Perusahaan: Associated Press

  • Amazon Luncurkan Alexa Plus dengan AI yang Keunggulannya Lebih Canggih

    Amazon Luncurkan Alexa Plus dengan AI yang Keunggulannya Lebih Canggih

    Bisnis.com, JAKARTA – Amazon meluncurkan Alexa Plus, versi terbaru dari asisten suara Alexa yang didukung oleh teknologi AI generatif.

    Melansir dari The Verge, Kamis (27/2/2025) peluncuran ini menandai langkah Amazon untuk mengejar Google dengan Gemini miliknya.

    Alexa Plus berjanji untuk mengatasi banyak hambatan yang ada dalam interaksi dengan asisten suara, menjadikannya lebih cerdas dan fleksibel dalam membantu pengguna.

    Salah satu fitur utama Alexa Plus adalah kemampuannya untuk melakukan berbagai tugas kompleks. Pengguna dapat meminta Alexa untuk memesan bahan makanan, mengirim undangan acara ke teman-teman, serta mengingatkan detail pribadi seperti diet dan preferensi film. 

    Amazon menjelaskan bahwa Alexa Plus dirancang untuk lebih personal dan responsif terhadap kebutuhan penggunanya.

    Untuk akses ke Alexa Plus, pengguna dikenakan biaya US$19,99 per bulan, atau gratis bagi anggota Amazon Prime yang sudah berlangganan dengann biaya US$14,99 per bulan atau US$139 per tahun. 

    Selain itu, pengguna juga mendapatkan akses ke situs web Alexa untuk “pekerjaan format panjang”, serta aplikasi Alexa baru yang dibuat khusus untuk berinteraksi dengan asisten AI ini.

    Alexa Plus tersedia untuk berbagai perangkat Echo, termasuk Echo Show 8, 10, 15, dan 21. Pengguna yang masih berada dalam tahap akses awal dapat menggunakannya tanpa biaya tambahan, dengan peluncuran resmi dimulai bulan depan.

    Fitur lainnya mencakup kemampuan Alexa Plus untuk melakukan percakapan lebih alami dengan tetap menggunakan kata “Alexa” sebagai kata bangunannya. 

    Dengan kemampuan penglihatan, Alexa Plus dapat mengambil gambar dan menganalisis gambar tersebut, serta memberikan informasi dari berbagai sumber seperti Yelp dan berita lokal. 

    Alexa juga dapat membantu merencanakan perjalanan atau memesan reservasi makan malam. Selain itu, Alexa Plus memungkinkan kontrol lebih lanjut atas perangkat rumah pintar, menciptakan rutinitas otomatis, dan membantu menemukan musik berdasarkan deskripsi yang lebih kabur.

    Dalam demo, Alexa Plus bahkan menunjukkan kemampuan untuk memahami konteks, seperti mengetahui apakah seseorang baru saja membawa anjing jalan-jalan dengan memanfaatkan kamera rumah pintar. 

    Amazon juga menampilkan potensi Alexa Plus dalam menghasilkan cerita dan seni AI, berkat penggunaan model bahasa besar (LLM) yang terkenal.

    Keunggulan Alexa Plus terletak pada penggunaan model Amazon Nova yang unik, selain model dari mitra seperti Anthropic, untuk memilih model terbaik yang sesuai dengan tugas yang diberikan. 

    Alexa Plus juga memperoleh data dari berbagai mitra seperti The Associated Press, Politico, The Washington Post, dan Reuters, yang memperkaya jawabannya dalam topik-topik seperti pasar keuangan dan olahraga.

    Dengan fitur baru ini, Alexa Plus tidak hanya sekadar asisten rumah pintar, tetapi juga dapat melakukan banyak tugas canggih yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh versi Alexa yang lebih lama. 

    Ke depannya, Alexa Plus berpotensi untuk terus berkembang, menawarkan pengalaman yang semakin canggih bagi para penggunanya.

  • AS dan Rusia akan Bertemu Lagi di Istanbul, Bahas Apa? – Halaman all

    AS dan Rusia akan Bertemu Lagi di Istanbul, Bahas Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov telah mengonfirmasi bahwa diplomat Rusia dan Amerika Serikat akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi di Istanbul pada hari Kamis (27/2/2025), besok.

    Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan diplomatik antara kedua negara, khususnya terkait dengan cara kerja kedutaan besar mereka.

    Sejak menjabat bulan lalu, Presiden AS Donald Trump telah mengubah arah kebijakan luar negeri AS.

    Ia telah menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dan memulai kembali pembicaraan tingkat tinggi dengan Moskow, yang merupakan yang pertama dalam lebih dari tiga tahun.

    Fokus Pertemuan Diplomatik

    Lavrov mengatakan pembicaraan akan difokuskan pada penciptaan kondisi yang lebih baik bagi diplomat Rusia di AS dan mitranya di Rusia, setelah serangkaian pertikaian mengenai tingkat staf dan properti kedutaan. 

    Ia menyalahkan situasi ini pada pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden.

    “Para diplomat tingkat tinggi dan pakar kami akan bertemu dan mempertimbangkan masalah sistemik yang telah terakumulasi sebagai akibat dari aktivitas ilegal pemerintahan sebelumnya yang menciptakan hambatan buatan bagi aktivitas kedutaan Rusia.”

    “Tentu saja, kami membalasnya dan juga menciptakan kondisi yang tidak nyaman bagi aktivitas kedutaan Amerika di Moskow,” kata Lavrov, dikutip dari The Guardian.

    Pertemuan ini juga akan membahas penyelesaian masalah diplomatik yang telah berlangsung lama, termasuk pengusiran staf kedutaan dari masing-masing negara selama pemerintahan Biden. 

    Langkah ini diharapkan Lavrov dapat menjadi titik balik dalam hubungan bilateral yang lebih baik antara kedua negara.

    Pendekatan Baru dalam Hubungan Rusia-AS

    Sebelumnya, Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah bertemu pada 18 Februari di Riyadh, ibu kota Arab Saudi. 

    Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk memulai pembicaraan terkait perang Ukraina, meskipun tanpa melibatkan Kyiv, dikutip dari Al-Arabiya.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio setelah pertemuan tersebut mengatakan kepada The Associated Press bahwa kedua pihak telah menetapkan tiga tujuan utama.

    Salah satunya adalah membentuk tim tingkat tinggi untuk mendukung perundingan damai Ukraina.

    Kedua tujuan lainnya adalah staf di kedutaan masing-masing dipulihkan kembali, kerja sama ekonomi akan berjalan lagi.

    Meski telah ada kesepakatan tersebut, Rubio menjelaskan bahwa ini barulah awal proses yang panjang dari upaya perdamaian mereka.

    Rubio menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk dapat mencapai tiga tujuan utama di atas.

    Setelah Rubio, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memberikan tanggapannya terkait pertemuan Washington-Moskow ini.

    Menurut Lavrov, pertemuan AS-Rusia ini merupakan pertemuan penting yang membicarakan banyak hal bermanfaat.

    “Kami tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mendengar satu sama lain,” kata Lavrov kepada wartawan.

    Kesepakatan ini menandai pergeseran signifikan dari kebijakan pemerintahan Biden yang sebelumnya berupaya mengisolasi Moskow. 

    Sejak saat itu, hubungan antara Rusia dan AS terlihat semakin dekat, dengan menyingkirkan peran Ukraina dalam diskusi mereka.

