Perusahaan: Associated Press

  • Putin Manfaatkan Perang Israel-Iran, Diam-Diam Habisi Wilayah Ukraina

    Putin Manfaatkan Perang Israel-Iran, Diam-Diam Habisi Wilayah Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah perhatian global yang sedang terpusat pada konflik Iran-Israel, Presiden Rusia Vladimir Putin diam-diam memanfaatkan celah geopolitik ini untuk memperkuat cengkeramannya atas Ukraina.

    Laporan medan perang menunjukkan Rusia telah merebut wilayah baru di Ukraina tengah dan meningkatkan konsentrasi pasukan di dekat Sumy, timur laut Ukraina.

    Menurut analisis AFP yang mengutip data Institut Studi Perang, pasukan Rusia merebut lebih banyak wilayah sepanjang Juni dibanding bulan-bulan sebelumnya sejak November lalu. Di saat bersamaan, Ukraina menghadapi salah satu serangan udara terbesar sejak awal invasi pada Februari 2022.

    “Putin mungkin melihat perhatian AS yang teralihkan ke Timur Tengah sebagai peluang untuk memperkuat posisi tawar,” ujar Amos Fox, pensiunan kolonel Angkatan Darat AS dan peneliti di Arizona State University, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (4/7/2025).

    “Ia bisa jadi sedang mengamankan wilayah-wilayah strategis untuk dijadikan alat tawar dalam negosiasi damai mendatang,” katanya.

    Meski kemajuan Rusia terkesan lambat, namun konsisten. Rencana damai Kremlin yang diumumkan tahun lalu masih belum berubah: Ukraina diminta menyerahkan wilayah-wilayah yang telah dianeksasi seperti Donetsk, Kherson, Luhansk, Zaporizhzhia, serta Krimea.

    Selain itu, Kyiv juga diharuskan membatalkan ambisi bergabung dengan NATO.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Moskow tetap berkomitmen terhadap tujuan tersebut. “Kami terbuka untuk solusi diplomatik, tapi tidak akan mengubah target inti kami,” kata Peskov dalam pernyataan tertulis.

    Analis menduga, dengan adanya usulan dari Presiden AS Donald Trump untuk membekukan garis depan sebagai dasar negosiasi, Moskow sedang mencoba memperluas kendali sebelum kesepakatan damai diraih.

    “Putin tampaknya ingin menambah wilayah yang nanti bisa dia tukar atau pertahankan dalam perundingan,” tambah Fox.

    Menurut Frederick Kagan dari American Enterprise Institute, kendati Rusia terus bergerak maju, kapasitasnya sangat terbatas.

    “Mereka bergerak hanya beberapa mil per minggu karena kekurangan kendaraan lapis baja dan serangan drone Ukraina,” ujarnya. “Dengan kecepatan seperti itu, butuh seabad bagi Rusia untuk menaklukkan seluruh Ukraina.”

    Namun Kagan juga memperingatkan bahwa Putin memiliki strategi jangka panjang, yakni mempertahankan tekanan sampai dukungan Barat terhadap Ukraina melemah.

    “Jika Ukraina runtuh secara perlahan, maka dia akan menang, tidak peduli berapa lama itu memakan waktu,” katanya.

    Sementara itu, koneksi antara konflik di Ukraina dan Timur Tengah makin nyata. Rusia memperkuat aliansinya dengan Iran, mitra utama dalam hal drone kamikaze Shahed yang digunakan dalam serangan terhadap Ukraina.

    Ketegangan di Iran pun berdampak langsung pada bantuan militer ke Ukraina. Pentagon bahkan mengalihkan sebagian sistem anti-drone dari Ukraina ke Timur Tengah untuk mengantisipasi eskalasi.

    “Kami mengutamakan kepentingan strategis AS secara menyeluruh,” ujar juru bicara Gedung Putih Anna Kelly kepada The Associated Press. “Kekuatan militer AS tetap tidak tertandingi, tanyakan saja pada Iran.”

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Heboh RUU ‘Big Beautiful’ Trump, Apa Dampaknya Bagi Rakyat AS?

    Heboh RUU ‘Big Beautiful’ Trump, Apa Dampaknya Bagi Rakyat AS?

    Jakarta

    Rancangan Undang-Undang (RUU) besar yang dijuluki “One Big Beautiful Bill Act” telah disahkan oleh Senat Amerika Serikat (AS). Kini, RUU tersebut hanya perlu disetujui oleh DPR yang dikuasai Partai Republik agar bisa ditandatangani oleh Presiden Donald Trump menjadi undang-undang. Ini menjadi momen penting bagi Trump, yang selama ini terus mendesak partainya untuk meloloskan RUU ini.

