Perusahaan: Amazon

  • Ecommerce Pecat 30.000 Orang, CEO Sebut AI Lebih Murah

    Ecommerce Pecat 30.000 Orang, CEO Sebut AI Lebih Murah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah laporan dari media Amerika Serikat (AS) menyebutkan Amazon akan memecat 30 ribu orang. Ini terjadi tak lama setelah gangguan unit cloud Amazon Web Services (AWS) down dan menyebabkan gangguan pada banyak layanan di internet.

    PHK itu dilakukan mulai pada Selasa hari ini dan berdampak pada 10% karyawannya. Alasan kebijakan tersebut karena Amazon ingin menghemat biaya saat adanya peningkatan investasi dalam kecerdasan buatan.

    Kabarnya PHK ini tak akan berdampak pada peranan distribusi dan gudang. Bagian tersebut jadi mayoritas lebih dari 1,5 juta karyawan Amazon.

    AFP melaporkan Amazon tidak menanggapi pertanyaan soal rencana tersebut.

    Amazon diketahui satu dari banyak raksasa teknologi yang memanfaatkan AI dalam operasional perusahaan. Bahkan CEO Andy Jassy diketahui memuji pekerjaan AI.

    Pujian itu dilontarkannya saat panggilan pendapatan kuartal terakhir, CEO Amazon Andy Jassy. Menurutnya teknologi itu bisa merampingkan operasional di tempat kerja, seperti interaksi dengan pelanggan secara online serta efisien pada kantor.

    “Keyakinan kami soal AI mengubah pengalaman pelanggan mulai terbukti,” kata Jassy.

    Amazon dijadwalkan akan melakukan laporan pendapatan pada Kamis (30/10/2025) mendatang. AWS kemungkinan jadi yang paling disoroti nanti, termasuk memberikan detil soal gangguan baru-baru ini.

    Gangguan pada AWS membuat layanan seperti platform streaming, pesan hingga perbankan tak bisa diakses selama berjam-jam. Layanan e-commerce milik perusahaan juga mengalami gangguan.

    Beberapa layanan lain yang terdampak termasuk Prime, Disney+, Perplexity AI, Fortnite, Airbnb, Snapchat, dan Duolinggo. Bahkan di Eropa, aplikasi Signal dan WhatsApp juga mengalami gangguan.

    Selain itu, AWS juga harus menunjukkan peningkatan margin. Sebab investasi AI di unit bisnis itu cukup besar.

    “AWS akan berada dalam tekanan menunjukkan akselerasi pendapatan dan peningkatan margin operasi karena investasi AI yang besar,” jelas analis utama Emarkerter, Sky Canaves.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amazon Bakal PHK 30.000 Karyawan, Fokus Pangkas Biaya dan Investasi ke AI

    Amazon Bakal PHK 30.000 Karyawan, Fokus Pangkas Biaya dan Investasi ke AI

    Jakarta

    Amazon dilaporkan akan melakukan pemangkasan tenaga kerja besar-besaran dengan memberhentikan hingga 30.000 karyawan korporat, sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya dan penyesuaian pasca lonjakan perekrutan di masa pandemi. Informasi ini diungkap oleh Reuters, yang mengutip sumber internal perusahaan pada Senin (27/10).

    Menurut laporan tersebut, pemberitahuan PHK akan dikirimkan melalui email mulai Selasa, menimbulkan ketegangan di kalangan karyawan. Seorang pekerja Amazon yang diwawancarai GeekWire menyebut banyak staf kini dalam kondisi cemas menunggu kepastian nasib mereka.

    Pemangkasan tenaga kerja ini dikabarkan akan mempengaruhi sejumlah unit bisnis, mulai dari logistik, sistem pembayaran, divisi permainan video, hingga Amazon Web Services (AWS). Bloomberg melaporkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar yang difokuskan untuk mengurangi beban operasional sekaligus mengalihkan investasi ke sektor yang lebih strategis.

    Tenaga kerja korporat Amazon saat ini diperkirakan mencapai 350.000 orang dari total 1,54 juta karyawan global hingga 30 Juni 2025, meningkat 3% dibanding tahun sebelumnya.

    Gelombang PHK ini menjadi yang terbesar sejak 2023, ketika Amazon memangkas 27.000 posisi korporat secara bertahap. Setelah itu, perusahaan secara berkala melakukan pemangkasan kecil di berbagai unit bisnis, termasuk sumber daya manusia. Menurut laporan Fortune, Amazon juga tengah berencana memangkas hingga 15% staf HR dalam waktu dekat.

    Langkah efisiensi ini sejalan dengan ambisi Amazon untuk berinvestasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI). Perusahaan menargetkan peningkatan belanja modal hingga lebih dari USD 100 miliar pada 2025, naik dari USD 83 miliar pada 2024, dengan fokus utama pada pengembangan infrastruktur AI di AWS.

    CEO Amazon, Andy Jassy, sebelumnya telah mengisyaratkan perubahan besar dalam kebutuhan tenaga kerja akibat penerapan AI generatif. Dalam memo internalnya, ia menulis:

    “Kita akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk melakukan beberapa pekerjaan yang ada saat ini, dan lebih banyak orang untuk melakukan jenis pekerjaan baru. Dalam beberapa tahun ke depan, kami perkirakan hal ini akan mengurangi total tenaga kerja perusahaan kami.”

    Selain PHK di lini korporat, The New York Times melaporkan bahwa Amazon menargetkan otomatisasi hingga 75% operasi pergudangan pada tahun 2033. Berdasarkan dokumen internal yang bocor, tim robotika Amazon memperkirakan langkah ini dapat mengurangi kebutuhan perekrutan hingga 600.000 pekerja baru selama satu dekade mendatang.

    Tren efisiensi ini bukan hanya terjadi di Amazon. Microsoft, sesama raksasa teknologi di kawasan Seattle, telah memangkas lebih dari 15.000 karyawan sejak Mei 2025, termasuk 3.200 di Washington. PHK besar-besaran itu juga dikaitkan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat investasi di sektor AI dan perluasan pusat data global.

    Amazon dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal ketiganya pada Kamis mendatang. Investor dan analis memperkirakan laporan tersebut akan menyoroti dampak kebijakan efisiensi, investasi AI, serta rencana jangka panjang otomatisasi terhadap profitabilitas perusahaan.

    (afr/afr)

  • Petaka Trump Makin Parah, Pengusaha UMKM Bisa Tamat

    Petaka Trump Makin Parah, Pengusaha UMKM Bisa Tamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) soal tarif tinggi ternyata berdampak di berbagai sektor. Misalnya, para pengusaha kecil dan menengah harus memikirkan harga jual kepada masyarakat agar tak membuat bisnisnya bangkrut.

    Ini dirasakan oleh pemilik Norton’s Florist di Birmingham, Alabama bernama Cameron Pappas. Dia berupaya untuk menghindari kenaikan harga pada bunga yang dijual, karena bisa membuat pelanggan kabur.

    Caranya dengan merombak desain. Misalnya mengurangi jumlah tangkai bunga agar tetap pada harga yang sama.

    “Ini sangat memaksa kami berfokus pada hal itu dan memastikan harga sebaik mungkin,” kata Pappas, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (27/10/2025).

    Sementara di pasar konsumen tengah terjadi gelombang PHK besar-besaran. Target memangkas 1.800 pekerjanya jadi yang terbesar selama satu dekade.

    Bahkan usaha UMKM dan pasar konsumen tak bisa mendekati tren AI yang dialami para perusahaan besar seperti Nvidia, Alphabet, hingga Broadcom. Padahal raksasa teknologi itu mengantongi lebih banyak pendapatan di saat yang sama.

    CNBC Internasional mencatat delapan perusahaan teknologi bernilai minimal US$1 triliun kini terkait AI. Bahkan Nvidia, Microsoft, Apple, Alphabet, Amazon, Meta, Tesla dan Broadcomm menyumbang 36% dari S&P 500.

    Saham perusahaan juga melonjak besar-besaran selama beberapa tahun terakhir. Misalnya Broadcomm yang naik lebih dari 50% setelah naik dua kali lipat dalam dua tahun sebelumnya.

    Sementara Nvidia dan Alphabet mencatatkan kenaiakn hampir 40% hanya dalam tahun 2025 ini.

    “Saya rasa pesan ekonomi AI mendorong angka PDV memang benar. Mungkin ada pelemahan pada sektor ekonomi lain, atau mungkin tidak, namun mungkin ada pertumbuhan lebih moderat,” jelas profesor di Stern School Business Universitas New York, Arun Sundararajan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Digital Realty Tegaskan AI Butuh Data Center di Pusat Kota

    Digital Realty Tegaskan AI Butuh Data Center di Pusat Kota

    Bisnis.com, JAKARTA— Digital Realty menilai keberadaan pusat data (data center) di kawasan pusat kota (in-town) masih memiliki peran strategis, terutama untuk mendukung layanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membutuhkan latensi rendah.

    CFO Digital Realty, Krishna Worotikan, menjelaskan perkembangan teknologi AI telah mendorong peningkatan kebutuhan daya secara signifikan. 

    Jika sebelumnya beban kerja non-AI hanya berada di kisaran 10 kilowatt, kini angkanya melonjak menjadi lebih dari 100 kilowatt. 

    Kondisi ini menuntut ketersediaan dan distribusi daya yang jauh lebih besar, terutama dengan adanya perbedaan antara kawasan pusat Jakarta dan wilayah di luar kota.

    Dia menambahkan, kebutuhan infrastruktur juga berbeda untuk setiap jenis beban kerja, seperti pelatihan AI (AI training) dan penerapan AI (AI inference).

    “Untuk pelatihan AI, lokasi yang agak jauh dari pusat kota masih bisa digunakan. Tapi untuk penerapan AI di tahap produksi yang membutuhkan waktu respons cepat, pusat kota Jakarta menjadi pilihan untuk mengurangi latensi. Itu salah satu tantangannya,” kata Krishna dalam acara Citi Data Center Day Senin (27/10/2025).

    Lebih lanjut, Krishna juga menekankan pentingnya mencari solusi berkelanjutan bagi kebutuhan daya dan pengelolaan panas yang dihasilkan pusat data. 

    Dia mencontohkan beberapa inisiatif yang telah dilakukan Digital Realty di luar negeri. Salah satunya melalui proyek di kampus Frankfurt dan Seattle, di mana panas buangan dimanfaatkan kembali untuk mendukung fasilitas lain. 

    Di Seattle, misalnya, kampus Amazon menggunakan sebagian panas dari pusat data Digital Realty sebagai sumber pemanas. 

    Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi panas buangan, tetapi juga menekan waktu dan energi yang sebelumnya dibutuhkan untuk mengatasinya, sehingga masalah tersebut kini berhasil diubah menjadi solusi.

    Lebih lanjut, dia menyebut Singapura sebagai salah satu contoh penerapan energi hijau yang sudah berjalan efektif di kawasan Asia Tenggara.

    “Mulai 2025, seluruh operasi kami di sana sudah 100% menggunakan energi terbarukan. Ada beberapa cara yang kami lakukan,” katanya. 

    Krishna mengungkapkan untuk mencapai operasi berbasis 100% energi terbarukan di Singapura, Digital Realty menerapkan sejumlah langkah, mulai dari penggunaan biomassa hingga pemasangan panel surya di atap dua kampusnya, yakni. 

    Sisa kebutuhan energi hijau dipenuhi melalui pembelian kredit karbon (public credits) sebagai kompensasi.

    Dia menambahkan, upaya tersebut sejalan dengan regulasi pemerintah Singapura yang mewajibkan penggunaan energi terbarukan bagi operator pusat data baru. Menurutnya, Indonesia masih memiliki perjalanan panjang menuju target serupa, tetapi dapat banyak belajar dari pengalaman negara tetangga yang sudah lebih dulu menerapkannya.

    Di sisi lain, Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) memperkirakan dalam tiga hingga lima tahun mendatang, tren pembangunan pusat data di Indonesia akan bergeser dari kawasan pusat kota menuju wilayah pinggiran atau suburban.

    Ketua IDPRO, Hendra Suryakusuma, mengatakan saat ini geliat pembangunan pusat data di pusat kota, khususnya Jakarta, masih sangat intens. 

    Namun dalam jangka menengah hingga panjang, arah pengembangan akan beralih ke luar kota.

    “Kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa dalam mungkin jangka menengah, menengah itu artinya 3–5 tahun ya, hingga panjang itu 10 tahun, akan terjadi pergeseran ke arah suburban atau daerah luar kota ya,” katanya.

    Menurutnya, pergeseran ini didorong oleh harga tanah yang tinggi di Jakarta serta keterbatasan kapasitas energi dan lahan di ibu kota. Kini, wilayah seperti Bekasi, Jababeka, Karawang, dan Tangerang menjadi magnet baru bagi pelaku industri pusat data berkat dukungan infrastruktur kelistrikan dan konektivitas yang memadai.

    Selain itu, kawasan ekonomi khusus seperti Nongsa Digital Park di Batam juga semakin menarik perhatian industri.

    “Di Nongsa Digital Park, 42 hektare khusus untuk pelaku industri data center. Ada 9 pemain di sana dan lahannya sudah laku semua. Kalau ada wilayah seperti di Nongsa, itu juga karena tidak ada import duty[bea masuk], tidak ada pajak penambahan nilai, itu juga menarik gitu ya,” kata Hendra.

  • Perusahaan Ritel AS Bakal PHK 1.000 Karyawan

    Perusahaan Ritel AS Bakal PHK 1.000 Karyawan

    Jakarta

    Perusahaan ritel raksasa Amerika Serikat (AS), Target bakal memberhentikan 1.000 karyawan korporat dan membatalkan perekrutan untuk 800 posisi yang sebelumnya dibuka. Dari rencana tersebut sekitar 8% dari tenaga kerja korporat globalnya akan terdampak.

    Hal tersebut diumumkan oleh CEO Target yang baru, Michael Fiddelke dalam sebuah memo kepada para karyawan. Ia mengatakan langkah ini supaya perusahaan bisa lebih efisien dan kompetitif ke depan.

    “Penetapan ini agar perusahaan menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan lebih baik di masa depan,” ujarnya dikutip dari CNN, Minggu (26/10/2025).

    PHK, yang terjadi jelang musim belanja liburan ini, merupakan tanda terbaru kesulitan yang dihadapi perusahaan yang berbasis di Minneapolis ini. Hal ini terjadi karena perusahaan adanya penurunan penjualan dan dampak negatif yang parah akibat mundurnya program DEI.

    Terlebih kondisi ekonomi dan persaingan yang ketat dari Walmart, Amazon, dan Costco juga telah berdampak buruk pada Target. Manajemen target metakan, pelanggan juga telah mengubah pola pembelian mereka, membeli lebih sedikit barang rumah dan pakaian dari perusahaan.

    Seorang juru bicara Target mengatakan perusahaan tidak memberhentikan karyawan untuk memangkas biaya. Sebaliknya, ini merupakan langkah untuk menata ulang organisasinya agar dapat mengambil keputusan lebih cepat

    (kil/kil)

  • Amazon Minta Maaf Usai Bikin Internet Lumpuh, Ungkap Penyebabnya

    Amazon Minta Maaf Usai Bikin Internet Lumpuh, Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Amazon merilis laporan lengkap tentang tumbangnya layanan Amazon Web Services (AWS) yang membuat puluhan website dan aplikasi lumpuh pada 20 Oktober kemarin. Perusahaan besutan Jeff Bezos ini juga meminta maaf kepada konsumen yang terdampak.

    Dalam laporannya, Amazon mengungkap masalah ini dimulai dengan bug di software automasi DynamoDB, di mana pelanggan AWS menyimpan datanya. Bug itu memicu lebih banyak masalah di sistem lain yang mengandalkan software tersebut.

    DynamoDB menyimpan ratusan ribu data DNS dan seharusnya bisa memperbaiki masalah apapun secara otomatis. Tapi pada 20 Oktober kemarin, sistem manajemen DNS DynamoDB mengalami bug yang mengakibatkan catatan DNS kosong untuk pusat data Amazon di Virginia Utara, Amerika Serikat.

    Karena DynamoDB tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri, Amazon harus memperbaikinya secara manual. Ketika masalah ini terjadi, semua sistem tidak dapat terhubung ke DynamoDB dan mengalami kegagalan DNS, termasuk pelanggan layanan AWS.

    Gangguan tersebut mengakibatkan puluhan website dan aplikasi tidak bisa diakses seharian. Amazon pun meminta maaf kepada konsumen AWS dan end user yang terdampak.

    “Kami mohon maaf kepada pelanggan kami atas dampak yang ditimbulkan oleh insiden ini. Meskipun kami memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengoperasikan layanan kami dengan tingkat tinggi, kami tahu betapa pentingnya layanan kami bagi pelanggan, aplikasi dan pengguna mereka, dan bisnis mereka,” kata Amazon dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (25/10/2025).

    “Kami tahu insiden ini memiliki dampak signifikan pada banyak pelanggan. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk belajar dari kejadian ini dan menggunakannya untuk meningkatkan ketersediaan kami lebih jauh lagi,” sambungnya.

    Website dan layanan yang terdampak gangguan ini termasuk Amazon, perangkat Amazon Alexa, Bank of America, Snapchat, Canva, Reddit, Apple Music, Apple TV, Duolingo, Fortnite, Disney+, PlayStation, dan masih banyak lagi.

    Eight Sleep, produsen kasur pintar yang terhubung ke internet, juga merasakan dampaknya. Ribuan pengguna Eight Sleep mengeluhkan kasur pintar miliknya tiba-tiba jadi panas dan mentok di posisi miring yang tidak nyaman saat tidur karena suhu dan posisinya tidak bisa diatur saat AWS tumbang.

    (vmp/vmp)

  • Kurir Raksasa Toko Online akan Pakai Kacamata Pintar

    Kurir Raksasa Toko Online akan Pakai Kacamata Pintar

    Jakarta

    Amazon meluncurkan prototipe kacamata pintar AI yang dirancang untuk digunakan oleh para driver-nya. Kacamata berjuluk Amelia ini dilengkapi kamera dan layar terintegrasi, serta dapat dipasangkan dengan rompi dan memiliki tombol yang dapat ditekan oleh pengemudi untuk mengambil foto.

    “Kami sedang mengujinya di sejumlah lokasi dengan lebih dari selusin mitra layanan pengantaran dan ratusan pengemudi di seluruh negeri,” kata Beryl Tomay, wakil presiden Transportasi Amazon.

    Amazon masih bereksperimen dengan produk ini dan mereka berencana untuk menyediakan kacamata pintar ini bagi pengemudi terlebih dahulu di Amerika Utara, kemudian secara global. Tomay mengatakan para pengemudi telah melakukan pengantaran sungguhan dengan kacamata ini.

    “Kami merancangnya khusus untuk kasus penggunaan tersebut. Ada aplikasi yang sangat spesifik di sini,” cetusnya. Ketika ditanya BBC apakah kacamata pintar Amelia mungkin dipasarkan ke konsumen di masa mendatang, Tomay tidak menutup kemungkinan tersebut.

    Amazon juga meluncurkan lengan robot yang dirancang untuk bekerja bersama karyawan gudang guna menyortir paket dengan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi.
    Robot tersebut, yang telah digunakan di sebuah gudang di Carolina Selatan, akan membantu mengurangi cedera dan memaksimalkan penggunaan ruang di gudang Amazon.

    Amazon juga bersiap meluncurkan sistem AI di gudang-gudangnya untuk mengelola operasional dan memberikan saran kepada para pekerja untuk meningkatkan efisiensi. “Sistem ini mengumpulkan data historis dan real-time di seluruh gedung untuk mengantisipasi kemacetan dan menjaga operasional tetap berjalan lancar,” kata mereka.

    Meta, pemilik Instagram dan Facebook, juga telah bereksperimen dengan kacamata pintar dalam beberapa tahun terakhir. Pada konferensi Meta Connect bulan lalu, perusahaan tersebut meluncurkan serangkaian kacamata pintar yang ditenagai oleh teknologi Meta AI, termasuk sepasang Ray-Ban dengan layar terintegrasi. Berbeda dengan Amazon, kacamata pintar Meta menyasar konsumen.

    Meta menghadirkan perangkat keras ini sebagai teknologi yang memungkinkan pengguna untuk tetap lebih terlibat di dunia nyata dibanding smartphone. Bagi Amazon, kacamata pintar Amelia dapat meningkatkan efisiensi di jaringan pengirimannya.

    Tomay mengatakan kacamata pintar ini dapat mendeteksi ketika berada di dalam kendaraan bergerak, sehingga otomatis mati. “Dari perspektif keselamatan, kami pikir itu penting. Tidak ada gangguan,” ujar Tomay yang dikutip detikINET dari BBC.

    Tomay memperkirakan kacamata ini dapat menghasilkan efisiensi hingga 30 menit per shift 8 hingga 10 jam dengan meminimalkan tugas yang berulang dan membantu pengemudi menemukan paket dengan cepat di dalam kendaraan mereka.

    (fyk/rns)

  • Muncul Raja Ecommerce Baru, Pemain Lama Mulai Tersingkir

    Muncul Raja Ecommerce Baru, Pemain Lama Mulai Tersingkir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah platform e-commerce baru mulai bermunculan di India selama beberapa tahun terakhir. Para pemain baru itu pelan-pelan berhasil mengalahkan pemain lama seperti Amazon dan Flipkart Walmart yang sudah lama mendominasi.

    Namun, terdapat perbedaan penguasa e-commerce di berbagai wilayah India. Di perkotaan India, misalnya, perusahaan e-commerce yang menyediakan pengiriman instan mulai mendominasi. Model bisnis ini dijalankan beberapa platform seperti Blinkit milik Eternal, Instamart dari Swiggy dan Zepto.

    Para platform menjanjikan pengiriman barang hanya 10-15 menit. Depot-depot kecil dibangun untuk bisa memenuhi kebutuhan para pengguna, dikutip dari India Dispatch, Jumat (24/10/2025).

    Untuk kota kecil dan pedesaan, Meesho yang jadi pemenangnya. Marketplace berusia 10 tahun itu didukung oleh Peak XV, Meta, hingga Softbank. Model bisnisnya benar-benar berbeda dengan strategi di perkotaan.

    Meesho lebih mirip seperti DMart dan Vishal Mart, fokus melayani audiens yang ‘sensitif’ terhadap harga di kota lapis kedua dan ketiga. DMart yang telah berdiri sejak 2002, menawarkan harga rendah setiap harinya dengan operasional yang ramping.

    Meesho sendiri berawal dari etalase online untuk penjual kecil. Namun kemudian beralih menjadi marketplace berbasis reseller pada 2021, yang akhirnya membawa perusahaan asal Bengaluru tersebut lebih populer.

    Dua tahun setelah beralih, Meesho mengumumkan laba pertamanya pada Juli 2023. Arus kas bebas positif sebesar US$67,4 juta (Rp 112 miliar) berhasil didapatkan pada tahun fiskal 2025.

    Selama setahun hingga 30 Juni 2025, Meesho memiliki 213,17 juta pengguna dan 2,02 miliar pesanan. Redseer mencatat perusahaan mengantongi 29-31% pangsa pasar berdasarkan volume pengiriman, jadi yang terbesar di negeri Bollywood.

    Raja E-commerce Lama Kalah Saing

    Bisnis-bisnis baru yang bertumbuh di India terbukti bisa menggeser Amazon dan Flipkart. Kedua platform tak bisa meniru bisnis pengiriman cepat 10 menit dan menawarkan harga murah karena infrastruktur yang mahal.

    Bisnis Amazon di India juga kian sulit selama beberapa tahun terakhir. Sebab, regulator setempat membuat struktur yang kompleks untuk mengendalikan penjual utama seperti Cloudrail dan Appario, penyumbang penjualan signifikan untuk platform.

    Sementara Flipkart tidak pernah mengantongi keuntungan selama 15 tahun sejak didirikan. Padahal, investor senior menilai e-commerce itu punya banyak kesempatan untuk bisa memperkuat posisinya.

    Misalnya Flipkart bisa saja mengakuisisi Delhivery untuk memperkuat jaringan logistik. Untuk diskon besar, perusahaan dapat memiliki Ecom Express.

    Begitu juga dapat membeli Zepto yang kini bernilai US$7 miliar. Namun Flipkart tak mengambil seluruh langkah tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Muncul Raja Ecommerce Baru, Pemain Lama Mulai Tersingkir

    Muncul Raja Ecommerce Baru, Pemain Lama Mulai Tersingkir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah platform e-commerce baru mulai bermunculan di India selama beberapa tahun terakhir. Para pemain baru itu pelan-pelan berhasil mengalahkan pemain lama seperti Amazon dan Flipkart Walmart yang sudah lama mendominasi.

    Namun, terdapat perbedaan penguasa e-commerce di berbagai wilayah India. Di perkotaan India, misalnya, perusahaan e-commerce yang menyediakan pengiriman instan mulai mendominasi. Model bisnis ini dijalankan beberapa platform seperti Blinkit milik Eternal, Instamart dari Swiggy dan Zepto.

    Para platform menjanjikan pengiriman barang hanya 10-15 menit. Depot-depot kecil dibangun untuk bisa memenuhi kebutuhan para pengguna, dikutip dari India Dispatch, Jumat (24/10/2025).

    Untuk kota kecil dan pedesaan, Meesho yang jadi pemenangnya. Marketplace berusia 10 tahun itu didukung oleh Peak XV, Meta, hingga Softbank. Model bisnisnya benar-benar berbeda dengan strategi di perkotaan.

    Meesho lebih mirip seperti DMart dan Vishal Mart, fokus melayani audiens yang ‘sensitif’ terhadap harga di kota lapis kedua dan ketiga. DMart yang telah berdiri sejak 2002, menawarkan harga rendah setiap harinya dengan operasional yang ramping.

    Meesho sendiri berawal dari etalase online untuk penjual kecil. Namun kemudian beralih menjadi marketplace berbasis reseller pada 2021, yang akhirnya membawa perusahaan asal Bengaluru tersebut lebih populer.

    Dua tahun setelah beralih, Meesho mengumumkan laba pertamanya pada Juli 2023. Arus kas bebas positif sebesar US$67,4 juta (Rp 112 miliar) berhasil didapatkan pada tahun fiskal 2025.

    Selama setahun hingga 30 Juni 2025, Meesho memiliki 213,17 juta pengguna dan 2,02 miliar pesanan. Redseer mencatat perusahaan mengantongi 29-31% pangsa pasar berdasarkan volume pengiriman, jadi yang terbesar di negeri Bollywood.

    Raja E-commerce Lama Kalah Saing

    Bisnis-bisnis baru yang bertumbuh di India terbukti bisa menggeser Amazon dan Flipkart. Kedua platform tak bisa meniru bisnis pengiriman cepat 10 menit dan menawarkan harga murah karena infrastruktur yang mahal.

    Bisnis Amazon di India juga kian sulit selama beberapa tahun terakhir. Sebab, regulator setempat membuat struktur yang kompleks untuk mengendalikan penjual utama seperti Cloudrail dan Appario, penyumbang penjualan signifikan untuk platform.

    Sementara Flipkart tidak pernah mengantongi keuntungan selama 15 tahun sejak didirikan. Padahal, investor senior menilai e-commerce itu punya banyak kesempatan untuk bisa memperkuat posisinya.

    Misalnya Flipkart bisa saja mengakuisisi Delhivery untuk memperkuat jaringan logistik. Untuk diskon besar, perusahaan dapat memiliki Ecom Express.

    Begitu juga dapat membeli Zepto yang kini bernilai US$7 miliar. Namun Flipkart tak mengambil seluruh langkah tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Netflix, Amazon, dan Apple Berebut Beli Warner Bros

    Netflix, Amazon, dan Apple Berebut Beli Warner Bros

    Jakarta

    Tiga raksasa teknologi dunia, yakni Netflix, Amazon, dan Apple, dilaporkan tengah menunjukkan minat untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery (WBD) – baik secara keseluruhan maupun sebagian asetnya. Kabar ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg, mengutip sejumlah sumber internal yang mengetahui proses tersebut.

    Menurut laporan itu, ketiga perusahaan teknologi tersebut tengah menjajaki peluang untuk membeli perusahaan hiburan besar yang membawahi nama-nama seperti HBO, CNN, DC Studios, dan Warner Bros Pictures. Beberapa di antaranya disebut tertarik pada perpustakaan konten dan aset produksi WBD, yang selama ini menjadi kekuatan utama perusahaan dalam industri hiburan global.

    Bloomberg melaporkan bahwa Warner Bros Discovery sebelumnya telah menolak tiga tawaran dari Paramount, termasuk salah satunya yang mencapai USD 24 per saham. Paramount sendiri baru saja menyelesaikan merger kontroversial dengan Skydance Media, sebuah langkah yang sempat memicu perdebatan di kalangan investor karena kompleksitas struktur dan nilai kesepakatannya.

    Sumber yang dikutip Bloomberg menyebutkan, meski WBD belum membuat keputusan resmi, pihak internal perusahaan telah melakukan kajian strategis untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham, terutama setelah menerima berbagai penawaran tak resmi dari beberapa pihak.

    Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Warner Bros Discovery berencana untuk memisahkan bisnis kabel TV dan layanan streaming pada tahun depan. Langkah ini diyakini akan membuat perusahaan lebih fleksibel dalam menghadapi tekanan pasar sekaligus membuka peluang penjualan sebagian unit bisnis yang kurang strategis.

    WBD juga tengah menyiapkan nondisclosure agreement (NDA) untuk calon pembeli potensial, termasuk Netflix, Amazon, Apple, Paramount, dan Comcast, sebelum membagikan data keuangan internal sebagai bagian dari proses due diligence.

    Meski minat tinggi datang dari sejumlah perusahaan besar, akuisisi penuh terhadap WBD bukan perkara mudah. Perusahaan ini memiliki valuasi besar, portofolio aset yang kompleks, serta keterikatan regulasi yang ketat, terutama karena kepemilikan media besar seperti CNN dan HBO.

    Jika proses ini berlanjut, akuisisi WBD oleh salah satu raksasa teknologi bisa menjadi salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarah industri hiburan modern – menandai era baru di mana perusahaan teknologi tak hanya menjadi platform distribusi, tetapi juga pemilik utama konten hiburan global.

    (afr/afr)