Perusahaan: Associated Press

  • Pemimpin Suriah Kunjungi Saudi: Tanda Awal Perubahan – Halaman all

    Pemimpin Suriah Kunjungi Saudi: Tanda Awal Perubahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ahmad al-Sharaa, Presiden sementara Suriah, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya, Minggu (2/2/2025).

    Negara yang dipilihnya adalah Arab Saudi, yang menjadi sinyal bahwa Suriah berusaha untuk menjauh dari Iran, sekutu regional utamanya selama ini.

    Kedatangan al-Sharaa di Riyadh, bersama Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani, menggunakan jet Saudi menunjukkan momen yang signifikan dalam hubungan internasional Suriah, mengutip Associated Press.

    Sebelumnya, Arab Saudi merupakan salah satu negara yang mendukung kelompok-kelompok yang berusaha menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar Assad, selama konflik yang dimulai pada tahun 2011.

    Perubahan situasi di Suriah terjadi setelah Desember lalu, ketika serangan yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan kekuasaan Assad.

    Al-Sharaa, yang dikenal di dunia internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, kini berusaha memperbaiki citra publik pemerintahannya untuk menghilangkan sanksi yang sebelumnya dijatuhkan pada Suriah.

    Apa yang Diupayakan Al-Sharaa?

    Al-Sharaa tidak hanya fokus pada perbaikan hubungan internasional, tetapi juga berupaya untuk membangun pemerintahan yang lebih inklusif.

    Ia menunjuk perempuan dalam jabatan penting dan berusaha menjaga hubungan baik dengan berbagai komunitas di Suriah, termasuk komunitas Kristen dan Syiah Alawite.

    Lebih dari itu, al-Sharaa juga tampak berusaha menjaga jarak dari Iran dan Rusia.

    Hal ini terlihat dari fakta bahwa Iran hingga kini belum membuka kembali kedutaannya di Damaskus.

    Keputusan al-Sharaa untuk berkunjung ke Arab Saudi adalah langkah strategis yang mencerminkan pergeseran kebijakan luar negeri Suriah.

    Apa Sikap Iran terhadap Pemerintahan Baru Suriah?

    Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Teheran mendukung pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat Suriah.

    Sikap Iran ini menandakan bahwa meskipun terjadi pergeseran dalam aliansi politik Suriah, Iran tetap ingin mempertahankan pengaruhnya di kawasan.

    Apa Tantangan yang Dihadapi Pemerintah Suriah?

    Di tengah upaya memperbaiki citra dan hubungan internasionalnya, pemerintah sementara Suriah masih menghadapi berbagai tantangan di dalam negeri, termasuk ancaman dari ISIS dan kelompok militan lain.

    Baru-baru ini, sebuah bom mobil meledak di Manbij, Aleppo, menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan orang.

    Insiden ini menggarisbawahi realitas bahwa meskipun ada perubahan politik, tantangan keamanan tetap menjadi perhatian utama.

    Dalam konteks ini, al-Sharaa berupaya memperkuat stabilitas di dalam negeri sambil menjalin hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Arab lainnya, termasuk Arab Saudi, yang telah memulihkan hubungannya dengan Assad pada tahun 2023.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pemimpin Suriah Tiba di Arab Saudi dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya, Mengapa Bukan ke Iran? – Halaman all

    Pemimpin Suriah Tiba di Arab Saudi dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya, Mengapa Bukan ke Iran? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya pada Minggu (2/2/2025), dan negara yang dipilihnya adalah Arab Saudi.

    Mengutip Associated Press, langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa Suriah akan menjauh dari Iran, yang sebelumnya merupakan sekutu regional utamanya.

    Ahmad al-Sharaa mendarat di Riyadh bersama Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.

    Keduanya tiba menggunakan jet Saudi, dengan bendera negara tersebut terlihat di meja di belakang mereka.

    Televisi pemerintah Saudi menyoroti bahwa perjalanan pertama al-Sharaa, yang awalnya dikenal di dunia internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, menjadikan Riyadh sebagai tujuan pertamanya.

    Bendera tiga warna Suriah dengan tiga bintang berkibar di samping bendera Arab Saudi di bandara ketika al-Sharaa, yang mengenakan jas dan dasi, turun dari pesawat.

    Dia dijadwalkan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan, selama kunjungannya.

    Arab Saudi sebelumnya merupakan salah satu negara yang mendukung kelompok-kelompok yang berupaya menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar Assad, pada tahun 2011.

    Namun, kelompok-kelompok tersebut mundur saat Assad, yang didukung Iran dan Rusia, memenangkan banyak pertempuran dalam konflik tersebut.

    Keadaan berubah pada Desember lalu ketika serangan kilat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah pimpinan al-Sharaa berhasil menggulingkan Assad.

    HTS sebelumnya terkait dengan al-Qaida, tetapi kemudian memutuskan hubungannya.

    Setelah menggulingkan Assad, al-Sharaa dan HTS berhati-hati dalam membangun citra publik mereka, terutama untuk menghilangkan sanksi yang dijatuhkan pada Suriah selama rezim Assad.

