Perusahaan: Associated Press

  • Perayaan Natal di Betlehem Sepi, Tak Ada Dekorasi dan Gemerlap Lampu Imbas Serangan Israel – Halaman all

    Perayaan Natal di Betlehem Sepi, Tak Ada Dekorasi dan Gemerlap Lampu Imbas Serangan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perayaan Natal tahun ini di kota kelahiran Yesus Kristus,  Betlehem, Tepi Barat, Palestina, sepi imbas serangan Israel ke Gaza yang kian memanas.

    Ini merupakan kali kedua perayaan Natal di Betlehem bernuansa muram dan minim dekorasi, seiring peningkatan konflik di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Biasanya, pada saat seperti ini, jalan-jalan, gang-gang, dan gereja-gereja di Betlehem dihiasi dengan dekorasi lampu Natal.

    Bahkan salah satu pohon Natal terindah di dunia didirikan di Manger Square dekat gereja yang terkenal itu. 

    Para turis dan wisatawan lokal juga biasanya memadati wilayah itu selama musim libur Natal.

    Namun, dua tahun belakangan perayaan Natal di Betlehem digelar umat Kristiani dengan kesedihan yang mendalam.

    Tak ada dekorasi lampu dan pohon natal, pawai marching band pemuda yang sering menjadi bagian dari perayaan Natal juga tidak digelar. 

    Issa Thaljieh, pendeta komunitas Ortodoks Yunani di Betlehem, menggambarkan kota itu sebagai “sedih dan suram” tahun ini karena perang Israel yang sedang berlangsung.

    “Pesan kami kepada dunia, terlepas dari penderitaan, kesulitan, dan perang, adalah bahwa Kristus Palestina memanjatkan doa selama Natal agar perdamaian, cinta, dan belas kasihan menang. Dari Betlehem, pesan cinta dan perdamaian menyebar ke seluruh dunia,” kata Thaljieh, dikutip Anadolu.

    Hal serupa juga dilontarkan oleh Wali Kota Betlehem, Anton Salman.

    Dalam keterangan resminya, ia menggambarkan suasana Natal tahun ini sebagai “suram” mengingat perang yang sedang berlangsung di Gaza.

    Berbagai perayaan Natal juga dibatalkan sebagai wujud kepedulian pada apa yang terjadi pada umat Kristiani di Gaza.

    “Selalu, pesan Bethlehem adalah pesan perdamaian dan harapan,” kata Salman, dikutip dari The Associated Press.

    “Namun di hari-hari ini, kami juga mengirimkan pesan kepada dunia: Perdamaian dan harapan, tetapi dunia harus bekerja untuk mengakhiri penderitaan kami sebagai bangsa Palestina,” katanya.

    Perekonomian Kota Kelahiran Yesus Suram 

    Jeries Qumsieh, juru bicara Kementerian Pariwisata Palestina, menyebut perayaan Natal tahun ini muram dan suram, ditandai perayaan terbatas pada ritual keagamaan.

    “Tahun ini, tidak ada delegasi turis atau peziarah karena perang dahsyat yang dilancarkan Israel terhadap rakyat kami,” kata Qumsieh.

    “Bethlehem sedang menderita kemerosotan ekonomi yang signifikan, dengan pemesanan hotel hanya 3 persen tahun ini,” tambahnya.

    Selama perang berkecamuk, kerugian harian Betlehem akibat perang Israel diperkirakan membengkak sebesar hingga 1,5 juta dollar AS.

    Ini lantaran sektor pariwisata yang diandalkan kota Betlehem mandek beroperasi akibat perang serta kerusuhan yang terus berlangsung di Tepi Barat.

    Sebagai informasi sebelum perang pecah, para turis berziarah ke tempat kelahiran Yesus setiap tahunnya.

    Namun, setelah perang meletus sektor pariwisata kota ini sepi pelancong.

    Menurut Jiries Qumsiyeh, juru bicara Kementerian Pariwisata Palestina, jumlah pengunjung ke Bethlehem pada 2024 diperkirakan tidak lebih dari 100.000 orang. 

    Bahkan, saat ini, hampir semua dari total 5.500 kamar hotel yang tersedia di Betlehem masih kosong. 

    Tingkat hunian hotel di kota itu anjlok dari sekitar 80 persen pada awal 2023 menjadi sekitar 3 persen saat ini.

