Perusahaan: Amazon

  • Elon Musk Bantu Peluncuran 24 Satelit Milik Jeff Bezos Amazon Kuipers

    Elon Musk Bantu Peluncuran 24 Satelit Milik Jeff Bezos Amazon Kuipers

    Bisnis.com, JAKARTA – Roket Falcon 9 milik SpaceX meluncurkan sebanyak 24 satelit untuk program Project Kuiper milik Amazon pada Rabu (16/7/2025). Peluncuran oleh perusahaan Elon Musk itu dilaksanakan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) pukul 01.57 waktu setempat.

    Mengutip Digital Trends, langkah ini merupakan upaya Amazon – yang notabene adalah kompetitor Starlink – dalam menyediakan konektivitas internet baik kepada pelanggan individu maupun korporasi di seluruh dunia.

    Mengutip Digital Trends, misi ini dijadwalkan lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (pukul 01.57 waktu bagian timur (ET) pada hari Rabu.

    Dalam 2 peluncuran awal, Amazon menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA). Ke depan, Perusahaan milik Jeff Bezos ini harus mengejar target yang ditetapkan oleh regulator AS yaitu meluncurkan setidaknya setengah dari total perencanaan.

    Regulator AS menetapkan Amazon harus meluncurkan setidaknya setengah dari total rencana 3.200 satelitnya sebelum akhir Juli 2026, dengan sisanya harus diluncurkan paling lambat Juli 2029.

    Kegagalan memenuhi tenggat awal tersebut dinilai dapat membahayakan izin lisensi utama, meskipun diyakini Amazon kemungkinan besar akan diberi perpanjangan waktu jika diperlukan.

    Batas waktu yang ketat inilah yang disinyalir mendorong Amazon untuk menggunakan jasa berbagai penyedia peluncuran, tidak hanya ULA dan SpaceX, tetapi juga Arianespace dan Blue Origin — perusahaan yang didirikan oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.

    Perusahaan-perusahaan itu diperkirakan meluncurkan satelit Project Kuiper ke orbit dalam 12 bulan ke depan dan seterusnya.

    Dengan peluncuran ini, Projek Kuiper telah meluncurkan 78 satelit dari total 3 misi. Gelombang pertama dan kedua dilakukan pada April dan Juni lalu dengan masing-masing membawa sebanyak 27 satelit.

    Namun, angka ini masih sangat jauh di bawah Starlink yang sudah berhasil meluncurkan lebih dari 7.000 satelit, dan melayani lebih dari 5 juta pelanggan secara global sejak diluncurkan pertama kali pada 2019.

  • Manusia Rp 2.300 Triliun Wanti-wanti AI Picu Pengangguran

    Manusia Rp 2.300 Triliun Wanti-wanti AI Picu Pengangguran

    Jakarta

    CEO Nvidia, Jensen Huang, memperingatkan bahwa meski AI akan meningkatkan produktivitas tempat kerja secara signifikan, AI juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan jika industri kekurangan inovasi.

    “Jika dunia kehabisan ide, maka peningkatan produktivitas (karena AI) berarti hilangnya pekerjaan,” kata CEO Nvidia Jensen Huang dikutip detikINET dari CNN, Senin (14/7/2025).

    Dario Amodei, bos perusahaan AI Anthropic, memperingatkan bulan lalu bahwa AI dapat memicu lonjakan dramatis pengangguran di waktu dekat. Dia menyebut AI dapat menghilangkan setengah pekerjaan kerah putih tingkat pemula dan meningkatkan pengangguran hingga 20% dalam lima tahun ke depan.

    Huang percaya bahwa selama perusahaan memunculkan ide-ide segar, ada ruang bagi produktivitas dan lapangan kerja untuk berkembang. Tetapi tanpa ambisi baru, produktivitas akan turun yang berpotensi mengakibatkan lebih sedikit lapangan kerja.

    “Hal mendasarnya adalah ini, apakah kita memiliki lebih banyak ide yang tersisa di masyarakat? Dan jika ya, jika kita lebih produktif, kita akan dapat tumbuh,” kata pria yang menurut Forbes hartanya saat ini USD 143,6 miliar atau di kisaran Rp 2.300 triliun ini.

    Peningkatan investasi besar-besaran di AI menimbulkan kekhawatiran tentang apakah teknologi tersebut mengancam pekerjaan di masa depan. Sekitar 41% CEO mengatakan AI akan mengurangi jumlah pekerja di ribuan perusahaan selama lima tahun ke depan, menurut survei tahun 2024 oleh Adecco Group.

