Perusahaan: Amazon

  • Gempa Bumi Guncang Peru, Magnitudo 6,1

    Gempa Bumi Guncang Peru, Magnitudo 6,1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa dengan magnitudo 6,1 skala melanda Peru Minggu waktu setempat. Gempa ini menewaskan satu orang dan memicu tanah longsor

    Menurut Pusat Seismologi Nasional. empa terjadi sesaat sebelum tengah hari dan berpusat sekitar 30 kilometer (20 mil) dari Callao, kota pelabuhan di sebelah ibu kota Lima. Mengutip Survei Geologi AS menyebutkan kekuatan gempa 5,6.

    “Peru mengatakan gempa tersebut tidak menimbulkan peringatan tsunami,” tulis AFP, dikutip Senin (16/6/2025).

    Lebih detail, Kepolisian Nasional menegaskan bagaimana seorang pria tewas di Lima ketika tembok runtuh menimpa mobil yang dikendarainya. Selain itu, Pusat Operasi Darurat melaporkan lima orang cedera di Lima.

    Sementara itu, Presiden Dina Boluarte menyerukan agar warga “tenang”, dengan menyatakan bahwa tidak ada peringatan tsunami di garis pantai Pasifik negara Amerika Selatan itu. Saluran TV Latina menayangkan rekaman tanah longsor di beberapa wilayah ibu kota.

    Peru adalah rumah bagi 34 juta orang dan terletak di apa yang disebut Cincin Api, hamparan aktivitas seismik dan vulkanik yang intens di sekitar cekungan Pasifik. Peru mengalami sedikitnya 100 gempa bumi yang dapat dideteksi setiap tahun.

    Gempa besar terakhir, pada tahun 2021 di wilayah Amazon, berkekuatan 7,5, menyebabkan 12 orang terluka dan menghancurkan lebih dari 70 rumah. Gempa bumi dahsyat pada tahun 1970 di wilayah Ancash utara Peru menewaskan sekitar 67.000 orang.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal merevisi sejumlah aturan untuk menciptakan level playing field atau peta petarungan yang seimbang bagi industri media dan layanan over the top (OTT). 

    OTT mengacu pada layanan streaming konten (seperti film, acara TV, musik) yang disiarkan melalui internet, bukan melalui penyedia televisi kabel atau satelit tradisional.

    Beberapa perusahaan OTT antara lain Netflix, Disney Hotstar+, Amazon Prime dan lain sebagainya.

    Langkah ini ditempuh juga untuk mengatasi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor media, seiring terjadinya ketimpangan perkembangan antara media digital dan media konvensional. 

    Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, menegaskan di tengah derasnya arus transformasi digital, eksistensi media konvensional masih krusial sebagai pilar demokrasi dan penjaga kualitas informasi di ruang publik.

    “Pemerintah tengah melakukan review berbagai regulasi, bahkan sedang diwacanakan sampai ke tingkat undang-undang tujuannya agar tercipta keseimbangan antara dua ekosistem media ini,” kata Ismail dikutip keterangan resmi pada Minggu (15/6/2025).

    Ismail menegaskan harmonisasi kebijakan ini penting untuk memastikan kedua jenis media dapat berjalan berdampingan secara sehat.  Langkah harmonisasi tersebut dipandang penting mengingat tren digitalisasi telah memicu perubahan besar dalam perilaku konsumsi masyarakat, yang berdampak langsung terhadap model bisnis media dan distribusi iklan. 

    Media digital terus tumbuh pesat, sementara media konvensional seperti televisi mengalami penurunan jumlah penonton.

    Namun demikian, Ismail menggarisbawahi bahwa media konvensional tetap memainkan peran strategis dalam memastikan kebenaran informasi, di tengah derasnya arus konten digital yang kerap belum terverifikasi.

    “Ini penting, karena sekarang kita menghadapi dikotomi antara informasi yang mudah diproduksi di media digital dengan kualitas informasi yang kadang diragukan,” katanya.

    Menyikapi meningkatnya kasus PHK di sektor media, pemerintah melalui Kementerian Komdigi juga berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari solusi jangka panjang yang tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga memperkuat ekosistem industri media.