    Imbasnya pendapatan Betlehem  dari sektor pariwisata menyusut 70 persen, menandai kehancuran ekonomi yang parah. 

    Lebih lanjut, Wali Kota Salman menyatakan, angka pengangguran di Betlehem kini mencapai sekitar 50 persen.

    Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata pengangguran di Tepi Barat yang berada pada angka 30 persen. 

    Kendati perekonomian tengah suram, namun pastor paroki Gereja Ortodoks Yunani di Gereja Kelahiran, Bethlehem, Pastor Issa Thaljieh mendorong warga Palestina di Betlehem untuk tetap tinggal meskipun menghadapi tantangan.

    “Gereja tanpa orang Kristen bukanlah gereja. Cahaya yang lahir ketika Yesus Kristus lahir di sini adalah cahaya yang bergerak melampaui kegelapan, jadi kita harus menunggu, kita harus bersabar, kita harus banyak berdoa, dan kita harus tetap dengan akar kita karena akar kita ada di Betlehem,” katanya. 

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • 5 Fakta Ngeri Pria Bakar Wanita di Kereta New York

    5 Fakta Ngeri Pria Bakar Wanita di Kereta New York

    Jakarta

    Seorang wanita tewas dibakar oleh pria di kereta bawah tanah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS). Pelaku menonton pembakaran dari jarak dekat.

    Dilansir AFP dan Associated Press, insiden ini terjadi pada Minggu (22/12/2024) pagi waktu setempat. Korban tewas dalam insiden mengerikan ini. Berikut fakta-faktanya:

    Pelaku Ditangkap

    Otoritas setempat menyebut insiden ini sebagai “salah satu kejahatan paling keji” yang dapat dilakukan seseorang. Pelaku telah diringkus polisi.

    “Pria itu dengan tenang berjalan mendekati korban” di kereta F di Brooklyn dan membakarnya pada Minggu pagi waktu setempat, kata Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Senin (23/12).

    “Tersangka menggunakan apa yang kami yakini sebagai korek api untuk membakar pakaian korban, yang terbakar seluruhnya dalam hitungan detik,” katanya.

    Setelah meninjau rekaman dari kamera tubuh, polisi mendapatkan gambar yang jelas dari tersangka karena ia “tetap berada di tempat kejadian, dan duduk di bangku di peron tepat di luar gerbong kereta,” kata Tisch.

    Setelah menyebarkan fotonya ke publik, polisi menerima informasi dari tiga siswa sekolah menengah dan menangkap tersangka di stasiun Manhattan. Pelaku adalah Sebastian Zapeta (33).

    “Saya ingin berterima kasih kepada anak-anak muda yang menelepon 911 untuk membantu. Mereka melihat sesuatu, mereka mengatakan sesuatu, dan mereka melakukan sesuatu,” kata Tisch.

    Korban Meninggal Ditempat

    Tisch mengatakan bahwa polisi bergegas ke tempat kejadian dan api dipadamkan dengan alat pemadam. Namun korban meninggal di tempat kejadian.

    “Sayangnya sudah terlambat dan korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian,” imbuhnya.

    Polisi Duga Pelaku dan Korban Tidak Saling Kenal

    Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova

    Baik tersangka maupun korban tidak diidentifikasi. Joseph Gulotta dari Kepolisian Kota New York mengatakan “tidak ada interaksi antara keduanya ketika insiden itu terjadi.”

    “Kami tidak percaya mereka saling kenal,” katanya selama konferensi pers.

    Ia menambahkan bahwa pria itu berimigrasi dari Guatemala ke Amerika Serikat pada tahun 2018.

    Pelaku Nonton Pembakaran Korban dari Dekat

    Polisi mengungkap detik-detik peristiwa ini. Rekaman CCTV menunjukkan pelaku Zapeta mendekati wanita itu lalu membakarnya.

    Polisi mengatakan rekaman video pengawas menunjukkan seorang pria dengan tenang mendekati wanita tersebut, yang belum teridentifikasi, di atas kereta F yang berhenti di stasiun Coney Island-Stillwell Avenue di Brooklyn. Pria itu kemudian membakar wanita tersebut.

    Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch menyebut pakaian korban ‘dilalap api dalam hitungan detik’. Dia juga menggambarkan kasus tersebut sebagai ‘salah satu kejahatan paling bejat yang mungkin dilakukan seseorang terhadap manusia lain’.