    Survei yang dirilis bulan Januari dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan 41% pemberi kerja berencana mengurangi tenaga kerja mereka pada tahun 2030 karena otomatisasi AI.

    “Pekerjaan semua orang akan terpengaruh. Beberapa pekerjaan akan hilang. Banyak pekerjaan akan tercipta dan yang saya harapkan adalah peningkatan produktivitas yang kita lihat di semua industri akan mengangkat masyarakat,” kata Huang.

    Nvidia, yang sempat mencapai nilai pasar USD 4 triliun, adalah pemimpin revolusi AI. Teknologi dari produsen cip yang berbasis di Santa Clara ini digunakan untuk mendukung pusat data yang digunakan perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk mengoperasikan model AI dan layanan cloud.

    Huang membela perkembangan AI, dengan mengatakan bahwa kemajuan teknologi dapat memfasilitasi terwujudnya ide berlimpah dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk membangun masa depan lebih baik.

    AI juga kemungkinan akan mengubah cara kerja. Menurut survei tahun 2024 oleh Duke University, lebih dari separuh perusahaan besar AS berencana mengotomatiskan tugas yang sebelumnya dilakukan karyawan, seperti membayar pemasok atau membuat faktur.

    Beberapa perusahaan juga memakai AI seperti ChatGPT dan chatbot, untuk tugas kreatif termasuk menyusun lowongan pekerjaan, siaran pers, dan kampanye pemasaran. “AI adalah penyetara teknologi terhebat yang pernah kita lihat. AI mengangkat orang-orang yang tidak memahami teknologi,” cetus Huang.

    (fyk/fay)

  • Ngeri! Bos Nvidia Blak-Blakan, AI Bisa Hilangkan Perkerjaan Manusia

    Ngeri! Bos Nvidia Blak-Blakan, AI Bisa Hilangkan Perkerjaan Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO produsen chip terkemuka dunia Nvidia, Jensen Huang mengatakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan membuat pekerjaan manusia menghilang. Hal tersebut dapat terjadi jika inovasi dalam pekerjaan manusia menurun.

    Menurut Huang tanpa ambisi baru, produktivitas yang menurun, potensi berkurangnya lapangan kerja sangat mungkin terjadi. Kendati demikian, dirinya percaya selama perusahaan memunculkan ide-ide segar, masih ada ruang lapangan kerja untuk berkembang.

    “Jika dunia kehabisan ide dan peningkatan produktivitas berarti hilangnya pekerjaan,” kata Huang dikutip dari Detik, Minggu(13/7/2025).

    “Hal dasarnya adalah, apakah kita masih memiliki lebih banyak ide yang tersisa di masyarakat? Dan jika ya, jika kita lebih produktif, kita akan mampu berkembang,” ujarnya.

    Peningkatan investasi AI dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang apakah teknologi tersebut akan mengancam lapangan kerja di masa depan.

    Meski demikian, menurut Huang, dengan adanya AI sejumlah pekerjaan baru akan muncul. Ia menyebut kemajuan teknologi dapat memfasilitasi terwujudnya ide baru, cara-cara yang dapat kita gunakan untuk membangun masa depan yang lebih baik

    “Pekerjaan semua orang akan terpengaruh. Beberapa pekerjaan akan hilang. Banyak pekerjaan akan tercipta dan yang saya harapkan adalah peningkatan produktivitas yang kita lihat di semua industri akan mengangkat masyarakat,” ujarnya.

    Nvidia juga merupakan salah satu perusahaan yang memimpin revolusi AI. Produsen chip yang berbasis di Santa Clara, California ini telah digunakan untuk mendukung pusat data yang digunakan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk mengoperasikan model AI dan layanan cloud mereka.

    Berdasarkan survei perusahaan penyedia tenaga kerja Adecco Group tahun 2024, disebutkan AI akan mengurangi jumlah pekerja di ribuan perusahaan selama lima tahun ke depan.

    Sebuah survei yang dirilis pada Januari dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan 41% perusahaan berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka pada 2030 karena otomatisasi AI. Kecerdasan buatan juga kemungkinan akan mengubah cara kerja.

