Perusahaan: Bloomberg

  • Bukan iPhone SE 4! Apple bakal Pakai Nama Baru untuk HP Murahnya – Page 3

    Bukan iPhone SE 4! Apple bakal Pakai Nama Baru untuk HP Murahnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple disebutkan bakal mengumumkan produk baru pada 19 Februari 2025. Walau belum dikonfirmasi, banyak pihak meyakini perusahaan merilis iPhone SE 4 pada tanggal tersebut.

    Namun, sebuah kabar mengejutkan datang dari penamaan iPhone SE 4. Kabarnya, Apple bakal pakai nama baru untuk HP tersebut.

    Dilansir laporan Mark Gurman dari Bloomberg, Senin (17/2/2025), mengonfirmasi rumor tentang Apple mungkin akan menggunakan nama iPhone 16E untuk lini ponsel terjangkaunya.

    Spekulasi ini semakin menguat setelah CEO Apple, Tim Cook, baru-bari ini mencuit di X (dulunya Twitter).

    “Bersiap untuk bertemu anggota keluarga terbaru,” tulis bos Apple disertai dengan video pendek yang menampilkan logo perusahaan. Tidak lupa, Tim Cook menyertakan pula tagar Apple Launch.

    Alasan Apple Buang Nama SE?

    Jika benar, ini menjadi langkah besar dalam strategi Apple karena iPhone SE dikenal sebagai varian murah dari lini iPhone di pasaran saat ini.

    Namun, laporan Gurman menyebutkan, ponsel ini sudah dibekali prosesor serupa dengan iPhone 16 dan sudah mendukung fitur Apple Intelligence dengan RAM 8GB.

    Dibekali hardware setara dengan iPhone 16, wajar jika Apple meninggalkan nama SE dan menyelaraskannya dengan seri iPhone baru.

    Harga iPhone SE 4, Berapa?

    Hal lain yang menarik perhatian fans Apple adalah tentang harga iPhone SE 4 atau iPhone 16E. Jika rumor ini benar, ponsel tersebut kemungkinan bakal sejajar dengan iPhone 15 saat debut.

    Ini berarti, Apple tidak lagi memposisikan seri ini sebagai “iPhone murah” melainkan lebih sebagai varian iPhone dengan fitur lebih ekonomis.

    Semua hal ini akan terjawab pada 19 Februari mendatang. Apakah Apple benar-benar mengumumkan HP iPhone 16E atau iPhone SE 4.

     

  • Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat 64 Poin dari Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat 64 Poin dari Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah hari ini menguat dari dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan ini sejalan dengan prediksi dari analis mata uang yang menyebut rupiah akan menguat.

    Melansir Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah hingga pukul 09.46 WIB menguat 64,5 poin atau 0,40% menjadi Rp 16.186 per dolar AS.

    Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan,  nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan mengalami penguatan. Hal itu dipengaruhi oleh data penjualan AS yang lebih lemah dari perkiraan.

    Data terbaru menunjukkan penjualan ritel AS mengalami kontraksi sebesar 0,5%, lebih dalam dibandingkan estimasi sebelumnya yang hanya minus 0,1%.

    “Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih berada dalam tren pelemahan setelah rilis data penjualan ritel yang lebih rendah dari ekspektasi,” ujar Lukman dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).

    Dampak dari data tersebut juga terlihat pada penurunan imbal hasil obligasi AS, yang meningkatkan ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

    Lukman memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) hingga akhir tahun mencapai 50%, meningkat dari proyeksi sebelumnya yang hanya sekitar 35 bps.

    Sementara itu, investor juga menantikan laporan perdagangan Indonesia untuk Januari, yang diperkirakan mencatat surplus sebesar US$ 2 miliar.

    Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak dalam kisaran Rp 16.150-Rp 16.300 per dolar AS.

