Perusahaan: Associated Press

  • Wali Kota Ditembak Mati Saat Festival, Warga Teriak Tuntut Keadilan

    Wali Kota Ditembak Mati Saat Festival, Warga Teriak Tuntut Keadilan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tragedi menimpa kota Uruapan di negara bagian Michoacan, Meksiko, ketika Wali Kota Carlos Alberto Manzo Rodríguez tewas ditembak di tengah kerumunan warga yang sedang merayakan Hari Orang Mati (Day of the Dead) pada Sabtu (1/11/2025) malam waktu setempat.

    Penembakan brutal di alun-alun bersejarah kota itu terjadi di hadapan puluhan orang, termasuk wisatawan dan warga yang mengenakan kostum serta riasan khas perayaan tahunan tersebut.

    Kantor Kejaksaan Negara Bagian Michoacan mengonfirmasi bahwa Manzo Rodríguez sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Wali Kota Uruapan meninggal dunia akibat luka tembak,” kata Jaksa Negara Bagian, Carlos Torres Piña, dilansir The Associated Press. “Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan semua pelaku dan motif di balik serangan ini.”

    Selain sang wali kota, seorang anggota dewan kota dan seorang pengawal juga mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Menteri Keamanan Federal, Omar García Harfuch, menyatakan bahwa pelaku penembakan tewas di tempat setelah terjadi baku tembak dengan aparat.

    “Penyerang adalah seorang pria yang tidak dikenal, menembak wali kota tujuh kali menggunakan senjata yang telah dikaitkan dengan dua bentrokan bersenjata antara kelompok kriminal di wilayah ini,” ujar García Harfuch. “Tidak ada satu pun jalur penyelidikan yang kami abaikan untuk mengungkap tindakan pengecut ini.”

    Menurut García Harfuch, Wali Kota Manzo telah berada di bawah perlindungan sejak Desember 2024, tiga bulan setelah resmi menjabat. “Keamanan pribadi beliau telah diperkuat pada Mei lalu dengan dukungan polisi kota dan 14 anggota Garda Nasional,” ujarnya, tanpa menjelaskan alasan spesifik di balik peningkatan pengamanan tersebut.

    Namun, langkah itu terbukti tak mampu mencegah tragedi. Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana damai berubah menjadi kepanikan seketika setelah suara tembakan terdengar.

    Warga dan turis yang tengah menikmati pertunjukan musik dan hiasan bunga marigold berhamburan menyelamatkan diri. Dalam rekaman lain, terlihat seseorang tergeletak di tanah sementara petugas berusaha melakukan resusitasi jantung paru (CPR), dengan polisi bersenjata menjaga area kejadian.

    Sehari setelah peristiwa itu, ratusan warga Uruapan berpakaian hitam turun ke jalan mengiringi prosesi pemakaman sang wali kota. Mereka membawa foto-foto Manzo Rodríguez sambil meneriakkan seruan “¡Justicia! ¡Justicia! ¡Fuera Morena!” (“Keadilan! Keadilan! Turunkan Morena!”), menuding partai berkuasa gagal melindungi warganya.

    Di barisan depan iring-iringan, seekor kuda hitam milik Manzo berjalan dengan pelana yang dihiasi topi khasnya, simbol kepergian pemimpin yang banyak dikagumi karena sikap tegasnya terhadap kejahatan terorganisir.

    Di belakangnya, sekelompok musisi mariachi berpakaian hitam memainkan lagu-lagu melankolis, sementara aparat polisi dan militer menjaga ketat jalanan sempit kota pertanian yang terkenal dengan hasil alpukatnya itu.

    Adapun Negara Bagian Michoacan dikenal sebagai salah satu kawasan paling berbahaya di Meksiko, tempat berbagai kartel dan geng bersaing untuk menguasai wilayah, jalur distribusi narkoba, serta bisnis ilegal lainnya. Kekerasan politik di wilayah ini bukan hal baru, banyak pejabat lokal menjadi sasaran pembunuhan karena menentang jaringan kriminal atau korupsi di lingkaran kekuasaan.