    Pihaknya juga mengingatkan peraturan yang masih berlaku, serta meminta industri media televisi dan lainnya mengindahkan, tidak semena-mena melakukan PHK. 

    “Kaidah di aturan terkait tenaga kerjaan ini perlu dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.

    Ismail pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, pekerja media, serta kalangan akademisi untuk berpartisipasi dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika industri saat ini.

    “Sekali lagi perubahan ini sebuah keniscayaan, yang penting adalah bagaimana kita cepat beradaptasi, meningkatkan kompetensi, dan pemerintah hadir untuk menjaga keseimbangan industri media sekaligus melindungi kepentingan demokrasi bangsa,” tandasnya.

  • Rekor! Amazon Investasi Rp211,8 Triliun di Australia, Ekspansi Data Center dan AI

    Rekor! Amazon Investasi Rp211,8 Triliun di Australia, Ekspansi Data Center dan AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Amazon, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan rencana investasi sebesar US$13 miliar atau Rp211,8 triliun dari tahun 2025 hingga 2029 untuk memperluas, mengoperasikan, dan memelihara infrastruktur pusat data (data center) di Australia.

    Komitmen ini menjadi investasi teknologi global terbesar yang pernah diumumkan secara publik di Australia, sekaligus memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat pertumbuhan cloud computing dan kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Pasifik.

    Dilansir dari laman resminya, Senin (16/6/2025) Amazon mengungkap investasi ini diarahkan untuk memenuhi lonjakan permintaan layanan cloud dan AI, mempercepat adopsi AI, serta mendukung modernisasi organisasi di seluruh Australia.

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut baik investasi ini, menyebutnya sebagai bukti kepercayaan besar terhadap ekonomi Australia dan peluang penting untuk membangun kapabilitas AI nasional menggunakan infrastruktur yang aman dan tangguh.

    “Investasi ini diharapkan menciptakan lapangan kerja terampil dan mendukung aplikasi AI serta superkomputer yang kompleks di masa depan,” kata Anthony.

    Logo Amazon

    Dukungan Amazon sejalan dengan visi pemerintah Australia untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui inovasi AI. Departemen Industri, Sains, dan Sumber Daya Australia memperkirakan AI dan otomasi dapat berkontribusi hingga AU$600 miliar per tahun terhadap PDB Australia pada 2030.

    Infrastruktur baru ini akan memberi ratusan ribu pelanggan dan mitra AWS akses ke teknologi cloud dan AI terkini, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebutuhan data lokal. Selain itu, dana investasi akan digunakan untuk menambah kapasitas server dan mendukung beban kerja AI generatif yang berkembang pesat.

    Amazon Web Services (AWS) telah beroperasi di Australia sejak 2012 dengan peluncuran region Asia Pacific (Sydney), diikuti region Melbourne pada 2023, serta AWS Local Zones di Perth. Pada 2024, AWS juga meluncurkan Amazon Bedrock—layanan AI generatif terkelola—dan menjalin kemitraan dengan pemerintah Australia untuk menghadirkan AWS Cloud “Top Secret” guna mendukung keamanan nasional dan pertahanan.

    Divmagic dan Forbes Australia melaporkan sebagai bagian dari ekspansi ini, Amazon meluncurkan inisiatif AI Spring Australia, serangkaian program untuk mempercepat adopsi dan pengembangan AI di berbagai sektor.

    Program ini meliputi AWS Generative AI Accelerator untuk startup tahap awal dan AWS AI Launchpad untuk membantu perusahaan memulai perjalanan AI generatif mereka. Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari 400.000 orang Australia dalam keterampilan digital, dan menargetkan dua juta orang secara global mendapat pelatihan AI gratis pada 2025.

    Investasi Energi Terbarukan untuk Operasional Berkelanjutan

    Mendukung komitmen keberlanjutan, Amazon juga berinvestasi dalam tiga ladang surya baru di Victoria dan Queensland, dengan total kapasitas lebih dari 170 megawatt. Ketika seluruh 11 proyek energi terbarukan Amazon di Australia beroperasi, diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 1,4 juta megawatt-jam energi bebas karbon per tahun—cukup untuk memasok sekitar 290.000 rumah tangga Australia setiap tahun.