  • Meta Kembangkan Robot Humanoid Berbasis AI, Siap Bantu Tugas Rumah Tangga – Page 3

    Meta Kembangkan Robot Humanoid Berbasis AI, Siap Bantu Tugas Rumah Tangga – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Meta, perusahaan induk Facebook, dilaporkan tengah merancang software dan hardware untuk robot humanoid. Informasi itu diketahui dari laporan terbaru Bloomberg.

    Dikutip dari The Verge, Senin (17/2/2025), tim baru dalam divisi Reality Labs Meta akan fokus pada pengembangan hardrware untuk robot humanoid yang mampu melakukan tugas rumah tangga.

    Tidak hanya berencana menciptakan robot dengan merek sendiri, perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi dasar seperti kecerdasan buatan (AI), sensor, serta software yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan robotika.

    Dilaporkan, Meta saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan, termasuk Unitree Robotics dan Figure AI, untuk mewujudkan rencana tersebut.

    Dalam sebuah memo internal, Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth menyebut, investasi besar Meta di bidang AI dan mixed reality dapat mendukung pengembangan robotika.

    “Kami percaya bahwa memperluas portofolio ke bidang ini akan memberikan nilai lebih bagi Meta AI serta program realitas campuran dan augmented reality kami,” tulisnya dalam memo tersebut.

    Untuk menjalankan proyek robot humanoid itu, Meta telah menunjuk Marc Whitten sebagai pemimpin tim robotika. March sebelumnya menjabat sebagai CEO Cruise, perusahaan taksi otonom milik GM yang kini telah berhenti operasi.

    Ia juga memiliki pengalaman di Microsoft, Sonos, Unity, dan Amazon. Selain fokus di bidang robotika, Meta yang dipimpin Mark Zuckerberg juga memperkuat lini produk AI mereka.

    Dengan investasi senilai USD 65 miliar, perusahaan kian agresif mengembangkan dan memasarkan sejumlah perangkat pintar, seperti kacamata pintar.

    Bahkan, Meta telah merekrut John Koryl, mantan CEO The RealReal, untuk menggenjot penjualan produk barunya.

     

  • iPhone 16 Belum Jelas, Akankah Nasib iPhone 17 di Indonesia Kandas?

    iPhone 16 Belum Jelas, Akankah Nasib iPhone 17 di Indonesia Kandas?

    Bisnis.com, JAKARTA – Bocoran iPhone 17 series sudah mulai mencuat ke publik sejak Sabtu (15/2/2025).

    iPhone 17 diprediksi akan memiliki tiga seri, di mana seri Plus akan diganti dengan Air. Dari segi desain ponsel tersebut terlihat tak memiliki perubahan yang signifikan.

    Untuk iPhone 17 Air akan memiliki satu kamera dengan bingkai menyamping. Sedangkan iPhone 17 Pro Max mengusung desain kamera boba dengan tambahan bingkai besar.

    Sehingga terlihat jarak antara kamera boba dengan flash akan sedikit jauh. Lensa berada di sisi kiri bar, sedangkan LED flash, mikrofon belakang, dan LiDAR Scanner berjajar vertikal di sisi kanan.

    Pembocor mengatakan Apple akan memperkenalkan iPhone 17 series pada September 2025, dengan harga yang lebih mahal.

    Yang menjadi pertanyaan, apakah iPhone 17 bisa masuk ke Indonesia setelah jadwal perilisan global diumumkan? Pasalnya hingga kini nasib iPhone 16 masih belum jelas.

    iPhone 16 pertama kali diperkenalkan oleh Apple pada September 2024. Namun hingga kini, ponsel tersebut belum resmi dijual di Indonesia.

    Pemerintah belum memberikan izin jual-beli karena kesepakatan belum terjalin. Meski sudah ada pembicaraan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa investasi awal Apple senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Indonesia.

    Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris dan bukan komonen dari produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT). Sehingga belum bisa mendapat sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

    Dengan tidak adanya TKDN, maka izin edar iPhone 16 di Indonesia pun belum bisa dilakukan.

