Perusahaan: Associated Press

  • 2 Pesawat Tabrakan di Bandara Montana AS, Picu Kebakaran

    2 Pesawat Tabrakan di Bandara Montana AS, Picu Kebakaran

    Montana

    Sebuah pesawat kecil yang sedang melakukan pendaratan tiba-tiba menabrak sebuah pesawat lainnya yang sedang diparkir di bandara Montana, Amerika Serikat (AS), pada Senin (11/8) waktu setempat. Insiden ini memicu kebakaran hebat di area bandara, namun tidak ada cedera serius.

    Insiden tersebut, seperti dilansir Associated Press, Selasa (12/8/2025), terjadi saat sebuah pesawat kecil bermesin tunggal, yang mengangkut empat orang di dalamnya, berupaya melakukan pendaratan pada Senin (11/8) siang, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, di Bandara Kalispell City yang ada di Montana.

    Kepala Kepolisian Kalispell, Jordan Venezio, mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan pilot pesawat itu kehilangan kendali, membuat pesawat mengalami crash landing, lalu menabrak beberapa pesawat yang sedang diparkir di area bandara, hingga memicu kebakaran terhadap sejumlah pesawat.

    Kebakaran itu, sebut Venezio, sempat menyebar ke area berumput, sebelum berhasil dipadamkan.

    Bandara kecil yang dikelola pemerintah Kalispell City itu, terletak di bagian selatan kota yang dihuni sekitar 30.000 jiwa tersebut.

    Para saksi mata, menurut keterangan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kalispell, Jay Hagen, menuturkan bahwa mereka melihat sebuah pesawat mengalami crash landing di ujung landasan dan menabrak pesawat lainnya.

    Hagen mengatakan bahwa para penumpang pesawat kecil itu berhasil keluar sendiri setelah pesawat berhenti. Dua orang mengalami luka ringan dan menjalani perawatan medis di area bandara.

    Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyebut pesawat yang mengalami insiden itu terbang dari Pullman di Washington.

    Sementara Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) mengidentifikasi pesawat itu sebagai jenis pesawat turboprop Socata TBM 700, yang dirakit tahun 2011 dan dimiliki oleh Meter Sky LLC dari Pullman.

    Insiden serupa ketika pesawat menabrak pesawat lainnya yang sedang parkir, menurut konsultan keselamatan penerbangan Jeff Guzzetti, sudah beberapa kali terjadi dalam waktu setahun terakhir untuk penerbangan umum. Guzzetii pernah menyelidiki kecelakaan pesawat untuk NTSB dan FAA sebelumnya.

    Salah satu insiden besar terjadi pada Februari lalu, ketika sebuah pesawat jenis Learjet milik penyanyi Motley Crue, Vince Neil, tergelincir dari landasan di Scottsdale, Arizona, lalu menabrak pesawat lainnya jenis Gulfstream yang sedang parkir. Insiden itu menewaskan sedikitnya satu orang.

    Lihat juga Video: Dua Pesawat Kecil Tabrakan di Landasan Pacu Kalispell AS

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gaji Puluhan Juta Tak Cukup, Warga Stres Belanja Sabun & Tisu Toilet

    Gaji Puluhan Juta Tak Cukup, Warga Stres Belanja Sabun & Tisu Toilet

    Jakarta

    Sebagian besar orang dewasa di Amerika Serikat (AS) merasa stres memikirkan biaya bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat. Bahkan tak sedikit masyarakat di negara itu yang merasa uang miliknya hanya cukup untuk membeli sabun dan tisu toilet.

    Menurut jajak pendapat dari The Associated Press (AP) – NORC Center for Public Affairs Research, hampir 50% warga Negeri Paman Sam itu mengatakan biaya bahan makanan merupakan sumber stres utama mereka saat ini. Sementara 33% responden lain mengatakan biaya itu merupakan sumber stres ‘ringan’ mereka sekarang.

    “Hanya 14% responden yang mengatakan itu bukan sumber stres, menggarisbawahi kecemasan yang masih dirasakan sebagian besar warga Amerika tentang biaya kebutuhan sehari-hari,” tulis Associated Press (AP) dalam laporannya.

    Belum lagi tanggungan seperti biaya tempat tinggal atau jumlah uang di rekening bank juga menjadi sumber stres para pekerja atau orang dewasa Amerika. Bahkan secara luas, beban biaya ini terasa lebih berat bagi warga Amerika muda, yang cenderung tidak memiliki tabungan dengan jumlah besar atau memiliki properti seperti orang dewasa yang berusia lebih tua.

    Misalkan saja ada Adam Bush (19), yang tinggal di Portland, New York. Ia yang bekerja sebagai tukang las, membuat suku cadang untuk perusahaan otomotif ternama asal Jepang dengan penghasilan kurang dari US$ 50.000 atau setara Rp 813,95 juta per tahun (kurs Rp 16.279/dolar AS).

    Jika dihitung per bulan pria muda ini bisa membawa pulang Rp 67,82 juta, angka yang terlihat cukup besar namun tidak cukup untuk tinggal di New York. Bahkan dirinya harus menggunakan layanan bayar nanti alian pay later untuk belanja bahan makanan atau hiburan.