    Al-Sharaa juga menunjuk perempuan dalam jabatan penting dan berusaha menjaga hubungan baik dengan komunitas Kristen dan Syiah Alawite di Suriah.

    Selain itu, ia juga berupaya menjaga jarak dari Iran dan Rusia.

    Hingga saat ini, Iran belum membuka kembali kedutaannya di Damaskus.

    Sebelumnya, Suriah adalah simpul penting dalam menjalankan operasi melalui “Poros Perlawanan” Iran, yang melibatkan Hizbullah di Lebanon dan kelompok-kelompok lain.

    Sementara itu, dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera yang dipublikasikan pada Sabtu (1/2/2025), Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Teheran mendukung pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat Suriah.

    “Kami mendukung pemerintahan mana pun yang dipilih dan didukung oleh rakyat Suriah,” katanya.

    “Kami menginginkan perdamaian dan keamanan bagi Suriah yang merupakan pendahulu untuk mencapai hal yang sama di wilayah tersebut.”

    “Kami tidak ingin melihat Suriah sebagai pusat ketegangan tanpa akhir atau konflik etnis yang dapat mengubahnya menjadi tempat berlindung yang aman bagi teroris.”

    Pada Januari lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengunjungi Damaskus dan menyatakan bahwa Riyadh secara aktif terlibat dalam dialog untuk mencabut sanksi terhadap Suriah.

    Arab Saudi, berbeda dengan sekutu utama al-Sharaa seperti Turki dan Qatar, telah memulihkan hubungan dengan Assad pada 2023 bersama sebagian besar negara Arab lainnya.

    Tantangan di Dalam Negeri

    Sementara itu, pemerintah sementara Suriah masih menghadapi tantangan dari ISIS dan kelompok militan lainnya.

    Pada Sabtu (1/2/2025), sebuah bom mobil meledak di Manbij, sebuah kota di provinsi Aleppo, menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan orang, menurut laporan SANA yang mengutip pejabat pertahanan sipil.

    Pemberontak Suriah yang didukung oleh Turki merebut Manbij pada Desember lalu, sebagai bagian dari upaya Ankara untuk menciptakan zona penyangga di wilayah Suriah dekat perbatasannya.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • 10
                    
                        Trump Salahkan Biden dan Obama atas Tabrakan American Airlines
                        Internasional

    10 Trump Salahkan Biden dan Obama atas Tabrakan American Airlines Internasional

    Trump Salahkan Biden dan Obama atas Tabrakan American Airlines
    Penulis
    WASHINGTON DC, KOMPAS.com
    – Presiden Amerika Serikat (AS),
    Donald Trump
    , menyalahkan dua pendahulunya, Barack Obama dan Joe Biden, atas kecelakaan yang melibatkan pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk UH-60.
    Insiden tragis yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) itu menewaskan 67 orang.
    Trump menyampaikan pernyataannya dari Gedung Putih pada Kamis (30/1/2025), tidak jauh dari lokasi kecelakaan.
    Trump menilai kebijakan di era Obama dan Biden berdampak buruk terhadap keselamatan penerbangan.
    “Saya mengutamakan keselamatan. Obama, Biden, dan orang-orang Demokrat lebih mementingkan kebijakan yang sangat buruk. Kebijakan mereka parah dan politiknya lebih buruk,” ujar Trump, dikutip dari
    Associated Press
    (AP).
    Ia juga menyoroti standar yang diberlakukan untuk pengontrol lalu lintas udara. Menurutnya, dia telah memperbaiki kebijakan tersebut saat menjabat sebagai presiden.
    Trump mengklaim bahwa sebelum dirinya menjabat pada 2016, sistem tersebut tidak dijalankan dengan baik. Namun, setelah kepemimpinannya berakhir dan Biden menjabat, standar tersebut kembali menurun.
    “Kita tidak benar-benar melakukannya. Kemudian saya lengser dan Biden berkuasa, dia mengubahnya kembali ke tingkat yang paling rendah,” tambahnya.
    Pernyataan Trump mendapat respons dari Buttigieg yang menilai presiden ke-47 AS tersebut tidak menunjukkan kepemimpinan dalam situasi ini.
    “Saat para keluarga korban berduka, Trump seharusnya memimpin, bukan berbohong,” tulis Buttigieg di platform media sosial X.
    Di sisi lain, Trump menegaskan bahwa kecelakaan tersebut bukanlah kesalahan Sean Duffy, menteri transportasi pilihannya.
    “Itu bukan salahmu,” kata Trump mengenai tabrakan yang merenggut puluhan nyawa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan kembali melakukan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon.

    Pelanggaran paling baru yang dilakukan Israel itu terjadi melalui serangan udara di wilayah timur negara itu yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas, Jumat (31/1/2025) PressTV melaporkan.

    Adapun Militer Israel (IDF) pada Jumat mengatakan pihaknya menyerang “beberapa” target fasilitas Hizbullah di Lembah Bekaa, Lebanon.