    Menurut survei 2024 oleh Duke University dan Bank Sentral Federal Atlanta dan Richmond dari separuh perusahaan besar AS mengatakan mereka berencana menggunakan AI untuk tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, seperti membayar pemasok atau membuat faktur

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bos Nvidia Bicara AI Hilangkan Pekerjaan Manusia, Wanti-wanti Ini

    Bos Nvidia Bicara AI Hilangkan Pekerjaan Manusia, Wanti-wanti Ini

    Jakarta

    Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan membuat pekerjaan manusia menghilang. CEO produsen chip terkemuka dunia Nvidia, Jensen Huang menyebut kondisi ini bisa terjadi jika inovasi dalam pekerjaan manusia menurun.

    “Jika dunia kehabisan ide dan peningkatan produktivitas berarti hilangnya pekerjaan,” kata Huang dikutip dari CNN, Sabtu (12/7/2025).

    Ia meyakini tanpa ambisi baru, produktivitas yang menurun, potensi berkurangnya lapangan kerja sangat mungkin terjadi. Meski begitu, Huang percaya bahwa selama perusahaan memunculkan ide-ide segar, masih ada ruang lapangan kerja untuk berkembang.

    “Hal dasarnya adalah, apakah kita masih memiliki lebih banyak ide yang tersisa di masyarakat? Dan jika ya, jika kita lebih produktif, kita akan mampu berkembang,” ujarnya.

    Peningkatan investasi AI dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang apakah teknologi tersebut akan mengancam lapangan kerja di masa depan.

    “Pekerjaan semua orang akan terpengaruh. Beberapa pekerjaan akan hilang. Banyak pekerjaan akan tercipta dan yang saya harapkan adalah peningkatan produktivitas yang kita lihat di semua industri akan mengangkat masyarakat,” terang Huang.

    Meski demikian, menurut Huang, dengan adanya AI sejumlah pekerjaan baru akan muncul. Ia menyebut kemajuan teknologi dapat memfasilitasi terwujudnya ide baru, cara-cara yang dapat kita gunakan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

    Nvidia juga merupakan salah satu perusahaan yang memimpin revolusi AI. Produsen chip yang berbasis di Santa Clara, California ini telah digunakan untuk mendukung pusat data yang digunakan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk mengoperasikan model AI dan layanan cloud mereka.

    Namun, banyak survei menyebut akan banyak perusahaan menggunakan AI. Survei 2024 dari perusahaan penyedia tenaga kerja Adecco Group menyebut AI akan mengurangi jumlah pekerja di ribuan perusahaan selama lima tahun ke depan.

    Sebuah survei yang dirilis pada Januari dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan 41% perusahaan berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka pada 2030 karena otomatisasi AI. Kecerdasan buatan juga kemungkinan akan mengubah cara kerja.

    Menurut survei 2024 oleh Duke University dan Bank Sentral Federal Atlanta dan Richmond dari separuh perusahaan besar AS mengatakan mereka berencana menggunakan AI untuk tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, seperti membayar pemasok atau membuat faktur.

    (ada/ara)

  • Pengganti Starlink Makin Ramai Panen Cuan, Elon Minggir Dulu

    Pengganti Starlink Makin Ramai Panen Cuan, Elon Minggir Dulu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri internet berbasis satelit makin kompetitif. Pemainnya bukan cuma Starlink dari SpaceX milik Elon Musk, tetapi ada nama-nama baru yang unjuk gigi.

    Misalnya saja SpaceSail dari China, Amazon Kuiper dari AS, hingga Eutelsat dari Prancis yang berambisi menguasai pasar Eropa.

    Popularitas Eutelsat melambung tinggi ketika ada isu Starlink akan dihentikan di Ukraina. Eutelsat muncul sebagai alternatif pengganti Starlink yang didukung oleh banyak pihak.

    Pendanaan ke Eutelsat pun moncer. Terbaru, Inggris berencana menggelontorkan investasi senilai 163,3 juta euro (Rp3,1 triliun) ke Eutelsat. Hal ini kian menambah amunisi Eutelsat untuk berkompetisi dengan Starlink.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025), Eropa berlomba membangun kemampuan berdaulat di beberapa bidang utama, termasuk pertahanan dan komunikasi satelit.

    Strategi ini dilancarkan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan kebijakan “America First” Presiden AS Donald Trump.

    Pada Kamis (10/7) kemarin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang melakukan kunjungan 3-hari ke Inggris mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap investasi terbaru ke Eutelsat, melalui akun X personalnya.

    Saham Eutelsat langsung melonjak 10% pada pembukaan perdagangan di Paris.