    Jika berhasil, ini akan menjadi pencapaian legislatif besar dan kemenangan politik bagi masa jabatan kedua Trump yang sejauh ini lebih banyak diwarnai oleh penerbitan perintah eksekutif, instruksi presiden yang memiliki kekuatan hukum tanpa perlu persetujuan Kongres.

    RUU ini akan membiayai sebagian besar janji kampanye Trump, termasuk pemotongan pajak dan peningkatan anggaran untuk pertahanan serta pengendalian imigrasi.

    “Secara politik, saya pikir ini adalah kemenangan bagi Donald Trump, dia bisa menunjukkan menunjukkan bahwa agendanya berhasil diwujudkan dalam bentuk undang-undang,” kata Steven Webster, ilmuwan politik di Indiana University di Bloomington.

    Trump menargetkan agar DPR meloloskan RUU ini sebelum 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS. Namun, masih ada tantangan dari internal Partai Republik sendiri.

    “Sebagian anggota menolak karena ada pemotongan program kesehatan dan jaring pengaman sosial bagi warga Amerika,” kata pengamat politik dari George Washington University, Peter Loge.

    “Yang lain tidak menyukai undang-undang tersebut karena dapat secara signifikan menambah jumlah utang AS. Ini sangat berisiko.”

    Aturan dalam “One Big Beautiful Bill Act”

    RUU ini mencakup perpaduan antara pemotongan pajak individu dan bisnis, penambahan dana besar-besaran untuk pengawasan imigrasi, peningkatan belanja militer, dan peningkatan insentif bahan bakar fosil.

    Kemudian, juga ada perubahan syarat kelayakan program kesehatan dan sosial, serta penghentian secara bertahap sejumlah inisiatif transisi iklim yang sebelumnya diusulkan oleh mantan Presiden Joe Biden.

    Seperti dugaan, pihak yang diuntungkan adalah mereka yang menjadi penyokong kebijakan-kebijakan slogan “America First” yang digaungkan Trump.

    Dana sebesar 178 miliar dolar AS (sekitar Rp2,848 kuadriliun) akan dialokasikan untuk program-program yang bertujuan membatasi imigrasi. Ini termasuk ide Trump untuk melanjutkan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, serta pendanaan personel dan perlengkapan polisi perbatasan, penuntutan kasus imigrasi, penahanan, dan investigasi kriminal.

    Sekitar 153 miliar dolar AS (sekitar Rp2,448 kuadriliun) akan digunakan untuk sektor pertahanan, termasuk pembangunan kapal, sistem pertahanan rudal, senjata nuklir, dan dukungan militer di wilayah perbatasan.

    Setelah berjanji untuk mengintensifkan pengeboran minyak lewat slogan “drill, baby, drill” saat kampanye dan pidato kemenangannya, RUU ini juga akan memberikan insentif untuk eksplorasi dan ekspor gas alam. Di saat yang sama, RUU ini menghentikan sejumlah insentif dan keringanan untuk kendaraan listrik, energi bersih, dan program pengurangan emisi.

    Selain itu, RUU ini juga mencakup soal pemotongan pajak sebesar 4,5 triliun dolar AS (setara Rp72 kuadriliun) untuk perorangan dan bisnis, termasuk janji Trump untuk menghentikan pajak atas uang tip dan lembur.

    “Tidak ada hal yang mengejutkan dari isi RUU ini,” kata Peter Loge, “RUU ini menjanjikan pengeluaran besar untuk menangani isu imigrasi di AS, termasuk memperkuat sistem imigrasi dan melacak hingga mendeportasi orang-orang yang berada di AS tanpa izin resmi. Isu ini secara umum cukup populer di kalangan masyarakat.”

    RUU luar biasa, tapi tidak semua menganggapnya indah

    Meskipun lolos di Senat, RUU ini menghadapi kritik tajam, terutama dari kalangan konservatif fiskal yang khawatir soal utang negara. Diperkirakan RUU ini akan menambah $3,4 triliun (sekitar Rp55 kuadriliun) ke utang nasional dalam 10 tahun ke depan.

    Persoalan utang ini tidak hanya menjadi kekhawatiran di Capitol, tapi juga di lingkungan luar, termasuk eks sekutu Trump, Elon Musk.