    Pria itu kemudian duduk di bangku terdekat di luar gerbong kereta dan menyaksikan petugas dan pekerja angkutan memadamkan api. Rekaman yang viral di media sosial menunjukkan wanita itu terbakar dalam kondisi berdiri di dekat pintu salah satu gerbong.

    Api terlihat membakar seluruh tubuhnya. Asap keluar dari dalam kereta.

    Orang-orang terdengar berteriak, namun ada seorang pria yang disebut sebagai Zapeta duduk tenang menonton wanita itu terbakar. Zapeta lalu ditahan beberapa jam setelah polisi menyebarkan gambar tersangka dalam kematian wanita itu.

    Ilustrasi Imigran Ilegal

    Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova

    Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai AS Jeff Carter mengatakan Zapeta adalah warga negara Guatemala yang memasuki AS secara ilegal setelah sebelumnya dideportasi ke Guatemala pada tahun 2018. Tidak jelas kapan dan di mana dia masuk kembali ke AS.

    Alamat Zapeta di Brooklyn yang dirilis oleh polisi cocok dengan pusat layanan untuk Samaritan Daytop Village, yang menyediakan perumahan dan dukungan penyalahgunaan zat. Organisasi tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Jaksa Wilayah Brooklyn Eric Gonzalez mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ‘kami akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan akuntabilitas dalam kasus ini’.

    Halaman 2 dari 3

    (lir/lir)

  • Pria Bakar Wanita hingga Tewas di Kereta New York Ternyata Imigran Ilegal

    Pria Bakar Wanita hingga Tewas di Kereta New York Ternyata Imigran Ilegal

    New York

    Polisi New York menangkap pria bernama Sebastian Zapeta (33) karena membakar seorang wanita hingga tewas di dalam kereta bawah tanah di New York, Amerika Serikat (AS). Zapeta merupakan imigran ilegal asal Guatemala.

    Dilansir CNN, BBC dan Associated Press, Selasa (24/12/2024), Zapeta ditangkap atas tuduhan pembunuhan seorang wanita yang dibakarnya di dalam kereta bawah tanah pada Minggu (22/12) pagi waktu setempat. Zapeta ditangkap pada Senin (23/12) setelah diinterogasi sejak hari sebelumnya.

    Zapeta masuk ke AS secara ilegal dalam 6 tahun terakhir. Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai AS Jeff Carter mengatakan Zapeta pernah dideportasi sebelumnya dan tidak memiliki izin untuk berada di AS.

    Namun, pihak imigrasi belum menjelaskan bagaimana Zapeta bisa masuk lagi ke AS. Alamat Zapeta di Brooklyn yang dirilis oleh polisi cocok dengan pusat layanan untuk Samaritan Daytop Village, yang menyediakan perumahan dan dukungan penyalahgunaan zat. Organisasi tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Jaksa Wilayah Brooklyn Eric Gonzalez mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ‘kami akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan akuntabilitas dalam kasus ini’.

    Detik-detik Pembakaran

    Polisi mengatakan rekaman video pengawas menunjukkan seorang pria dengan tenang mendekati wanita tersebut, yang belum teridentifikasi, di atas kereta F yang berhenti di stasiun Coney Island-Stillwell Avenue di Brooklyn. Pria itu kemudian membakar wanita tersebut.

    Pria itu kemudian duduk di bangku terdekat di luar gerbong kereta dan menyaksikan petugas dan pekerja angkutan memadamkan api. Rekaman yang viral di media sosial menunjukkan wanita itu terbakar dalam kondisi berdiri di dekat pintu salah satu gerbong.

    Api terlihat membakar seluruh tubuhnya. Asap keluar dari dalam kereta.

    Orang-orang terdengar berteriak, namun ada seorang pria yang disebut sebagai Zapeta duduk tenang menonton wanita itu terbakar. Zapeta terlihat duduk di kursi yang terletak di peron, tepat di depan pintu gerbong lokasi wanita itu terbakar.

    Zapeta lalu ditahan beberapa jam setelah polisi menyebarkan gambar tersangka dalam kematian wanita itu. Korban disebut memiliki masalah dalam mobilitas.

    Hal itu diketahui dari alat bantu jalan yang ditemukan di tempat kejadian. Wanita itu juga mengenakan banyak pakaian dan kain di sekelilingnya, yang menurut para pejabat kemungkinan mempercepat terjadinya kebakaran.