    “Saya terus memperhatikan harga naik, jadi saya mencari barang termurah,” katanya.

    Kemudian ada juga Esther Bland (78) yang tinggal di Buckley, Washington. Ia merasa cukup stres setiap kali harus belanja meski ia sudah mendapatkan cukup banyak bantuan finansial dari jaminan sosial dan tunjangan disabilitasnya setiap bulan.

    Sebab pendapatan bulanan Bland dari jaminan sosial dan tunjangan disabilitas itu sebagian besar hanya cukup digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, dan tv kabel serta kebutuhan dasar lainnya. Jika tunjangan itu dicabut, mungkin dirinya tidak akan memiliki sumber pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Meski tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pada akhirnya ia tetap harus mengurangi pengeluaran dengan tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

    “Sabun, tisu dapur, tisu toilet. Saya beli bensin di Costco tapi sudah lama sekali harga bensin di bawah US$ 3 per galon di sini. Saya sering di rumah. Mobil saya hanya menempuh jarak sekitar 80 kilometer seminggu,” paparnya.

    Tonton juga video “Kata Sri Mulyani soal Gaji Guru-Dosen Kecil” di sini:

    (igo/fdl)

  • Gaji Puluhan Juta Tak Cukup, Warga Stres Belanja Sabun & Tisu Toilet

    Gaji Puluhan Juta Tak Cukup, Warga Stres Belanja Sabun & Tisu Toilet

    Jakarta

    Sebagian besar orang dewasa di Amerika Serikat (AS) merasa stres memikirkan biaya bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat. Bahkan tak sedikit masyarakat di negara itu yang merasa uang miliknya hanya cukup untuk membeli sabun dan tisu toilet.

    Menurut jajak pendapat dari The Associated Press (AP) – NORC Center for Public Affairs Research, hampir 50% warga Negeri Paman Sam itu mengatakan biaya bahan makanan merupakan sumber stres utama mereka saat ini. Sementara 33% responden lain mengatakan biaya itu merupakan sumber stres ‘ringan’ mereka sekarang.

    “Hanya 14% responden yang mengatakan itu bukan sumber stres, menggarisbawahi kecemasan yang masih dirasakan sebagian besar warga Amerika tentang biaya kebutuhan sehari-hari,” tulis Associated Press (AP) dalam laporannya.

    Belum lagi tanggungan seperti biaya tempat tinggal atau jumlah uang di rekening bank juga menjadi sumber stres para pekerja atau orang dewasa Amerika. Bahkan secara luas, beban biaya ini terasa lebih berat bagi warga Amerika muda, yang cenderung tidak memiliki tabungan dengan jumlah besar atau memiliki properti seperti orang dewasa yang berusia lebih tua.

    Misalkan saja ada Adam Bush (19), yang tinggal di Portland, New York. Ia yang bekerja sebagai tukang las, membuat suku cadang untuk perusahaan otomotif ternama asal Jepang dengan penghasilan kurang dari US$ 50.000 atau setara Rp 813,95 juta per tahun (kurs Rp 16.279/dolar AS).

    Jika dihitung per bulan pria muda ini bisa membawa pulang Rp 67,82 juta, angka yang terlihat cukup besar namun tidak cukup untuk tinggal di New York. Bahkan dirinya harus menggunakan layanan bayar nanti alian pay later untuk belanja bahan makanan atau hiburan.

    “Saya terus memperhatikan harga naik, jadi saya mencari barang termurah,” katanya.

    Kemudian ada juga Esther Bland (78) yang tinggal di Buckley, Washington. Ia merasa cukup stres setiap kali harus belanja meski ia sudah mendapatkan cukup banyak bantuan finansial dari jaminan sosial dan tunjangan disabilitasnya setiap bulan.

    Sebab pendapatan bulanan Bland dari jaminan sosial dan tunjangan disabilitas itu sebagian besar hanya cukup digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, dan tv kabel serta kebutuhan dasar lainnya. Jika tunjangan itu dicabut, mungkin dirinya tidak akan memiliki sumber pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Meski tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pada akhirnya ia tetap harus mengurangi pengeluaran dengan tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

    “Sabun, tisu dapur, tisu toilet. Saya beli bensin di Costco tapi sudah lama sekali harga bensin di bawah US$ 3 per galon di sini. Saya sering di rumah. Mobil saya hanya menempuh jarak sekitar 80 kilometer seminggu,” paparnya.

    Tonton juga video “Kata Sri Mulyani soal Gaji Guru-Dosen Kecil” di sini:

    (igo/fdl)

  • Ramai Sorotan Media Asing pada Pengampunan Prabowo ke Tom Lembong dan Hasto

    Ramai Sorotan Media Asing pada Pengampunan Prabowo ke Tom Lembong dan Hasto

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah media asing menyoroti pemberian pengampunan khususnya kepada mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan mantan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

    Presiden Prabowo Subianto melalui Keputusan Presiden (Keppres) memberikan abolisi kepada Tom Lembong sehingga membebaskannya dari jerat pidana 4,5 tahun penjara atas perkara korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Tidak hanya itu, Presiden turut memberikan amnesti kepada mantan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sebelumnya dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara usai terbukti memberikan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) DPR 2019—2024.