    Carlos Manzo Rodríguez, yang sebelumnya menjabat sebagai legislator dari partai berkuasa Morena, dikenal sebagai figur yang vokal dalam menyerukan pemberantasan kartel. Ia terpilih sebagai Wali Kota Uruapan melalui gerakan independen dan dijuluki sebagian pendukungnya sebagai “Bukele versi Meksiko,” merujuk pada Presiden El Salvador Nayib Bukele yang dikenal dengan kebijakan keamanan keras terhadap geng kriminal.

    Namun, Manzo juga kerap berselisih dengan pemerintah pusat dan otoritas negara bagian. Dalam beberapa bulan terakhir, ia secara terbuka memohon bantuan kepada Presiden Claudia Sheinbaum untuk menangani kekerasan di Michoacan, sembari menuding Gubernur pro-pemerintah, Alfredo Ramírez Bedolla, serta kepolisian negara bagian sebagai lembaga yang “korup dan tidak efektif.”

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Bertemu Xi Jinping, AS Umumkan Mulai Kembali Uji Coba Nuklir

    Trump Bertemu Xi Jinping, AS Umumkan Mulai Kembali Uji Coba Nuklir

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dari beberapa negara selama 24 jam terakhir.

    Laporan utama dalam edisi Kamis, 30 Oktober 2025 ini kami awali dengan pertemuan Trump dan Xi.

    Pertemuan Trump dan Xi

    Presiden AS Donald Trump telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, tak lama setelah mengatakan akan memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir AS.

    “Pertemuan kami akan sangat sukses, saya yakin. Namun, beliau adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump sambil berjabat tangan dengan Xi, yang hanya menunjukkan sedikit ekspresi.

    Ia mengatakan kesepakatan dagang dengan China dapat ditandatangani pada hari Kamis waktu setempat.

    Saat mereka duduk bersama delegasi masing-masing untuk mulai berbicara, Xi menyampaikan kepada Trump melalui seorang penerjemah bahwa wajar jika kedua negara dengan ekonomi terkemuka dunia ini sesekali mengalami gesekan.

    “Beberapa hari yang lalu … kedua tim ekonomi dan perdagangan kami mencapai konsensus dasar dalam menangani masing-masing masalah utama dan membuat kemajuan yang menggembirakan,” ungkap Xi.

    Badai Melissa menelan korban jiwa

    Badai Melissa, salah satu badai Atlantik terkuat yang pernah tercatat, telah menewaskan puluhan orang di Kuba, Haiti, dan Jamaika.

    Sistem cuaca tersebut mendarat di Jamaika pada hari Selasa sebagai badai kategori lima yang dahsyat dengan kecepatan angin tertinggi 295 kilometer per jam.

    Badai tersebut kemudian bergerak ke Kuba dan Haiti, tetapi bahkan negara-negara di luar jalur langsungnya pun merasakan dampak yang dahsyat.

    Setidaknya 40 orang tewas di Haiti, ujar Steven Aristil dari Badan Perlindungan Sipil Haiti kepada The Associated Press.

    Ia mengatakan 20 dari kematian tersebut dilaporkan di kota pesisir selatan Petit-Goâve, di mana 10 lainnya masih hilang.

    Serangan Israel tewaskan ratusan orang

    Militer Israel mengatakan mereka akan mematuhi perjanjian gencatan senjata di Gaza, sementara pejabat kesehatan di sana mengatakan serangan udara IDF telah menewaskan 104 orang.

    Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran perjanjian tersebut.

    Israel melancarkan serangan udara di Gaza pada Selasa malam.

    Mereka mengaku bertindak setelah serangan militan Palestina menewaskan seorang tentara, dalam tantangan terbaru terhadap gencatan senjata yang sudah rapuh.

    Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus menegakkan perjanjian gencatan senjata dan akan menanggapi dengan tegas “setiap pelanggaran.”

    Banjir di Vietnam

    Hujan deras telah menyebabkan banjir besar di Vietnam tengah, sementara badai kategori lima mengamuk di belahan dunia lain di Karibia.

    Sungai-sungai meluap dan menenggelamkan rumah-rumah, lahan pertanian, dan destinasi wisata di kota-kota bersejarah Hue dan Hoi An.

    Curah hujan di pusat kota Hue mencapai 1.085 milimeter (42 inci) dalam 24 jam hingga Senin malam, volume tertinggi yang pernah tercatat di Vietnam, menurut badan meteorologi negara itu.

