Perusahaan: Bloomberg

  • Iran Berhubungan dengan Otoritas Baru di Suriah, Kata Jubir Kementerian Luar Negeri Ismail Baghaei – Halaman all

    Iran Berhubungan dengan Otoritas Baru di Suriah, Kata Jubir Kementerian Luar Negeri Ismail Baghaei – Halaman all

    Iran Berhubungan dengan Otoritas Baru di Suriah, Kata Jubir Kementerian Luar Negeri Ismail Baghaei

    TRIBUNNEWS.COM- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan kembali selama konferensi pers pada 17 Februari bahwa Teheran sedang berhubungan dengan otoritas baru di Suriah. 

    Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya sedang memantau situasi dan akan mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan kinerja pemerintahan baru.

    “Fakta bahwa kami mengumumkan bahwa kami berhubungan melalui teman-teman dan partai-partai berkuasa di Suriah bukanlah hal baru,” kata juru bicara Ismail Baghaei. 

    “Pembahasan ini telah menjadi agenda sejak berdirinya pemerintahan Suriah. Kami telah melakukan kontak dengan berbagai negara dan pelaku, baik di Suriah maupun di tingkat regional, untuk memahami dan menganalisis situasi di Suriah dan di tingkat regional,” imbuh Baghaei. 

    “Di sisi lain, kami mencoba melakukan penilaian terhadap langkah-langkah tepat yang perlu diambil dalam kerangka diskusi bilateral,” lanjutnya. 

    “Posisi kami terhadap Suriah tidak dapat diubah. Nasib rakyat Suriah harus ditentukan oleh rakyat Suriah sendiri dan tanpa campur tangan asing yang merusak. Suriah yang stabil dan aman, bebas dari terorisme dan ekstremisme kekerasan, merupakan kepentingan kawasan dan semua negara di kawasan tersebut,” lanjut juru bicara itu.

    Seraya menambahkan bahwa Iran “memantau dengan saksama perkembangan dalam diskusi bilateral, dan pada saat yang sama, kami tidak terburu-buru dan kami membuat keputusan mengenai langkah-langkah yang perlu kami ambil berdasarkan kinerja pihak-pihak yang berseberangan.” 

    Sejak jatuhnya pemerintahan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember, mantan afiliasi Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah mengambil alih kendali atas Suriah. 

    Pemimpinnya, Ahmad al-Sharaa – sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammad al-Julani – ditunjuk sebagai presiden transisi negara tersebut, sementara beberapa pemimpin dan pejabat kelompok ekstremis lainnya telah ditunjuk ke posisi puncak. 

    Pemerintahan baru di Suriah telah melancarkan kampanye kekerasan terhadap kaum minoritas, khususnya komunitas Alawite, dengan dalih untuk menumpas sisa-sisa pemerintahan sebelumnya. Ratusan orang telah terbunuh, ditahan, atau disiksa. 

    Rusia juga telah menjalin kontak erat dengan pemerintah baru Suriah. “Rusia kemungkinan akan mengurangi kehadiran militernya di Suriah,” kata Bloomberg mengutip sumber yang terpercaya pada hari Senin. 

    Laporan tersebut muncul setelah ketidakpastian baru-baru ini mengenai nasib pangkalan militer Moskow di Suriah. 

    “Moskow hampir mencapai kesepakatan dengan pemerintah baru Suriah yang akan memungkinkannya mempertahankan sejumlah staf dan peralatan di negara tersebut,” tambahnya. 

    Laporan dari bulan Desember menunjukkan bahwa Moskow telah berkomunikasi dengan pejabat di Damaskus untuk mempertahankan pangkalan militernya di Suriah, terutama pangkalan udara utama Hmeimim di dekat kota pelabuhan Latakia dan pangkalan angkatan laut Tartous.

    Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Sharaa melalui telepon pada 12 Februari. 