    Di sisi lain, Amerika Serikat mengambil langkah mengejutkan pada Senin lalu dengan berpihak pada Rusia dalam dua pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

    Langkah ini dipandang sebagai upaya Washington untuk menghindari kecaman lebih lanjut terhadap invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun.

    Lavrov mengatakan kemajuan dalam hubungan diplomatik sejak Donald Trump kembali ke Gedung Putih menunjukkan “seberapa cepat dan efektifnya kita dapat bergerak.

    Ia berharap dengan adanya pertemuan di Istanbul ini, hubungan antara Rusia dan AS dapat semakin membaik, serta memberikan dampak positif bagi stabilitas geopolitik global.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Amerika Serikat dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • Dunia Hari Ini: Kereta Berisi Ribuan Sepatu Nike Dirampok di Amerika Serikat

    Dunia Hari Ini: Kereta Berisi Ribuan Sepatu Nike Dirampok di Amerika Serikat

    Anda sedang menyimak Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah berita utama dari sejumlah negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Kami awali informasi yang pertama dari Amerika Serikat.

    Sepatu Nike senilai $2 juta dicuri dari kereta

    Perampokan terjadi di kereta barang yang melintasi gurun California dan Arizona, dan mengangkut lebih dari 2.000 sepatu Nike.

    Menurut dokumen pengadilan, sebagian besar sepatu tersebut adalah sepatu Nigel Sylvester x Air Jordan 4, dengan harga $225 (Rp3,6 juta) per pasang dan belum dijual untuk umum hingga 14 Maret.

    Sebelas orang didakwa memiliki atau menerima barang curian dari kiriman tersebut, mereka ditangkap dengan bantuan alat pelacak yang ditempatkan di beberapa kotak sepatu,

    Ini adalah perampokan yang terbaru dari setidaknya 10 serangkaian perampokan yang menargetkan kereta api di daerah terpencil Gurun Mojave yang terjadi sejak Maret 2024.

    Pemerintah Malaysia luncurkan pencarian baru MH370

    Pencarian baru diluncurkan setelah lebih dari satu dekade pesawat Malaysia Airlines hilang, yang juga menjadi misteri terbesar dalam industri penerbangan.

    Selasa kemarin, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan perusahaan eksplorasi maritim Ocean Infinity akan melanjutkan perburuan pesawat yang hilang itu.

    Ia mengatakan kepada wartawan jika rincian kontrak antara Malaysia dan perusahaan itu masih dalam tahap finalisasi, tetapi menyambut baik “sikap proaktif Ocean Infinity untuk mengerahkan kapal-kapal mereka”mencari pesawat yang hilang pada Maret 2014.

    Anthony juga menambahkan belum ada pembicaraan terkait berapa lama pencarian akan berlangsung, serta tidak memberikan rincian kapan tepatnya upaya pencarian akan dilakukan.

    Penyakit misterius menewaskan lebih dari 50 orang

    Wabah penyakit misterius dimulai pada akhir Januari lalu di Republik Demokratik Kongo, dengan 419 kasus yang sudah, termasuk 53 kematian.

    Dalam sebagian besar kasus, interval antara timbulnya gejala dan kematian adalah 48 jam.

    “Itu benar-benar mengkhawatirkan,” kata Serge Ngalebato, direktur medis Rumah Sakit Bikoro di pusat pemantauan regional.

    Kantor WHO di Afrika mengatakan wabah pertama di kota Boloko dimulai setelah tiga anak memakan kelelawar dan meninggal dalam waktu 48 jam setelah mengalami gejala demam berdarah.

    Kantor berita Associated Press melaporkan tentang kekhawatiran penyakit yang menular dari hewan ke manusia di tempat-tempat yang banyak memakan hewan liar.

    Galatasaray menuduh Jose Mourinho membuat ‘pernyataan rasis’

    Klub sepak bola Turki Galatasaray menuduh Jose Mourinho membuat “pernyataan rasis” dan mengatakan akan memulai proses pidana terhadap manajer Fenerbahce atas komentarnya setelah hasil imbang 0-0 Super Liga mereka.

    Meskipun tidak jelas pernyataan mana yang dimaksud Turki, Jose mengatakan bangku cadangan tim tuan rumah “melompat-lompat seperti monyet”.

    Pertandingan hari Senin (24/02) lalu dipimpin oleh wasit asal Slovenia, Slavko Vincic, setelah kedua klub meminta wasit asing untuk memimpin pertandingan.

    Di X, Turki mengatakan Jose “terus-menerus mengeluarkan pernyataan yang merendahkan yang ditujukan kepada orang-orang Turki” sejak mengambil perannya di liga tersebut.

    “Dengan ini kami secara resmi menyatakan niat kami untuk memulai proses pidana terkait pernyataan rasis yang dibuat oleh Jose Mourinho, dan karenanya akan mengajukan pengaduan resmi kepada UEFA dan FIFA.”

  • Kian Brutal di Tepi Barat, Pasukan Israel Ledakkan Pintu-Pintu Masjid Saat Menyerbu Nablus – Halaman all

    Kian Brutal di Tepi Barat, Pasukan Israel Ledakkan Pintu-Pintu Masjid Saat Menyerbu Nablus – Halaman all

    Kian Brutal di Tepi Barat, Pasukan Israel Ledakkan Pintu-Pintu Masjid Saat Menyerbu Nablus

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel (IDF) dilaporkan meledakkan pintu-pintu sebuah masjid di Nablus dalam sebuah penyerbuan di Tepi Barat

    “Pasukan Israel telah menyerbu Masjid Imam Ali di kota Nablus, Tepi Barat utara, dan menyita rekaman kamera pengawas yang terpasang di sana,” tulis laporan PressTV, dikutip Selasa (25/2/2025).

    Dalam agresi militer yang kian brutal tersebut, laporan tersebut juga mengatakan kalau tentara pendudukan meledakkan pintu-pintu masjid yang berada di Jalan al-Mamoun.

    Pasukan IDF juga melakukan penyerbuan ke wilayah utara Nablus dan mengepung sebuah rumah di kota Zababdeh, tenggara Jenin, Tepi Barat.

    Juga pada Selasa, Faisal Salama, kepala Komite Rakyat untuk Layanan Kamp Tulkarm, mengatakan pasukan Israel telah secara paksa merelokasi lebih dari 12.000 penduduk kamp pengungsi selama bulan lalu.

    Pasukan Israel juga menghancurkan 40 bangunan tempat tinggal serta 300 toko.

    “Israel “berusaha – sebagaimana yang jelas – untuk mencapai tujuan politik dan media … dengan mengosongkannya (kamp pengungsi) dari penduduknya, … menghancurkan dan membakar sebanyak mungkin rumah, dan menghilangkan layanan dasar,” tulis laporan tersebut

    Militer Israel melancarkan serangan terhadap Tepi Barat yang diduduki pada 21 Januari, dengan klaim bahwa serangan itu menargetkan pejuang perlawanan dari Batalyon Jenin.

    Israel telah meningkatkan kekerasan di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, ketika melancarkan perang genosida di Jalur Gaza. Sejak saat itu, pasukan rezim telah menewaskan sedikitnya 923 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

    Pada hari Senin, tentara pendudukan menyerbu kota Tulkarm, serta kota Yatma, Beit Ummar, Kafil Haris, Qabatiya, dan Ni’lin, serta desa Marka dan Wadi al-Far’a. Serangan lainnya menargetkan kamp Fawwar, Jalazone, dan Tulkarm.