    Pada Selasa pagi, ketinggian air di Sungai Perfume yang ikonis di Hue telah naik hingga hampir 5 meter dan mencapai ketinggian pinggang di bekas ibu kota kekaisaran yang terdaftar di UNESCO dan kota kuno Hoi An.

    Lihat Video ‘Trump dan Xi Jinping Bertemu, Sepakat Jalin Komunikasi’:

  • Momen Trump Bingung Saat Seremoni Penyambutan di Jepang

    Momen Trump Bingung Saat Seremoni Penyambutan di Jepang

    Tokyo

    Insiden kecil terjadi saat seremoni penyambutan kenegaraan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berkunjung ke Jepang pada Selasa (28/10). Trump yang seharusnya membungkukkan badan di depan bendera AS dan Jepang, justru terus berjalan dan membuat Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi terkejut.

    Seremoni penyambutan kenegaraan yang melibatkan tentara Jepang dan para pejabat tinggi negara tersebut, seperti dilansir The Independent dan The Asia Business Daily, Rabu (29/10/2025), digelar untuk Trump di Wisma Tamu Negara di Motoakasaka, Tokyo, pada Selasa (28/10) waktu setempat.

    Sejumlah insiden terjadi saat seremoni berlangsung, dengan Trump yang tampak bingung harus dipandu oleh PM Takaichi selama seremoni. Insiden tersebut terekam kamera wartawan dan menjadi pembahasan netizen.

    Sejumlah media asing seperti Associated Press melaporkan bahwa Trump yang berusia 79 tahun, sempat bingung saat mengikuti prosesi inspeksi pasukan kehormatan. PM Takaichi sampai harus meletakkan tangannya di pinggang Trump untuk memandunya.

    Insiden lainnya terjadi saat prosesi pengibaran bendera kedua negara. Pada satu momen, Trump secara spontan memberikan hormat kepada bendera AS dan Jepang, padahal hal tersebut tidak perlu. PM Takaichi yang ada di sampingnya pun secara refleks meletakkan tangan di dada sebagai respons.

    Kemudian saat prosesi selanjutnya, Trump yang seharusnya membungkukkan badan bersama PM Takaichi di depan bendera AS dan Jepang sebagai bentuk penghormatan, justru terus berjalan ke depan dan meninggalkan PM Takaichi.

    Momen tersebut membuat PM Takaichi terkejut. Ekspresi PM Jepang yang kaget, bahkan terekam jelas dalam video dan foto yang diambil dari lokasi.

    PM Takaichi kemudian melanjutkan berjalan menyusul Trump setelah dia seorang diri membungkukkan badan di depan bendera kedua negara. Kedua pemimpin kemudian menyelesaikan seremoni penyambutan kenegaraan tersebut.

    Insiden tersebut memicu berbagai reaksi di media sosial, dengan sejumlah netizen berpendapat hal itu hanya kesalahan kecil yang dipicu oleh jet lag yang dialami Trump setelah berkunjung ke berbagai negara di Asia. Netizen lainnya menyoroti pengarahan protokol tidak memadai oleh staf Trump.

    Komentar lainnya dari influencer politik sayap kiri AS, Harry Sisson, yang pro-Partai Demokrat, mengaitkan insiden itu dengan MRI yang dijalani Trump baru-baru ini. Trump mengakui dirinya menjalani pemindaian MRI saat berkunjung ke Walter Reed Medical Center beberapa waktu lalu, namun tidak menjelaskan alasannya.

    “Lihat Donald Trump dipandu melewati ballroom oleh Perdana Menteri Jepang. Dia benar-benar kebingungan. Mungkin ini menjelaskan mengapa Trump baru-baru ini menjalani pemindaian MRI,” tulis Sisson via media sosial X, sembari menyertakan video Trump dalam seremoni penyambutan kenegaraan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Markas Penipu Dibombardir Tentara, Asap Mengepul-Rumah Warga Rusak

    Markas Penipu Dibombardir Tentara, Asap Mengepul-Rumah Warga Rusak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada pertengahan Oktober 2025, tentara Myanmar menggerebek dan menutup pusat penipuan (scam center) online KK Park Site di Myawaddy, kota perdagangan besar di perbatasan seberang kota Mae Sot di Thailand.