    Kepastian kedatangan iPhone 16 semakin abu-abu setelah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani menyebut izin edar iPhone 16 di Indonesia hampir rampung.

    Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television di Davos pada Selasa (21/1/2025).

    “Saya sangat yakin hal ini akan segera terselesaikan. Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 minggu ke depan masalah ini dapat diselesaikan,” ujarnya dikutip dari Bloomberg.

    Sayangnya sudah 4 minggu berlalu hingga Senin (17/2), pemerintah Indonesia belum juga mengumumkan kedatangan iPhone 16.

    Di sisi lain, Rosan berharap penjualan iPhone 16 segera terealisasi di Indonesia.

    Terkait investasi pabrik Airtag yang tak bisa menjadi syarat TKDN, Rosan mengatakan adanya perbedaan perhitungan.

    “Cara mereka menghitungnya berbeda, saya kira. Sekarang mereka sedang mencari solusi untuk hal tersebut, jadi mudah-mudahan mereka bisa menerima perbedaan tersebut sehingga kita bisa menjual iPhone 16 di Indonesia,”

    komitmen Apple untuk pemerintah Indonesia…

  • Modal Asing Rp9,61 Triliun Kabur dari RI Pekan Ini, Investor Ramai Jual SRBI

    Modal Asing Rp9,61 Triliun Kabur dari RI Pekan Ini, Investor Ramai Jual SRBI

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan adanya aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia pada pekan kedua Februari 2025 senilai Rp9,61 triliun, meski rupiah terpantau mengalami penguatan. 

    Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 109 poin atau 0,67% ke level Rp16.252 per dolar AS pada Jumat (14/2/2025). 

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, data aliran modal yang menjadi indikator stabilitas nilai rupiah tersebut meninggalkan Tanah Air di semua pasar. 

    “Terdiri dari jual neto Rp2,42 triliun di pasar saham, Rp2,51 triliun di pasar surat berharga negara [SBN], dan Rp4,68 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia [SRBI],” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (15/2/2025). 

    Secara kumulatif atau mengacu data setelmen sampai dengan 13 Februari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,59 triliun di pasar saham. 

    Berbeda dengan pasar saham, investor asing terpantau rajin melakukan aksi beli neto di pasar SBN dan di SRBI yang masing-masing senilai Rp10,11 triliun dan Rp4,60 triliun.

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar Denny. 

    Sejalan dengan hal tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 13 Februari 2025 sebesar 72,22 bps, turun dibandingkan dengan 7 Februari 2025 sebesar 74,22 bps.

    Sementara rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS pada Jumat pagi (14/2/2025) atau menguat dari penutupan pasar hari Kamis (!3/2/2025) pada level (bid) Rp16.350 per dolar AS.

    Penguatan rupiah tersebut beriringan dengan DXY atau indeks dolar terhadap enam mata uang negara utama, yakni euro, yen Jepang, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss, yang melemah ke level 107,31 pada akhir Kamis (13/2/2025). 

    Di sisi lain, imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,82% pada Kamis, dan terus menurun ke 6,81% pada Jumat pagi. 

    Berbeda dengan surat utang yang pemerintah AS keluarkan alias US Treasury Note 10 tahun, yield justru naik ke level 4,529% pada Kamis (13/2/2025). 

    Sebelumnya dalam data historis Bank Indonesia, SRBI yang menjadi instrumen untuk menarik aliran modal masuk tercatat rutin outflow sepanjang 2025. 

    Direktur Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI Triwahyono menyampaikan bahwa outflow dari SRBI terjadi seiring dengan membaiknya aliran modal yang masuk melalui pasar SBN. 

    Bahkan, akibat outflow yang terjadi tersebut, Triwahyono menyampaikan outstanding SRBI perlahan mulai menurun. 