    Pemerintah Prancis siap menjadi pemegang saham terbesar di Eutelsat pada akhir tahun ini dan memimpin upaya peningkatan modal terpisah untuk mendukung perusahaan yang terlilit utang tersebut.

    Berdasarkan rencana tersebut, badan pemegang saham Prancis akan menyuntikkan 750 juta euro (Rp14,2 triliun) dan meningkatkan kepemilikan sahamnya di operator satelit tersebut menjadi 29,65%.

    Dengan investasi barunya, Inggris akan mempertahankan 10,89% sahamnya di Eutelsat. Langkah ini untuk menghindari pengenceran dari rekapitalisasi Prancis yang diumumkan pada Juni lalu, sembari mencoba mempertahankan pengaruh dalam kebijakan luar angkasa Eropa pasca Brexit.

    Inggris juga akan mempertahankan saham emasnya, yang memberikan hak veto tertentu atas OneWeb, anak perusahaan Eutelsat yang berpusat di London, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

    Total rekapitalisasi kini akan mencapai 1,5 miliar euro (Rp28,4 triliun) setelah keterlibatan Inggris, ujar Eutelsat.

    “Seiring meningkatnya penggunaan teknologi luar angkasa oleh musuh kita untuk merugikan kita, konektivitas satelit yang tangguh menjadi sangat penting bagi keamanan nasional benua kita,” kata Menteri Sains dan Teknologi Inggris, Peter Kyle, dalam sebuah pernyataan.

    Kyle juga mengatakan investasi ini menunjukkan komitmen Inggris dalam pengembangan teknologi satelit, sambil menjaga posisinya di industri komunikasi satelit global.

    Sebagai informasi, Inggris menjadi pemegang saham di OneWeb pada tahun 2020 sebagai bagian dari dana talangan US$1 miliar (Rp1,8 triliun), sebelum OneWeb bergabung dengan Eutelsat pada tahun 2023.

    Eutelsat saat ini memiliki dan mengelola 34 satelit geostasioner tradisional dan lebih dari 600 satelit orbit Bumi rendah (LEO). Hal ini membuat Eutelsat menjadi pemegang konstelasi terbesar kedua di dunia setelah Starlink.

    Sepanjang tahun ini, saham Eutelsat sudah melonjak 64%, didukung oleh komitmen keuangan Prancis dan investor yang bertaruh pada satelitnya sebagai alternatif terbaik untuk Starlink.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elite Global Adakan Pertemuan Rahasia, Ini yang Dibicarakan

    Elite Global Adakan Pertemuan Rahasia, Ini yang Dibicarakan

    Idaho

    Para eksekutif top dan orang terkaya dari perusahaan teknologi, media, dan keuangan berkumpul di Sun Valley, Idaho, untuk menghadiri konferensi tahunan Allen & Co. minggu ini. Acara ini disebut sebagai perkemahan musim panas bagi para miliarder.

    Orang-orang penting dan berpengaruh ini muncul satu per satu di Bandara Memorial Friedman yang kecil di Hailey, Idaho. Menurut laporan, hingga 175 jet pribadi mendarat di landasan pacu dalam satu hari. Pers tidak diizinkan masuk dan meliput acara, tapi para reporter tetap memantau dan meliput siapa pun yang mereka bisa.

    CEO Disney, Bob Iger, mengenakan celana pendek, mendarat bersama istrinya, Willow Bay. Senior Vice President Apple, Eddy Cue, hadir, begitu pula CEO OpenAI, Sam Altman, yang mengenakan kaus dan kacamata hitam.

    Adapun CEO Apple Tim Cook, co-CEO Netflix Ted Sarandos, dan CFO Netflix Spencer Neumann mengenakan polo dan celana khaki. Sementara CEO Amazon Andy Jassy tampak memakai celana jins dan kemeja santai.

    Hadir pula CEO Microsoft Satya Nadella, CEO YouTube Neal Mohan, salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman, salah satu pendiri Yahoo Jerry Yang, CEO Media Group Casey Wasserman, pemilik Boston Red Sox John Henry, CEO Yahoo Jim Lanzone, aktris Candice Bergen, dan salah satu pembawa acara CBS Mornings Gayle King.