    Serangan terbaru ini terjadi dua bulan setelah gencatan senjata yang rapuh dengan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

    “Target yang diserang termasuk situs Hizbullah yang berisi infrastruktur bawah tanah, yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi persenjataan, serta lokasi infrastruktur tambahan di perbatasan Suriah-Lebanon,” klaim militer Israel.

    Pertahanan sipil Lebanon mengumumkan kalau “dua orang tewas dan sembilan orang terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Beqaa di Lebanon timur, yang melanggar gencatan senjata”.

    Menurut televisi Lebanon al-Manar, desa Janta menjadi sasaran serangan udara. 

    Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan pasukan Israel membakar sebuah peternakan unggas dekat Tal Nahas pada Kamis (30/1/2025).

    Menurut badan tersebut, serangan artileri Israel juga menargetkan pinggiran kota Shebaa di Lebanon selatan.

    Pelanggaran lebih lanjut termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap reruntuhan rumah, yang telah hancur dalam serangan Israel sebelumnya, di pintu masuk utara kota Yahmar al-Shaqif pada Rabu malam.

    Pasukan Israel juga terus membakar dan menghancurkan rumah-rumah di Ras al-Dahr, sebelah barat kota Meiss al-Jabal.

    Mereka menembaki sebuah rumah di kota perbatasan Ramish, serta warga Lebanon dan ambulans milik Asosiasi Pramuka Risala Islam (Palang Merah Lebanon) di pintu masuk Maroun al-Ras.

    Ambulans lain, yang berupaya mengangkut orang yang terluka, disita di daerah tersebut.

    Pada Rabu malam, pasukan Israel menculik empat warga Lebanon yang sedang memeriksa rumah mereka di pinggiran Maroun al-Ras, dan menembak serta melukai dua lainnya di daerah tersebut.

    Menurut NNA, pasukan Israel juga maju 100 meter dari posisi tentara Lebanon di pintu masuk barat Meiss al-Jabal, melewati pusat Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).

    Setelah melewati pangkalan UNIFIL, buldoser Israel, yang didukung oleh tank Merkava, mengangkat gundukan tanah di tengah jalan di lingkungan Mafailah, menurut laporan tersebut.

    Sementara itu, pesawat tak berawak Israel terbang di atas ibu kota Beirut dan pinggiran selatan pada ketinggian rendah.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total delapan orang terluka, termasuk lima orang di Majdal Selim dan dua di Maroun al-Ras.

    AGRESI MILITER – Tentara Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke Lebanon Selatan untuk memukul mundur pasukan Hizbullah. Hingga dua bulan perjanjian gencatan senjata, Militer Israel belum mau angkat kaki dari wilayah agresi mereka di Lebanon. (khaberni/tangkap layar)

    Hizbullah Kian Gusar, Gencatan Senjata Kian Rapuh

    Pada hari Rabu, ketua blok parlemen Loyalitas kepada Perlawanan Hizbullah, Mohammad Raad, menyatakan kegusaran gerakan tersebut terhadap aksi militer Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Dia mengecam masyarakat internasional atas tidak adanya tindakan apa pun terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

    “Ketidakpedulian internasional yang kronis terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan ini dan kegigihannya dalam melakukan serangan” telah membuat Israel semakin berani melakukan pelanggaran terhadap semua aturan, standar, dan hukum internasional dan kemanusiaan, katanya.

    Ia menekankan hak “sah” rakyat Lebanon untuk menghadapi agresi Israel.

    Sejauh ini, Hizbullah berulang kali mengancam akan membalas Israel yang akan mengakhiri kesepakatan gencatan senjata.

    Namun, sejumlah analis geopolitik menilai, Hizbullah urung membalas merujuk pada situasi gencatan senjata di Jalur Gaza, ihwal mereka terlibat konfrontasi serius dengan Israel.

    Israel menerima gencatan senjata dengan Hizbullah setelah melancarkan agresinya di Lebanon.

    Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang telah tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel, dengan lebih dari 1 juta lainnya mengungsi.

    TEROWONGAN HIZBULLAH – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 31 Januari 2025 memperlihatkan kompleks bawah tanah milik Hizbullah yang dinamai Imad 4. Kompleks itu dilaporkan sudah diserahkan kepada tentara Lebanon. (Yedioth Ahronoth)

    Hizbullah Lucuti Diri, Termasuk Serahkan Terowongan ke Tentara Lebanon

    Dalam konteks gencatan dengan Israel ini, Hizbullah diminta untuk melucuti persenjataan mereka ke Tentara Lebanon yang berfungsi sebagai ‘penengah’.

    Sebagai informasi, di Lebanon, Hizbullah merupakan kekuatan politik dan militer yang bahkan setara dengan kekuatan angkatan bersenjata negara tersebut. 

    Dalam pemenuhan perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Hizbullah dilaporkan sudah menyerahkan kompleks terowongannya kepada tentara Lebanon.

    Tentara Lebanon kemudian masuk ke dalam fasilitas bawah tanah yang pernah dipamerkan oleh Hizbullah itu.

    Selasa malam, (28/1/2025), media-media Lebanon dan negara Arab lainnya menyebut di dalam kompleks itu terdapat terowongan besar yang bisa dimasuki oleh truk.

