Perusahaan: American Airlines

  • Maskapai Asing Setop Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Diserang Rudal Balistik Houthi – Halaman all

    Maskapai Asing Setop Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Diserang Rudal Balistik Houthi – Halaman all

    Maskapai Asing Hentikan Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Dirudal Houthi

    TRIBUNNEWS.COM- Beberapa maskapai penerbangan besar telah mengumumkan penangguhan baru penerbangan ke ‘Israel’ menyusul serangan rudal di Bandara Ben-Gurion oleh gerakan Houthi Yaman hari ini.

    Wizz Air telah menangguhkan penerbangannya ke ‘Israel’ selama 48 jam.

    Lufthansa telah membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 6 Mei.

    British Airways telah menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 7 Mei.

    Air India telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 6 Mei.

    Penghentian sementara ini merupakan tambahan dari pengumuman sebelumnya yang dilakukan oleh maskapai penerbangan internasional lainnya:

    Virgin Atlantic secara permanen membatalkan rute London Heathrow-Tel Aviv pada bulan Mei 2025, dengan alasan masalah keamanan karena genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza. 

    American Airlines tidak mengoperasikan penerbangan ke ‘Israel’ sejak 2023, dan pada November 2024, maskapai itu mengumumkan akan menunda dimulainya kembali layanan hingga setidaknya September 2025.

    United Airlines membatalkan semua penerbangan ke ‘Israel’ pada Agustus 2024, tanpa tanggal kembali yang ditetapkan di tengah ketidakstabilan regional yang terus berlanjut.

    Delta Air Lines menangguhkan penerbangannya pada Juli 2024, berlaku Agustus 2024, dengan rencana untuk melanjutkan penerbangan New York-JFK ke Tel Aviv pada 1 April 2025.

    Austrian Airlines , bagian dari Lufthansa Group, menangguhkan rute Wina-Tel Aviv pada Agustus 2024, dengan rencana untuk melanjutkannya pada Februari 2025.

    Brussels Airlines , juga di bawah Lufthansa Group, menghentikan penerbangan Brussels-Tel Aviv pada Agustus 2024, dan berencana melanjutkannya pada Februari 2025.

    FlyDubai membatalkan beberapa penerbangan Tel Aviv pada Agustus 2024 tetapi tetap mengoperasikan rute tertentu.

    easyJet memperpanjang penangguhan penerbangan Tel Aviv hingga 29 Maret 2025, setelah penghentian sebelumnya pada Oktober 2023.

    ‘Genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, diperparah dengan serangan Houthi, terus mengganggu sektor penerbangan ‘Israel’, mengisolasi negara itu dan membebani perekonomiannya. 

     

     

    Netanyahu Tuding Serangan Houthi Berasal dari Iran

    Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada hari Minggu berjanji untuk menanggapi serangan Houthi di “waktu dan tempat yang kami pilih” atas serangan Houthi di Bandara Ben Gurion ‘Israel’ hari ini. 

    Dalam sebuah posting di X, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyatakan kecaman keras atas serangan Houthi di bandara utama ‘Israel’, dengan menekankan dugaan peran Iran di balik serangan tersebut.

    Pernyataan Netanyahu selaras dengan pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah memperingatkan bahwa tindakan Houthi lebih lanjut akan ditanggapi dengan kekuatan besar dan bahwa Iran akan dimintai pertanggungjawaban atas serangan ini.

    “Presiden Trump benar sekali!” tulis Netanyahu dalam unggahannya. 

    “Serangan oleh Houthi berasal dari Iran. Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami DAN, pada waktu dan tempat yang kami pilih, terhadap para pemimpin pejuang Iran.”

    Postingan tersebut menyertakan tangkapan layar komentar Trump sebelumnya di platform Truth Social miliknya. Trump mengkritik keras Iran atas dukungannya terhadap Houthi, melabeli mereka sebagai jahat dan memperingatkan tentang akibat serius dari keterlibatan Iran.

    Trump lebih lanjut menyatakan bahwa setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi harus dianggap sebagai tembakan yang ditembakkan dari senjata dan pimpinan Iran, dan meminta rezim Iran bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

     

    Israel berjanji serang Yaman ‘tanpa batasan’ menyusul serangan di bandara Ben Gurion

    Tentara Israel menahan diri untuk tidak menyerang Yaman karena permintaan langsung dari Gedung Putih

    Israeli Broadcasting Corporation melaporkan pada tanggal 4 Mei bahwa tentara Israel sedang mempersiapkan respons militer berskala luas menyusul serangan rudal balistik di Bandara Ben Gurion yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dipimpin Ansarallah.

    “Serangan terhadap Bandara Ben Gurion telah menghapus semua pembatasan dari sudut pandang kami,” kata seorang pejabat senior pemerintah.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menambahkan, “Siapa pun yang menyakiti kami akan disakiti tujuh kali lipat.”

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan mengadakan konsultasi keamanan darurat pada pukul 3:00 sore sehubungan dengan serangan tersebut, Channel 13 melaporkan.

    Juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa YAF menembakkan rudal balistik hipersonik ke bandara tersebut, dan memperbarui peringatan angkatan bersenjata kepada maskapai penerbangan internasional bahwa bandara tersebut tidak aman.

    Pemogokan tersebut menghentikan sementara penerbangan, menimbulkan kepulan asap di atas bandara, dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang di gedung terminal.

    Seorang komandan senior polisi Israel, Yair Hetzroni, menunjukkan kepada wartawan sebuah kawah yang disebabkan oleh dampak rudal di jalan dekat tempat parkir Terminal 3.

