Perusahaan: American Airlines

  • Imbas Kecelakaan American Airlines, FAA Kini Larang Helikopter Terbang Dekat Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    Imbas Kecelakaan American Airlines, FAA Kini Larang Helikopter Terbang Dekat Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sikap tegas diambil oleh badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) terkait penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington pada hari Jumat (31/1/2025).

    Pihak berwenang AS kini membatasi izin penerbangan helikopter di sekitar bandara Ibukota AS tersebut setelah terjadinya tabrakan udara antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk yang menewaskan 67 orang.

    Sementara itu, pejabat setempat mengatakan bahwa 41 mayat korban telah berhasil dievakuasi pada hari Jumat.

    Dikutip dari Reuters, tim penyelamat di lokasi kejadian juga terus bekerja untuk menarik puing-puing dari kecelakaan udara paling mematikan di Amerika dalam dua dekade terakhir tersebut dari Sungai Potomac.

    Kebijakan FAA terkait pembatasan penerbangan helikopter ini sendiri diambil guna mengurangi risiko terjadinya tabrakan lainnya.

    Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Transportasi AS, Sean Duffy.

    Duffy mengatakan keputusan tersebut akan segera membantu mengamankan ruang udara di sekitar Bandara Reagan, memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter.

    FAA juga akan melarang helikopter terbang di beberapa bagian rute di dekat bandara dan hanya memperbolehkan helikopter polisi, medis, pertahanan udara, serta transportasi udara presiden di area antara bandara dan jembatan-jembatan terdekat.

    Pembatasan ini akan berlangsung setidaknya hingga Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) mengeluarkan laporan awal mengenai tabrakan fatal tersebut, yang biasanya memerlukan waktu 30 hari.

    “Setelah itu, pembatasan akan ditinjau kembali,” kata Duffy.

    Sementara itu, CEO American Airlines, Robert Isom, memuji keputusan untuk membatasi penerbangan helikopter dari FAA tersebut.

    Isom mengatakan bahwa maskapai akan bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat sistem penerbangan yang lebih aman, termasuk dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan personel.

    Jenazah Korban Terus Ditemukan

    Sementara itu terkait pencarian jenazah korban tewas dari kecelakaan nahas tersebut, Kepala Pemadam Kebakaran Washington, D.C., John Donnelly, mengatakan kepada wartawan bahwa 28 mayat yang telah ditemukan sejauh ini telah teridentifikasi.

    “Kami berharap dapat menemukan semua mayat,” katanya.

    “Itulah sebabnya tim kami masih bekerja.” ungkap Donnelly.

    Ia juga mengatakan bahwa pemindahan badan pesawat yang tenggelam diharapkan dapat meningkatkan akses ke lebih banyak mayat.

    Sementara itu, Terry Liercke, wakil presiden Bandara Reagan, mengatakan dua dari tiga landasan pacu bandara tersebut diperkirakan akan tetap ditutup selama seminggu.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pesawat American Airlines mengalamai kecelakaan maut saat mereka sedang mencoba untuk mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan.

    Adapun kecelakaan nahas tersebut terjadi setelah pesawat tersebut bertabrakan dengan helikopter Black Hawk militer dan jatuh ke Sungai Potomac pada Rabu malam (29/1/2025). 

    Setelah berhasil menemukan kotak hitam pesawat, penyelam berencana untuk menyelamatkan bangkai pesawat dan helikopter tersebut serta mencari komponen tambahan pada hari Jumat, kata departemen pemadam kebakaran Washington.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Penyebab Tabrakan Ngeri Pesawat Komersil-Black Hawk Masih Misteri

    Penyebab Tabrakan Ngeri Pesawat Komersil-Black Hawk Masih Misteri

    Jakarta

    Penyebab tabrakan pesawat penumpang versus helikopter militer di Amerika Serikat (AS) masih misterius. Sementara, Presiden Donald Trump menuding pendahulunya turut berkontribusi terhadap kecelakaan yang menewaskan puluhan orang itu.