    Kompleks itu dinamai Imad 4 sebagai bentuk penghormatan kepada Imad Mughniyeh, panglima senior Hizbullah yang dibunuh tahun 2008. Mughniyeh dilaporkan mengawasi pembangunan kompleks itu bersama dengan tim yang dipilih oleh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Pada bulan Agustus 2024 Hizbullah pernah memperlihatkan kompleksi itu memiliki fasilitas komputer dan pencahayaan. Motor bisa masuk ke dalam.

    Menurut laporan Al Arabiya, ketika tentara Lebanon masuk ke dalam terowongan itu, peralatan berat telah diangkut Hizbullah.

    Adapun Al Jadeed menyebut terowongan itu sudah diserahkan kepada tentara Lebanon lebih dari seminggu yang lalu.

    Terowongan itu dilaporkan berada di antara Desa Joya dan Desa Itit di kawasan Tyre. Video yang pernah dirilis Hizbullah memperlihatkan terowongan itu memiliki tempat peluncuran rudal.

    “Fasilitas ini berada jauh di bawah tanah, jauh dari jangkauan intelijen musuh, dan juga menyediakan perlindungan,” kata Al Mayadeen.

    Setahun lalu media Prancis Liberation menerbitkan artikel tentang terowongan Hizbullah.

    Media itu mengklaim Hizbullah telah menggali terowongan sepanjang ratusan kilometer selama lebih dari 30 tahun. Beberapa bagian terowongan itu memiliki kedalaman 40 hingga 80 meter.

    Terowongan itu juga diklaim lebih canggih dan berbahaya daripada terowongan Hamas di Jalur Gaza. Jika beberapa terowongan diledakkan, gempa bumi dan tanah longsor bisa terjadi.

    Hisham Jaber, seorang pensiunan jenderal Lebanon, pada bulan Agustus 2024 pernah mengatakan hanya ada sedikit informasi yang diketahui tentang bunker dan terowongan Hizbullah yang “sangat rahasia”.

    Adapun terowongan Imad 4 mungkin hanya salah satu dari puluhan kompleks bawah tanah milik Hizbullah.

    “Pegunungan dan bukit di Lebanon selatan sangat cocok untuk digali (untuk kompleks bawah tanah) karena terlindungi lantaran berada di jantung pegunungan,” ujar Jaber dikutip dari France 24.

    “Pesawat tempur tidak dapat menjangkau fasilitas ini.” Dia menyebut para pejuang Hizbullah bisa berada di dalam terowongan itu selama berbulan-bulan.

    Bahkan, menurut dia, Israel bisa terus “menghancurkan Lebanon selama berbulan-bulan” tanpa mampu menjangkau bunker Hizbullah.

    Nicholas Blanford, pakar tentang Hizbullah, meyakini jaringan terowongan Hizbullah mulai dibangun tahun 1980-an ketika Israel menarik pasukannya dari Lebanon.

    “Sudah lama diketahui bahwa Hizbullah punya jaringan terowongan yang besar, digunakan untuk menyimpan amunisi dan tempat peluncuran rudal dan roket.

    Gencatan senjata Israel-Hizbullah

    Sementara itu, Israel dan Hizbullah telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Dengan perpanjangan ini, tenggat waktu penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon selatan turut diperpanjang hingga 18 Februari nanti.

    “Gencatan antara Lebanon dan Israel, dengan dipantau oleh AS, akan berlaku hingga 18 Februari 2025,” kata Gedung Putih, Minggu, (26/1/2025), dikutip dari kantor berita Associated Press.

    Gedung Putih menyebut kedua belah pihak juga mulai merundingkan pemulangan warga Lebanon yang ditahan setelah perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Sebelumnya, Israel memang sudah meminta lebih banyak waktu untuk mundur. Awalnya gencatan hanya akan berlangsung selama 60 hari sejak November 2024.

    Israel mengaku butuh waktu lebih lama karena tentara Lebanon belum dikerahkan ke semua area di Lebanon selatan. Tujuan pengerahan itu adalah agar pejuang Hizbullah tidak kembali ke area tersebut.

    Di sisi lain, tentara Lebanon mengaku tak bisa mengerahkan personelnya hingga pasukan Israel menarik diri.

    (oln/presstv/*)

  • Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kecelakaan udara terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington (DCA), Arlington, Virginia pada Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.

    Pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer milik Angkatan Darat AS, Black Hawk mengakibatkan seluruh 67 orang di dalam kedua pesawat tersebut tewas.

    Peristiwa ini menimbulkan perdebatan baru mengenai kepadatan wilayah udara di sekitar bandara dan tingkat kesiapan menara kontrol lalu lintas udara.

    Laporan awal dari Federal Aviation Administration (FAA) mengungkapkan bahwa jumlah staf di menara kontrol saat kejadian tidak sesuai dengan standar operasional, dikutip darI Fox News.

    Associated Press memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa hanya satu pengontrol lalu lintas udara yang menangani dua posisi sekaligus pada saat kecelakaan terjadi.