    Sebagai informasi, wilayah Myawaddy tak sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah militer Myanmar. Mereka berbagi kekuasaan di sana dengan milisi lokal sekutu dari etnis minoritas Karen yang beroperasi sebagai Pasukan Penjaga Perbatasan.

    Lebih dari 1.500 korban yang ‘disekap’ dalam scam center tersebut sudah dilarikan dari Myanmar ke Thailand dalam sepekan terakhir, menurut panglima tentara Thailand pada Selasa (28/10) waktu setempat, dikutip dari The Associated Press, Rabu (29/10/2025).

    Pada saat penggerebekan, beberapa saksi di area sekitar melaporkan suara ledakan dan melihat asap mengepul dari scam center selama beberapa malam, mulai dari Jumat (24/10) pekan lalu.

    Satuan Tugas Naresuan Angkatan Darat Thailand, yang beroperasi di wilayah utara Thailand, mengatakan pada Senin (27/10) bahwa sebagian wilayah KK Park hancur akibat ledakan yang dilakukan oleh militer Myanmar dan sekutunya, Pasukan Penjaga Perbatasan.

    Puing-puing dari ledakan tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga di sisi perbatasan Thailand.

    Panglima Satuan Tugas Naresuan, Mayor Jenderal Maitree Chupreecha, mengatakan kepada AP bahwa 25 orang dari 4 negara berhasil memasuki wilayah Thailand pada Selasa (28/10).

    Mereka diyakini bekerja di scam center yang digerebek, kerap kali di bawah tekanan. Otoritas di Provinsi Tak, Thailand, yang membangun tempat pengungsian sementara untuk para korban, mengatakan para pekerja scam center datang dari 28 negara, termasuk Thailand.

    Mereka sedang menjalani proses untuk menentukan apakah statusnya benar sebagai korban perdagangan manusia yang dilancarkan scam center. Setelah proses selesai, mereka akan dipulangkan ke kampung halaman, termasuk ke India, China, Filipina, Vietnam, Etiopia, dan Kenya.

    Myanmar terkenal sebagai markas operasi penipuan online dunia. Para pelaku kerap merekrut pekerja dari banyak negara dengan memberikan janji palsu. Mereka menyebut akan menyediakan pekerjaan legal dengan penghasilan menjanjikan.

    Setelah para pencari kerja sampai di scam center, mereka lalu disekap dan dipaksa melakukan aktivitas kriminal. Sudah banyak laporan yang menyebut kejamnya perlakuan yang diberikan ke para korban di scam center.

    Media independen Myanmar, termasuk The Irrawaddy, melaporkan bahwa aktivitas penipuan online di Myanmar masih terus beroperasi di area Myawaddy, bahkan setelah penggerebekan KK Park.

    Selain Myanmar, Kamboja juga menjadi salah satu scam center besar yang menjalankan operasi serupa. Kamboja sudah menjadi sorotan dunia, setelah AS dan Inggris memberlakukan sanksi terhadap penyelenggara kelompok penipuan online besar Kamboja pada 14 Oktober lalu. Terduga pemimpinnya didakwa oleh pengadilan federal AS di New York.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Netanyahu Hancurkan Gencatan Gaza, AS Dinilai Tutup Mata

    Netanyahu Hancurkan Gencatan Gaza, AS Dinilai Tutup Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gencatan senjata di Gaza kembali runtuh setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pada Selasa (28/10/2025) waktu setempat. Serangan yang diperintahkan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk warga sipil dan satu anak, menurut pejabat kesehatan Gaza.

    Langkah Israel ini menjadi pukulan telak bagi kesepakatan gencatan senjata yang digagas Presiden AS Donald Trump, dan memicu pertanyaan soal keseriusan Washington menegakkan perdamaian di Timur Tengah.

    “Semua mata kini tertuju pada Washington,” kata Yousef Munayyer, Direktur Program Palestina/Israel di Arab Center Washington DC, seperti dikutip The Intercept. “Apakah mereka akan bersikap adil, atau sekali lagi membiarkan Israel lolos dari tanggung jawab seperti sebelumnya?”

    Menurut laporan Associated Press, Israel telah memberitahu pemerintahan Trump sebelum serangan dilakukan. Namun, alih-alih mengutuk aksi tersebut, Wakil Presiden JD Vance justru menyebutnya sebagai “pertempuran kecil di sana-sini” dan menegaskan bahwa “gencatan senjata masih berlaku.”