    Pertemuan Sun Valley ikut dihadiri CEO OpenAI, Sam Altman. Foto: CNBC

    Terlihat pula Brian Armstrong, CEO bursa mata uang kripto Coinbase, CEO Walmart Doug McMillon, salah satu pendiri Home Depot Kenneth Langone, dan Chariman PayPal Ohn Donahoe. CEO General Motors Mary Barra, CEO Uber Dara Khosrowsha dan Tobias Lutke, CEO Shopify, termasuk di antara mereka. Begitu pula Bobby Kotick, mantan CEO Activision, dan Sheryl Sandberg, mantan COO Meta.

    Yang patut diperhatikan adalah absennya beberapa tokoh penting dalam konferensi tahun ini, termasuk Mark Zuckerberg dari Meta, Bill Gates dari Microsoft, dan Jeff Bezos dari Amazon, yang kabarnya diundang tapi belum terlihat. Mereka kadang datang di edisi sebelumnya. Adapun orang terkaya dunia Elon Musk tidak ada dalam daftar undangan.

    Pertemuan tahunan ini memang identik dengan busana santai layaknya liburan, membuat para orang penting itu terlihat sebagai sosok-sosok biasa. Tetapi di balik layar, tentunya mereka membicarakan banyak hal penting, terutama perkembangan terkini di dunia. Biasanya, juga muncul kesepakatan akuisisi.

    Dikutip detikINET dari Observer, perkembangan AI kabarnya menjadi tema utama tahun ini, di mana para raksasa teknologi telah menghabiskan ratusan miliar dolar dan selain itu menghadapi tekanan regulasi.

    Kemungkinan juga akan dibahas aksi-aksi Presiden Donald Trump yang terus melancarkan perang tarif dengan mitra dagang AS, yang mengguncang pasar keuangan, mengganggu stabilitas perdagangan dan investasi global.

    Konferensi Sun Valley dikenal eksklusif dan memiliki sejarah sebagai tempat berkembangnya berbagai kesepakatan bisnis penting. Konferensi ini menampilkan beragam kegiatan, termasuk hiking, arung jeram, dan golf, yang menyediakan suasana santai bagi para peserta untuk terlibat dalam diskusi bisnis maupun rekreasi. Seperti disebutkan, agenda konferensi bersifat privat, yang menambah daya tarik dan nuansa mistisnya.

    (fyk/fyk)

  • Arkeolog Temukan Dunia Hilang Berusia 3.500 Tahun, Ini Lokasinya

    Arkeolog Temukan Dunia Hilang Berusia 3.500 Tahun, Ini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para arkeolog menemukan ‘dunia hilang’ yang dikira sudah punah. Kota kuno yang baru ditemukan itu diperkirakan berusia 3.500 tahun di Provinsi Barranca, Peru bagian utara.

    Kota yang diberi nama Peñico ini diyakini pernah menjadi pusat perdagangan penting yang menghubungkan komunitas awal di pesisir Pasifik dengan masyarakat yang tinggal di Pegunungan Andes dan wilayah hutan Amazon.

    Terletak sekitar 200 km di utara kota Lima, situs ini berada di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut dan diperkirakan didirikan antara tahun 1.800 hingga 1.500 SM, pada periode yang kurang lebih sejajar dengan kemunculan peradaban-peradaban awal di Timur Tengah dan Asia.

    Para peneliti mengatakan penemuan ini memberi petunjuk baru mengenai kelanjutan peradaban tertua di benua Amerika, yakni Caral.

    Foto: Pemandangan udara zona arkeologi di provinsi Barranca utara saat para arkeolog pada hari Kamis mengungkap kota berusia 3.500 tahun di Peru yang kemungkinan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan budaya pantai Pasifik dengan budaya di Andes dan Amazon, berkembang sekitar waktu yang sama dengan peradaban awal di Timur Tengah dan Asia, di provinsi Barranca utara, Peru dalam foto selebaran tanpa tanggal yang dirilis pada 3 Juli 2025. (via REUTERS/CARAL ARCHAEOLOGICAL ZONE)
    Pemandangan udara zona arkeologi di provinsi Barranca utara saat para arkeolog pada hari Kamis mengungkap kota berusia 3.500 tahun di Peru yang kemungkinan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan budaya pantai Pasifik dengan budaya di Andes dan Amazon, berkembang sekitar waktu yang sama dengan peradaban awal di Timur Tengah dan Asia, di provinsi Barranca utara, Peru dalam foto selebaran tanpa tanggal yang dirilis pada 3 Juli 2025. (Caral Archaeological Zone/Handout via REUTERS)

    Rekaman drone yang dirilis para peneliti menunjukkan adanya struktur melingkar di sebuah teras bukit di pusat kota Peñico, dikelilingi oleh sisa-sisa bangunan dari batu dan lumpur. Selama delapan tahun penelitian di lokasi ini, arkeolog berhasil mengungkap 18 struktur, termasuk kuil upacara dan kompleks pemukiman.

