera setelah pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh presiden Bashar al-Assad, digulingkan oleh militan dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), bekas afiliasi Al-Qaeda, pada tanggal 8 Desember.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Rencana Besar Trump Usai Resmi Dilantik Jadi Presiden AS

    Rencana Besar Trump Usai Resmi Dilantik Jadi Presiden AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Donald Trump berencana menggunakan kekuasaan eksekutifnya untuk mengurangi beban regulasi perusahaan-perusahaan mata uang kripto.

    Ia juga ingin mendorong adopsi aset digital dalam beberapa hari pertama masa jabatannya, menurut tiga orang yang telah diberi pengarahan tentang rencana tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (20/1/2025).

    Trump, yang merayu industri kripto saat kampanye dengan janji untuk menjadi “presiden kripto”, diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang membentuk dewan penasihat kripto, sebuah ide yang pertama kali dilontarkannya pada Juli lalu.

    Bloomberg pertama kali melaporkan pekan lalu Trump berencana untuk mengeluarkan perintah eksekutif membuat dewan kripto, yang akan membantu memberi saran kepada pemerintah tentang kebijakan yang ramah terhadap kripto. Dewan ini beranggotakan sekitar 20 orang, menurut salah satu sumber.

    Para penasihat Trump juga telah mendiskusikan penggunaan perintah eksekutif untuk mengarahkan Komisi Sekuritas dan Bursa agar membatalkan panduan akuntansi tahun 2022 yang dikenal sebagai “SAB 121”.

    Mereka menilai aturan tersebut terlalu mahal bagi beberapa perusahaan, terutama bank, untuk menyimpan mata uang kripto atas nama pihak ketiga.

    Trump juga diperkirakan akan memerintahkan penghentian “Operasi Choke Point 2.0,” istilah yang digunakan para eksekutif kripto untuk menggambarkan upaya regulator bank untuk mencekik perusahaan kripto dari sistem keuangan tradisional dengan mengarahkan bank untuk menolak layanan mereka.

    Reuters tidak dapat memastikan apakah Trump akan mengarahkan perubahan melalui satu atau beberapa perintah eksekutif, tetapi sumber mengatakan tujuannya adalah untuk segera mengirimkan sinyal bahwa pemerintahan baru mendukung adopsi aset digital.

    (fab/fab)

  • Nilai Tukar Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Menguat dari Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Menguat dari Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (20/7/2024) pagi menguat atau terapresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Tak hanya rupiah, hampir seluruh mata uang Asia juga menguat dari dolar AS.

    Data Bloomberg Asian Pacific Currencies menyatakan, rupiah pukul 09.34 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 16.370 per dolar AS atau naik 9,5 poin atau 0,6% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Sementara, selain rupiah hari ini yang menguat, yen Jepang juga alami kenaikan karena bertambah 0,24% menjadi 155,9 yen per dolar AS, dolar Hong Kong naik tipis 0,02% menjadi 7,7 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura naik 0,19% menjadi 1,36 dolar Singapura per dolar AS, dan dolar Taiwan melesat 0,26% menjadi 32 dolar Taiwan per dolar AS.

    Kemudian, won Korea naik 0,30% menjadi 1,453 won per dolar AS, peso Filipina naik 0,19% menjadi 58,5 peso per dolar AS, yuan China naik 0,14% menjadi 7,3 yuan per dolar AS, ringgit Malaysia naik 0,08% menjadi 4,5 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand bertambah 0,16% menjadi 34,4 baht per dolar AS.

    Sementara, saat rupiah hari ini naik, mata uang Asia lainnya catat pelemahan, yakni rupe India yang turun 0,07% menjadi 86,6 rupe per dolar AS.

  • Serba-serbi Pelantikan Trump, dari TikTok hingga Ramalan Harga Emas

    Serba-serbi Pelantikan Trump, dari TikTok hingga Ramalan Harga Emas

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam kurun waktu kurang dari 24 ke depan, Presiden terpilih Donald Trump akan mengambil sumpah jabatan dan menjadi Presiden AS berikutnya, menggantikan Joe Biden.

    Pada malam menjelang pelantikannya, Trump menggelar acara bertajuk “Make America Great Again Victory Rally” di Capital One Arena, Washington, pada Minggu (19/1/2025).

    Dalam pidatonya, Trump menjanjikan era baru Amerika di bawah kepemimpinannya dan mengakhiri masa kemunduran selama empat tahun.