    “Kedua belah pihak melakukan pertukaran pandangan yang substantif mengenai situasi terkini di Suriah,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin. “Pihak Rusia menekankan posisi berprinsipnya dalam mendukung persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara Suriah.”

    Baik Rusia maupun Iran memainkan peran penting dalam mendukung pemerintah sebelumnya melawan kelompok-kelompok ekstremis selama perang 14 tahun yang didukung AS dan Turki melawan Suriah. 

    “Iran tidak menyembunyikan fakta bahwa ada komunikasi antara negara itu dan otoritas baru di Suriah, dan negara itu tetap pada pendiriannya tentang hak rakyat Suriah untuk menentukan nasib mereka dan bentuk rezim mereka. Sikap ini telah berlaku sejak awal krisis. Dan dalam fase keterlibatan, semua pihak adalah mitra,” tulis jurnalis Lebanon Khalil Nasrallah.

    “Namun, warga Suriah harus menyadari siapa yang mencampuri urusan mereka. Apa yang dilakukan Amerika di negara mereka, dan apa yang dilakukan entitas pendudukan Israel di wilayah selatan negara mereka?! Selain itu, beberapa negara regional juga,” lanjutnya.

    Sejak jatuhnya pemerintahan Assad, Israel dengan cepat memperluas pendudukannya di Suriah, menyapu wilayah selatan negara itu dan melancarkan kampanye serangan udara dan penyerangan yang merusak. 

    Tel Aviv telah berjanji untuk mempertahankan kehadirannya yang tidak terbatas di Suriah selatan. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 44,7 Poin

    IHSG Sesi I Hari Ini Menguat 44,7 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/2/2025).

    IHSG pada sesi I hari ini naik 44,7 poin atau 0,65% hingga mencapai level 6.875,6.

    IHSG sesi I bergerak menghijau dalam rentang 6.844-6.908. Sebanyak 375 saham yang diperdagangkan menguat, 186 saham turun, dan 22 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG sesi I hari ini mencapai 14,7 miliar lembar saham dengan frekuensi 558.440 kali hingga catat transaksi Rp 6,96 triliun.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini menguat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit melemah.

    Dikutip dari data Bloomberg pada pukul 12.01 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.266 per dolar AS atau melemah 38 poin (0,23%).

  • Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.252

    Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.252

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman Sam kini berada di level Rp 16.200-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Selasa (18/2/2025), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.252 atau menguat 24,50 poin (0,15%).

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya terpantau menguat. Dolar AS menguat terhadap dolar Australia yuan China, pound sterling, yen Jepang. Lalu menguat terhadap euro dan juga dolar Singapura.

    Dolar AS terpantau menguat 0,21% terhadap dolar Australia. Begitu juga dengan yuan China yang menguat 0,15%.

    Kemudian menguat 0,16% terhadap pound sterling, menguat 14% terhadap euro, menguat 0,15% terhadap yen Jepang dan naik 0,07% terhadap dolar Singapura.

    (ily/rrd)

  • Melemah Tipis, Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp 16.259 Per Dolar AS

    Melemah Tipis, Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp 16.259 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, Selasa (18/2/2025) sedikit melemah.

    Dikutip dari data Bloomberg pada pukul 09.39 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.259 per dolar AS atau melemah 31 poin (0,19%).

    Sebelumnya pada Senin (17/2/2025), nilai tukar rupiah menguat 0,14% ke level Rp 16.228 per dolar AS seiring pelemahan indeks dolar. Indeks obligasi juga naik sebesar 0,14% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 1 bps ke level 6,78%.

    Pada saat nilai tukar rupiah hari ini dibuka melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG)hari ini dibuka menguat 0,92% atau 62,59 poin ke level 6.893,4.

    IHSG pada awal perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 6.844-6.897. Sebanyak 297 saham menguat, sebanyak 130 saham melemah, dan sebanyak 190 saham stagnan.