    Tangkap 365 Warga Palestina dari Tulkarem, Jenin, Tepi Barat Sejak Januari

    Dalam agresi brutal bertajuk ‘Operasi Tembok Besi tersebut, Militer Israel menangkap sedikitnya 365 warga Palestina dari provinsi Jenin dan Tulkarem sejak dimulainya serangannya di Tepi Barat utara pada 21 Januari, Anadolu Agency melaporkan.

    “Israel terus meningkatkan operasi penangkapan dan investigasi di tempat, khususnya di provinsi Jenin dan kamp pengungsi, serta di Tulkarem dan kamp-kampnya, sejak dimulainya agresi saat ini,” kata Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.

    Kelompok tersebut menggambarkan operasi Israel sebagai “perpanjangan dari kebijakan penangkapan sistematis, yang telah meningkat intensitasnya sejak perang genosida.”

    Pernyataan tersebut mencatat bahwa operasi penangkapan yang sedang berlangsung dan meningkat disertai dengan “eksekusi cepat, penembakan langsung atau ancaman penembakan, serta pemukulan parah dan investigasi di tempat yang memengaruhi ratusan orang.”

    Sementara itu, militer Israel telah menangkap warga Palestina sebagai sandera dengan mengepung rumah-rumah dengan barak militer. Militer menargetkan rumah-rumah lain untuk dihancurkan, dinamit, dan dibakar, selain penghancuran infrastruktur yang disengaja, menurut masyarakat.

    Dikatakan juga bahwa Israel telah menangkap hampir 14.500 warga negara dari Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.

    Tentara Israel telah melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak 21 Januari, menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina dan membuat ribuan orang mengungsi.

    Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, tempat sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.

    LAWAN AGRESI – Para petempur dari faksi-faksi milisi perlawanan Palestina dari Brigade Al Qassam, Brigade Al-Quds, dan Brigade Al Aqsa di Tepi Barat. (khaberni)

    Melawan, Brigade Al-Quds Lukai Sejumlah Pasukan IDF

    Agresi IDF di Tepi Barat ini mendapat perlawanan dari faksi-faksi milisi perlawanan Palestina.

    Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds terlibat pertempuran dengan Pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat.

    Dalam pernyataan yang diunggah di Telegram, Brigade Al-Quds mengumumkan mereka sukses menargetkan tentara Israel dengan alat peledak yang sudah dipasang di lingkungan Silat al-Harithiya, Jenin.

    Setelah serangan tersebut, para petempur terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di daerah yang sama.

    Al-Quds mengklaim beberapa tentara Israel terluka dalam insiden tersebut.

    Operasi itu terjadi di waktu yang sama ketika Israel menggerakkan tank-tank dan kendaraan militer berat ke wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

    Selain pertempuran di Jenin, pasukan Israel dilaporkan menyerang Kota Burqin, sebelah barat Jenin, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur kota.

    Rekaman yang dirilis Jaringan Berita Quds dan Pusat Informasi Palestina menunjukkan kehancuran di persimpangan jalan utama akibat operasi Israel menggunakan alat berat pada malam hari.

    Alat-alat itu terlihat menggali jalan di Bundaran al-Abarah, yang mengakibatkan tumpukan besar tanah dan menghentikan akses ke persimpangan tersebut.

    Beberapa lokasi yang menjadi target serangan termasuk Kota Hebron, kamp pengungsi Nur Shams yang terletak di sebelah timur Tulkarem, serta lingkungan Beitunia di kota Ramallah.

    Selain Silat al-Harithiya di utara Ramallah, pasukan Israel juga melakukan penggerebekan di Kota Kobar, Silwad, serta menyerbu Kota Qabatiya di selatan Jenin, yang menyebabkan penghancuran lebih lanjut pada infrastruktur di sana.

    Kelompok Hamas mengutuk keras ekspansi operasi militer Israel di provinsi Jenin dan wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

    Hamas menyebut tindakan ini sebagai bagian dari niat kolonial Israel untuk mencaplok wilayah tersebut secara de jure.

    Perkembangan Terkini

    Berikut ini ringkasan perkembangan terkini perang Israel-Hamas.

    Mesir dan Qatar Desak Israel Bebaskan Sandera

    Mesir dan Qatar mendesak Israel untuk membebaskan para tahanan, The Associated Press melaporkan.

    Sementara Masyarakat Tahanan Palestina menuduh Israel melakukan “terorisme negara terhadap para tahanan dan keluarga mereka”.

    Netanyahu Bersiap Lanjutkan Pertempuran

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukan Israel untuk meningkatkan “kesiapan operasional”.

    Ia mengatakan pasukannya siap melanjutkan pertempuran “kapan saja”, karena gencatan senjata Gaza berada di ujung tanduk.

    Tank-tank Israel memasuki wilayah Tepi Barat yang diduduki untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.

    Pemakaman Hassan Nasrallah

    Ratusan ribu orang menghadiri pemakaman mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah di Beirut.

    Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel pada September 2024.

     

  • Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus masih dalam keadaan kritis sejak 14 Februari 2025 lalu.

    Kantor Pers Tahta Suci melaporkan bahwa kondisi Paus Fransiskus di hari kesepuluh perawatan di rumah sakit masih kritis.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak kemarin malam, ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut,” tulis Vatikan, dikutip dari Vatican News.

    Paus yang berusia 88 tahun itu saat ini telah menerima dua unit sel darah merah dengan efek menguntungkan dan kadar hemoglobinnya meningkat.

    Namun, lanjut kantor tersebut, beberapa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan dan dini.

    “Bapa Suci tetap waspada dan berorientasi dengan baik.”

    “Kompleksitas situasi klinis dan waktu yang dibutuhkan agar perawatan farmakologis menunjukkan hasil mengharuskan prognosis tetap dijaga,” terang Vatikan.

    Meski dalam keadaan kritis, Paus Fransiskus masih mengikuti Misa Kudus bersama dengan para perawat.

    “Pagi ini, di apartemen lantai sepuluh, ia mengikuti Misa Kudus bersama dengan mereka yang telah merawatnya selama hari-hari dirawat di rumah sakit,” ungkap pernyataan itu.

    Sebelumnya pada hari Minggu, Vatikan mengatakan Fransiskus telah menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang tenang di rumah sakit.

    Vatikan mengatakan Paus Fransiskus akan tetap berada di rumah sakit setelah didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan tidak menyampaikan doa Angelus mingguan pada hari Minggu – untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun masa kepausannya.

    Paus mengatakan perawatannya terus berlanjut dan berterima kasih kepada staf medis atas dedikasi mereka dalam teks khotbah hari Minggu, yang dikirimkan kepada pers sebelumnya.

    Kondisi Paus Fransiskus tampak membaik pada awal minggu ini, dan Vatikan menggambarkannya sebagai respons “positif” terhadap perawatan medis untuk pneumonia pada hari Kamis.

    Dr. Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology, yang mengkhususkan diri dalam bedah ginjal, mengatakan kepada CNN bahwa orang tidak perlu khawatir dengan pembaruan terkini Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus.

    “Saya tidak menganggapnya sesuatu yang signifikan, tetapi kami dapat melihat kondisinya masih cukup kritis,” kata Brahmbhatt.

    “Ginjal itu sendiri adalah organ yang sangat rapuh tetapi juga sangat tangguh,” lanjutnya.

    Ia mengatakan bahwa pada orang dewasa yang lebih tua, “infeksi dapat memburuk dengan cepat jika respons imun tubuh meningkat secara berlebihan—yang kita sebut sepsis”.

    Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat merusak banyak organ, termasuk ginjal, imbuh Brahmbhatt.