    Dr Ruth Shady, arkeolog yang memimpin penelitian terbaru di Peñico dan juga penggalian Caral pada tahun 1990-an, mengatakan penemuan ini penting untuk memahami bagaimana peradaban Caral melanjutkan eksistensinya setelah sempat hancur akibat perubahan iklim.

    “Komunitas Peñico berada di lokasi strategis untuk perdagangan, sebagai titik pertukaran dengan masyarakat dari pesisir, dataran tinggi, dan hutan,” kata Dr Shady, dikutip dari BBC, Kamis (10/7/2025)

    Foto: Pemandangan udara zona arkeologi di provinsi Barranca utara saat para arkeolog pada hari Kamis mengungkap kota berusia 3.500 tahun di Peru yang kemungkinan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan budaya pantai Pasifik dengan budaya di Andes dan Amazon, berkembang sekitar waktu yang sama dengan peradaban awal di Timur Tengah dan Asia, di provinsi Barranca utara, Peru dalam foto selebaran tanpa tanggal yang dirilis pada 3 Juli 2025. (via REUTERS/CARAL ARCHAEOLOGICAL ZONE)
    Pemandangan udara zona arkeologi di provinsi Barranca utara saat para arkeolog pada hari Kamis mengungkap kota berusia 3.500 tahun di Peru yang kemungkinan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan budaya pantai Pasifik dengan budaya di Andes dan Amazon, berkembang sekitar waktu yang sama dengan peradaban awal di Timur Tengah dan Asia, di provinsi Barranca utara, Peru dalam foto selebaran tanpa tanggal yang dirilis pada 3 Juli 2025. (Caral Archaeological Zone/Handout via REUTERS)

    Sementara Arkeolog Marco Machacuay dari Kementerian Kebudayaan Peru menyebut bahwa arti penting dari Peñico terletak pada fungsinya sebagai kelanjutan budaya dari masyarakat Caral.

    Peru memang dikenal sebagai tanah kelahiran banyak penemuan arkeologi besar di Amerika, termasuk situs peninggalan bangsa Inca Machu Picchu di pegunungan Andes serta garis-garis misterius Nazca yang terukir di gurun sepanjang pesisir tengah negara itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Festival Belanja Online Tak Ada Diskon, Pedagang Jujur Anggaran Seret

    Festival Belanja Online Tak Ada Diskon, Pedagang Jujur Anggaran Seret

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif ekspor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdampak pada pedagang e-commerce. Ini terlihat jelas saat pesta belanja pertengahan tahun Prime Day yang digelar Amazon.

    Prime Day 2025 yang dimulai Selasa ini selama empat hari berbeda dari gelaran sebelumnya. Banyak sejumlah merek yang dikabarkan tidak ikut serta dalam acara itu.

    Sementara itu pedagang e-commerce yang mewakili 60% produk di Amazon mengatakan tidak bisa menawarkan diskon pada Prime Day 2025. Mereka akan mencoba menaikkan harga jual produknya sebagai cara mengimbangi beban tarif baru.

    Salah satunya dilakukan oleh Upstream Brand yang menjual baki alumunium untuk es batu untuk menikmati koktail. Pada Prime Day sebelumnya, produk itu akan dijual dengan harga pokok.

    Namun produk Upstream Brand terkena tarif hingga 50%. Untuk kali pertama, tidak ada diskon bagi pembeli.

    “Kita lihat saja apa yang terjadi tahun ini. Tidak ada ruang untuk anggaran diskon Prime Day,” kata pemilik Upstream Brand, Dan Peskorse dikutip dari Financial Post, Rabu (9/7/2025).

    CEO Blueair, Andy Lu juga mengungkapkan mengurangi jumlah produk yang ditawarkan selama Prime Day kali ini. Blueair merupakan produsen pembersih dan pelembap udara dari Unilever Plc.

    Dia menjelaskan pihaknya ingin berhati-hati melangkah dan melihat pergerakan perekonomian sepanjang sisa tahun 2025.