  • Model Basic iPhone SE 4 bakal Punya Storage 64GB, Ini Bocoran Lengkapnya – Page 3

    Model Basic iPhone SE 4 bakal Punya Storage 64GB, Ini Bocoran Lengkapnya – Page 3

    Sebelumnya, Apple telah memastikan akan memperkenalkan perangkat terbarunya dalam waktu dekat. Informasi itu diperoleh langsung dari CEO Apple Tim Cook.

    Melalui ungggahan terbarunya di platform X, Tim Cook mengonfirmasi kalau ada anggota keluarga baru dari Apple yang akan diperkenalkan pada 19 Februari 2025.

    “Bersiap untuk bertemu anggota keluarga terbaru,” tulis Tim Cook disertai dengan video pendek yang menampilkan logo Apple. Tidak lupa, ia menyertakan pula tagar Apple Launch.

    Tim Cook memang tidak secara gamblang menyebut perangkat apa yang dimaksud, tapi seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (14/2/2025), berdasarkan sejumlah bocoran, perangkat yang akan diperkenalkan adalah iPhone SE generasi terbaru.

    Menurut laporan jurnalis Bloomberg Mark Gurman, perangkat tersebut kemungkinan besar akan memakai nama iPhone SE 4. Namun, ada pula rumor yang menyebut kalau perangkat itu bisa saja disebut iPhone 16E.

    Dari bocoran yang beredar selama ini, iPhone tersebut akan mengadopsi desain yang mirip iPhone 14. Ini berarti lini SE terbaru akan memiliki tampilan yang modern, ketimbang pendahulunya yang masih menggunakan desain iPhone lawas.

    iPhone SE 4 juga diprediksi akan dibekali chip A18. Selain itu, Apple juga disebut masih akan mempertahankan satu kamera belakang di smartphone tersebut, mirip dengan lini SE sebelumnya.

    Mengingat pengumuman tersebut akan dilakukan sebentar, menarik untuk menunggu informasi resmi dari Apple soal perangkat barunya itu. 

  • Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden China Xi Jinping dengan sejumlah pemimpin bisnis swasta, salah satunya Jack Ma. Pendiri Alibaba tersebut sempat menghilang dari publik setelah mengkritik pemerintah China. 

    Pada 24 Oktober 2020, Jack Ma mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai. Kritik tersebut membuat pemerintah China marah dan menangguhkan IPO Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

    Sejak saat itu Jack jarang muncul di publik hingga pada 2021, Jack dikabarkan sengaja bersembunyi di luar negeri. Jack terlihat di beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Thailand.

    Setelah 3 tahun berkeliling, pada 2023, Jack Ma dikabarkan kembali ke China dan pada tahun ini menghadiri pertemuan yang digelar oleh Xi Jinping bersama sederetan pemimpin perusahaan China. 

    Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/2/2025) Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin pertemuan dengan Jack Ma dan pengusaha terkemuka lainnya pada Senin (18/2/2025), yang menandakan dukungan Beijing bagi sektor swasta. Sektor swasta dianggap sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi nomor 2 di dunia.

    Langkah Xi  mengumpulkan para pemimpin bisnis, termasuk mereka yang berada di balik kesuksesan besar meskipun ada tekanan dari AS dalam beberapa bulan terakhir, menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China untuk mendapatkan pijakan dalam teknologi.

    Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong Christopher Beddor mengatakan ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologi dengan Amerika Serikat. 

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” kata Beddar dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Beddar menambahkan bahwa Presiden Xi memimpin simposium ini menandakan pengakuan dari pimpinan partai teratas China atas peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan swasta Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan, dan, yang lebih penting, dalam mewujudkan ambisi teknologi China dalam menghadapi pembatasan Barat yang makin ketat.