    Pesawat penumpang yang mengalami kecelakaan itu berasal dari anak perusahaan maskapai American Airlines bernama PSA Airlines. Helikopter militer yang bertabrakan dengan pesawat itu adalah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS. Kecelakaan terjadi di dekat Bandara Nasional Reagan Washington DC, di Sungai Potomac yang membeku, pada Rabu (29/1) waktu setempat.

    Pesawat penumpang membawa 64 orang dan helikopter membawa 3 orang. Dipastikan, tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu. Itu memang kecelakaan yang mengerikan.

    Reuters mengutip berita CBS News yang mengatakan bahwa tim penyelam telah menemukan dua perekam data (data recorder), atau sering disebut sebagai black box. Benda itu diangkat dari pesawat American Airlines yang jatuh tersebut.

    Kotak hitam pesawat yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk sudah ditemukan. Penyidik pun langsung bekerja mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. Foto: NTSB/Handout via Reuters

    Apakah kemudian penyebab kecelakaannya menjadi segera diketahui? Belum. Hingga sekarang, penyebab kecelakaan masih misterius.

    Tabrakan pesawat dan helikopter itu terjadi saat pesawat hendak mendarat di Bandara Reagan. Rekaman komunikasi radio antara menara kontrol (air traffic controler) dengan Black Hawk menunjukkan bahwa kru helikopter tahu ada pesawat di dekatnya. Sekretaris Transportasi Amerika Serikat, Sean Duffy, mengatakan bahwa tidak ada kendala komunikasi yang terjadi.

    Simak halaman selanjutnya, penyebab masih misterius:

    Penyebab Masih Misterius

    Foto: Petty Officer 2nd Class Taylor Bacon, US Coast Guard via AP

    Para investigator Amerika Serikat mengatakan bahwa akan butuh waktu untuk memahami penyebab tabrakan mematikan di udara antara pesawat jet penumpang dan helikopter militer Black Hawk.

    “Kami melakukan misi keselamatan penting di mana kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati,” kata ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy kepada wartawan. “Kami melihat fakta… dan itu akan memakan waktu,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/1/2025).

    Anggota dewan NTSB Todd Inman juga mengatakan tidak akan ada kesimpulan cepat tentang penyebab bencana tersebut.

    “Kami belum tahu apa yang kami ketahui. Kami tidak tahu cukup banyak fakta untuk dapat mengesampingkan atau menyingkirkan faktor manusia, faktor mekanis — itu adalah bagian dari proses investigasi NTSB,” kata Inman.

    Yang sudah pasti: Black Hawk lampaui ketinggian

    Helikopter militer Black Hawk disebut melampaui batas ketinggian saat bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan American Airlines pada Rabu (29/1) waktu setempat. Hal ini dijelaskan di berita CNN.

    Awalnya, pesawat penumpang itu dijadwalkan mendarat di landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan saat kecelakaan terjadi. Landasan pacu 33 merupakan landasan pacu sekunder yang sering digunakan dalam pendaratan pesawat, agar operator lalu lintas udara (ATC) bisa menjaga laju kedatangan dan keberangkatan penerbangan di bandara tersebut.

    Para pilot penerbangan komersial menuturkan kepada CNN bahwa landasan pacu 33 itu terletak dekat dengan rute helikopter yang ada di sebelah timur bandara. Antara landasan pacu 33 di Bandara Reagan dengan rute helikopter militer dipisahkan oleh Sungai Potomac.

    Helikopter jenis UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS menggunakan apa yang dikenal sebagai Route 4. Antara Route 4 dengan landasan pacu 33 berdekatan, dipisahkan Sungai Potomac.

    Grafik Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menunjukkan helikopter militer itu harus berada pada atau di bawah 200 kaki di atas permukaan laut, namun jalur penerbangannya memotong pendekatan ke landasan pacu 33.