    “Besok siang, tirai menutup empat tahun kemunduran Amerika yang panjang, dan kita memulai hari yang baru dengan kekuatan dan kemakmuran, martabat, dan kebanggaan Amerika,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/1/2025).

    Trump juga berjanji akan memberlakukan kebijakan pembatasan imigrasi yang ketat pada hari pertama setelah ia resmi menjabat.

    “Esok hari, saat matahari terbenam, invasi ke negara ini akan berakhir,” ujar Trump seperti dikutip Reuters, Senin (20/1).

    Trump kembali menggaungkan rencana deportasi besar-besaran yang pernah ia sampaikan dalam kampanye, sebuah operasi yang diklaim akan menjadi yang terbesar dalam sejarah AS.

    Namun, para ahli memperkirakan upaya sebesar itu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya yang sangat besar.

    Dalam pidatonya, Trump juga berjanji akan menghentikan serangkaian konflik geopolitik hingga mencegah terjadinya Perang Dunia 3 setelah dirinya menjabat.

    “Saya akan mengakhiri perang di Ukraina, menghentikan kekacauan di Timur Tengah, dan saya akan mencegah terjadinya Perang Dunia 3,” ungkap Trump.

    TikTok Kembali Berkat Trump

    Aplikasi media sosial TikTok memulihkan akses layanannya di AS setelah Donald Trump mengatakan akan kembali mengizinkan akses aplikasi tersebut usai pelantikannya pada Senin.

    “Sebagai hasil dari upaya presiden Trump, TikTok kembali ke AS,” demikian pernyataan yang dikutip dari Reuters.

    Sebelumnya, pemerintah AS melarang TikTok beroperasi hingga 19 Januari 2025. Namun Trump mengatakan bahwa media sosial asal China itu masih bisa diakses oleh masyarakat.

    Layanan TikTok dikabarkan pulih secara bertahap pada Minggu (19/1) siang. Para pengguna yang mengakses aplikasi tersebut pun mendapat pesan “Welcome back” atau “Selamat datang kembali”.

    Pihak TikTok menyebut upaya pemulihan layanannya terjadi berkat bantuan dari Presiden Donald Trump.

    “Terima kasih atas kesabaran dan dukungan anda. Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” demikian bunyi pesan yang muncul saat pengguna mengakses kembali TikTok, dikutip dari The Verge. 

    Sebelumnya, pemblokiran TikTok memicu banyak kontroversi. Terlebih saat Trump, sejak awal, tidak berminat untuk melakukan aksi pemblokiran tersebut.

    Trump juga sempat mengatakan bahwa ia akan melakukan penangguhan larangan selama 90 hari kepada TikTok setelah ia menjabat.

    Proyeksi Pasar

    Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS diperkirakan akan mendorong kenaikan harga emas dan penguatan dolar AS. Salah satu fokus pelaku pasar mengarah ke pidato kebijakan Trump.

    Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, mengatakan bahwa pelaku pasar akan menantikan pidato Trump terkait kebijakannya ke depan, baik dari sisi perang dagang maupun insentif ekonomi untuk AS.

    “Emas dan dolar AS diperkirakan mengalami penguatan saat pelantikan Trump. Kami melihat dolar AS dan emas masih berpotensi naik apabila Trump memberikan pernyataan agresif terkait sanksi atau kenaikan tarif perdagangan,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.

    Sementara itu, obligasi dan saham diperkirakan cenderung akan netral merespons event tersebut. Akan tetapi, jika Trump tidak terlalu agresif dalam pidatonya, hal itu dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham dan obligasi.

    “Untuk peluang dan risiko, saat ini lebih condong pada risiko. Yang perlu diwaspadai adalah sanksi-sanksi yang telah dinyatakan oleh Trump,” ujarnya.

  • Jelang Pelantikan, Trump Janjikan Era Baru Amerika di Bawah Kepemimpinannya

    Jelang Pelantikan, Trump Janjikan Era Baru Amerika di Bawah Kepemimpinannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump merayakan acara malam pelantikan di masa jabatan kedua pada Minggu (19/1/2025) di Capital One Arena di pusat kota Washington.

    Dalam pidatonya di acara bertajuk “Make America Great Again Victory Rally”, Trump menjanjikan era baru Amerika di bawah kepemimpinannya dan mengakhiri masa kemunduran selama empat tahun.