    (haf/dhn)

  • Detik-detik Wanita Dibakar di Kereta New York, Pelaku Nonton dari Dekat

    Detik-detik Wanita Dibakar di Kereta New York, Pelaku Nonton dari Dekat

    New York

    Polisi menangkap Sebastian Zapeta (33) karena membakar seorang wanita hingga tewas di dalam kereta bawah tanah di New York, Amerika Serikat (AS). Rekaman CCTV menunjukkan Zapeta mendekati wanita itu lalu membakarnya.

    Dilansir Associated Press, Selasa (24/12/2024), polisi Kota New York menangkap Zapeta atas tuduhan pembunuhan seorang wanita yang dibakarnya di dalam kereta bawah tanah pada Minggu (22/12) pagi waktu setempat.

    Zapeta ditangkap pada Senin (23/12) setelah diinterogasi sejak hari sebelumnya. Namun, tidak jelas apakah Zapeta memiliki pengacara dan kapan dia akan didakwa.

    Polisi mengatakan rekaman video pengawas menunjukkan seorang pria dengan tenang mendekati wanita tersebut, yang belum teridentifikasi, di atas kereta F yang berhenti di stasiun Coney Island-Stillwell Avenue di Brooklyn. Pria itu kemudian membakar wanita tersebut.

    Komisaris Polisi Kota New York Jessica Tisch menyebut pakaian korban
    ‘dilalap api dalam hitungan detik’. Dia juga menggambarkan kasus tersebut sebagai ‘salah satu kejahatan paling bejat yang mungkin dilakukan seseorang terhadap manusia lain’.

    Pria itu kemudian duduk di bangku terdekat di luar gerbong kereta dan menyaksikan petugas dan pekerja angkutan memadamkan api. Rekaman yang viral di media sosial menunjukkan wanita itu terbakar dalam kondisi berdiri di dekat pintu salah satu gerbong.

    Api terlihat membakar seluruh tubuhnya. Asap keluar dari dalam kereta.

    Polisi mengatakan tiga siswa sekolah menengah menelepon 911 setelah mengenali orang dalam gambar, dan petugas menemukannya di kereta bawah tanah lain dengan hoodie abu-abu yang sama, topi wol, celana berlumuran cat, dan sepatu bot cokelat.

    Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai AS Jeff Carter mengatakan Zapeta adalah warga negara Guatemala yang memasuki AS secara ilegal setelah sebelumnya dideportasi ke Guatemala pada tahun 2018. Tidak jelas kapan dan di mana dia masuk kembali ke AS.

    Alamat Zapeta di Brooklyn yang dirilis oleh polisi cocok dengan pusat layanan untuk Samaritan Daytop Village, yang menyediakan perumahan dan dukungan penyalahgunaan zat. Organisasi tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Jaksa Wilayah Brooklyn Eric Gonzalez mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ‘kami akan melakukan segala daya upaya untuk memastikan akuntabilitas dalam kasus ini’.

    Lihat juga Video ‘Dituduh Nyolong HP, Santri Ponpes Simo Boyolali Dibakar’:

    (haf/dhn)

  • Profil Akhmad Kurbanov Pemb*nuh Bayaran yang Tewaskan Jenderal Senjata Kimia Rusia

    Profil Akhmad Kurbanov Pemb*nuh Bayaran yang Tewaskan Jenderal Senjata Kimia Rusia

    GELORA.CO – Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov tewas pada Selasa (17/12/2024) akibat ledakan bom yang disembunyikan dalam skuter listrik dekat pintu masuk gedung apartemennya di Moskow bagian tenggara. Asisten Kirillov, Ilya Polikarpov, juga turut tewas dalam serangan tersebut.

    Menurut Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), bom tersebut diledakan dari jarak jauh. Ledakan tersebut terekam dalam video dari kamera yang terpasang di dalam mobil, memperlihatkan orang-orang berjalan keluar dari gedung dan kobaran api akibat ledakan.

    Melansir The Associated Press, seorang pejabat dari badan intelijen Ukraina (SBU) mengungkapkan bahwa mereka merupakan dalang di balik serangan tersebut. Secara anonim pejabat tersebut menyebut Kirillov sebagai penjahat perang yang sepenuhnya sah untuk dijadikan sasaran.

    Pada Rabu (18/12/2024), FSB mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang tersangka yang disebut sebagai warga negara Uzbekistan yang lahir pada tahun 1995. Menurut Kantor berita Tass dan RIA-Novosti, tersangka diidentifikasi bernama Akhmad Kurbanov.