    Amazon telah menjadi pembeli korporasi energi terbarukan terbesar di dunia, dan pada 2024 menjadi pembeli energi terbarukan korporasi ketiga terbesar di Australia. Studi Accenture menunjukkan, migrasi beban kerja AI ke AWS dapat mengurangi emisi karbon hingga 94% dibandingkan pusat data on-premises, berkat efisiensi perangkat keras, pendinginan, dan penggunaan energi terbarukan.

  • Jangan Sembarang Klik Link di Notifikasi

    Jangan Sembarang Klik Link di Notifikasi

    Jakarta

    Pengguna Android diimbau untuk tidak sembarangan klik link yang ada di notifikasi, walaupun terlihat aman. Pasalnya, ada bug yang membuat link yang diklik tidak sesuai dengan halaman yang ditampilkan.

    Dalam postingan blognya, peneliti keamanan siber Gabriele Digregorio menjelaskan bagaimana tombol ‘Open link’ – yang biasanya muncul di notifikasi aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, dan Slack- bisa dimanipulasi untuk mengarahkan pengguna ke website berbeda dari yang ditunjukkan.

    Bug ini melibatkan penyisipan karakter Unicode tersembunyi ke dalam pesan, yang bisa mengelabui perangkat Android saat menentukan bagian mana dari notifikasi yang merupakan tautan.

    Contohnya, notifikasi mungkin memperlihatkan link amazon.com, tapi ketika pengguna klik ‘Open link’ mereka akan diarahkan ke website zon.com. Itu yang terjadi di salah satu tes yang dilakukan Digregorio, di mana karakter yang tidak terlihat memisahkan satu kata menjadi dua.

    Android menampilkan alamat link di notifikasi yang terlihat asli, tapi hanya memperlakukan bagian kedua (zon.com) sebagai link yang sebenarnya. Demonstrasinya dapat dilihat di video berikut ini.

    Bug ini dapat dimanfaatkan untuk aktivitas bertujuan jahat, seperti serangan phishing. Pengguna mungkin mengira mereka membuka klik yang asli dan aman, tapi ternyata diarahkan ke situs yang berbahaya.

    Google sudah diberi tahu soal bug ini pada Maret lalu, namun hingga saat ini celah tersebut belum diperbaiki. Dalam pernyataan resminya, Google mengimbau pengguna Android untuk tidak sembarangan membuka link di notifikasi, terutama dari orang yang tidak dikenal.

    “Kami sudah mengetahui penelitian ini dan kami secara aktif berupaya memperbaiki masalah ini yang akan digulirkan dalam pembaruan keamanan mendatang,” kata juru bicara Google, seperti dikutip dari Android Authority, Minggu (15/6/2025).

    “Sebagai praktik keamanan terbaik secara umum, kami selalu menyarankan pengguna untuk tidak klik link dari pengirim pesan yang tidak dikenal atau mencurigakan,” sambungnya.

    Bug ini ditemukan di ponsel yang menjalankan Android 14, Android 15, dan Android 16, termasuk Pixel 9 Pro. Sampai Google merilis perbaikannya, sebaiknya lebih hati-hati saat menerima link di dalam pesan, dan jangan langsung diklik dari notifikasi.

    (vmp/vmp)

  • Bikin Bangga! Anggun dan Agnez Mo Muncul di Reacher Musim Terbaru

    Bikin Bangga! Anggun dan Agnez Mo Muncul di Reacher Musim Terbaru

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar membanggakan untuk masyarakat Indonesia datang dari serial populer Reacher. Musim keempat serial produksi Prime Video ini resmi menghadirkan dua nama besar asal Indonesia yaitu Anggun dan Agnez Mo. Keduanya akan tampil sebagai bagian dari jajaran pemeran baru, yang diumumkan pada akhir pekan ini.

    Dalam musim terbaru Reacher, Agnez Mo akan memerankan karakter bernama Lila Hoth, sementara Anggun akan berperan sebagai kakaknya, Amisha Hoth. Keduanya menjadi sepasang kakak-beradik dengan latar belakang misterius, yang disebut-sebut punya peran penting dalam alur cerita.