    “Besok siang, tirai menutup empat tahun kemunduran Amerika yang panjang, dan kita memulai hari yang baru dengan kekuatan dan kemakmuran, martabat, dan kebanggaan Amerika,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/1/2025).

    Acara di hadapan para pendukungnya di ibu kota negara ini memberikan Trump kesempatan untuk meraih kemenangan di kota yang ia tinggalkan empat tahun lalu dalam situasi yang sangat berbeda.

    Di antara tamu yang hadir adalah Kid Rock, aktor Jon Voight, dan Dana White, CEO Ultimate Fighting Championship, sementara figur politik seperti Madison Cawthorn dan Nigel Farage juga terlihat di arena berkapasitas 20.000 kursi itu.

    Acara-acara berskala besar seperti rapat ini ini jarang dilakukan oleh presiden terpilih sebelumnya, yang biasanya tidak melakukan aktivitas pada hari sebelum pelantikan. Namun Trump telah lama memiliki selera untuk menjadi tontonan, menggunakan aksi unjuk rasa untuk menarik perhatian media dan pendukungnya.

    Acara ini memiliki kemiripan dengan pesta besar yang diadakan oleh presiden terpilih di kampung halamannya, New York, di Madison Square Garden, menjelang Hari Pemilu.

    Pertemuan tersebut, yang memicu kontroversi karena lelucon yang menyinggung Puerto Rico dari seorang komedian di atas panggung, juga menarik beberapa pendukung Trump yang paling terkemuka.

    Trump juga mengunjungi Arlington National Cemetery untuk upacara peletakan karangan bunga dan menghabiskan malam sebelumnya di klub golf miliknya di Virginia, ditemani istrinya, Melania, menikmati pertunjukan kembang api.

    Trump akan kembali ke Capital One Arena pada Senin (20/1) untuk pelantikan. Acara pelantikannya dipindahkan ke dalam ruangan akibat cuaca ekstrem, serupa dengan pelantikan Ronald Reagan pada 1985.

  • Trump Mau Bikin Kripto Berjaya, Janji Bakal Longgarkan Aturan

    Trump Mau Bikin Kripto Berjaya, Janji Bakal Longgarkan Aturan

    Jakarta

    Donald Trump ingin membuat popularitas aset kripto naik, Presiden Terpilih Amerika Serikat itu dikabarkan akan melonggarkan aturan untuk perusahaan kripto di negaranya.

    Sejak kampanye untuk kembali menjadi presiden, Trump memang aktif mempromosikan mata uang kripto. Melansir Reuters, Minggu (19/1/2025), kini dia berencana untuk menggunakan kekuasaannya untuk mengurangi regulasi yang dihadapi oleh perusahaan aset kripto. Bahkan, Trump disebut ingin mempromosikan adopsi aset digital dalam beberapa hari pertamanya menjabat.

    Kabar soal rencana melonggarkan aturan untuk kripto pertama kali berembus pada hari Kamis kemarin. Bloomberg News melaporkan rencana kelonggaran aturan ini muncul setelah Trump berencana untuk mengeluarkan perintah eksekutif yang membentuk dewan kripto. Dewan yang akan beranggotakan 20 orang ahli itu akan membantunya memberi nasihat kepada pemerintah tentang kebijakan yang ramah terhadap kripto.

    Penasihat Trump juga telah membahas penggunaan perintah eksekutif untuk mengarahkan Komisi Sekuritas dan Bursa untuk mencabut pedoman akuntansi tahun 2022 yang dikenal sebagai SAB 121.

    SAB 121 dinilai terlalu mahal bagi beberapa perusahaan, khususnya bank, untuk menyimpan mata uang kripto atas nama pihak ketiga. Trump juga diperkirakan akan memerintahkan diakhirinya Operation Choke Point 2.0, operasi ini menurut para eksekutif kripto merupakan upaya bersama oleh regulator bank untuk mencekik perusahaan kripto keluar dari sistem keuangan tradisional.

    Operasi itu memerintahkan bank untuk menolak memberikan layanan kepada pengguna kripto. Regulator bank membantah adanya upaya semacam itu, namun selama ini operasi itu diyakini sudah berjalan dengan masif.

    Belum jelas apakah Trump akan mengarahkan perubahan regulasi kripto melalui satu atau beberapa perintah eksekutif, tetapi sumber informasi yang ada mengatakan tujuannya adalah untuk segera mengirimkan sinyal kuat bahwa pemerintahan baru secara luas mendukung adopsi aset digital.