    “Dalam kasus Paus Fransiskus, hal itu terlihat sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal bisa bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau bisa juga permanen,” katanya.

    Paus Sakit, Siapa yang Memimpin Vatikan?

    Meskipun Vatikan memiliki hukum dan ritual terperinci untuk memastikan pengalihan kekuasaan saat seorang paus meninggal atau mengundurkan diri, hukum dan ritual tersebut tidak berlaku jika paus sakit atau bahkan tidak sadarkan diri.

    Dan tidak ada norma khusus yang menguraikan apa yang terjadi pada kepemimpinan Gereja Katolik jika seorang paus benar-benar tidak mampu menjalankan tugasnya.

    Hasilnya, meskipun Paus Fransiskus masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena infeksi paru-paru yang kompleks, ia masih seorang Paus dan memegang kendali penuh.

    Namun, perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit menimbulkan pertanyaan yang jelas tentang apa yang terjadi jika ia kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama, atau apakah ia akan mengikuti jejak Paus Benediktus XVI dan mengundurkan diri jika ia tidak mampu memimpin.

    Usia dan penyakitnya yang berkepanjangan telah membangkitkan kembali minat tentang bagaimana kekuasaan kepausan dijalankan di Tahta Suci, bagaimana kekuasaan itu dialihkan dan dalam keadaan apa.

    Dan hal itu menunjukkan celah legislatif yang saat ini ada dalam apa yang harus dilakukan jika seorang paus sakit parah sehingga ia tidak dapat memerintah.

    Dikutip dari Time, Paus Fransiskus mungkin yang bertanggung jawab, tetapi ia sudah mendelegasikan pengelolaan Vatikan dan gereja sehari-hari kepada sebuah tim pejabat yang beroperasi baik ia berada di Istana Apostolik atau tidak, dan baik ia sadar atau tidak.

    Hukum kanon memang memiliki ketentuan mengenai kapan seorang uskup jatuh sakit dan tidak dapat menjalankan keuskupannya, tetapi tidak ada ketentuan untuk seorang paus.

    Kanon 412 menyatakan bahwa keuskupan dapat dinyatakan “terhambat” jika uskupnya — karena “ditawan, dibuang, diasingkan, atau tidak mampu” — tidak dapat memenuhi fungsi pastoralnya.

    Dalam kasus seperti itu, pengelolaan keuskupan sehari-hari dialihkan ke uskup pembantu, vikaris jenderal, atau orang lain.

    Meskipun Fransiskus adalah uskup Roma, tidak ada ketentuan eksplisit yang berlaku bagi Paus jika ia juga menjadi “terhalang”.

    Kanon 335 menyatakan secara sederhana bahwa ketika Tahta Suci “kosong atau sepenuhnya terhalang”, tidak ada yang dapat diubah dalam tata kelola gereja.

    Namun, tidak disebutkan apa artinya bagi Tahta Suci untuk “sepenuhnya terhalang” atau ketentuan apa yang mungkin berlaku jika memang demikian.

    Pada tahun 2021, sekelompok ahli hukum kanon mulai mengusulkan norma-norma untuk mengisi kesenjangan legislatif tersebut.

    Mereka membuat inisiatif pengumpulan dana kanonik untuk menyusun hukum gereja baru yang mengatur jabatan paus yang sudah pensiun serta norma-norma yang akan diterapkan ketika paus tidak dapat memerintah, baik untuk sementara maupun selamanya.

    Norma yang diusulkan menjelaskan bahwa, dengan kemajuan medis, sangat mungkin suatu saat nanti seorang paus akan hidup tetapi tidak dapat memerintah.

    Norma ini menyatakan bahwa gereja harus menyediakan deklarasi “tahta yang sepenuhnya terhalang” dan pengalihan kekuasaan demi kesatuannya sendiri.

    Berdasarkan norma yang diusulkan, tata kelola gereja universal akan diserahkan kepada Dewan Kardinal.

    Jika terjadi hambatan sementara, mereka akan menunjuk sebuah komisi untuk mengatur, dengan pemeriksaan medis berkala setiap enam bulan untuk menentukan status paus.

    “Pada awalnya, kelompok promotor dituduh secara tidak bijaksana memilih topik yang terlalu sensitif dan kontroversial,” kata salah satu koordinator, pengacara kanon Geraldina Boni.

    Namun kemudian, “terbentuklah konsensus yang luas,” katanya kepada The Associated Press.

    Bahkan pengacara kanon Fransiskus sendiri, Kardinal Gianfranco Ghirlanda, mengakui beberapa jenis norma diperlukan jika Paus “tidak dapat disembuhkan, dan tidak dapat dipulihkan lagi, kehilangan kesadaran atau kemampuan untuk melakukan tindakan manusia”.

    “Masalahnya adalah, siapa yang menyatakan bahwa Paus berada dalam situasi di mana ia tidak dapat memerintah?” ungkapnya kepada harian Italia Il Giornale pada tahun 2022.

    Ghirlanda sebagian besar mendukung gagasan inisiatif penggalangan dana tersebut, dengan mengusulkan pembentukan komite yang terdiri dari para ahli medis untuk menentukan apakah kondisi Paus tidak dapat disembuhkan.

    Jika mereka mengonfirmasi hal itu, para kardinal yang bermarkas di Roma akan dipanggil untuk menyatakan bahwa Paus tidak dapat memerintah, yang akan memicu konklaf. (*)

  • Hamas Kecam Penundaan Pembebasan 620 Tahanan Palestina oleh Israel – Halaman all

    Hamas Kecam Penundaan Pembebasan 620 Tahanan Palestina oleh Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas mengecam keputusan Israel yang menunda pembebasan 620 tahanan Palestina pada Minggu, 23 Februari 2025.

    Penundaan ini dianggap sebagai upaya Israel untuk menghindari kewajiban berdasarkan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

    Hamas membantah klaim Israel yang menyatakan bahwa upacara penyerahan sandera adalah memalukan.

    El Rashq, juru bicara Hamas, menegaskan bahwa upacara tersebut tidak mencerminkan penghinaan, melainkan perlakuan manusiawi terhadap para sandera.

    “Penghinaan yang sebenarnya adalah apa yang dialami para tahanan Palestina selama proses pembebasan,” ujarnya.

    Hamas mengungkapkan bahwa para tahanan Palestina sering kali diikat dan ditutup matanya, serta diancam untuk tidak merayakan pembebasan mereka.

    “Kondisi ini adalah contoh nyata dari penghinaan yang mereka terima dari otoritas Israel,” tambahnya.

    Israel sebelumnya mengumumkan penundaan pembebasan 620 tahanan Palestina hingga Hamas memenuhi persyaratan tertentu.

    Pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebutkan bahwa Israel menunggu kepastian pembebasan sandera berikutnya sebelum melanjutkan rencana pembebasan.

    Penundaan ini terjadi setelah enam sandera Israel berhasil dibebaskan pada Sabtu, 22 Februari 2025, sebagai bagian dari pertukaran yang diatur dalam gencatan senjata.

    Pembebasan ini seharusnya menjadi yang terbesar dalam satu hari selama fase pertama gencatan senjata.

    Dampak Penundaan

    Penundaan pembebasan tahanan Palestina ini menimbulkan keraguan mengenai masa depan gencatan senjata.

    Komisi Otoritas Palestina untuk urusan tahanan mengonfirmasi bahwa penundaan tersebut akan berlangsung hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Video dari Associated Press menunjukkan keluarga tahanan yang menunggu di luar ruangan dalam cuaca dingin, tampak kecewa dan beberapa di antaranya terlihat menangis.