    “Terlepas dari kekurangannya, DeepSeek sekarang, dan chip Kirin Huawei sebelumnya, mengirimkan pesan yang kuat kepada Barat: bahwa China tidak hanya memiliki niat tetapi juga sumber daya dan kapasitas untuk berinovasi agar dapat keluar dari pembatasan teknologi, tidak peduli seberapa mahalnya,” kata Beddar.

  • Profesi Ini Rawan PHK Massal, Penggantinya Makin Banyak

    Profesi Ini Rawan PHK Massal, Penggantinya Makin Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam kurun waktu 2023-2027, diprediksi 83 juta lapangan pekerjaan akan hilang. Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul ‘Future of Work 2023’ mengungkap beberapa profesi yang rawan punah.

    Beberapa di antaranya adalah teller bank, petugas pos, kasir dan loket, data entry, stock-keeping, staf akuntansi dan payroll, sales door-to-door, hingga staf statistik dan asuransi.

    Pemicunya adalah perkembangan teknologi canggih yang membuat beberapa pekerjaan sudah tak relevan dan bisa digantikan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu yang disorot sebagai pemicu.

    Apalagi, pengembangan AI juga mengarah ke robot humanoid yang digenjot beberapa raksasa teknologi seperti Nvidia, Tesla, dan terbaru Meta.

    Meta Platforms mendirikan divisi baru di dalam Reality Labs untuk mengembangkan robot humanoid berbasis AI. Robot ini bisa membantu tugas fisik, menurut memo internal perusahaan yang dilaporkan Reuters.

    Dalam memo tersebut, Chief Technology Officer (CTO) Meta Andrew Bosworth mengatakan tim divisi robot akan fokus pada riset dan pengembangan terkait robot humanoid konsumen dengan tujuan mengoptimalkan kapabilitas platform Llama.

    Llama merupakan model fondasi AI milik Meta yang menjadi tulang punggung produk-produk AI generatif sang raksasa media sosial.

    Pengumuman baru ini menunjukkan langkah besar Meta untuk mengembangkan teknologi AI lebih jauh lagi. Tentu, hal ini dibarengi dengan ongkos yang tidak sedikit. Sebagai informasi, Unit AI Meta pada kuartal keempat tahun lalu merugi US$5 miliar.

    Beberapa raksasa teknologi memang tak ragu menggelontorkan miliaran dolar AS untuk pengembangan perangkat AI yang ditujukan membantu tugas manufaktur, logistik, dan rumah tangga.

    Ilmuwan komputer Fei-Fei Li pada tahun lalu meluncurkan startup spatial intelligence bernama World Labs. Sementara CEO Tesla Elon Musk mengatakan robot humanoid ‘Optimus’ bisa digunakan untuk mengerjakan tugas sehari-hari dan akan dijual ke konsumen akhir.

    Pekan lalu, Apptronik mengamankan pendanaan US$350 juta yang dibekingi beberapa investor termasuk Alphabet, untuk meningkatkan skala produksi robot humanoid yang dirancang bekerja di fasilitas manufaktur dan gudang.

    Meta berencana mengembangkan robot humanoid yang menargetkan rumah tangga. Perusahaan lebih fokus mengembangkan AI, sensor, dan software yang menjadi fondasi produksi robot untuk dijual ke perusahaan-perusahaan lain, menurut laporan Bloomberg.

    Meta dikatakan sudah berdiskusi dengan beberapa perusahaan robotik seperti Unitree Robotics dan Figure AI. Laporan itu menyebut Meta dalam waktu dekat belum berencana meluncurkan robot dengan merek sendiri.

    (fab/fab)

  • Contek Google Maps, Apple Maps Bakal Disisipi Iklan

    Contek Google Maps, Apple Maps Bakal Disisipi Iklan

    Jakarta

    Apple sedang mempertimbangkan untuk memasukkan iklan ke layanan Apple Maps, hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan Apple.