    Mantan penyelidik pada Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Greg Feith, dalam pernyataannya menyebut ketinggian helikopter Black Hawk yang terlibat insiden itu menyimpang hampir 200 kaki (sekitar 61 meter) dari batas ketinggian aman.

    “Mengapa mereka melenceng dari batas ketinggian, mengingat fakta bahwa mereka sangat disiplin?” tanya Feith.

    Simak halaman selanjutnya, Trump tuding Biden hingga Obama:

    Trump Tuding Kebijakan Pendahulunya

    Lokasi kecelakaan pesawat, tak jauh dari pusat politik AS. (Petty Officer 2nd Class Taylor Bacon, US Coast Guard via AP_

    Donald Trump berbicara soal insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk di Washington. Trump menyalahkan kebijakan presiden pendahulunya dari Joe Biden hingga Barack Obama yang diklaim telah menyingkirkan karyawan yang baik di Administrasi Penerbangan Federal.

    Trump menyalahkan kebijakan keterbukaan terhadap keberagaman (Diversity, Equity, and Inclusion/DEI) dari pemerintahan sebelumnya. Ada yang mau masuk lembaga Administrasi Penerbangan Federal (FAA), meski berbakat tapi ‘terlalu putih’ untuk kebijakan DEI, jadinya ditolak.

    “Saya mengutamakan keselamatan. Obama, Biden, dan Demokrat mengutamakan kebijakan,” kata Trump, dilansir AFP, Jumat (31/1/2025).

    “Mereka benar-benar mengeluarkan arahan ‘terlalu putih’. Dan kami menginginkan orang-orang yang kompeten,” kata Trump.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    Kecelakaan American Airlines-Black Hawk, Laporan FAA Ungkap Kurangnya Staf Menara Kontrol Bandara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah kecelakaan udara terjadi di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington (DCA), Arlington, Virginia pada Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.

    Pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter militer milik Angkatan Darat AS, Black Hawk mengakibatkan seluruh 67 orang di dalam kedua pesawat tersebut tewas.

    Peristiwa ini menimbulkan perdebatan baru mengenai kepadatan wilayah udara di sekitar bandara dan tingkat kesiapan menara kontrol lalu lintas udara.

    Laporan awal dari Federal Aviation Administration (FAA) mengungkapkan bahwa jumlah staf di menara kontrol saat kejadian tidak sesuai dengan standar operasional, dikutip darI Fox News.

    Associated Press memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa hanya satu pengontrol lalu lintas udara yang menangani dua posisi sekaligus pada saat kecelakaan terjadi.

    Laporan tersebut menyatakan bahwa “konfigurasi posisi tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas seperti itu.”

    Menurut informasi yang dijelaskan kepada The Washington Post, pada saat kejadian, hanya dua petugas yang bekerja di menara kontrol.

    Padahal jumlah ideal untuk menangani lalu lintas udara yang padat seharusnya lebih banyak. 

    Wilayah udara di atas Washington DC, dikenal sangat sibuk dengan rata-rata lebih dari 100 helikopter yang beroperasi setiap hari di sekitar pesawat yang datang dan berangkat dari bandara.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 20:50 waktu setempat.

    American Airlines telah mengonfirmasi bahwa pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak saat kejadian. 

    Sementara itu, menurut Angkatan Darat AS, helikopter Black Hawk tersebut mengangkut tiga tentara. 

    Hingga Kamis malam, penyebab pasti tabrakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas terkait. 

    Para pakar penerbangan dan penyelidik federal kini tengah berusaha mencari jawaban atas bagaimana insiden ini bisa terjadi.

    Beberapa pejabat federal dan anggota parlemen telah mengeluarkan peringatan sebelumnya mengenai potensi bahaya di wilayah ini, mengingat telah terjadi beberapa kejadian nyaris tabrakan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu insiden hanya 24 jam sebelum kecelakaan fatal tersebut.