    Lima dari enam sandera yang dibebaskan pada hari Sabtu dikawal oleh militan bertopeng, tindakan yang mendapat kritik dari PBB dan Palang Merah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Malaysia Bangun Data Center, Ahli Wanti-wanti

    Malaysia Bangun Data Center, Ahli Wanti-wanti

    Jakarta

    Data center raksasa dibangun di Johor, Malaysia. Namun, ahli mengingatkan bahwa ada harga yang harus dibayar dari pembangunan tersebut.

    Dari Associated Press, provinsi ini memiliki setidaknya 1,6 gigawatt pusat data (dari hampir tidak ada) pada tahun 2019. Ini menjadikannya menjadi pasar data center dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan April.

    Data center adalah bangunan besar tanpa jendela yang dipenuhi rak-rak komputer yang membutuhkan banyak listrik. Untuk mencegah panas berlebih, pusat-pusat tersebut mengandalkan sistem pendingin udara yang boros energi dengan menggunakan air yang dipompa.

    Semakin banyak digunakan oleh perusahaan teknologi untuk menjalankan sistem kecerdasan buatan, permintaan daya dari fasilitas masa depan di Malaysia dapat meningkat hingga lebih dari 5 gigawatt pada tahun 2035, menurut para peneliti di Kenanga Investment Bank Malaysia. Ini lebih dari setengah dari seluruh kapasitas terbarukan Malaysia pada tahun 2023.

    Lebih dari 95% energi yang tersedia untuk Malaysia pada tahun 2022 berasal dari bahan bakar fosil, menurut Badan Energi Internasional. Negara ini sekarang menjadi pengekspor gas alam cair terbesar kelima secara global.

    Dengan proyek-proyek terbarukan yang direncanakan, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan pada bulan September bahwa Malaysia akan surplus energi untuk mendukung proyek-proyek besar dan terus mengekspor.

    Menjelang naik kelas jadi negara maju, industri Malaysia pernah menyusut pada akhir tahun 1990-an setelah krisis keuangan Asia. Sejak itu, industri itu terpuruk dalam perangkap pendapatan menengah. Pemerintah berharap pusat data akan memodernisasi ekonominya dan secara tidak langsung menciptakan ribuan pekerjaan bergaji tinggi.

    Namun, para ahli khawatir bahwa Malaysia, dan negara-negara lain seperti Vietnam, Indonesia, serta India yang bersaing untuk mendapatkan investasi miliaran dolar dari raksasa teknologi, mungkin bakal melebih-lebihkan kemampuan transformatif pusat data. Mereka seakan abai bahwa pembangunan data center juga harus dibayar dengan harga yang mahal.

    Data center menghabiskan lahan, air, dan listrik. Dia juga menciptakan lebih sedikit lapangan pekerjaan daripada yang dijanjikan. Sebagian besar pusat data menyediakan 30 hingga 50 lapangan pekerjaan tetap, sementara yang lebih besar menciptakan paling banyak 200 lapangan pekerjaan, menurut sebuah laporan oleh lembaga nirlaba Amerika Good Jobs First.

    Ditambah dengan peningkatan pesat dalam penggunaan listrik dan air, beberapa ahli seperti Sofia Scasserra, yang meneliti ekonomi digital di lembaga pemikir Transnational Institute yang berbasis di Amsterdam, mengatakan bahwa perusahaan teknologi yang mengeksploitasi sumber daya di negara-negara miskin sambil mengekstraksi data dari populasi mereka untuk menjadi kaya sama saja dengan ‘kolonialisme digital’.

    Ia membandingkan ekstraksi data dengan penambangan perak di Bolivia, yang memperkaya Spanyol kolonial tetapi tidak meninggalkan apa pun untuk Amerika Latin.

    “Mereka mengekstraksi data dengan cara yang sama. Data bahkan tidak meninggalkan (pajak),” ujarnya.

    Saat ini, kecerdasan buatan mendorong keinginan untuk membangun lebih banyak data center. Apalagi perusahaan teknologi mencari lokasi yang lebih besar dan lebih murah di seluruh dunia sebagai bagian dari ‘strategi global’, kata Rangu Salgame, ketua dan CEO Princeton Digital Group Singapura. Dia saat ini sedang membangun lokasi berkapasitas 170 megawatt di Johor.

    Pusat data yang lebih besar dari 40 megawatt biasanya membutuhkan lahan seluas tujuh lapangan sepak bola. Daya ini cukup untuk 36.000 rumah di Amerika, menurut penyedia layanan pusat data Stream Data Centers.

    Membangun pusat data di negara-negara kaya seperti AS membutuhkan biaya yang mahal, yang seiring waktu telah membangun lebih banyak pusat data daripada negara lain mana pun, tetapi harga tanahnya mahal. Malaysia adalah negara yang memiliki tanah yang murah, kelebihan kapasitas daya, dan insentif pajak.

    Negara ini merupakan pasar data center dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik pada paruh pertama tahun 2024, menurut perusahaan real estat global Cushman and Wakefield. Hal ini menjadikan Malaysia sebagai pasar data center terbesar kedelapan dalam hal operasi dan terbesar kelima setelah China, India, Jepang, dan Australia jika memperhitungkan proyek-proyek yang sudah berjalan.

    Secara global, Malaysia berada di peringkat ke-14 dalam hal kapasitas operasional. Angka ini masih lebih kecil dari Frankfurt, London, Amsterdam, Paris, dan Dublin, tetapi negara ini telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu dari 10 pasar teratas dalam lima hingga tujuh tahun, menurut Pritesh Swamy, yang mengepalai penelitian pusat data di Asia untuk perusahaan real estat Cushman & Wakefield.

    “Kita berbicara tentang kawasan yang benar-benar tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi di belahan dunia mana pun,” kata Salgame.

    Salgame berharap data center Malaysia dapat mempercepat pertumbuhan energi bersih. Dan para ahli seperti Putra Adhiguna dari lembaga pemikir Energy Shift Institute yang berbasis di Jakarta sepakat bahwa ini dapat terjadi, tetapi memperingatkan bahwa besarnya volume permintaan masa depan yang tidak terduga mempersulit transisi.

    (ask/ask)

  • Perang Saudara Menggila-Ubah Negara Ini Jadi ‘Neraka’, PBB Teriak!

    Perang Saudara Menggila-Ubah Negara Ini Jadi ‘Neraka’, PBB Teriak!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pejabat tinggi PBB memperingatkan bahwa serangan pemberontak yang didukung Rwanda di Kongo timur dapat mengancam perdamaian di wilayah Afrika yang lebih luas dan makin banyak memakan korban. Hal ini disampaikan mereka dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB lalu.

    “Sangat penting bagi dewan ini untuk mengambil langkah-langkah yang mendesak dan tegas untuk mencegah perang regional yang lebih luas,” kata Bintou Keita, utusan khusus PBB untuk Kongo pada Rabu (19/2/2025), seperti dikutip The Associated Press.

    Huang Xia, utusan khusus PBB untuk wilayah Danau Besar Afrika, yang meliputi Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda juga buka suara. Ia menyebut pengambilalihan kota-kota besar di Kongo timur oleh kelompok pemberontak M23 dalam beberapa minggu terakhir dan pernyataan oleh pihak-pihak penting menunjukkan “risiko terjadinya konflik regional lebih nyata saat ini daripada sebelumnya”.

    Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas De Riviere mendesak dewan untuk segera mengadopsi rancangan resolusi yang diedarkan oleh negaranya dua minggu lalu. Rancangan tersebut menegaskan kembali dukungan terhadap integritas dan kedaulatan wilayah Kongo, mendesak diakhirinya serangan M23 dan penarikan pasukan Rwanda, dan menyerukan dimulainya kembali perundingan dengan segera.

    “Risiko perang regional meningkat setiap hari,” katanya.

    M23 adalah yang paling menonjol dari lebih dari 100 kelompok bersenjata yang bersaing untuk menguasai kekayaan mineral senilai triliunan dolar di Kongo timur. Wilayah ini kaya akan emas dan coltan, mineral utama yang digunakan dalam barang elektronik konsumen seperti laptop dan telepon pintar.

    Menurut para ahli PBB, para pemberontak didukung oleh sekitar 4.000 tentara dari negara tetangga Rwanda, dan terkadang telah bersumpah untuk berbaris hingga ke ibu kota Kongo, Kinshasa, yang berjarak lebih dari 1.000 mil.

    Dalam serangan kilat selama tiga minggu, M23 menguasai kota utama Kongo timur, Goma, dan merebut kota terbesar kedua, Bukavu, pada hari Minggu.

    Keita, yang juga mengepalai misi penjaga perdamaian PBB di Kongo, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa sejak saat itu, M23 terus maju, merebut kota Kamanyola di persimpangan tiga perbatasan, yakni Kongo, Rwanda, dan Burundi.

    Menteri Luar Negeri Kongo Thérèse Kayikwamba Wagner menuntut Dewan Keamanan untuk memerintahkan penarikan segera pasukan Rwanda.

    “Pasukan ini telah menginjak-injak hukum internasional, mendatangkan kematian dan kehancuran, serta melanggar kedaulatan kami,” katanya.

    Duta Besar Rwanda untuk PBB Ernest Rwamucyo mengatakan “kepemimpinan Afrika harus mendorong penyelesaian konflik ini” serta mengkritik presiden Kongo karena mencari sanksi terhadap negaranya dari pemerintah Barat.

    Pada tahap ini, PBB tidak mengetahui agenda M23, niat para pendukungnya, atau sejauh mana mereka akan bertindak dan mengapa, kata Huang, utusan PBB untuk Great Lakes.

    “Situasi ini harus dihentikan sebelum kita melihat pemicu perang regional yang meluas, yang konsekuensinya akan sangat menghancurkan dan merusak upaya selama dekade terakhir untuk membawa stabilitas ke wilayah Afrika Tengah,” kata Huang.

    Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan ini meluncurkan sebuah komisi yang akan menyelidiki kekejaman, termasuk tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan yang mirip dengan “eksekusi singkat” oleh kedua belah pihak.

    (luc/luc)

  • Trump Ingin Ambil Alih Gaza-Pindahkan Warganya, Apa Rencana Dunia Arab?

    Trump Ingin Ambil Alih Gaza-Pindahkan Warganya, Apa Rencana Dunia Arab?

    Kairo

    Mesir dan sejumlah negara di Arab sedang menyusun rencana membangun kembali Gaza untuk memastikan warga Palestina tetap berada di wilayah tersebut tanpa harus mengungsi. Langkah itu merupakan respons terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin memindahkan warga Palestina.

    Dalam usulannya, Mesir dan sejumlah negara Arab juga berencana membangun mekanisme pemerintahan di Jalur Gaza tanpa keterlibatan Hamas.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar warga Palestina dipindah ke Mesir, Yordania, dan kemungkinan negara lain.

    Dia juga berniat mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera of The Middle East” atau kawasan pesisir yang indah di Timur Tengah.

    Kantor berita Reuters melaporkan bahwa setidaknya empat proposal sudah dirancang mengenai Gaza.

    Namun proposal yang dibuat Mesir saat ini tampaknya menjadi acuan bagi upaya dunia Arab dalam menawarkan alternatif terhadap rencana Trump.

    Seorang perempuan menjemur pakaian di rumahnya yang hancur di Kota Gaza, 17 Februari 2025 (Getty Images)

    Menurut sumber BBC, Kairo hampir menyelesaikan rincian teknis rencana tersebut yang mencakup pembersihan puing-puing dan pembangunan kembali di Gaza.

    Mereka juga mempersiapkan rencana bagaimana warga Palestina akan hidup selama periode ini dan mekanisme pemerintahan setelah perang.

    Namun, masa depan gencatan bersenjata di Gaza, khususnya Hamas dan Jihad Islam, masih dalam diskusi.

    Mesir mengatakan rencana tersebut akan dibicarakan dengan pemerintah AS.

    Baca juga:

    Tapi, sumber di Mesir mengatakan kapada BBC bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa akan berperan dalam rencana tersebut.

    Mesir sedang berkonsultasi dengan sejumlah negara Arab, termasuk Yordania dan Arab Saudi, mengenai rincian rencana tersebut sebagai persiapan pertemuan regional di Riyadh pada Kamis (21/02), yang diperkirakan akan melibatkan Otoritas Palestina.

    Pertemuan ini akan disusul dengan konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat di Kairo, Mesir, yang semula dijadwalkan pada 27 Februari, namun akhirnya ditunda karena alasan logistik dan hingga kini belum jelas kapan pertemuan itu akan digelar.

    Bagaimana rencana ini akan berjalan tanpa pemindahan massal?

    Warga Palestina kembali ke rumah-rumah mereka di Gaza bagian utara pada Januari (Reuters)

    Sebuah sumber di Mesir mengatakan kepada BBC bahwa negara-negara Arab mulai mempersiapkan rencana rekonstruksi Gaza yang melibatkan negara-negara Eropa.

    Sumber tersebut menambahkan bahwa rencana Mesir terutama difokuskan pada pembangunan kembali Gaza dan pembagian Jalur Gaza menjadi tiga zona kemanusiaan.

    Masing-masing zona terdiri dari 20 kamp untuk hunian warga yang menyediakan kebutuhan dasar seperti air dan listrik.

    Dalam rencana itu, puluhan ribu rumah mobil dan bangunan tenda akan ditempatkan di kawasan aman selama enam bulan, bersamaan dengan pemindahan puing-puing akibat perang.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Namun, saat ini hal tersebut tidak diperbolehkan oleh Israel selama tahap awal gencatan senjata.

    Rencana tersebut juga akan menekankan perlunya mengizinkan pasokan bahan bakar dan bahan rekonstruksi masuk ke Gaza secara teratur.

    Menurut rencana Mesir, rekonstruksi akan didanai oleh donor Arab dan internasional. Rencananya sekitar 50 perusahaan multinasional di bidang konstruksi bakal menyediakan unit perumahan dalam waktu 18 bulan di tiga zona Gaza yang diusulkan.

    Pendanaan rekonstruksi akan dikelola oleh sebuah komite yang terdiri dari perwakilan Arab dan internasional.

    Proposal tersebut juga mencakup pembentukan zona penyangga dan penghalang untuk menghalau penggalian terowongan di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.

    Tingkat kerusakan di sebuah lingkungan di Gaza difoto pada Februari (EPA)

    Sejumlah besar truk yang membawa rumah kontainer dan peralatan konstruksi berat yang dikirim dari Mesir ke Gaza menunggu di sisi perbatasan Mesir (Getty)

    Selain itu, proposal itu mencakup pembersihan puing-puing dan pembangunan di 20 area perumahan sementara di bagian utara, tengah, dan selatan Jalur Gaza.