    Kebijakan Trump berpotensi mendorong mata uang kripto ke arus utama. Hal itu sangat kontras dengan kebijakan Presiden Joe Biden yang kurang mendukung aset kripto.

    Biden berupaya untuk melindungi warga Amerika dari penipuan dan pencucian uang, menindak tegas perusahaan kripto, menggugat bursa Coinbase, Binance, Kraken, dan puluhan lainnya di pengadilan federal.

    (kil/kil)

  • CEO LVMH Bernard Arnault Kalahkan Larry Ellison sebagai Orang Terkaya ke-4 di Dunia – Page 3

    CEO LVMH Bernard Arnault Kalahkan Larry Ellison sebagai Orang Terkaya ke-4 di Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pendiri sekaligus CEO LVMH, Bernard Arnault, menjadi salah satu orang yang kekayaannya tumbuh paling pesat pada 2025.

    Sejauh ini, Arnault berhasil menambah hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,36 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.365) setiap hari. Bahkan, ia telah mengungguli tokoh antara lain Elon Musk dan Mark Zuckerberg dalam hal pertumbuhan kekayaan tahun ini.

    Pada Kamis, Arnault mendapatkan tambahan USD 15 miliar atau sekitar Rp 245,47 triliun hanya dalam satu hari, menjadikannya orang terkaya keempat di dunia dengan total kekayaan sekitar USD 190 miliar atau sekitar Rp 3.109 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Arnault melonjak setelah saham LVMH, perusahaan barang mewah yang ia pimpin, naik 9%.

    Melansir Business Insider, Minggu (19/1/2025), saham LVMH melonjak setelah perusahaan barang mewah saingannya, Richemont, melaporkan lonjakan penjualan kuartalan sebesar 20% di berbagai pasar antara lain  Eropa, Amerika, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika.

    Ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk mewah di tengah pemulihan ekonomi setelah pandemi. Arnault, yang memiliki sekitar 48% saham di LVMH, mendapatkan keuntungan besar dari lonjakan saham ini. LVMH sendiri menaungi sekitar 75 merek terkenal, termasuk Tiffany & Co, Dom Pérignon, dan Sephora.

    Meskipun demikian, kekayaan Arnault sempat terpukul pada akhir 2024. Ia kehilangan lebih dari USD 50 miliar akibat penurunan harga saham LVMH. Saat ini, kekayaannya masih lebih kecil dibanding Elon Musk, yang memimpin daftar orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai USD 439 miliar.

    Selain Arnault, tokoh lain seperti Changpeng Zhao, pendiri Binance, juga mencatat pertumbuhan kekayaan besar, yaitu hampir USD 12 miliar pada tahun ini. Di sisi lain, Elon Musk dan Mark Zuckerberg masing-masing menambah kekayaan mereka sekitar USD 7 miliar dan USD 9 miliar dalam dua minggu pertama 2025.

     

  • Usai Tumbuh 5%, Ekonomi China 2025 Bersiap Hadapi ‘Goncangan’ Tarif Trump

    Usai Tumbuh 5%, Ekonomi China 2025 Bersiap Hadapi ‘Goncangan’ Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonomi China pada 2025 dihadapkan pada risiko pengenaan tarif dari presiden terpilih AS Donald Trump, usai berhasil tumbuh lebih dari yang diharapkan pada 2024 karena adanya stimulus kilat dan ledakan ekspor. 

    Melansir dari Bloomberg, Sabtu (18/1/2025), produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal IV/2024 tumbuh 5,4% dan menandai laju tercepat dalam enam kuartal. Lonjakan ini membawa pertumbuhan setahun penuh menjadi 5%. 

    Sekalipun pemerintah China memberikan stimulus pada akhir tahun tersebut, pertumbuhan konsumsi tahunan tetap berada di bawah tingkat sebelum pandemi, investasi properti mengalami kontraksi terbesar sepanjang sejarah dan deflasi berlanjut selama dua tahun berturut-turut. 

    Setelah disesuaikan dengan penurunan harga, PDB nominal hanya tumbuh 4,2% pada 2024, yang paling lambat sejak ekonomi dibuka pada akhir 1970-an, kecuali pandemi.

    Ekonom Societe Generale SA Wei Yao dan Michelle Lam menyampaikan pemulihan ekonomi tersebut hanya bersifat tentatif dan konsumsi masih cukup rapuh.  