    “Anda dapat melihat pemandangan tepat di belakang kami di sini, sebuah lubang yang terbuka dengan diameter puluhan meter dan juga kedalaman puluhan meter,” kata Hetzroni.

    Layanan ambulans Israel mengatakan delapan orang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan setelah serangan itu, yang dipandang sebagai titik balik dalam perang oleh militer Israel.

    Sebelumnya, militer Israel menahan diri untuk tidak menyerang Yaman secara rutin karena permintaan langsung dari Gedung Putih. Sebaliknya, militer AS telah memimpin operasi pengeboman terhadap Yaman atas nama Israel.

    AS secara resmi meluncurkan Operasi Rough Rider pada bulan Maret tahun ini dan telah melakukan serangan terhadap lebih dari 1.000 target di negara tersebut, menewaskan sedikitnya 250 orang.

    AS berupaya menghukum Yaman atas serangan YAF terhadap kapal-kapal niaga yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

    Yaman mulai melancarkan serangan semacam itu pada November 2023 dalam upaya memblokade Israel sebagai respons atas genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

    Israel telah membunuh lebih dari 60.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

    Elemen Yahudi sayap kanan di Israel menuntut agar militer melancarkan perang besar untuk menaklukkan Gaza sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap pangkalan militer dan pemukiman Israel.

    Serangan rudal balistik juga menunda pemungutan suara oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai apakah akan memperluas perang di Gaza.

    Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir, dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, mengatakan ia ingin melihat perluasan perang yang “kuat”.

    Netanyahu janji akan tanggapi Iran setelah serangan Houthi di bandara

    Serangan yang diklaim oleh Houthi menghentikan sementara lalu lintas udara di bandara tersibuk Israel dan memicu sirene serangan udara.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menanggapi serangan Houthi Yaman yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion, dan menambahkan bahwa Iran juga akan menghadapi konsekuensi dari serangan tersebut.

    Sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran menghantam perimeter bandara pada hari Minggu, merusak jalan dan kendaraan serta menyebabkan lalu lintas udara terhenti, menurut foto dan rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera.

    Militer Israel mengonfirmasi sistem pertahanannya gagal menembak jatuh proyektil tersebut pada Minggu pagi meskipun ada beberapa upaya untuk mencegatnya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Delapan orang terluka, menurut paramedis.

    Media Israel melaporkan bahwa sistem THAAD canggih buatan AS dan sistem pertahanan jarak jauh Arrow milik Israel gagal menjatuhkan rudal tersebut.

    Dalam tulisannya di media sosial, Netanyahu mengatakan bahwa serangan dari Houthi pada dasarnya “berasal dari Iran”.

    “Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami DAN, pada waktu dan tempat yang kami pilih, terhadap penguasa Iran,” tulis Netanyahu.

    Perdana Menteri Israel telah berupaya mengumpulkan dukungan untuk serangan bersama dengan Amerika Serikat terhadap Iran, meskipun ada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Washington dan Teheran.

    Menanggapi ancaman Israel, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengatakan bahwa Teheran akan membalas jika AS atau Israel menyerang.

    “Jika perang ini diprakarsai oleh AS atau rezim Zionis [Israel], Iran akan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka – di mana pun mereka berada dan kapan pun dianggap perlu,” kata Nasirzadeh kepada televisi pemerintah Iran.

    Nasirzadeh juga mengatakan bahwa Houthi Yaman membuat keputusan mereka sendiri saat melakukan serangan.

    Kelompok yang telah melancarkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap perang dan blokade Israel di Jalur Gaza , mengaku bertanggung jawab atas rudal yang diluncurkan ke bandara tersibuk di Israel.

    Serangan Israel di Gaza selama lebih dari 18 bulan telah menewaskan sedikitnya 52.495 orang, termasuk 57 orang yang mati kelaparan akibat pengepungan total Israel sejak 2 Maret, menurut pejabat Palestina.

    Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, juru bicara militer Houthi Yahya Saree memperingatkan maskapai penerbangan bahwa bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk perjalanan udara”.

    Serangan itu menyebabkan penghentian sementara penerbangan di bandara di Israel bagian tengah dan beberapa penerbangan harus dialihkan. Semua pintu masuk ke bandara juga ditutup sementara sementara perjalanan kereta api menuju lokasi dihentikan.

    Sejumlah maskapai penerbangan besar, termasuk maskapai Jerman Lufthansa, maskapai Spanyol Air Europa, Air France, SWISS, Austrian Airlines, Brussels Airlines, Air India dan Wizz Air dari Hungaria mengumumkan mereka membatalkan penerbangan pada hari Minggu, dengan beberapa juga membatalkan penerbangan pada hari Senin dan Selasa.

    Kelompok Houthi meminta maskapai penerbangan yang terbang ke Israel untuk “mempertimbangkan” bahwa Israel akan “memberlakukan blokade udara menyeluruh terhadap [Israel] dengan berulang kali menargetkan… Bandara Ben-Gurion”.

    Sirene meraung-raung di Israel tengah, mendorong banyak orang untuk pindah ke tempat perlindungan, menurut media Israel.

    Rekaman video lokasi jatuhnya rudal yang beredar daring menunjukkan rudal tersebut menghantam jalan penghubung di dalam perimeter bandara, dengan beberapa puing berserakan di jalan-jalan di sekitarnya.

     

    Israel berjanji akan membalas dengan keras

    Sebelum mengunggah postingannya di media sosial, Netanyahu telah berjanji akan membalas dendam terhadap Houthi dan melanjutkan perang di Gaza.