    “Kami ingin berhati-hati melihat bagaimana perekonomian akan berjalan sepanjang sisa tahun ini. Prime Day punya arti sangat penting menjadi indikator bagi pemilik dan operator merek,” jelasnya.

    Beberapa analis mengatakan Prime Day kali ini bisa jadi tolak ukur selera konsumen. Khususnya pada beberapa kategori yang mengalami penurunan harga.

    “Prime Day jadi indikasi awal soal selera konsumen, terutama pada kategori pakaian, elektronik dan TV, diperkirakan mengalami penurunan harga paling dalam,” kata analis utama Adobe Inc, Vivek Pandya.

    CEO Akeneo, Romaian Fouache mengatakan Prime Day menjadi ujian cukup berat. Berdasarkan hasil survey perusahaannya pada 1.000 masyarakat AS, 1 dari 4 responden memutuskan melewatkan acara tersebut akibat tarif Trump, sementara 57% responden mengatakan mereka akan melihat harga lebih cermat terlebih dulu.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • WHO Nyatakan Suriname Bebas dari Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

    WHO Nyatakan Suriname Bebas dari Malaria, Bagaimana dengan Indonesia?

    JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan bahwa Suriname menjadi negara yang bebas dari penyakit malaria. Keputusan ini menjadikan Suriname sebagai negara pertama di kawasan Amazon yang berhasil mengatasi secara tuntas penyakit tersebut.

    Dengan pengakuan tersebut, Suriname menjadi negara ke-46 di dunia yang memperoleh sertifikasi bebas malaria dari WHO. Status bebas malaria ini diperoleh Suriname setelah upaya panjang selama lebih dari 70 tahun.

    Seperti diketahui, Suriname terletak di pesisir utara Amerika Serikat, yang menghadapi tantangan besar terhadap malaria karena kondisi geografisnya lembap dan banyak area tambang rakyat maupun industri, yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

    “Sertifikasi ini mencerminkan upaya berkelanjutan selama bertahun-tahun, terutama dalam menjangkau wilayah terpencil. Ini berarti generasi mendatang dapat tumbuh bebas dari penyakit yang berpotensi mematikan ini,” kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Jarbas Barbosa, dikutip dari laman resmi WHO, pada Minggu, 6 Juni 2025.

    Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus sangat mengapresiasi atas pencapaian Suriname mengatasi malaria. Ia menilai keberhasilan tersebut sebagai wujud komitmen pemerintah terhadap kesehatan yang merata.

    “Komitmen teguh Suriname terhadap pemerataan kesehatan menjadi inspirasi bagi semua negara yang berjuang untuk masa depan bebas malaria,” tutur Tedros.

    Sampai saat ini, masih banyak negara di dunia yang berjuang mengatasi malaria, salah satunya Indonesia. Dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, malaria masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah timur seperti Papua.

    Lebih dari 93 persen bebas kasus malaria Indonesia masih terkonsentrasi di Papua. Wilayah Papua memiliki tantangan tersendiri yang membuat penanggulangan malaria menjadi lebih rumit.

    Faktor geografis yang merupakan daerah pegunungan, hutam lebat, dan keterpencilan menyulitkan distribusi layanan kesehatan. Selain itu, faktor sosial dan budaya, serta kertebatasan akses terhadap fasilitas kesehatan modern juga berdampak memperburuk penanganan malaria.

    Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk turut melakukan pencegahan penyebaran malaria yang ditularkan nyamuk Anopheles betina, yang biasa berkembang biak di lingkungan lembap dan tergenang air.

    Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah seperti menggunakan kelambu untuk tidur demi mencegah gigitan nyamuk, menguras dan menutup tempat penampungan air, penggunaan obat pencegah, hingga edukasi yang lebih baik ke masyarakat.

  • PBB Rilis Daftar Perusahaan Terkait Genosida Israel, Ada Google hingga

    PBB Rilis Daftar Perusahaan Terkait Genosida Israel, Ada Google hingga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan mengejutkan terkait dugaan keterlibatan perusahaan-perusahaan besar dunia dalam genosida yang terjadi di Gaza, Palestina. Laporan berjudul “From Economy of Occupation to Economy of Genocide” itu disusun oleh Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah Palestina, Francesca Albanese.

    Laporan ini menyelidiki peran sektor korporasi yang dianggap menopang proyek kolonial Israel di wilayah pendudukan, dari aktivitas militer hingga ekonomi. Disebutkan, keterlibatan dunia usaha bukan hanya dalam bentuk dukungan teknologi atau logistik, tapi juga pendanaan dan investasi yang memperkuat sistem apartheid, penjajahan, hingga genosida.