    Sebelum RUU ini diloloskan oleh Senat, Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia sekaligus penyumbang terbesar kampanye Trump telah mengancam akan mencalonkan kandidat tandingan dalam pemilu selanjutnya melawan Partai Republik, yang berstatus mendukung RUU tersebut. Bahkan, Musk juga berencana mendirikan ‘Partai Amerika’ sebagai bentuk perlawanan.

    “Saya rasa partai akan kesulitan untuk menjelaskan penambahan 3,5 triliun dolar AS ke dalam utang nasional AS sejalan dengan tujuan mereka untuk menata keuangan negara,” kata Steven Webster.

    Di kalangan masyarakat, RUU ini tidak populer

    Berdasarkan hasil jajak pendapat Universitas Quinnipiac pada pertengahan Juni 2025, sebanyak 53% orang Amerika Serikat mendukung RUU tersebut dan 27% tidak mendukungnya, sementara sisanya tidak berpendapat. Hanya dua pertiga pemilih Partai Republik yang mendukung.

    Para pengamat yang diwawancarai DW mengatakan bahwa ketika isi RUU dijelaskan kepada para pemilih secara terperinci, termasuk para anggota Partai Republik, jumlah dukungannya menurun.

    Perubahan program kesehatan dan sosial mungkin berdampak besar

    Perubahan syarat kelayakan, terutama program layanan kesehatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yakni Medicaid dan SNAP, diperkirakan akan menyebabkan jutaan orang kehilangan akses atas asuransi kesehatan pada tahun 2034. Hal itu dipaparkan oleh pihak independen, Congressional Budget Office (Kantor Anggaran Kongres).

    Secara keseluruhan, lebih dari 1 triliun dolar AS (setara Rp16 kuadriliun) telah dipangkas dari anggaran program kesehatan.

    “Sekitar 17 juta orang akan kehilangan perlindungan asuransi kesehatan,” kata Elisabeth Wright Burak, seorang peneliti senior pada lembaga riset independen di Georgetown University Center for Children and Families.

    “Bahkan jika ada semacam pajak atau manfaat lainnya, jika Anda kehilangan perlindungan asuransi kesehatan atau Anda kehilangan bantuan nutrisi, itu akan merugikan secara pribadi.”

    Dampak ini juga bisa dirasakan oleh para pendukung utama Trump, termasuk para buruh AS yang telah memberikan suaranya untuk Trump dalam beberapa dekade terakhir.

    Meskipun banyak perubahan program kesehatan yang dilakukan Trump dengan alasan “penipuan dan penyalahgunaan besar-besaran” dalam sistem kesehatan publik AS, para ahli berpendapat bahwa rencana yang diklaim sebagai upaya pemangkasan ini justru menyasar bagian penting dari layanan, bukan hanya soal kelebihan anggaran.

    “Bukan hanya pemborosan dalam Medicaid,” kaya Wright Burak. “Sebetulnya memang ada hal-hal yang bisa diperbaiki, tapi sebagian besar dana sudah digunakan langsung untuk layanan kesehatan.”

    Trump diperkirakan akan terlibat langsung dalam negosiasi akhir dengan anggota DPR dari Partai Republik.

    Menurut laporan dari kantor berita Associated Press, Trump telah bertemu dengan kelompok moderat Partai Republik dan dijadwalkan bertemu dengan kelompok konservatif dalam waktu dekat.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Muhammad Hanafi

    Editor: Hani Anggraini

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Iran Setujui Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB

    Presiden Iran Setujui Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang (UU) yang menangguhkan atau menghentikan sementara kerja sama dengan badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyusul serangan Israel yang dibantu Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir negara tersebut.

    Teheran sebelumnya menuduh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawasan nuklir PBB, bungkam selama serangan menargetkan fasilitas nuklir Iran berlangsung beberapa waktu lalu.

    “Masoud Pezeshkian telah memberlakukan secara resmi undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional,” demikian dilaporkan televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (2/7/2025).

    Persetujuan akhir dari Pezeshkian ini diberikan setelah pekan lalu, mayoritas anggota parlemen Iran meloloskan undang-undang yang mengatur penghentian sementara atau penangguhan kerja sama dengan IAEA, setelah perang berkecamuk selama 12 hari dengan Israel.

    Perang yang menggemparkan dunia itu melibatkan serangan oleh Tel Aviv, dan sekutu dekatnya, AS, terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Teheran.

