Perusahaan: Amazon

  • ‘Diampuni’ Xi Jinping, Ini Bukti Jack Ma Kembali Perkasa

    ‘Diampuni’ Xi Jinping, Ini Bukti Jack Ma Kembali Perkasa

    Jakarta

    November 2020 di Shanghai, IPO Ant Group yang digadang terbesar di dunia dibatalkan secara mendadak oleh regulator China. Pendirinya, Jack Ma, seperti dihukum karena komentarnya yang dianggap mengkritik regulator keuangan. Terjadilah tekanan selama empat tahun terhadap kerajaan bisnis Ma.

    Sejak pembatalan IPO tersebut, nilai valuasi Alibaba lenyap lebih dari USD 400 miliar, bahkan setelah kenaikan saham baru-baru ini. Pada bulan-bulan setelah kegagalan IPO itu, Ma menarik diri dari sorotan publik dan Alibaba tampak terpuruk. Namun, mereka yang mengenal Ma tahu untuk tidak pernah menganggapnya tamat.

    “Ciri khas Jack dan kepribadiannya adalah ia tidak pernah menyerah,” ujar Brian Wong, mantan eksekutif Alibaba dan penulis The Tao of Alibaba yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Jangkauan Alibaba sangat luas, mulai pengiriman makanan hingga e-commerce, cloud computing, dan kini juga AI. Alibaba terkadang dibandingkan raksasa teknologi AS, Amazon. Namun, itu bukanl perbandingan setara. “Alibaba sekarang dipandang pemain serius dalam teknologi, tak hanya perusahaan e-commerce,” ujar Duncan Clark, penasihat awal Alibaba.

    Setelah pembatalan IPO Ant Group, Alibaba dan seluruh sektor teknologi China menghadapi kenyataan pahit. Beijing mulai menindak keras perusahaan teknologi domestik dengan memperketat regulasi.

    Salah satu pandangan umum adalah Beijing khawatir dengan kekuasaan para pengusaha di negara tersebut. Kerajaan bisnis Ma harus bertahan menghadapi peraturan yang diperketat dan denda antimonopoli senilai hampir USD 3 miliar pada tahun 2021. Namun Jack Ma dan Alibaba tidak menyerah dan perlahan kini bangkit seiring melunaknya pemerintah China.

    Di Februari, Ma termasuk di antara segelintir pengusaha yang bertemu Presiden Xi Jinping, menandakan dia sudah ‘diampuni’. “Dia berusia awal 60-an sekarang, tapi masih cukup energik. Dia punya rumah dan kapal pesiar dan semua hal itu. Tapi orang bisa merasakan bahwa dia belum selesai,” kata Clark.

    Jack Ma pun kembali terlihat di kantor Alibaba. Alibaba diam-diam berinvestasi dalam kecerdasan buatan di belakang layar. Faktanya, sejak tahun 2016 hal itu sudah menjadi prioritas bagi Alibaba sehingga kini mulai memetik hasilnya.

    “Akselerasi terjadi, sesungguhnya selama tahun-tahun pandemi 2019-2021 ketika mereka benar-benar mulai membangun model dasar dan chip mereka sendiri,” cetus Mark Greeven, profesor di International Institute for Management Development.

    Ketika ChatGPT mengguncang dunia akhir 2022, Alibaba sudah siap hanya beberapa bulan kemudian dengan AI-nya sendiri. Pendekatan Alibaba berbeda dari beberapa pesaingnya di AS. Mereka fokus pada AI open source yang gratis diunduh dan digunakan pengembang. Model-model perusahaan tersebut kini jadi salah satu yang paling populer secara global untuk digunakan oleh developer.

    CEO Eddie Wu pun memperkokoh komitmen Alibaba terhadap transformasi menjadi perusahaan AI. Dalam surat pertamanya kepada karyawan setelah mengambil alih kepemimpinan, Wu menyerukan Alibaba kembali ke pola pikir startup dan menetapkan dua prioritas strategis yakni “utamakan pengguna” dan “berbasis AI.”