    Laporan tersebut menyatakan bahwa “konfigurasi posisi tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas seperti itu.”

    Menurut informasi yang dijelaskan kepada The Washington Post, pada saat kejadian, hanya dua petugas yang bekerja di menara kontrol.

    Padahal jumlah ideal untuk menangani lalu lintas udara yang padat seharusnya lebih banyak. 

    Wilayah udara di atas Washington DC, dikenal sangat sibuk dengan rata-rata lebih dari 100 helikopter yang beroperasi setiap hari di sekitar pesawat yang datang dan berangkat dari bandara.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 20:50 waktu setempat.

    American Airlines telah mengonfirmasi bahwa pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak saat kejadian. 

    Sementara itu, menurut Angkatan Darat AS, helikopter Black Hawk tersebut mengangkut tiga tentara. 

    Hingga Kamis malam, penyebab pasti tabrakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas terkait. 

    Para pakar penerbangan dan penyelidik federal kini tengah berusaha mencari jawaban atas bagaimana insiden ini bisa terjadi.

    Beberapa pejabat federal dan anggota parlemen telah mengeluarkan peringatan sebelumnya mengenai potensi bahaya di wilayah ini, mengingat telah terjadi beberapa kejadian nyaris tabrakan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu insiden hanya 24 jam sebelum kecelakaan fatal tersebut.

    Kini, masyarakat dan regulator penerbangan menunggu hasil investigasi resmi yang diharapkan dapat memberikan jawaban serta langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

  • Hamas Akui Pimpinan Brigade Al Qassam Mohammad Deif Tewas dalam Serangan Udara Israel Tahun Lalu – Halaman all

    Hamas Akui Pimpinan Brigade Al Qassam Mohammad Deif Tewas dalam Serangan Udara Israel Tahun Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas akhirnya mengakui untuk pertama kalinya bahwa Israel telah membunuh pimpinan Brigade Al Qassam sekaligus buronan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), Mohammad Deif, dalam serangan udara yang dilakukan pada Juli 2024 lalu.

    Dikutip dari Associated Press (AP),  pengumuman tersebut disampaikan sesaat setelah Hamas membebaskan tawanan Israel.

    “Brigade Al-Qassam mengumumkan kepada rakyat kami yang hebat tentang kesyahidan sekelompok pejuang dan komandan yang heroik,” kata juru bicara Hamas, Aboe Obeida, saat mengumukan tewasnya Deif dan wakil kepala staf Brigade Al-Qassam, Marwan Isa, Kamis (30/1/2025).

    Adapun, ini adalah pertukaran tahap ketiga dalam kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza yang telah memasuki pekan kedua sejak pertama kali disepakati pada 19 Januari 2025 lalu.

    Di sisi lain, sebelumnya, militer Israel sempat mengumumkan bahwa Deif telah tewas dalam serangan yang dilakukan di wilayah Khan Younis Gaza pada 1 Agustus 2024 lalu.

    Pengumuman tersebut disampaikan saat itu sehati setelah membunuh pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang juga diumumkan oleh Korps Garda Revolusi Iran dan Hamas.

     “Tentara Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada tanggal 13 Juli 2024, jet tempur IDF menyerang di wilayah Khan Younis, dan usai adanya penilaian intelijen, dipastikan Deif tewas dalam serangan itu,” demikianm pernyataan resmi dari militer Israel, dikutip dari Reuters.

    Tak cuma Deif, serangan Israel itu juga mengakibatkan 90 orang tewas.

    Adapun cara Israel membunuh Deif dengan menjatuhkan bom seberat 900 kilogram ke tempat perlindungan pimpinan Al Qassam tersebut.

    Sebagai informasi, Israel telah menjadikan Deif sebagai salah satu target utama untuk dibunuh karena dianggap telah melakukan beberapa operasi serangan.

    Dikutip dari Aljazeera, Deif melakukan operasi dengan pimpinan Hamas, Yahya Sinwar, kata militer Israel.

    “Selama perang, ia mempimpin aktivitas Hamas di Jalur Gaza dengan mengeluarkan perintah dan instruksi kepada para anggota senior sayap militer Hamas, “ kata IDF.

    Kematian Deif Sempat Dibantah Hamas

    Di sisi lain, pasca-pengumuman dari Israel tersebut, Hamas sempat membantah bahwa Deif dibunuh oleh pasukan Zionis.

    Bantahan tersebut disampaikan oleh anggota Hamas, Izzat al-Rashq dalam sebuah postingan di Telegram.

    “Mengonfirmasi atau menyangkal kesyahidan salah satu pemimpin Wassam adalah masalah kepemimpinan Brigade Qassam dan kepemimpinan gerakan tersebut,” ujarnya dalam postingan tersebut pada 1 Agustus 2024 lalu, dikutip dari Aljazeera.

    Rashq mengatakan bahwa saat itu, tidak ada pernyataan resmi dari Al-Qassam terkait kematian Deif.

    “Kecuali jika salah satu dari mereka mengumumkan, tidak ada berita yang dipublikasikan di media atau oleh pihak lain yang dapat dikonfirmasi,” tegasnya.