    Hasil pemungutan suara atau voting yang digelar parlemen Iran pada Rabu (25/6) lalu menunjukkan sebanyak 221 anggota — dari total 290 anggota parlemen — mendukung penangguhan kerja sama dengan IAEA, dengan satu suara abstain dan tidak ada suara yang menentang.

    “Badan Energi Atom Internasional, yang menolak untuk mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, telah mempertaruhkan kredibilitas internasional mereka,” sebut ketua parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, dalam pernyataannya pada saat itu.

    Ghalibaf mengatakan “Organisasi Energi Atom Iran akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga keamanan fasilitas nuklir terjamin”.

    Setelah diloloskan oleh parlemen, undang-undang itu juga mendapatkan persetujuan dari pengawas konstitusional Iran.

    Diperlukan persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, badan yang berwenang untuk memeriksa dan mengawasi penerapan undang-undang, untuk bisa menerapkan undang-undang tersebut secara resmi.

    Meskipun dewan itu belum merilis pernyataan publik, namun seperti dilansir Associated Press, mengingat Pezeshkian merupakan kepala dari dewan keamanan nasional tersebut, maka perintah yang diberikannya mengisyaratkan undang-undang tersebut akan diterapkan.

    Implikasi dari penangguhan kerja sama ini bagi IAEA masih belum jelas. Sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari badan pengawas nuklir PBB yang telah sejak lama memantau program nuklir Iran tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Jakarta

    Warga Gaza, Palestina, terus mengalami penderitaan akibat serangan bertubi-tubi dari Israel. Kini muncul dugaan Israel sengaja mencampur narkoba ke dalam kantong tepung bantuan yang didistribusikan kepada penduduk Gaza yang terdampak perang.

    Seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif. Hal itu disebut menandai kejahatan baru yang menargetkan kesehatan warga sipil dan tatanan masyarakat di Gaza.

    “Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.

    Sementara itu, Omar Hamad, seorang apoteker dan penulis dari daerah kantong yang dikepung itu, mengatakan bahwa Israel dilaporkan telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.

    “Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya,” katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk berhati-hati, memeriksa makanan yang berasal dari ‘perangkap maut yang disebut pusat bantuan AS-Israel’ dan segera melaporkan zat asing apa pun.

    Diketahui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel benar-benar menghentikan pasokan ke wilayah Palestina yang diduduki selama lebih dari dua bulan, yang memicu peringatan akan terjadinya kelaparan massal.

    Tentara Israel Diperintah Tembak Warga Gaza

    Sementara itu, surat kabar Israel, Haaretz, sebelumnya melaporkan tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, bahwa komandan militer mereka telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Saksi-saksi mata warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut. Menanggapi artikel Haaretz, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

    Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang “tembakan yang disengaja terhadap warga sipil.”

    PBB pada minggu ini mengutuk ‘persenjataan makanan’ Israel di Gaza, sebuah kejahatan perang, dan mendesak militer Israel untuk ‘berhenti menembaki orang-orang yang mencoba mendapatkan makanan;.

    Berdasarkan data PBB, lebih dari 410 warga Palestina telah tewas dan sedikitnya 3.000 orang terluka karena militer Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mencapai titik distribusi bantuan atau mereka yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

    “Orang-orang yang putus asa dan lapar di Gaza terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau berisiko dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan,” kata kantor hak asasi manusia PBB dalam catatan tertulis yang diberikan sebelum pengarahan pada hari Selasa.

    (knv/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4
                    
                        Kapal Kargo Besar Tenggelam Bawa 3.000 Kendaraan Baru, 800 Mobil Listrik
                        Internasional