    Kini, masyarakat dan regulator penerbangan menunggu hasil investigasi resmi yang diharapkan dapat memberikan jawaban serta langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

  • Video: Tabrakan Pesawat Komersial Dengan Helikopter Tempur

    Video: Tabrakan Pesawat Komersial Dengan Helikopter Tempur

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pencarian terus dilakukan dan penyelidikan bergulir terhadap tabrakan pesawat komersial American Airlines dengan Helikopter Tempur Blackhawk di Ibu Kota AS. Ucapan duka datang dari pejabat federal, kansas tempat penerbangan berasal.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (31/01/2025).

  • Kronologi Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Militer Black Hawk, Diduga Tak Ada yang Selamat

    Kronologi Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Militer Black Hawk, Diduga Tak Ada yang Selamat

    PIKIRAN RAKYAT– American Airlines mengalami tabrakan pesawat dengan helikopter militer Black Hawk milik Angkatan Darat AS di dekat Washington DC pada Rabu, 29 Januari 2025.

    Pejabat setempat mengumumkan, operasi penyelamatan tabrakan pesawat American Airlines dan Black Hawk beralih ke evakuasi.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran & Layanan Medis Darurat Washington DC John Donnelly pada Kamis, 30 Januari 2025.

    “Terlepas dari semua upaya yang telah dilakukan, kami kini berada pada tahap di mana operasi penyelamatan beralih menjadi operasi evakuasi,” ucap Donnelly seperti dikutip dari Antara.

    Diduga Tidak Ada Korban Selamat

    Operasi penyelamatan beralih ke evakuasi beberapa jam usai tabrakan pesawat penumpang American Airlines dan Black Hawk, dengan dugaan tak ada korban yang selamat.

    “Pada titik ini, kami belum yakin ada korban yang selamat dalam kecelakaan ini,” lanjut Donnelly.

    Pihaknya mengungkapkan, tim penyelamat sudah menemukan 27 jenazah dari pesawat American Airlines dan 1 dari helikopter militer.

    “Kantor Pemeriksa Medis Distrik akan memimpin proses identifikasi dan pemulangan jenazah kepada keluarga mereka. Kami akan terus bekerja untuk menemukan seluruh korban dan menyerahkan mereka kepada pihak keluarga,” lanjutnya.

    Kronologi Tabrakan Pesawat American Airlines
    Pesawat penumpang bertabrakan di udara dengan Black Hawk di dekat Bandara Ronald Reagan, Washington DC pada Rabu, 29 Januari 2025 malam.

    American Airlines diketahui membawa 60 penumpang dan 4 awak dalam perjalanan dari Kansas.

    Sementara helikopter membawa 3 personel militer di dalamnya yang tengah menjalani latihan penerbangan.

    Akibat tabrakan tersebut, pesawat American Airlines jatuh ke Sungai Potomac di Amerika Serikat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump Pecat Bos Keamanan Transportasi Sebelum Tabrakan Black Hawk    
        Trump Pecat Bos Keamanan Transportasi Sebelum Tabrakan Black Hawk

    Trump Pecat Bos Keamanan Transportasi Sebelum Tabrakan Black Hawk Trump Pecat Bos Keamanan Transportasi Sebelum Tabrakan Black Hawk

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadapi ujian besar pertamanya setelah tabrakan mematikan antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk, yang menewaskan sedikitnya 67 orang.

    Insiden itu dengan cepat memicu kekhawatiran mengenai keadaan otoritas pengendalian dan pengawasan lalu lintas udara di AS, dan memicu pertanyaan soal kebijakan Trump merombak kepemimpinan badan-badan federal yang bertugas mengatur perjalanan udara setelah dia dilantik pada 20 Januari lalu.

    Beberapa hari sebelum insiden fatal di Washington DC itu terjadi, seperti dilansir TIME dan Reuters, Jumat (31/1/2025), Trump memecat kepala Otoritas Keamanan Transportasi AS (TSA) David Pekoske. Dia juga memberhentikan semua anggota kelompok penasihat keamanan penerbangan yang penting di AS.