    Media-media asing seperti Aljazeera, Reuters, Associated Press (AP), dan The Star yang berbasis di Malaysia, memberitakan bahwa pengampunan dari Prabowo itu dalam rangka HUT ke-80 RI. Abolisi untuk Tom dan amnesti kepada Hasto dipandang sebagai langkah Prabowo untuk menyatukan elemen bangsa, apalagi keduanya dinilai sebagai figur ‘oposisi’.

    Aljazeera, dengan judul berita ‘Indonesian president frees hundres of prisoners as part of unity plan’, mengaitkan Tom dan Hasto sebagai rival politik Prabowo ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saat itu, Tom merupakan salah satu petinggi Timnas AMIN, yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

    Sementara itu, PDIP merupakan partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hasto sebelumnya menjabat sekjen pada partai berlogo banteng moncong putih itu. Partai itu adalah satu-satunya partai politik di DPR yang tidak secara resmi menyatakan dukungan kepada pemerintah atau berkoalisi dengan Prabowo.

    Aljazeera juga mengaitkan Tom dan Hasto sebagai figur yang dulunya dekat dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), dan akhirnya berubah menjadi pengkritik bahkan rival politik. Tom menjabat Mendag dan Kepala BKPM Kabinet Kerja Jokowi, sedangkan Hasto dan PDIP mendukung Jokowi dua kali Pilpres.

    Sementara itu, Reuters juga menyoroti pengampunan kepada Tom dan Hasto yang dianggap sebagai pihak ‘oposisi’ pemerintahan Prabowo saat ini. Media tersebut juga menyoroti perbedaan abolisi dan amnesti yang keduanya dapat.

    Abolisi yang didapatkan Tom itu membebaskannya dari segala tuntutan dan hukuman pidananya. Sedangkan, amnesti kepada Hasto hanya membebaskannya dari hukuman pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim.

    Pemberitaan di AP dan The Star juga menyoroti hal serupa. Pengampunan dari Presiden Prabowo itu turut diberikan kepada ribuan orang narapidana yang dipenjara akibat di antaranya perkara penghinaan presiden.

    Tom Lembong dan Hasto Bebas

    Pada Jumat (1/8/2025), Tom dan Hasto sama-sama dibebaskan menyusul pemberian Keppres yang sudah ditandatangani oleh Presiden Prabowo. Keduanya dibebaskan sehari setelah Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mengumumkan parlemen menyetuji pemberian amnesti dari Prabowo kepada keduanya dan ribuan orang lainnya.

    Tom, yang disambut oleh istrinya, mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, serta penasihat hukumnya Ari Yusuf Amir, resmi bebas dari Lapas Cipinang, Jakarta Timur di mana dia telah ditahan sejak akhir 2024 lalu.

    “Saya tidak ingin kemerdekaan saya hari ini menjadi akhir dari cerita. Saya ingin ini menjadi awal dan tanggung jawab bersama,” ujar Tom.

    Sementara itu, Hasto mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Prabowo Subianto, DPR, tim penasihat hukumnya serta seluruh kader PDIP.

    Pada malam yang sama, dia dibebaskan dari Rutan KPK Cabang Gedung Merah Putih, di mana dia mendekam sejak 20 Februari 2025.

    “Yang kedua tentu saja kepada yang terhormat Bapak Presiden Prabowo atas keputusan yang memberikan amnesti tersebut yang artinya apa yang kami suarakan di dalam pledoi, di dalam duplik tentang keadilan yang hakiki dijawab oleh beliau, dengan menggunakan hak prerogatif dari Bapak Presiden,” ucapnya.

    Keppres yang ditandatangani Prabowo sebelumnya telah diserahkan ke pihak KPK maupun Kejagung yang menangani perkara Hasto dan Tom. Sehari sebelumnya, Kamis (31/7/2025), Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan bahwa telah menyetujui amnesti dan abolisi tersebut berdasarkan hasil konsultasi antara pemerintah dan DPR.

    Sebagai informasi, abolisi merupakan hak yang dimiliki kepala negara untuk menghapuskan tuntutan pidana terhadap seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana, serta menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.

    Adapun, amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu.

    “DPR RI telah memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap surat presiden […] tanggal 30 Juli 2025 tentang permintaan pertimbangan DPR RI atas pemberian abolisi atas nama Tom Lembong,” ujar Dasco pada konferensi pers di Gedung DPR, Kamis (31/7/2025).

    Kemudian, DPR juga membahas tentang persetujuan atas surat presiden mengenai pemberian amnesti kepada 1.116 orang. Termasuk di antaranya adalah Hasto Kristiyanto.

    “Tentang amnesti terhadap 1.116 orang yang telah terpidana diberikan amnesti termasuk saudara Hasto Kristiyanto,” lanjut Dasco.

  • Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Makin Banyak Orang Pakai AI, Ternyata Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang masif beberapa tahun terakhir mendorong lebih banyak orang menggunakannya. Banyak penggunaan AI masih terkait pencarian informasi, belum menyentuh untuk produktivitas sehari-hari.

    Laporan ini berasal dari Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research. Salah satu yang terungkap adalah lebih dari separuh masyarakat AS menggunakan AI untuk mencari informasi, jumlahnya 60% untuk yang berusia tua. Sementara itu, lebih banyak warga berusia kurang dari 30 tahun yang memakai AI, yakni 74%. 

    Hasil pencarian dengan AI diketahui juga dimanfaatkan mesin pencarian seperti Google. Perusahaan menyediakan respon dari AI di bagian atas hasil pencarian. Hal ini menunjukkan dampak perubahan aktivitas dan kebiasaan manusia modern yang mulai bergantung pada kemampuan AI.

    Meski begitu, seorang warga Los Angeles berusia 28 tahun, Sanaa Wilson mengatakan masih membaca hasil pencarian menyeluruh jika menyangkut informasi yang lebih spesifik.

    “Tapi kalau menyangkut berita spesifik, terkait apa yang terjadi di California atau pada sistem pendidikan dan hal semacam itu, saya akan gulir ke bawah sedikit,” jelasnya.

    Mereka yang berusia muda juga lebih banyak menggunakan AI saat mencari ide. Jumlahnya mencapai 62%, dibandingkan masyarakat AS berusia tua yang memanfaatkan fungsi tersebut sebanyak 40%.

    Jumlah penggunaan AI kian menurun untuk mengerjakan tugas pekerjaan. Masyarakat berusia di bawah 30 tahun masih lebih banyak 52% dibandingkan warga AS berusia tua yang hanya 37%.

    Menariknya, laporan itu juga mengungkapkan salah satu penggunaan AI adalah untuk menemani penggunanya. Hal ini lebih umum dilakukan anak muda (25%) dibandingkan mereka yang berada di usia lebih tua (16%).

    Wilson mengaku tak menggunakan AI sebagai temannya. Meskipun dia memahami banyak orang yang tertarik karena pengalaman sosial generasi akibat pandemi Covid-19.

    “Saya paham dan bersimpati dengan alasan kenapa orang-orang sesuai saya memanfaatkannya untuk itu,” jelasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Data Ngeri PBB Ungkap Sepertiga Warga Gaza Tak Makan Berhari-hari

    Data Ngeri PBB Ungkap Sepertiga Warga Gaza Tak Makan Berhari-hari

    Jakarta

    Penderitaan warga di Gaza seperti tak kunjung usai. Di tengah gempuran Israel, kelaparan massal kini turut mereka rasakan.

    Badan bantuan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa nyaris sepertiga warga Gaza “tidak makan selama berhari-hari” saat kelaparan massal menyelimuti daerah kantong Palestina yang dilanda perang sejak Oktober 2023 lalu.

    Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, sebut badan bantuan pangan PBB Program Pangan Dunia (WFP), seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025), telah mencapai “tingkat keputusasaan yang baru dan mencengangkan”.

    WFP yang berbasis di Roma, Italia, sebelumnya telah memperingatkan “risiko kelaparan kritis” di Jalur Gaza yang dilanda perang tanpa henti. Israel telah menuai kecaman internasional atas situasi terkini di wilayah tersebut.

    “Hampir satu dari tiga orang tidak makan selama berhari-hari. Malnutrisi meningkat dengan 90.000 perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan perawatan,” sebut WFP dalam pernyataannya pada Jumat (25/7).

    470 Ribu Orang di Gaza Terancam Kelaparan

    Disebutkan oleh WFP bahwa sekitar 470.000 orang di Jalur Gaza diperkirakan akan menghadapi “bencana kelaparan” atau “catastrophic hunger” — kategori paling parah dalam klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu PBB — antara Mei dan September tahun ini.

    “Bantuan pangan adalah satu-satunya cara bagi masyarakat untuk mengakses makanan karena harga pangan sedang melambung tinggi,” kata WFP dalam pernyataannya.

    “Banyak orang sekarat karena kurangnya bantuan kemanusiaan,” imbuh pernyataan WFP tersebut.

    Palestinians inspect the damage at an UNRWA school sheltering displaced people that was hit in an Israeli air strike on Sunday, in Gaza City, June 30, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa Foto: REUTERS/Mahmoud Issa

    Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah memperingatkan akan melonjaknya jumlah anak-anak yang mengalami kekurangan gizi di Jalur Gaza, yang diblokade Israel pada Maret lalu di tengah perangnya melawan kelompok Hamas.

    Israel sebelumnya membantah sebagai penyebab kelaparan massal di Jalur Gaza. Bantahan itu disampaikan setelah kritikan internasional semakin meningkat yang menuduh Tel Aviv berada di balik kekurangan pangan kronis yang memicu kelaparan massal yang kini menyelimuti berbagai wilayah Jalur Gaza.