    4 Kapal Kargo Besar Tenggelam Bawa 3.000 Kendaraan Baru, 800 Mobil Listrik Internasional

    Kapal Kargo Besar Tenggelam Bawa 3.000 Kendaraan Baru, 800 Mobil Listrik
    Tim Redaksi
    ADAK, KOMPAS.com
    – 
    Kapal
    kargo
    Morning Midas
    yang mengangkut sekitar 3.000 unit kendaraan baru menuju Meksiko, dilaporkan tenggelam di Samudra Pasifik pada Senin (23/6/2025).
    Kapal tersebut sebelumnya mengalami kebakaran pada 3 Juni 2025 dan akhirnya ditinggalkan awak
    kapal
    .
    Insiden tenggelamnya terjadi di perairan internasional, sekitar 770 kilometer dari daratan terdekat di Kepulauan Aleut, Alaska. Informasi ini dikonfirmasi oleh perusahaan pengelola kapal, Zodiac Maritime, yang berbasis di London.
    Sebagai informasi, Morning Midas dibangun pada 2006 dan berlayar di bawah bendera Liberia. Kapal ini bertolak dari Yantai, China, pada 26 Mei 2025 menuju Pelabuhan Lazaro Cárdenas, Meksiko.
    “Kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran, diperparah oleh cuaca buruk dan masuknya air menyebabkan Morning Midas tenggelam pada 23 Juni sekitar pukul 16.35 waktu setempat di perairan sedalam sekitar 5.000 meter dan berjarak 360 mil laut dari daratan,” tulis Zodiac Maritime dalam pernyataan resminya, dikutip dari
    LiveMint
    .
    Dalam laporan
    LiveMint
    , disebutkan bahwa dari total 3.000 kendaraan yang diangkut, sekitar 800 di antaranya merupakan kendaraan listrik (
    electric vehicle
    /EV).
    Namun, hingga saat ini belum ada kepastian apakah seluruh kendaraan, termasuk mobil listrik, ikut tenggelam bersama kapal atau ada yang berhasil diselamatkan. Hal tersebut disampaikan oleh laporan terpisah dari
    CNN
    .
    Kepulan asap besar kali pertama terlihat dari buritan kapal, tepat di dek yang memuat kendaraan listrik. Hal ini diungkap oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) dan pihak Zodiac Maritime.
    Diketahui, mobil listrik dilengkapi baterai lithium-ion yang berisiko terbakar bila mengalami kerusakan atau suhu berlebih (
    overheat
    ), meskipun umumnya aman.
    Kebakaran kapal terjadi pada 3 Juni 2025, sekitar 490 kilometer barat daya Pulau Adak, Alaska. Saat kejadian, terdapat 22 kru di atas kapal.
    Semua awak berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci dan dievakuasi oleh kapal niaga yang melintas. Tidak ada laporan korban luka maupun jiwa.
    “Kami menerima sinyal darurat tentang adanya kebakaran di Morning Midas, dan segera mengirimkan tim ke lokasi,” ujar Cameron Snell dari Penjaga Pantai AS, dikutip dari
    Associated Press
    .
    Sebagai langkah penanganan, Zodiac Maritime mengirim dua kapal penyelamat yang dilengkapi peralatan pengendali polusi untuk memantau kemungkinan tumpahan bahan berbahaya atau puing-puing kapal.
    Selain itu, satu kapal spesialis penanggulangan pencemaran turut dikerahkan sebagai upaya pencegahan tambahan.
    “Hingga kini belum ada tanda-tanda pencemaran yang terdeteksi,” kata Snell.
    “Namun, kami tetap menyiagakan kapal-kapal untuk merespons bila muncul indikasi pencemaran,” tambahnya.
    Insiden tenggelamnya Morning Midas menambah daftar kasus kebakaran kapal yang mengangkut kendaraan listrik.
    Pada 2023, kapal pengangkut sekitar 3.000 kendaraan, termasuk 500 kendaraan listrik, juga dilaporkan terbakar dalam pelayaran dari Jerman ke Singapura.
    Kebakaran tersebut berlangsung selama sepekan dan menewaskan satu awak sebelum kapal ditarik ke pelabuhan di Belanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Jakarta

    Surat kabar Israel, Haaretz menyampaikan bahwa tentara Israel telah diperintah oleh komandan militer untuk menembaki kerumunan warga Palestina untuk membubarkan mereka. Pembubaran bertujuan untuk mebersihkan are lokasi distribusi bantuan di Gaza.

    Ratusan tentara Israel yang melakukan penyerangan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di sana. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.

    Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).

    Bantahan Militer Israel

    Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.

    Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.

    Kepada Reuters, militer mengatakan bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait. Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan (militer Israel) akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz juga membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Ratusan Orang Tewas

    Foto: Reuters

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Pada Jumat (27/6) ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan. Tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan.

    Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.

    Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza

    Halaman 2 dari 2

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Bantah Tentara Israel Diperintahkan Tembaki Warga Gaza

    Netanyahu Bantah Tentara Israel Diperintahkan Tembaki Warga Gaza

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz dengan tegas membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Saksi-saksi mata warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut. Menanggapi artikel Haaretz, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

    Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang “tembakan yang disengaja terhadap warga sipil.”

    Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh kontraktor swasta Amerika, telah mendistribusikan bantuan makanan di empat lokasi, terutama di ujung selatan Gaza, selama sebulan terakhir.