    Laporan Reuters pada 20 Januari lalu menyebut Pekoske terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam memo yang dirilis pada Senin (20/1) lalu, Peskoske mengungkapkan dirinya diberitahu oleh tim transisi Trump bahwa “masa jabatan saya sebagai administrator Anda akan berakhir pada siang hari ini”.

    Sebagai kepala TSA, Pekoske yang merupakan mantan Wakil Komandan Penjaga Pantai AS dan mantan pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, bertugas mengawasi 60.000 pegawai TSA yang menjaga keamanan bandara-bandara AS dan pusat transportasi lainnya.

    Dia pertama kali ditunjuk memimpin TSA untuk masa jabatan lima tahun oleh Trump pada tahun 2017 lalu, dan dikukuhkan kembali untuk masa jabatan kedua pada tahun 2022 pada era pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

    Selain kepala TSA yang diganti, Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) juga tidak memiliki kepemimpinan permanen ketika tabrakan fatal itu terjadi, karena kepala FAA, Michael Whitaker, telah mengundurkan diri menjelang transisi pemerintahan baru setelah berselisih dengan sekutu dekat Trump, Elon Musk.

    Whitaker menjabat sebagai kepala TSA sejak Oktober 2023. FAA, yang sebelumnya dipimpin Whitaker, bertugas mengatur maskapai penerbangan dan produsen pesawat, serta mengelola wilayah udara AS.

    Terlepas dari hal-hal tersebut, menurut laporan TIME, perombakan yang terjadi pada awal masa jabatan Trump dinilai tidak terkait secara langsung dengan insiden fatal itu, yang disebut sebagai bencana penerbangan paling fatal di wilayah AS selama lebih dari dua dekade terakhir.

    Dalam beberapa tahun terakhir, sebut TIME dalam laporannya, terdapat peningkatan pengawasan terhadap sistem kontrol lalu lintas udara AS, yang menurut banyak pakar, sudah terlambat untuk dimodernisasi.

    FAA yang bertanggung jawab mengawasi operasi kontrol lalu lintas udara, juga sejak lama berjuang dengan kekurangan dana dan staf, sehingga mempersulit upaya untuk meningkatkan peralatan dan meningkatkan prosedur keselamatan.

    Ketika penyelidikan terhadap tabrakan fatal di Washington DC terus berlangsung, Trump mengatakan dirinya akan meninjau dan merombak protokol keselamatan penerbangan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Video: Pesawat Tabrak Black Hawk-Pembelian Gabah Petani Pakai 1 Harga

    Video: Pesawat Tabrak Black Hawk-Pembelian Gabah Petani Pakai 1 Harga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh penumpang pesawat American Airlines Bombardier CRJ-700 dan Helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS yang bertabrakan di Washington DC dinyatakan tewas. Selain itu Pemerintah mencabut aturan lama Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dengan menerbitkan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Jumat, 31/01/2025) berikut ini.

  • Terungkap, Bandara AS Kekurangan Staf Saat Tabrakan Pesawat-Black Hawk

    Terungkap, Bandara AS Kekurangan Staf Saat Tabrakan Pesawat-Black Hawk

    Washington DC

    Kekurangan staf pada menara pengawas lalu lintas udara (ATC) di Bandara Nasional Reagan, Washington DC, Amerika Serikat (AS), terungkap usai insiden tabrakan mematikan antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter militer Black Hawk.

    Laporan keselamatan awal internal oleh Otoritas Penerbangan Federal (FAA), seperti dikutip New York Times dan dilansir AFP, Jumat (31/1/2025), menyebutkan bahwa penetapan staf pada menara ATC Bandara Nasional Reagan “tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas (udara)” pada saat itu.

    “Operator pengendali (lalu lintas udara) yang menangani helikopter-helikopter di sekitar bandara pada Rabu (29/1) malam juga menginstruksikan pesawat yang melakukan pendaratan dan lepas landas dari landasan pacunya,” demikian laporan FAA tersebut.

    “Pekerjaan ini biasanya ditugaskan kepada dua operator pengendali, bukan satu,” imbuh laporan itu.

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), menurut salah satu anggotanya yang bernama Todd Inman, mengatakan pihaknya tidak akan menentukan penyebab insiden tersebut, atau berspekulasi apa pun, hingga penyelidikan selesai dilakukan.

    Tabrakan itu terjadi pada Rabu (29/1) malam waktu AS ketika pesawat penumpang jenis Bombardier CRJ700 yang dioperasikan maskapai PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines Group, hendak melakukan pendaratan di Bandara Nasional Reagan usai mengudara dari Wichita, Kansas.

    Terdapat 64 penumpang dan awak dalam pesawat penumpang tersebut, dan tiga personel militer AS di dalam helikopter Black Hawk itu. Otoritas AS mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ini, yang berarti seluruh 67 orang itu dinyatakan meninggal dunia.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Bandara Nasional Reagan merupakan bandara besar yang terletak tidak jauh dari pusat kota Washington DC, juga tidak jauh dari Gedung Putih dan Pentagon. Wilayah udara di ibu kota AS itu sangat sibuk, dengan pesawat sipil dan militer hampir selalu bergerak di kota tersebut.

    “Saya pikir masih banyak spekulasi pada tahap ini, dan penyelidikan belum benar-benar dimulai,” ucap kepala eksekutif Flight Safety Foundation, Hassan Shahidi, dalam pernyataan kepada AFP.

    “Ada shift yang berbeda… yang datang dan disusun bersama dengan staf yang tepat untuk mengatur lalu lintas udara. Terkadang operasi pengendali lalu lintas udara menangani satu frekuensi. Terkadang mereka menangani dua frekuensi. Terkadang mereka menangani lebih dari dua frekuensi,” sebutnya.

    “Itu semua tergantung situasi, tingkat lalu lintas udara, dan waktu. Insiden itu terjadi pada malam hari, pukul 21.00 waktu setempat, ketika lalu lintas udara mereda,” ujar Shahidi dalam analisisnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius    
        Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Jakarta

    Para investigator Amerika Serikat mengatakan bahwa akan butuh waktu untuk memahami penyebab tabrakan mematikan di udara antara pesawat jet penumpang dan helikopter militer Black Hawk.

    “Kami melakukan misi keselamatan penting di mana kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati,” kata ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy kepada wartawan. “Kami melihat fakta… dan itu akan memakan waktu,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/1/2025).

    Anggota dewan NTSB Todd Inman juga mengatakan tidak akan ada kesimpulan cepat tentang penyebab bencana tersebut.

    “Kami belum tahu apa yang kami ketahui. Kami tidak tahu cukup banyak fakta untuk dapat mengesampingkan atau menyingkirkan faktor manusia, faktor mekanis — itu adalah bagian dari proses investigasi NTSB,” kata Inman.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengambil pendekatan yang berlawanan. Dia menyalahkan pilot helikopter dan terutama perekrutan yang beragam, saat ia melancarkan serangan terhadap pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama dan Joe Biden karena memperjuangkan praktik keberagaman.

    “Karena saya punya akal sehat, oke?” Trump menjawab ketika ditanya bagaimana ia sampai pada kesimpulan bahwa program untuk melawan rasisme dan seksisme telah memainkan peran.

    Pesan tersebut diperkuat oleh wakil presiden Trump, JD Vance, dan menteri pertahanan baru Pete Hegseth, yang bergantian di podium untuk menyampaikan bahwa langkah-langkah keberagaman membuat warga Amerika yang handal tidak mendapatkan pekerjaan yang bertanggung jawab.