    Serangan terbaru Israel menghantam sejumlah titik di Kota Gaza, termasuk halaman Rumah Sakit al-Shifa dan kompleks apartemen, serta kawasan Khan Younis dan Deir al-Balah. Israel berdalih serangan dilakukan setelah tentaranya ditembaki pejuang Hamas di Gaza selatan, klaim yang kemudian dibantah kelompok tersebut.

    “Jika Israel benar-benar berniat membawa pulang sandera mereka, mereka akan memfasilitasi prosesnya, bukan justru menghancurkan upaya di lapangan dengan serangan semacam ini,” ujar Ramy Abdu, Ketua Euro-Mediterranean Human Rights Monitor.

    Hamas menyebut pihaknya sudah memulangkan seluruh sandera hidup dalam 72 jam sesuai kesepakatan, dan telah mengembalikan 15 dari 28 jenazah warga Israel yang meninggal. Namun, Israel menuding Hamas menunda pemulangan sisa jenazah, sementara Palang Merah menegaskan masih berkoordinasi dengan kedua belah pihak.

    Di sisi lain, Israel tetap memperketat blokade bantuan ke Gaza, menutup perlintasan Rafah, dan menggempur kawasan sipil. Serangan udara pada 19 Oktober lalu bahkan menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, termasuk pengungsi di sekolah Nuseirat.

    “Ini strategi lama,” kata Abdu. “Mereka mendorong Palestina untuk bereaksi agar punya alasan melanjutkan serangan.”

    Munayyer menilai tindakan Israel mengikuti pola yang sama seperti gencatan-gencatan sebelumnya. “Israel menahan sandera untuk meredam kemarahan publiknya sendiri, lalu memulai kembali serangan ke Gaza begitu situasi agak tenang,” ujarnya.

    Sementara tekanan terhadap Israel meningkat dari negara-negara Barat. Uni Eropa, Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia dikabarkan mempertimbangkan sanksi atau pengakuan resmi terhadap negara Palestina jika kekerasan tak dihentikan.

    “Israel kini berupaya menciptakan narasi bahwa Hamas yang melanggar gencatan senjata,” kata Munayyer. “Pertanyaannya: apakah komunitas internasional akan kembali mempercayainya?”

    Serangan terbaru ini menandai meningkatnya ketegangan di tengah gencatan senjata rapuh yang ditengahi AS. Sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023, lebih dari 68.000 warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan Israel, sementara korban di pihak Israel mencapai lebih dari 1.200 orang.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Australia Kirimkan Imigran ke Negara Terpencil di Samudra Pasifik

    Australia Kirimkan Imigran ke Negara Terpencil di Samudra Pasifik

    Canberra

    Otoritas Australia mulai mengirimkan para imigran ke Nauru, negara kepulauan kecil yang terpencil di Samudra Pasifik, berdasarkan kesepakatan kontroversial antara kedua negara yang ditandatangani tahun ini.

    Sekitar 350 imigran, yang sebagian besar dihukum atas tindak kejahatan serius termasuk penyerangan, penyelundupan narkoba, dan bahkan pembunuhan, seperti dilansir AFP, Selasa (28/10/2025), akan dikirimkan ke Nauru setelah otoritas Australia gagal menempatkan mereka di lokasi mana pun.

    Mereka yang dikirimkan ke Nauru itu merupakan para imigran yang tidak bisa dideportasi ke negara asalnya dan tidak bisa ditahan tanpa batas waktu di penjara Australia.

    “Nauru telah mengonfirmasi pada Jumat (24/10) lalu bahwa pemindahan pertama telah dilakukan,” kata Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, dalam pernyataannya.

    Namun Burke tidak menyebutkan lebih lanjut soal berapa banyak imigran yang telah dikirimkan ke Nauru.

    Selama bertahun-tahun, kelompok imigran itu mendekam di dalam sistem penahanan imigrasi Australia setelah visa mereka dibatalkan karena mereka terlibat kejahatan kekerasan, atau karena para pejabat Canberra memiliki kekhawatiran lain.

    Australia tidak dapat mendeportasi mereka kembali ke negara-negara asal mereka karena mereka menghadapi risiko serius seperti perang atau persekusi agama.