    Dalam pesan video dalam bahasa Ibrani, ia mengatakan Israel dan AS akan “bertindak melawan mereka lagi di masa mendatang” dan melakukannya dengan lebih dari satu pukulan. Ia juga bersumpah “tidak akan ada Hamas” di Gaza.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga mengancam akan melakukan pembalasan yang keras. “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan membalasnya tujuh kali lipat,” kata Katz dalam referensi yang jelas dalam Taurat yang berkaitan dengan hukuman berat, atau keadilan ilahi.

    Benny Gantz, pemimpin partai Ketahanan Israel dan mantan anggota kabinet perang, mengatakan serangan rudal oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran harus dibebankan kepada Teheran.

    “Iran-lah yang menembakkan rudal balistik ke negara Israel, dan Iran harus bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial tanpa memberikan bukti. “Penembakan ke negara Israel pasti akan memicu reaksi keras di Teheran.”

    Yair Golan, tokoh oposisi terkemuka, mengatakan jutaan warga Israel kembali berada di tempat penampungan, tawanan Israel yang ditahan di Gaza sedang sekarat, biaya hidup sangat mahal bagi keluarga dan para prajurit cadangan “jatuh tertimpa beban” perang, yang dilancarkan setelah serangan yang dipimpin oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan tewasnya sekitar 1.139 orang, dengan lebih dari 200 orang ditawan.

    “Ini hal besar bagi Netanyahu, ini hal besar bagi pemerintah,” kata Golan tentang perdana menteri. “Kita harus memulangkan orang-orang yang diculik dan mengakhiri perang.”

    Serangan Houthi terus berlanjut meskipun militer Amerika Serikat membombardir wilayah-wilayah di Yaman hampir setiap hari . Media yang dikelola Houthi melaporkan lebih banyak serangan udara AS di Yaman pada Minggu pagi, serta setelah serangan di bandara Ben Gurion.

    Setelah rudal menghantam bandara, TV Al Masirah melaporkan serangan udara AS di distrik Khab dan ash-Shaaf di provinsi al-Jawf.

    Saat fajar, pesawat tempur AS melancarkan 10 serangan di distrik al-Hazm di provinsi al-Jawf dan tiga serangan di provinsi Marib. Lebih banyak serangan juga menghantam wilayah Takhya di Saada.

    Tidak langsung diketahui apakah ada korban jiwa seperti beberapa serangan AS lainnya minggu ini , termasuk satu serangan terhadap pusat penahanan migran yang menewaskan puluhan orang.

     

    SUMBER: ROYA NEWS TV, THE CRADLE, AL JAZEERA

  • Perusahaan AS Keluhkan Tarif Trump: Rugikan Konsumen dan Ekonomi!

    Perusahaan AS Keluhkan Tarif Trump: Rugikan Konsumen dan Ekonomi!

    Jakarta

    Sejumlah perusahaan terbesar di Amerika Serikat (AS) mulai mengeluhkan kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump. Sebab pengenaan tarif lini membuat banyak masyarakat mulai mengurangi belanja yang secara langsung melemahkan pemasukan perusahaan.

    Melansir laporan CNN, Sabtu (26/4/2025), sejumlah perusahaan besar AS seperti PepsiCo, American Airlines, Chipotle, IBM, Procter & Gamble, dan banyak perusahaan lainnya telah melaporkan penurunan laba sepanjang kuartal pertama 2025 imbas tarif Trump.

    Misalkan saja jaringan restoran, Chipotle, yang mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan di seluruh gerainya imbas kebijakan tarif tersebut. Jaringan restoran burrito tersebut juga mengatakan tarif akan menaikkan biaya bahan-bahan impor yang dibutuhkan seperti daging sapi dari Australia dan alpukat dari Peru.

    “Kekhawatiran seputar ekonomi adalah alasan utama konsumen mengurangi frekuensi kunjungan restoran pada triwulan lalu,” kata CEO Chipotle Scott Boatwright dalam sebuah panggilan telepon dengan para analis.

    Kemudian ada juga PepsiCo yang mulai menurunkan prospek laba bersih tahunnya imbas kenaikan biaya dalam rantai pasok perusahaan karena ketidakpastian ekonomi global. Belum lagi ketidakpastian ini juga dapat menurunkan penjualan perusahaan sepanjang tahun ini.

    “Kami memperkirakan lebih banyak volatilitas dan ketidakpastian, khususnya yang terkait dengan perkembangan perdagangan global, yang kami perkirakan akan meningkatkan biaya rantai pasokan kami,” kata CEO PepsiCo Ramon Laguarta dalam sebuah pernyataan.

    Kondisi ini juga menimpa maskapai-maskapai AS seperti American Airlines, Delta, Southwest, dan Alaska Air yang semuanya juga sudah memangkas laba perusahaan secara keseluruhan sepanjang tahun ini.

    Belum cukup, ada juga sektor perhotelan dan pariwisata yang mulai merasakan penurunan jumlah wisatawan asing yang bepergian ke Amerika imbas kebijakan tarif Trump. Khususnya para wisatawan asing yang berasal dari Kanada.

    “Penurunan reservasi internasional, dan kontak di bagian utara New York dekat perbatasan melihat penurunan kunjungan dari warga Kanada,” Kata seorang pemilik hotel di New York City melaporkan kepada Fed

    “Perjalanan dari Kanada menurun drastis, dan dikhawatirkan jumlah perjalanan musim panas dari Eropa dan Tiongkok juga akan terganggu karena reaksi negatif terhadap kebijakan tarif AS,” tambahnya.