    “Para pembuat kebijakan perlu melakukan dorongan fiskal yang lebih kuat pada tahun 2025 untuk memastikan stabilitas pertumbuhan,” ujarnya. 

    Bersiap menghadapi Trump

    China akan mengumumkan target pertumbuhannya untuk 2025 pada sidang parlemen tahunan di bulan Maret. 

    Namun, untuk mencapai pertumbuhan 5% mungkin akan lebih sulit tahun ini bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Pasalnya Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih minggu depan, telah mengancam tarif setinggi 60% untuk barang-barang China. 

    Hal ini dapat menghancurkan perdagangan dengan negara Asia tersebut dan merusak pendorong pertumbuhan yang menyumbang sekitar seperempat pertumbuhan pada 2024.

    Kepala ekonom China di BNP Paribas SA Jacqueline Rong melihat titik terang terbesar dalam perekonomian tahun lalu adalah ekspor, yang sangat kuat terutama jika faktor harga dikecualikan.

    “Itu berarti masalah terbesar tahun ini adalah tarif AS,” tuturnya. 

    Ancaman tarif Trump mendorong bisnis global untuk meningkatkan pengiriman dan mendukung ekspansi ekonomi tahun lalu. Namun, dorongan tersebut dapat memudar dalam beberapa bulan mendatang karena potensi pungutan, termasuk dari Uni Eropa dan mitra dagang lainnya, membuat ekspor China menjadi kurang kompetitif.

    Meskipun pemerintah telah mengisyaratkan bahwa mereka memiliki ruang kebijakan yang cukup untuk menstimulasi ekonomi, efektivitas belanja publik telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. 

    Para pejabat telah berjuang untuk menemukan proyek-proyek infrastruktur yang cukup tepat untuk dibangun sementara investasi swasta telah menyusut. Dorongan manufaktur lebih lanjut akan berisiko memperburuk kelebihan kapasitas pabrik dan keluhan dari para mitra dagang bahwa negara ini membanjiri pasar global dengan barang-barang murah.

    Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah China berencana untuk memperluas program dengan mensubsidi perusahaan dan konsumen untuk meningkatkan peralatan dan perlengkapan. 

    Uang pensiun dan subsidi untuk asuransi kesehatan beberapa kelompok akan naik dan dapat mendorong rumah tangga untuk membelanjakan uangnya daripada menabung. 

    Pemerintah mengalokasikan 300 miliar yuan (US$40,9 miliar) —yang diperoleh dari penjualan obligasi khusus tahun lalu—untuk mendanai program peningkatan peralatan dan tukar tambah barang konsumen. 

    Langkah tersebut diproyeksi kepala ekonom untuk Greater China di Bank of America Helen Qiao dapat berlipat ganda menjadi 600 miliar yuan tahun ini. 

    Para pejabat juga mengizinkan obligasi lokal khusus untuk digunakan oleh pemerintah kota untuk mengakuisisi rumah-rumah yang tidak terjual dan membeli kembali tanah yang tidak terpakai. 

    Namun, kemajuan telah lambat dalam inisiatif untuk mengurangi persediaan perumahan, serta dalam upaya yang dipimpin oleh pemerintah untuk merenovasi desa-desa perkotaan. 

    Hal ini berkontribusi pada sentimen yang sangat lemah di antara para pengembang China, dengan investasi real estat anjlok 10,6% tahun lalu atau menjadi yang terburuk sejak pencatatan dimulai pada 1987.

    Kepala ekonom China di Nomura Holdings Inc. Lu Ting mengkhawatirkan China tidak akan cukup untuk meningkatkan ekonominya usai tumbuh sesuai target akibat stimulus jumbo. 

    “Sederhananya, terlepas dari data yang optimis hari ini, sekarang bukan waktunya bagi Beijing untuk berpuas diri,” tuturnya. 

  • Ekonomi China Mulai Melemah, Deflasi Ancaman Terbesar – Halaman all

    Ekonomi China Mulai Melemah, Deflasi Ancaman Terbesar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CHINA –  China mungkin menghadapi siklus deflasi terpanjang sejak tahun 1960-an.

    Demikian peringatan yang diberikan para ekonom.

    Peringatan itu muncul di tengah upaya para pembuat kebijakan ekonomi China meluncurkan langkah-langkah baru yang bertujuan merangsang ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

    Mengapa Hal Ini Penting

    China sebenarnya telah berjuang untuk menstabilkan ekonominya sejak berakhirnya pembatasan ketat era pandemi “nol-Covid” yang diberlakukan Presiden China Xi Jinping.