    Dr Tarek al-Nabarawi, presiden Egyptian Engineers Syndicate, mengatakan kepada BBC bahwa rencana tersebut dapat memakan waktu tiga hingga lima tahun mengingat jumlah dana yang diperlukan dan banyaknya pihak yang terlibat.

    Namun, pada hari Sabtu (15/02) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia tidak akan mengizinkan rumah mobil dan peralatan konstruksi memasuki Jalur Gaza.

    Dia beralasan itu karena masalah keamanan, meskipun hal ini merupakan ketentuan dari perjanjian gencatan senjata baru-baru ini.

    Baca juga:Bagaimana masa depan Hamas?

    Sumber di Mesir mengatakan kepada BBC bahwa topik paling penting dan belum terselesaikan adalah masa depan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Jalur Gaza.

    Sumber tersebut menjelaskan bahwa salah satu usulan Kairo melibatkan pelucutan senjata kelompok-kelompok ini setelah negara Palestina dideklarasikan di dalam perbatasan sebelum Perang Enam Hari.

    Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota di negara tersebut dan akan ada zona penyangga yang lokasinya belum ditentukan untuk meyakinkan Israel bahwa tidak akan ada ancaman yang berasal dari Gaza.

    Sementara itu, usulan tersebut juga melibatkan pembentukan komite Palestina untuk memerintah Gaza tanpa partisipasi Hamas.

    BBC

    Pasukan dari negara-negara Arab dan internasional akan membantu komite tersebut untuk sementara waktu dalam mengelola Jalur Gaza.

    Hamas sebelumnya menyatakan bersedia menyerahkan pemerintahan Gaza kepada komite nasional tetapi ingin berperan dalam memilih anggotanya dan tidak memperbolehkan pengerahan pasukan darat apa pun tanpa persetujuannya.

    Sumber di Mesir tersebut juga menekankan bahwa negara-negara Arab akan mendukung Otoritas Palestina dalam melatih personelnya dan bekerja sama dengan Uni Eropa.

    Bagaimana dengan rencana Trump?

    Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyatakan rencananya untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza.

    Ia kerap menjustifikasi hal ini sebagai peluang untuk mengubah Gaza menjadi kawasan investasi wisata untuk keuntungan warga Palestina sendiri, mengingat mereka tidak akan lagi hidup di tengah puing-puing.

    Trump bahkan mengancam akan menghentikan bantuan ke Mesir dan Yordania jika mereka tidak menerima warga Palestina.

    Baca juga:

    Salah satu mantan editor Associated Press Timur Tengah di Kairo, Dan Perry, menulis dalam sebuah artikel untuk koran Israel, Jerusalem Post, bahwa rencana Trump merelokasi warga Palestina dari Gaza adalah untuk menekan negara-negara Arab dan warga Palestina di Gaza agar menyingkirkan Hamas dari kekuasaan.

    Hal ini juga ditujukan untuk menghentikan dukungan finansial bagi Hamas dari negara-negara Arab, khususnya Qatar.

    Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (Reuters)

    Dalam sebuah pertemuan Trump dan Raja Abdullah II dari Yordania yang digelar baru-baru ini digelar di Washington, Raja Abdullah menegaskan kepada Trump bahwa dia lebih memilih Palestina tetap berada di Gaza selama proses rekonstruksi, menurut juru bicara presiden AS, Caroline Levitt.

    Namun secara resmi, Trump lebih memilih merelokasi warga Palestina keluar dari Gaza.

    Perry meyakini Trump mungkin setuju agar warga Palestina tetap tinggal di Gaza dengan imbalan miliaran dolar untuk pembangunan kembali Gaza dan penyingkiran Hamas.

    Perry menambahkan bahwa pemerintahan sipil teknokrat dapat dibentuk di Gaza, yang terkait dengan Otoritas Palestina di Tepi Barat bekerja sama dengan Mesir dan negara-negara Teluk.

    Apa pengaruh dunia Arab terhadap Trump?

    Dr Mubarak Al-Ati, seorang analis politik Saudi, meyakini bahwa keterlibatan AS akan mempertimbangkan kepentingan yang besar di kawasan tersebut, khususnya di Arab Saudi dan Mesir.

    Ia menambahkan bahwa hubungan pribadi antara para penguasa Mesir, AS, dan Arab Saudi akan memungkinkan mereka menemukan titik temu, khususnya kunjungan Trump mendatang ke Arab Saudi, yang akan membentuk hubungan Arab-Amerika di masa mendatang.

    Sementara Dr Hassan Mneimneh, analis politik dari Washington, meyakini jika Trump memangkas bantuan militer dan ekonomi ke Mesir dan Yordania sebagai tanggapan atas rencana Arab, negara-negara ini harus menanggapinya.

    Baca juga:

    Misalnya, Riyadh harus menghentikan investasinya di AS sehingga membuka pintu bagi keterlibatan ekonomi dengan China, Rusia, Uni Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.

    Al-Ati menyoroti bahwa tawaran normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel, yang menarik bagi AS, sebenarnya merupakan taktik negosiasi Riyadh untuk mendorong terwujudnya negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967.

    Sumber Mesir yang tidak disebutkan namanya mencatat bahwa sindiran Kairo baru-baru ini untuk membatalkan perjanjian damai Camp David dengan Israel, yang ditandatangani pada tahun 1979, juga bisa efektif melawan Washington jika Trump menolak rencana Arab apa pun di masa depan.

    Lihat juga Video Trump Mau Ambil Alih Gaza, Liga Arab: Siklus Baru Konflik Intens Arab-Israel

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Fakta Baru Perundingan AS-Rusia: Trump Sindir Zelensky-Perang Usai?

    Fakta Baru Perundingan AS-Rusia: Trump Sindir Zelensky-Perang Usai?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia mengadakan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (18/2/2025). Pertemuan ini dilakukan saat hubungan antara Washington dan Moskow memanas lantaran serangan Rusia ke wilayah tetangganya, Ukraina, di mana AS mendukung Kyiv dalam perang tersebut.

    Dalam pertemuan tersebut, Rusia dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov dan Penasihat Utama Kebijakan Luar Negeri, Yuri Ushakov. Di sisi lain, AS diwakili Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz.

    Kemudian, Saudi sebagai tuan rumah diwakili Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Turut mendampingi Pangeran Faisal adalah Penasihat Keamanan Nasional Saudi, Mosaad bin Mohammad Al Aiban.

    Pertemuan itu pun menghasilkan sejumlah kesepakatan. Meski begitu, belum ada tanda-tanda konkret bahwa dialog keduanya akan segera menghasilkan penghentian penuh perang di Ukraina.

    Berikut sejumlah hasil dan dinamika yang terjadi pasca pertemuan keduanya dikutip Associated Press dan Al Jazeera:

    1. Membangun kembali hubungan diplomatik yang rusak

    Hal pertama dalam daftar pencapaian kedua negara adalah kesepakatan untuk mengakhiri hubungan diplomatik yang telah memburuk. Lavrov mengatakan setelah pembicaraan hari Selasa bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mempercepat penunjukan duta besar baru.

    “Diplomat senior dari kedua negara akan segera bertemu untuk membahas hal-hal spesifik terkait dengan penghapusan hambatan buatan terhadap pekerjaan kedutaan besar AS dan Rusia serta misi lainnya,” ujarnya.

