Perusahaan: Associated Press

  • Iran Hukum Gantung Pemerkosa Berantai di Depan Umum

    Iran Hukum Gantung Pemerkosa Berantai di Depan Umum

    Teheran

    Otoritas Iran menghukum gantung seorang warganya yang divonis mati karena memperkosa puluhan perempuan selama dua dekade terakhir. Eksekusi mati ini dilaksanakan di depan umum.

    Laporan surat kabar pemerintah Iran, IRAN, seperti dilansir Associated Press, Rabu (13/11/2024), menyebut seorang pria Iran bernama Mohammad Ali Salamat dieksekusi mati setelah Mahkamah Agung Iran memperkuat hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya pada awal Oktober lalu.

    Salamat telah dihukum gantung pada Selasa (12/11) dini hari di sebuah pemakaman di kota Hamedan, Iran bagian barat. Pelaksanaan eksekusi mati itu dilakukan di depan umum, atau disaksikan oleh warga setempat.

    Hukuman mati dijatuhkan kepada Salamat setelah sekitar 200 perempuan menuduhnya telah melakukan pemerkosaan. Salamat disebut mengelola sebuah apotek dan pusat kebugaran di kota Hamedan.

    Dia disebut telah melakukan tindak kejahatan itu selama 20 tahun terakhir.

    Laporan media lokal Iran menyebutkan bahwa dalam sebagian besar kasus, Salamat memperkosa korban-korbannya setelah melamar atau mengencani mereka. Dia diduga memberikan pil aborsi kepada beberapa korbannya yang hamil akibat tindakan bejatnya. Pil aborsi diketahui ilegal di Iran.

    Salamat ditangkap oleh otoritas berwenang Iran pada Januari lalu, dalam kasus yang melibatkan jumlah tindak pemerkosaan terbesar yang pernah dikaitkan dengan satu pelaku di Iran.

  • Heboh Tentara Yaman Tewaskan Dua Tentara Arab Saudi, Begini Nasibnya

    Heboh Tentara Yaman Tewaskan Dua Tentara Arab Saudi, Begini Nasibnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang tentara dari pemerintah Yaman telah diasingkan setelah melepaskan tembakan ke pasukan Saudi. Tembakan, yang terjadi saat sesi latihan bersama di Yaman timur, menewaskan dua tentara Saudi dan melukai lainnya.

    Melansir Associated Press pada Senin (11/11/2024), serangan terhadap pasukan Saudi terjadi pada Jumat (8/11/2024) malam di Seiyun, sebuah kota sekitar 500 kilometer (310 mil) di sebelah timur Sanaa.

    Laporan Kantor Berita Saudi yang dikelola pemerintah, mengutip pernyataan militer, menyebut saat pasukan berlatih di pangkalan yang dipimpin Saudi di sana, tentara tersebut melepaskan tembakan, menewaskan seorang perwira dan seorang perwira bintara.

    “Komando Pasukan Gabungan menggarisbawahi bahwa serangan pengecut ‘Lone Wolf’ ini tidak mewakili anggota terhormat Kementerian Pertahanan Yaman,” tambah pernyataan itu. Tentara Saudi yang tewas dan yang terluka lainnya telah dibawa kembali ke kerajaan.

    Aidarous al-Zubaidi, pemimpin Dewan Transisi Selatan Yaman, mengidentifikasi tentara yang melakukan serangan itu sebagai anggota Daerah Militer Pertama, yang bermarkas di Seiyun.

    Polisi di daerah tersebut menerbitkan foto-foto tentara tersebut, mengatakan ada hadiah sebesar 30 juta rial Yaman untuk informasi yang mengarah pada penangkapan tentara tersebut. Itu bernilai sekitar US$15.000 di pasar gelap.

    Pihak berwenang tidak memberikan motif di balik serangan itu. Al-Qaeda di Jazirah Arab, cabang kelompok militan itu di Yaman, telah lama beroperasi di sekitar Hadramaut. Akan tetapi, kelompok itu tidak langsung mengklaim serangan itu. Laporan pakar PBB belum lama ini mengatakan bahwa kelompok al-Qaeda dan Houthi telah mulai “berkoordinasi secara langsung satu sama lain.”