    Putusan Pengadilan Tinggi yang bersejarah pada tahun 2023 menyatakan bahwa pemerintah Canberra telah melanggar hukum karena menahan kelompok imigran tersebut tanpa batas waktu karena tidak ada tempat untuk mengirimkan mereka.

    Menghadapi reaksi politik yang tajam saat mereka dibebaskan dari penahanan ke masyarakat, Australia meminta bantuan kepada negara tetangga di Pasifik, Nauru. Canberra akan membayar Nauru ratusan juta dolar Australia untuk memukimkan kembali para imigran itu berdasarkan kesepakatan rahasia, yang sebagian besar ketentuannya dirahasiakan.

    Sebagai imbalannya, Nauru setuju untuk memberikan visa jangka panjang dan mengizinkan para imigran itu berbaur dan bergaul bebas dengan 12.500 jiwa penduduknya.

    Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese sebelumnya, seperti dilansir Associated Press, mengakui adanya pembayaran kepada Nauru, namun dia tidak mengonfirmasi besaran pembayaran yang dilaporkan media-media lokal.

    Laporan media lokal menyebut pemerintah Australia akan membayar otoritas Nauru sebesar AU$ 400 juta, atau setara Rp 4,2 triliun, untuk mencapai kesepakatan, kemudian membayar sebesar AU$ 70 juta, atau setara Rp 750,2 miliar, per tahun untuk mempertahankan kesepakatan itu.

    Pada akhir Agustus lalu, Burke mengejutkan media Australia dengan mengunjungi Nauru, di mana dia menandatangani nota kesepahaman dengan Presiden Nauru David Adeang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Otoritas Israel mengatakan pasukan keamanan mereka telah menewaskan tiga warga Palestina dalam sebuah operasi di wilayah Tepi Barat bagian utara pada Selasa (28/10) pagi waktu setempat. Tel Aviv mengklaim ketiga orang yang tewas itu sedang merencanakan serangan.

    Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/10/2025), mengatakan tiga pria ditembak ketika mereka keluar dari sebuah gua di dekat Jenin, Tepi Barat bagian utara, yang dikenal sebagai basis militan.

    Otoritas Israel mengklaim ketiga pria yang ditembak mati itu merupakan para militan yang merencanakan serangan, namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal rencana serangan tersebut.

    Laporan The Times of Israel menyebut pasukan keamanan Israel bertindak atas informasi intelijen yang diberikan oleh badan keamanan Shin Bet, dan mendapatkan dukungan militer Israel.

    Pernyataan otoritas Israel menyebut pasukan militernya melancarkan serangan udara tak lama kemudian untuk menghancurkan gua tersebut. Militer Tel Aviv mengonfirmasi adanya serangan udara di area tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Belum ada tanggapan langsung dari Otoritas Palestina yang berkantor di Ramallah, Tepi Barat.

    Israel semakin meningkatkan aktivitas militernya di wilayah Tepi Barat sejak perang Gaza berkecamuk pada 7 Oktober 2023 lalu. Militer Tel Aviv mengklaim operasinya bertujuan menindak militan-militan di Tepi Barat.

    Namun, Otoritas Palestina dan kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan bahwa sejumlah warga sipil yang tidak terlibat juga termasuk di antara korban tewas, sementara puluhan ribu orang telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Tepi Barat.

    Operasi militer berskala besar dilancarkan Israel sejak Januari lalu terhadap kamp Jenin, yang sejak lama menjadi markas kelompok-kelompok militan, termasuk Hamas, dan Jihad Islam. Operasi militer Tel Aviv itu membuat sebagian besar wilayah Jenin terbengkalai dan hancur.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 2.500 Starlink Diblokir SpaceX, Dipakai Sindikat Penipuan Online

    2.500 Starlink Diblokir SpaceX, Dipakai Sindikat Penipuan Online

    Jakarta

    SpaceX menonaktifkan lebih dari 2.500 terminal Starlink yang diduga digunakan oleh sindikat penipuan online di Myanmar. Langkah ini diambil setelah laporan bahwa militer Myanmar membongkar jaringan kejahatan siber besar di kawasan perbatasan dengan Thailand.

    Lauren Dreyer, Wakil Presiden Operasi Bisnis Starlink, mengumumkan langkah ini melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Selasa malam (22/10/2025). Ia menegaskan bahwa SpaceX selalu mematuhi hukum di lebih dari 150 pasar tempat Starlink beroperasi.