    (igo/eds)

  • Kecelakaan Nahas, Pesawat Jatuh-Tabrak Mobil Hingga Terlempar ke Rel

    Kecelakaan Nahas, Pesawat Jatuh-Tabrak Mobil Hingga Terlempar ke Rel

    Sebelumnya, helikopter wisata hancur saat jatuh terbalik ke Sungai Hudson, AS. Yang menewaskan pilot dan 5 wisatawan Spanyol. Kemudian di bulan Januari, terjadi kecelakaan pesawat yang menewaskan 67 orang di dekat Washington. Serta, kecelakaan American Airlines yang terbakar saat mendarat, menyebabkan 12 orang harus dirawat di rumah sakit. (AP/Marta Lavandier)

  • Penumpang Mau Buka Pintu di Udara, Pesawat Jetstar Putar Balik ke Bali

    Penumpang Mau Buka Pintu di Udara, Pesawat Jetstar Putar Balik ke Bali

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat Jetstar, yang membawa lebih dari 200 penumpang dari Bali menuju Melbourne, Australia, terpaksa kembali ke Bandara Internasional Ngurah Rai setelah seorang penumpang mencoba membuka pintu pesawat saat melintasi Samudra Hindia.

    Insiden ini terjadi pada Senin (31/3/2025) malam dan dikonfirmasi dalam pernyataan resmi dari pihak maskapai pada Selasa (1/4/2025).

    “Kami mengalami gangguan dalam penerbangan menuju Melbourne pada malam kemarin setelah seorang penumpang berperilaku tidak terkendali dan mencoba membuka salah satu pintu pesawat. Ia juga bersikap kasar terhadap kru kami,” ujar Jetstar dalam pernyataan resminya, dilansir CNN International.

    Maskapai menambahkan bahwa setelah pesawat mendarat kembali di Denpasar, penumpang tersebut langsung diamankan oleh pihak berwenang setempat.

    Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang perempuan di bagian belakang pesawat berhasil mengangkat pegangan pintu sebelum alarm peringatan berbunyi. Hal ini segera mengundang respons cepat dari awak kabin.

    Berdasarkan data dari situs pelacak penerbangan Flightradar24, pesawat tersebut berputar balik di atas Samudra Hindia sekitar satu jam setelah lepas landas dari Denpasar.

    Meskipun Jetstar tidak memerinci jumlah pasti penumpang dan awak kabin di dalam pesawat, mereka menegaskan bahwa keselamatan dan kesejahteraan penumpang serta kru adalah prioritas utama mereka.

    “Kami sangat berterima kasih atas respons cepat kru dan penumpang dalam menghadapi situasi ini. Perilaku seperti ini tidak dapat ditoleransi dalam penerbangan kami,” lanjut pernyataan dari Jetstar.

    Insiden penumpang berperilaku tidak terkendali bukanlah hal baru dalam dunia penerbangan. Beberapa kasus sebelumnya melibatkan penumpang yang membuka pintu darurat, meluncur turun melalui perosotan evakuasi, menyerang dan menggigit awak kabin, serta melakukan tindakan kekerasan lainnya yang memaksa pesawat untuk mengubah rute penerbangan.

    Otoritas penerbangan telah memperketat regulasi dan menindak tegas pelanggar. Tahun lalu, seorang penumpang menghadapi tuntutan di pengadilan federal setelah membuka pintu pesawat di tengah penerbangan dan melukai seorang pramugari dalam penerbangan American Airlines dari Milwaukee ke Dallas.

    Dalam insiden tersebut, penumpang lain akhirnya membantu menahan pelaku dengan menempelkan lakban ke tubuhnya.

    Pada 2023, seorang pria yang membuka pintu darurat pesawat Asiana Airlines sesaat sebelum mendarat mengaku kepada polisi bahwa ia merasa sesak dan ingin segera keluar dari pesawat. Insiden itu mendorong pihak maskapai untuk menghentikan penjualan kursi dekat pintu darurat pada pesawat Airbus A321 mereka.

     

    (luc/luc)

  • Insiden di Bandara Reagan: Pesawat Delta Nyaris Tabrakan dengan Jet T-38 – Halaman all

    Insiden di Bandara Reagan: Pesawat Delta Nyaris Tabrakan dengan Jet T-38 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah insiden serius terjadi pada hari Jumat, 28 Maret 2025, ketika sebuah pesawat penumpang Delta nyaris bertabrakan dengan jet tempur Angkatan Udara AS di dekat Bandara Nasional Reagan.

    Kejadian ini menambah daftar panjang insiden penerbangan di wilayah tersebut dan menarik perhatian publik serta pihak berwenang.

    Apa yang Terjadi dalam Insiden Ini?

    Pesawat Delta yang mengangkut 137 orang tersebut sedang dalam perjalanan menuju Minneapolis-St.

    Paul, Minnesota, ketika tiba-tiba alarm berbunyi di kokpit.

    Alarm ini memperingatkan pilot tentang keberadaan pesawat lain yang mendekat dalam jarak berbahaya.

    Laporan dari Daily Mail mengungkapkan bahwa jet tempur T-38 Talon milik Angkatan Udara AS melintas dengan kecepatan lebih dari 350 mil per jam, hanya beberapa ratus kaki di bawah pesawat Delta.

    Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA), empat jet T-38 sedang dalam perjalanan menuju Pemakaman Nasional Arlington untuk melakukan terbang lintas saat insiden ini terjadi.

    Pengendali lalu lintas udara segera memberikan instruksi kepada kedua pesawat untuk menghindari tabrakan, sebuah tindakan cepat yang mungkin menyelamatkan banyak nyawa.

    Apa Kata Para Pilot dan Pihak Berwenang?

    Dalam komunikasi yang direkam, seorang pilot Delta bertanya, “Apakah ada pesawat sekitar 500 kaki di bawah kami?” Pertanyaan ini kemudian dikonfirmasi oleh pengendali lalu lintas udara.