    Pemusnahan personel kedutaan besar AS dan Rusia dimulai jauh sebelum pasukan Rusia memasuki Ukraina pada tahun 2022, dimulai setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Hal itu dianggap ilegal oleh sebagian besar dunia selama pemerintahan Obama, yang memerintahkan beberapa kantor Rusia di AS untuk ditutup.

    Hal ini semakin memanas setelah peristiwa peracunan mata-mata Rusia yang diasingkan dan putrinya di Inggris pada tahun 2018, yang oleh otoritas Inggris disalahkan pada Rusia. Ini mengakibatkan pengusiran massal diplomat dan penutupan sejumlah konsulat di kedua negara dan Eropa.

    Ketika ditanya oleh The Associated Press apakah AS kini menganggap kasus-kasus tersebut telah selesai, Rubio menolak untuk menjawab tetapi mengatakan bahwa mustahil untuk mendapatkan perjanjian damai Ukraina tanpa keterlibatan diplomatik.

    “Saya tidak akan bernegosiasi atau membahas setiap elemen gangguan yang ada atau telah ada dalam hubungan diplomatik kita, mengenai mekanismenya,” katanya.

    “Mengakhiri konflik tidak dapat terjadi kecuali kita memiliki setidaknya beberapa kenormalan dalam cara misi diplomatik kita beroperasi di Moskow dan di Washington, D.C.”

    2. Negosiasi untuk mengakhiri konflik di Ukraina

    Kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja tingkat tinggi guna mulai menjajaki penyelesaian konflik melalui negosiasi. Belum jelas kapan kedua tim ini akan bertemu pertama kali, tetapi keduanya mengatakan akan segera bertemu.

    Mengenai konsesi yang mungkin perlu dibuat oleh semua pihak, penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, yang berpartisipasi dalam pembicaraan hari Selasa, mengatakan masalah wilayah dan jaminan keamanan akan menjadi salah satu pokok bahasan yang dibahas.

    Rubio mengatakan tim tingkat tinggi, termasuk para ahli yang mengetahui detail teknis, akan mulai bekerja sama dengan pihak Rusia mengenai “parameter seperti apa akhir dari konflik ini.”

    Mengenai isu utama misi penjaga perdamaian prospektif untuk memantau potensi gencatan senjata di Ukraina, diplomat tinggi Rusia mengatakan Moskow tidak akan menerima pasukan dari anggota NATO, mengulangi pernyataannya bahwa upaya Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Barat menimbulkan masalah keamanan besar.

    “Kami menjelaskan bahwa pengerahan pasukan dari negara-negara anggota NATO, bahkan jika mereka ditempatkan di bawah bendera Uni Eropa atau bendera nasional, tidak akan mengubah apa pun dan tentu saja tidak dapat diterima oleh kami,” kata Lavrov.

    3. Pengecualian Ukraina dan Eropa dari perundingan

    Baik Ukraina maupun negara-negara Eropa tidak diundang ke perundingan hari Selasa di Riyadh. Namun pejabat AS mengatakan tidak ada niat untuk mengecualikan mereka dari perundingan perdamaian jika perundingan itu dimulai dengan sungguh-sungguh.

    “Tidak ada yang dikesampingkan di sini,” kata Rubio. “Jelas, akan ada keterlibatan dan konsultasi dengan Ukraina, dengan mitra kami di Eropa dan negara-negara lain. Namun pada akhirnya, pihak Rusia akan sangat diperlukan dalam upaya ini.”

    4. Zelensky kesal

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky jelas kesal karena tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut. Ia bahkan menunda rencana untuk mengunjungi Arab Saudi pada hari Rabu untuk menghindari keterkaitan perjalanannya dengan perundingan AS-Rusia pada hari Selasa.

    Berbicara dari Ankara sebelumnya, Zelensky telah mengisyaratkan alasannya. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin memberikan “kesan yang salah”. Namun, pejabat Ukraina lain yang tidak disebutkan namanya, berbicara kepada kantor berita AFP bahwa Kyiv menuduh pemerintahan Presiden AS Donald Trump “memuaskan keinginan Putin” dengan mengadakan pertemuan tersebut tanpa pemimpin Eropa atau Ukraina.

    “Sejak awal, seluruh negosiasi ini tampaknya sangat berpihak pada Rusia. Bahkan, muncul pertanyaan apakah negosiasi ini harus disebut sebagai negosiasi atau dalam beberapa hal, serangkaian kapitulasi Amerika,” kata Nigel Gould-Davies, peneliti senior untuk Eurasia dan Rusia di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London dan mantan duta besar Inggris untuk Belarus.

    5. Kemungkinan pencabutan sanksi AS terhadap Rusia

    Ketika ditanya apakah AS dapat mencabut sanksi terhadap Moskow yang dijatuhkan selama masa jabatan Biden, Rubio menyatakan bahwa “untuk mengakhiri konflik apa pun, harus ada konsesi yang dibuat oleh semua pihak” dan “kami tidak akan menentukan sebelumnya apa saja konsesi tersebut.”

    Ketika ditanya apakah AS dapat secara resmi menghapus Lavrov dari daftar sanksinya, Rubio mengatakan bahwa “kami belum sampai pada tingkat pembicaraan itu.”

    6. Potensi kerja sama AS-Rusia

    Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia yang bergabung dengan delegasi Rusia di Riyadh, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan AS harus mengembangkan usaha patungan di bidang energi.

    “Kami membutuhkan proyek bersama, termasuk di Arktik dan wilayah lainnya,” katanya.

    Jika kedua belah pihak berhasil merundingkan akhir konflik Ukraina, Rubio mengatakan, hal itu dapat membuka “peluang luar biasa” untuk bermitra dengan Rusia “dalam berbagai isu yang diharapkan akan baik bagi dunia dan juga meningkatkan hubungan kita dalam jangka panjang.”

    7. Tetangga AS teriak

    Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang ‘kuat’ sebagai bagian dari kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang. Pasalnya, ia menyoroti langkah Rusia yang telah memotong batasan-batasan tertentu untuk menciptakan stabilitas kawasan.

    “Posisi Kanada adalah Ukraina harus ikut serta,” kata Joly dalam bahasa Prancis selama pengarahan virtual dengan wartawan.

    “Kami tahu betul bahwa Presiden (Rusia) Putin tidak memiliki batasan dan bahwa setelah Ukraina, serangan itu pasti dapat dilakukan terhadap wilayah NATO,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa penting bagi Kanada, AS, dan Eropa untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina.

    “Kami tidak ingin berada dalam situasi di mana pada dasarnya ada gencatan senjata, ada perdamaian yang tidak bertahan lama, dan pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina, mengatur ulang diri mereka, dan kembali menyerang Ukraina. Kami akan menemukan diri kami dalam situasi yang bahkan lebih berbahaya daripada saat ini,” tambah Joly.

    8. Trump sindir Zelensky

    Trump tidak menunjukkan kesabaran terhadap keberatan Ukraina karena dikecualikan dari perundingan di Arab Saudi. Ia berulang kali mengatakan bahwa para pemimpin Ukraina seharusnya tidak pernah membiarkan konflik dimulai, yang mengindikasikan bahwa Kyiv seharusnya bersedia memberikan konsesi kepada Rusia sebelum mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022.

    “Hari ini saya mendengar, ‘Oh, baiklah, kami tidak diundang.’ Ya, Anda sudah berada di sana selama tiga tahun. Anda seharusnya mengakhirinya tiga tahun lalu,” kata Trump kepada wartawan di kediamannya di Florida. “Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda bisa membuat kesepakatan.”

    (pgr/pgr)