    Sementara itu, Houthi juga tidak mengklaim serangan itu. Akan tetapi, pejabat Houthi Hamid Rizq memuji serangan itu dalam sebuah pesan di platform sosial X, dengan mengklaim serangan itu berasal dari “perasaan tertindas” atas pasukan Saudi yang ditempatkan di daerah itu.

    “Operasi heroik itu adalah awal dan indikasi masa depan yang keras yang menanti para penjajah,” tulis Rizq.

    Serangan di provinsi Hadramawt timur terjadi saat gencatan senjata selama bertahun-tahun antara Arab Saudi dan pemberontak Houthi Yaman sebagian besar telah berlangsung meskipun militan terus menyerang pengiriman di koridor Laut Merah.

    (luc/luc)

  • Muslim AS Ramai-Ramai Pilih Donald Trump, Ini Alasannya

    Muslim AS Ramai-Ramai Pilih Donald Trump, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Muslim di Amerika Serikat disebut salah satu penyumbang suara terbesar bagi kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS 2024. Trump menyebut kelompok Muslim merupakan salah satu pihak yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semua orang dan itu indah,” tegasnya dikutip Minggu (10/11/2024).

    Merujuk laporan Anadolu Agency, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) bereaksi atas kemenangan Trump. Direktur Eksekutif Nasional kelompok itu, Nihad Awad mengatakan Trump berjanji untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

    Ia bahkan mengutuk kebijakan mantan Presiden AS yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim. Seperti George Bush dan Wakil Presidennya Dick Cheney.

    “Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” tegasnya.

    Awad pun meminta agar Trump benar-benar mengakomodir kepentingan warga muslim ini. Ia mendesak Trump benar-benar mengedepankan perdamaian dunia dalam kebijakan luar negeri Washington nantinya.

    “Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Awad kemudian mengalamatkan pernyataanya kepada lawan Trump, Kamala Harris. Menurutnya, kekalahan Kamala terjadi karena sikap Gedung Putih, yang saat ini dikuasai Partai Demokrat, atas kekerasan di Gaza

    “Presiden terpilih harus memenuhi janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk dengan mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya lagi.

    “Namun, ini harus menjadi perdamaian sejati yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan negara bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

    Sementara itu, mengutip Al-Jazeera yang merujuk Fox News, aktivis Arab di Dearborn, Michigan, menjelaskan bahwa Kamala mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebut mereka sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab, dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah menyebut nama belakang Kamala.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    (mkh/mkh)

  • 26 Orang Termasuk 14 Tentara Tewas dalam Ledakan di Stasiun Pakistan

    26 Orang Termasuk 14 Tentara Tewas dalam Ledakan di Stasiun Pakistan

    Islamabad

    Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengklaim ledakan yang mengguncang sebuah stasiun kereta api di Provinsi Balochistan, Pakistan. Korban tewas akibat ledakan itu dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 26 orang, termasuk 14 tentara Pakistan.

    Ledakan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), mengguncang ketika para penumpang sedang menunggu di salah satu peron di Stasiun Quetta, yang berada di ibu kota Provinsi Balochistan, pada Sabtu (9/11) pagi, sekitar pukul 08.45 waktu setempat.

    Laporan kantor berita Associated Press of Pakistan, yang mengutip para pejabat otoritas kereta api setempat menyebut ledakan terjadi di dekat loket tiket ketika dua kereta dijadwalkan berangkat.

    “Sebanyak 14 tentara dan 12 warga sipil tewas,” ucap juru bicara Rumah Sakit Provinsi Sandeman di Quetta, Wasim Baig, dalam pernyataan terbaru.

    Sekitar 46 personel pasukan keamanan Pakistan lainnya dan 14 warga sipil mengalami luka-luka akibat ledakan ini.

    BLA yang merupakan salah satu kelompok separatis utama di wilayah tersebut, mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Stasiun Quetta.

    Disebutkan BLA dalam pernyataannya bahwa serangan itu “dilakukan terhadap unit pasukan Pakistan di stasiun kereta api Quetta… setelah menyelesaikan kursus di Sekolah Infanteri”.

  • Kapal Pencari Ikan Tenggelam di Jeju Korsel, 2 WNI Hilang

    Kapal Pencari Ikan Tenggelam di Jeju Korsel, 2 WNI Hilang

    Jakarta

    Kapal pencari ikan yang mengangkut 11 warga negara Indonesia (WNI), terbalik dan tenggelam di perairan lepas pantai Pulau Jeju, Korea Selatan (Korsel). Para pejabat penjaga pantai mengatakan bahwa insiden itu menewaskan sedikitnya dua orang dan 12 lainnya hilang.