    Menurut FSB, tersangka mengaku direkrut oleh layanan khusus Ukraina. Namun, belum ada kepastian di mana tersangka membuat pernyataan tersebut kepada pihak keamanan.

    Akhmadzhon Kurbonov 

    FSB juga menyatakan bahwa tersangka dijanjikan USD100.000 (sekira Rp1,6 miliar) dan pemukiman di negara Uni Eropa sebagai imbalan untuk membunuh Kirillov. Berdasarkan instruksi dari Ukraina, tersangka pergi ke Moskow, mendapatkan bom rakitan, menempatkannya di skuter listrik, dan memarkirkannya di pintu masuk gedung apartemen Kirillov.

    FSB juga menambahkan bahwa tersangka menyewa mobil untuk memantau lokasi dan memasang kamera yang menyiarkan langsung kejadian tersebut kepada petugasnya di kota Dnipro, Ukraina, dan meledakkan bom ketika Kirillov keluar dari gedung. Tersangka akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Laporan media Rusia mengatakan bahwa FSB melacak tersangka dengan mempelajari video dari kamera pengawas dan panggilan telepon seluler.

    Bagaimana tersangka direkrut belum dijelaskan oleh FSB. Namun, pejabat Kementerian Dalam Negari Rusia, Irina Volk, mengatakan kepada Tass bahwa tersangka akhirnya ditangkap di sebuah desa di wilayah Moskow.

    Lokasi penahanan dan jadwal persidangannya belum dapat diketahui secara pasti. Diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, untuk mendengarkan syarat-syarat penahanan pra-persidangan. Berdasarkan hukum Rusia, seseorang hanya dapat ditahan selama 48 jam sebelum keputusan pengadilan dibuat.

  • Kabar Terbaru Predator Seks Reynhard Sinaga Diincar Sesama Napi

    Kabar Terbaru Predator Seks Reynhard Sinaga Diincar Sesama Napi

    Kasus Predator Seks Reynhard

    Reynhard dihukum penjara seumur hidup oleh pengadilan Manchester pada Januari 2020 lalu, setelah dinyatakan terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu 2,5 tahun mulai dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

    Hakim Suzanne Goddard saat menjatuhkan putusan pada saat itu, seperti dilansir BBC, menggambarkan Reynhard sebagai “predator seksual setan” yang “tidak akan pernah aman untuk dibebaskan.”

    Seperti dilansir Associated Press, Reynhard tiba di Inggris dengan visa pelajar pada tahun 2007 silam. Di Inggris, dia berhasil menyandang dua gelar dalam bidang sosiologi dari Universitas Manchester.

    Serangan Reynhard baru terungkap pada tahun 2017 setelah korban berusia 18 tahun bangun sekitar pukul 6 pagi ketika tengah diserang. Korban berhasil melawan Reynhard, dan yang terpenting, berhasil mengambil telepon Reynhard sebelum meninggalkan apartemen itu.

    Dia lalu pergi melapor ke polisi. Polisi akhirnya menemukan 3,29 terabyte konten grafis di telepon genggam Reynhard–setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto. Di beberapa kasus, serangan itu terjadi berjam-jam dengan satu serangan khusus berlangsung 8 jam. Namun tidak dijelaskan apakah file sebesar itu disimpan di layanan komputasi awan atau seperti apa.

    Persidangan demi persidangan pun bergulir. Reynhard disebut telah menjalani sidang dalam empat tahap. Sidang terakhir pada 6 Januari 2020, Reynhard akhirnya dijatuhi vonis seumur hidup atas pemerkosaan 48 pria. Reynhard kemungkinan mendapatkan pembebasan setelah menjalani 30 tahun hukumannya.

    Terkait kasus ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan telah ikut menangani kasus Reynhard Sinaga sejak 2017. “KBRI London telah melakukan penanganan kasus WNI atas nama Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga (Reynhard Sinaga/RS) sejak tahun 2017-2020,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

    Tonton juga Video: Sederet Fakta Predator Seks Cabuli-Sodomi 35 Anak di Pasaman Sumbar

    (lir/lir)

  • Arab Memanas! Houthi Serang Israel, AS Balas Bombardir Yaman

    Arab Memanas! Houthi Serang Israel, AS Balas Bombardir Yaman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan ke arah kelompok penguasa Yaman, Houthi, Senin (16/12/2024). Hal ini terjadi setelah Houthi menegaskan akan terus melakukan serangan ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Gaza Palestina, Hamas.

    Dalam laporan Komando Pusat AS, serangan ini menargetkan sebuah markas komando operasi militer Houthi. Hal ini sebagai balasan karena Houthi, yang memandang AS sebagai sekutu dekat Israel, juga melancarkan serangan terhadap kapal perang milik Washington.

    “Serangan pada Senin malam menargetkan fasilitas komando dan kontrol utama yang merupakan pusat koordinasi operasi Houthi, termasuk serangan terhadap Angkatan Laut AS dan kapal-kapal niaga di Laut Merah dan Teluk Aden,” tulis pernyataan itu dikutip The Associated Press.

    Serangan ini juga dikonfirmasi Houthi. Kantor media kelompok pro-Iran tersebut mengatakan serangan itu menghantam sebagian kompleks yang menampung Kementerian Pertahanan milik pemberontak. Belum ada laporan korban jiwa.

    Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu. Mereka telah menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam operasi tersebut, yang menewaskan empat pelaut.

    Para pemberontak telah menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, atau Inggris untuk memaksa Israel mengakhiri operasi melawan Hamas di Gaza. Namun, banyak kapal yang diserang tidak memiliki hubungan atau tidak ada hubungannya dengan konflik tersebut, termasuk beberapa yang menuju Iran.

    Sementara itu, serangan militer AS ini terjadi setelah seorang perwakilan Houthi menyebut pihaknya akan terus menyerang Israel hingga Negeri Yahudi itu menghentikan serangan membabi buta, yang diarahkan kepada Hamas namun telah menewaskan 44 ribu orang warga sipil. Menurut kelompok Yaman itu, ini adalah perintah suci.

    “Kami membela Gaza sebagai kewajiban agama dan sebagai pelaksanaan perintah Tuhan dalam Al-Quran, terlepas dari posisi orang lain,” sumber Ansar Allah mengatakan kepada Newsweek.

    “Hanya Tuhan yang dapat memberi tahu kami untuk berhenti karena Dialah yang memerintahkan kami untuk berperang sekarang. Ini harus jelas bagi semua orang.”

    Houthi juga baru-baru ini melancarkan dua serangan pesawat nirawak yang berhasil melewati sistem intersepsi dan berhasil mencapai target di kota-kota pesisir Mediterania Israel, Ashkelon dan Tel Aviv.

    “Kami telah berkoordinasi dengan koalisi milisi Irak yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, sesama anggota Poros Perlawanan, untuk menyerang ‘target-target vital’ di Israel Selatan,” ujar Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree.

     

    (luc/luc)

  • Penembakan Massal di Sekolah AS Terjadi Lagi, Siswa dan Guru Tewas

    Penembakan Massal di Sekolah AS Terjadi Lagi, Siswa dan Guru Tewas

    Jakarta

    Seorang remaja melakukan penambakan di sebuah sekolah di negara bagian Amerika Serikat (AS), Wisconsin. Penembakan itu mengakibatkan seorang siswa dan seorang guru tewas, serta 6 orang lainnya terluka.

    Dilansir Reuters, Selasa (17/12/2024), penembakan itu terjadi di salah satu sekolah swasta di Abundant Life Christian School, yang mengajar sekitar 400 siswa dari TK hingga SMA di wilayah Madison.

    Kepala Polisi Madison, Shon Barnes, mengatakan 2 orang siswa yang terluka imbas penembakan itu dalam kondisi cedera yang mengancam jiwa. Selain itu seorang guru dan tiga siswa lain yang tertembak diperkirakan akan selamat.

    “2 orang korban telah dipulangkan dari rumah sakit,” kata Barnes, dalam sebuah konferensi pers.

    Lebih lanjut, seorang siswa yang melakukan penembakan senjata api ditemukan tewas di dalam sekolah oleh petugas kepolisian. Para pejabat kepolisian menolak untuk menyampaikan identitas penembak berdasarkan nama, usia, jenis kelamin, mereka juga belum menyampaikan identitas korban.

    Berdasarkan laporan CNN dan Associated Press yang mengutip sumber kepolisian yang tidak disebutkan namanya menyebut seorang penembak merupakan seorang gadis berusia 17 tahun yang menembak dirinya sendiri setelah kejadian. Namun Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut.