    Israel Bantah Jadi Pemicu Kelaparan

    Sebanyak 111 organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM), dalam pernyataan bersama pada Rabu (23/7), menyatakan bahwa “kelaparan massal” sedang menyebar di Jalur Gaza.

    Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga turut berkomentar mengatakan bahwa “sebagian besar penduduk Gaza mengalami kelaparan”. Dia bahkan menyebut kelaparan massal itu merupakan “buatan manusia”, namun tanpa menyebut nama Israel.

    Reaksi keras diberikan Israel, dengan juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, menegaskan Israel tidak memicu kelaparan massal di Jalur Gaza. Tel Aviv justru menyalahkan kelompok Hamas yang dituding secara sengaja menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah Jalur Gaza.

    “Tidak ada kelaparan yang disebabkan oleh Israel. Ada kekurangan (pasokan) buatan manusia yang diatur oleh Hamas,” tegas Mencer dalam pernyataannya.

    25 Orang Tewas dalam Serangan Terbaru Israel, Mayoritas Korban Sedang Cari Bantuan

    Sedikitnya 25 orang tewas akibat rentetan serangan udara dan tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (26/7) dini hari. Sebagian besar korban kehilangan nyawa saat menunggu truk bantuan kemanusiaan.

    Palestinians walk with aid supplies which they received from the U.S.-backed Gaza Humanitarian Foundation, in the central Gaza Strip, May 29, 2025. REUTERS/Ramadan Abed REFILE – CORRECTING LOCATION FROM “NEAR AN AREA OF GAZA KNOWN AS THE NETZARIM CORRIDOR” TO “IN THE CENTRAL GAZA STRIP”. Foto: REUTERS/Ramadan Abed

    Staf rumah sakit Shifa, yang menjadi tempat jenazah korban dibawa, seperti dilansir Associated Press dan AFP, Sabtu (26/7/2025), melaporkan sebagian besar korban tewas akibat tembakan yang mengarah ke mereka saat menunggu truk bantuan kemanusiaan di dekat perlintasan perbatasan Zikim.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan bahwa “pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu bantuan kemanusiaan” di barat laut Gaza City. Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa ribuan orang telah berkumpul di area tersebut untuk menunggu bantuan.

    Salah satu saksi mata, Abu Hamir Hamoudeh, mengatakan bahwa militer Israel melepaskan tembakan “ketika orang-orang sedang menunggu untuk mendekati titik distribusi”, yang terletak di dekat pos militer Israel area Zikim, barat laut Sudaniyah.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa empat warga Palestina tewas akibat serangan udara di area Al-Rimal, Gaza City, di bagian utara Jalur Gaza.

    Satu orang lainnya tewas akibat serangan drone di dekat Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan. Sedangkan tembakan artileri di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza bagian tengah, menurut badan pertahanan sipil Gaza, menewaskan satu orang lainnya.

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/ygs)

  • Serangan Israel Tewaskan 25 Orang di Gaza, Mayoritas Saat Tunggu Bantuan

    Serangan Israel Tewaskan 25 Orang di Gaza, Mayoritas Saat Tunggu Bantuan

    Gaza City

    Sedikitnya 25 orang tewas akibat rentetan serangan udara dan tembakan pasukan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (26/7) dini hari. Sebagian besar korban kehilangan nyawa saat menunggu truk bantuan kemanusiaan.

    Staf rumah sakit Shifa, yang menjadi tempat jenazah korban dibawa, seperti dilansir Associated Press dan AFP, Sabtu (26/7/2025), melaporkan sebagian besar korban tewas akibat tembakan yang mengarah ke mereka saat menunggu truk bantuan kemanusiaan di dekat perlintasan perbatasan Zikim.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan bahwa “pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu bantuan kemanusiaan” di barat laut Gaza City. Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa ribuan orang telah berkumpul di area tersebut untuk menunggu bantuan.

    Salah satu saksi mata, Abu Hamir Hamoudeh, mengatakan bahwa militer Israel melepaskan tembakan “ketika orang-orang sedang menunggu untuk mendekati titik distribusi”, yang terletak di dekat pos militer Israel area Zikim, barat laut Sudaniyah.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa empat warga Palestina tewas akibat serangan udara di area Al-Rimal, Gaza City, di bagian utara Jalur Gaza.

    Satu orang lainnya tewas akibat serangan drone di dekat Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan. Sedangkan tembakan artileri di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza bagian tengah, menurut badan pertahanan sipil Gaza, menewaskan satu orang lainnya.

    Militer Israel belum memberikan tanggapan langsung atas laporan tersebut.

    Serangan-serangan itu terjadi saat perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terhenti, setelah Amerika Serikat (AS) selaku mediator dan Tel Aviv menarik tim negosiator mereka pada Kamis (24/7) waktu setempat. Langkah itu membuat masa depan perundingan semakin tidak pasti.

    Israel Pertimbangkan Opsi Alternatif Usai Perundingan Terhenti

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat (25/7) bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan “opsi alternatif” untuk perundingan gencatan senjata dengan Hamas. Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud dengan “opsi alternatif” tersebut.