    Bisnis periklanan Apple sendiri telah menayangkan iklan untuk App Store, serta beralih ke tim internal untuk penjualan iklan di Apple News pada bulan November silam. Namun, mereka mungkin akan lebih mengembangkan bisnis iklan dengan mengalihkan perhatiannya ke Apple Maps.

    Melansir dari Apple Insider, Senin (17/2/2025) dalam sebuah buletin “Power On”, Bloomberg mengklaim bahwa Apple kini sedang memikirkan cara untuk memonetisasi aplikasi Maps-nya.

    Dalam pertemuan grup Maps baru-baru ini, manajemen Apple mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk memonetisasi aplikasi tersebut.

    Penjajakan ini bukan merupakan konfirmasi langsung bahwa iklan akan muncul di aplikasi dengan cara tertentu, tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan Apple untuk memonetisasi aplikasi.

    Sebagai contoh, kabarnya Apple mempertimbangkan untuk mengenakan biaya untuk memprioritaskan hasil pencarian di aplikasi. Hal ini juga masuk akal bahwa mereka dapat menjual kemampuan untuk membuat lokasi tertentu di peta lebih menonjol kepada pengguna.

    Dengan keberhasilan Google memonetisasi Google Maps dengan berbagai cara, sangat masuk akal bagi Apple untuk melakukan hal yang sama untuk produk navigasinya sendiri.

    Ini bukan pertama kalinya Apple berpikir untuk memonetisasi Maps. Pada bulan Agustus 2022, sebuah laporan mengatakan bahwa pekerjaan teknik “udah dilakukan untuk meluncurkan iklan pencarian di aplikasi Apple Maps.

    Pada saat itu, iklan tersebut diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2023, dengan iklan berbasis hasil pencarian dan daftar yang dipromosikan sebagai salah satu cara Apple untuk mendapatkan pendapatan.

    Langkah ini akan menjadi salah satu cara untuk memperluas bisnis iklannya yang sudah cukup besar. Pada bulan Agustus 2024, terungkap bahwa Apple memiliki 51% pangsa suara dalam iklan terprogram, tumbuh 6% dari tahun ke tahun.

    Apple juga telah mempertimbangkan untuk menayangkan iklan di Apple TV+, dengan mempekerjakan seorang eksekutif iklan pada tahun 2023 yang diperkirakan akan membantu Apple menjalankan iklan selama pertandingan MLS dan MLB.

    Segala upaya tersebut diperkirakan akan menyumbang sekitar USD 10 miliar dalam pendapatan iklan ke divisi Layanan Apple pada tahun 2024.

    (jsn/jsn)

  • Tiru Google, Apple Coba Cari Cuan Lewat Apple Maps

    Tiru Google, Apple Coba Cari Cuan Lewat Apple Maps

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple tengah mempertimbangkan langkah besar untuk meningkatkan potensi pendapatan dari aplikasi Apple Maps, seperti yang dilakukan oleh Google lewat Google Maps.

    Melansir dari Phone Arena, Senin (17/2/2025), beradasarkan laporan Mark Gurman dari Bloomberg, Apple berencana untuk memonetisasi Apple Maps. Langkah ini dimungkinkan dapat membuka jalan bagi aplikasi tersebut untuk bersaing lebih ketat dengan Google Maps.

    Saat ini, meskipun mayoritas pengguna iPhone cenderung menggunakan Google Maps, Apple Maps tetap menjadi aplikasi navigasi default pada perangkat iPhone, yang berarti memiliki basis pengguna yang cukup besar. 

    Dalam upaya memperkuat posisi Apple Maps di pasar, Apple berencana untuk menambahkan fitur monetisasi. Fitur ini memungkinkan bisnis dapat membayar untuk mendapatkan pencantuman yang lebih mencolok atau bahkan menonjolkan lokasi mereka di peta. 

    Hal ini sama dengan cara yang dilakukan oleh Google dengan Google Maps, di mana bisnis seperti restoran dan tempat lainnya dapat membayar untuk tampil lebih tinggi dalam hasil pencarian Apple Maps.