    “Outstanding SRBI sudah di bawah Rp900 triliun, sekarang [per 6 Februari 2025] Rp860 triliun, akhir tahun lalu kita sempat sampai Rp970 triliun, inflow terhadap pasar SBN sudah kembali membaik,” ujarnya dalam Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh, Jumat (7/2/2025). 

    Meski demikian, Triwahyono menegaskan bahwa bank sentral tetap membutuhkan aliran modal asing masuk yang besar utamanya dalam saham, SBN, dan SRBI untuk menstabilkan rupiah. 

  • TikTok Akhirnya Kembali ke App Store di AS Usai Sempat Diblokir – Page 3

    TikTok Akhirnya Kembali ke App Store di AS Usai Sempat Diblokir – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta TikTok dikabarkan akan kembali tersedia di App Store Amerika Serikat (AS) mulai Kamis, 25 Februari 2025, waktu setempat.

    Kabar ini datang dari jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, yang melaporkan bahwa mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, Pam Bondi, sudah memberikan izin kepada Apple untuk memulihkan aplikasi tersebut.

    Bagaimana Status TikTok di iPhone?

    Mengutip 9to5mac, Sabtu (15/2/2025), saat ini pengguna iPhone yang sudah menginstal TikTok di AS masih bisa mengaksesnya melalui aplikasi atau pun web. 

    Tapi, aplikasi ini tidak bisa diperbarui lewat App Store, tidak bisa diunduh ulang juga jika terhapus, dan tidak bisa ditransfer ke iPhone baru.

    Kenapa TikTok Sempat Dihapus?

    TikTok sebelumnya dihapus dari App Store dan Google Play di AS setelah ByteDance, perusahaan induknya gagal memenuhi persyaratan pemerintah AS untuk mendivestasikan kepemilikannya.

    Undang-undang soal ini sudah disahkan Kongres dan ditandatangani Presiden Joe Biden, tapi eksekusinya sempat ditunda.

    Saat ini, pemerintah Donald Trump akan menentukan langkah selanjutnya. Menariknya, walau Trump sebelumnya bersikeras ingin melarang TikTok saat masih menjabat dulu, sekarang justru memberi sinyal mendukung aplikasi ini tetap tersedia.

    Bahkan, ia memberikan tambahan waktu 75 hari bagi ByteDance untuk mencari solusi dengan perusahaan AS atau pemerintah setempat.

    Pengguna TikTok di Indonesia Perlu Khawatir?

    Saat ini, larangan ini cuma berlaku di AS dan tidak berdampak pada pengguna di Indonesia. Jadi penggunna Indonesia tidak perlu khawatir.

  • Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Jack Ma akan Bertemu Xi Jinping, Sudah Berdamai?

    Beijing

    Pemerintah China dilaporkan mengundang para pengusaha terkemuka termasuk pendiri Alibaba Jack Ma, untuk bertemu dengan para pemimpin negara. Mungkin ini menjadi sinyal bahwa pemerintah sudah berdamai dengan Jack Ma.

    Pertemuan tersebut mungkin akan terjadi minggu depan dan juga mengundang pendiri DeepSeek Liang Wenfeng. Meski detailnya masih langka, sumber mengatakan Presiden Xi Jinping diperkirakan akan hadir. Dikutip detikINET dari Bloomberg, kabar ini membuat saham Alibaba naik hingga 5,7% di Hong Kong.

    Pertemuan antara Xi Jinping dan Jack Ma kemungkinan adalah sinyal kuat bahwa Pemerintah China sudah mengambil sikap yang lebih mendukung terhadap perusahaan swasta, yang mendorong sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Seperti diketahui, Jack Ma jadi salah satu korban paling terkenal dari tindakan keras Xi terhadap sektor swasta pada tahun 2020, ketika pihak berwenang mengejutkan dunia dengan menggagalkan penawaran umum perdana saham (IPO) afiliasi Alibaba, Ant Group. Jack Ma lalu menghilang dari publik dan sempat lama di luar negeri sebelum kembali ke China.