    Pernyataan itu disampaikan saat pejabat Hamas mengatakan perundingan diperkirakan akan dilanjutkan pekan depan. Pejabat Hamas itu juga menggambarkan penarikan delegasi perunding AS dan Israel sebagai taktik tekanan belaka.

    Mesir dan Qatar, yang juga menjadi mediator bersama AS, mengatakan jeda itu hanya sementara dan perundingan akan dilanjutkan, meskipun tidak disebutkan kapan tepatnya.

    Lihat juga Video WHO: 1.026 Orang Tewas Saat Berusaha Cari Makan di Gaza

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/dhn)

  • Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    GELORA.CO -Sebuah gempa bumi kuat dengan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah pesisir selatan Alaska, Amerika Serikat pada Rabu siang waktu setempat, 16 Juli 2025 

    Gempa tersebut memicu peringatan tsunami yang membuat warga di sepanjang garis pantai sejauh 1.127 km bergegas mencari tempat lebih tinggi.

    Meski begitu, peringatan tsunami tersebut kemudian diturunkan statusnya dan akhirnya dibatalkan. Tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan akibat gempa ini.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    “Kami telah melihat gempa bumi lain di daerah tersebut yang tidak menimbulkan gelombang tsunami yang signifikan, tetapi kami menanganinya dengan serius dan menjalankan prosedur kami,” ujar Jeremy Zidek, juru bicara Divisi Manajemen Darurat Alaska, seperti dimuat Associated Press.

    “Kami pastikan masyarakat diberitahu sehingga mereka dapat mengaktifkan prosedur evakuasi mereka,” tambahnya. 

    Pusat Peringatan Tsunami Nasional awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah dari barat daya Homer hingga Unimak Pass. Komunitas besar seperti Kodiak, dengan penduduk lebih dari 5.000 orang, juga masuk dalam wilayah terdampak. 

    Namun, sekitar satu jam kemudian, statusnya diturunkan menjadi waspada, dan akhirnya dibatalkan menjelang pukul 14.45.

    Tsunami kecil tercatat di Sand Point dengan ketinggian air tidak lebih dari 6,3 cm di atas permukaan pasang. 

    “Tidak ada kerusakan di bandara, tampaknya tidak ada kerusakan di pelabuhan, sungguh tidak ada kerusakan yang berarti,” kata Kepala Polisi Sand Point, Benjamin Allen.

    Namun, beberapa kerusakan kecil terjadi di toko kelontong Alaska Commercial. Vickey McDonald, manajer toko tersebut, mengatakan bahwa sekitar separuh dari rak minuman beralkohol runtuh dan botol-botolnya pecah. 

    “Saya punya asap cair, saus barbekyu, dan acar pecah di lantai. Baunya sangat menyengat di sini,” ujarnya.

    Di beberapa komunitas seperti Unalaska dan King Cove, pejabat setempat segera memerintahkan warga di zona rawan banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau menjauh ke pedalaman. 

    Di Seward, Jodie Stevens, seorang turis, bersama suaminya sedang mengamati burung puffin ketika mereka mendengar seruan untuk mengungsi.

    “Kami berjalan beberapa blok menanjak di tengah hujan. Seseorang dari pusat menyuruh semua orang segera pindah ke dataran tinggi,” kata dia.

    Mereka baru setengah jalan menuju titik evakuasi ketika sirene berbunyi menandakan bahwa situasi telah aman.

    Sementara itu, Badan Meteorologi Nasional (NWS) menyatakan tidak ada ancaman tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik lainnya di Amerika Serikat dan Kanada, seperti Washington, Oregon, dan California

  • Trump Klaim Coca-Cola Ganti Gula Asli, Begini Respons Perusahaan

    Trump Klaim Coca-Cola Ganti Gula Asli, Begini Respons Perusahaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa Coca-Cola telah setuju untuk mengganti pemanis buatan dengan gula tebu asli dalam produk andalannya di Amerika Serikat, menyusul sarannya. Namun, pernyataan ini tidak dikonfirmasi oleh pihak perusahaan.

    “Saya telah berbicara dengan Coca-Cola tentang penggunaan Gula Tebu ASLI dalam Coca-Cola di Amerika Serikat, dan mereka telah setuju untuk melakukannya,” tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, dikutip Kamis (17/7/2025).

    “Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang berwenang di Coca-Cola. Ini akan menjadi langkah yang sangat baik dari mereka, Anda akan lihat. Ini jauh lebih baik!”

    Jika benar dilakukan, langkah tersebut akan mengubah resep Coca-Cola yang selama ini menggunakan sirup jagung fruktosa tinggi, dan menyamakannya dengan produk Coca-Cola yang dijual di Meksiko atau Australia. Namun, perubahan ini tidak akan berlaku untuk Diet Coke, minuman favorit Trump, yang menggunakan pemanis aspartam bebas kalori.