    Fokus pada AI telah menguntungkan bisnis cloud perusahaan. Hal ini juga terjadi saat pengembangan AI dibingkai sebagai perlombaan antara perusahaan AS dan China, di mana Alibaba muncul sebagai salah satu pemain kunci.

    “Ke mana pun Anda melihat, apa pun yang Anda sentuh, China bergerak semakin dekat menuju visi mendominasi perlombaan AI tahun 2030 dan Alibaba berpartisipasi serta menjadi pemain penting,” ujar Ashley Dudarenok, pakar digital China.

    (fyk/fyk)

  • Lisensi Internet Satelit Amazon Digugat, Ambisi Kuiper Jeff Bezos Terancam

    Lisensi Internet Satelit Amazon Digugat, Ambisi Kuiper Jeff Bezos Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi Amazon untuk menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi di Eropa sedang menghadapi rintangan besar.

    Di Prancis, sebuah serikat pekerja telekomunikasi resmi menggugat keputusan regulator nasional yang sebelumnya memberikan izin spektrum radio kepada raksasa teknologi tersebut.

    Gugatan itu diajukan pada Senin oleh serikat pekerja Telekomunikasi CFE-CGC, yang meminta pengadilan administrasi tertinggi Prancis membatalkan keputusan regulator Arcep pada Juli lalu. Keputusan tersebut memberikan Amazon hak penggunaan frekuensi selama 10 tahun bagi jaringan satelit orbit rendahnya (LEO), yang merupakan bagian dari proyek internet satelit Amazon dikenal sebagai Project Kuiper.

    Serikat pekerja menilai Arcep tidak melakukan proses yang memadai sebelum memberikan frekuensi yang dianggap sangat langka dan berharga itu. 

    Mereka menuduh regulator tidak melakukan analisis pasar, tidak berkonsultasi dengan otoritas persaingan usaha, dan tidak membuka proses penawaran kompetitif.

    Amazon maupun Arcep menolak memberikan komentar mengenai gugatan ini.

    Pertarungan hukum ini menjadi contoh terbaru bagaimana Prancis terhadap dominasi perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat, terutama saat kompetisi layanan internet satelit semakin memanas.

    Amazon berniat meluncurkan lebih dari 3.000 satelit LEO dalam beberapa tahun ke depan. Layanan awal ditargetkan mulai tersedia pada akhir 2025, dengan peluncuran penuh sekitar 2026. Saat ini, 27 satelit pertama Amazon telah berhasil diluncurkan pada April lalu.

    Selain isu prosedural, serikat pekerja juga menyoroti aspek keamanan. Mereka menilai Arcep tidak cukup meninjau risiko keamanan nasional, perlindungan data, serta keselamatan publik, terutama untuk operator non Eropa.

    Menurut mereka, akses yang diberikan kepada penyedia asing dapat menimbulkan ancaman terhadap komunikasi penting, termasuk layanan darurat.

    Dampak Ekonomi dan Persaingan Industri

    Sebuah studi dari Oxford Economics menyebutkan bahwa Prancis bisa menjadi salah satu negara yang paling diuntungkan dari kehadiran Project Kuiper, terutama melalui kerja sama dengan Arianespace, penyedia layanan peluncuran satelit.

    Namun Amazon bukan satu-satunya pemain di sektor ini. Pasar LEO global kini dipimpin oleh Starlink milik Elon Musk, dengan sekitar 8.000 satelit orbit rendah dan Eutelsat dari Prancis, yang mengoperasikan sekitar 648 satelit.

    Ketergantungan Eropa pada Starlink bahkan menjadi sorotan sejak muncul kekhawatiran bahwa akses layanan tersebut yang penting untuk komunikasi militer Ukraina dapat sewaktu-waktu diputus.