    Lihat Video ‘Mantan Juara Seluncur Es Rusia Jadi Korban Tabrakan Pesawat di AS’:

    Tabrakan itu terjadi pada Rabu malam saat pesawat penumpang American Airlines akan mendarat di Bandara Nasional Reagan, Washington, DC, setelah penerbangan rutin dari Kansas. Dalam insiden yang terjadi pada 29 Januari waktu AS ini, pesawat penumpang jenis Bombardier CRJ700 bertabrakan di udara dengan sebuah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS.

    Dengan puluhan jenazah korban berhasil dievakuasi, sejauh ini masih ada 14 korban yang dinyatakan hilang.

    Terdapat 64 penumpang dan awak dalam pesawat American Airlines tersebut, dan tiga personel militer AS di dalam helikopter Black Hawk itu. Otoritas AS mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ini, yang berarti seluruh 67 orang itu dinyatakan meninggal dunia.

    Lihat Video ‘Mantan Juara Seluncur Es Rusia Jadi Korban Tabrakan Pesawat di AS’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius    
        Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Black Hawk Lampaui Batas Ketinggian Saat Tabrak Pesawat Penumpang AS

    Washington DC

    Helikopter militer Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) disebut melampaui batas ketinggian saat bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan American Airlines terjadi pada Rabu (29/1) waktu setempat. Sedikitnya 67 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini.

    Penerbangan American Airlines dengan nomor 5342 yang dioperasikan maskapai PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines Group, seperti dilansir CNN, Jumat (31/1/2025), dijadwalkan mendarat di landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan saat kecelakaan terjadi pada Rabu (29/1) waktu setempat.

    Landasan pacu 33 merupakan landasan pacu sekunder yang sering digunakan dalam pendaratan pesawat, agar operator lalu lintas udara (ATC) bisa menjaga laju kedatangan dan keberangkatan penerbangan di bandara tersebut.

    Para pilot penerbangan komersial menuturkan kepada CNN bahwa landasan pacu 33 itu terletak dekat dengan rute helikopter yang ada di sebelah timur bandara.

    Helikopter jenis UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS menggunakan apa yang dikenal sebagai Route 4 helikopter, sebuah koridor khusus yang digunakan oleh helikopter milik penegak hukum, medevac, helikopter militer dan milik pemerintah di sepanjang sisi timur Sungai Potomac di Washington DC bagian tenggara.

    Grafik Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menunjukkan helikopter militer itu harus berada pada atau di bawah 200 kaki di atas permukaan laut, namun jalur penerbangannya memotong pendekatan ke landasan pacu 33.

    “Mengapa pilot militer berada hampir 200 kaki dari batas ketinggian? Batasan atas di rute tersebut adalah 200 kaki. Dan jika mereka berada pada ketinggian 200 kaki, mereka akan melintas di bawahnya (jet regional) karena itu berada pada ketinggian sekitar 400 kaki,” ucap Feith saat berbicara kepada Jim Sciutto dari CNN pada Kamis (30/1) malam.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Alasan yang mendasari pilot militer AS beroperasi pada ketinggian sekitar 300 kaki, sebut Feith, mungkin bisa menjadi fokus penyelidikan NTSB terhadap insiden di Washington DC tersebut. Dia mengutip data radar untuk informasi mengenai ketinggian helikopter dalam analisisnya.

    “Mengapa mereka melenceng dari batas ketinggian, mengingat fakta bahwa mereka sangat disiplin?” tanya Feith.

    “Mereka mengetahui rutenya, pengalaman mereka, jadi tentu saja itu akan menjadi masalah,” sebutnya.

    FAA merilis pemberitahuan kepada para pilot bahwa landasan Bandara Nasional Reagan ditutup sementara usai insiden fatal tersebut. Penutupan landasan pacu 33 berlangsung hingga Sabtu (1/2) pukul 18.00 waktu setempat. Belum diketahui secara jelas apakah penutupan sementara itu akan diperpanjang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu