Perusahaan: Amazon

  • 7 Juta Akun Streaming Dibobol, Warga RI Banyak Jadi Korban

    7 Juta Akun Streaming Dibobol, Warga RI Banyak Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peretasan dan pembobolan akun juga menyasar para penonton tayangan secara streaming. Laporan Kaspersky menyebutkan jutaan akun layanan streaming populer di dunia telah dibobol.

    Analisis dilakukan oleh tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence. Terdapat 7.035.236 kasus penyusupan akun streaming terjadi di Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Apple TV+, dan Max sepanjang tahun 2024.

    Menurut Kaspersky, kredensial pengguna tidak dicuri langsung dari platform. Melainkan melalui kampanye pencurian kredensial lebih luas.

    Dari jumlah tersebut kebanyakan berasal dari Netflix dengan jumlah 5.632.694 akun yang dibobol. Brasil jadi negara dengan jumlah akun Netflix paling banyak terekspos pada tahun lalu, berikutnya adalah Meksiko serta India.

    Berikutnya adalah Disney+ sebanyak 680.850 akun dengan 89 akun asal Indonesia juga bocor. Brasil, Meksiko dan Jerman menjadi negara dengan jumlah akun yang paling banyak dibobol.

    Sementara itu, 1.607 akun Amazon Prime juga ikut dibobol. Negara paling banyak adalah Meksiko, Brasil dan Perancis.

    Kaspersky mengatakan streaming menjadi titik masuk untuk infeksi malware. Biasanya berasal dari unduhan tidak resmi, konten bajakan, ekstensi browser atau aplikasi yang memang telah disusupi sebelumnya.

    Lalu bagaimana cara mengamankan diri dari potensi pembobolan akun streaming? Berikut tipsnya:

    1. Gunakan langganan yang sah. Pastikan pakai dari layanan yang resmi.

    2. Verifikasi layanan yang digunakan. Pakai halaman atau aplikasi yang resmi untuk menonton atau mengunduh konten. Periksa URL dan ejaan nama perusahaan untuk menghindari phishing.

    3. Ubah password secara berkala, khususnya akun yang berpotensi disusupi

    4. Hati-hati dengan ekstensi file yang didownload. Tidak boleh memiliki ekstensi .exe atau .msi karena terkait dengan program berbahaya

    5. Pakai solusi keamanan untuk mendeteksi lampiran berbahaya

    6. Gunakan VPN untuk mengamankan aktivitas Anda di dunia maya

    7. Pelajari cara untuk tetap aman di internet

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amazon Gandeng Talen Energy untuk Pasok Tenaga Nuklir ke AWS

    Amazon Gandeng Talen Energy untuk Pasok Tenaga Nuklir ke AWS

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan utilitas energi asal AS, Talen Energy resmi mengumumkan perpanjangan kemitraan strategis dengan Amazon Web Services (AWS) untuk menyuplai tenaga listrik bebas karbon dari fasilitas nuklir Susquehanna di Pennsylvania ke jaringan pusat data Amazon.

    Dalam kesepakatan jangka panjang yang berlaku hingga tahun 2042, Talen akan menyediakan hingga 1.920 megawatt listrik ke AWS.

    Kesepakatan ini memperkuat langkah Amazon dalam mengamankan pasokan energi rendah emisi untuk mendukung operasional teknologi AI dan cloud computing yang terus berkembang pesat.

    Fokus Energi Bebas Karbon untuk Infrastruktur AI

    Wakil Presiden Global Data Center AWS, Kevin Miller menyebut proyek ini sebagai investasi sektor swasta terbesar di negara bagian tersebut, dengan nilai mencapai US$ 20 miliar.

    “Kami menghadirkan 1.250 pekerjaan berketerampilan tinggi dan manfaat ekonomi, sambil memastikan infrastruktur kami mendapatkan tenaga dari energi bebas karbon,” ujar Miller, dikutip dari Reuters, Rabu (11/6/2025).

    Dengan melonjaknya permintaan listrik akibat pertumbuhan pusat data, kemitraan ini menjadi langkah strategis bagi Amazon dalam menghadapi lonjakan kebutuhan energi untuk AI dan cloud.

    Tidak hanya pasokan listrik, kedua perusahaan juga menyatakan akan mengeksplorasi pembangunan Reaktor Modular Kecil (SMR) dalam jejak Talen di Pennsylvania.

    SMR merupakan solusi masa depan dalam penyediaan listrik yang lebih fleksibel, efisien, dan ramah lingkungan.

    Konteks Kerja Sama

    Setelah dua dekade stagnan, permintaan listrik di AS mulai meningkat, terutama dari sektor pusat data. Sebagai respons, perusahaan teknologi besar, seperti Amazon, Meta, dan Microsoft kini berlomba menjalin kerja sama energi jangka panjang dengan penyedia energi nuklir.

    Awal bulan ini, Constellation Energy juga mengumumkan kerja sama dengan Meta Platforms untuk memperpanjang usia salah satu reaktornya di Illinois selama 20 tahun ke depan.

    Pasca pengumuman kerja sama ini, saham Talen Energy melonjak 8% dalam perdagangan prapasar. Investor menyambut positif jaminan pendapatan jangka panjang yang diberikan Amazon sekaligus peluang ekspansi energi nuklir yang bersih.

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat Makin Jelas, Muncul di Samudra Atlantik

    Tanda Kiamat Sudah Dekat Makin Jelas, Muncul di Samudra Atlantik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tak ada yang tahu kapan datangnya hari kiamat. Namun kiamat kerap kali dikaitkan dengan berbagai fenomena alam ekstrem.

    Baru-baru ini, para ilmuwan menyoroti tanda-tanda mencemaskan yang muncul di Samudra Atlantik.

    Diketahui, air di sana makin surut dan perubahan iklim jelas terlihat nyata. Kerusakan itu ditemukan para peneliti melalui model komputer dan data masa lalu.

    Peneliti juga mengembangkan indikator peringatan dini pada kerusakan atau sistem arus laut.

    Hasilnya Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) berada dalam perubahan yang mendadak. Parahnya lagi kejadian ini belum pernah terjadi sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu dan dampaknya akan meluas pada sebagian besar dunia.

    Sebagai informasi, AMOC adalah arus teluk dan arus kuat lainnya. Ini merupakan sabuk pengangkut laut yang membawa panas, karbon dan nutrisi dari daerah tropis ke Lingkaran Arktik yang menjadi tempat mendingin dan tenggelam ke laut dalam.

    Fenomena tersebut akan mendistribusikan energi ke seluruh Bumi dan memodulasi dampak “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global yang disebabkan manusia.

    Sementara itu, AMOC terjadi karena gletsel di Greenland dan lapisan es Arktik yang mencair lebih cepat dari perkiraan. Dengan begitu, air tawar mengalir ke laut dna menghambat air asin tenggelam dari selatan.

    Tercatat, AMOC terus mengalami penurunan sejak 1950 yakni mencapai 15%. Ini menjadi yang terlemah sejak satu milenium.

    Berdasarkan penelitian, perubahan suhu pada permukaan laut akan dalam titik kritis terjadi antara 2025-2095. Namun temuan tersebut dibantah oleh Kantor Meteorologi Inggris.

    “Sangat tidak mungkin terjadi pada abad ke 21,” tulis lembaga tersebut.

    Salah satu dampak runtuhnya AMOC adalah musim hujan dan kemarau di Amazon yang berubah. Pada akhirnya akan membuat suhu Bumi berfluktuasi jauh tidak menentu.

    Di Bumi bagian selatan juga akan menjadi lebih hangat. Sementara Eropa akan lebih dingin dengan curah hujan yang lebih sedikit.

    (dem/dem)

  • Pekerjaan Ini Terancam PHK Massal Gara-gara Google

    Pekerjaan Ini Terancam PHK Massal Gara-gara Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah alat AI milik Google mengancam pekerjaan di dunia jurnalistik. Karena pengguna tinggal menggunakan alat-alat seperti AI Overviews hingga chatbot untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

    Laporan Wall Street Journal menyebutkan tools AI tersebut menghancurkan lalu lintas untuk penerbit berita. Karena pengguna lebih mudah meminta jawaban dari alat tersebut dan tak perlu lagi masuk ke portal berita.

    AI Overviews, misalnya, akan menyajikan ringkasan informasi yang dicari pengguna. Ini biasanya berasal dari informasi di internet, termasuk konten berita.

    Laporan tersebut, yang dikutip Tech Crunch mengatakan Overviews menghantam trafik ke situs seperti panduan liburan, kiat kesehatan dan ulasan produk. Kemungkinan, fitur masa depan yang bernama AI Mode akan berdampak lebih keras lagi.

    Salah satu contohnya The New York Times yang mengalami penurunan trafik baik ke situs desktop dan seluler. Catatan Similarweb menunjukkan pada bulan April trafiknya hanya 36,5%, turun dari 44% tiga tahun lalu.

    Di sisi lain, Google mengatakan fitur Overviews telah meningkatkan trafik pencarian.

    Masalah ini memang disadari betul oleh para penerbit. Bahkan dua perusahaan besar seperti The Atlantic dan The Washington Post mengatakan perlu mengubah model bisnis untuk menghindari ancaman pada industri jurnalistik.

    Beberapa penerbit juga akhirnya melakukan kesepakatan berbagi konten dengan perusahaan AI. Cara ini dilakukan untuk mereka bisa mendapatkan tambahan pendapatan.

    Salah satunya The Times yang bekerja sama dengan Amazon. Kolaborasi itu untuk lisensi konten editorial yang digunakan melatih platform AI milik raksasa teknologi.

    Sementara itu OpenAI bekerja sama dengan sejumlah penerbit termasuk The Atlantic. Startup AI Perplexity berencana membagi pendapatan iklan dengan para penerbit iklan saat chatbotnya menampilkan konten dari perusahaan tersebut.

    (dem/dem)

  • Amazon Investasi Rp325,54 Triliun di AS untuk Perluas Infrastruktur Pusat Data

    Amazon Investasi Rp325,54 Triliun di AS untuk Perluas Infrastruktur Pusat Data

    Bisnis.com, JAKARTA – Amazon.com berencana untuk berinvestasi setidaknya US$20 miliar atau setara Rp325,54 triliun (US$1=Rp16.277) di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk memperluas infrastruktur pusat data.

    Melansir Reuters pada Selasa (10/6/2025), langkah tersebut menambah miliaran dolar AS yang telah dikomitmenkan oleh raksasa teknologi tersebut untuk perluasan kecerdasan buatan. 

    Investasi di Pennsylvania ini dilakukan kurang dari seminggu setelah Amazon mengatakan akan menginvestasikan US$10 miliar di North Carolina dan mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari US$5 miliar dalam infrastruktur cloud barunya di Taiwan.

    Investasi tersebut akan menciptakan 1.250 pekerjaan berketerampilan tinggi dan mendukung ribuan lainnya dalam rantai pasokan pusat data Amazon Web Services, kata perusahaan tersebut.

    Salem Township dan Falls Township adalah komunitas pertama yang diidentifikasi sebagai lokasi kampus masa depan, menurut perusahaan tersebut.

    Amazon tidak segera menanggapi permintaan untuk rincian tambahan mengenai apakah investasi senilai $20 miliar tersebut merupakan bagian dari rencana belanja modal yang diumumkan sebelumnya. Perusahaan tersebut juga tidak menyebutkan jangka waktu investasinya.

    Belanja modal Amazon berjumlah sekitar US$25 miliar pada kuartal I/2025, dan perusahaan tersebut mengatakan akan mempertahankan tingkat pengeluaran tersebut selama sisa tahun ini.

    Hal ini menggarisbawahi komitmen Big Tech untuk melakukan investasi besar-besaran guna mendukung teknologi AI generatif yang sedang berkembang pesat, karena perusahaan-perusahaan terbesar di dunia saling berlomba untuk memberikan model AI dan layanan cloud yang paling canggih.

  • 89 Akun Disney+ di Indonesia Bocor, Netflix Tetap Jadi Target Utama Serangan Siber

    89 Akun Disney+ di Indonesia Bocor, Netflix Tetap Jadi Target Utama Serangan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkap lebih dari 7 juta akun layanan streaming seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video telah menjadi korban pembobolan kredensial sepanjang 2024. Sebagian dari jumlah tersebut berada Indonesia, dengan 89 akun Disney+ dilaporkan bocor.

    Kaspersky mendeteksi 680.850 akun Disney+ yang bocor secara global, dengan Brasil sebagai negara dengan jumlah akun terbobol terbanyak, diikuti Meksiko dan Jerman. 

    Indonesia sendiri mencatat 89 akun Disney+ yang disusupi. Namun, Netflix menjadi target utama para penjahat siber, dengan 5.632.694 akun yang terekspos, menjadikannya layanan streaming paling rentan. Brasil kembali menempati posisi teratas, disusul Meksiko dan India.

    Amazon Prime Video juga tidak luput dari incaran, meski jumlahnya lebih kecil, yaitu 1.607 akun yang dibobol. Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Meksiko, Brasil, dan Prancis.

    Besarnya serangan tersebut memiliki korelasi dengan penonton video streaming yang mayoritas merupakan Gen Z. 

    Bagi Gen Z, platform streaming lebih dari sekadar hiburan—ini adalah bagian penting dari identitas, komunitas, dan interaksi sosial. Mereka aktif membagikan klip, meme, hingga teori penggemar di media sosial. Namun, kebiasaan daring ini membawa risiko tersendiri. 

    Perangkat yang digunakan untuk streaming bisa menjadi pintu masuk malware, terutama jika pengguna mengunduh konten tidak resmi, menggunakan aplikasi bajakan, atau ekstensi browser yang disusupi.

    Malware ini diam-diam mengumpulkan kredensial login, data sesi, hingga informasi pribadi, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum bawah tanah.

    Sering kali, data yang awalnya hanya berupa kata sandi streaming dapat berkembang menjadi pencurian identitas atau penipuan keuangan, terutama jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama di berbagai layanan.

    Analis Digital Footprint Kaspersky Polina Tretyak menegaskan Gen Z perlu lebih berhati-hati dalam menjalankan kebiasaan sehari-hari, Hubungan emosional dengan video streaming menciptakan titik buta. 

    “Melindungi akun streaming saat ini berarti berpikir lebih dari sekadar kata sandi—ini berarti mengamankan perangkat, menghindari unduhan mencurigakan, dan memperhatikan ke mana satu klik dapat membawa Anda,” kata Polina dikutip Senin (9/6/2025).

    Kaspersky Digital Footprint Intelligence menemukan total 7.035.236 kasus kredensial streaming yang bocor selama 2024. 

    Data ini bukan hasil peretasan langsung ke platform streaming, melainkan dari kampanye pencurian kredensial yang lebih luas. Setelah perangkat terinfeksi, penjahat siber mengumpulkan data sensitif seperti kredensial akun, cookie, dan detail perbankan, yang kemudian diperjualbelikan di forum siber.

  • Meta Berencana Beli Scale AI Rp 162 Triliun

    Meta Berencana Beli Scale AI Rp 162 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Meta Platforms, perusahaan milik Mark Zuckerberg, dikabarkan tengah mengincar perusahaan artificial intelligence Scale AI. Diperkirakan nilai transaksinya melebihi US$ 10 miliar atau sekira Rp 162 triliun.

    Melansir Bloomberg, Minggu (8/6/2025), orang-orang yang mengetahui masalah tersebut menyebut kesepakatan belum dirampungkan, dan masih dapat berubah. Sayangnya, Scale AI menolak berkomentar dan Meta tidak memberikan komentar.

    Didirikan pada tahun 2016, Scale AI adalah perusahaan rintisan pelabelan data yang didukung oleh raksasa teknologi Nvidia, Amazon, dan Meta. Valuasi Scale AI sebelumnya diperkirakan mencapai US$ 14 miliar.

    Scale AI juga menyediakan platform bagi para peneliti untuk bertukar informasi terkait AI, dengan kontributor di lebih dari 9.000 kota dan kota kecil.

    Sekadar informasi, CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru mengungkapkan pandangan mengenai kemampuan AI menulis kode. Diwawancara dalam podcast The Joe Rogan Experience, pemilik Instagram, Facebook dan Treads tersebut yakin dalam waktu 18 bulan ke depan, AI bisa menulis kode melampaui engineer manusia.

    Pasalnya, saat ini AI sudah bisa menulis kode setara dengan engineer level menengah. Meta memproyeksikan bahwa sebagian besar kode di platform media sosial mereka nantinya ditulis oleh AI, bukan manusia.

    Meskipun demikian, Zuckerberg menyebut peran manusia tetap tidak tergantikan. Pekerjaan seperti kreativitas, pemecahan masalah, serta pengawasan terhadap hasil kerja AI masih menjadi domain manusia. 

  • Meta Dikabarkan Siap Guyur Startup Scale AI Sebesar Rp162,58 Triliun

    Meta Dikabarkan Siap Guyur Startup Scale AI Sebesar Rp162,58 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta Platforms Inc. dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk melakukan investasi besar-besaran senilai lebih dari US$10 miliar atau Rp162,58 triliun (asumsi kurs Rp16.258 per dolar AS) ke perusahaan rintisan (startup) kecerdasan buatan (AI) Scale AI.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (8/6/2025), berdasarkan sumber yang mengetahui hal tersebut, pendanaan yang melampaui di atas US$10 miliar itu bisa menjadi salah satu pendanaan terbesar dalam sejarah perusahaan swasta. Namun, kesepakatan tersebut belum final dan masih bisa berubah.

    Sementara itu, perwakilan dari Scale belum memberikan komentar, sedangkan Meta menolak memberikan tanggapan.

    Untuk diketahui, Scale AI merupakan startup yang berfokus pada pengembangan AI dan menyediakan layanan pelabelan data untuk membantu perusahaan melatih model pembelajaran mesin. Perusahaan memiliki klien yang mencakup Microsoft Corp dan OpenAI.

    Adapun, Scale terakhir kali dinilai memiliki valuasi sekitar US$14 miliar pada 2024 dalam putaran pendanaan yang didukung oleh Meta dan Microsoft.

    Pada awal tahun ini, Bloomberg melaporkan bahwa Scale tengah dalam pembicaraan untuk penawaran tender yang dapat menilai valuasinya menjadi US$25 miliar. Jika terealisasi, maka ini akan menjadi investasi AI eksternal terbesar Meta hingga saat ini.

    Selama ini, Meta Platforms yang merupakan perusahaan induk media sosial Facebook dan Instagram itu lebih banyak mengandalkan riset internal dan strategi pengembangan terbuka untuk meningkatkan teknologi AI.

    Sementara itu, perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya telah melakukan investasi besar, seperti Microsoft yang telah menanamkan lebih dari US$13 miliar ke OpenAI, sementara Amazon.com Inc. dan Alphabet Inc. masing-masing telah menginvestasikan miliaran dolar ke pesaing OpenAI, Anthropic.

    Adapun, CEO Meta Mark Zuckerberg telah menetapkan AI sebagai prioritas utama perusahaan. Pada Januari lalu, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta akan mengalokasikan hingga US$65 miliar untuk proyek-proyek terkait AI sepanjang tahun ini.

  • Ngeri! Perusahaan Ini Mulai Latih Robot Manusia Jadi Kurir Barang

    Ngeri! Perusahaan Ini Mulai Latih Robot Manusia Jadi Kurir Barang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Amazon, tengah mengembangkan tenaga kerja robot humanoid sebagai kurir untuk lini bisnis e-commerce nya.

    Dilansir The Verge, berdasarkan laporan The Information, perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu kini tengah mengembangkan perangkat lunak AI yang akan memungkinkan robot beroperasi sebagai pekerja pengiriman paket yang diangkut dengan mobil van listrik Rivian, dan akan segera siap untuk memulai pengujian.

    Sumber anonim The Information mengatakan Amazon hampir selesai membangun “Taman Humanoid” dalam sebuah ruangan di salah satu kantor raksasa ritel itu di San Francisco. Ukuran “Taman Humanoid” itu disebut sekitar luasan kedai kopi.

    “Amazon berencana memiliki robot humanoid yang menumpang di belakang van listrik Rivian milik Amazon dan keluar untuk mengirimkan paket,” kata sumber anonim itu, dikutip Minggu (8/6/2025).

    Laporan ini muncul bertepatan dengan peluncuran tim agen AI baru oleh Amazon. Tim itu diperkenalkan untuk membantu mengembangkan teknologi yang akan menggerakkan robot yang “beroperasi di pusat distribusi dan logistik Amazon.”

    Dalam pernyataan kepada SiliconValley.com, Amazon sangat percaya diri tengah mengembangkan robot humanoid yang sangat serupa dengan manusia.

    “Alih-alih robot yang kaku dan terspesialisasi, kami menciptakan yang dapat mendengar, memahami, dan bertindak berdasarkan perintah bahasa alami, mengubah robot gudang menjadi asisten yang fleksibel dan berbakat,” kata perusahaan merujuk pada peluncuran new Agentic AI team.

    Amazon memang sudah menggunakan berbagai robot otonom dalam operasi pergudangannya, termasuk uji coba robot humanoid “Digit” dari Agility Robotics. Robot itu awalnya juga dirancang untuk tugas-tugas seperti duduk di belakang mobil van dan mengirimkan paket, di samping operasional logistik lainnya.

    The Information melaporkan bahwa “berbagai” robot humanoid akan diuji untuk pengiriman paket di fasilitasnya, termasuk unit robot seharga US$ 16.000 atau setara Rp 260,12 juta (kurs Rp 16.359/US$) dari Unitree Robotics yang berbasis di China.

    Langkah Amazon ini berpotensi mempengaruhi lapangan kerja ratusan ribu orang saat ini yang menangani operasi pengiriman di Amazon secara global.

    Sebagai informasi tambahan, Amazon telah mengakuisisi perusahaan robotaxi Zoox pada 2020, yang menunjukkan keinginan untuk mengotomatiskan pengiriman paket secara menyeluruh, dari gudang hingga ke pintu depan pelanggannya.

    (arj/haa)

  • Raja Ampat dan Ancaman Nyata atas Persatuan Indonesia

    Raja Ampat dan Ancaman Nyata atas Persatuan Indonesia

     

    OLEH: R. MUHAMMAD ZULKIPLI*

       

    “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan, tanpa penghisapan.” – Soekarno, Sidang Umum PBB, 1960, To Build The World Anew

    INDONESIA bukan sekadar negara. Ia adalah ide besar, sebuah ikrar luhur yang menggabungkan keragaman menjadi satu tekad: hidup bersama dalam keadilan dan persatuan. Ia lahir bukan dari garis batas geopolitik, melainkan dari kesadaran bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan. Dari Sumpah Pemuda 1928 hingga Proklamasi 1945, bangsa ini dibangun oleh keberanian untuk menyatukan puluhan suku bangsa, bahasa, dan budaya dalam satu semangat kebangsaan.

    Dengan gugusan pulau-pulau yang menyimpan jejak geologi purba dan keanekaragaman hayati luar biasa, Indonesia adalah miniatur dunia. Kita memiliki Amazon kita sendiri di Kalimantan, Andes kita di Papua, dan Great Barrier Reef kita di Raja Ampat. Maka sudah seharusnya Indonesia menjadi contoh dunia -bukan hanya karena kekayaannya, tapi karena kemampuannya menjaga warisan itu secara adil dan berkelanjutan.

    Namun yang terjadi justru sebaliknya. Di tempat yang oleh satelit terlihat paling hijau, justru luka mulai tampak. Pulau Gag, yang selama ribuan tahun tersembunyi dalam pelukan keheningan Raja Ampat, kini bergema karena suara alat berat. Vegetasi terganggu, struktur tanah berubah, dan luka ekologis mulai merekah, mengabarkan bahwa peradaban kita mulai tergelincir dari jalurnya.

    PT GAG Nikel, anak usaha dari PT ANTAM dan Harita Group, memang telah memenuhi prosedur hukum dan administrasi negara: AMDAL, IPPKH, izin eksplorasi, bahkan komitmen sosial. Namun hukum tak selalu identik dengan kebijaksanaan. Laporan investigatif Kompas menunjukkan bahwa “mata yang mulai terbuka” tak hanya datang dari para aktivis lingkungan, tetapi dari warga sendiri -yang mulai menyadari bahwa tanah tempat mereka hidup, tanah tempat leluhur mereka beristirahat, kini menjadi proyek atas nama pembangunan nasional.