    Starlink sendiri telah memegang lisensi 10 tahun di Prancis sejak 2021, meski jumlah penggunanya di negara itu tidak pernah dipublikasikan secara resmi.

    “Kami bahkan tidak melihat kedatangannya (Starlink). Mereka diberi lisensi begitu saja dan sampai sekarang kami tidak tahu berapa banyak pelanggan yang mereka miliki,” ujar Sebastien Crozier, ketua serikat pekerja CFE-CGC di Orange. (Nur Amalina)

  • Spotify Rilis Fitur Transfer Playlist dari YouTube Hingga Apple Music

    Spotify Rilis Fitur Transfer Playlist dari YouTube Hingga Apple Music

    Jakarta

    Spotify merilis fitur baru yang dapat memudahkan pengguna beralih dari platform streaming musik lain. Kini pengguna Apple Music, YouTube Music, dan lain-lain bisa memanfaatkan fitur impor playlist untuk hijrah ke Spotify.

    Fitur impor playlist merupakan kolaborasi Spotify dengan TuneMyMusic. Fitur ini sudah terintegrasi dengan aplikasi mobile Spotify, jadi pengguna tidak perlu download aplikasi tambahan atau membuat akun baru untuk mengimpor playlist.

    TuneMyMusic merupakan salah satu layanan pihak ketiga yang populer di kalangan penggemar musik untuk memindahkan playlist dari satu platform ke platform lain. Namun TuneMyMusic membatasi pengguna hanya bisa mengimpor 500 lagu secara gratis, dan harus membayar jika ingin memindahkan lebih banyak lagu.

    Untungnya, karena Spotify kini sudah mendukung integrasi dengan TuneMyMusic secara resmi, pengguna bisa memindahkan playlist favoritnya yang berisi ribuan lagu atau lebih tanpa dipungut biaya tambahan.

    Spotify mengatakan fitur ini mulai digulirkan untuk seluruh pengguna secara bertahap. Pengguna dapat mengakses fitur ini di tab ‘Your Library’ di aplikasi mobile Spotify.

    Setelah itu scroll sampai bagian paling bawah lalu ketuk ‘Import Your Music’ untuk mengakses TuneMyMusic lalu ikuti petunjuk di layar. Kemudian pilih platform asal playlist yang ingin dipindahkan, dan setelah selesai playlist akan muncul di library Spotify.

    Cara transfer playlist ke Spotify Foto: Spotify

    Proses ini tidak akan menghapus playlist asli yang ada di platform asal karena hanya akan disalin ke Spotify. Saat ini TuneMyMusic mendukung impor playlist dari layanan streaming lainnya seperti Amazon Music, Apple Music, YouTube Music, Deezer, Pandora, Soundcloud, dan masih banyak lagi.

    Spotify mengikuti langkah kompetitornya yang sudah menyediakan fitur impor playlist yang terintegrasi. Pengguna Apple Music juga bisa memindahkan playlist dari platform lain berkat integrasi dengan SongShift yang diumumkan beberapa waktu yang lalu.

    YouTube Music juga menawarkan fitur impor playlist dari platform lain untuk pelanggan Premium. Google juga merekomendasikan TuneMyMusic sebagai metode untuk memindahkan playlist dari layanan lainnya ke YouTube Music.

    (vmp/hps)

  • Indonesia perkuat kolaborasi global pengelolaan gambut tropis di COP30

    Indonesia perkuat kolaborasi global pengelolaan gambut tropis di COP30

    Restorasi yang efektif dan pengelolaan berkelanjutan dapat menurunkan emisi sebesar 1,3-2,6 GtCO₂e per tahun.

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia melalui Forestry Interim Secretariat of the International Tropical Peatlands Centre (ITPC) bersama Greifswald Mire Centre (GMC) menandatangani Deklarasi Bersama untuk memperkuat perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut tropis.

