Perusahaan: Amazon

  • Bukan AI, Para Raksasa Teknologi Panen Cuan dari Sini

    Bukan AI, Para Raksasa Teknologi Panen Cuan dari Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia — Di tengah maraknya investasi besar-besaran pada kecerdasan buatan (AI), bisnis periklanan digital raksasa teknologi dunia justru semakin menggeliat.

    Mengutip CNBC.com, Minggu (2/10/2025), Meta, Amazon, Alphabet (Google), dan Microsoft kompak mencatat lonjakan pendapatan dari sektor iklan online pada laporan keuangan kuartal terbaru mereka.

    Laporan pendapatan kuartal III/2025 menunjukkan bisnis iklan digital tetap tumbuh kuat, meski ekonomi global sempat diliputi ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Meta mencatat kinerja terbaik dengan pendapatan iklan naik 26% secara tahunan menjadi US$51,24 miliar, tertinggi sejak kuartal I/2024. Sekitar 98% pendapatan perusahaan bersumber dari bisnis iklan online.

    Amazon juga mencetak kenaikan signifikan. Pendapatan unit iklannya melonjak 24% menjadi US$17,7 miliar, bahkan melampaui pertumbuhan bisnis komputasi awan (AWS) yang naik 20%. CEO Amazon Andy Jassy mengatakan, perusahaan terus memperluas platform iklannya ke aplikasi dan situs pihak ketiga, termasuk menjalin kemitraan dengan Roku, Netflix, dan Spotify.

    Sementara itu, Alphabet membukukan pendapatan iklan sebesar US$74,18 miliar, naik 13% dibanding tahun sebelumnya. YouTube juga mencatat pertumbuhan 15% menjadi US$10,26 miliar.
    Microsoft melaporkan pendapatan US$3,7 miliar dari unit iklan pencarian dan berita, meningkat 14% dibanding tahun lalu.

    Tak hanya para raksasa teknologi, platform lain seperti Reddit juga menunjukkan performa gemilang. Penjualan Reddit naik 68% pada kuartal yang sama, sementara pengguna aktif harian global tumbuh 19% menjadi 116 juta.

    Meski bisnis iklan tengah melonjak, para raksasa teknologi juga terus memperbesar investasi pada kecerdasan buatan. Alphabet, Meta, Amazon, dan Microsoft secara kolektif memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini melampaui US$380 miliar.

    Namun, langkah agresif Meta di bidang AI justru menekan harga sahamnya. Saham perusahaan anjlok 11% setelah menaikkan batas bawah proyeksi capex menjadi US$70-72 miliar. Analis Oppenheimer menilai, strategi Meta di AI mencerminkan pola serupa dengan proyek metaverse sebelumnya yang belum menghasilkan keuntungan signifikan.

    Chief Financial Officer Meta Susan Li menegaskan, perusahaan harus tetap berinvestasi besar pada infrastruktur dan layanan cloud berbasis AI agar tidak tertinggal.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AI Bikin Boncos! Mark Zuckerberg Terlempar dari Top 3 Terkaya Dunia

    AI Bikin Boncos! Mark Zuckerberg Terlempar dari Top 3 Terkaya Dunia

    Jakarta

    Ambisi besar Mark Zuckerberg di bidang kecerdasan buatan (AI) kini berbalik arah. Saham Meta anjlok tajam hingga membuat kekayaan pribadi sang CEO turun drastis sebesar USD 29,2 miliar (sekitar Rp 470 triliun) hanya dalam satu hari perdagangan, Kamis (30/10/2025). Akibatnya, Zuckerberg terlempar dari posisi tiga besar orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaires Index.

    Penurunan saham Meta sebesar 12,3% menjadi yang terdalam sejak Oktober 2022. Saham ditutup di kisaran USD 658,50, menghapus sebagian besar keuntungan yang dikumpulkan sepanjang tahun. Kini, kekayaan Zuckerberg tercatat sekitar USD 228,5 miliar, menempatkannya di urutan kelima, di bawah Jeff Bezos (Amazon) dan Larry Page (Alphabet).