    Musim keempat ini akan kembali dibintangi oleh Alan Ritchson sebagai Jack Reacher dan mengadaptasi novel ke-13 dari seri laris karya Lee Child, Gone Tomorrow. Kisahnya dimulai dari sebuah pertemuan tak disengaja di dalam kereta, yang kemudian menyeret Reacher ke dalam permainan penuh intrik dan bahaya.

    Selain Anggun dan Agnez Mo, beberapa nama baru juga bergabung dalam Reacher musim ini, seperti Jay Baruchel, Sydelle Noel, Kevin Weisman, Marc Blucas, Kevin Corrigan, dan Kathleen Robertson.

    Sejak pertama kali tayang pada Februari 2022, Reacher telah menjadi salah satu andalan Prime Video. Bahkan, musim ketiganya yang dirilis Februari 2025 lalu memecahkan rekor sebagai serial paling banyak ditonton sepanjang masa di platform tersebut.

    Musim keempat Reacher diproduksi oleh Amazon MGM Studios, Skydance Television, dan CBS Studios. Nick Santora kembali bertindak sebagai penulis utama dan showrunner, didampingi Lee Child dan Alan Ritchson sebagai produser eksekutif.

    Kehadiran Anggun dan Agnez Mo tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dengan tampil di Reacher, keduanya ikut memperkenalkan talenta lokal ke panggung hiburan global dan membuka jalan lebih lebar bagi artis Tanah Air menembus industri Hollywood.

  • Elon Musk Siap-Siap Gigit Jari, Pengganti Starlink Kian Terkenal

    Elon Musk Siap-Siap Gigit Jari, Pengganti Starlink Kian Terkenal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan internet satelit Starlink milik SpaceX dari Elon Musk tampaknya mulai mendapat tantangan serius dari para pesaing.

    Raksasa teknologi Amazon bersiap meluncurkan gelombang kedua satelit internet Project Kuiper, proyek ambisius yang ditujukan untuk menyebarkan koneksi broadband ke seluruh dunia.

    Peluncuran 27 satelit internet Kuiper dijadwalkan pada Senin, 16 Juni 2025, menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA) dari Cape Canaveral, Florida.

    Peluncuran kali ini akan menjadi misi kedua setelah peluncuran perdana tujuh minggu lalu yang juga mengirim 27 satelit ke orbit rendah Bumi.

    “Kami telah merancang salah satu satelit komunikasi tercanggih yang pernah dibuat. Setiap peluncuran adalah kesempatan untuk menambah kapasitas dan cakupan jaringan kami,” kata Rajeev Badyal, Wakil Presiden Project Kuiper, dikutip dari Digital Trend, Sabtu (14/6/2025).

    Saat ini, Starlink milik SpaceX masih unggul jauh, dengan lebih dari 7.000 satelit aktif dan melayani lebih dari 5 juta pelanggan secara global sejak peluncuran perdananya enam tahun lalu.

    Namun, Amazon tidak tinggal diam dengan mengejar ketertinggalan. Untuk fase awal, Project Kuiper menargetkan konstelasi lebih dari 3.200 satelit, dengan setidaknya 80 misi peluncuran yang direncanakan.

    Amazon telah menyiapkan jadwal peluncuran yang cukup padat, termasuk 6 peluncuran tambahan dengan roket ULA Atlas V.

    Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu juga menyiapkan 38 peluncuran dengan roket ULA Vulcan Centaur, serta puluhan misi lainnya dengan Arianespace, Blue Origin, bahkan SpaceX Falcon 9.

    Jika semua berjalan lancar, layanan internet berbasis satelit milik Amazon akan mulai tersedia secara global pada akhir 2025, cukup dengan 1.000 satelit aktif. Jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 3.200 unit untuk meningkatkan kapasitas dan kestabilan jaringan.

    Langkah Amazon ini menandai persaingan ketat di sektor internet orbit rendah Bumi (LEO), yang selama ini didominasi oleh Elon Musk.

    (fys/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkomdigi Minta Netflix Cs Terlibat dalam Produksi dan Pembiayaan Ekosistem Lokal

    Menkomdigi Minta Netflix Cs Terlibat dalam Produksi dan Pembiayaan Ekosistem Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta platform over-the-top (OTT) asing untuk mendukung keberlangsungan industri penyiaran nasional.

    Dalam pertemuan dengan Presiden MPA Asia Pasifik, Meutya meminta OTT lebih aktif mendukung produksi lokal dan membiayai ekosistem penyiaran sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.

    “Kami juga ingin Anda memberdayakan industri penyiaran,” kata Meutya dalam audiensi dengan Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

    Diketahui, Over-the-top (OTT) adalah layanan media yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menonton konten, seperti film, acara TV, dan video lainnya, melalui internet tanpa memerlukan langganan televisi kabel atau satelit tradisional.

    Contoh layanan OTT populer antara lain: Netflix, Amazon Prime Video, Disney+ Hotstar, YouTube Premium hingga Apple TV+. Dalam beberapa tahun terakhir, layanan OTT telah menjadi semakin populer dan telah mengubah cara orang menonton konten media.

    Menurut Meutya, industri penyiaran masih memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau koneksi internet. Namun tantangan berat dihadapi industri ini karena beban investasi dan biaya operasional yang tinggi, sementara tren masyarakat bergeser ke konten digital melalui OTT.

    “Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT,” tegas Meutya.

    Dia menyambut baik komitmen sejumlah platform OTT yang telah mulai melibatkan konten lokal dalam layanannya, namun menegaskan bahwa keberpihakan terhadap penyiaran nasional juga harus menjadi bagian dari strategi kolaboratif ke depan.

    “Anda mengatakan bagaimana Anda ingin melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus. Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan,” lanjutnya.

    Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, di mana penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.

    “Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda—yang dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia,” ujarnya.

    MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.

    “Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital,” ungkapnya.

    Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Raline Shah, serta jajaran pimpinan dan perwakilan MPA Indonesia.

  • Telkomsat Bidik Pertumbuhan Bisnis di Atas Industri pada 2025, Siapkan Satelit LEO

    Telkomsat Bidik Pertumbuhan Bisnis di Atas Industri pada 2025, Siapkan Satelit LEO

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan kinerja bisnis Telkomsat sepanjang 2024 menunjukkan pertumbuhan positif, melampaui rata-rata industri satelit nasional.

    Sayangnya, dia tidak menyampaikan nilai pertumbuhan tersebut.

    “Pertumbuhan industri sekitar 6,8%, dan kami tumbuh di atas angka tersebut. Untuk 2025, kami juga yakin bisa mempertahankan pertumbuhan di atas industri, meski tidak menargetkan double digit,” ujar Lukman kepada Bisnis, Kamis (13/6/2025).

    Lukman menjelaskan pertumbuhan Telkomsat didorong oleh kapasitas satelit yang semakin besar, terutama setelah kehadiran Satelit Merah Putih 2 dan Merah Putih 3.

    Menurut Lukman, kedua satelit baru ini telah memberikan dampak nyata bagi layanan BTS Bakti, dengan testimoni positif dari masyarakat terkait minimnya gangguan dan tingginya kepuasan pengguna.

    “Sinyal dari Satelit Merah Putih 2 sangat stabil dan masyarakat puas,” tambahnya.

    Untuk memperkuat posisi pada masa depan, Telkomsat tengah mempertimbangkan peluncuran satelit baru berbasis teknologi Low Earth Orbit (LEO).

    Langkah tersebut dianggap menjadi sesuatu yang penting agar ruang angkasa Indonesia tetap berdaulat, minimal tidak seluruhnya dikuasai asing.

    “Namun, membangun konstelasi LEO butuh modal besar dan kolaborasi luas dengan mitra global, karena jangkauannya lintas negara,” jelas Lukman.

    Lukman juga mengakui tantangan pasar satelit  yang makin kompetitif, terutama dengan kehadiran pemain global seperti Starlink. Namun, Telkomsat memilih strategi kolaborasi, bukan langsung berkompetisi.

    “Sebagian revenue kami berasal dari kerja sama atau reseller dengan Starlink. Teknologi tidak bisa kita tahan, jadi kolaborasi menjadi pilihan strategis,” kata Lukman.

    Selain Starlink, Telkomsat juga membuka peluang kerja sama dengan Kuiper Amazon, yang tengah mempersiapkan masuk ke pasar Indonesia.

    Diskusi teknis dan bisnis dengan Kuiper sudah berjalan, termasuk kemungkinan bundling layanan dengan close data center untuk membedakan layanan mereka di pasar.

    Kerja Sama dengan Bakti

    Pada saat yang bersamaan Lukman juga menyampaikan perihal dukungan Telkomsat kepada Bakti di tengah efisiensi pemerintah. Telkomsat menegaskan komitmennya untuk tidak hanya mengejar aspek bisnis, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat.

    Perusahaan ingin memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan pemerataan internet dengan memberikan solusi yang saling menguntungkan.

    “Kami siap memberikan potongan harga atau skema komersial win-win untuk mendukung Bakti. Sebagai BUMN, melayani masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab kami,” tegas Lukman.

  • Petaka Trump Hantam Pengusaha Kecil, Blak-blakan Teriak Neraka

    Petaka Trump Hantam Pengusaha Kecil, Blak-blakan Teriak Neraka

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat (AS) berdampak besar pada pengusaha kecil. Salah satunya adalah seorang pemilik usaha Guardian Baseball bernama Matt Kubancik yang menyebut pemerintah sekarang seperti ‘rehat dari neraka’.

    Kubancik dulunya merupakan pendukung partai Republik memilih Trump pada pemilu AS bulan November lalu. Harapannya, Republik mampu meningkatkan perekonomian dengan menurunkan harga gas dan bahan makanan.

    Namun, keinginannya tak jadi kenyataan. Setengah tahun pertama masa jabatan kedua Trump diibaratkan seperti neraka.

    Kebijakan tarif tinggi Trump sempat mengguncang dunia. Hingga saat ini, kebijakan tarif tersebut masih berubah-ubah dan menyebabkan ketidakpastian bagi pengusaha kecil.

    Tarif ekspor yang ditetapkan Trump mulanya menyasar banyak negara, lantas kemudian ditangguhkan. Tarif tinggi ke China bahkan pernah dipatok 145%.

    Namun akhirnya AS dan China melakukan ‘gencatan senjata’ tarif pada kesepakatan di Jenewa tertanggal 12 Mei 2025. Tarif tinggi ditangguhkan hingga 90 hari dan yang berlaku saat ini adalah 30% untuk barang impor China yang masuk ke AS. 

    Guardian Baseball yang menjual perlengkapan bisbol sebagian besar bergantung pada produsen Chinaterdampak keputusan tarif yang berubah-ubah. Guardian Baseball menjual produknya di platform e-commerce Amazon dan di toko fisik seperti Walmart.

    Bahkan dengan tarif 30% untuk barang dari China, biayanya jauh lebih tinggi daripada sebelum Trump menjabat. Beberapa bisnis kecil telah berhenti memesan lebih banyak inventaris atau menghentikan pengembangan produk baru sambil menunggu perkembangan situasi.

    Beberapa lainnya terpaksa menaikkan harga karena mereka tidak mampu lagi menanggung biaya impor yang lebih tinggi.

    Keadaan ini membuat Kubancik menyesali pilihannya. Bahkan menyebut AS tengah berada di jalan yang salah.

    “Saya tidak merasa negara sedang menuju ke jalan yang benar,” ucapnya, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (12/6/2025).

    Kondisi setelah tiga bulan gencatan senjata juga belum jelas. Kedua negara kerap saling tuding satu sama lain telah melanggar perjanjian perdagangan awal.

    Setelah Walmart memperingatkan bulan lalu bahwa mereka harus menaikkan harga, Trump memberi tahu raksasa ritel itu untuk menanggung beban tarif.

    Kubancik mengatakan bahwa perusahaannya mendapat keberuntungan besar tahun lalu ketika menandatangani kesepakatan dengan Walmart untuk menempatkan produknya di 3.000 toko.

    Sekarang ia menunda pesanan inventaris dari China dan mengambil pendekatan yang lebih konservatif untuk menghasilkan produk baru, karena perusahaan tidak mampu menanggung risiko tambahan.

    “Rasanya seperti kami sempat berhasil sebagai sebuah merek. Lalu sekarang rasanya seperti pesawat yang menukik tajam,” ia memungkasi.

    Optimisme Usai Trump dan Xi Jinping Kembali Rujuk

    Kekhawatiran Kubancik dan pelaku bisnis kecil lainnya tak masuk dalam data survei yang memberikan prediksi positif atas kondisi terbaru usai AS dan China kembali duduk bareng di London pada pekan ini.

    Menurut survei terhadap 270 pemimpin bisnis yang dirilis pada hari Senin dari Chief Executive Group, kurang dari 30% CEO memperkirakan resesi ringan atau parah selama enam bulan ke depan.

    Angka tersebut turun dari 46% yang mengatakan hal yang sama pada bulan Mei dan 62% pada bulan April 2025.

    Laporan per 3 bulan yang diterbitkan pada pekan ini dari National Federation of Independent Business menunjukkan bahwa optimisme sedikit meningkat pada bulan Mei dari bulan April 2025, meskipun “ketidakpastian masih tinggi di antara pemilik usaha kecil,” kata Kepala Ekonom NFIB Bill Dunkelberg dalam rilis tersebut.

    Pejabat AS dan China pada Selasa (10/6) malam mengakhiri pembicaraan perdagangan selama dua hari di London. Berdasarkan perjanjian awal, AS akan mengenakan tarif sebesar 55% pada barang-barang China, kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social.

    Perincian lengkap perjanjian tersebut belum dirilis. Trump mengatakan kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintahannya dan Presiden China Xi Jinping.

    “Presiden Xi dan saya akan bekerja sama erat untuk membuka akses China bagi perdagangan Amerika,” tulis Trump dalam sebuah posting. “Ini akan menjadi KEMENANGAN besar bagi kedua negara!!!”

    Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan kepada “Money Movers” CNBC International pada Rabu (11/6) bahwa tarif AS atas impor China tidak akan berubah dari level saat ini, meskipun kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing belum dirampungkan.

    Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar.

    Serba Tidak Pasti

    Seperti Kubancik, Alfred Mai mengatakan bisnisnya secara umum masih dalam ‘mode menunggu’ dan melihat situasi selama sengketa dagang masih terus didiskusikan.

    Mai, salah satu pendiri perusahaan permainan kartu ASM Games, mengatakan ia makin khawatir dan harus berstrategi dalam menetapkan pesanan inventaris berjumlah besar, sebelum keadaan lagi-lagi berubah.

    Ia memberi tahu mitra manufakturnya untuk mempercepat produksi dan pengiriman dari China ke AS secepat mungkin.

    “Saya tidak tahu seperti apa situasinya setelah jeda 90 hari, jadi saya lebih suka menerima pukulan telak sekarang daripada berpotensi tersingkir di masa mendatang oleh kenaikan tarif besar-besaran,” kata Mai melalui email ke CNBC International

    Pesanan tersebut dijadwalkan tiba tepat saat perjanjian jangka pendek antara AS dan China berakhir. Namun, jika tarif naik sebelum pengirimannya sampai di AS, Mai mengatakan ia mungkin tidak mampu membayar pajak yang diperlukan untuk mengambil alih kepemilikan inventaris yang disiapkan untuk musim luburan.

    Dengan tarif terhadap China sebesar 30%, Mai mengatakan ia kemungkinan harus menaikkan harga sebesar 10% hingga 20% dan berharap konsumen bersedia membayar.

    Petaka Tarif Kanada

    Selain pungutan China, pemerintahan Trump mengenakan tarif 25% untuk barang-barang dari Kanada.

    “Setiap kali saya mendengar bunyi ding dari Shopify, saya jadi khawatir dari mana pesanan itu berasal,” kata Tony Sagar, pemilik bisnis Down Under Bedding yang berbasis di Toronto.

    Perusahaan Sagar mendapatkan sebagian bantal dan selimut bulu angsa dari China dan mempertimbangkan untuk menghentikan sebagian barangnya yang bermargin rendah karena tidak mampu lagi bersaing dengan pesaing yang lebih murah.

    “Pada dasarnya, kami telah menghentikan segala jenis impor atau perencanaan,” kata Sagar dalam sebuah wawancara.