    FAA telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini, yang menunjukkan bahwa mereka menganggap situasi ini sangat serius.

    Pesawat Delta juga menerima peringatan bahwa ada pesawat lain di dekatnya, seperti yang dinyatakan dalam pernyataan resmi dari FAA.

    Delta Airlines menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama mereka, dan mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator dan pemangku kepentingan dalam peninjauan insiden ini.

    Mengapa Insiden Ini Menjadi Sorotan?

    Senator AS dari Minnesota, Amy Klobuchar, turut mengecam insiden ini melalui media sosialnya.

    Ia menyatakan, “Sangat berbahaya. Syukurlah semua orang selamat. Saya akan menanyakan Departemen Pertahanan mengapa pesawat militer bisa terbang begitu dekat dengan penerbangan penumpang.” Pernyataan ini menggambarkan kekhawatiran yang meluas mengenai keselamatan penerbangan.

    Insiden ini terjadi setelah serangkaian kecelakaan udara yang mengkhawatirkan.

    Sebelumnya, pada bulan Januari, terjadi tabrakan antara helikopter Black Hawk dan penerbangan American Airlines di dekat Bandara Reagan yang mengakibatkan 67 orang tewas, menjadikannya bencana penerbangan paling mematikan di AS sejak tahun 2001.

    Apakah Kualitas Layanan Pengendalian Lalu Lintas Udara Memadai?

    Dalam laporan FAA, terungkap bahwa terdapat lebih dari 15.000 kejadian hampir tabrakan antara pesawat dan helikopter dalam rentang waktu dari Oktober 2021 hingga Desember 2024.

    Data dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) juga menunjukkan 85 kasus di mana dua pesawat terbang dalam jarak kurang dari 1500 kaki secara horizontal dan kurang dari 200 kaki secara vertikal.

    Bandara Reagan National telah lama menghadapi kekurangan staf pengendali lalu lintas udara.

    Laporan FAA menunjukkan bahwa hingga September 2023, hanya terdapat 19 pengendali yang bersertifikat penuh, jauh di bawah target yang seharusnya adalah 30 orang.

    Walaupun jumlah staf saat ini telah meningkat menjadi 24 dari 28 posisi yang tersedia, insiden di menara kontrol baru-baru ini menunjukkan adanya ketegangan di antara para petugas.

    Apa Selanjutnya Setelah Insiden Ini?

    Hingga saat ini, FAA masih menyelidiki insiden ini, dan CBS News telah menghubungi Angkatan Udara untuk mendapatkan pernyataan resmi terkait keterlibatan jet tempur dalam kejadian tersebut.

    Keterlibatan jet tempur dalam penerbangan komersial menciptakan pertanyaan serius mengenai prosedur keselamatan dan koordinasi antara militer dan penerbangan sipil.

    Insiden ini bukan hanya mengkhawatirkan, tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya keselamatan dalam penerbangan dan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Insiden di Bandara Reagan: Pesawat Delta Nyaris Tabrakan dengan Jet T-38 – Halaman all

    Pesawat Delta Nyaris Bertabrakan dengan Jet Tempur di Bandara Reagan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah pesawat penumpang Delta nyaris bertabrakan dengan jet Angkatan Udara AS di dekat Bandara Nasional Reagan, Jumat (28/3/2025).

    Kejadian ini menambah daftar panjang insiden penerbangan di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

    Pesawat Delta dengan 137 orang di dalamnya sedang dalam penerbangan menuju Minneapolis-St Paul, Minnesota.

    Tiba-tiba alarm berbunyi di kokpit, memperingatkan keberadaan pesawat lain dalam jarak berbahaya.

    Menurut laporan Daily Mail, jet tempur T-38 Talon milik Angkatan Udara AS melintas dengan kecepatan lebih dari 350 mil per jam hanya beberapa ratus kaki di bawah pesawat Delta.

    Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyatakan bahwa empat jet T-38 sedang menuju Pemakaman Nasional Arlington untuk melakukan terbang lintas ketika insiden itu terjadi.

    Pengendali lalu lintas udara segera mengeluarkan instruksi perbaikan kepada kedua pesawat untuk menghindari tabrakan.

    Dalam komunikasi yang terdengar di LiveATC.net, seorang pilot Delta bertanya, “Apakah ada pesawat sekitar 500 kaki di bawah kami?” yang kemudian dikonfirmasi oleh pengendali lalu lintas udara.

    FAA telah mengumumkan penyelidikan terhadap insiden ini.

    “Pesawat Delta menerima peringatan di dalam pesawat bahwa ada pesawat lain di dekatnya,” kata mereka dalam pernyataan resmi.

    Delta Airlines menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama mereka.

    “Kami akan bekerja sama dengan regulator dan pemangku kepentingan penerbangan dalam peninjauan insiden ini,” kata juru bicara maskapai tersebut.

    Senator AS dari Minnesota, Amy Klobuchar, mengecam insiden ini melalui media sosial.

    “Sangat berbahaya, syukurlah semua orang selamat. Saya akan menanyakan Departemen Pertahanan mengapa pesawat militer bisa terbang begitu dekat dengan penerbangan penumpang,” tulisnya.

    Insiden ini terjadi setelah serangkaian kecelakaan udara yang mengkhawatirkan.

    Pada Januari lalu, tabrakan antara helikopter Black Hawk dan penerbangan American Airlines di dekat Reagan National menewaskan 67 orang, menjadikannya bencana penerbangan AS paling mematikan sejak 2001.

    Selain itu, FAA melaporkan adanya lebih dari 15.000 kejadian hampir tabrakan antara pesawat dan helikopter antara Oktober 2021 hingga Desember 2024.

    Laporan dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) juga mengungkapkan 85 kasus di mana dua pesawat terbang dalam jarak kurang dari 1.500 kaki secara horizontal dan kurang dari 200 kaki secara vertikal.

    Bandara Reagan National telah lama menghadapi kekurangan staf pengendali lalu lintas udara.

    Menurut laporan FAA, hingga September 2023 hanya ada 19 pengendali bersertifikat penuh, jauh di bawah target 30 orang.

    CNN melaporkan bahwa saat ini jumlah staf meningkat menjadi 24 dari 28 posisi yang tersedia.

    Kejadian di menara kontrol baru-baru ini mengindikasikan adanya ketegangan di antara para petugas.

    DailyMail.com mengungkap bahwa dua pengendali lalu lintas udara bahkan sempat terlibat perkelahian di dalam menara kontrol.

    Hingga kini, FAA masih menyelidiki insiden terbaru ini.

    CBS News melaporkan bahwa pihaknya juga telah menghubungi Angkatan Udara untuk mendapatkan pernyataan resmi terkait keterlibatan jet tempur dalam insiden ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Bandara Heathrow London Kembali Beroperasi Normal usai Gardu Terbakar

    Bandara Heathrow London Kembali Beroperasi Normal usai Gardu Terbakar

    Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Heathrow London kembali beroperasi penuh pada Sabtu (22/3/2025), sehari setelah kebakaran di gardu listrik memicu pemadaman yang melumpuhkan operasional bandara tersibuk di Eropa tersebut.

    Melansir Reuters, gangguan ini memaksa pembatalan dan penundaan sejumlah penerbangan, sementara industri penerbangan berpacu merombak jadwal dan mengalihkan penumpang yang terdampak.

    Insiden ini semakin memperumit pengaturan logistik bagi maskapai yang harus memulihkan operasional pesawat dan kru yang terjebak di berbagai lokasi.

    Penerbangan mulai kembali pada Jumat malam, namun dengan Heathrow—bandara tersibuk kelima di dunia—terhenti hampir sepanjang hari, puluhan ribu penumpang harus berebut kamar hotel dan kursi penerbangan pengganti.

    CEO Heathrow, Thomas Woldbye mengatakan pada Sabtu pagi, aktivitas bandara kembali normal, meski maskapai masih berjuang menangani dampak lanjutan.

    “Kami tidak melihat adanya pembatalan atau keterlambatan besar,” ujar Woldbye seperti dikutip Reuters.

    Sebagian besar penerbangan pagi beroperasi sesuai jadwal, dengan hanya sedikit penundaan dan pembatalan, menurut situs keberangkatan Heathrow. British Airways, yang menjadikan Heathrow sebagai hub utama, memperkirakan sekitar 85% dari hampir 600 penerbangannya tetap berjalan.

    Heathrow mengerahkan ratusan staf tambahan dan menambah penerbangan untuk mengakomodasi 10.000 penumpang ekstra yang terdampak gangguan ini.

    Insiden ini menimbulkan kekhawatiran di industri penerbangan, dengan potensi kerugian mencapai puluhan juta pound serta perdebatan mengenai siapa yang harus menanggung biaya.

    Kepala IATA, Willie Walsh—mantan bos British Airways yang kerap mengkritik Heathrow—menyebut insiden ini sebagai “bukti kegagalan perencanaan yang serius.”

    Sementara itu, polisi menyatakan tidak menemukan indikasi unsur mencurigakan dalam kebakaran tersebut, meskipun penyelidikan masih berlangsung. London Fire Brigade akan fokus menyelidiki sistem distribusi listrik bandara.

    Untuk mengurangi kepadatan, Kementerian Transportasi Inggris mencabut sementara larangan penerbangan malam hari. Meski begitu, CEO British Airways, Sean Doyle, memperingatkan bahwa gangguan ini masih akan berdampak pada operasional penerbangan dalam beberapa hari ke depan.

    Maskapai seperti JetBlue, American Airlines, Air Canada, Air India, Delta, Qantas, United Airlines, British Airways, dan Virgin Atlantic terpaksa membatalkan atau mengalihkan penerbangan mereka.

    Heathrow bukan satu-satunya bandara Inggris yang mengalami gangguan besar dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, bandara di London juga sempat lumpuh akibat kegagalan sistem gerbang otomatis dan gangguan lalu lintas udara pada 2023.

  • Heathrow Ditutup Akibat Kebakaran: Apa yang Terjadi? – Halaman all

    Heathrow Ditutup Akibat Kebakaran: Apa yang Terjadi? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran besar yang terjadi di gardu listrik dekat Bandara Heathrow, Inggris, pada Jumat, 21 Maret 2025, telah memaksa penutupan bandara dan menyebabkan ratusan ribu penumpang terdampar.

    Mari kita bahas lebih dalam tentang insiden ini, dampaknya, dan respons dari berbagai pihak.

    Kebakaran tersebut dilaporkan terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 23:00 waktu setempat.

    Kebakaran yang melahap 25.000 liter minyak pendingin dalam transformator ini menyebabkan pemadaman listrik total.

    Api dan asap hitam membubung dari gardu listrik, mengakibatkan pemadam kebakaran harus bekerja keras hingga dini hari untuk mengendalikan situasi dengan menyemprotkan busa pemadam kebakaran.

    Seorang pejabat pemadam kebakaran mengungkapkan, “Kami bekerja tanpa henti untuk memastikan bahwa kebakaran bisa dikendalikan dan situasi dapat kembali normal.” Namun, dampak dari insiden ini sudah terasa secara luas.

    Siapa Saja yang Terdampak oleh Insiden Ini?
    Penumpang Terjebak dalam Transit

    Dari berbagai belahan dunia, banyak penumpang yang terjebak dalam transit tanpa kepastian jadwal penerbangan mereka.

    Misalnya, Charlotte Johnston yang terjebak di Guangzhou, China, harus menunggu berjam-jam di bandara dengan hanya barang bawaan seadanya.

    Di Dubai, beberapa pelanggan British Airways mengungkapkan kekecewaan mereka kepada Sky News.

    Kisah memilukan datang dari Chez Khan, seorang direktur layanan klien dari London yang terpisah dari anak-anaknya.

    Ia dan penumpang lain yang dialihkan ke hotel ternyata tidak mendapatkan kamar, memaksa mereka kembali ke bandara tanpa bantuan.

    Keterlambatan Perjalanan dan Kerugian Finansial

    Akibat kebakaran ini, lebih dari 1.350 penerbangan dibatalkan pada hari itu.

    Selain itu, sekitar 291.000 penumpang mengalami penundaan perjalanan.

    Harga hotel di sekitar Heathrow melonjak drastis, dengan beberapa kamar mencapai harga lima kali lipat dari biasanya, menambah beban finansial bagi penumpang yang terdampar.

    Seorang eksekutif maskapai Eropa mengungkapkan, “Bandara sebesar Heathrow seharusnya memiliki sistem cadangan listrik yang lebih andal.” Hal ini menunjukkan kurangnya antisipasi dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

    Apa yang Dikatakan Pihak Berwenang?

    Menteri Energi Inggris, Ed Miliband, menegaskan bahwa insiden ini tampaknya bukan hasil dari sabotase.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari tahu penyebab kebakaran dan menekankan pentingnya evaluasi sistem cadangan bandara agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

    Bagaimana Dampak Terhadap Jadwal Penerbangan Global?

    Menurut data Cirium, setidaknya 37 penerbangan dari berbagai maskapai seperti British Airways, American Airlines, dan Delta mengalami pengalihan atau kembali ke bandara asal.

    Ini menyebabkan kekacauan besar dalam jadwal penerbangan global, dengan banyak pesawat dan awak yang tidak berada di lokasi yang tepat.

    Analis industri memperkirakan bahwa gangguan ini akan berlangsung beberapa hari ke depan. “Kami sedang berusaha mengatasi penumpukan dengan menambah penerbangan atau menggunakan pesawat berkapasitas lebih besar,” kata seorang juru bicara maskapai.

    Apa Harapan Penumpang Selanjutnya?

    Bandara Heathrow diperkirakan tetap ditutup hingga tengah malam pada tanggal 21 Maret 2025, atau hingga dini hari 22 Maret 2025.

    Pihak Heathrow meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang dan berharap pemulihan sistem dapat dilakukan secepat mungkin.

    Dengan situasi yang masih belum jelas, harapan para penumpang adalah mendapatkan penerbangan kembali ke tujuan mereka dan menyelesaikan perjalanan yang terputus oleh insiden yang tidak terduga ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gardu Listrik Bandara Heathrow Inggris Terbakar, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar – Halaman all

    Gardu Listrik Bandara Heathrow Inggris Terbakar, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bandara Heathrow di Inggris terpaksa ditutup pada Jumat (21/3/2025), gara-gara kebakaran besar melilit gardu listrik di dekatnya, sehingga memutus pasokan daya utama dan cadangan bandara.

    Kebakaran ini mengakibatkan ratusan ribu penumpang terlantar dari berbagai belahan dunia, memicu kekacauan perjalanan global.

    Dampak dari insiden ini dirasakan secara luas, mulai dari Las Vegas, Frankfurt hingga Dubai.

    Banyak penumpang yang terjebak dalam transit tanpa kepastian jadwal penerbangan mereka.

    Di Dubai, pelanggan British Airways mengungkapkan kekecewaannya kepada Sky News.

    Sementara itu, Charlotte Johnston di Guangzhou, China, terjebak berjam-jam di bandara dengan hanya barang bawaan seadanya.

    Di Las Vegas, Chez Khan, seorang direktur layanan klien dari London, mengungkapkan kesulitannya karena terpisah dari anak-anaknya selama seminggu.

    Dia dan beberapa penumpang lain dialihkan ke sebuah hotel, tetapi ternyata kamar tidak tersedia, memaksa mereka kembali ke bandara tanpa bantuan.

    Sementara itu, Becky Davies, yang tengah merayakan ulang tahun pernikahannya di Las Vegas, juga mengalami nasib serupa.

    Ia dan suaminya seharusnya kembali ke Inggris pada Kamis malam.

    Sedihnya, pasangan itu terpaksa menunda kepulangannya padahal ada empat anak mereka yang menunggu di rumah.

    Di Jenewa, Swiss, Taylor Collier-Brown bersama tim hoki lapangan terjebak setelah perjalanan ski di Pegunungan Alpen Prancis.

    Mereka menghadapi kesulitan untuk kembali ke London tepat waktu sebelum pertandingan.

    Kazumi Nakamura dan putrinya yang berusia 13 tahun juga mengalami keterlambatan perjalanan saat hendak kembali ke Vancouver dari London.

    Meskipun situasinya tidak terlalu mendesak, mereka tetap berharap bisa segera mendapatkan penerbangan baru.

    Bagi Halleli Pinson, seorang profesor sosiologi pendidikan dari Universitas Ben Gurion, keterlambatan ini menjadi pukulan besar.

    Ia seharusnya menghadiri konferensi pendidikan di Chicago, tetapi penerbangannya dibatalkan tanpa solusi yang memadai dari British Airways.