    Otoritas China mulai mengambil pendekatan yang tidak terlalu agresif karena ekonomi China belakangan melambat dan perusahaan teknologi seperti Alibaba mendukung upaya Xi agar China bisa menjadi pemimpin di bidang-bidang industri penting seperti kecerdasan buatan atau AI.

    Terakhir kali Jack Ma tampil bebas adalah September 2020, kala berpidato di Shanghai. Waktu itu dengan berani Jack Ma mengkritik sistem keuangan dan perbankan China, serta menilai regulator menghambat pertumbuhan.

    Sejak itulah dia seperti menghilang, tak pernah lagi berbicara di depan umum. Pemerintah China, konon atas perintah langsung Xi Jinping, benar-benar membatasi ruang geraknya walau secara fisik, Jack Ma bebas.

    Kepemimpinan Presiden Xi Jinping memang memperketat kontrol pada raksasa teknologi dan orang kaya atas nama ‘kemakmuran bersama’ dan mengatasi kesenjangan. Sebagai pengusaha teknologi yang kaya, Ma kehilangan tempatnya di China. Namun kini tampaknya Jack Ma sudah berdamai dengan Xi Jinping jelang pertemuan mereka.

    (fyk/afr)

  • 5 Negara Larang Model AI China DeepSeek, RI Mulai Kaji

    5 Negara Larang Model AI China DeepSeek, RI Mulai Kaji

    Bisnis.com, JAKARTA  — Amerika Serikat, Australia, Italia, Irlandia, dan Korea Selatan secara tegas menolak model milik China DeepSeek. Sementara itu Indonesia terus melakukan kajian atas teknologi ini. 

    Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI Tiongkok DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Korea Selatan masuk ke dalam negara-negara yang menolak DeepSeek, dan menganggap teknologi tersebut sebagai ancaman. 

    Ancaman tersebut juga disadari oleh Australia dan Amerika Serikat. Kedua negara menegaskan melarang penggunaan DeepSeek. Di Eropa, Italia juga menerapkan kebijakan yang sama. 

    5 Negara

    Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Tampilan muka DeepSeekPerbesar

    Menteri Dalam Negeri, Tony Burke, menjelaskan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi teknologi yang digunakan oleh pemerintah, dan larangan ini diberlakukan untuk melindungi keamanan nasional serta kepentingan Australia.

    Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan perlindungan terhadap data dan infrastruktur kritis negara.

    Adapun pelarangan DeepSeek ini bukan terjadi di Australia saja. Sebelumnya Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, juga memblokir akses jaringannya ke model kecerdasan buatan DeepSeek setelah data sejumlah karyawan mereka yang tersangkut di peladen atau server China.

    Tidak hanya itu, kekhawatiran terhadap Deepseek juga diperlihatkan oleh negara-negara di Eropa.

    Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Terakhir, Korea Selatan telah memblokir akses ke layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) DeepSeek dari perangkat pemerintah karena masalah keamanan. 

    Kantor Berita Yonhap pada Kamis (6/2/2025) melaporkan Kementerian pertahanan, Kementerian luar negeri, dan Kementerian perdagangan Korea Selatan telah membatasi akses pejabat ke layanan tersebut di komputer pemerintah, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. 

    Kementerian pertahanan mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan pada komputer yang digunakan di tempat kerja karena masalah keamanan dan teknis atas layanan AI generatif.

    Berikut daftar negara yang memblokir DeepSeek:

    1. Amerika Serikat
    2. Irlandia
    3. Italia
    4. Australia
    5. Korea Selatan

    RI Kaji 

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih mengkaji mengenai model kecerdasan buatan (AI) asal China DeepSeek. Regulator belum melihat sebagai ancaman dan menduga larangan sejumlah negara terkait persaingan bisnis. 

    Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia Oki Suryowahono mengatakan hingga saat ini pemerintah belum melarang DeepSeek sebagaimana yang terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia. 