    Bulan lalu, Sagar mengatakan bahwa ia terpaksa mengembalikan uang seorang pelanggan yang membeli selimut seharga US$150, tetapi menolak membayar biaya bea masuk tambahan sebesar US$277.

    Ia mengalami masalah yang sama pada pekan lalu, setelah seorang pembeli memesan selimut seharga US$595 yang disertai tagihan bea masuk hampir US$1.200. Sagar mengatakan bahwa ia sekarang menghubungi setiap pelanggan AS setelah mereka memesan untuk memastikan bahwa mereka bersedia membayar bea masuk tambahan.

    Greg Shugar, yang mengelola beberapa bisnis pakaian, mengatakan masalah dalam upaya merencanakan masa depan adalah bahwa keputusan kebijakan yang berubah-ubah hanya bertumpu pada ego Trump.

    “Jika kita memahami motivasi sebenarnya di balik pemerintahan, kita akan tahu ke mana harus pergi atau apa yang harus dilakukan,” kata Shugar.

    Shugar mengatakan perubahan posisi Trump terkait tarif telah membuatnya bingung apakah akan memindahkan produksi dari China atau tidak.

    Bulan lalu, ia bergabung dengan sekelompok pemilik usaha kecil lainnya di sebuah acara yang diselenggarakan oleh National Retail Federation, dengan rencana untuk menyampaikan kekhawatiran mereka ke Gedung Putih.

    Kelompok tersebut bertemu dengan perwakilan dari pemerintahan Trump selama sekitar 30 menit. Shugar mengatakan bahwa ia merasa lebih pesimistis tentang situasi tarif daripada sebelum ia masuk grup tersebut.

    “Kami tidak akan menanggung tarif 30% dan konsumen juga tidak [mungkin mau],” kata Shugar.

    “Jadi sebenarnya tidak ada pemenang, yang ada hanya pecundang dengan tarif ini,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengganti Starlink Makin Ramai, Elon Musk Minggir

    Pengganti Starlink Makin Ramai, Elon Musk Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Elon Musk pada layanan internet satelit Starlink milik SpaceX tampaknya mulai mendapat tantangan serius dari para pesaing. Raksasa teknologi Amazon bersiap meluncurkan gelombang kedua satelit internet Project Kuiper, proyek ambisius yang ditujukan untuk menyebarkan koneksi broadband ke seluruh dunia.

    Peluncuran 27 satelit internet Kuiper dijadwalkan pada Senin, 16 Juni 2025, menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA) dari Cape Canaveral, Florida.

    Peluncuran kali ini akan menjadi misi kedua setelah peluncuran perdana tujuh minggu lalu yang juga mengirim 27 satelit ke orbit rendah Bumi.

    “Kami telah merancang salah satu satelit komunikasi tercanggih yang pernah dibuat. Setiap peluncuran adalah kesempatan untuk menambah kapasitas dan cakupan jaringan kami,” kata Rajeev Badyal, Wakil Presiden Project Kuiper, dikutip dari Digital Trend, Kamis (12/6/2025).

    Saat ini, Starlink milik SpaceX masih unggul jauh, dengan lebih dari 7.000 satelit aktif dan melayani lebih dari 5 juta pelanggan secara global sejak peluncuran perdananya enam tahun lalu.

    Namun, Amazon tidak tinggal diam dengan mengejar ketertinggalan. Untuk fase awal, Project Kuiper menargetkan konstelasi lebih dari 3.200 satelit, dengan setidaknya 80 misi peluncuran yang direncanakan.

    Amazon telah menyiapkan jadwal peluncuran yan cukup padat, termasuk 6 peluncuran tambahan dengan roket ULA Atlas V.

    Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu juga menyiapkan 38 peluncuran dengan roket ULA Vulcan Centaur, serta puluhan misi lainnya dengan Arianespace, Blue Origin, bahkan SpaceX Falcon 9.

    Jika semua berjalan lancar, layanan internet berbasis satelit milik Amazon akan mulai tersedia secara global pada akhir 2025, cukup dengan 1.000 satelit aktif. Jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 3.200 unit untuk meningkatkan kapasitas dan kestabilan jaringan.

    Langkah Amazon ini menandai persaingan ketat di sektor internet orbit rendah Bumi (LEO), yang selama ini didominasi oleh Elon Musk.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]