    Belum diketahui motif kekerasan tersebut, yang menurut pihak berwenang terjadi di satu tempat di dalam sekolah. Keluarga penembak juga bekerja sama dalam penyelidikan.

    (yld/zap)

  • AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku pihaknya telah melakukan kontak langsung dengan kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS pada Sabtu (14/12/2024).

    Dikutip dari Associated Press (AP), hal itu disampaikan oleh Blinken dalam sebuah konferensi pers di Yordania.

    Blinken menuturkan komunikasi tersebut dilakukan bersama delapan negara Arab, Turki, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam komunikasi itu, Blinken menyebut adanya penandatanganan seperangkat prinsip terkait panduan pemerintahan transisi di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

    Adapun prinsip tersebut diharapkan dapat menjadikan Suriah menjadi negara damai, nonsektarian, dan inklusif.

    Namun, Blinken tidak mau membahas secara lebih rinci apa saja yang dibicarakan dengan HTS.

    Dia hanya menekankan bahwa penting bagi AS untuk menyampaikan pesan kepada kelompok HTS soal tindakannya dan bagaimana mereka akan memerintah dalam masa transisi.

    “Ya kami telah melakukan kontak dengan HTS dan dengan pihak-pihak lain. Pesan kami kepada rakyat Suriah adalah kami ingin mereka berhasil dan kami siap membantu mereka melakukannya,” kata Blinken dalam konferensi pers di kota pelabuhan Aqaba, Yordania, dikutip pada Minggu (15/12/2024).

    Di sisi lain, ada yang unik dalam pertemuan antara AS dan kelompok HTS tersebut.

    Adapun keunikan yang dimaksud adalah HTS dicap oleh AS sebagai organisasi teroris sejak tahun 2018.

    Penetapan tersebut berujung pada sanksi berat berupa larangan pemberian “dukungan material” kepada kelompok ataupun anggota HTS.

    Hanya saja, tidak ada larangan dari pejabat AS untuk berkomunikasi dengan kelompok dari HTS.

    Pimpinan HTS Mau Calonkan Diri jadi Presiden Suriah jika Diminta

    Sementara itu, pemimpin HTS, Muhammad al-Julani, bakal mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diinginkan.

    “Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Suriah jika warga atau orang-orang di sekitar saya meminta saya untuk melakukannya,” kata al-Julani kepada media Suriah, Sabtu (14/12/2024).

    Al-Julani mengatakan, meski kemenangan di Suriah diraih dengan jalan revolusi, ia menekankan agar kepemimpinan Suriah tidak dijalankan dengan mentalitas revolusi.

    “Negara perlu membentuk negara berdasarkan hukum dan institusi untuk menjamin stabilitas berkelanjutan,” katanya.

    “Saya menekankan perlunya mentransfer mentalitas dari aksi revolusioner ke pembangunan negara, mengingat masa depan Suriah bergantung pada pembentukan fondasi pemerintahan dan keadilan,” katanya.

    Di sisi lain, ia menegaskan pemerintahan baru akan mengakhiri produksi Captagon, pil simultan ilegal di Suriah, setelah rezim Assad sebelumnya mengubah negara tersebut menjadi pabrik Captagon, menurut laporan internasional.

    Ia juga mengungkapkan situasi internal di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

    “Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah,” katanya.

    “Kami memiliki hubungan dengan umat Kristen dan Druze, dan mereka berperang bersama kami di dalam Departemen Operasi Militer,” lanjutnya.

    Abu Mohammad al-Julani, panglima tertinggi kelompok Hay’at Tahrir al-Sham saat ini, yang mungkin tewas dalam serangan udara Rusia dan militer Suriah di Idlib pada Minggu (1/12/2024). (DailyMail)

    Mengenai bentuk kewenangan di Suriah di masa depan, al-Julani mengatakan hal ini akan diserahkan kepada ahli.

    “Hal ini diserahkan kepada keputusan para ahli dan ahli hukum, dan rakyat Suriahlah yang memutuskan,” katanya.

    “Kompetensi dan kemampuan menjadi dasar evaluasi dalam hal ini,” lanjutnya, seperti diberitakan Aljazeera.

    Dia mengatakan komite dan dewan yang peduli dengan kajian ulang konstitusi akan dibentuk.

    Selain itu, ia juga mengomentari pemboman Israel di sebagian besar Suriah.

    Rezim Bashar-al Assad Jatuh, Assad Diselamatkan Putin 

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Setelah dikudeta oleh kelompok militan HTS, eks Presiden Suriah Bashar al-Assad langsung terbang ke Rusia pada Minggu (8/12/2024) pekan lalu.

    Adapun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapkan ada peran pihaknya sehingga Bashar al-Assad bisa terbang ke Rusia.

    Serangan kilat yang dilakukan HTS membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung memberikan suaka kepada Bashar al-Assad.

    Dikutip dari Sputnik, keputusan pemberian suaka tersebut merupakan langkah pribadi Putin.

    “Tentu saja, keputusan semacam itu tidak dapat dibuat tanpa persetujuan kepala negara. Itu adalah keputusannya (Putin),” ujarnya di Moskow.

    Sementara, menurut laporan jurnalis Aljazeera, Yulia Shapovalova, bahwa memang Bashar al-Assad tidak ditelantarkan oleh Putin.

    “Presiden Suriah yang mengundurkan diri dalam situasi yang sulit seperti ini membuanya dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia,” katanya.

    Shapovalova menuturkan belum ada informasi dari Rusia terkait keputusan pemberian suaka kepada Bashar al-Assad akan memengaruhi aset mantan Presiden Suriah tersebut.

    Sebagai informasi, Suriah merupakan sekutu penting Uni Soviet (sebelum Rusia) di Timur Tengah sejak awal tahun 1970-an.

    Hubungan baik kedua negara terus terjalin meski Perang Dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Pelaku Pelemparan Bom saat Festival di Thailand Ditangkap, Ada 2 Orang – Halaman all

    Pelaku Pelemparan Bom saat Festival di Thailand Ditangkap, Ada 2 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah bom dilemparkan dan meledak saat festival Palang Merah Doi Loyfa yang digelar di Distrik Umphang, Provinsi Tak, Thailand Utara dan dihadiri oleh sekitar 9.000 orang.

    Dikutip dari BBC pada Minggu (15/12/2024), ledakan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan sedikitnya 48 orang terluka.

    Sementara, dari korban luka tersebut, enam orang dalam keadaan kritis.

    Adapun peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (13/12/2024) pukul 23.30 waktu setempat.

    Polisi setempat mengungkapkan bom yang dilemparkan tersebut mendarat di kaki sebuah panggung ketika para pengunjung tengah menari.

    Sementara, menurut beberapa laporan, ledakan tersebut diakibatkan oleh alat peledak improvisasi (IED).

    Peristiwa mengerikan ini pun sempat terekam dan viral di media sosial yang memperlihatkan kepanikan ketika para petugas medis dan pengunjung festival tengah merawat korban luka.

    Video lain juga memperlihatkan dua orang yang terbaring dan tengah diberi bantuan pernapasan.

    Selanjutnya, adapula video yang memperlihatkan seorang pengunjung yang memotong celana dan memperlihatkan luka di kakinya yang mengucurkan darah.

    Dua Orang Ditangkap

    Polisi pun telah menangkap dua orang yang diduga menjadi pelaku pelemparan bom di festival tersebut.

    Dikutip dari Associated Press (AP), dua terduga pelaku itu merupakan seorang pemuda Thailand dan seorang pria yang tergabung dalam organisasi Persatuan Nasional Karen (KNU).

    Adapun organisasi tersebut merupakan pemberontak yang memperjuangkan otonomi di negara bagian Karen, Myanmar.

    Kepala Polisi Provinsi Tak, Mayor Jenderal Samrit Ekamol mengungkapkan pria yang merupakan anggota KNU yang melakukan pelemparan bom ke tengah kerumumnan festival.

    Adapun hal tersebut dilakukan pelaku setelah bertemu dengan kelompok saingannya.

    Hanya saja, dikutip dari AFP, pejabat senior KNU membantah keterlibatan organisasinya.

    Selain itu, dia juga membantah bahwa organisasinya memiliki cabang di distrik tersebut.

    PM Thailand Ucapkan Belasungkawa

    Terkait insiden tersebut, Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra mengucapkan belasungkawa lewat cuitannya di akun X pribadinya.

    Dia menegaskan telah memerintahkan polisi dan badan-badan keamanan untuk menyelidiki penyebab ledakan dan membantu korban luka dan tewas.

    Shinawatra juga meminta agar adanya peningkatan jumlah polisi yang berjaga saat acara festival digelar.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)