    Sebelumnya, posisi Zuckerberg cukup kokoh di peringkat tiga setelah Larry Ellison (Oracle) dan Elon Musk (Tesla). Namun kerugian kali ini menjadi keempat terbesar dalam sejarah Bloomberg Billionaires Index, hanya kalah dari kejatuhan besar di era “taruhan metaverse” tahun 2022.

    Anjloknya saham Meta dipicu laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) 2025 yang mengecewakan investor. Laba bersih per saham (EPS) tercatat hanya USD 1,05, jauh di bawah perkiraan analis USD 6,72, atau turun 83% year-on-year.

    Padahal pendapatan Meta justru naik ke USD 51,2 miliar, melampaui ekspektasi US$49,5 miliar. Penyebab utama penurunan laba adalah biaya pajak satu kali senilai US$15,9 miliar akibat implementasi kebijakan pajak baru “One Big Beautiful Bill Act” dari Presiden AS Donald Trump.

    Meta menegaskan bahwa biaya tersebut bersifat non-tunai dan akan mengurangi kewajiban pajak di tahun-tahun berikutnya. Tanpa beban pajak tersebut, EPS Meta diperkirakan mencapai USD 7,25, jauh lebih sehat.

    Di bawah kendali Zuckerberg, Meta kini bertransformasi dari perusahaan media sosial menjadi raksasa AI konsumen. Melalui divisi baru bernama Superintelligence Labs, Meta gencar merekrut talenta terbaik di dunia untuk mengembangkan “AI superintelligence pribadi” bagi miliaran pengguna.

    Namun langkah agresif ini justru membuat investor waswas. Meta mengumumkan rencana penjualan obligasi hingga USD 30 miliar guna mendanai proyek ambisius tersebut, serta menaikkan belanja modal (capex) 2025 menjadi USD 70-72 miliar, dengan potensi meningkat ke USD 118 miliar pada 2026.

    Beberapa analis di Bloomberg menurunkan peringkat saham Meta, menilai pengeluaran besar-besaran ini berisiko menekan profit jangka pendek. Zuckerberg menanggapi dengan optimistis, menyebut investasi AI sebagai “pergeseran paradigma generasional” yang akan menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang.

    Mark Zuckerberg, yang memiliki sekitar 13% saham Meta, dikenal sebagai sosok visioner sejak mendirikan Facebook di asrama Harvard pada 2004. Namun langkah rebranding menjadi Meta pada 2021 dan pivot ke metaverse sempat dianggap gagal setelah saham jatuh 24% pada 2022.

    Kini, arah Meta bergeser lagi-dari metaverse ke superintelligence. Produk baru seperti Vibes, platform video generatif AI yang diluncurkan pada September lalu, telah menghasilkan lebih dari 20 miliar gambar. Zuckerberg menyebutnya sebagai langkah nyata menuju masa depan “AI untuk semua orang”.

    Fenomena ini juga menggambarkan turbulensi yang terjadi di sektor teknologi global. Alphabet naik 2,7% setelah laporan laba positif, sementara Microsoft justru turun 2,2% akibat investasi USD 3,1 miliar ke OpenAI.

    Para analis menilai tantangan Meta kini adalah menyeimbangkan inovasi jangka panjang dengan ekspektasi keuntungan jangka pendek, di tengah kompetisi ketat dalam industri AI yang semakin panas.

    (afr/afr)

  • Kalahkan Zuckerberg, 3 Sekawan Lulusan SMA Jadi Miliarder Termuda Berkat Startup AI Mercor

    Kalahkan Zuckerberg, 3 Sekawan Lulusan SMA Jadi Miliarder Termuda Berkat Startup AI Mercor

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, sebuah perusahaan rintisan asal San Fransisco, Mercor, baru saja mencetak sejarah dengan menghasilkan miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri. Tiga pendiri perusahaan—Brendan Foody, Adarsh Hiremath, dan Surya Midha—yang kesemuanya berusia 22 tahun, kini menjadi sorotan global.

    Ketiganya menjadi miliarder setelah Mercor mendapatkan penilaian (valuasi) sebesar USD 10 miliar pasca putaran pendanaan senilai USD 350 juta yang dipimpin oleh Felicis Ventures. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dan ketekunan mampu membawa anak muda meraih kesuksesan besar.

    Mercor merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengintaian atau scouting berbasis kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini membantu laboratorium AI terbesar di Silicon Valley dalam melatih model mereka.

    Berawal dari ide untuk memadukan talenta dengan perusahaan teknologi, Mercor kini dipandang sebagai salah satu pionir di bidang ini. Dengan pendanaan yang diakuisisi, perusahaan berkembang pesat, dan ketiga pendirinya kini memiliki saham sekitar 22% masing-masing, yang membuat mereka bertransformasi menjadi miliarder muda.

    Dari Tim Debat Sekolah Menengah

    Kisah perjalanan ketiga pendiri ini tidak dimulai di ruang kantor besar, tetapi di bangku sekolah menengah atas (SMA) di Bay Area, California. Foody, Hiremath, dan Midha bertemu saat terlibat dalam tim debat sekolah. Dari persahabatan tersebut, mereka berkolaborasi membangun perusahaan teknologi yang ambisius.

    Meskipun masih muda, pengalaman mereka di dunia teknologi sudah cukup lama, sebagian berkat latar belakang keluarga yang mendalam di dunia perangkat lunak dan teknologi.

    Brendan Foody sudah terjun ke dunia bisnis sejak berusia 16 tahun, membangun perusahaan yang membantu teman-temannya mendapatkan promosi di Amazon Web Services (AWS) dengan biaya $500 per orang.

    Adarsh Hiremath dan Surya Midha juga memiliki minat besar dalam teknologi dan penelitian AI. Hiremath, misalnya, sempat menghabiskan dua tahun kuliah di Harvard sebelum memutuskan keluar dan fokus pada Mercor.

  • Ramai-Ramai Dunia “Bakar” Uang Demi AI

    Ramai-Ramai Dunia “Bakar” Uang Demi AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aksi “bakar” uang masih akan dilakukan empat raksasa teknologi untuk belanja kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) pada tahun depan. Semua perusahaan disebut akan meningkatkan belanja modal tahunannya untuk chip dan pusat data.

    Empat perusahaan itu adalah Alphabet selaku induk perusahaan Google, Microsoft, pemilik Facebook yakni Meta, dan Amazon. Reuters mencatat, hanya investor Alphabet yang menerima rencana raksasa teknologi itu, sahamnya naik 6%.

    Di sisi lain, saham Microsoft dan Meta dilaporkan melemah, masing-masing turun lebih dari 3% dan 11%. Sebab, kedua perusahaan menghitung biaya investasi harus ditanggung oleh internal perusahaan.

    Saham Amazon melonjak 13%, karena pendapatan unit cloud AWS baik 20%. Menurut para investor, ini menunjukkan investasi besar Amazon telah membuahkan hasil dan bisa mengatasi persaingan.

    Belanja modal Alphabet menjadi yang terendah dibandingkan perusahaan lainnya, yakni hanya 49% dari total kas operasional atau sebesar US$ 23,95 miliar.

    Berikutnya, ada Meta sebesar 64,6% dan Microsoft mencapai 77,5%. Amazon menjadi perusahaan dengan pengeluaran tertinggi sekitar 90%.

    “Investasi berkelanjutan di pusat data dan infrastruktur AI merupakan tema yang dilihat pada seluruh Big Tech musim laporan keuangan. Tidak seperti sejumlah kompetitornya, Alphabet lebih dari menutupi pengeluaran dengan arus kas dan kinerjanya sangat baik,” kata analis pasar eToro, Josh Gilbert.

    Para perusahaan teknologi tak memberikan informasi lebih rinci soal jumlah kontribusi AI pada pendapatan dan laba mereka.

    Sementara para eksekutif perusahaan tetap ingin mengeluarkan biaya AI. Tujuannya, untuk memenuhi daya komputasi milik teknologi tersebut.

    CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku tak menutup kemungkinan adanya kerugian dan depresiasi dari investasi berlebihan perusahaannya pada AI. Namun, dia juga mengingatkan Meta bisa berkembang dan akan menggunakannya seiring waktu.

    Andy Jassy, bos Amazon juga memastikan investasi AI akan terus dilakukan.

    “Anda akan melihat kami terus berinvestasi secara agresif karena adanya permintaan,” ujarnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Makin Ganas Jajah Asia Tenggara, Indonesia Bisa Kena

    China Makin Ganas Jajah Asia Tenggara, Indonesia Bisa Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commerce China seperti Alibaba dan TikTok Shop dari ByteDance, makin kencang berekspansi ke luar negeri. Firma konsultan Bain and Company mengatakan Alibaba dan TikTok Shop hanya sebagian dari e-commerce China yang dengan cepat mendominasi sekitar setengah dari pasar belanja online di Asia Tenggara.

    Menurut laporan Bain and Company, data pada 2024 menunjukkan e-commerce asal China seperti Shein dan Temu dari PDD, berkontribusi terhadap hampir 50% dari pasar e-commerce di Indonesia, Thailand, dan Filipina.

    Dikutip dari CNBC International, Jumat (31/10/2025), perusahaan-perusahaan China menggenjot ekspansi ke pasar global, di tengah kelesuan pertumbuhan ekonomi di kampung halaman mereka.

    “Jauh dari ‘terbunuh’ oleh tarif [AS], pendekatan ritel China untuk menggarap pasar global sedang memasuki fase baru,” tertulis dalam laporan Bain and Company.

    Tim penyusun laporan mencatat bahwa pedagang-pedagang China sejauh ini memiliki kinerja lebih baik di negara-negara dengan daya beli online yang minim. Tahun ini, Bain and Company mengatakan Taobao milik Alibaba memperluas promo belanja ‘Singles Day’ ke 20 kawasan.

    Transaksi E-commerce di Indonesia 2024

    Berdasarkan data Bain and Company, nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) e-commerce di Indonesia pada 2024 mencapai US$62 miliar (Rp1.031 triliun).

    Mayoritas (56%) berasal dari kategori e-commerce ‘Lainnya’ (Others), senilai US$34,58 miliar (Rp572 miliar). Sementara itu, Tokopedia mengambil porsi 26%, senilai US$16,30 miliar (Rp271 miliar).

    Kemudian TikTok Shop berkontribusi 10% senilai US$6,17 miliar (Rp102 miliar), Lazada (Alibaba) meraup 7% senilai US$4,50 miliar (Rp74 miliar), serta AliExpress hanya meraup segelintir sisanya senilai US$0,51 miliar (Rp8 miliar).

    Perlu dicatat, Shopee Indonesia yang merupakan salah satu pemain e-commerce terbesar di Tanah Air tidak dibuatkan kategori khusus dalam laporan Bain and Companye. Begitu juga dengan Blibli dan Bukalapak yang sama-sama merupakan pemain e-commerce kawakan di Indonesia.

    Berdasarkan data tersebut, pemain e-commerce dari China memang belum mendominasi di pasar Indonesia. Namun, pertumbuhannya cukup masif.

    Adapun di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina, e-commerce China seperti TikTok Shop mulai mendominasi kontribusi terhadap GMV. Masing-masing 19% di Thailand, 15% di Vietnam, dan 15% di Filipina.

    AliExpress juga tampak mengambil porsi lebih besar, yakni 7% di Filipina dan 5% di Vietnam. Namun, total GMV e-commerce di negara-negara tetangga jauh lebih kecil ketimbang di Indonesia.

    GMV e-commerce di Thailand dan Vietnam masing-masing hanya mencapai US$30 miliar, sementara di Filipina cuma US$20 miliar. Data Bain and Company tidak memasukkan GMV e-commerce di Singapura dan Malaysia.

    Rahasia E-commerce China Jajah Dunia

    CNBC International melaporkan divisi internasional Alibaba yang disebut ‘International Digital Commerce Group’ melaporkan pertumbuhan pendapatan 19% secara tahun-ke-tahun selama 3 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025, menjadi 34,74 miliar yuan.