    Komdigi juga tidak melihat sebagai ancaman. Konten-konten yang berada di platform tersebut masih aman. Kendati demikian, Komdigi berjanji akan terus memantau perkembangan DeepSeek. Jika ada aturan baru berupa larangan, Komdigi segera mengambil langkah tegas. 

    “Sampai saat ini tidak menjadi konten yang dilarang, jadi kita masih kaji, masih wait and see ya, sampai kemudian memang diputuskan secara aturan, secara legal, bahwa ini memang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku di Indonesia. Sampai itu dibutuhkan, itu barulah kami punya kewajiban untuk memblokir, atau mencegah peredaran dari DeepSeek,” kata Oki kepada Bisnis, Selasa (11/2/2025). 

    Oki mengaku pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap DeepSeek. Komdigi belum mengetahui posisi DeepSeek. Sebagai ancaman atau justru korban kampanye negatif kompetitor mereka. 

    “Kami tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek ini dengan pengguna kompetitornya. Yang pasti kami harus hati-hati. Jangan sampai kita juga terlalu gegabah gitu ya, tiba-tiba memblok DeepSeek padahal ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek,” kata Oki. 

  • Sempat Hilang, TikTok di AS Hadir Lagi di Play Store dan App Store

    Sempat Hilang, TikTok di AS Hadir Lagi di Play Store dan App Store

    Jakarta

    Aplikasi video pendek TikTok kembali hadir di toko aplikasi Google dan Apple, setelah selama hampir satu bulan diblokir pada 19 Januari 2025 di Amerika Serikat.

    Pemulihan aplikasi TikTok ini dilakukan setelah Jaksa Agung, Pam Bondi, mengirimkan surat kepada Apple dan Google yang menjamin bahwa mereka tidak akan didenda karena menyediakan aplikasi TikTok di App Store dan Play Store.

    Dilansir detikINET dari The Verge, Jumat (14/2/2025), Bloomberg yang pertama kali melaporkan bahwa aplikasi ini akan kembali dan saat ini, TikTok sudah bisa di-download kembali oleh pengguna di Negeri Paman Sam itu.

    Apple dan Google menghapus TikTok dari aplikasi dari toko aplikasi sebagai bentuk untuk mematuhi undang-undang yang melarang aplikasi TikTok beroperasi di AS yang disahkan pada 2024.

    Tahun lalu pemerintah AS mengesahkan undang-undang yang dapat mengakibatkan TikTok dapat diblokir secara nasional, kecuali perusahaan induknya menjual bisnis TikTok di AS ke perusahaan Amerika.

    Meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif per 20 Januari yang mengarahkan Departemen Kehakiman untuk tidak memberlakukan larangan tersebut selama 75 hari, Apple dan Google sempat menolak untuk menyediakan aplikasi tersebut di toko mereka karena risiko denda miliaran dolar jika melakukan hal tersebut.

    Apple dan Google belum memberikan tanggapan tanggapan terkait kembalinya aplikasi TikTok. Sementara itu juru bicara TikTok dan Departemen Kehakiman juga tidak memberikan tanggapannya.

    (jsn/jsn)

  • IHSG Hari Ini Ditutup Menguat ke Level 6.638

    IHSG Hari Ini Ditutup Menguat ke Level 6.638

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2025).

    IHSG sejak awal perdagangan bergerak di zona hijau. IHSG hari ini ditutup menguat 0,38% atau 24,89 poin ke level 6.638.4.

    IHSG bergerak dalam rentang 6.609-6.679. Perdagangan IHSG pada hari ini mencatatkan 14,7 miliar lembar saham senilai Rp 14,86 triliun dari 1,15 juta kali transaksi.

    Sebanyak 304 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 242 saham melemah, dan sebanyak 244 saham stagnan.

    Pada saat IHSG hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menguat.

    Dari data Bloomberg di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.251 per dolar AS atau menguat 110 poin (0,67%).