    “SpaceX terus mengidentifikasi pelanggaran terhadap kebijakan penggunaan yang diterima dan hukum yang berlaku. Dalam kasus langka, kami mengambil tindakan tegas, termasuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia,” tulis Dreyer.

    Menurutnya, di Myanmar, SpaceX secara proaktif menemukan dan menonaktifkan ribuan terminal Starlink yang digunakan untuk mendukung operasi kejahatan siber lintas negara.

    Operasi Militer Bongkar Pusat Penipuan

    Berdasarkan laporan Associated Press, militer Myanmar sebelumnya menggerebek kompleks kejahatan siber ‘KK Park’ di dekat perbatasan Thailand. Operasi ini menyasar 260 bangunan ilegal, menyita 30 perangkat Starlink, dan menahan lebih dari 2.000 orang yang terlibat.

    Pihak militer menuding kelompok etnis bersenjata Karen National Union (KNU) berada di balik proyek penipuan tersebut. Namun, KNU membantah tuduhan itu dan menilai pemerintah militer hanya mencari kambing hitam.

    Wilayah perbatasan Myanmar-Thailand dikenal sebagai pusat operasi penipuan online yang menargetkan korban global. Modusnya melibatkan bujuk rayu romansa digital, investasi palsu, dan kerja paksa. Ribuan pekerja dari Asia dan Afrika direkrut dengan janji pekerjaan sah, tetapi kemudian dipaksa bekerja dalam kondisi seperti perbudakan.

    Laporan AFP mengungkap bahwa kompleks penipuan di kawasan Myawaddy menggunakan Starlink secara ilegal untuk mengakses internet berkecepatan tinggi di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau sinyal.

    Secara resmi, Starlink tidak memiliki izin operasi di Myanmar maupun Thailand, namun perangkatnya diselundupkan dan digunakan oleh sindikat kriminal. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kejahatan Narkoba dan Kejahatan Terorganisir (Oktober 2024), sekitar 80 antena Starlink yang digunakan dalam operasi penipuan disita dalam periode April-Juni 2024.

    SpaceX diketahui memiliki kemampuan geofencing untuk menonaktifkan terminal di wilayah tertentu, serta dapat memblokir perangkat berdasarkan ID unik. Namun, sindikat kriminal tampaknya menemukan cara untuk menghindari pembatasan ini.

    Kasus ini menarik perhatian politisi Amerika Serikat. Pada Juli 2025, Senator Maggie Hassan mendesak Elon Musk untuk memastikan Starlink tidak disalahgunakan oleh pelaku penipuan internasional. Ia meminta transparansi terkait langkah SpaceX mencegah penyalahgunaan jaringan internet satelit tersebut.

    Menanggapi hal ini, Dreyer menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan teknologinya. “Tindakan di Myanmar menjadi contoh nyata komitmen kami terhadap keamanan global,” ujarnya.

    (afr/afr)

  • Microsoft Berbisnis dengan Israel, Pegawai Senior Resign

    Microsoft Berbisnis dengan Israel, Pegawai Senior Resign

    Jakarta

    Seorang engineer senior Microsoft memutuskan mengundurkan diri setelah 13 tahun bekerja di raksasa software tersebut. Ia menuding Microsoft tetap menjual layanan cloud kepada militer Israel dan juga menolak membahas perang di Gaza secara terbuka.

    Scott Sutfin-Glowski, yang menjabat sebagai Principal Software Engineer, mengumumkan kepada rekan-rekannya bahwa minggu ini akan menjadi minggu terakhirnya di Microsoft.

    “Saya tidak bisa lagi menerima kenyataan bahwa saya turut memungkinkan terjadinya apa yang mungkin merupakan kekejaman terburuk di zaman kita,” tulis Sutfin-Glowski dalam surat pengunduran diri yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Dalam surat tersebut, ia mengacu laporan Associated Press Februari lalu yang menyebut militer Israel punya sedikitnya 635 langganan layanan Microsoft dan menurutnya sebagian besar dari langganan itu masih aktif hingga kini. Pihak Microsoft menolak memberikan komentar terkait pengunduran diri tersebut.

    Langkah Sutfin-Glowski terjadi sehari setelah Presiden Donald Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian. Associated Press juga melaporkan pemerintah AS mengirim sekitar 200 tentara ke Israel untuk membantu mendukung kesepakatan gencatan senjata.

    Konflik tersebut telah menjadi sumber ketegangan yang berkepanjangan di internal Microsoft. Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah karyawan menggelar protes terhadap kerja sama perusahaan dengan militer Israel. Lima orang karyawan dipecat karena aksi tersebut.

    September lalu, Microsoft mengumumkan menyetop penyediaan beberapa layanan untuk salah satu divisi Kementerian Pertahanan Israel, meski tidak menjelaskan secara rinci. Keputusan itu diambil setelah perusahaan menyelidiki laporan Guardian yang menyebut Unit 8200 milik militer Israel mengembangkan sistem untuk melacak panggilan telepon warga Palestina.

    Sutfin-Glowski juga menuduh perusahaan memutus saluran komunikasi internal yang sebelumnya digunakan karyawan untuk menyampaikan kekhawatiran soal penggunaan produk Microsoft oleh militer Israel.

    Pada Kamis, di luar salah satu gedung kantor pusat Microsoft di Redmond, sekelompok karyawan dan anggota komunitas menggelar aksi dengan membentangkan spanduk yang menyerukan agar perusahaan menghentikan kerja sama dengan Israel. Aksi itu diorganisasi kelompok No Azure for Apartheid, yang sejak lama mendesak Microsoft mendengarkan lebih dari 1.500 karyawan yang menandatangani petisi mendukung gencatan senjata di Gaza.

    “Hari ini, gencatan senjata di Gaza akhirnya diberlakukan setelah dua tahun genosida. Namun kekejaman, pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan perang, apartheid, dan pendudukan masih terus berlanjut,” tulis Sutfin-Glowski.

    (fyk/fyk)

  • Ribuan Warga Palestina Mulai Kembali ke Gaza

    Ribuan Warga Palestina Mulai Kembali ke Gaza

    GELORA.CO -Puluhan ribu warga Palestina mulai bergerak kembali ke wilayah utara Jalur Gaza pada Jumat, 10 Oktober 2025, setelah gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat mulai berlaku. 

    Kesepakatan ini menumbuhkan harapan besar akan berakhirnya perang dua tahun antara Israel dan Hamas. Dalam perjanjian itu, semua sandera yang tersisa dijadwalkan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.

    Namun, hingga kini masih ada pertanyaan besar soal siapa yang akan memerintah Gaza setelah pasukan Israel ditarik mundur secara bertahap, dan apakah Hamas akan bersedia melucuti senjatanya seperti yang diminta Presiden AS Donald Trump dalam rencana gencatan senjata tersebut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya membatalkan gencatan senjata pada Maret lalu, memperingatkan bahwa Israel bisa saja melanjutkan serangan jika Hamas menolak menyerahkan senjatanya. Ia menegaskan, Gaza harus “didemiliterisasi” agar perdamaian bisa bertahan lama.

    “Jika ini dicapai dengan cara mudah — biarlah. Jika tidak, akan dicapai dengan cara yang sulit,” kata Netanyahu pada Jumat, dikutip dari Associated Press, Sabtu 11 Oktober 2025.

    Perang yang dimulai sejak serangan Hamas ke Israel pada 2023 itu telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan membuat sekitar 90 persen dari 2 juta penduduk Gaza mengungsi berkali-kali. Banyak dari mereka kini kembali hanya untuk menemukan reruntuhan di tempat rumah mereka dulu berdiri.

    Militer Israel mengonfirmasi gencatan senjata mulai berlaku Jumat pagi. Sekitar 48 sandera yang tersisa — 20 di antaranya diyakini masih hidup — akan dibebaskan pada Senin mendatang. Sementara itu, tembakan yang sempat terdengar di beberapa wilayah Gaza mulai mereda setelah pengumuman tersebut.

    PBB mengatakan telah mendapat izin dari Israel untuk mulai mengirimkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza mulai Minggu. Bantuan itu mencakup sekitar 170.000 ton pasokan yang telah disiapkan di Yordania dan Mesir. Sebelumnya, PBB hanya mampu menyalurkan sekitar 20 persen dari kebutuhan bantuan akibat pembatasan militer Israel.