    Kami tidak sedang mengutuk industrialisasi. Kami memahami pentingnya nikel untuk masa depan energi bersih. Kami tidak anti hilirisasi. Kami bahkan bagian dari upaya itu. Tapi pertanyaannya sederhana: apakah ini jalan terbaik yang bisa dipilih bangsa yang katanya berpihak pada keberlanjutan dan keadilan sosial?

    Dalam hukum fisika, cahaya membelok saat melewati medium yang berbeda. Semakin besar perbedaan indeks bias, semakin tajam sudut pembelokannya. Jika kebijakan kita tidak menghitung indeks bias sosial dan ekologis, maka ia akan membelok liar -bukan menuju hasil terbaik, tapi justru ke arah kehancuran yang sunyi. Prinsip least action dalam fisika menyatakan bahwa seluruh sistem alam, dari partikel hingga planet, memilih jalur dengan energi paling efisien untuk hasil maksimal. Jika alam bisa berpikir efisien, mengapa kita justru boros dalam menyusun kebijakan?

    Kami adalah pendukung Presiden Prabowo. Kami berdiri dalam barisan yang percaya pada kemandirian pangan, hilirisasi industri, dan peran strategis negara. Tapi yang kami khawatirkan bukanlah niat Presiden -melainkan pembelokan di tangan para pembantunya yang mewarisi pendekatan lama: eksploitasi tanpa pertimbangan etik ekologis, dan pembangunan yang diukur hanya dengan tonase dan grafik ekspor.

    Sebagaimana peringatan Prof. Sumitro Djojohadikusumo bahwa industrialisasi hanya masuk akal bila membawa transformasi struktural dan kemandirian bangsa, kita harus berani bertanya: apakah tambang nikel di Pulau Gag membawa kita ke arah sana? Atau hanya menjadi halaman berikutnya dari kisah penghisapan baru yang lebih halus -dan lebih legal?

    Hari ini Pulau Gag. Besok Pulau Gebe. Lusa bisa jadi kawasan konservasi lain yang kini masih sunyi. Kita sedang bermain di batas yang sangat tipis antara kemajuan dan kehancuran. Transisi energi bukan lisensi untuk menghancurkan lanskap terakhir kita, melainkan tantangan untuk membuktikan apakah kita benar-benar dewasa sebagai bangsa.

    Dalam hukum optika, pembelokan cahaya adalah adaptasi, bukan kegagalan. Tapi dalam politik, pembelokan tanpa kendali bisa menjadi bencana. Yang harus kita cegah sejak dini adalah arah kebijakan yang menghancurkan sesuatu yang paling fundamental dalam kehidupan berbangsa: persatuan Indonesia. Karena ketika tanah adat dirusak, ketika komunitas lokal kehilangan makna dan masa depan, maka benih perpecahan mulai ditanam -bukan oleh provokator, tapi oleh kelambanan kita sendiri dalam mendengar.

    Kita pernah menjadi bangsa yang memberi teladan bagi dunia: dalam revolusi, dalam diplomasi, bahkan dalam keragaman. Kini saatnya kita memberi teladan dalam keberanian membatalkan yang salah, dan memilih jalur yang mungkin lebih sulit, tetapi lebih benar.

    “The seeker after truth is not one who studies the writings of the ancients and, following his natural disposition, puts his trust in them, but rather the one who suspects his faith in them and questions what he gathers from them.” – Ibn al-Haytham (Alhazen)

    Kita perlu mendengar ulang. Mendengar bukan dengan telinga, tapi dengan kebersihan hati dan kejernihan fikiran. Mendengar suara dari dalam hutan, dari dalam laut, dari langit yang bersaksi, dan dari hati rakyat yang terus berharap. Menuntaskan pekerjaan antar generasi sebagaimana mereka, pada 1928 dan 1945 menuntaskan tekad pada hati mereka menjadi ikrar dan perwujudan pada tindakan. Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!

    *(Penulis adalah praktisi di bidang manajemen.)