    Mark Gurman menyebutkan bahwa Apple telah mengadakan pertemuan internal dengan tim Maps, untuk membahas eksplorasi monetisasi aplikasi tersebut. Meski demikian, belum ada informasi mengenai kapan proyek ini akan dimulai atau kapan fitur baru tersebut akan diluncurkan.

    Monetisasi Apple Maps bisa memberikan dampak signifikan, mengingat keberhasilan besar yang diraih oleh Google dengan model bisnis serupa. Google Maps telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan melalui iklan dan Apple pun diyakini memiliki potensi untuk meraih kesuksesan yang sama. 

    Sektor layanan Apple menjadi unit bisnis terbesar kedua setelah iPhone dan pada kuartal fiskal pertama 2025, Apple tercatat meraup pendapatan sebesar US$26,34 miliar dari layanan-layanan digitalnya.

    Saat ini, Apple Maps memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif bulanan, sementara Google Maps sudah mencapai 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. 

    Perbedaan besar ini disebabkan oleh dominasi Android sebagai sistem operasi ponsel, sementara Apple Maps hanya tersedia untuk perangkat iOS. 

    Namun, ada spekulasi bahwa Apple sedang merencanakan untuk meluncurkan versi Apple Maps untuk Android, yang dapat memperluas jangkauan aplikasi ini dan meningkatkan potensi pendapatan iklan.

  • Meta Mau Bikin Robot Pembantu Rumah Tangga Mirip Manusia

    Meta Mau Bikin Robot Pembantu Rumah Tangga Mirip Manusia

    Jakarta

    Meta kabarnya sedang menggarap robot humanoid alias robot mirip manusia. Robot ini nantinya bisa membantu pekerjaan rumah tangga seperti melipat baju.

    Menurut laporan Bloomberg, Meta mendirikan tim baru di divisi Reality Labs untuk mengembangkan proyek robot tersebut. Reality Labs merupakan divisi Meta yang mengurus proyek hardware seperti headset VR Quest dan kacamata AR Orion.

    Bloomberg mengatakan Meta akan memanfaatkan kemajuannya dalam mengembangkan AI dan augmented reality untuk mewujudkan proyek tersebut. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu kabarnya bertujuan membuat AI, sensor, dan software dasar untuk robot yang akan diproduksi dan dijual oleh berbagai perusahaan.

    Artinya, Meta mungkin awalnya tidak akan membuat robotnya sendiri. Dari deskripsi Bloomberg, Meta sepertinya ingin meniru strategi Google dan Android, di mana Google membuat platform software yang dipakai di seluruh industri.

    “Teknologi inti yang telah kami investasikan dan bangun di Reality Labs dan AI melengkapi pengembangan yang dibutuhkan untuk robotika,” kata CTO Meta Andrew Bosworth, seperti dikutip dari Engadget, Senin (17/2/2025).

    “Kami yakin bahwa memperluas portofolio kami untuk berinvestasi di bidang ini hanya akan menambah nilai bagi Meta AI serta program mixed dan augmented reality kami,” sambungnya.

    Bloomberg mengatakan fokus utama robot Meta adalah menjadi pembantu rumah tangga. Robot ini akan bisa melakukan tugas sederhana seperti melipat baju, membawa gelas berisi minuman, menaruh alat makan di mesin pencuci piring, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

    Meta kabarnya sudah berdiskusi dengan Unitree, perusahaan robotika asal China yang dikenal dengan robot anjingnya, untuk membahas proyek ini. Meta juga membahas rencananya dengan Figure AI, perusahaan produsen robot humanoid yang berbasis di California, Amerika Serikat.

    Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang tiba-tiba merambah dunia robotika. Apple kabarnya juga mengembangkan beberapa proyek robot, termasuk robot humanoid, sebagai produk rumah pintar masa depan.

    (vmp/vmp)