    Pihak Coca-Cola menanggapi klaim Trump dengan hati-hati. “Kami menghargai antusiasme Presiden Trump dan akan membagikan informasi lebih lanjut mengenai produk kami dalam waktu dekat,” ujar juru bicara Coca-Cola Co. yang berbasis di Atlanta. Perusahaan tidak mengonfirmasi klaim Trump maupun memberikan rincian lebih lanjut.

    Sejauh ini, Coca-Cola telah menghadirkan Coca-Cola Meksiko yang menggunakan gula tebu ke pasar AS sejak 2005, dalam kemasan botol kaca, namun hanya untuk segmen khusus.

    Potensi perubahan bahan baku ini menuai kritik dari industri jagung di AS. Presiden dan CEO Asosiasi Pemurni Jagung, John Bode, mengatakan kebijakan tersebut dapat merugikan ekonomi lokal.

    “Presiden Trump mendukung lapangan kerja manufaktur Amerika, petani Amerika, dan pengurangan defisit perdagangan. Mengganti sirup jagung fruktosa tinggi dengan gula tebu akan menghilangkan ribuan lapangan kerja manufaktur makanan Amerika, menekan pendapatan pertanian, dan meningkatkan impor gula asing, semuanya tanpa manfaat gizi,” tegas Bode, seperti dikutip Associated Press (AP News).

    Trump dikenal sangat menggemari Diet Coke. Bahkan, selama menjabat di Gedung Putih, ia dilaporkan memiliki tombol merah di Meja Resolute yang digunakannya untuk memanggil pelayan agar membawakan Diet Coke. Meski begitu, hubungan Trump dengan Coca-Cola tidak selalu manis.

    Pada 2012, ia pernah menyindir minuman diet dan menyatakan bahwa perusahaan Coca-Cola “tidak senang dengan saya – tidak apa-apa, saya akan tetap minum minuman sampah itu.”

    Meski begitu, Diet Coke tetap setia menemaninya, termasuk saat pertemuan G20 dan disebut-sebut dalam laporan The New York Times pada 2018 bahwa ia mengonsumsi hingga 12 kaleng Diet Coke setiap hari.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apa Benar Pesawat Saat Ini Lebih Mudah Alami Kecelakaan?

    Apa Benar Pesawat Saat Ini Lebih Mudah Alami Kecelakaan?

    Jakarta

    Pasca serangkaian musibah besar yang menimpa sejumlah penerbangan, para pengguna media sosial mulai berspekulasi, kecelakaan transportasi udara kini lebih sering terjadi.

    Pada 29 Desember 2024, sebanyak 179 orang tewas setelah pesawat Jeju Air mengalami ledakan usai mendarat di Korea Selatan. Sebulan kemudian, helikopter militer dan pesawat penumpang bertabrakan di Washington, DC, yang mengakibatkan 67 orang tewas.

    Baru-baru ini, penerbangan Air India jatuh tak lama setelah lepas landas di Ahmedabad. Dari 261 orang di dalamnya, hanya ada satu penumpang yang selamat.

    Dari jajak pendapat terbatas, survei Associated Press pada Februari mengindikasikan, gambar kecelakaan online yang mengejutkan berdampak pada kepercayaan konsumen Amerika Serikat dalam menggunakan jasa penerbangan.

    Namun, BBC Verify menganalisis data di AS dan di seluruh dunia, terjadi tren penurunan umum dalam kecelakaan udara selama dua dekade terakhir.

    Salah satunya berdasarkan data kecelakaan udara yang disusun Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS hingga akhir Januari tahun ini.

    Dari data tersebut, penurunan kecelakaan udara terjadi di AS dari 2005 hingga 2024, meski jumlah keseluruhan penerbangan sepanjang periode tersebut meningkat.

    Data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan PBB yang memantau insiden udara global, juga mencatat jumlah kecelakaan di seluruh dunia per juta keberangkatan pesawat juga mengalami tren penurunan antara 2005 dan 2023.

    Mengacu pada ICAO, definisi kecelakaan pesawat sangat luas.

    Kecelakaan pesawat tidak hanya mencakup kecelakaan yang mengakibatkan penumpang atau awak pesawat mengalami luka berat atau meninggal dunia, tapi juga insiden pesawat rusak dan perlu diperbaiki, atau hilang.

    Meski terdapat lonjakan peristiwa kecelakaan udara di beberapa tahun, data jumlah kematian akibat kecelakaan udara secara global tetap menunjukkan penurunan pada periode yang sama.

    Salah satunya pada 2014, ada dua peristiwa yang menandai lonjakan signifikan.

    Pertama, terjadi pada Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines MH370 berpenumpang 239 orang yang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, dinyatakan hilang.

    Beberapa bulan setelahnya, Juli 2014, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak rudal Rusia di atas Ukraina timur dan menewaskan hampir 300 orang.

    Kumpulan data seperti ini cenderung menunjukkan fluktuasi yang tiba-tiba dan besar, ujar Prof. Sir David Spiegelhalter, Profesor Emeritus Statistik di Universitas Cambridge, kepada BBC Verify.

    “Jika menghitung jumlah korban jiwa, alih-alih kecelakaan, data tersebut pasti sangat fluktuatif dan sensitif terhadap satu kecelakaan besar,” ujarnya.

    “Peristiwa acak tidak terjadi secara meratamereka cenderung mengelompok, sehingga kecelakaan pesawat seolah akan tampak saling terkait, padahal sebenarnya tidak.”

    Mengenai serangkaian kecelakaan besar selama beberapa bulan terakhir, Ismo Aaltonen, mengatakan kepada BBC Verify, kecelakaan bukan merupakan indikasi penurunan keselamatan pesawat.

    “Kita mengalami periode ini dengan berbagai jenis kecelakaan, tapi sayangnya tidak bisa diambil kesimpulan apapun karena masing-masing kasus sangat berbeda,” kata Ismo, mantan kepala penyelidik bencana udara Finlandia,.

    Ia mencatat beberapa insiden selama beberapa bulan terakhir tidak dapat diprediksi, misalnya kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada Desember yang menjadi sasaran rudal antipesawat Rusia.

    Marco Chan, mantan pilot dan dosen senior di Buckinghamshire New University, mengatakan kepada BBC Verify, meningkatnya kesadaran akan kecelakaan udara semakin didorong karena “kecelakaan semakin banyak diekspos melalui pelantar media sosial”.

    Sebuah video yang beredar di TikTok yang diambil dari film Superman menunjukkan sang pahlawan mencegah jet menabrak stadion. Klip tersebut disertai keterangan: “Pete Buttigieg, setiap hari selama empat tahun terakhir, berdasarkan peristiwa terkini.”

    Cuplikan video viral tersebut menunjukkan musibah penerbangan melonjak sejak mantan menteri transportasi AS itu meninggalkan jabatannya pada Januari.

    Rangkaian insiden dalam beberapa tahun terakhir yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max juga telah menarik perhatian di media dan media sosial, terutama setelah pintu meledak di tengah penerbangan pada Januari 2024.

    Kekhawatiran yang muncul dari rentetan insiden melibatkan Boeing tersebut menyebabkan beberapa pelanggan memboikot pesawat keluaran Boeing dan harga saham perusahaannya ikut anjlok.

    Pesawat Boeing 737 Max telah mengalami serangkaian insiden dalam beberapa tahun terakhir (Getty Images)

    Menurut para ahli kepada BBC Verify, insiden dan kecelakaan besar semacam ini diselidiki secara menyeluruh oleh pihak berwenang. Detail dan data baru dari kecelakaan dimasukkan ke dalam simulator pelatihan pilot agar mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi skenario serupa di masa mendatang.

    “Jika melihat simulator saat ini, itu cukup canggihnya, wujudnya seperti pesawat sungguhan,” kata Ismo Aaltonen. “Ini benar-benar berbeda dengan ketika saya mulai terbang lebih dari 40 tahun yang lalu.”

    Regulator juga dapat menjatuhkan sanksi atas pelanggaran keselamatan yang meliputi denda, penangguhan lisensi, dan pembatasan operasional. Maskapai penerbangan juga dapat dilarang beroperasi di negara dan area tertentu jika tidak mematuhi standar keselamatan.

    Terlepas dari insiden baru-baru ini, transportasi udara sejauh ini tetap menjadi salah satu bentuk perjalanan teraman.

    Menurut data terbaru dari Departemen Perhubungan AS, lebih dari 95% kematian terkait transportasi di AS pada 2022 terjadi di jalan raya. Kurang dari 1% terkait dengan transportasi udara.

    Apalagi jika melihat angka-angka tersebut dalam hal kematian berdasarkan jarak tempuh, perbandingan dengan keselamatan perjalanan udara menjadi jelas lebih aman.

    Pada 2022, hanya terdapat 0,001 kematian penumpang per 100.000.000 mil di dalam pesawat, dibandingkan dengan 0,54 di dalam kendaraan penumpang. Data ini merujuk pada angka terbaru dari National Safety Council (NSC), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS.

    NSC juga merinci probabilitas kematian di AS akibat berbagai jenis kecelakaan dan penyakit.

    Meskipun terdapat risiko kematian yang signifikan akibat berbagai jenis kecelakaan lalu lintas, kemungkinan kematian dalam kecelakaan pesawat dianggap terlalu kecil untuk dihitung.

    Jalan raya di beberapa negara memang lebih membahayakan dibandingkan negara lainnya.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kematian lalu lintas di jalan di berbagai negara di dunia berdasarkan data 2021. Ada negara-negara paling berbahaya di dunia untuk kecelakaan lalu lintas yaitu Guyana (37,4 kematian per 100.000 orang), Libia (34,0), dan Haiti (31,3).

    Akan tetapi, Ismo Aaltonen memberikan masukan yang jelas pada para pelancong. “Hati-hati saat dalam perjalanan ke bandara,” ujarnya. “Itu merupakan perjalanan paling mengerikan dibandingkan dengan penerbangannya.”

    Artikel ini diterbitkan pada Februari 2025 dan telah diperbaharui seiring kecelakaan udara baru-baru ini.

    BBC

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini