Perusahaan: American Airlines

  • Ribuan Penerbangan Dibatalkan Usai 6.000 Pesawat Airbus Alami Masalah Software

    Ribuan Penerbangan Dibatalkan Usai 6.000 Pesawat Airbus Alami Masalah Software

    Bisnis.com, JAKARTA —  Industri penerbangan dunia menghadapi gangguan operasional dahsyat pada akhir pekan ini menyusul keputusan Airbus yang memerintahkan perbaikan segera terhadap 6.000 unit armada A320. Dampaknya, ribuan penerbangan dibatalkan.

    Langkah penarikan kembali yang mencakup lebih dari setengah armada global A320 ini memicu gelombang pembatalan dan penundaan penerbangan di berbagai maskapai internasional.

    Melansir dari TechCrunch Senin (1/12/2025), perintah ini bermula dari instruksi European Union Aviation Safety Agency (EASA) dan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat pada Jumat malam. 

    Kedua otoritas penerbangan tersebut menerbitkan emergency airworthiness directive atau arahan kelaikudaraan darurat sebagai tindakan pencegahan keselamatan. Perbaikan ini bersifat wajib dan pesawat dilarang terbang sebelum modifikasi perangkat lunak atau perangkat keras tertentu diselesaikan.

    Mengutip dari laman resmi Airbus, masalah teknis ini dipicu oleh temuan bahwa radiasi matahari yang intens dapat merusak data kritis pada sistem kontrol penerbangan, khususnya pada komputer elevator and aileron (ELAC) yang diproduksi oleh Thales. Kerusakan data ini berpotensi menyebabkan penurunan ketinggian secara tiba-tiba.

    Airbus menyatakan bahwa dari 6.000 jet yang terdampak, mayoritas hanya memerlukan pembaruan perangkat lunak yang relatif sederhana dan cepat. Namun, sebagian kecil armada memerlukan penggantian perangkat keras yang lebih memakan waktu. Jumlah pesawat yang membutuhkan perbaikan ekstensif ini dilaporkan lebih sedikit dari perkiraan awal sebanyak 1.000 unit.

    Insiden ini menjadi salah satu penarikan terbesar dalam 55 tahun sejarah Airbus, terjadi hanya beberapa pekan setelah varian A320 menggeser Boeing 737 sebagai model pesawat yang paling banyak dikirimkan di dunia. 

    Peta Dampak Maskapai Global

    Dampak operasional bervariasi di setiap maskapai, bergantung pada jumlah armada A320 yang mereka operasikan dan kesiapan tim perawatan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut lokasi dan maskapai yang terkena dampak:

    Amerika Serikat:

    American Airlines, operator A320 terbesar di dunia, melaporkan 209 dari 480 pesawatnya membutuhkan perbaikan. Maskapai menargetkan penyelesaian pada hari Sabtu. Delta Airlines dan United memperkirakan dampak minor, sementara Hawaiian Airlines menyatakan tidak terdampak.

    Asia Pasifik:

    Di Australia, Jetstar membatalkan 90 penerbangan setelah 34 dari 85 pesawatnya diidentifikasi bermasalah, menyebabkan penumpukan penumpang di bandara. Di Jepang, ANA Holdings (All Nippon Airways) membatalkan 65 penerbangan domestik pada Sabtu dan memperingatkan potensi pembatalan tambahan pada Minggu.

    Amerika Latin:

    Maskapai Kolombia, Avianca, terkena dampak paling parah dengan lebih dari 70% armadanya harus menjalani perbaikan. Hal ini memaksa perusahaan menutup penjualan tiket hingga 8 Desember dan memperingatkan adanya gangguan signifikan selama 10 hari ke depan.

    Eropa & Asia Selatan:

    Lufthansa (Jerman), EasyJet (Inggris), dan IndiGo (India) mengonfirmasi akan menarik pesawat sementara waktu untuk perbaikan. Di India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) telah melarang terbang A320 yang belum dimodifikasi. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Badai Matahari Bikin Ribuan Pesawat Airbus Dikandangkan

    Badai Matahari Bikin Ribuan Pesawat Airbus Dikandangkan

    Jakarta

    Ribuan pelancong di seluruh dunia telantar setelah Airbus memerintahkan perbaikan software segera untuk 6.000 pesawat seri A320. Langkah ini berdampak pada lebih dari separuh armada pesawat narrow-body tersebut dan memaksa maskapai penerbangan mengandangkan pesawat mereka.

    Arahan tersebut, salah satu yang terbesar dalam 55 tahun sejarah Airbus, cepat merembet ke perjalanan liburan di Amerika Serikat dan meluas hingga Australia. Gangguan yang dikaitkan dengan suar surya (solar flares) ini menghantam kawasan Asia paling keras, mengingat keluarga A320 jadi tulang punggung rute pendek di sana.

    American Airlines, operator A320 terbesar di dunia, menyebut perintah perbaikan Airbus ini berdampak pada 209 pesawat. United Airlines mengatakan enam pesawat terdampak dan memperkirakan gangguan kecil pada beberapa penerbangan. Delta Air Lines mengatakan kurang dari 50 pesawat armada Airbus A320-nya terimbas.

    Di Jepang, ANA membatalkan 95 penerbangan domestik, berdampak pada sekitar 13.200 penumpang. Maskapai tersebut, bersama afiliasinya seperti Peach Aviation, mengoperasikan armada berbadan sempit Airbus terbesar di negara itu, sementara pesaingnya, Japan Airlines, sebagian besar mengandalkan pesawat Boeing.

    Air India mengatakan telah menyelesaikan pembaruan software pada lebih dari 40% pesawatnya yang terdampak dan menyatakan tidak ada pembatalan penerbangan, meskipun beberapa penerbangan mengalami penundaan atau penjadwalan ulang.

    Scoot menyebut 21 dari 29 pesawat A320-nya memerlukan perbaikan dan menargetkan pengerjaan tersebut selesai pada hari Sabtu. Di Australia, Jetstar Airways membatalkan sekitar 90 penerbangan setelah mengidentifikasi 34 pesawat memerlukan koreksi software.

    “Hingga pukul 15.30, 20 dari 34 pesawat yang terdampak sudah siap kembali beroperasi. Kami memperkirakan sisanya akan siap semalam, sehingga penerbangan dapat kembali berjalan sesuai rencana pada Minggu, 30 November,” kata juru bicara Jetstar kepada CNBC yang dikutip detikINET.

    Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan penerbangan JetBlue pada 30 Oktober mengalami peristiwa menukik tanpa perintah pilot. Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pun mengeluarkan arahan darurat agar operator model yang terdampak mengatasi gangguan.

    Airbus mengatakan pihaknya mengeluarkan perintah tersebut setelah terungkap radiasi Matahari intens mungkin telah merusak data yang krusial bagi fungsi kendali penerbangan. Regulator memperingatkan masalah ini dapat menyebabkan pergerakan sirip kemudi horizontal tanpa perintah dalam skenario terburuk.

    “Analisis terhadap insiden terkini yang melibatkan pesawat keluarga A320 mengungkapkan bahwa radiasi matahari yang intens dapat merusak data krusial bagi fungsi kendali penerbangan,” ujar Airbus.

    Apa yang dimaksud dengan fenomena Badai Matahari adalah peristiwa yang disebabkan aktivitas Matahari, yaitu suar surya. Hal itu terjadi akibat terbukanya kumparan medan magnet di permukaan Matahari yang dapat memancarkan energi yang sangat besar.

    (fyk/fyk)

  • Daftar Maskapai Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus, 6 Dari Indonesia

    Daftar Maskapai Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus, 6 Dari Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah maskapai, termasuk dari Indonesia terdampak keputusan produsen pesawat Airbus SE yang melakukan penarikan (recall) sekitar 6.000 unit armada jenis A320. 

    Melansir Reuters pada Sabtu (29/11/2025), langkah penarikan tersebut berpotensi memicu kekacauan penerbangan, terutama pada akhir pekan tersibuk perjalanan di Amerika Serikat, serta menimbulkan gangguan operasional di berbagai negara.

    Berdasarkan buletin kepada maskapai yang dilihat Reuters, perbaikan sebagian besar dilakukan dengan mengembalikan perangkat lunak ke versi sebelumnya. Namun, pembaruan wajib diselesaikan sebelum pesawat diizinkan kembali terbang. 

    Berikut adalah daftar maskapai besar yang melaporkan potensi atau sudah mengalami gangguan operasional hingga Sabtu:

    Maskapai Indonesia 

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa mengatakan sebanyak 6 maskapai Indonesia mengoperasikan pesawat Airbus A320. 

    “Kondisi penarikan ini diperkirakan akan menyebabkan gangguan penerbangan mengingat banyaknya pesawat A320 yang beroperasi di Indonesia dan juga armada sejenis di seluruh dunia,” ujar Lukman dikutip dari keterangan resminya. 

    Lukman melanjutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan 6 maskapai penerbangan di Indonesia yang mengoperasikan pesawat terbang dengan jenis A320, yaitu Batik Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Indonesia Airasia, Pelita Air dan Transnusa. 

    Dia menuturkan, total pesawat A320 berjumlah 207 pesawat dan yang beroperasi sebanyak 143 pesawat. Adapun, pesawat yang terdampak dengan perintah penarikan tersebut berjumlah 38 pesawat, sekitar 26% dari total pesawat yang beroperasi.

    Dia menuturkan, pihak maskapai sedang melakukan perbaikan pesawat yang terdampak dalam rangka memenuhi perintah Kelaikudaraan ini dan segera melakukan mitigasi jika terjadinya penundaan maupun pembatalan penerbangan. 

    Perbaikan pesawat terdampak diperkirakan akan memerlukan waktu 3 hingga 5 hari sejak informasi ini diterbitkan.

    “Kami menghimbau kepada masyarakat yang telah memiliki tiket penerbangan pada tanggal 30 November sampai dengan 4 Desember 2025, agar segera melakukan konfirmasi jadwal keberangkatan pada masing-masing Airline,” kata Lukman.

    Lukman juga menyampaikan agar seluruh pengelola bandar udara dan maskapai penerbangan melakukan penyesuaian operasional secara cermat apabila terjadi penundaan (delay) dan pembatalan (cancel) penerbangan dengan tetap memprioritaskan keselamatan penerbangan sebagai aspek utama serta memastikan seluruh prosedur mitigasi risiko dijalankan secara konsisten. 

    Maskapai Luar Negeri

    American Airlines

    Maskapai operator A320 terbesar di dunia ini menyatakan sekitar 340 dari 480 unit pesawat A320 miliknya membutuhkan pembaruan. American menargetkan sebagian besar proses selesai pada Sabtu dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar dua jam per pesawat.

    Lufthansa

    Maskapai Jerman ini memperkirakan terjadi sejumlah kecil pembatalan atau keterlambatan penerbangan selama akhir pekan, mengingat pembaruan membutuhkan waktu beberapa jam pada tiap pesawat.

    Avianca

    Maskapai Kolombia tersebut menyebut lebih dari 70% armadanya terdampak, yang tak terelakkan memicu gangguan operasional signifikan selama 10 hari ke depan. Avianca menutup penjualan tiket untuk jadwal penerbangan hingga 8 Desember.

    Wizz Air

    Sejumlah pesawat Wizz Air memerlukan pembaruan perangkat lunak. Maskapai telah menjadwalkan perawatan segera untuk memenuhi ketentuan Airbus, sehingga sebagian jadwal penerbangan akhir pekan diperkirakan terkendala.

    British Airways

    Hanya tiga unit A320 rute jarak pendek yang terdampak. Maskapai menegaskan tak memperkirakan adanya gangguan operasional.

    easyJet

    Maskapai ini menyatakan telah merampungkan pembaruan pada banyak pesawat yang membutuhkan perbaikan dan tetap berencana menjalankan jadwal penerbangan normal pada Sabtu.

    Air France

    Maskapai nasional Prancis tersebut telah membatalkan 35 penerbangan pada Jumat menyusul pemberitahuan dari Airbus.

    Air New Zealand

    Seluruh pesawat A320neo akan menjalani pembaruan perangkat lunak sebelum kembali dioperasikan. Langkah ini diperkirakan mengganggu sejumlah jadwal penerbangan pada Sabtu, termasuk potensi pembatalan layanan.

    Air India

    Maskapai menyebut instruksi Airbus akan memicu penyesuaian perangkat lunak maupun perangkat keras pada sebagian armadanya, menyebabkan waktu putar pesawat lebih lama dan keterlambatan operasional.

    Air India Express

    Anak usaha berbiaya rendah Air India menyatakan sebagian besar armadanya tidak terdampak langsung. Namun, karena aturan berlaku global, potensi keterlambatan dan pembatalan tetap ada.

    Indigo

    Maskapai bertarif rendah terbesar di India ini mengaku melakukan pembaruan secara proaktif. Sejumlah penerbangan kemungkinan mengalami “sedikit perubahan jadwal” selama proses perawatan pencegahan.

    Volaris

    Maskapai asal Meksiko ini mengatakan pembaruan Airbus akan menyebabkan keterlambatan dan pembatalan penerbangan dalam 48 hingga 72 jam ke depan.

    Latam Airlines

    Pembaruan hanya berlaku pada sebagian kecil armada anak usaha di Kolombia, Chile, dan Peru. Pesawat yang dioperasikan afiliasi di Brasil dan Ekuador tidak terdampak.

    Turkish Airlines

    Sebanyak delapan unit A320 akan dikembalikan ke layanan setelah proses perbaikan selesai. Maskapai menegaskan seluruh operasional tetap berjalan aman tanpa gangguan besar.

    Viva

    Maskapai Meksiko ini menyatakan armadanya ikut terdampak pembaruan perangkat lunak Airbus, meski belum dapat memastikan kapan pesawat-pesawat tersebut siap kembali beroperasi.

    Delta Air Lines

    Maskapai AS tersebut memperkirakan dampak operasional dari arahan Airbus akan terbatas.

    Aer Lingus

    Maskapai asal Irlandia menyebut hanya sejumlah kecil pesawat terdampak dan proses instalasi perangkat lunak sedang dilakukan. Tidak diantisipasi gangguan operasional signifikan.

    United Airlines

    Maskapai ini, yang mengoperasikan keluarga A320, menyatakan tidak terdampak oleh rencana aksi perbaikan Airbus.

    Azul SA

    Maskapai Brasil itu menegaskan tidak satu pun pesawat A320 miliknya termasuk dalam cakupan recall Airbus.

  • AS Shutdown, Ribuan Penerbangan Ditunda-Dibatalkan

    AS Shutdown, Ribuan Penerbangan Ditunda-Dibatalkan

    Jakarta

    Kekurangan staf pengendali lalu lintas udara (air traffic control/ATC) menyebabkan ribuan penerbangan di Amerika Serikat terganggu pada Sabtu (8/11) waktu setempat. Kondisi ini diperparah dengan penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) yang telah berlangsung selama 39 hari dan membuat ribuan pegawai federal tak menerima gaji.

    Mengutip Reuters, Minggu (9/11/2025), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) melaporkan, masalah kekurangan staf terjadi di 42 menara bandara dan sejumlah pusat pengendalian lalu lintas udara. Akibatnya, penundaan penerbangan terjadi di 12 kota besar, termasuk Atlanta, Newark, San Francisco, Chicago, dan New York. Bahkan, enam wilayah udara padat juga mengalami hambatan lalu lintas udara lintas negara.

    Tercatat sekitar 1.500 penerbangan dibatalkan dan 6.000 penerbangan ditunda pada hari Sabtu (8/11). Angka ini meningkat dibandingkan dengan hari Jumat yang hanya 1.025 penerbangan dibatalkan dan 7.000 penerbangan ditunda.

    Pada Jumat kemarin, FAA telah menginstruksikan maskapai penerbangan untuk mengurangi 4% penerbangan harian di 40 bandara utama. Hal ini dengan mempertimbangkan keselamatan penerbangan.

    Pemangkasan jumlah penerbangan tersebut mencakup sekitar 700 penerbangan dari empat maskapai terbesar yakni American Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines, dan United Airlines. Keempat maskapai penerbangan tersebut membatalkan jumlah penerbangan yang hampir sama pada hari Sabtu.

    Dengan kondisi yang masih sama, FAA meminta maskapai untuk melakukan pengurangan penerbangan hingga 6% pada hari Selasa dan kemudian mencapai 10% pada tanggal 14 November.

    Awal minggu ini, Administrator FAA Bryan Bedford mengatakan 20% hingga 40% pengontrol tidak masuk kerja selama beberapa hari sebelumnya.

    (acd/acd)

  • Bandara Amerika Chaos, 1.700 Penerbangan Dibatalkan

    Bandara Amerika Chaos, 1.700 Penerbangan Dibatalkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lebih dari 1.700 penerbangan telah dibatalkan di Amerika Serikat, sejak Jumat hingga Minggu. Kondisi itu dipicu kekurangan staf pengontrol lalu lintas udara di tengah penutupan pemerintah AS atau shutdown yang belum tampak kapan berakhir.

    CNN Internasional juga melaporkan, maskapai penerbangan mulai menerapkan pengurangan 4% jadwal penerbangan domestik di 40 bandara yang menjadi objek pengelolaan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

    Pemangkasan jadwal penerbangan ditujukan untuk menjaga keselamatan perjalanan udara secara sementara, imbas beberapa pengontrol lalu lintas udara dan petugas pemeriksa keamanan federal di bandara tidak masuk kerja karena tidak menerima gaji.

    Sepekan ke depan, maskapai penerbangan akan meningkatkan pembatalan penerbangan hingga 10% mulai Jumat jika shutdown pemerintah AS tetap tidak terselesaikan.

    Mantan wakil administrator FAA, Dan Elwell mengatakan, penutupan tersebut kemungkinan akan mengganggu rencana perjalanan liburan akhir tahun jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

    Foto: Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah government shutdown di AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

    “Saya yakin kondisi ini akan sangat mengganggu rencana perjalanan Thanksgiving,” kata Elwell tentang pengurangan penerbangan. “Dan semoga saja kita tidak sampai di sana.”

    Elwell, yang bertugas di pemerintahan Trump pertama, mengatakan penundaan penerbangan akibat penutupan pemerintah terlama kedua yang dimulai pada 2018 “sebenarnya membuat orang kembali berunding dan mengakhiri penutupan pada 2019.”

    Untuk saat ini para pelancong masih dapat melihat pengurangan penerbangan bahkan jika pemerintah membuka kembali penerbangan pekan depan, karena perintah FAA mengharuskan maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan beberapa hari sebelumnya.

    Perintah darurat oleh FAA pada hari Kamis mengatakan maskapai penerbangan harus mengurangi lalu lintas sebesar 4%, yang mengakibatkan sekitar 800 pembatalan penerbangan pada hari Jumat dan meningkat menjadi lebih dari 1.000 sepanjang hari, menurut FlightAware.

    Pada hari Sabtu, terdapat lebih dari 1.500 pembatalan penerbangan dan lebih dari 6.600 penundaan, menurut situs web pelacakan penerbangan. Lebih dari 1.000 penerbangan telah dibatalkan untuk hari Minggu dan lebih dari 240 penerbangan tertunda.

    Maskapai penerbangan akan diharuskan mengurangi 6% penerbangannya ke 40 bandara tersebut pada hari Selasa, 8% pada hari Kamis, dan 10% pada hari Jumat depan jika penutupan berlanjut, kata FAA.

    Persentasenya bisa naik hingga 15-20% jika kebuntuan di Kongres tidak berakhir “dalam waktu dekat,” kata Menteri Perhubungan Sean Duffy.

    Dampak gangguan perjalanan udara akibat penutupan kemungkinan akan terus berlanjut bahkan jika Kongres membuat kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan, karena sekretaris transportasi mengatakan pengendali lalu lintas udara mungkin tidak segera kembali bekerja.

    FAA menyatakan fasilitas kendali udara di seluruh negeri kekurangan staf sebanyak 42 kali pada Sabtu. Masalah terus berlanjut meskipun pembatalan penerbangan dirancang untuk mengurangi beban para pengendali yang kesulitan mengatasi penutupan.

    Aaron Barker, seorang pegawai Badan Keamanan Transportasi dan pemimpin Serikat Pekerja Pemerintah Amerika, mengatakan baik dia maupun rekan-rekannya tidak mampu memenuhi kebutuhan selama penutupan karena tidak mendapatkan gaji penuh.

    “Kita sekarang berada di titik di mana hari ini seharusnya menjadi hari gajian bagi para petugas,” ujarnya kepada CNN pada Sabtu.

    Maskapai penerbangan besar telah mengumumkan pembatalan lebih lanjut terhadap ratusan penerbangan yang dijadwalkan sepanjang akhir pekan setelah lebih dari 1.000 penerbangan dikurangi pada hari Jumat.

    American Airlines akan memangkas 220 penerbangan dari jadwalnya hingga Senin, kata seorang juru bicara kepada CNN.

    Sementara itu, United Airlines mengumumkan ratusan pemangkasan hingga awal minggu depan, termasuk 168 pada hari Sabtu; 158 pada hari Minggu; 190 pada hari Senin dan 269 pada hari Selasa.

    Southwest Airlines membatalkan sekitar 100 penerbangan pada Sabtu dan 150 penerbangan pada Minggu untuk mematuhi perintah FAA, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa maskapai tersebut telah mengurangi jadwalnya sebesar 4% hingga Senin di 34 dari 117 bandara yang dilayaninya.

    Lebih dari 140 penerbangan Delta dan 140 penerbangan Delta Connection juga telah dibatalkan. “Pembatalan tambahan untuk hari Minggu diperkirakan akan terjadi,” kata maskapai tersebut dalam siaran pers.

    Maskapai penerbangan besar seperti American, Delta, Southwest, United dan Frontier semuanya menggratiskan biaya bagi penumpang yang ingin mengubah tiket mereka.

    Kacaunya jadwal penerbangan terburuk terjadi di tiga bandara utama yang melayani wilayah Kota New York. Bandara-bandara itu mengalami penundaan selama berjam-jam pada hari Sabtu karena kekurangan staf, menurut FAA.

    Penghentian sementara turut dikeluarkan untuk penerbangan yang menuju Bandara Internasional Newark Liberty pada hari Sabtu setelah FAA mencatat penerbangan menuju bandara tersebut ditunda rata-rata lebih dari empat jam sebelumnya pada hari itu.

    Penerbangan yang menuju Bandara LaGuardia tertunda hampir satu jam, sementara keberangkatan juga tertunda rata-rata 75 menit dan terus bertambah. Penerbangan menuju Bandara Internasional John F. Kennedy tertunda rata-rata lebih dari 2,5 jam, sementara keberangkatan dari bandara saat ini tertunda rata-rata 105 menit.

    Selain itu, penerbangan yang tiba di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta tertunda rata-rata lima setengah jam, kata FAA.

    Pada hari Jumat, Bandara Nasional Reagan di Washington, DC menghadapi gangguan paling parah, dengan hampir 80 penerbangan dibatalkan dan hampir setengah dari semua kedatangan ditunda, menurut situs pelacakan FlightAware .

    Chicago O’Hare, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Bandara Internasional Denver, dan Bandara Dallas-Fort Worth juga mengalami puluhan pembatalan dan ratusan penundaan, menurut data FlightAware. Di Pantai Barat, Bandara Internasional Los Angeles dan Bandara Internasional San Francisco melaporkan masalah serupa.

    Bandara lain yang terkena dampak termasuk Boston Logan, Phoenix Sky Harbor, Seattle-Tacoma dan Orlando International, semuanya melaporkan pelambatan menjelang akhir pekan.

    Di tingkat internasional, pusat-pusat utama seperti Amsterdam Schiphol, Toronto Pearson, dan Tokyo Haneda, mengalami pembatalan yang meningkat hingga dua digit.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    Washington DC

    Lebih dari 1.400 penerbangan ke, dari, atau di dalam Amerika Serikat (AS) dibatalkan pada Sabtu kemarin. Otoritas AS juga meminta maskapai penerbangan untuk mengurangi lalu lintas selama penutupan pemerintah federal.

    Dilansir BBC, Minggu (9/11/2025), data dari pelacak penerbangan FlightAware menunjukkan hampir 6.000 penerbangan juga ditunda pada Sabtu (8/11). Jumlah itu turun dari lebih dari 7.000 penundaan pada hari Jumat (7/11).

    Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengumumkan mereka akan mengurangi kapasitas perjalanan udara hingga 10% di 40 bandara tersibuk di negara itu karena para pengendali lalu lintas udara, yang bekerja tanpa bayaran selama penutupan pemerintah federal, melaporkan kelelahan.

    Partai Republik dan Demokrat sejauh ini masih terpecah belah mengenai cara mengakhiri kebuntuan di Kongres. Sementara, penutupan pemerintah federal yang dimulai 1 Oktober terus berlanjut.

    Hari Sabtu menandai hari ke-39 penutupan terpanjang dalam sejarah karena Partai Republik dan Demokrat masih belum menyepakati resolusi pendanaan untuk membuka kembali pemerintah. Para senator terus berada di Washington selama akhir pekan untuk negosiasi bipartisan yang bertujuan mengakhiri penutupan pemerintah federal.

    Dampak penutupan itu dirasakan oleh semakin banyak warga AS di tengah pemotongan dana bantuan pangan dan gangguan penerbangan. Dalam sebuah pernyataan, American Airlines mendesak ‘para pemimpin di Washington DC untuk segera mencapai resolusi guna mengakhiri penutupan’.

    Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey mengalami salah satu waktu tunggu terlama. Hingga Sabtu sore, kedatangan di bandara tersebut tertunda rata-rata lebih dari 4 jam, sementara keberangkatan dari bandara tertunda rata-rata 1,5 jam.

    Bandara dengan penerbangan terbanyak yang dibatalkan pada hari Sabtu, baik ke maupun dari lokasi tersebut, adalah Bandara Internasional Charlotte/Douglas, Bandara Internasional Newark Liberty, dan Bandara Internasional Chicago O’Hare.

    Keberangkatan ke Bandara Internasional John F Kennedy, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, dan Bandara LaGuardia masing-masing tertunda hampir 3 jam, lebih dari 2,5 jam, dan sekitar 1 jam. Kondisi ini diperkirakan dapat semakin parah dengan semakin dekatnya liburan Thanksgiving pada 27 November yang menjadi salah satu musim perjalanan tersibuk di AS.

    Bukan hanya penerbangan komersial yang terdampak. Pembatasan penggunaan jet pribadi juga diberlakukan.

    “Kami telah mengurangi volume di bandara-bandara dengan lalu lintas tinggi alih-alih menggunakan jet pribadi yang memanfaatkan bandara atau lapangan terbang yang lebih kecil agar petugas kontrol lalu lintas yang sibuk dapat fokus pada penerbangan komersial. Itu wajar,” tulis Menteri Transportasi AS, Duffy.

    FAA sendiri telah mengumumkan pengurangan penerbangan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 4% penerbangan pada Jumat (7/11) sebelum meningkat menjadi 6% pada 11 November, 8% pada 13 November, dan 10% penuh pada 14 November. FAA mengatakan pengurangan tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan karena para pengendali lalu lintas udara telah bekerja terlalu keras selama penutupan.

    Sebagai pekerja esensial, para pengendali lalu lintas udara diharuskan untuk terus bekerja tanpa bayaran dan akibatnya banyak yang tidak masuk kerja karena sakit atau mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan. Para pengendali lalu lintas udara hanyalah sebagian dari 1,4 juta pegawai federal yang telah bekerja tanpa bayaran atau dipaksa bekerja selama penutupan pemerintah federal.

    Faktor lain yang memengaruhi perjalanan udara adalah sebagian besar dari 64.000 agen Badan Keamanan Transportasi (TSA) juga tidak dibayar selama penutupan berlangsung. Selama penutupan pemerintah sebelumnya, di bawah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018, ditemukan hingga 10% staf TSA memilih untuk tinggal di rumah daripada bekerja secara gratis.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Ini Sederet Dampak Pemerintah AS Shutdown

    Ini Sederet Dampak Pemerintah AS Shutdown

    Jakarta

    Penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai 1 Oktober 2025 tak cuma bikin kantor tutup, dampaknya sudah terasa ke sektor perumahan. Persetujuan hipotek melambat, pinjaman untuk wilayah pedesaan mandek, dan polis asuransi banjir baru tidak bisa diterbitkan. Para pembeli rumah ikut menghadapi risiko.

    Para ahli mengatakan sebagian besar program perumahan akan tetap berjalan di tengah penutupan ini, dan sebagian besar orang mungkin belum terdampak. Namun, dengan penjualan rumah yang sudah seret karena tingginya harga, penutupan pemerintah AS kini memberikan ancaman lebih.

    “Apa pun yang perlu Anda hubungi pemerintah, jika seseorang tidak ada di kantor atau sedang cuti, pinjaman tersebut mungkin bermasalah,” kata Justin Demola, Presiden Lenders One, aliansi nasional bankir hipotek, dikutip dari CNN, Sabtu (4/10/2025).

    Selain itu, program Asuransi Banjir Nasional tidak dapat menerbitkan polis baru selama penutupan pemerintah AS. Profesor hukum asuransi di Universitas Minnesota, Daniel Schwarcz, mengatakan program ini, yang didukung oleh Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), menawarkan asuransi banjir yang didukung pemerintah federal kepada para pemilik rumah.

    “Jika Anda sudah memiliki polis asuransi, polis tersebut tetap berlaku. Penutupan ini memengaruhi kemampuan NFIP untuk memperbarui polis asuransi atau menerbitkan polis baru, tetapi tidak mengurangi validitas atau keberlakuan polis asuransi yang sudah diterbitkan,” kata Schwarcz.

    Artinya, pemilik rumah yang polisnya akan diperpanjang mungkin akan kehilangan jaminan asuransinya. Mereka harus memperbarui polis tersebut ketika pemerintah kembali beroperasi, tetapi hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan jaminan asuransi hingga saat itu, kata Schwarcz.

    Selain itu, Demola mengatakan sebagian besar pemberi pinjaman tidak akan mengizinkan pembelian rumah di zona banjir berisiko tinggi hingga pembeli rumah mendapatkan asuransi banjir. Namun, bagi yang membeli rumah secara tunai dan yang berada di daerah risiko tinggi banjir, tidak diwajibkan memiliki asuransi banjir. Mereka juga dapat melanjutkan pembelian rumah mereka, bahkan selama masa penutupan.

    Dalam sebuah pernyataan pada Rabu, anggota Partai Demokrat di Komite Jasa Keuangan DPR memperingatkan bahwa pembatasan NFIP dapat mengancam lebih dari 1.300 penutupan penjualan rumah setiap hari. Hal ini berpotensi menghalangi ribuan keluarga untuk memiliki rumah, atau menempatkan mereka dalam risiko penjualan rumah yang berlanjut tanpa perlindungan.

    “Semakin lama (penutupan) ini berlanjut, semakin lama pula dampaknya terhadap pasar perumahan,” kata Schwarcz.

    Pegawai Otoritas Penerbangan Terdampak

    Selain itu, Departemen Perhubungan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (30/9) bahwa ada lebih dari 11.000 karyawan di Badan Penerbangan Federal (FAA), atau sekitar seperempat dari total stafnya, akan dirumahkan jika dana dari pemerintah berakhir imbas dari tutupnya pemerintah AS.

    Mengutip Reuters, Sabtu (4/10/2025), maskapai penerbangan AS telah memperingatkan, penutupan pemerintah federal AS dapat membebani dan memperlambat penerbangan penerbangan di AS. Hal ini karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran, serta fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.

    Dengan tujuan menjaga keamanan udara, lebih dari 13.000 petugas pengatur lalu lintas udara yang ada akan diminta untuk terus bekerja, tetapi tidak akan dibayar sampai penutupan berakhir. FAA kekurangan sekitar 3.800 petugas pengatur lalu lintas udara dari tingkat jumlah yang ditargetkan. Bahkan jika pendanaan pemerintah dihentikan, FAA akan terus merekrut dan melatih petugas pengatur lalu lintas udara.

    Selama penutupan pemerintah AS yang sebelumnya, FAA menunda perekrutan dan sebagian besar pelatihan petugas pengatur lalu lintas udara. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan, ada sekitar 25% dari 400 karyawannya akan dirumahkan, tetapi masih dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan udara dan insiden lainnya.

    Sekitar 50.000 karyawan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) yang bertugas di pos pemeriksaan keamanan bandara juga akan diminta untuk tetap bekerja, tetapi tidak akan dibayar. Pada 2019, kala penutupan diberlakukan selama 35 hari, jumlah ketidakhadiran oleh pengontrol dan petugas TSA meningkat karena para pekerja tidak menerima gaji, yang berdampak pada memperpanjang waktu tunggu pos pemeriksaan di beberapa bandara. Pihak berwenang terpaksa memperlambat lalu lintas udara di New York, yang memberi tekanan pada anggota parlemen untuk segera mengakhiri kebuntuan tersebut.

    Kelompok perdagangan maskapai penerbangan Airlines for America, yang mewakili United Airlines, Delta Air Lines, American Airlines, Southwest Airlines, dan lainnya, memperingatkan bahwa jika pendanaan berakhir, sistem mungkin perlu melambat, mengurangi efisiensi dan berdampak pada wisatawan.

    Asosiasi Perjalanan AS, yang mewakili maskapai penerbangan, hotel, perusahaan penyewaan mobil, dan perusahaan perjalanan lainnya, mengatakan bahwa penutupan sebagian pemerintah AS akan merugikan sektor perjalanan AS sebesar US$ 1 miliar (atau setara Rp 16,5 triliun) per minggu.

    FAA memiliki sekitar 45.000 karyawan. Secara total, Departemen Perhubungan akan merumahkan 12.200 dari 53.717 karyawan, termasuk FAA. FAA menyatakan bahwa kegiatan sertifikasi akan terus berlanjut untuk fungsi keselamatan operasional pesawat dan mesin komersial, serta pengawasan dan perizinan peluncuran ruang angkasa komersial.

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • Pemerintah AS Shutdown, 11 Ribu Pegawai Otoritas Penerbangan Dirumahkan

    Pemerintah AS Shutdown, 11 Ribu Pegawai Otoritas Penerbangan Dirumahkan

    Jakarta

    Departemen Perhubungan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (30/9) bahwa ada lebih dari 11.000 karyawan di Badan Penerbangan Federal (FAA), atau sekitar seperempat dari total stafnya akan dirumahkan jika dana dari pemerintah berakhir imbas dari tutupnya pemerintah AS.

    Mengutip Reuters, Sabtu (4/10/2025), maskapai penerbangan AS telah memperingatkan, penutupan pemerintah federal AS dapat membebani dan memperlambat penerbangan di AS. Hal ini karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran, serta fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.

    Dengan tujuan menjaga keamanan udara, lebih dari 13.000 petugas pengatur lalu lintas udara akan diminta untuk terus bekerja, tetapi tidak akan dibayar sampai penutupan pemerintahan berakhir. FAA kekurangan 3.800 petugas pengatur lalu lintas udara dari jumlah yang ditargetkan. Bahkan jika pendanaan pemerintah dihentikan, FAA akan terus merekrut dan melatih petugas pengatur lalu lintas udara.

    Selama penutupan pemerintah AS yang sebelumnya, FAA menunda perekrutan dan pelatihan petugas pengatur lalu lintas udara. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan, ada sekitar 25% dari 400 karyawannya akan dirumahkan, tetapi masih dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan udara dan insiden lainnya.

    Sekitar 50.000 karyawan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) yang bertugas di pos pemeriksaan keamanan bandara juga akan diminta untuk tetap bekerja, tetapi tidak akan dibayar.

    Pada 2019, kala penutupan diberlakukan selama 35 hari, jumlah ketidakhadiran oleh pengontrol dan petugas TSA meningkat karena para pekerja tidak menerima gaji, yang berdampak pada memperpanjang waktu tunggu pos pemeriksaan di beberapa bandara. Pihak berwenang terpaksa memperlambat lalu lintas udara di New York, yang memberi tekanan pada anggota parlemen untuk segera mengakhiri kebuntuan tersebut.

    Kelompok Airlines for America, yang mewakili United Airlines, Delta Air Lines, American Airlines, Southwest Airlines, dan lainnya, memperingatkan bahwa jika pendanaan berakhir, sistem akan melambat, efisiensi berkurang, dan berdampak pada wisatawan.

    Asosiasi Perjalanan AS, yang mewakili maskapai penerbangan, hotel, perusahaan penyewaan mobil, dan perusahaan perjalanan lainnya, mengatakan bahwa penutupan sebagian pemerintah AS akan merugikan sektor perjalanan AS sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 16,5 triliun per minggu.

    FAA memiliki 45.000 pegawai. Secara total, Departemen Perhubungan akan merumahkan 12.200 dari 53.717 karyawan, termasuk FAA. FAA menyatakan bahwa kegiatan sertifikasi akan terus berlanjut untuk fungsi keselamatan operasional pesawat dan mesin komersial, serta pengawasan dan perizinan peluncuran ruang angkasa komersial.

    (ara/ara)

  • Geger Mayat Ditemukan di Roda Pesawat American Airlines

    Geger Mayat Ditemukan di Roda Pesawat American Airlines

    North Carolina

    Sesosok mayat ditemukan di kompartemen roda pendaratan pesawat maskapai American Airlines yang mendarat di bandara North Carolina, Amerika Serikat (AS). Jenazah itu diyakini penumpang gelap yang nekat bersembunyi di kompartemen roda pesawat yang mengudara dari Eropa tersebut.

    Jenazah itu, seperti dilansir Associated Press, Selasa (30/9/2025), ditemukan oleh para petugas perawatan pesawat, pada Minggu (28/9) pagi waktu setempat, ketika pesawat sedang menjalani perawatan di Bandara Internasional Charlotte Douglas di negara bagian North Carolina.

    Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian tersebut.

    Baik pihak maskapai maupun kepolisian setempat belum memberikan informasi apa pun soal jenazah yang ditemukan tersebut, termasuk kemungkinan penyebab kematian, atau asal penerbangan tersebut. Identitas dan status kewarganegaraan jenazah tersebut juga belum diketahui.

    Otoritas Bandara Internasional Charlotte Douglas menyatakan sangat berduka atas temuan tersebut, dan akan mendukung penyelidikan kepolisian.

    Sedangkan maskapai American Airlines mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas penegak hukum dalam penyelidikan mereka dan meminta agar pertanyaan diajukan kepada kepolisian.

    Para pakar meyakini bahwa sekitar tiga perempat penumpang gelap tidak akan selamat jika mereka bersembunyi di kolong pesawat karena suhu dingin ekstrem dan kekurangan oksigen yang mereka alami saat pesawat mencapai ketinggian jelajah.

    Pada Januari lalu, dua jenazah ditemukan di kompartemen roda pendaratan pesawat maskapai JetBlue di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood. Kedua jenazah itu ditemukan di area roda pesawat saat inspeksi rutin pasca-penerbangan.

    Pesawat itu tiba di Fort Lauderdale tak alam setelah penerbangan dari Bandara Internasional John F Kennedy di New York. Sebelum itu, pesawat berada di Kingston, Jamaika dan di Salt Lake City, Utah, pada hari yang sama.

    Pada Desember tahun lalu, sesosok jenazah ditemukan di ruang roda pendaratan pesawat maskapai United Airlines yang mendarat di Maui dari Chicago.

    Tonton juga video “Keluarga Remaja yang Tewas di Mobil D4vd Buka Suara” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Lebih dari 1.800 Penerbangan Ditunda di 2 Bandara Dallas Gara-gara Gangguan Komunikasi

    Lebih dari 1.800 Penerbangan Ditunda di 2 Bandara Dallas Gara-gara Gangguan Komunikasi

    JAKARTA – Lebih dari 1.800 penerbangan ditunda dan ratusan lainnya dibatalkan di dua bandara di wilayah Dallas, Amerika Serikat (AS) pada Jumat, setelah gangguan telekomunikasi mendorong Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk mengeluarkan penghentian operasional.

    FAA mengatakan lalu lintas penerbangan melambat karena adanya laporan masalah pada peralatan perusahaan telepon lokal yang tidak melibatkan peralatan FAA.

    “FAA sedang bekerja sama dengan perusahaan telepon tersebut untuk menentukan penyebabnya,” kata badan tersebut dilansir Reuters, Sabtu, 20 September.

    FAA  menghentikan keberangkatan ke Dallas Fort Worth hingga pukul 23.00 waktu setempat dan ke Dallas Love Field hingga setidaknya pukul 20.45 waktu setempat

    FlightAware mengatakan maskapai telah membatalkan 20% penerbangan mereka di Dallas.

    American Airlines membatalkan lebih dari 200 penerbangan dan menunda lebih dari 500 penerbangan, hampir semuanya terkait dengan gangguan telekomunikasi Dallas — yang berdampak pada seperempat jadwalnya.

    Southwest Airlines menunda lebih dari 1.100 penerbangan, atau 27% dari jadwalnya, menurut FlightAware, yang melacak penerbangan.

    FAA telah menghadapi banyak masalah komunikasi tahun ini.

    Pada Kamis, FAA memperlambat penerbangan ke Bandara Internasional Denver karena masalah otomatisasi antara menara kontrol pendekatan dan kontrol lalu lintas udara Denver yang memerlukan prosedur serah terima manual untuk penerbangan, yang menyebabkan penundaan rata-rata 30 hingga 45 menit.

    Serangkaian masalah yang melibatkan sistem kendali lalu lintas udara AS yang menua mendorong Kongres pada Juli untuk memberikan dana awal sebesar $12,5 miliar untuk merombak sistem tersebut, yang menurut para pemimpin FAA mengalami masalah teknis hampir setiap hari.

    Masalah jaringan kendali lalu lintas udara FAA telah berlangsung selama bertahun-tahun, tetapi serangkaian kecelakaan termasuk pada Januari antara helikopter Angkatan Darat AS dan jet regional American Airlines yang menewaskan 67 orang, memicu kekhawatiran publik.