    Penandatanganan deklarasi dilakukan oleh Wakil Ketua Forestry Interim Secretariat of ITPC Bambang Supriyanto dan Direktur GMC Franziska Tanneberger, di sela kegiatan Konferensi Para Pihak ke-30 (COP30) UNFCCC, di Belem, Brasil, Jumat (21/11).

    Bambang Supriyanto dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu, menyampaikan Forestry Interim Secretariat ITPC akan terus menjalankan peran sebagai pusat kolaborasi internasional untuk pengelolaan gambut tropis di Asia Tenggara, Cekungan Kongo, dan Amazon.

    “Kolaborasi kami dengan Greifswald Mire Centre akan membawa kerja sama internasional ke tingkat yang lebih tinggi, khususnya dalam pemetaan, pemantauan, pengembangan riset, pertukaran pembelajaran, serta peningkatan kapasitas melalui pelatihan, webinar, dan konferensi,” katanya pula.

    Kerja sama ini, ujarnya lagi, diharapkan semakin memperkuat kontribusi kawasan gambut terhadap target iklim global, termasuk pencapaian Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Indonesia.

    Bambang juga menyatakan ITPC siap memperluas kemitraan dengan pemerintah negara-negara sahabat, lembaga penelitian, sektor swasta, perguruan tinggi, dan organisasi internasional, seiring dengan agenda penguatan aksi kolaborasi pada 2026 dan seterusnya.

    Deklarasi ini juga mengakui kontribusi serta dukungan mitra global seperti: UNEP, FAO, CIFOR, dan lembaga riset nasional, serta menegaskan pentingnya ekosistem gambut dalam berbagai konvensi dan agenda internasional, antara lain: UNCBD, UNCCD, UNFCCC, Konvensi Ramsar, Perjanjian Paris, Deklarasi Brazzaville, Global Peatlands Initiative, dan Peatland Breakthrough.

    Penasihat Senior Bidang Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan RI Haruni Krisnawati yang turut hadir dalam penandanganan tersebut menegaskan bahwa ekosistem gambut memiliki posisi strategis dalam aksi iklim Indonesia.

    Menurut dia, dengan luas sekitar 24 juta hektare, dengan 74 persen di antaranya berada di kawasan hutan negara, hutan gambut tropis Indonesia menyimpan sekitar 89 gigaton karbon, setara dengan kurang lebih 20 tahun emisi bahan bakar fosil global.

    “Restorasi yang efektif dan pengelolaan berkelanjutan dapat menurunkan emisi sebesar 1,3-2,6 GtCO₂e per tahun,” ujarnya.

    Sementara itu, Franziska Tanneberger menekankan pentingnya kerja sama yang berbasis sains.

    “Deklarasi bersama ini mencerminkan komitmen kami untuk membekali pengambil kebijakan, praktisi, dan komunitas lokal dengan informasi yang kredibel, analisis yang kuat, serta perangkat praktis guna mendukung konservasi dan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan,” katanya lagi.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    Jakarta

    Arab Saudi mulai melebarkan gurita bisnisnya ke perusahaan-perusahaan artificial intelligence (AI) Amerika Serikat (AS). Serangkaian usaha patungan baru senilai miliaran dolar diumumkan Kerajaan Arab Saudi seiring kunjungan Putra Mahkota Mohamed Bin Salman (MBS) ke Amerika Serikat.

    MBS yang kini jadi pemimpin de facto Arab Saudi mengejar beberapa kesepakatan investasi soal kecerdasan buatan dalam kunjungan pertamanya setelah bertahun-tahun ke AS. Kesepakatan itu diamankan langsung oleh Humain, perusahaan AI yang didukung oleh dana kekayaan negara Arab Saudi.

    Dilansir dari CNN, Sabtu (22/11/2025), Humain mengumumkan serangkaian kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm. Semua kesepakatan terjadi dalam forum investasi AS-Saudi di Washington pada hari Rabu yang lalu.

    Arab Saudi berupaya keras mengalihkan mesin ekonomi utamanya dari penghasilan minyak. Mempererat hubungan dengan AS menjadi salah satu upayanya, semua potensi bisnis didalami, tak terkecuali di bidang teknologi yang berhubungan dengan AI.

    Dari sudut pandang perusahaan di Negeri Paman Sam, Saudi setidaknya bisa menjanjikan 3 hal untuk ekspansi, pendanaan, ruang untuk tumbuh, dan energi yang murah.

    Bahkan sang pengusaha terkaya, Elon Musk, saja mengumumkan sendiri pada forum investasi di hari Rabu kemarin bahwa perusahaannya akan mengembangkan pusat data besar di Saudi. xAI, salah satu gurita bisnis Elon Musk, bakal membangun pusat data 500 megawatt di Saudi.

    Itu akan menjadi pusat data berskala besar pertama xAI di luar Amerika Serikat, dan kemitraan ini akan melibatkan penyebaran chatbot Grok xAI di seluruh Arab Saudi.

    Pusat data ini akan ditenagai oleh chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang juga duduk bersama Elon Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha di panel diskusi pada hari Rabu.

    Di acara yang sama, Alswaha juga mengumumkan pusat data 100 megawatt untuk Amazon Web Services (AWS) dengan ambisi besar pusat data yang juga akan didukung oleh infrastruktur Nvidia. AWS menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

    Seiring berkembangnya perusahaan AI, pusat data mereka yang besar membutuhkan ruang dan sumber energi yang masif. Banyak pusat data sedang dibangun di Amerika Serikat, termasuk Colossus milik xAI di Memphis.

    Namun, ada kekhawatiran China akan mengalahkan Amerika Serikat dalam hal produksi energi untuk menggerakkan sistem AI. Arab Saudi dapat membantu, karena ealam hal ini mereka memiliki akses yang jauh lebih mudah ke ruang dan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan usaha-usaha besar ini.

    (hal/hns)

  • Uni Eropa Puji Strategi Brasil Percepat Kesepakatan Iklim Krusial di COP30

    Uni Eropa Puji Strategi Brasil Percepat Kesepakatan Iklim Krusial di COP30

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang berakhirnya Konfrensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Balem, Brasil, tensi negosiasi memuncak dengan harapan baru yang disematkan pada kepemimpinan tuan rumah.

    Di tengah tarik ulur kepentingan antarnegara mengenai masa depan bahan bakar fosil dan pendanaan adaptasi, Uni Eropa (UE) secara terbuka memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah agresif Brasil di bawah Presiden Luiz Inacio da Silva yang berupa menjebatani kesenjangan antara negara maju dan berkembang demi tercapainya kesepakatan di jantung hutan Amazon.

    “Luar biasa bahwa Presiden Lula mengerahkan seluruh pengaruh politiknya di balik ini,” kata Komisioner Eropa untuk Iklim, Nol Bersih, dan Pertumbuhan Bersih, Wopke Hoekstra, dalam konferensi pers di pusat konvensi Hangar, Belem, dikutip dari Antara.

    Pernyataan ini menegaskan dukungan blok Eropa terhadap manuver diplomatik Brasil yang dinilai berhasil menjaga momentum negosiasi tetap hidup, meskipun tantangan geopolitik global sedang memanas.

    Hoekstra menyoroti bahwa keputusan strategis Lula menjadikan Belem pintu gerbang menuju hutan hujan Amazon sebagai tuan rumah adalah langkah simbolis sekaligus politis yang sangat kuat untuk mengingatkan dunia akan urgensi perlindungan alam. 

    Konferensi yang berlangsung sejak 10 November hingga 21 November 2025 ini dianggap sebagai “COP Aksi” yang diharapkan dapat menerjemahkan janji-janji iklim sebelumnya menjadi langkah nyata.

    Brasil, sebagai Presiden G20 tahun lalu dan tuan rumah COP30 saat ini, telah mengajukan draf teks negosiasi yang dinilai oleh banyak pengamat sebagai salah satu paket paling kohesif dalam beberapa tahun terakhir.