    “GHF tidak mengetahui adanya insiden ini, tetapi tuduhan ini terlalu serius untuk diabaikan dan oleh karena itu kami meminta Israel untuk menyelidikinya dan secara transparan menerbitkan hasilnya tepat waktu,” kata kelompok itu dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Sebelumnya, Haaretz melaporkan tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel itu, bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mengenal Bomber B-2 Spirit Milik AS, Monster Siluman Pembawa Petaka

    Mengenal Bomber B-2 Spirit Milik AS, Monster Siluman Pembawa Petaka

    Jakarta – Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas nuklir vital milik Iran pada Minggu (22/6/2025) hingga Senin (23/6/2025). Operasi militer yang diberi nama “Operation Midnight Hammer” ini mengerahkan pesawat pengebom siluman (stealth bomber) B-2 Spirit untuk menembus pertahanan udara Iran dan menghancurkan target-target strategis di bawah tanah.

    Mengutip sumber Associated Press dan CBS News, serangan tersebut menargetkan tiga fasilitas nuklir utama yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan. Laporan menyebutkan sekitar enam hingga tujuh unit B-2 terlibat dalam misi tersebut, terbang langsung dari pangkalan mereka di Whiteman Air Force Base, Missouri, AS.

    Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons atas eskalasi program nuklir Iran. Pentagon mengklaim operasi tersebut berhasil menimbulkan “kerusakan yang sangat parah” pada fasilitas-fasilitas yang menjadi target.

    “Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” tulis Trump di media sosial dikutip CNBC International.

    “Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!” tulis presiden.

    Kemampuan Siluman dan Senjata Penghancur Bunker

    Kunci dari keberhasilan misi ini adalah kemampuan canggih dari pesawat Northrop Grumman B-2 Spirit. Pesawat ini dirancang khusus untuk tidak terdeteksi oleh radar musuh, memungkinkannya menyusup ke wilayah udara yang paling ketat dijaga sekalipun.

    Dalam serangan ke Iran, B-2 dilaporkan membawa bom penghancur bunker raksasa, GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP). Setiap pesawat B-2 mampu membawa dua bom seberat 13.600 kg ini.

    GBU-57 dirancang khusus untuk menghancurkan target yang berada jauh di bawah permukaan tanah, seperti fasilitas pengayaan uranium Fordow yang dibangun di dalam gunung.

    Spesifikasi Pesawat Pengebom B-2 Spirit

    Pesawat B-2 Spirit adalah puncak teknologi kedirgantaraan militer AS. Dengan desain “sayap terbang” (flying wing) yang unik, pesawat ini memiliki karakteristik yang membuatnya sulit dilacak.

    Mengutip sumber dari situs resmi Angkatan Udara AS, berikut adalah spesifikasi utama dari B-2 Spirit:

    Kru
    2 orang (Pilot dan Komandan Misi)

    Pabrikan
    Northrop Grumman

    Mesin
    4 mesin turbofan General Electric F118-GE-100

    Bentang Sayap
    52,4 meter

    Panjang
    21 meter

    Tinggi
    5,18 meter

    Ketinggian Terbang
    Hingga 50.000 kaki (sekitar 15.240 meter)

    Kecepatan
    Subsonik Tinggi (sekitar Mach 0.95 atau 1.010 km/jam)

    Jangkauan
    Antarbenua, sekitar 9.600 km tanpa mengisi bahan bakar

    Kapasitas Muatan
    Hingga 18.144 kg (40.000 pon)

    Persenjataan
    Mampu membawa senjata konvensional dan nuklir, termasuk bom GBU-57 MOP, bom pintar JDAM, dan rudal jelajah JASSM.

    Teknologi Siluman
    Menggunakan material penyerap radar, desain aerodinamis khusus, dan sistem pendingin emisi panas untuk mengurangi jejak radar, inframerah, akustik, dan visual.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bom Bunuh Diri Guncang Gereja di Negara Arab, 22 Orang Tewas

    Bom Bunuh Diri Guncang Gereja di Negara Arab, 22 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 22 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka setelah seorang pengebom bunuh diri menyerang sebuah gereja Ortodoks Yunani di pinggiran Kota Damaskus, Suriah, pada Minggu (22/6/2025).

    Menurut laporan media pemerintah SANA, pelaku memasuki Gereja Mar Elias di kawasan Dweil’a saat jemaat sedang mengikuti Liturgi Ilahi, ibadah dalam tradisi Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Timur. Pelaku melepaskan tembakan ke arah jemaat sebelum meledakkan diri dengan rompi peledak.

    “Seorang pria bersenjata masuk ke dalam gereja dan menembaki orang-orang sebelum meledakkan dirinya. Ini adalah serangan pengecut terhadap tempat ibadah,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah Noureddine Al-Baba dalam konferensi pers, seperti dikutip Associated Press (AP News), Senin (23/6/2025).

    Al-Baba kemudian menambahkan bahwa indikasi awal mengarah kepada kelompok ekstremis ISIS sebagai dalang serangan.

    Jumlah korban tewas dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Suriah. Namun, Syrian Observatory for Human Rights, lembaga pemantau konflik yang berbasis di Inggris, melaporkan sedikitnya 19 korban jiwa dan puluhan terluka, meski tidak memberikan angka pasti. Beberapa media lokal menyebutkan bahwa anak-anak termasuk di antara korban.

    Serangan ini disebut sebagai yang pertama terhadap gereja Kristen dalam beberapa tahun terakhir di Suriah, yang kini berada di bawah kekuasaan pemerintahan Islamis de facto.

    “Keamanan tempat ibadah adalah garis merah,” tegas Al-Baba, sambil menuding sisa-sisa kelompok ISIS dan faksi loyalis rezim Assad yang digulingkan sebagai pihak yang ingin menciptakan kekacauan.

    Saksi mata menggambarkan situasi mencekam. “Pria bersenjata itu mengenakan penutup wajah dan menembaki jemaat. Ketika beberapa orang mencoba menghalaunya, dia meledakkan diri di pintu masuk gereja,” kata Pastor Fadi Ghattas, yang mengaku menyaksikan sedikitnya 20 jenazah. “Saat itu ada sekitar 350 jemaat yang sedang berdoa.”

    Sementara itu, Pendeta Meletius Shahati mengatakan ada pelaku kedua yang menembaki pintu gereja, memperparah kepanikan yang terjadi.

    Seorang jemaat, Issam Nasr, menggambarkan horor yang terjadi: “Saya melihat orang-orang terbakar berkeping-keping. Kami hanya membawa doa-doa kami, bukan senjata.”

    Usai ledakan, pasukan keamanan dan tim medis langsung dikerahkan ke lokasi. Foto-foto yang dirilis SANA menunjukkan kondisi gereja yang porak-poranda, dengan bangku-bangku berlumuran darah dan puing berserakan.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Misteri Suara Robot Saat Telepon ke Iran: Perang AI Dimulai?

    Misteri Suara Robot Saat Telepon ke Iran: Perang AI Dimulai?

    Jakarta

    Pascaserangan Israel ke Iran seminggu lalu, dunia digemparkan tak hanya oleh gejolak geopolitik, tetapi juga oleh fenomena aneh yang menimpa warga Iran di diaspora. Mereka melaporkan pengalaman ganjil saat mencoba menghubungi keluarga di Teheran dan kota-kota lain: suara robot misterius yang menjawab panggilan, memicu spekulasi apakah ini merupakan permulaan dari perang kecerdasan buatan (AI).

    Salah satunya adalah Ellie, seorang warga Inggris-Iran berusia 44 tahun yang tinggal di Inggris. Ketika ia menelepon ibunya di Teheran, suara robot perempuan menjawab, “Alo? Alo? Siapa yang menelepon?” dalam bahasa Inggris yang kurang sempurna.

    Suara yang mengaku bernama “Alyssia” itu melanjutkan, “Saya tidak bisa mendengar Anda. Anda ingin bicara dengan siapa? Saya rasa saya tidak tahu siapa Anda.”

    Ellie bukan satu-satunya. Setidaknya sembilan warga Iran di diaspora, termasuk di Inggris dan Amerika Serikat, melaporkan pengalaman serupa kepada The Associated Press. Mereka memilih untuk merahasiakan identitas atau hanya menggunakan nama depan karena kekhawatiran akan keselamatan keluarga di Iran.

    Fenomena ini muncul berbarengan dengan serangan Israel yang menargetkan situs nuklir dan militer Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan ratusan rudal dan drone. Pemerintah Iran juga memberlakukan pemblokiran internet besar-besaran, yang diklaim untuk melindungi negara, namun justru mengisolasi warga Iran dari dunia luar.

    Suara Robot: AI, Chatbot, atau Rekaman?

    Lima ahli yang menganalisis rekaman suara tersebut untuk AP menduga itu bisa berupa kecerdasan buatan berteknologi rendah, chatbot, atau pesan rekaman yang mengalihkan panggilan dari luar negeri. Namun, siapa dalang di baliknya masih menjadi misteri besar. Empat ahli menduga pemerintah Iran sebagai pelaku, sementara satu ahli menunjuk Israel sebagai pihak yang lebih mungkin.

    Amir Rashidi, pakar keamanan siber Iran yang berbasis di AS, menyebut suara itu sebagai bagian dari pola pemerintah Iran dalam menangani situasi darurat, seperti pesan suara dan teks massal yang dikirimkan untuk menyebarkan kepanikan selama dua hari pertama serangan Israel. “Ini mirip dengan taktik yang digunakan selama perang Iran-Irak pada 1980-an,” ujar Rashidi, direktur Miaan, sebuah kelompok yang memantau hak digital di Timur Tengah.

    Namun, Marwa Fatafta dari Access Now, sebuah organisasi hak digital di Berlin, berpendapat bahwa ini bisa menjadi bentuk perang psikologis oleh Israel. Ia melihat kemiripan dengan pesan langsung yang pernah dikirimkan ke warga Lebanon dan Palestina selama konflik di Gaza dan melawan Hizbullah. “Pesan ini seolah dirancang untuk menyiksa warga Iran di diaspora yang sudah cemas,” katanya.

    Dampak Emosional pada Diaspora Iran

    Foto: Getty Images/miniseries

    Bagi warga Iran di luar negeri, pengalaman ini sangat mengganggu. Seorang wanita berusia 30 tahun di New York menyebutnya sebagai “perang psikologis.” “Menelepon ibumu, berharap mendengar suaranya, tapi malah mendengar suara AI adalah salah satu hal paling menakutkan,” ujarnya.

    Pesan-pesan yang sering muncul pun aneh, seperti satu rekaman yang mengucapkan, “Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mendengarkan. Hidup ini penuh dengan kejutan yang tak terduga…” atau bahkan meminta penelepon membayangkan “berjalan di hutan yang tenang” atau “di tepi pantai.”

    Ellie, yang ibunya menderita diabetes dan kekurangan insulin di pinggiran Teheran, merasa putus asa karena tak bisa menyampaikan pesan untuk mengungsi. “Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan ini,” katanya. Ia akhirnya berhasil berkomunikasi melalui seseorang di perbatasan Iran-Turki yang memiliki dua kartu SIM, memungkinkan panggilan domestik di Iran disambungkan ke luar negeri.

    Upaya Menembus Blokade Komunikasi

    Pemblokiran internet oleh pemerintah Iran telah mempersulit komunikasi. Banyak panggilan hanya berdering tanpa jawaban atau diarahkan ke pesan robot. Beberapa warga Iran terpaksa menggunakan antena parabola ilegal untuk mengakses berita internasional. Di sisi lain, Elon Musk mengklaim telah mengaktifkan Starlink di Iran, meskipun penggunaannya dianggap ilegal dan diawasi ketat oleh otoritas setempat.

    Bagi sebagian diaspora, seperti M., seorang wanita di Inggris, pengalaman ini meninggalkan rasa tak berdaya. Ia gagal menghubungi ibu mertuanya, yang kini dirawat di ICU di Teheran akibat masalah pernapasan setelah serangan Israel. “Ketika saya menelepon, saya hanya mendengar pesan aneh tentang hutan dan ombak. Itu hanya membuat saya merasa semakin tidak berdaya,” katanya.

    Siapa di Balik Suara Robot?

    Hingga kini, belum ada kejelasan tentang tujuan atau pelaku di balik suara robot ini. Colin Crowell, mantan wakil presiden Twitter, menduga perusahaan telekomunikasi Iran mengalihkan panggilan ke sistem pesan default. Sementara itu, Mehdi Yahyanejad, aktivis kebebasan internet, menyebut sistem telekomunikasi Iran yang diawasi ketat oleh Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi membuat peretasan oleh pihak luar, termasuk Israel, menjadi sulit.

    Baik misi Iran di PBB maupun militer Israel tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait fenomena ini. Yang jelas, fenomena suara robot ini telah memperdalam kecemasan dan isolasi warga Iran, baik di dalam negeri maupun di diaspora, di tengah ketegangan geopolitik yang terus memanas.

    Apakah ini pertanda awal dari perang AI yang semakin canggih, ataukah hanya taktik psikologis di tengah konflik yang memanas? Misteri ini masih menunggu jawaban.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Iran Usai Diserang AS: Kami Akan Konsultasi dengan Putin”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)