    Sebaliknya, Foluke Oleniwen dari Nigeria merasa lega karena tiba di London tepat sebelum bandara ditutup, meski ia tetap bersimpati kepada mereka yang terdampak.

    Kerugian Finansial

    Kebakaran terjadi pada Kamis (20/3/2025) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

    Api besar dan asap hitam membumbung dari gardu induk.

    Kebakaran ini melenyapkan 25.000 liter minyak pendingin dalam transformator, menyebabkan pemadaman listrik total.

    Pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api pada Jumat dini hari dengan menyemprotkan busa pemadam kebakaran.

    Insiden ini memaksa Heathrow membatalkan lebih dari 1.350 penerbangan pada Jumat.

    Juga mengacaukan jadwal perjalanan hingga 291.000 penumpang.

    Banyak penerbangan dialihkan ke bandara lain di Inggris dan Eropa, sementara beberapa pesawat jarak jauh bahkan kembali ke titik keberangkatan.

    Harga hotel di sekitar Heathrow melonjak drastis, dengan beberapa kamar mencapai 500 pound atau sekitar lima kali lipat dari harga normal.

    Para pemimpin industri penerbangan mempertanyakan bagaimana infrastruktur utama seperti Heathrow bisa lumpuh hanya karena satu kebakaran.

    Seorang eksekutif maskapai Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa bandara sebesar Heathrow seharusnya memiliki cadangan listrik yang lebih andal.

    Menteri Energi Inggris, Ed Miliband, menyatakan bahwa insiden ini tampaknya bukan akibat sabotase dan pemerintah akan menyelidiki penyebab pastinya.

    Ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap sistem cadangan bandara agar kejadian serupa tidak terulang.

    Efek Domino Penerbangan Global

    Menurut data Cirium, setidaknya 37 penerbangan dari maskapai seperti British Airways, American Airlines, Air Canada, Delta, Qantas, dan United Airlines dialihkan atau dikembalikan ke bandara asal mereka.

    Jadwal penerbangan global mengalami kekacauan karena banyak pesawat dan awaknya tidak berada di lokasi yang tepat.

    Maskapai seperti EasyJet dan Ryanair berusaha mengatasi penumpukan dengan menambah penerbangan atau menggunakan pesawat berkapasitas lebih besar.

    Analis industri memperkirakan gangguan perjalanan ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

    Seorang juru bicara Heathrow menyatakan bahwa bandara tetap ditutup hingga Jumat (21/3/2025) tengah malam atau Sabtu (22/3/2025) dini hari, dengan harapan pemulihan sistem dapat dilakukan secepat mungkin.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata pihak Heathrow dalam pernyataannya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Denver

    Insiden pesawat terbakar membuat heboh penumpang dan otoritas Bandara Internasional Denver di Colorado, Amerika Serikat (AS). Momen bertambah ngeri saat penumpang berdiri di sayap ketika badan pesawat dilalap api.

    Pesawat yang terbakar merupakan milik maskapai American Airlines. Momen dramatis para penumpang menyelamatkan diri ramai beredar di media sosial (medsos).

    “(Ada) 172 pelanggan dan enam awak pesawat turun dari pesawat dan sedang dipindahkan ke terminal,” kata American Airlines, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media lokal Denver KDVR, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/3/2025).

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan, setelah serangkaian insiden dan upaya oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Pesawat American Airlines itu dilaporkan sedang dalam perjalanan dari Colorado Springs ke Dallas-Fort Worth ketika dialihkan ke Denver.

    Rekaman video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan asap mengepul di sekitar pesawat yang berada di dekat terminal, dan para penumpang berdiri di sayap pesawat saat layanan darurat tiba.

    Api Muncul Saat Pesawat Mendarat

    Penumpang berdiri dan berkerumun di atas sayap ketika pesawat American Airlines terbakar usai mendarat di Denver, AS (Foto: BBC)

    Pesawat yang mengalami insiden ini lepas landas dari dekat Colorado Springs dan sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Dallas Fort Worth di Texas, ketika gangguan terjadi. FAA menyebut pesawat dialihkan ke Denver sekitar pukul 17.15 waktu setempat, setelah awak melaporkan ada “getaran pada mesin”.

    Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Denver, pesawat tiba-tiba terbakar ketika masih meluncur di landasan pacu.

    Maskapai American Airlines dalam pernyataannya menyebut pesawat itu membawa 172 penumpang dan enam awak. Disebutkan oleh American Airlines bahwa semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi dengan selamat.

    Menurut American Airlines, pesawat itu mengalami “masalah terkait mesin”.

    Sementara keterangan juru bicara Bandara Internasional Denver, Michael Konopasek, menyebut kepulan asap dan kobaran api bisa disaksikan dari berbagai terminal di bandara. Namun Konpasek menyatakan bahwa kebakaran telah dipadamkan dan tidak memicu penundaan untuk penerbangan lainnya.

    FAA Selidiki Pesawat Terbakar

    Pesawat Boeing 737-800 American Airlines kebakaran (Foto: BBC)

    Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan para penumpang dievakuasi dengan menggunakan seluncuran darurat untuk mencari daratan dengan aman di Bandara Internasional Denver.

    FAA mengatakan bahwa American Airlines yang terbang dari Colorado ke Dallas-Fort Worth tersebut, dialihkan ke Bandara Internasional Denver setelah pilot melaporkan bahwa pesawat mengalami “getaran mesin.”

    “Setelah mendarat dan saat meluncur ke gerbang, mesin terbakar dan penumpang dievakuasi dari pesawat menggunakan seluncuran,” kata FAA dalam sebuah pernyataan.

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan setelah serangkaian insiden dan upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu