Perusahaan: Amazon

  • Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo mengatakan, ekspansi ini bukan hanya memperkuat kehadiran teknologi Genesys, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap ekosistem cloud regional. 

    “Region Cloud Singapura yang baru akan menjembatani inovasi dan kepercayaan. Investasi ini memperkuat komitmen Genesys terhadap pertumbuhan regional serta mendukung aspirasi Singapura sebagai pemimpin digital berbasis AI,” ujarnya di Gedung WeWork, 21 Collyer Quay, Singapura, Kamis (6/11/2025).

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Adapun, infrastruktur baru ini terhubung dengan Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region untuk memastikan keandalan dan kepatuhan terhadap aturan seperti Personal Data Protection Act (PDPA).

    Dengan terhubung ke Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region, infrastruktur baru ini memberikan akses bagi organisasi terhadap inovasi Agentic AI terbaru dari Genesys Cloud sehingga memungkinkan intelijen pengalaman secara real time di seluruh perjalanan pelanggan dan karyawan.

    Berdasarkan riset Genesys, lebih dari 80% eksekutif perusahaan di bidang pengalaman pelanggan (customer experience/CX) di Asia juga menyatakan akan meningkatkan alokasi anggaran AI hingga 10% dalam satu tahun ke depan. 

    Sementara itu, 58% perusahaan telah menggunakan chatbot atau agen virtual berbasis AI, dan 51% berencana memperluas otomasi layanan menggunakan sistem Agentic AI.

    Di sisi lain, riset Genesys menunjukkan tantangan utama perusahaan di Asia dalam mengoptimalkan layanan pelanggan berasal dari kompleksitas regulasi dan sistem warisan yang belum terintegrasi. 

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat annual recurring revenue (ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah menembus US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Genesys saat ini mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura memperkuat posisi Asia sebagai motor pertumbuhan utama bagi bisnis cloud perusahaan.

    Di Asia, Genesys mendukung pelanggan terkemuka di berbagai industri seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan ritel, termasuk Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, Adira Finance, dan Security Bank. 

  • Samsung Rilis Format HDR10+ Advanced, Pesaing Dolby Vision 2

    Samsung Rilis Format HDR10+ Advanced, Pesaing Dolby Vision 2

    JAKARTA – Samsung meluncurkan versi terbaru dari format gambar premiumnya, yaitu HDR10+ Advanced. Format ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman high dynamic range (HDR) secara menyeluruh.

    HDR10+ Advanced hadir dengan sejumlah peningkatan pada kualitas visual. Peningkatan ini mencakup kecerahan, pemetaan nada, gerakan, dan reproduksi warna. Peningkatan ini sangat berguna untuk para penggemar home theater dan gamer.

    Salah satu pendukung utama format baru ini adalah layanan streaming populer Prime Video Amazon. Dukungan ini menunjukkan bahwa Prime Video akan meningkatkan kualitas videonya dengan versi HDR10+ Advanced terbaru. 

    Format HDR10+ asli saat ini telah didukung oleh 174 pengadopsi industri. Format ini juga tersedia pada lebih dari 16.000 model produk bersertifikat. Potensi kontennya dinilai besar dengan lebih dari 500 judul film dan 16 layanan streaming yang mendukung.

    HDR10+ Advanced mencakup enam fitur utama yang mirip dengan penawaran dari Dolby Vision 2 yang baru diluncurkan. Fitur ini memungkinkan TV yang kompatibel untuk meningkatkan kecerahan gambar hingga 4.000 dan 5.000 nits. 

    Fitur-fitur lain yang ditawarkan termasuk kemampuan televisi dalam mengadaptasi gambar sesuai genre. Selain itu, terdapat pengendalian tingkat penghalusan gerakan dan peningkatan performa visual saat streaming game.

    Televisi juga dapat beradaptasi dengan kondisi cahaya sekitar ruangan. Pengguna akan mendapatkan pengendalian warna yang lebih presisi dan menghasilkan pengalaman HDR yang lebih imersif dan akurat.

  • Dunia Berebut Harta Karun Baru, Rela Keluar Uang Triliunan

    Dunia Berebut Harta Karun Baru, Rela Keluar Uang Triliunan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi harta karun baru yang banyak diburu perusahaan raksasa global. Mereka berlomba untuk membangun infrastruktur AI dengan modal besar, hingga mencapai triliunan dolar.

    Ledakan investasi ini menunjukkan tidak ada tanda-tanda perlambatan meski banyak yang menilai fenomena ini bisa menjadi gelembung ekonomi baru.

    Nvidia, produsen chip yang menjadi tulang punggung revolusi AI, telah menembus kapitalisasi pasar lebih dari US$5 triliun atau sekitar Rp81.000 triliun. Microsoft dan OpenAI pun memperkuat kemitraan strategis yang memungkinkan pembuat ChatGPT itu menggalang dana lebih besar, bahkan tengah menyiapkan langkah menuju IPO dengan valuasi hingga US$1 triliun.

    Ada juga Amazon yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 14.000 karyawan korporat, hanya beberapa hari sebelum unit cloud-nya mencatat pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir.

    Fenomena ini menegaskan satu hal, yakni AI telah menjadi mesin baru investasi global sekaligus penggerak utama reli pasar saham dunia.

    Raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, hingga Apple terus mencatat lonjakan pendapatan dari layanan berbasis AI. Namun bukan hanya perusahaan teknologi, industri lain juga ikut terjun ke “demam data center.”

    Lebih dari 100 perusahaan lintas sektor, mulai dari Honeywell, GE Vernova, hingga Caterpillar, menyinggung bisnis pusat data dalam laporan keuangannya pekan ini. Divisi Caterpillar yang memasok perangkat pusat data bahkan melonjak 31% pada kuartal terakhir.

    Menurut Goldman Sachs, belanja global untuk infrastruktur AI bisa mencapai US$3 triliun-US$4 triliun hingga tahun 2030. Sementara Microsoft, Amazon, Meta, dan Alphabet diperkirakan menghabiskan US$350 miliar hanya dalam tahun ini.

    AI juga ikut menopang perdagangan global. Sekitar 60% dari total belanja pusat data di AS digunakan untuk peralatan impor, terutama semikonduktor dari Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam.

    Sedikitnya puluhan perusahaan besar dengan nilai pasar gabungan US$21 triliun mengaku sudah mulai merasakan dampak produktivitas dari penggunaan AI.

    “Kami yakin kontribusi AI terhadap penelitian dan inovasi akan terus meningkat,” kata Paolo Compagna, CEO Schindler, pembuat lift dan eskalator asal Swiss yang baru saja menaikkan proyeksi margin tahunan.

    Data LSEG menunjukkan sektor teknologi AS mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 15%, mengungguli seluruh sektor lainnya. Apple bahkan menyatakan akan meningkatkan investasi besar-besaran di bidang AI, sementara Amazon menargetkan belanja modal mencapai US$125 miliar pada 2025.

    Gelembung AI pecah

    Namun di balik euforia, sejumlah analis memperingatkan tanda-tanda overvaluasi. Sejak peluncuran ChatGPT pada 2022, nilai ekuitas global telah melonjak 46% atau setara US$46 triliun, dan sepertiganya berasal dari saham-saham terkait AI.

    Umur ekonomis chip AI kini makin pendek, hanya sekitar lima tahun, memaksa perusahaan mengganti perangkat lebih cepat dan melakukan penyusutan aset lebih besar.

    Belanja modal perusahaan teknologi besar kini tumbuh lebih cepat dibanding pendapatan. Microsoft misalnya, mencatat capex rekor US$35 miliar dalam satu kuartal dan berencana terus menaikkannya.

    CFO Microsoft Amy Hood bahkan mengakui, bahwa mereka kira akan bisa mengejar permintaan itu, tapi ternyata tidak.

    Sementara itu, sejumlah perusahaan mulai menutupi kebutuhan investasi AI lewat utang. Oracle menerbitkan obligasi senilai US$18 miliar, dan Meta Platforms berencana menjual obligasi hingga US$30 miliar, yang langsung menekan sahamnya hingga turun 11%.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Tunjuk Muhammad Baron sebagai Jubir Baru

    Pertamina Tunjuk Muhammad Baron sebagai Jubir Baru

    Selain biodiesel untuk solar, Pertamina juga memproduksi Pertamax Green 95, produk bensin yang mengandung 5 persen etanol (E5) dan telah tersedia di 163 SPBU di seluruh Indonesia. 

    “Ke depan, kami menargetkan pengembangan E10, sehingga konsumsi bioetanol nasional akan meningkat,” Agung menambahkan.

    Agung menyebutkan, Pertamina belajar dari keberhasilan Brazil dalam memanfaatkan tebu (sugarcane) sebagai bahan baku bioetanol. 

    “Brazil adalah contoh nyata bagaimana bioetanol dapat berhasil secara ekonomi, teknis, dan ekologis, bahkan membantu menjaga kelestarian hutan Amazon,” ungkapnya.

    Selain bioetanol, Pertamina juga tengah mengembangkan bahan bakar penerbangan (avtur) berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah (used cooking oil) sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan bisnis. 

    Di kilang Pertamina di Cilacap, SAF telah diproduksi melalui proses co-processing minyak jelantah sebesar 2,5 persen. Produk ini telah diuji coba oleh maskapai Pelita Air dalam penerbangan dari Jakarta ke Denpasar.

    “Program ini juga menjadi bagian dari ekonomi sirkular. Masyarakat dapat menjual minyak jelantah di lebih dari 30 titik pengumpulan di SPBU. Minyak ini kemudian diolah kembali menjadi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan,” tuturnya.

     

  • Apa Itu Titik Kritis Iklim?

    Apa Itu Titik Kritis Iklim?

    Apa itu titik kritis iklim? Ilmuwan iklim senior dari National Centre for Scientific Research Institut Pierre-Simon Laplace, Robert Vautard, menjelaskan kalau…

    “Ini (titik kritis) adalah ambang batas kritis di mana suatu sistem bisa mengalami reorganisasi secara tiba-tiba atau ireversibel. Jadi, ini adalah perubahan total suatu sistem. Yang kita ketahui saat ini adalah bahwa semua titik kritis yang kita bicarakan memiliki kemungkinan untuk terjadi, meningkat seiring dengan pemanasan global dan ambang batas suhu.”

    Nah, ilmuwan juga sudah memprediksi wilayah-wilayah yang rentan berkaitan dengan titik kritis iklim ini. Antara lain lapisan es di Greenland dan Antartika Barat, permafrost Arktik, hutan hujan Amazon, Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik, serta terumbu karang.

    Tonton berita video lainnya di sini!

  • OpenAI Jalin Kesepakatan Rp635 Triliun dengan Amazon Web Services

    OpenAI Jalin Kesepakatan Rp635 Triliun dengan Amazon Web Services

    JAKARTA – OpenAI mengumumkan kesepakatan besar terbaru dengan Amazon Web Services (AWS). Kesepakatan di bidang Kecerdasan Buatan (AI) ini bernilai 38 miliar dolar AS atau sekitar Rp635 triliun. 

    Melansir dari The Verge, kesepakatan ini akan berjalan selama tujuh tahun. Pengembang ChatGPT tersebut akan mendapatkan akses ke ratusan ribu GPU NVIDIA untuk keperluan melatih model AI-nya. 

    Meski tidak diungkapkan kapan kerja sama ini terjalin, OpenAI akan mulai menggunakan cloud AWS untuk melatih model AI terbarunya dalam waktu dekat. Seluruh kapasitas cloud dari AWS ditargetkan untuk digunakan sebelum akhir tahun 2026.

    Langkah ini dinilai sejalan dengan restrukturisasi OpenAI yang baru selesai pekan lalu. Restrukturisasi OpenAI membuat perusahaan itu dapat bekerja sama dengan pihak ketiga dalam mengembangkan beberapa produk mereka. 

    Kesepakatan ini muncul saat Microsoft mulai melonggarkan cengkeramannya sebagai penyedia cloud eksklusif OpenAI. Microsoft juga kehilangan hak penolakan pertama untuk menghosting beban kerja AI di OpenAI. 

    Walaupun OpenAI sedang fokus pada kesepakatan terbarunya dengan Amazon, kemitraan OpenAI dengan Microsoft tetap jauh lebih besar. Perusahaan tersebut memiliki kontrak senilai 250 miliar dolar AS (Rp4.180 triliun) untuk membeli layanan Azure milik Microsoft.

    Selain itu, OpenAI juga dilaporkan memiliki kontrak cloud senilai 300 miliar dolar AS (Rp5.016 triliun) dengan Oracle. Di sisi lain, Amazon tengah fokus bekerja sama dengan pesaing dari Anthropic dengan mengeluarkan dana hingga miliaran dolar. 

  • Video Kesepakatan Senilai Rp 633 T OpenAI-Amazon Web Services, Soal Apa?

    Video Kesepakatan Senilai Rp 633 T OpenAI-Amazon Web Services, Soal Apa?

    OpenAI dan Amazon Web Services (AWS) menandatangani kesepakatan baru. Nilai kesepakatan ini mencapai USD 38 miliar atau sekitar Rp 633,6 T. Apa isi kesepakatannya?

    Lewat kesepakatan ini, OpenAI akan mempunyai akses ke ratusan ribu prosesor grafis NVIDIA untuk melatih dan menjalankan model AI (kecerdasan buatan/artificial intelligence/akal imitasi) mereka.

    “Berdasarkan perjanjian baru senilai $38 miliar ini, yang akan terus berkembang selama tujuh tahun ke depan, OpenAI mengakses komputasi AWS yang terdiri dari ratusan ribu GPU NVIDIA mutakhir, dengan kemampuan untuk berkembang hingga puluhan juta CPU guna menskalakan beban kerja agensi dengan cepat,” bunyi pengumuman yang dirilis terkait kesepakatan OpenAI dan AWS.

    CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, “Kemitraan kami dengan AWS
    memperkuat ekosistem komputasi yang luas yang akan mendukung era baru ini.”

    Sementara CEO AWS Matt Garman menambahkan, “Seiring OpenAI terus mendorong batas-batas kemungkinan, infrastruktur AWS terbaik di kelasnya akan menjadi tulang punggung ambisi AI mereka.”

    Tonton berita video lainnya di sini!

     

  • OpenAI Teken Kontrak Senilai Rp 635 Triliun dengan Amazon

    OpenAI Teken Kontrak Senilai Rp 635 Triliun dengan Amazon

    Aardvark terus menerus menganalisis repositori kode sumber untuk mengidentifikasi kerentanan, menilai eksploitasi, memprioritaskan tingkat keparahan, dan mengusulkan perbaikan yang ditargetkan.

    Mengutip laman OpenAI, Aardvark bekerja dengan membantu komitmen dan perubahan pada basis kode, mengidentifikasi kerentanan, bagaimana kerentanan tersebut dapat dieksploitasi dan mengusulkan perbaikan.

    Aardvark menggunakan penalaran berbasis LLM dan penggunaan alat untuk memahami perilaku kode dan mengidentifikasi kerentanan.

    Agen ini mencari bug sama seperti peneliti keamanan manusia yaitu dengan membaca kode, menganalisis, menulis, dan menjalankan pengujian, menggunakan alat, dan lainnya.

    Aardvark mengandalkan jalur multi tahap untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan memperbaiki kerentanan, yaitu:

    Dimulai dengan menganalisis repositori lengkap untuk menghasilkan model ancaman yang mencerminkan pemahamannya tentang tujuan dan desain keamanan proyek

    Saat repositori pertama kali terhubung, Aardvark memindai riwayatnya untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Ia akan menjelaskan kerentanan yang ditemukan, memberikan anotasi pada kode untuk ditinjau secara manual

    Setelah Aardvark mengidentifikasi potensi kerentanan, ia akan mencoba memicunya di lingkungan sandbox yang terisolasi untuk mengonfirmasi eksploitasinya. Aardvark menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk membantu memastikan wawasan yang akurat, berkualitas tinggi, dan rendah positif palsu dikembalikan kepada pengguna.

    Aardvark terintegrasi dengan OpenAI Codex untuk membantu memperbaiki kerentanan yang ditemukan, membuat solusi perbaikan, memverifikasi solusi dan menyediakannya langsung ke pengguna untuk segera digunakan.

    Aardvark bekerja sama dengan para insinyur, terintegrasi dengan GitHub, Codex, dan alur kerja yang ada untuk memberikan wawasan yang jelas dan dapat ditindaklanjuti tanpa memperlambat pengembangan

  • Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

    Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

    YOGYAKARTA – Bioma hutan hujan tropis menyimpan rahasia luar biasa yang jarang diketahui banyak orang. Ekosistem ini menampung lebih dari 50% spesies di dunia, meski hanya menutupi 6% permukaan Bumi.

    Keberadaannya mengatur iklim global dan menghasilkan 20% oksigen yang kita hirup setiap hari. Namun sayangnya, setiap menitnya kawasan seluas 40 lapangan sepak bola hilang dari muka Bumi.

    Di balik kelebatannya, hutan hujan tropis menyimpan fakta mencengangkan yang akan mengubah cara pandang Anda terhadap pentingnya menjaga ekosistem ini untuk kelangsungan hidup manusia.

    Dilansir VOI dari The Earth Observatory NASA dan Let’s Talk Science, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hutan hujan tropis:

    Pengertian Bioma Hutan Hujan Tropis

    Bioma hutan hujan tropis adalah wilayah daratan luas yang diklasifikasikan berdasarkan tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya. Bioma ini terletak di zona khatulistiwa, meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia, Indonesia, dan Australia.

    Hutan hujan tropis memiliki suhu hangat dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Curah hujan mencapai 1,5 hingga 4 meter per tahun, menciptakan habitat ideal bagi keanekaragaman hayati.

    Bioma ini tersusun dari banyak ekosistem yang saling berinteraksi. Karakteristiknya ditentukan oleh iklim, terutama suhu dan curah hujan, yang menjadikannya salah satu bioma paling beragam di Bumi.

    Ciri-Ciri Khas

    Hutan hujan tropis memiliki ciri khas berupa suhu hangat konstan dan kelembaban sangat tinggi. Curah hujan mencapai 1,5-4 meter per tahun, menciptakan kondisi basah sepanjang waktu.

    Selain itu, vegetasi tumbuh sangat lebat dan rapat dengan struktur berlapis. Lapisan teratas atau kanopi dibentuk oleh pohon-pohon raksasa setinggi 75 meter yang cabang dan daunnya saling tumpang tindih.

    Kanopi ini menghalangi sinar matahari sehingga hanya 2% cahaya yang mencapai lantai hutan. Lapisan tengah (understory) terdiri dari tumbuhan merambat, pohon kecil, pakis, dan palem.

    Kemudian ada lantai hutan yang tertutup daun basah dan serasah yang cepat terurai. Meski tanah miskin nutrisi, vegetasi tetap subur karena dekomposisi cepat mengembalikan nutrisi ke tanah.

    Flora dan Fauna

    Flora hutan hujan tropis sangat beragam. Pohon-pohon besar membentuk kanopi rapat, sementara tumbuhan merambat berkayu memanjat ke atas mencari sinar matahari.

    Kemudian pada lapisan tengah hutan akan ditumbuhi pakis, palem, dan tanaman hias populer yang telah beradaptasi dengan cahaya minim. Lantai hutan memiliki sedikit tumbuhan karena minimnya sinar matahari.

    Fauna di hutan hujan tropis juga sangat beragam, dengan separuh spesies terestrial Bumi hidup di bioma ini. Serangga mendominasi, seperti kupu-kupu morpho biru yang hidup di hutan Amerika Latin.

    Selain itu, juga banyak amfibi dan serangga berwarna cerah menandakan mereka beracun karena menyerap toksin dari tumbuhan, seperti katak panah beracun biru.

    Mamalia seperti jaguar, harimau, dan babi hutan berburu di lantai hutan dengan kamuflase berbulu bermotif. Monyet, lemur, dan kukang tinggal di kanopi untuk menghindari predator, memakan buah, bunga, kulit pohon, dan getah.

    Manfaat dan Fungsi Ekologis

    Hutan hujan tropis berfungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) penting yang memperlambat perubahan iklim.

    Melalui fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Bioma ini juga menjadi sumber obat-obatan penting, termasuk obat kanker, serta bahan produk kecantikan dan makanan.

    Lantaran keanekaragaman hayati hutan hujan tropis yang tinggi menjadikannya habitat krusial bagi separuh spesies terestrial di dunia. Fungsi ekologisnya vital untuk keseimbangan iklim global dan menyediakan sumber daya alam yang belum sepenuhnya dieksplorasi untuk kepentingan manusia.

    Ancaman dan Upaya Konservasi

    Deforestasi merupakan ancaman terbesar bagi hutan hujan tropis. Penebangan pohon untuk kayu dan pembakaran lahan untuk pertanian merusak ekosistem secara permanen.

    Laporan 2022 menunjukkan 13,2% hutan Amazon telah hilang, mendekati titik kritis 25% yang bisa mengubahnya menjadi habitat kering.

    Baca juga artikel yang membahas Yuk Cari Tahu Apa Itu Deforestasi, Berdampak Positif atau Negatif?

    Di Malaysia, ribuan hektar hutan ditebang untuk perkebunan kelapa sawit penghasil minyak sawit, mengancam orangutan dan spesies lain. Upaya konservasi meliputi perlindungan pemerintah, pengembangan metode pertanian berkelanjutan, dan reklamasi dengan penanaman kembali pohon di area yang telah dibuka.

    Selain itu, kerusakan tanah pada bioma hutan hujan tropis sering membuat hutan sulit tumbuh kembali, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati selamanya.

  • Badai PHK Menggila di 2025, Cek Daftar Terbarunya

    Badai PHK Menggila di 2025, Cek Daftar Terbarunya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2025 tak berbeda dengan sebelumnya, karena badai PHK masih menyerang banyak perusahaan. Termasuk sejumlah perusahaan teknologi dan banyak sektor lain yang harus merumahkan banyak pekerjanya.

    Tarif impor baru yang diumumkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pergeseran kebiasaan belanja konsumen beberapa waktu lalu jadi penyebab PHK ini. Sejumlah perusahaan harus meningkatkan biaya operasional karena kebijakan itu.

    Selain itu ada juga terkait restrukturisasi di dalam perusahaan dan pengalihan dana untuk investasi Artificial Intelligence (AI).

    Survei dari perusahaan penggajian ADP melaporkan 32 ribu pekerjaan hilang di sektor swasta hanya pada bulan September saja.

    Berikut daftar perusahaan yang memangkas pekerjanya, dirangkum dari AP News, Senin (3/11/2025):

    General Motors

    Sekitar 1.700 pekerja terdampak kebijakan PHK perusahaan untuk seluruh lokasi pabrik di Michigan dan Ohio. Dilaporkan juga ratusan karyawan tambahan akan mengalami ‘PHK sementara’.

    Kabar terakhir termasuk 200 orang, yang sebagian besar para insinyur di Detroir. Pusat Inovasi TI Georgio akan ditutup dan membuat 300 orang terkena PHK.

    Paramount

    Paramount yang bekerja di bidang media dan hiburan, dikabarkan akan memberhentikan 2.000 karyawan atau 10% dari seluruh pekerjanya. Seorang sumber mengatakan perusahaan bakal memecat sekitar 1.000 pegawai lebih dulu pada Rabu, dan sisanya bakal dilakukan pada beberapa hari.

    PHK ini terjadi setelah merger dengan Skydance beberapa waktu lalu. Merger kedua perusahaan senilai US$8 miliar.

    Amazon

    Amazon mengumumkan rencananya memangkas 14 ribu pekerjanya atau 4% dari total seluruh pegawai. PHK dilakukan saat perusahaan berfokus pada AI dan meningkatkan belanjanya untuk sektor itu.

    CEO Andy Jassy juga pernah mengatakan soal AI generatif yang bakal mengurangi jumlah tenaga kerja korporat Amazon.

    UPS

    Tahun ini, UPS akan merumahkan 48 ribu orang pegawainya atau lebih besar dari yang dilakukan awal 2025 sebanyak 20 ribu orang.

    Alasannya sebagai upaya pemulihan, saat adanya pergeseran pada pengiriman. Sejauh ini, UPS telah memecat 34 ribu dan akan mengurangi 14 ribu yang sebagian besar adalah level manajemen.

    Target

    Target juga akan merumahkan 1.800 posisi perusahaan atau 8% dari total secara keseluruhan. Pemangkasan terjadi dalam upaya perampingan.

    “Terlalu banyak lapisan dan pekerjaan yang tumpang tindih membuat pengambilan keputusan lambat,” kata Chief Operating Officer Michael Fiddelke.

    Nestle

    Perusahaan mengungkapkan akan memecat 16 ribu pekerja di seluruh dunia, karena adanya pemangkasan biaya lebih luas untuk memulihkan kinerja keuangan. PHK akan dilakukan selama dua tahun ke depan.

    Nestle menghadapi tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan tarif dari AS.

    Lufthansa Group

    PHK dalam jangka waktu panjang akan dilakukan Lufthansa. Sebanyak 4.000 pekerja bakal dipecat pada 2030, sebagian besar berasal dari kantor Herman dan peran administratif.

    Pengurangan ribuan pekerja itu karena penerapan AI, digitalisasi dan konsolidasi pekerjaan.

    Novo Nordisk

    Perusahaan farmasi asal Denmark mengumumkan akan memecat 9.000 pekerja atau 11% dari total semua pekerjanya. PHK terjadi jadi bagian restrukturisasi, karena perusahaan menjual lebih banyak obat obesitas dan diabetes di tengah persaingan.

    ConocoPhillips

    Raksasa minyak mengatakan bakal memberhentikan seperempat tenaga kerjanya. Juru bicara perusahaan mengonfirmasi 20-25% karyawan dan kontraktor terdampak di seluruh dunia, atau sekitar 2.600-3.250 orang dari 13 ribu total pekerjanya.

    PHK ini dilakukan sebagai upaya ConocoPhillips untuk memangkas biaya.

    Intel

    Intel juga akan melakukan hal serupa. CEO Lip-Bu Tan mengatakan perusahaan akan menutup tahun dengan 75 ribu pekerja inti saja, tidak termasuk anak perusahaan.

    Artinya bakal ada sekitar 22 ribu karyawan yang kehilangan pekerjaan. Sebab jumlah pegawai yang diumumkan tahun lalu sebanyak 99.500 orang.

    Microsoft

    Total 15 ribu karyawan Microsoft kehilangan pekerjaan. Pada Mei, 6.000 orang telah di-PHK dan baru-baru ini diumumkan 9.000 posisi terancam dipecat.

    PHK terbaru menimpa sejumlah divisi, termasuk bisnis gim video Xbox Microsoft. Banyak eksekutif yang menganggap pemecatan sebagian upaya memangkas lapisan manajemen.

    Procter & Gamble (P&G)

    Perusahaan berencana memangkas hingga 7.000 pekerjaan dalam dua tahun ke depan atau 6% dari tenaga kerja seluruhnya.

    PHK itu terjadi karena bagian dari restrukturisasi dan di tengah tekanan tarif. Sebelumnya produsen deterjen Tide dan popok Pampers juga mengatakan bakal menaikkan seperempat produknya karena pajak impor baru.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]