    Dilansir The Guardian, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri atau Mohammad Deif merupakan salah satu pendiri Brigade Al Qassam.

    Dia lahir di kamp pengungsian Khan Younis pada tahun 1965.

    Kendati berlatarbelakang dari keluarga miskin, Deif merupakan sosok yang cerdas karena memiliki gelar sarjana sains dari Islamic University di Gaza.

    Pada tahun 1987, Deif pertama kali bergabung dengan Hamas ketika kelompok milisi tersebut tengah berjuang dalam pemberontakan Palestina pertama.

    Saat bergabung dengan Hamas, dia pernah ditangkap oleh Israel dan dijebloskan ke penjara selama 16 bulan.

    Setelah bebas, Deif ditunjuk menjadi pimpinan Brigade Al Qassam pada tahun 2002 setelah pemimpin sebelumnya yaitu Salah Shehadeh dibunuh oleh Israel.

    Deif memang dikenal sebagai sosok yang misterius karena jarang muncul ke publik.

    Adapun hal tersebut dibuktikan dengan hanya ada tiga gammbar yang menunjukkan sosoknya. Bahkan, dua gambar hanya menunjukkan dirinya menggunakan topeng serta satu gambar bayangannya.

    Dilansir Al-Mayadeen, Deif menjadi salah satu anggota dewan militer Hamas yang diduga menjadi dalang dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 silam.

    Kabar terakhir terkait Deif adalah dikeluarkannya surat perintah penangkapan dari ICC terhadapnya pada 21 November 2024 silam.

    Dikutip dari laman ICC, Deif diperintahkan untuk ditangkap oleh ICC bersama dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Surat perintah itu diterbitkan karena Deif, Netanyahu, dan Gallant dituduh telah melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan dalam konflik di Gaza.

    Sebenarnya, surat perintah penangkapan dari ICC juga ditujukan kepada dua pimpinan senior Hamas yaitu Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar.

    Namun, lantaran keduanya meninggal, maka surat tersebut ditarik.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Trump Minta CDC Segera Hentikan Komunikasi dan Kerja Sama dengan WHO

    Trump Minta CDC Segera Hentikan Komunikasi dan Kerja Sama dengan WHO

    Jakarta

    Staf di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah diperintahkan untuk berhenti berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Arahan tersebut dibuat sesuai dengan perintah eksekutif Presiden Donald Trump pada 20 Januari yang menarik AS dari WHO, menurut memo yang dikirim Minggu malam dari Wakil Direktur Kesehatan Global CDC Dr. John Nkengasong kepada pimpinan senior lembaga tersebut, yang salinannya diperoleh oleh CNN. Memo ini pertama kali dilaporkan oleh Associated Press.

    “Segera berlaku semua staf CDC yang terlibat dengan WHO melalui kelompok kerja teknis, pusat koordinasi, dewan penasihat, perjanjian kerja sama, atau cara lain – secara langsung atau virtual – harus menghentikan aktivitas mereka dan menunggu arahan lebih lanjut,” kata memo tersebut.

    AS adalah salah satu penyandang dana terbesar WHO, dan hukum federal mengharuskan pemberitahuan satu tahun sebelum dukungan AS untuk organisasi tersebut dapat ditarik.

    Perintah Trump mengklaim bahwa pemberitahuan penarikan yang sah diberikan selama masa jabatan pertamanya, pada tahun 2020, sehingga penarikan dapat segera terjadi.

    Gedung Putih, CDC, WHO, dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS tidak menanggapi permintaan komentar.

    “Langkah ini gegabah, pada dasarnya memerintahkan CDC untuk tidak bekerja sama dengan WHO untuk memadamkan api akan membuat warga Amerika jauh lebih rentan,” kata Dr. Lawrence Gostin, pakar kesehatan global di Universitas Georgetown yang mengelola pusat koordinasi WHO untuk hukum kesehatan nasional dan global, kepada CNN.

    Dengan merebaknya virus Marburg yang mematikan dan flu burung H5N1 yang menyebar pada hewan di seluruh dunia, katanya, kurangnya koordinasi internasional mengenai kesehatan masyarakat bisa menjadi berbahaya.

    Gostin mengatakan ia juga diberi tahu bahwa Trump telah memanggil kembali semua staf CDC yang diperbantukan ke kantor WHO di negara lain, sebuah langkah yang dijabarkan dalam perintah Trump pada 20 Januari.

    CDC memiliki staf di jaringan kantor internasional di lebih dari 60 negara. Kantor-kantor ini dapat membantu memberikan peringatan dini ketika ada wabah penyakit menular yang mengkhawatirkan.

    (kna/naf)

  • Sosok Pria China Misterius di Balik Kecanggihan DeepSeek

    Sosok Pria China Misterius di Balik Kecanggihan DeepSeek

    Beijing

    DeepSeek, startup AI yang menghebohkan dunia dengan DeepSeek R1, didirikan oleh pria berusia 39 tahun bernama Liang Wenfeng. Siapakah sosok yang sekarang menjadi terkenal ini?

    Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (30/1/2025) Liang cenderung tidak menonjolkan diri dan misterius. Dia baru mulai disorot pada 20 Januari 2025 silam ketika diminta berpidato dalam sebuah simposium tertutup yang dipimpin Perdana Menteri China, Li Qiang.

    Tak banyak yang diketahui soal dia. Tercatat, Liang hanya pernah dua kali diwawancarai oleh media China tahun silam dan di 2023. Karena dia diundang langsung oleh pejabat tinggi China, terindikasi bahwa DeepSeek memang dianggap istimewa di negara itu.

    Liang yang mendirikan DeepSeek di 2023, lahir di Guangdong dan belajar di Zhejiang, area pusat teknologi tinggi China seperti Alibaba. Pada tahun 2015, dia mendirikan perusahaan pengelolaan dana investasi bernama High Flyer Quantitive Investment Management.

    Mereka disebut mengumpulkan aset sampai USD 8 miliar yang di antaranya dipakai untuk mendanai riset AI di DeepSeek. Nah pada tahun 2022, High Flyer dilaporkan sudah punya 10 ribu unit chip GPU A100 dari Nvidia yang performanya tinggi.

    Chip tersebut dipakai untuk membuat dan menjalankan sistem AI. Kemudian, AS membatasi penjualan chip tersebut ke China. Diduga, DeepSeek mengkombinasikan chip tersebut dengan chip Nvidia lain yang lebih rendah kekuatannya.

    “Kami yakin kami ingin melakukannya (AI), bisa melakukannya, menjadi salah satu kandidat terbaik untuk itu dalam momen saat ini. Sekarang, belum ada raksasa teknologi atau startup yang sangat unggul (di bidang AI),” cetusnya dalam salah satu wawancara.

    “Orang-orang mungkin berpikir ada logika bisnis tersembunyi di balik hal ini (DeepSeek), tapi terutama dipicu oleh rasa ingin tahu,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Associated Press. Sejauh ini, DeepSeek tampaknya memang tak berpikir soal bisnis karena tersedia gratis.

    Ketika DeepSeek ditanya siapakah Liang Wenfeng, jawaban pertamanya adalah pengusaha China lain dengan nama yang sama. Saat ditanya lebih detail, DeepSeek tetap tidak menjawab dengan rinci. “Tidak ada informasi tersedia mengenai latar belakang Liang Wenfeng termasuk asalnya dan jejak pendidikannya,” jawab DeepSeek.

    Apapun itu, misi Liang tampaknya adalah terus mempercanggih AI agar China mampu memimpin. Setelah beberapa dekade bergantung pada inovasi dari negara barat, dia mengatakan bahwa China harus punya kontribusi sendiri.

    “AI China tidak bisa terus mengekor. Kita sering berkata ada gap satu atau dua tahun antara AI China dan Amerika Serikat, tapi perbedaan yang sesungguhnya adalah antara keaslian dan imitasi. Jika tidak berubah, China akan selalu hanya mengekor,” katanya.

    (fyk/fay)

  • Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Jakarta

    Kemunculan DeepSeek yang produk AI-nya mampu menandingi bahkan mengalahkan kompetitor asal Amerika Serikat menimbulkan kecurigaan di Negeri Paman Sam. Bahkan ada dugaan dari AS bahwa DeepSeek mencontek ChatGPT.

    David Sacks, penasihat AI Presiden Donald Trump, mencurigai hal itu walaupun tidak menunjukkan buktinya. Di sisi lain, ini tampaknya adalah bukti AS panik atas kemunculan DeepSeek.

    “Terdapat bukti substansial bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah mereka ‘menyuling’ pengetahuan dari model OpenAI. Dan saya tidak berpikir OpenAI sangat senang tentang hal ini,” cetusnya yang dikutip detikINET dari Associated Press, Kamis (30/1/2025).

    Kepada Financial Times, OpenAI mengaku menemukan bukti yang menghubungkan DeepSeek dengan metode ‘distilasi’, teknik yang umum digunakan oleh developer untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar dan canggih.

    “Kami tahu perusahaan berbasis di China dan perusahaan-perusahaan lainnya, terus menerus mencoba meniru model perusahaan AI terkemuka di AS,” kata OpenAI dalam pernyataan resminya tanpa menyebut perusahaan tertentu.

    Namun demikian, OpenAI sendiri juga tidak bebas dosa, di mana mereka dituding melanggar hak cipta dengan melatih AI memakai konten-konten dari media, penulis buku dan lainnya. Mereka telah digugat di pengadilan atas hal itu. “Melatih ChatGPT dengan konten Forbes atau New York Times juga pelanggaran,” kata Lutz Finger, seorang investor teknologi.

    Finger yang pernah bekerja di Google dan Linkedin menyatakan, meskipun memang DeepSeek menggunakan teknik untuk mengambil data dari OpenAI, sulit untuk menemukan buktinya karena mudah disamarkan untuk menghindari deteksi.

    Beberapa pihak di AS juga curiga dengan klaim DeepSeek bahwa model AI-nya dibuat hanya dengan biaya USD 6 juta. Sebagai perbandingan, GPT-4 dari OpenAI perlu biaya sampai USD 100 juta.

    “Masih pertanyaan terbuka apakah klaim DeepSeek itu benar. Komunitas AI akan mencari tahu dan menemukannya. Bisa saja mereka melatih modelnya dengan USD 6 juta. Tapi bisa juga bahwa itu adalah ongkos untuk memolesnya,” kata Pedro Domingos, professor emeritus Ilmu Komputer di University of Washington.

    (fyk/fay)

  • Benarkah AS Habiskan Rp812 Miliar untuk Sediakan Kond*m di Gaza?

    Benarkah AS Habiskan Rp812 Miliar untuk Sediakan Kond*m di Gaza?

    GELORA.CO  – Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah disorot karena Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengklaim AS mengirimkan dana $50 juta atau Rp812 miliar demi penyediaan kondom di Jalur Gaza.

    Klaim itu disampaikan Leavitt saat konferensi, Selasa (28/1/2025). Awalnya, dia menyebut AS memangkas hampir semua bantuan untuk negara lain, kecuali Israel dan Mesir.

    Menurut Leavitt, Kementerian Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dikepalai oleh Elon Musk menemukan data tentang alat kontrasepsi.

    “Bahwa ada sekitar $50 juta uang pajak yang dikeluarkan untuk mendanai kondom di Gaza,” katanya.

    “Tidak masuk akal, ini membuang-buang uang para pembayar pajak,” kata dia.

    Pernyataan Leavitt itu dibantah oleh Matthew Miller, mantan juru bicara Kementerian Luar negeri, melalui media sosial X.

    “Gedung Putih tak bisa membaca tabel sederhana tentang pengeluaran atau Gedung Putih sedang berbohong,” ujar Miller.

    Media AS meragukannya

    Media-media AS meragukan kebenaran klaim Leavitt tentang dana penyediaan kondom di Gaza.

    Kantor berita Associated Press menyebut tidak ada bukti nyata yang mendukung pernyataan itu.

    “Klaim: Pemerintah Trump menghentikan penyaluran dana $50 juta ke Gaza guna membeli kondom untuk Hamas,” kata media itu.

    “Faktanya: Sepertinya Trump dan juru bicaranya merujuk kepada dana hibah sebesar $102,2 yang diberikan USAID kepada kelompok yang disebut Korps Kesehatan Internasional untuk menyediakan layanan kesehatan dan penanganan trauma di Gaza.”

    Sementara itu, Kemenlu AS pada Rabu, menyebut penyaluran dana hibah itu merupakan contoh “pendanaan yang mengerikan” dan tidak sesuai kepentingan AS.

    Adapun sehari sebelumnya juru bicara Kemenlu AS, Tammy Bruce, mengatakan pihaknya telah mencegah keluarnya “dana $102 juta untuk pendanaan yang tidak dibenarkan kepada seorang kontraktor di Gaza, termasuk uang untuk kontrasepsi.”

    Menurut media itu, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk mendanai rumah sakit darurat, pusat penanganan trauma, dan tenaga kesehatan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

    “Ini termasuk air, sanitasi, layanan kebersihan, layanan sebelum bersalin dan setelah bersalin.”

    “Jika kondom termasuk bagian dari komponen kesehatan, kondom itu akan mencapai hampir setengah dari dana hibah itu.”

    Bantahan juga disampaikan oleh Presiden Pengungsi Internasional, Jeremy Konyndyk, yang mengawasi bantuan USAID untuk penanganan Covid-19 pada masa pemerintahan Presiden AS Joe Biden.  

    “USAID mendapatkan kondom dengan harga sekitar $0,05 per buah,” kata Konydyk.

    “$50 juta akan menjadi satu miliar kondom. Apa yang tengah terjadi di sini BUKANLAH satu miliar kondom untuk Gaza. Tampaknya yang terjadi di sini adalah orang-orang di DOGE tidak bisa membaca dokumen pemerintah.”

    Menurut laporan keuangan USAID tahun 2023 tentang pengiriman kondom dan alat kontrasepsi lainnya, Yordania menjadi satu-satunya negara Timur Tengah yang mendapatkan kiriman kontrasepsi oral dan suntik bernilai $45.680 untuk program pemerintah saja.

    Pengiriman itu juga merupakan yang pertama kali dilakukan USAID ke Timur Tengah sejak 2019.

    Dengan menyatakan lima alasannya, CNN turut meragukan klaim Gedung Putih tentang kondom.

    Pertama, Gedung Putih tidak memberikan bukti pendukung.

    Kedua, selama tiga tahun sebelumnya di bawah Biden, USAID tidak mengeluarkan dana untuk penyediaan kondom di seluruh Timur Tengah.

    Ketiga, total kondom yang disalurkan USAID ke seluruh dunia jauh di bawah angka $50 juta.

    Keempat, Kemenlu AS tidak mengulang-ulang klaim Leavitt.

    Kelima, para pakar sudah meragukan atau membantah klaim Leavitt