    Kapal-kapal pencari ikan lainnya yang berada di dekat kapal nahas tersebut, berhasil mengangkat 15 awak kapal keluar dari air. Namun, dua dari 15 awak itu kemudian dinyatakan meninggal setelah dibawa ke pantai. Ke-13 orang lainnya tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa, kata Kim Han-na, seorang pejabat penjaga pantai Jeju, dilansir Associated Press, Jumat (8/11/2024).

    Dia mengatakan 27 awak kapal berada di kapal seberat 129 ton itu. Mereka terdiri dari 16 warga Korea Selatan dan 11 warga Indonesia. Kapal tersebut meninggalkan pelabuhan Seogwipo, Jeju, pada Kamis (7/11) malam waktu setempat untuk mencari ikan tenggiri.

    Pihak penjaga pantai menerima sinyal marabahaya sekitar pukul 4:30 pagi hari Jumat waktu setempat dari sebuah kapal penangkap ikan di dekatnya, yang melakukan upaya penyelamatan saat kapal itu tenggelam sekitar 22 kilometer (13 mil) di barat laut pulau Jeju. Para penyelamat diperlambat oleh angin kencang dan gelombang sekitar 2 meter (6 kaki).

    Setidaknya 30 kapal dan 13 pesawat dari penjaga pantai, polisi, pemadam kebakaran, dan militer Korea Selatan dikerahkan hingga Jumat pagi waktu setempat untuk mencari korban selamat. Mereka dibantu oleh 13 kapal sipil.

  • 5 Alasan Donald Trump Menang Pemilu AS: Umat Muslim-Wanita Kulit Putih

    5 Alasan Donald Trump Menang Pemilu AS: Umat Muslim-Wanita Kulit Putih

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan Selasa, 5 November 2024. Kemenangan ini dipastikan setelah Trump berhasil melewati ambang batas kemenangan di level 270 Electoral Vote melawan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Kemenangan Trump ini membalikkan hasil dari beberapa lembaga survei yang mengunggulkan Kamala. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengapa calon yang pernah menjadi Presiden pada 2017-2021 itu kembali menang saat ini.

    Mengutip dari berbagai sumber, ada 5 alasan besar mengapa akhirnya Trump kembali menang dan mengalahkan Kamala. Berikut 5 faktor-faktor tersebut:

    1. Muslim AS

    Trump mengakui bahwa kelompok Muslim merupakan salah satu unsur yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

    Aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Adam Abusalah, mengatakan bahwa Trump menang dalam komunitasnya karena Kamala, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden era Presiden Joe Biden, mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel.

    Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    2. Wanita Kulit Putih

    Meskipun secara keseluruhan perempuan secara historis memilih Demokrat, perempuan kulit putih tidak. Sebaliknya, selama 72 tahun terakhir, mayoritas perempuan kulit putih hanya memilih kandidat Demokrat dua kali, pada tahun 1964 dan 1996.

    Pada hari Selasa, mereka sekali lagi memilih Trump, dengan 52% Wanita Kulit Putih memilih taipan properti 78 tahun itu kali ini. Ini sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2016 dan 2020.

    Jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa Trump dengan mudah memenangkan suara perempuan kulit putih, karena laki-laki kulit putih juga memperoleh 59% suara untuk Trump. Sebagai perbandingan, laki-laki dan perempuan kulit hitam memperoleh masing-masing 20% dan 7% suara untuk Trump.

    Sebuah artikel di New Republic menuliskan bahwa tim kampanye Harris sendiri telah mencoba, dengan alasan yang tepat, untuk meyakinkan perempuan kulit putih bahwa masa depan mereka dipertaruhkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membuatnya menang.

    “Trump hampir dipastikan akan mengawasi pembatasan lebih lanjut dalam hak reproduksi, dan ia juga secara terbuka menggoda larangan federal terhadap aborsi,” tulis media itu.

    3. Bayang-bayang Biden

    Kamala Harris sebelumnya mengambil alih kampanye dari Joe Biden pada musim panas saat popularitas presiden merosot. Hal ini kemudian mempersulit Partai Demokrat dalam membawa pesan yang kuat dalam melawan narasi dari Trump

    Setelah Biden dikeluarkan dari pencalonan, Harris dengan cepat menggalang dukungan untuk Demokrat, mengajak perempuan untuk bersatu, melibatkan pembuat konten di media sosial, dan berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar. Meskipun demikian, momentum yang telah dibangun gagal memengaruhi pemilih secara signifikan.

    Namun, ketidakmampuan Harris untuk membuat terobosan dari bayang-bayang Biden juga menghambat upayanya dalam meyakinkan pemilih bahwa dirinya adalah kandidat pembaharuan.

    Banyak pemilih merasa kecewa karena Harris tidak cukup memisahkan diri dari kebijakan ekonomi Biden, yang menjadi salah satu titik kelemahan terbesar dari pemerintahan sebelumnya.

    “Joe Biden adalah alasan utama mengapa Kamala Harris dan Demokrat kalah malam ini,” ujar salah seorang pembantu Harris yang tak ingin disebutkan namanya, dilansir Politico.

    4. Kampanye Kamala yang ‘Berantakan’

    Selain itu, upaya kampanye Demokrat yang terkesan tidak terkoordinasi juga menjadi sorotan. Di beberapa negara bagian utama, tim Harris dianggap kurang membangun hubungan yang kuat dengan pejabat setempat, sehingga tidak berhasil memanfaatkan dukungan dari tokoh-tokoh kunci.

    Di Pennsylvania, misalnya, Demokrat Yahudi dan sekutunya menyampaikan keluhan kepada tim Harris tentang kurangnya hubungan dengan pejabat penting di negara bagian tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan kampanye untuk mengajak pemilih memberikan dukungan.

    Hal ini kemudian memberikan angin segar bagi Trump. Diketahuim Trump berhasil menang di Pennsylvania dan meraih 19 electoral vote dari negara bagian tersebut.

    5. Perang Media

    Kesulitan Harris diperparah dengan minimnya interaksi langsungnya dengan media besar, yang menimbulkan pertanyaan dari kalangan pers.

    Harris menunda wawancara eksklusif hingga lebih dari satu bulan setelah memulai kampanye. Dalam wawancara terbatasnya, Harris juga menghindari memberikan penjelasan rinci terkait sejumlah kebijakannya, termasuk posisinya yang berubah terkait fracking dan kebijakan imigrasi.

    Hal ini membuat pemilih meragukan sejauh mana komitmen Harris terhadap prinsip-prinsip yang pernah ia dukung sebelumnya.

    Lagi-lagi, hal ini memberikan jalan yang baik bagi Trump, yang terus tampil dengan gaya yang blak-blakan di media, baik konvensional maupun media sosial. Trump juga memiliki sikap yang tidak berubah dengan membawa tagline ‘Memperbaiki Amerika’.

    (fab/fab)

  • Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kamala di Pemilu AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump meraih kemenangan dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 5 November. Salah satu karena faktor suara Muslim Amerika.

    Hal ini bahkan diakui Trump dalam pidato deklarasi kemenangannya. Ia menyebut kelompok Muslim merupakan salah satu pihak yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

    “Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika,” tegasnya

    “Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

    Lalu Apa Alasan Muslim Amerika Memilih Trump?

    Merujuk laporan Anadolu Agency, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) bereaksi atas kemenangan Trump. Direktur Eksekutif Nasional kelompok itu, Nihad Awad mengatakan Trump berjanji untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

    Ia bahkan mengutuk kebijakan mantan Presiden AS yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim. Seperti George Bush dan Wakil Presidennya Dick Cheney.

    “Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” tegasnya.

    Awad pun meminta agar Trump benar-benar mengakomodir kepentingan warga muslim ini. Ia mendesak Trump benar-benar mengedepankan perdamaian dunia dalam kebijakan luar negeri Washington nantinya.

    “Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Awad kemudian mengalamatkan pernyataanya kepada Partai Demokrat yang menjadi kendaraan lawan Trump, Kamala Harris. Menurutnya, kekalahan Kamala terjadi karena sikap Gedung Putih, yang saat ini dikuasai Partai Demokrat, atas kekerasan di Gaza

    “Presiden terpilih harus memenuhi janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk dengan mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya lagi.

    “Namun, ini harus menjadi perdamaian sejati yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan negara bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

    Sementara itu, mengutip Al-Jazeera yang merujuk Fox News, aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Muslim Amerika menjelaskan bahwa Kamala mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

    “Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.

    Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.

    “Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.

    “Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.

    Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.

    “Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.

    Sebelumnya, Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala.

    Hingga berita ini diturunkan Trump sudah mengantongi 295 suara elektoral. Sementara Kamala hanya 226. Trump juga menang di popular vote. Di mana dirinya mengantongi 73.523.637 suara (50,92%). Sedangkan Kamala hanya 68.683.845 suara (47,57%).

    (sef/sef)

  • Rusia Buka Suara Trump Menang Pilpres AS

    Rusia Buka Suara Trump Menang Pilpres AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Kepresidenan Rusia, Kremlin, buka suara soal kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan umum 5 November. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Dalam pernyataannya, Peskov mengatakan Moskow akan menilai kepemimpinan Trump jika ada aksi konkret untuk mengurangi ketegangan antara Washington dengan negara itu. Ia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengucapkan selamat kepada Trump mengingat hubungan kedua negara yang panas.

    “Kami akan mengambil kesimpulan berdasarkan langkah-langkah konkret dan kata-kata konkret. Saya tidak mengetahui rencana presiden (Putin) untuk memberi selamat kepada Trump atas pemilihan tersebut,” ungkapnya dikutip AFP, Rabu (6/11/2024).

    Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres AS. Hal ini mendorong calon presiden dari Partai Republik itu untuk mengucapkan pidato kemenangan di depan para pendukungnya.

    Dalam data terbaru Associated Press (AP) Rabu malam, Trump telah mengamankan 277 suara electoral vote. Ini melampaui batas kemenangan di pemilu AS yakni 270.

    Dalam perhitungan, Trump menang berkat menyapu bersih negara-negara penentu swing states. Suaranya lebih tinggi dibanding pesaingnya, Kamala Harris, yang hanya mendapat 224 suara.

    Swing state atau negara-negara bagian yang menjadi penentu ini memiliki populasi yang terbagi secara ketat secara politik. Dalam pemilu baru-baru ini, hasilnya berubah-ubah antara kemenangan Demokrat dan Republik. 

    Terpilihnya Trump sendiri terjadi saat hubungan AS-Rusia panas akibat serangan Moskow ke Ukraina. Washington memilih untuk membantu Kyiv dalam perangnya itu dengan memberikan bantuan persenjataan dan bantuan lainnya.

    Dinamika peperangan ini pun telah memanaskan retorika nuklir antara dua kekuatan besar global itu. Wakil Komisi Pertahanan Rusia yang juga mantan Presiden, Dmitry Medvedev, bahkan telah mengangkat narasi bila perang nuklir benar-benar terjadi antara keduanya.

    (sef/sef)

  • Istana: Presiden Prabowo masih tunggu hasil Pilpres AS

    Istana: Presiden Prabowo masih tunggu hasil Pilpres AS

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto saat ini masih menunggu hasil dari Pemilihan Presiden 2024 di Amerika Serikat.

    Hal itu disampaikan Hasan menjawab pertanyaan tentang kemungkinan Prabowo menemui pemenang Pilpres AS dalam lawatan ke negara tersebut dalam waktu dekat ini.

    “Pak Presiden tentu masih menunggu hasil Pilpres Amerika Serikat, tetapi memang kunjungan ke Amerika Serikat memang dijadwalkan untuk bertemu dengan presiden yang sekarang dulu,” kata Hasan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan kunjungan Presiden Prabowo ke AS dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden yang saat ini masih menjabat.

    Baca juga: Presiden Prabowo bawa kepentingan bangsa dalam lawatan ke luar negeri
    Baca juga: Donald Trump diproyeksikan menang Pilpres AS 2024

    Meskipun begitu, Hasan Nasbi menyampaikan Presiden Prabowo bisa saja bertemu dengan pemenang Pilpres AS.

    “Tentu melihat perkembangan di sana. Bisa saja kemudian berkembang untuk, ya kan nanti setelah Bapak Presiden di sana kan mungkin sudah ada hasil sementara. Walaupun belum inagurasi, tetapi juga mungkin bisa bertemu dengan pemenang pilpres di sana. Siapa pun yang menang itu,” kata Hasan.

    Pilpres AS diselenggarakan Selasa, 5 November waktu AS, dan diikuti dua kandidat, yakni Donald Trump dan Kamala Harris.

    Hingga Rabu pukul 11.47 WIB, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump unggul sementara versi hitung cepat atas pesaingnya Kamala Harris dari Partai Demokrat.

    Berdasarkan data terkini Associated Press (AP), hingga 6 November 2024 waktu Indonesia, secara nasional Trump unggul 52,4 persen suara atas Harris yang meraih 46,3 persen suara.

    Baca juga: Presiden ajak menterinya sidang paripurna bahas lawatan ke luar negeri
    Baca juga: Pemimpin Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
     

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Muslim AS Ramai-Ramai Pilih Donald Trump, Ini Alasannya

    Ini Deklarasi Lengkap Kemenangan Pemilu Donald Trump, Sebut Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2024. Hal ini mendorongnya untuk mengucapkan pidato kemenangan di depan para pendukungnya, Selasa (5/11/2024) malam waktu setempat.

    Dalam data terbaru Associated Press (AP), hingga pukul 03.40 Rabu (6/11/2024) waktu setempat atau 15.40 WIB, Trump telah mengamankan 267 suara electoral vote, selisih 3 lagi dari kemenangan, 270. Sementara suara untuk lawannya Kamala Harris, 224 suara electoral vote.

    “Kami akan membantu negara kami pulih. Bantu negara kita. Negara kita sangat membutuhkan bantuan,” ujarnya dalam siaran langsung CNBC International.

    “Kami akan memperbaiki perbatasan kita. Kami akan memperbaiki semua hal tentang negara kita. Kami membuat sejarah karena suatu alasan malam ini, dan alasannya adalah karena kami mengatasi rintangan yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun, dan sekarang jelas bahwa kami telah mencapai kemenangan politik paling luar biasa yang pernah dilihat negara kami sebelumnya, tidak ada yang seperti ini,” jelasnya.

    Dalam pidatonya ia ia mengucapkan terima kasih kepada warga AS. Ia sesumbar tidak akan beristirahat sampai mewujudkan Amerika yang kuat, aman, dan makmur.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45 Anda dan setiap warga negara saya akan berjuang untuk Anda, untuk keluarga Anda dan masa depan Anda,” katanya.

    “Setiap hari saya akan berjuang untuk Anda dengan setiap nafas di tubuh saya. Saya tidak akan beristirahat sampai kita telah mewujudkan Amerika yang kuat, aman, dan makmur yang layak untuk anak-anak kita dan yang layak untuk Anda. Ini benar-benar akan menjadi zaman keemasan Amerika, itulah yang kita miliki,” tambahnya.

    Menurutnya kemenangannya ini adalah kemenangan luar biasa. Ia mengklaim setidaknya mendapatkan 315 suara elektoral.

    “Ini hebat. Terima kasih. Terima kasih banyak,” ujarnya.

    “Kami akan membuat Anda sangat bahagia. Kami akan membuat Anda sangat bangga dengan suara Anda. Saya harap Anda akan melihat ke belakang suatu hari nanti dan berkata bahwa itu adalah salah satu momen yang benar-benar penting dalam hidup saya ketika saya memilih sekelompok orang ini di luar Presiden, sekelompok orang hebat ini, Amerika telah memberi kita mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat,” tegasnya.

    Terima kasih ke Ayah Tiri hingga Elon Musk

    Di sisi lain, di kesempatan yang sama, Trump juga mengucapkan terima kasih ke sejumlah pihak. Mulai dari Ketua Senat A Partai Republik, Mike Johnson, istrinya Melania, anak cucunya hingga ayah tirinya Viktor.

    Ia juga memberikan terima kasih ke pengusaha Elon Musk, pemilik Tesla, yang telah mendukungnya sepanjang pemilu. Bahkan ia menyebut Elon Musk bintang.

    “Semua orang di sini hebat. Semua orang di sini sangat istimewa. Tapi, izinkan saya memberitahu Anda, kami memiliki bintang baru. Bintang itu adalah Elon. Dia menghabiskan 2 minggu di Philadelphia, berbagai bagian Pennsylvania untuk berkampanye,” katanya lagi.

    (sef/sef)