    Draf tersebut mencakup opsi untuk pemeriksaan tahunan terhadap kemajuan pemotongan emisi serta sebuah “peta jalan” (roadmap) bersama untuk mempercepat transisi meninggalkan bahan bakar fosil sebuah isu yang menjadi titik perdebatan paling panas sejak kesepakatan COP28 di Dubai.

    “UE menyambut baik kepemimpinan Brasil yang tidak hanya berfokus pada aspek mitigasi atau pengurangan emisi semata, tetapi juga menempatkan isu keadilan sosial dan ekonomi di pusat perundingan,” ucap dia.

    “Dalam pandangan UE, transisi energi global tidak boleh dilihat sebagai beban yang menghambat kemajuan ekonomi, melainkan sebagai peluang transformasi menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” sambung Hoekstra.

    Hal ini, kata dia, menjadi jawaban atas narasi skeptis dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan bahwa kebijakan iklim ketat akan memukul ekonomi negara berkembang.

    “Mari jangan terjebak dalam ilusi bahwa pertumbuhan yang lebih rendah membantu mereka yang paling membutuhkan,” ujar Hoekstra, seraya menambahkan bahwa secara historis, resesi selalu lebih dahulu berdampak pada sektor yang paling rentan.

     

    Sekitar 100 warga adat Munduruku memblokade pintu masuk COP30 di Belem, Brazil, menuntut agar suara mereka dilibatkan dalam perundingan iklim. Aksi berlangsung damai dan direspons langsung oleh Presiden COP30.

  • Ini 4 Prompt ChatGPT yang Wajib Dicoba untuk Edit Foto, Hasilnya Lebih Cepat dari Photoshop!

    Ini 4 Prompt ChatGPT yang Wajib Dicoba untuk Edit Foto, Hasilnya Lebih Cepat dari Photoshop!

    Sebelumnya, Cloudflare mengungkap penyebab sejumlah layanan internet, seperti X Twitter, Canva, ChatGPT, hingga Downdetector tumbang pada Selasa, 18 November 2025, malam. CEO sekaligus salah satu pendiri Cloudflare, Matthew Prince, menyebut insiden tersebut sebagai gangguan paling berat sejak 2019.

    Matthew menjelaskan Cloudflare error berawal dari sistem Bot Management. “Fitur ini biasanya bertugas mengatur dan membatasi bot yang mengakses situs melalui layanan Content Delivery Network (CDN) mereka,” sebagaimana dikutip dari newsroom perusahaan, Rabu (19/11/2025).

    Perusahaan keamanan dan infrastruktur internet itu menyatakan, sekitar 20 persen lalu lintas web global bergantung pada jaringan Cloudflare. Namun alih-alih menjaga stabilitas, sistem tersebut justru tumbang secara bersamaan.

    Layanan seperti X (Twitter), ChatGPT, hingga situs pemantau gangguan Downdetector sempat tidak bisa diakses selama beberapa jam, mengingatkan dengan gangguan serupa yang pernah dipicu masalah layanan Microsoft Azure dan Amazon Web Services.

    Cloudflare menegaskan, kejadian ini tidak terkait AI generatif, DNS, atau serangan siber. Masalah inti muncul dari perubahan perilaku query database ClickHouse dipakai untuk menilai pola bot.

    Matthew mengatakan, “sistem machine learning Cloudflare menggunakan file konfigurasi yang diperbarui terus-menerus untuk memberikan skor bot pada setiap permintaan.”

    “File ini mengenali karakteristik yang menunjukkan aktivitas bot, dan akhirnya berakibat file tersebut berisi banyak dupikasi baris fitur,” katanya.

     

  • Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Washington

    Arab Saudi memperkuat hubungan dengan perusahaan AI Amerika Serikat dan mengumumkan serangkaian usaha patungan baru bernilai miliaran dolar. Negara tersebut berupaya menancapkan posisi di industri AI saat pemimpinnya, Pangeran Mohammed bin Salman, melakukan kunjungan pertama ke AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Humain, perusahaan AI yang didukung dana kekayaan negara Arab Saudi, mengumumkan sejumlah kemitraan dengan perusahaan teknologi besar Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm.

    Arab Saudi berusaha mempererat hubungan dengan AS dan mengalihkan ekonominya dari ketergantungan minyak. Bagi perusahaan-perusahaan Amerika, negara Timur Tengah tersebut menawarkan solusi penting untuk ekspansi AI yaitu pendanaan, lahan, dan energi murah.

    Elon Musk mengumumkan xAI, perusahaan AI miliknya, akan membangun data center raksasa di Arab Saudi bersama Humain. Data center 500 megawatt tersebut akan menjadi yang berskala besar pertama xAI di luar AS dan melalui kemitraan ini, chatbot Grok milik xAI akan digunakan luas di Arab Saudi.

    Pusat data itu akan didukung chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang, duduk bersama Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha.

    “Beginilah kami mewujudkan komitmen di Kerajaan Arab Saudi dalam kemitraan dengan AS. Kemarin, presiden dan putra mahkota mengumumkan kerangka strategis dan kemitraan AI. Hari ini kami melaju bersama Elon dan Jensen, jadi terima kasih atas peluang tersebut,” kata Alswaha.

    Alswaha juga mengumumkan dibangunnya data center 100 megawatt untuk Amazon Web Services dengan ambisi hingga satu gigawatt yang juga menggunakan infrastruktur Nvidia. AWS berencana menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh.

    Seiring ekspansi perusahaan AI, data center raksasa mereka perlu ruang dan energi sangat besar. Banyak pusat data sedang dibangun di AS, termasuk Colossus milik xAI di Memphis. Namun, ada kekhawatiran China akan mengungguli AS dalam produksi energi untuk menjalankan sistem AI. Arab Saudi bisa membantu di sektor ini.

    Investasi dari Arab Saudi juga berperan penting dalam upaya Pangeran Mohammed bin Salman memperbaiki citranya di Amerika Serikat akibat keterlibatan dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

    Pangeran bin Salman mengklaim bahwa negaranya akan menginvestasikan USD 1 triliun di AS, peningkatan besar dari pengumuman USD 600 miliar pada Mei. Pernyataan tersebut bahkan mengejutkan Trump, meski jadwal investasi belum jelas.

    “Jadi Anda mengatakan kepada saya sekarang bahwa angka USD 600 miliar itu akan jadi USD 1 triliun?” kata Trump kepada Pangeran bin Salman di Ruang Oval. “Bagus. Saya sangat menyukai itu.”

    (fyk/fay)

  • Claude AI Kini Hadir di Microsoft Foundry, Kontrak Ambisius Senilai Rp 501 Triliun

    Claude AI Kini Hadir di Microsoft Foundry, Kontrak Ambisius Senilai Rp 501 Triliun

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft mengumumkan kemitraan strategis dengan Anthropic, sebuah perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) terkemuka, yang untuk pertama kalinya akan membawa model-model AI Anthropic ke platform Microsoft Foundry, yaitu Claude AI.

    Kesepakatan penting ini mencakup komitmen Anthropic untuk membeli kapasitas komputasi Microsoft Azure senilai USD 30 miliar (sekitar Rp 501 triliun) dan menyewa kapasitas komputasi tambahan hingga satu gigawatt.

    Pelanggan Microsoft Foundry kini akan memiliki akses ke model-model frontier milik Anthropic, termasuk Claude Sonnet 4.5, Claude Opus 4.1, dan Claude Haiku 4.5.

    Meskipun model-model AI ini akan tersedia di server AI Microsoft, Amazon akan tetap menjadi penyedia cloud utama dan mitra pelatihan Anthropic. Demikian sebagaimana dikutip dari The Verge, Kamis (20/11/2025).

    Selain Microsoft, Nvidia juga turut bermitra dalam kesepakatan ini untuk mengoptimalkan model-model Anthropic agar mencapai kinerja terbaik pada arsitektur Nvidia di masa depan.

    Anthropic berkomitmen menggunakan kapasitas komputasi hingga satu gigawatt, memanfaatkan sistem Nvidia Blackwell dan Vera Rubin.

    Sebagai bagian dari kemitraan ini, Nvidia dikabarkan menginvestasikan hingga USD 10 miliar (sekitar Rp 167 triliun) di Anthropic, sementara Microsoft juga menanamkan modal sebesar USD 5 miliar (sekitar Rp 83,6 triliun).

     

  • Aplikasi Pengganti ChatGPT Mendadak Ramai Diserbu, Lebih Canggih

    Aplikasi Pengganti ChatGPT Mendadak Ramai Diserbu, Lebih Canggih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google kembali mengguncang pasar kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan Gemini 3, model terbaru yang digadang-gadang menjadi penantang kuat ChatGPT.

    Pembaruan ini menunjukkan bagaimana persaingan aplikasi AI kian ketat, sementara semakin banyak pengguna beralih ke alternatif selain ChatGPT.

    Gemini 3 hadir di aplikasi Gemini, fitur pencarian berbasis AI seperti AI Mode dan AI Overviews, serta produk perusahaan.

    Peluncuran dimulai Selasa (18/11) untuk sebagian pelanggan dan akan diperluas dalam beberapa minggu ke depan.

    CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan Gemini 3 dirancang untuk memberikan jawaban yang lebih akurat dan memahami pertanyaan kompleks dengan lebih baik.

    “Luar biasa melihat bahwa dalam dua tahun saja, AI telah berevolusi dari sekadar membaca teks dan gambar hingga mampu ‘membaca situasi’,” tulis Pichai dalam salah satu unggahan, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (19/11/2025). “Mulai hari ini, kami menghadirkan Gemini dalam skala Google,” imbuhnya.

    Google mengklaim ekosistem Gemini terus tumbuh pesat. Aplikasi Gemini kini telah digunakan oleh 650 juta pengguna aktif bulanan, sementara AI Overviews menjangkau 2 miliar pengguna setiap bulan.

    Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dalam popularitas aplikasi AI di luar ChatGPT, yang pada Agustus tercatat memiliki 700 juta pengguna mingguan.

    Gemini 3 juga membawa peningkatan kemampuan antarmuka generatif, di mana AI dapat menghasilkan jawaban dalam format visual seperti majalah digital, mulai dari penjelasan lengkap dengan gambar, tabel, hingga simulasi interaktif. Google mencontohkan Gemini mampu membuat kalkulator pinjaman khusus atau simulasi fisika yang kompleks hanya berdasarkan satu perintah.

    Selain itu, Google memperkenalkan platform baru bernama Google Antigravity yang memungkinkan pengembang menulis kode secara lebih intuitif. Gemini 3 disebut sebagai model coding vibe terbaik Google, menargetkan pasar yang berkembang pesat untuk pembuatan kode berbasis perintah.

    Di sisi korporasi, model ini menawarkan kemampuan analisis gambar dan video yang lebih akurat, pembuatan materi pelatihan karyawan, serta otomatisasi pengadaan. Pengembang dan bisnis dapat mengintegrasikan model ini melalui API Gemini dan layanan Vertex AI.

    Peluncuran Gemini 3 datang di tengah meningkatnya biaya investasi raksasa teknologi dalam AI. Alphabet, Meta, Microsoft, dan Amazon bersama-sama memperkirakan belanja modal mereka pada 2024 akan melampaui US$380 miliar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    ChatGPT Bikin Otak Makin Bodoh, Riset Peneliti MIT Temukan Fakta Ngeri