    Setelah itu China  dihantam oleh berbagai hambatan ekonomi seperti pasar perumahan yang lesu, sektor yang menyumbang sebanyak 70 persen kekayaan rumah tangga.

    Sementara itu, upah yang rendah dan ketidakpastian ekonomi telah membuat konsumen bersikap hati-hati, yang selanjutnya menekan harga.

    Meski biro statistik China melaporkan negara tersebut telah mencapai target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berdasarkan kinerja kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat.

    Para analis menunjukkan deflasi yang pada tahun 2024 berlanjut untuk tahun kedua berturut-turut.

    Kondisi ini terus menghadirkan ancaman jangka panjang terhadap pemulihan ekonomi negara itu.

    Apa yang Perlu Diketahui

    Jajak pendapat Bloomberg yang melibatkan 15 analis memperkirakan deflator PDB, metrik umum perubahan harga dalam suatu perekonomian, akan mencapai 0,2 persen tahun ini.

    Deflator PDB, yang mengukur perubahan tingkat harga dengan membandingkan PDB nominal (disesuaikan dengan inflasi) dengan PDB riil (harga konstan), akan mencapai -0,2 persen tahun ini.

    Dibandingkan dengan kenaikan harga tahunan rata-rata sebesar 3,4 persen selama dekade sebelum pandemi.

    Biro statistik melaporkan kenaikan 0,2 persen dalam indeks harga konsumen (IHK) untuk tahun 2024.

    Kenaikan ini menunjukkan beberapa kemajuan dalam menaikkan harga, tetapi masih jauh dari tingkat inflasi yang ingin dicapai China untuk merevitalisasi permintaan domestik dan momentum ekonomi.

    JP Morgan Chase & Co. dan pemberi pinjaman Wall Street lainnya yang dikutip oleh Bloomberg memperkirakan siklus deflasi akan berlanjut tahun ini.

    Menandai periode terpanjang sejak era Lompatan Jauh ke Depan di bawah pemimpin Komunis China Mao Zedong, yang kebijakannya menyebabkan kelaparan yang menewaskan puluhan juta orang.

    Negara tersebut mencapai target PDB sekitar 5 persen tahun lalu, dengan ekspansi 5,4 persen yang lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal keempat.

    Namun, banyak ekonom—termasuk mantan pejabat nomor 2 Tiongkok Li Keqiang—telah meragukan angka pertumbuhan resmi Tiongkok.

    Topik yang sensitif bagi Presiden Xi Jinping dan telah membuat beberapa ekonom papan atas dalam masalah.

    Frederic Neumann, kepala ekonom Asia di HSBC Holdings Plc di Hong Kong, mengatakan kepada Bloomberg.

    “Stimulus, stimulus, stimulus, khususnya di sisi fiskal, sangat dibutuhkan di Tiongkok. Kami telah melihat di negara-negara lain diperlukan dorongan kebijakan yang besar untuk keluar dari disinflasi secara permanen. Dan itu adalah sesuatu yang kami pikir akan terjadi secara bertahap di Tiongkok, tetapi memang sangat bertahap.”

    Disinflasi adalah penurunan laju inflasi.

    Kang Yi, direktur Biro Statistik Nasional Tiongkok, mengatakan “Ada perubahan positif dalam situasi harga. Permintaan pasar meningkat, yang menyebabkan harga kembali naik. Dari perspektif harga konsumen, CPI (indeks harga konsumen) naik pada kuartal keempat, terutama karena dampak penurunan harga pangan, yang lebih mencerminkan hubungan antara penawaran dan permintaan, CPI inti naik selama tiga bulan berturut-turut.”

    Apa yang terjadi selanjutnya

    Langkah ini dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek, saat banyak konsumen Tiongkok menghabiskan uang untuk membeli hadiah bagi anggota keluarga, serta bepergian mengunjungi kampung halaman atau ke tempat-tempat liburan di seluruh Tiongkok dan sekitarnya.

    Para pemimpin Tiongkok berharap paket stimulus senilai $1,4 triliun yang diumumkan pada bulan September akan membantu mengembalikan perekonomian ke posisi yang lebih kuat tahun ini.

    Dan Presiden Xi Jinping telah menyerukan tindakan proaktif tambahan untuk ke depannya.