    Indikator lainnya yang memperlihatkan kencangnya industri e-commerce China ‘menjajah’ dunia tampak pada angka pembiayaan pedagang online China.

    Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun, startup fintech FundPark memfasilitasi pembiayaan senilai US$3 miliar untuk kredit usaha pebisnis China yang ingin mengepakkan sayap lewat e-commerce lintas negara.

    Sebelumnya, butuh waktu 6 tahun bagi FundPark meminjamkan US$3 miliar untuk kredit usaha, menurut pendiri dan CEO Anson Suen kepada CNBC International.

    Menurut analis Bain and Company, rahasia keberhasilan e-commerce China berekspansi ke pasar global adalah belajar dari kesuksesan di pasar domestik. Industri e-commerce China mengintegrasikan livestreaming, kecepatan inovasi produk, serta kecepatan logistik.

    Faktanya, Amazon menutup marketplace-nya di China pada 2019 silam karena sengitnya persaingan dengan pemain lokal.

    Transaksi e-commerce di China pada 2024 mencapai US$2.317 miliar atau lebih dari dua kali lipat GMV e-commerce di AS yang ‘mentok’ di US$1.054 miliar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pecahkan Rekor! Panjang Anaconda Hijau Hampir 8 Meter

    Pecahkan Rekor! Panjang Anaconda Hijau Hampir 8 Meter

    Jakarta

    Spesies baru anaconda hijau punya panjang berkisar 26 kaki atau sekitar 8 meter. Spesies ini memecahkan rekor panjang spesies anaconda yang lainnya.

    Tim peneliti menemukan bahwa ular anaconda hijau yang tinggal di Sungai Amazon ternyata memiliki dua spesies berbeda. Nah, spesies teranyar anaconda hijau utara (Eunectes akayima) inilah yang memecahkan rekor.

    Umumnya anaconda punya panjang hanya 20 kaki (setara 6 meter). Dengan begitu, panjang anaconda hijau utara jauh lebih mencengangkan.

    Melansir Yahoo! News, peneliti pertama kali menemukan anaconda hijau utara melalui sebuah ekspedisi. Profesor Bryan Fry dari Queensland University melakukan perjalanan ke bagian terpencil Hutan Amazon Ekuador, Wilayah Baihuaeri Waorani.

    “Tim kami menerima undangan langka dari orang-orang Waorani untuk menjelajahi wilayah tersebut dan mengumpulkan sampel dari populasi anaconda, yang dikabarkan sebagai yang terbesar yang pernah ada,” kata Profesor Fry dalam sebuah pernyataan.

    “Para pemburu Pribumi membawa kami ke hutan dalam ekspedisi 10 hari untuk mencari ular-ular ini, yang mereka anggap suci,” sambungnya.

    Anaconda Hijau Utara

    Anaconda hijau merupakan ular terberat di dunia, diakui oleh Natural History Museum, Inggris. Individu terberatnya mencapai 227 kg, panjang 8,43 meter, dan lebar hingga 1,11 meter.

    Meski awalnya dianggap bagian dari spesies hijau selatan, peneliti akhirnya menemukan perbedaan pada anaconda hijau utara.

    Selama ekspedisi, ahli biologi Belanda Dr Freek Vonk, rekan peneliti Profesor Fry sempat memposting rekaman dirinya berenang bersama anaconda hijau selatan sepanjang 8 meter. Unggahan tersebut dia upload ke Instagram.

    Di dalam video tersebut, dia mengatakan bahwa kendati dua spesies anaconda hijau tampak identik, ternyata terdapat perbedaan genetik di antara keduanya. Perbedaan tersebut menyentuh angka 5,5%. Sebagai perspektif, variasi genetik antara manusia dan simpanse diperkirakan antara 5,2% hingga 6,2%, menurut Smithsonian.

    Lebih lanjut, Profesor Fry mengatakan spesies anaconda hijau utara menyimpang dari anaconda hijau selatan sekitar 10 juta tahun yang lalu.

    Lewat penemuan ini, Profesor Fry kembali mengingatkan tentang lingkungan Amazon yang makin terancam, termasuk karena deforestasi, hilangnya habitat, dan polusi dari kegiatan industri. Ilmuwan berusaha untuk melindungi spesies baru dari perubahan iklim dan ancaman polusi. Apalagi, ternyata spesies anaconda hijau di bagian utara berada di ambang kepunahan.

    (ask/afr)

  • Platform AI Grammarly Ganti Nama Jadi Superhuman, Apa Saja Fitur Barunya?

    Platform AI Grammarly Ganti Nama Jadi Superhuman, Apa Saja Fitur Barunya?

    Di sisi lain, Amazon melakukan pemutuhan hubungan kerja (PHK) terhadap 14 ribu karyawan korporatnya. Informasi ini diumumkan pada Selasa (28/10/2025) waktu Amerika Serikat (AS) melalui laman resmi perusahaan.

    Eksekutif Senior Amazon, Beth Galetti, menyampaikan pengurangan ini dilakukan karena keberlanjutan. Keputusan ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi birokrasi, meningkatkan efisiensi, dan mengalihkan sumber daya untuk investasi.

    Dilansir The Verge, Kamis (30/10/2025), Galleti tidak mengungkapkan peran apa saja yang akan dipangkas atau di mana posisi mereka. Sebagian besar karyawan memiliki waktu 90 hari untuk mencari pekerjaan baru secara internal.

    Galetti merujuk pada pesan dari CEO Andy Jassy pada Juni 2025 yang dikirimkan kepada karyawan, mempromosikan AI generatif sebagai sumber peningkatan efisiensi yang diinginkan Amazon, serta arah strategisnya untuk produk dan layanan.

    Meskipun Amazon berada dalam posisi yang kuat, keputusan PHK ini secara langsung dikaitkan dengan upaya perusahaan untuk bertransformasi ke era AI (mengganti sumber daya manusia/SDM ke AI).

    Andy sebelumnya mengisyaratkan bahwa investasi besar pada alat AI akan memungkinkan perusahaan mencapai peningkatan efisiensi, yang pada akhirnya dapat mengurangi jumlah tenaga kerja di beberapa posisi.

    Juru bicara Amazon, Kelly Nantel, mengatakan “AI bukanlah alasan di balik sebagian besar pengurangan.”

    Memo Galetti mengatakan bahwa Amazon berharap akan terus melakukan perekrutan tenaga kerja di bagian-bagian utama pada 2026.

    Namun demikian, perusahaan juga menargetkan peningkatan efisiensi yang menunjukkan bahwa kemungkinan akan ada  lebih banyak PHK di masa mendatang.

    Putaran PHK besar terakhir Amazon terjadi pada 2022 hingga awal 2023. Saat itu, 27 ribu pekerja diberhentikan. Dalam pernyataannya, perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan otomatisasi, robotika, dan AI–sekaligus memangkas biaya tenaga kerja.

  • Asing Ramai-ramai Serbu Indonesia, Menkomdigi Beberkan Buktinya

    Asing Ramai-ramai Serbu Indonesia, Menkomdigi Beberkan Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah terus melakukan penguatan dalam infrastruktur digital. Salah satunya melalui pengembangan industri data center yang tercatat mengalami perkembangan pesat. 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan sudah ada 180 data center berbagai skala yang beroperasi di tanah air. Khusus untuk tier 4, fasilitas paling tinggi, sudah mencapai delapan data center.

    Sementara itu, tiga data center di Indonesia juga telah berfokus pada teknologi Artificial Intelligence (AI). Perusahaan-perusahaan asing juga ramai-ramai melirik potensi data center di Indonesia.

    Selain itu, kapasitas data center di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dari 190 MW melompat 52% mencapai 290 MW dalam waktu setahun.

    “Jadi ini juga menunjukkan confidence level yang cukup tinggi dari perusahaan-perusahaan global untuk masuk ke tanah air,” ungkap Meutya, dalam acara FEKDI & IFSE, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Ia menyebutkan selama setahun dirinya telah diundang berbagai perusahaan untuk meresmikan data center di tanah air. Ini berasal dari perusahaan dalam dan luar negeri. Mulai dari PT DCI Indonesia, selain itu juga Microsoft, Google dan Amazon Web Services.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan Indonesia perlu membangun data center di wilayah 3T. Ia menjelaskan data center jadi aset yang dikelola dan diamankan sebaik mungkin.

    Selain itu, AHY menyoroti keperluan listrik dan air yang banyak untuk mengembangkan data center AI. AHY menyebut perlu pula infrastruktur logistik yang memadai di darat, laut, dan udara untuk membangun sistem berkelanjutan.

    “Membangun infrastruktur fisik [di Indonesia] tak sama dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, India, dsb. Indonesia adalah negara kepulauan. Selain jalan di darat yang makin baik, transportasi antar-pulau dan penerbangan harus makin bagus. Kami di Kemenko Infra-Kewilayahan setiap hari melakukan sinkronisasi,” AHY menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bertambah, Korban Tewas Penggerebekan Geng Narkoba di Brasil Jadi 132 Orang

    Bertambah, Korban Tewas Penggerebekan Geng Narkoba di Brasil Jadi 132 Orang

    Rio de Janeiro

    Jumlah korban tewas dalam penggerebekan kepolisian paling berdarah di Brasil, yang menargetkan geng narkoba paling tua dan paling berpengaruh di Rio de Janeiro, kembali bertambah. Sedikitnya 132 orang tewas dalam perang kontroversial melawan geng narkoba yang mengakar di area miskin di negara tersebut.

    Penggerebekan berdarah itu mengungkap sisi gelap kota Rio de Janeiro yang penuh kekerasan, namun juga dicintai para wisatawan karena pantainya yang indah dan budayanya yang semarak.

    Kantor pembela umum negara bagian Rio de Janeiro, seperti dilansir AFP, Kamis (30/10/2025), melaporkan sedikitnya 132 orang tewas dalam penggerebekan paling mematikan dalam sejarah kota tersebut.

    Secara terpisah, Kepolisian negara bagian Rio de Janeiro mengumumkan bahwa jumlah korban tewas sementara mencapai 119 orang, yang disebut terdiri atas 115 tersangka kriminal dan empat personel kepolisian.

    Keluarga para korban tewas mengecam apa yang mereka gambarkan sebagai eksekusi oleh polisi. Sedangkan pemerintah negara bagian tersebut memuji operasi yang berhasil dalam melawan Comando Vermelho, geng pengedar narkoba tertua dan terkuat di Rio de Janeiro.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan tindakan terhadap kejahatan terorganisir yang tidak membahayakan polisi atau warga sipil, saat tantangan keamanan Brasilia terungkap hanya beberapa hari sebelum negara itu menjadi tuan rumah perundingan iklim PBB COP30 di Amazon.

    “Kita tidak dapat menerima bahwa kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga-keluarga, menindak penduduk, dan menyebarkan narkoba serta kekerasan di seluruh kota,” tulis Lula da Silva dalam pernyataan via media sosial X.

    “Kita membutuhkan kerja sama terkoordinasi yang menyerang tulang punggung perdagangan narkoba tanpa membahayakan para polisi, anak-anak, dan keluarga yang tidak bersalah,” tegasnya.

    Para anggota geng narkoba ditangkap polisi Brasil dalam penggerebekan di Rio de Janeiro Foto: REUTERS/Aline Massuca Purchase Licensing Rights

    Lula da Silva mengutus Menteri Kehakiman Ricardo Lewandoswki ke Rio de Janeiro untuk bertemu dengan Gubernur Claudio Castro guna menawarkan kerja sama dari pemerintah federal. Lewandowski mengatakan dirinya menawarkan bantuan kepada Rio de Janeiro untuk “mengatasi krisis keamanan ini secepat mungkin”.

    Sementara itu, hakim Alexandre de Moraes memanggil Castro untuk menjelaskan aksi penggerebekan kepolisian tersebut.

    Penggerebekan itu melibatkan ratusan personel kepolisian yang didukung helikopter, kendaraan lapis baja, dan drone yang pada Selasa (28/10) waktu setempat, memasuki dua favela, atau pemukiman kumuh padat penduduk, yang menjadi basis Comando Vermelho.

    Baku tembak sengit terjadi antara polisi dan para anggota geng narkoba tersebut, dengan penduduk yang ketakutan berlarian mencari perlindungan.

    Saat penggerebekan berlangsung para anggota Comando Vermelho menyita puluhan bus dan menggunakannya untuk membarikade jalan raya utama, serta mengirim drone peledak untuk menyerang polisi.

    Gubernur Castro menggambarkan penggerebekan terhadap apa yang disebutnya sebagai “narkoterorisme itu sebagai “keberhasilan” dan mengatakan yang menjadi korban hanyalah para polisi yang tewas.

    Otoritas Rio de Janeiro menyebut sebanyak 113 orang telah ditahan dan 91 senapan disita, beserta sejumlah besar narkoba.

    Mengenai puluhan mayat yang bergelimpangan di area kumuh setempat, Sekretaris Kepolisian Sipil, Felipe Curi, dalam pernyataannya menyebut mayat-mayat tersebut “dipajang di jalanan” setelah para penduduk setempat melucuti “pakaian kamuflase, rompi dan senjata” yang mereka kenakan.

    Sekretaris Kepolisian Militer, Marcelo de Menezes, menambahkan bahwa pasukan khusus elite sengaja mendorong “para penjahat” ke area hutan yang berbatasan dengan dua favela tersebut untuk “melindungi para penduduk”. Pertempuran, sebut De Menezes, sebagian besar terjadi di dalam hutan tersebut.

    Lihat Video ‘Puluhan Mayat Tergeletak Setelah Polisi Brasil Serbu Markas Narkoba’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • iPhone 17 Laris Manis Bantu Apple Jadi Perusahaan Rp 66.500 Triliun

    iPhone 17 Laris Manis Bantu Apple Jadi Perusahaan Rp 66.500 Triliun

    Jakarta

    Sambutan positif untuk iPhone 17 series membantu Apple mencetak rekor baru. Perusahaan besutan Steve Jobs itu sempat mencapai valuasi USD 4 triliun atau sekitar Rp 66.500 triliun.

    Berkat pencapaian ini Apple berhasil masuk dalam klub elit beranggotakan Nvidia dan Microsoft yang sudah menembus valuasi USD 4 triliun duluan sejak beberapa bulan yang lalu.

    Nvidia merupakan perusahaan pertama yang memecahkan rekor ini dan sekarang menjadi perusahaan paling bernilai di dunia dengan valuasi USD 4,6 triliun, sementara Microsoft mengekor di posisi dua.

    Namun Apple hanya memegang rekor itu sebentar. Apple menutup pasar pada Selasa (28/10) sore dengan valuasi di kisaran USD 3 triliun, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (30/10/2025).

    Apple mencapai valuasi USD 4 triliun setelah sahamnya melonjak dalam beberapa pekan terakhir berkat penjualan iPhone 17 series yang lebih baik dari generasi sebelumnya, termasuk di China yang penjualannya sempat turun.

    Saham Apple naik 25% dalam tiga bulan terakhir. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini akan mengumumkan laporan keuangan kuartalannya pada Kamis besok, yang akan mencakup data penjualan awal iPhone 17 series.

    Apple sudah tidak mengungkap jumlah unit iPhone yang dijual secara rinci, namun pendapatan kuartal Apple bisa dipakai untuk membandingkan penjualan iPhone 16 dengan iPhone 17.

    Apple pertama kali menjadi perusahaan USD 3 triliun pada tahun 2022, namun mereka kesulitan mengejar Nvidia karena permintaan global untuk chip AI yang membuat valuasi Nvidia melesat cepat.

    Tidak ada perusahaan lain yang mendekati valuasi USD 4 triliun kecuali Nvidia, Microsoft, dan Apple. Alphabet, perusahaan induk Google, memiliki valuasi USD 3,25 triliun, sedangkan Amazon USD 2,42 triliun, dan Meta USD 1,9 triliun.

    (vmp/afr)