Perusahaan: Bank CIMB Niaga

  • IHSG dan Rupiah kompak menguat usai Prabowo umumkan DHE 100 persen

    IHSG dan Rupiah kompak menguat usai Prabowo umumkan DHE 100 persen

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG dan Rupiah kompak menguat usai Prabowo umumkan DHE 100 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Februari 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah kompak menguat pada Senin (17/2) usai Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) wajib disimpan 100% di bank-bank dalam negeri selama 12 bulan.

    Di penutupan perdagangan Senin, IHSG berhasil melesat di zona hijau dengan kenaikan 192,42 poin atau menguat 2,9% ke posisi 6.830,88. Adapun kurs Rupiah juga berhasil menguat 0,28% ke posisi Rp16.215/US$. Dengan demikian kebijakan ini sejauh ini berdampak positif pada pasar keuangan Indonesia.

    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dengan rentang perdagangan terjadi pada area level 6.658,22 sampai dengan tertingginya 6.830,88.

    Data perdagangan saham menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp11,7 triliun dari sejumlah 19,42 miliar saham yang ditransaksikan. Dengan frekuensi yang terjadi menyentuh 1,39 juta kali diperjualbelikan.

    Saham-saham barang baku, saham energi, dan saham keuangan menjadi pendukung utama penguatan IHSG dengan kenaikan 3,67%, 3,29%, dan 2,38%, disusul oleh menguatnya saham infrastruktur sebesar 2,03%. Sedangkan, saham-saham perindustrian mengalami kenaikan 1,71%.

    Riset Erdhika Elit Sekuritas menyebut kebijakan baru pemerintahan Prabowo ini positif karena devisa yang disimpan di sistem perbankan domestik akan meningkatkan likuiditas perbankan.

    “Bank akan memiliki lebih banyak dana untuk menyalurkan kredit atau menawarkan produk investasi seperti deposito valas,” demikian keterangan tertulis riset Erdhika. 

    Erdhika juga memberi daftar emiten perbankan yang layak mendapat perhatian dengan dengan kebijakan DHE. Emiten-emiten tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

    Kebijakan baru ini berlaku untuk sektor pertambangan (kecuali minyak dan gas bumi), perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Seluruh DHE SDA wajib ditempatkan di rekening khusus di bank nasional selama setahun. Untuk sektor migas, aturan tetap mengacu pada PP Nomor 36 Tahun 2023.

     Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas pertanian, kehutanan, dan perikanan sepanjang 2024 adalah US$ 5,71 miliar. Melesat 29,81% dibandingkan 2023.

    Sementara nilai ekspor komoditas pertambangan dan lainnya sepanjang 2024 adalah US$ 40,57 miliar. Turun 10,2% dari posisi 2023.

    Prabowo mengatakan kebijakan ini bisa meningkatkan cadangan devisa negara secara signifikan.

    “Di tahun 2025, devisa hasil ekspor kita diperkirakan bertambah sebanyak US$ 80 miliar. Karena ini akan berlaku mulai 1 Maret, kalau lengkap 12 bulan hasilnya diperkirakan akan lebih dari US$ 100 miliar,” katanya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Mengenal Sosok Gregory Hendra Lembong yang Bakal Jadi Presdir BCA

    Mengenal Sosok Gregory Hendra Lembong yang Bakal Jadi Presdir BCA

    Jakarta: Sosok Gregory Hendra Lembong kini menjadi sorotan setelah dikabarkan akan menggantikan presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
     
    BCA akan menggelar RUPST pada 12 Maret 2025 di Menara BCA. Dalam rapat itu terdapat agenda perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan.
     
    “Perubahan yang diusulkan, mengangkat Bapak Jahja Setiaatmadja menggantikan Bapak Djohan Emir Setijoso (menjadi Presiden Komisaris) dan mengangkat Bapak Gregory Hendra Lembong (menjadi Presiden Direktur),” tulis surat pemanggilan RUPST BCA dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis, 13 Februari 2025.

    Gregory bukanlah sosok baru dalam industri keuangan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dan memiliki rekam jejak kuat dalam transformasi digital serta strategi bisnis.
     
    Lalu, siapa sebenarnya Gregory Hendra Lembong dan bagaimana kiprahnya hingga dipercaya memimpin BCA?
     

    Sosok Gregory Hendra Lembong
    Mengacu dari laman BCA, Gregory Hendra Lembong adalah seorang bankir berpengalaman dengan lebih dari 25 tahun kiprah di dunia perbankan, baik di Indonesia maupun internasional.
     
    Gregory meraih Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington. D dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University di Amerika Serikat.
     
    Sebelum bergabung dengan BCA, Gregory menjabat sebagai Chief Transformation Officer di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak Januari 2019, memimpin program Transformasi & Strategi untuk semua unit atau fungsi di bank tersebut.
     
    Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Chief Fintech Officer di CIMB Group Malaysia dan CEO of Transaction Banking di CIMB Niaga Indonesia.
     
    Gregory juga sempat menjadi Head of Transaction Services (cash, liquidity, FX), Asia Pacific di J.P. Morgan Asia Pacific di Singapura, Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London dan berkarir di Citibank sejak tahun 1994 sampai dengan 2009 dengan memegang berbagai peran di bidang strategi dan manajemen produk di Asia dan Eropa.
     
    Selama masa karir, dia telah berpengalaman dan memiliki keahlian di berbagai bidang diantaranya IT Transformation Strategy & Implementation, Transaction Banking and Services, Global Trade Finance & Corporate Cash Management Business Development, Regional Strategy and Planning, Product and Solution Management.
     
    Sebagai Wakil Presiden Direktur, Gregory saat ini membawahi supervisi umum Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi serta Direktur Transaksi Perbankan.
     
    Ia juga bertanggung jawab atas Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.
     
    Dengan rekam jejak yang solid dan pengalaman yang luas, Gregory Hendra Lembong diharapkan dapat membawa BCA menuju pencapaian yang lebih gemilang di masa depan.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kode Bank CIMB Niaga dan Cara Transfernya yang Mudah

    Kode Bank CIMB Niaga dan Cara Transfernya yang Mudah

    Jakarta: Mau transfer uang ke rekening CIMB Niaga tapi bingung harus pakai kode bank berapa? Jangan sampai salah, ya! Kode bank ini jadi kunci utama supaya transaksi kamu berjalan lancar tanpa hambatan.
     
    Salah memasukkan kode bisa bikin transfer gagal atau bahkan nyasar ke rekening yang bukan tujuan.
     
    Nah, sebelum transfer simak info lengkapnya di bawah ini!
    Apa itu kode bank dan kenapa penting?
    Mengutip Easylink, kode bank adalah serangkaian angka unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap bank saat melakukan transfer antar bank.
     
    Fungsinya sangat penting karena untuk mencegah kesalahan transfer, mempermudah sistem perbankan, dan menghindari biaya tambahan.
     
    Makanya, sebelum transfer, pastikan kamu tahu kode bank yang benar!
     

    Kode Bank CIMB Niaga dan CIMB Niaga Syariah
    Buat kamu yang mau transfer ke CIMB Niaga, kode banknya adalah 022. Kode ini berlaku untuk CIMB Niaga konvensional maupun CIMB Niaga Syariah, jadi nggak perlu bingung cari kode yang berbeda.

    Cara transfer ke CIMB Niaga
    Kamu bisa melakukan transfer ke CIMB Niaga lewat ATM atau mobile banking. Biar lebih gampang, berikut langkah-langkahnya:

    Transfer via ATM

    Masukkan kartu ATM dan PIN.
    Pilih menu Transfer.
    Pilih Transfer ke Bank Lain.
    Masukkan kode bank CIMB Niaga (022) diikuti nomor rekening tujuan.
    Masukkan jumlah uang yang ingin ditransfer.
    Periksa kembali detail transaksi.
    Jika sudah benar, tekan OK/YES untuk menyelesaikan transaksi.
    Simpan struk sebagai bukti transfer. 

    Transfer via Mobile Banking

    Buka aplikasi m-banking dari bank kamu.
    Login dengan akun yang terdaftar.
    Pilih menu Transfer Antar Bank.
    Masukkan kode bank CIMB Niaga (022) diikuti nomor rekening tujuan.
    Ketik jumlah uang yang akan ditransfer.
    Cek kembali detail transaksi sebelum melanjutkan.
    Konfirmasi transaksi dengan PIN atau OTP.
    Simpan bukti transfer sebagai referensi. 

    Dengan memasukkan kode yang benar, transaksi jadi lebih cepat, aman, dan bebas kendala. Jadi, pastikan kamu mencatat dan menggunakannya dengan tepat, ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • CIMB Niaga Aktif dalam Perdagangan Internasional Unit Karbon Indonesia – Page 3

    CIMB Niaga Aktif dalam Perdagangan Internasional Unit Karbon Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) berkomitmen menjalankan praktik sustainability atau keberlanjutan dengan berpartisipasi aktif sebagai pembeli unit karbon dalam peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Jakarta.

    Langkah yang dijalankan oleh CIMB Niaga ini melanjutkan praktik sustainability yang sebelumnya sudah dilakukan dengan menjadi pembeli unit karbon pertama saat peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada September 2023.

    Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan, keikutsertaan CIMB Niaga pada kegiatan tersebut adalah wujud nyata dukungan Bank terhadap program dekarbonisasi nasional dan global.

    “Partisipasi ini merupakan bagian dari strategi kami mencapai emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 pada 2030, serta emisi nol bersih secara keseluruhan pada 2050. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB),” ujar Fransiska di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Seperti diketahui, peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia yang berlangsung Senin (20/1/2025). Inisiatif tersebut menjadi langkah konkret dalam mewujudkan komitmen Indonesia di konferensi COP29, serta membuka peluang besar bagi kolaborasi lintas sektor internasional untuk menciptakan ekosistem karbon yang transparan dan berkeadilan.

    Sebagai perbankan yang konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan, CIMB Niaga terus memainkan peran penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Melalui partisipasi dalam perdagangan karbon internasional ini, CIMB Niaga berharap dapat mengakselerasi perubahan positif, menciptakan dampak lingkungan yang signifikan, dan mendorong keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dalam menciptakan bumi yang lebih layak huni (The Cooler Earth).

    CIMB Niaga terus mendorong praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab sesuai prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Hingga sembilan bulan pertama tahun 2024, CIMB Niaga mencatat hampir 25% dari total pembiayaan Bank (atau setara dengan Rp54,4 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

  • SBN ORI027 Resmi Terbit, Ini Daftar Mitra dan Cara Belinya

    SBN ORI027 Resmi Terbit, Ini Daftar Mitra dan Cara Belinya

    Pemerintah telah menentukan tingkat imbal hasil atau kupon untuk Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027, dengan periode penawaran instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini berlangsung pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025.

    Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menginformasikan bahwa ORI kelima yang diterbitkan pemerintah tersebut tersedia dalam dua pilihan tenor, yaitu ORI027 dengan jangka waktu 3 tahun (ORI027T3) dan 6 tahun (ORI027T6), dengan kupon masing-masing sebesar 6,65% dan 6,75% yang merupakan kupon tetap (fixed rate).

    Kemenkeu menargetkan penjualan ORI027 mencapai Rp25 triliun, dengan kuota nasional untuk ORI027T3 sebesar Rp10 triliun dan ORI027T6 sebesar Rp15 triliun.

    Hasil penjualan ORI027 akan diumumkan pada 24 Februari 2025, dan tanggal setelmen dijadwalkan pada 26 Februari 2025. Adapun tanggal jatuh tempo, ORI027T3 akan berakhir pada 15 Februari 2028, sementara ORI027T6 pada 15 Februari 2031.

    Minimum pemesanan ORI027 sebesar Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta. Sedangkan maksimum pemesanan untuk ORI027T3 sebesar Rp5 miliar dan ORI027T6 Rp10 miliar.

    Daftar mitra pemesanan SBN ORI027

    Pemesanan ORI027 dapat dilakukan melalui 26 Mitra Distribusi (Midis) yang telah ditunjuk oleh DJPPR Kemenkeu. Berikut adalah daftar 26 Mitra Distribusi resmi untuk ORI027.

    1. PT Bank Central Asia Tbk

    2. PT Bank CIMB Niaga Tbk

    3. PT Bank Danamon Indonesia Tbk

    5. PT Bank HSBC Indonesia

    6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

    8. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

    12. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    13. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

    14. PT Bank UOB Indonesia

    15. PT Bank Victoria International Tbk

    16. PT Bank Maybank Indonesia Tbk

    17. PT Bareksa Portal Investasi

    19. PT BRI Danareksa Sekuritas

    20. PT Bibit Tumbuh Bersama

    22. PT Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+)

    23. PT Phillip Sekuritas Indonesia

    24. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)

    25. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

    26. Standard Chartered Bank, Indonesia

    Cara membeli SBN ORI027

    Registrasi dapat dilakukan kapan saja, bahkan sebelum periode penawaran SBN Ritel dimulai. Calon Investor bisa mendaftar melalui sistem elektronik yang disediakan oleh Midis, dengan memasukkan informasi seperti data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana, dan nomor Rekening Surat Berharga.

    Bagi yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi Midis. SID adalah kode unik yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian.

    Setelah berhasil melakukan registrasi, Calon Investor dapat melakukan pemesanan ORI027T3 dan ORI027T6 dengan terlebih dahulu membaca ketentuan yang tertera dalam Memorandum Informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan selama masa penawaran ORI027T3 dan ORI027T6 berlangsung.

    Setelah pemesanan terverifikasi, Calon Investor akan menerima kode pembayaran (billing code) melalui email atau SMS, sesuai dengan kebijakan masing-masing Mitra Distribusi. Kode pembayaran ini digunakan untuk melakukan pembayaran investasi melalui Bank Persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking), Pos, atau Lembaga Persepsi lainnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

    Setelah melakukan pembayaran, Calon Investor akan menerima NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi bahwa pemesanan telah selesai (completed order). Alokasi ORI027T3 dan ORI027T6 akan diberikan pada tanggal setelmen atau penerbitan. Setelah proses setelmen selesai, investor dapat meminta Bukti Konfirmasi Kepemilikan ORI027T3 dan ORI027T6 kepada Mitra Distribusi.

    Keuntungan berinvestasi SBN ORI

    1. Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang.

    2. Kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.

    3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.

    4. Kupon dibayar setiap bulan.

    5. Dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder (antar Investor Domestik).

    6. Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari Mitra Distribusi atau pihak lain yang bekerja sama dengan Mitra Distribusi.

    7. Berpotensi memperoleh capital gain.

    8. Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain (sesuai dengan kebijakan di masing-masing Mitra Distribusi).

    9. Dapat diperdagangkan di organized OTC melalui Electronic Trading Platform (ETP).

    10. Masyarakat turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

    Demikianlah informasi lengkap tentang SBN ORI027 yang terbit mulai 27 Januari 2025. Tertarik membeli?

  • Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T

    Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T

    Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Berkaitan dengan keputusan pailit yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga Semarang atas permohonan dari PT Indo Bharat Rayon.

    Keputusan mengenai kasasi Sritex diumumkan pada hari Rabu (18/12) dengan Nomor Perkara Pengadilan Tk. 1 adalah 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

    Menurut informasi dari situs resmi Mahkamah Agung (MA), keputusan kasasi Sritex dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Agung, Hamdi. Saat ini, status pailit Sritex telah menjadi inkrah.

    Lebih lanjut, MA menyatakan bahwa perkara tersebut telah diputus dan saat ini sedang dalam tahap minutasi oleh majelis.

    “Amar putusan: tolak,” bunyi putusan MA, dikutip Jumat (20/12).

    Secara umum, sebuah putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkracht (inkrah) tidak dapat dibatalkan dan harus dianggap sebagai kebenaran yang telah terbukti.

    Upaya penyelamatan Sritex

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat mengadakan rapat terbatas bersama sejumlah menteri untuk membahas perkembangan industri tekstil dalam negeri. Termasuk upaya menjaga agar PT Sri Rejeki Isman Tbk dapat terus beroperasi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung keberlangsungan industri tekstil nasional di tengah tantangan yang dihadapi.

    “Presiden ingin mendapat pembaruan mengenai kondisi terkini industri tekstil, khususnya terkait Sritex. Beliau mengarahkan agar perusahaan tetap beroperasi, dan langkah teknis akan segera dicari,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (29/10).

    Mengenai status pailit Sritex, Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan tim kurator yang terdiri dari empat orang independen. Kemudian, terkait kemungkinan pemberian dana talangan untuk Sritex, Airlangga belum memberikan jawaban pasti.

    Berapa utang Sritex?

    Laporan keuangan perusahaan Sritex menunjukkan bahwa perusahaan memiliki liabilitas sebesar 1,59 miliar dolar AS atau sekitar Rp26 triliun. Utang tersebut terdiri dari utang jangka panjang sebesar 1,46 miliar dolar AS dan utang jangka pendek sebesar 131,41 juta dolar AS.

    Di antara utang-utang tersebut, Sritex memiliki utang kepada beberapa bank, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Utang jangka pendek Sritex kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai 11,36 juta dolar AS. Sementara utang jangka panjangnya juga ke BCA mencapai 71,31 juta dolar AS.

    Berikut rincian utang Sritex kepada perbankan dengan total 828,08 juta dolar AS:

    Utang Jangka Pendek Sritex

    PT Bank Central Asia Tbk: 11,37 juta dolar AS

    Utang Jangka Panjang Sritex

    PT Bank Central Asia Tbk: 71,31 juta dolar AS State Bank of India, Singapore Branch: 43,89 juta dolar AS PT Bank QNB Indonesia Tbk: 36,94 juta dolar AS Citibank N.A., Indonesia: 35,83 juta dolar AS PT Bank Mizuho Indonesia: 33,71 juta dolar AS PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk: 33,27 juta dolar AS PT Bank Muamalat Indonesia: 25,45 juta dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk: 25,34 juta dolar AS PT Bank Maybank Indonesia Tbk: 25,16 juta dolar AS PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah: 24,20 juta dolar AS PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: 23,81 juta dolar AS Bank of China (Hong Kong) Limited: 21,78 juta dolar AS PT Bank KEB Hana Indonesia: 21,53 juta dolar AS Woori Bank Singapore Branch: 19,87 juta dolar AS Standard Chartered Bank: 19,57 juta dolar AS PT Bank DBS Indonesia: 18,24 juta dolar AS PT Bank Permata Tbk: 16,71 juta dolar AS PT Bank China Construction Indonesia Tbk: 14,91 juta dolar AS PT Bank DKI: 9,13 juta dolar AS Bank Emirates NBD: 9,01 juta dolar AS ICICI Bank Ltd., Singapore Branch: 6,97 juta dolar AS PT Bank CTBC Indonesia: 6,95 juta dolar AS Deutsche Bank AG: 6,82 juta dolar AS PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk: 4,97 juta dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk: 4,52 juta dolar AS PT Bank SBI Indonesia: 4,38 juta dolar AS MUFG Bank, Ltd.: 23,78 juta dolar AS

  • Gregory Hendra Lembong, S.E. – Halaman all

    Gregory Hendra Lembong, S.E. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gregory Hendra Lembong, S.E. merupakan seorang bankir yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk.

    Pria yang akrab disapa Hendra Lembong itu memiliki pengalaman yang luas di sektor perbankan dan keuangan.

    Hendra juga pernah menduduki posisi strategis di Bank BCA, dan kini ia digadang-gadang akan menempati posisi Direktur Utama Bank BCA.

    Berikut profil Gregory Hendra Lembong.

    Kehidupan Pribadi

    Dilansir dari situs Wikipedia, Hendra Lembong lahir di Jakarta pada 23 Januari 1972.

    Saat ini, ia telah berusia 52 tahun.

    Pendidikan

    Hendra Lembong tercatat pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Ekonomi.

    Ia pun juga meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat.

    Hendra kembali melanjutkan S2 dan meraih gelar Magister Teknik Sistem Ekonomi dari Stanford University, Amerika Serikat.

    Karier

    Hendra Lembong memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang perbankan di Indonesia dan luar negeri.

    Sebelum bergabung dengan BCA, ia menjabat sebagai Chief Transformation Officer dan memimpin program Transformasi & Strategi untuk semua unit dan fungsi di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak Januari 2019.

    Kemudian ia juga pernah menjadi Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia pada Juni 2018 hingga Desember 2018.

    Hendra tercatat juga menjabat sebagai CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia pada Juli 2016 hingga Desember 2018.

    Pria kelahiran Jakarta itu juga pernah bekerja sebagai Global COO & Head of Business Development dengan Deutsche Bank London (2009-2010), dan berkarir di Citibank dari tahun 1994 hingga 2009 di berbagai jabatan di Asia dan Eropa dengan tanggung jawab strategi dan manajemen produk.

    Pada tahun 2022, Hendra Lembong diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

    Ia juga mendapatkan penghargaan “The Best CTO” pada ajang BIFA 2023, mengukuhkan kontribusinya dalam transformasi digital di sektor perbankan.

    Kontribusi dan Prestasi

    Di bawah kepemimpinannya, Bank BCA telah memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. 

    Hendra Lembong juga berperan penting dalam inisiatif keberlanjutan perusahaan dan program tanggung jawab sosial korporat (CSR). 

    Ia dikenal atas komitmennya dalam mendorong inovasi dan efisiensi operasional di Bank BCA.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Harga Saham MR DIY Nyaris Sentuh ARB setelah IPO, Optimalkan Ekspansi dengan Dana Rp 4,15 Triliun

    Harga Saham MR DIY Nyaris Sentuh ARB setelah IPO, Optimalkan Ekspansi dengan Dana Rp 4,15 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), pengelola jaringan ritel MR DIY, mengalami penurunan signifikan hingga hampir menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB), melemah 6,06% ke level Rp 1.550 per saham dari harga penawaran awal Rp 1.650 per saham.

    Dalam penawaran umum perdana (IPO), MDIY berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 4,15 triliun dengan melepas 2,51 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO ditetapkan sebesar Rp 1.650 per saham, dan total pesanan saham tercatat mencapai 2,62 miliar lembar.

    MDIY merencanakan penggunaan dana IPO untuk tiga tujuan utama, yakni pelunasan utang sebesar 60% atau sekitar Rp 2,49 triliun, yang akan digunakan untuk membayar sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

    Hingga 30 Juni 2024, total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 2,71 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,65 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,05 triliun.

    Kemudian, MR DIY/MDIY akan ekspansi dengan dana sekitar 30% atau Rp 1,2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk memperluas jaringan toko MR DIY di berbagai wilayah. Dana ini juga mencakup biaya renovasi, deposit uang muka sewa, pengadaan perabotan, serta perlengkapan toko.

    Presiden Direktur MR DIY Edwin Cheah menyebut, langkah ini sebagai strategi penting untuk mendorong pertumbuhan signifikan. “Salah satu target utama kami adalah memperluas jaringan toko di berbagai wilayah,” ujar Edwin dalam acara pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/12/2024).

    Selain itu, sisa sekitar 10% dari dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan operasional seperti pembelian persediaan dan biaya logistik. Diketahui, saat ini, MR DIY mengelola 824 toko yang semuanya dioperasikan secara langsung tanpa sistem waralaba.

    Edwin optimistis terhadap masa depan industri ritel non-grocery di Indonesia yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 8% per tahun hingga 2028.

    Stabilitas ekonomi nasional dan meningkatnya pendapatan masyarakat menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini. “Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini,” ungkap Edwin.

    Hingga semester pertama 2024, MR DIY mencatatkan laba bersih sebesar Rp 532,15 miliar, melonjak 228,44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 162,02 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan penjualan sebesar 92,54% (yoy), mencapai Rp 3,2 triliun pada periode Januari–Juni 2024.

    Dengan dukungan strategi yang matang dan potensi pertumbuhan pasar, MR DIY atau MDIY optimistis dapat terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri ritel perlengkapan rumah tangga di Indonesia.
     

  • Intip Profil dan Portofolio Schroders Indonesia

    Intip Profil dan Portofolio Schroders Indonesia

    Jakarta, FORTUNE – Schroders Indonesia dilaporkan berencana melepas unit Bisnis di Indonesia, setelah berkiprah lebih dari tiga dekade. Bagaimana rekam jejak dan profil Schroders Indonesia?

    Manajer investasi yang juga bagian dari Scroders Plc. itu mulai hadir di Indonesia pada 1991 dengan nama PT Schroder Investment Management Indonesia. Mayoritas sahamnya adalah milik Grup Schroders yang bermarkas di Inggris, sebuah lembaga finansial di sektor manajemen investasi yang sudah ada sejak 1926. 

    Dikutip dari situs web Schroders, per 30 Juni 2024, Schroders telah mengelola dana sebesar 773,7 miliar pound sterling. Manajer investasi itu sudah tersedia di 38 lokasi secara global.

    Seiring dengan berjalannya waktu, Schroders Indonesia telah mengelola dana secara aktif. Per Juni 2024, Schroders Indonesia telah mengelola dana senilai Rp63,19 triliun untuk klien ritel ataupun institusi, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga sosial.  

    Produk reksa dana milik Schroders Indonesia, Schroder 90 Plus Equity Fund, didominasi oleh daftar saham blue chip, dari perbankan hingga perusahaan consumer. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

    Adapun, berikut ini perincian dan persentase aset dengan bobot terbesar dalam portofolio Schroders Indonesia, dilansir dari situs web resmi Schoders:

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dengan bobot 9,58 persen. BBCA, dengan bobot 9,51 persen. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dengan bobot 6,93 persen. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dengan bobot 6,69 persen. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MYOR), dengan bobot 4,75 persen. ICBP, dengan bobot 4,19 persen. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dengan bobot 3,62 persen. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dengan bobot 3,52 persen.  PT Indosat Tbk (ISAT), dengan bobot 3,38 persen. PT Astra International Tbk (ASII), dengan bobot 3,14 persen.

    Dari segi komposisi aset per tanggal laporan, reksa dana saham mendominasi dengan besaran 90,88 persen; sedangkan pasar uang hanya 9,12 persen.

  • KPEI sosialisasikan CCP PUVA dan ajak perbankan jadi anggota

    KPEI sosialisasikan CCP PUVA dan ajak perbankan jadi anggota

    KPEI siap menjalankan peran vital untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi dalam rangka menciptakan ekosistem pasar yang efisien dan stabil

    Jakarta (ANTARA) – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan sosialisasi Central Counterparty (CCP) Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) dan mengajak perbankan untuk berpartisipasi menjadi anggota.

    Direktur Utama KPEI Iding Pardi menjelaskan pembentukan CCP PUVA yang resmi beroperasi sejak 30 September 2024, bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap sistem penyelesaian yang aman, terstandarisasi, dan transparan.

    “Adanya CCP PUVA mampu mengurangi kompleksitas interkonektivitas antar pelaku pasar, sehingga risiko sistemik akibat kegagalan penyelesaian dapat diminimalkan,” ujar Iding di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

    Iding berharap keberadaan CCP PUVA dapat meningkatkan kepercayaan pasar, mendorong likuiditas, serta aktivitas perdagangan yang lebih dinamis.

    Sebagai CCP PUVA di Indonesia, KPEI berkomitmen untuk menyediakan layanan CCP yang dapat diandalkan, mencakup penyediaan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi, manajemen risiko, pengelolaan agunan, serta pengawasan terhadap pasar transaksi PUVA.

    “KPEI siap menjalankan peran vital untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi dalam rangka menciptakan ekosistem pasar yang efisien dan stabil,” ujar Iding.

    Sampai akhir Oktober 2024, KPEI telah mencatatkan total nilai transaksi senilai 168 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan jumlah transaksi sebanyak 118 transaksi.

    Iding menjelaskan, keberadaan KPEI sebagai CCP terbukti mampu membuat penyelesaian transaksi lebih efisien dengan mencatatkan efisiensi netting sebesar 33 persen.

    Saat ini, terdapat delapan bank anggota kliring yang juga merupakan pemegang saham yang telah bertransaksi, diantaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

    Kemudian, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

    Iding mengatakan bahwa KPEI akan berupaya untuk meningkatkan jumlah partisipan yang menjadi Anggota Kliring agar transaksi semakin efisien dan menarik.

    “KPEI mengajak perbankan di Indonesia untuk segera bergabung dan menjadi bagian dari implementasi strategis ini,” ujar Iding.

    Pada hari ini, Senin (25/11), sebagai upaya pengenalan layanan CCP PUVA, KPEI menyelenggarakan sosialisasi kepada para pelaku pasar, meliputi bank devisa dan asosiasi, mengenai manfaat dan mekanisme CCP PUVA.

    Iding berharap akan semakin banyak bank yang berpartisipasi sebagai anggota kliring untuk mendukung penguatan infrastruktur pasar keuangan nasional.

    “Dengan bergabung sebagai anggota CCP, bank dapat menikmati manfaat seperti pengurangan risiko kredit antar pihak, efisiensi operasional, dan pengelolaan likuiditas yang lebih baik,” ujar Iding.

    Selain peningkatan jumlah Anggota Kliring, KPEI juga akan melakukan pengembangan terkait produk yang dapat dikliringkan.

    Adapun, saat ini produk PUVA yang dapat dikliringkan oleh KPEI adalah Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), yaitu transaksi derivatif valuta asing terhadap rupiah berupa kontrak forward dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik.

    Ke depan, Ia melanjutkan produk yang dikliring akan bertambah seiring dengan pengembangan yang akan dilakukan, antara lain kliring atas Repo Interbank, Interest Rate Swap (IRS) dan Overnight Index Swap (OIS).

    Dari sisi regulasi dan best practice, KPEI yang saat ini telah mendapatkan pengakuan Qualifying CCP (QCCP) dari Bank Indonesia, ke depannya akan meningkatkan kredibilitas sebagai CCP PUVA dengan selalu memenuhi standar PFMI dan pengajuan Qualifying CCP dari lembaga jurisdiksi internasional lainnya.

    “Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa transaksi PUVA di Indonesia memenuhi standar global dalam hal stabilitas, efisiensi, dan keandalan,” ujar Iding.

    Sebagai CCP PUVA, KPEI berkomitmen meningkatkan transparansi, efisiensi, dan mitigasi risiko sistemik di pasar uang dan pasar valuta asing. Langkah ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi terciptanya pasar keuangan Indonesia yang lebih aman, dalam, dan kompetitif di tingkat global.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024