    “Hukum internasional mengakui berbagai tingkat tanggung jawab masing-masing memerlukan pengawasan dan akuntabilitas, khususnya dalam kasus ini, di mana penentuan nasib sendiri dan keberadaan suatu bangsa dipertaruhkan. Ini adalah langkah yang diperlukan untuk mengakhiri genosida dan membongkar sistem global yang telah mengizinkannya,” tulis laporan tersebut.

    Berikut daftar perusahaannya dirangkum dari website un.org:

    Perusahaan Teknologi Terlibat Sistem Pengawasan dan Militer

    Sejumlah raksasa teknologi asal Amerika Serikat masuk dalam laporan ini. IBM, Google (Alphabet), Amazon, Microsoft, hingga Palantir disebut memasok teknologi pengawasan, pengumpulan data, serta kecerdasan buatan yang digunakan oleh militer dan lembaga keamanan Israel.

    IBM disebut mengelola basis data biometrik warga Palestina melalui kerja sama dengan otoritas imigrasi Israel.

    Google dan Amazon menandatangani kontrak infrastruktur cloud senilai US$1,2 miliar untuk mendukung sistem militer dan pengawasan Israel.

    Microsoft menyediakan sistem komputasi yang terintegrasi dengan militer dan kepolisian sejak awal 2000-an. Palantir menyediakan teknologi intelijen dan pemetaan target untuk operasi militer Israel.

    Sektor Militer: Lockheed Martin hingga Caterpillar

    Laporan juga menyebut perusahaan pertahanan seperti Lockheed Martin dan Leonardo S.p.A sebagai pemasok utama persenjataan, termasuk jet tempur F-35 dan F-16 yang digunakan untuk menyerang Gaza sejak Oktober 2023.

    Tak kalah mencolok, Caterpillar Inc. dituduh menyediakan buldoser militer yang digunakan dalam penghancuran massal bangunan di Gaza, termasuk rumah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

    Foto: IBM (CNBC Indonesia/Novina)
    IBM (CNBC Indonesia/Novina)

    Energi, Infrastruktur, dan Pariwisata Tak Luput

    Chevron, Glencore, dan Drummond Company hingga BP dituding terlibat dalam penyediaan energi yang mendukung operasi militer Israel, termasuk pasokan batu bara dan gas.

    Perusahaan alat berat seperti HD Hyundai, Doosan, dan Volvo disebut memasok alat penghancur yang digunakan untuk meratakan permukiman Palestina. “Khusus sejak tahun 2000, mesin Volvo telah digunakan untuk menghancurkan wilayah Palestina, termasuk di Yerusalem timur dan Masafer Yatta,” tulis laporan.

    “Selama lebih dari satu dekade, mesin HD Hyundai telah digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina dan menghancurkan lahan pertanian, termasuk kebun zaitun,” tulis laporan itu.

    Platform pariwisata Booking.com dan Airbnb dilaporkan mempromosikan properti di pemukiman ilegal Israel, dengan keuntungan signifikan selama periode konflik. Airbnb telah meningkatkan keuntungan di Israel, tumbuh dari 139 iklan pada tahun 2016 menjadi 350 pada tahun 2025. Perusahaan disebut mampu mengumpulkan komisi hingga 23%.

    “Iklan-iklan ini terkait dengan pembatasan akses Palestina ke tanah dan membahayakan desa-desa di sekitarnya. Di Tekoa, Airbnb memungkinkan pemukim mempromosikan “komunitas yang hangat dan penuh kasih,” dengan menutupi kekerasan pemukim terhadap desa Palestina tetangga Tuqu,” muat laporan itu.

    Foto: Airbnb (REUTERS/Charles Platiau)
    FILE PHOTO: The Airbnb logo is seen on a little mini pyramid under the glass Pyramid of the Louvre museum in Paris, France, March 12, 2019. REUTERS/Charles Platiau/File Photo

    Lembaga Keuangan dan Investor Global

    Laporan juga menyoroti peran lembaga keuangan global yang membeli obligasi pemerintah Israel yang digunakan untuk membiayai anggaran militer. BNP Paribas dan Barclays disebut menjamin obligasi negara Israel.

    Raksasa investasi seperti BlackRock, Vanguard, dan Allianz PIMCO disebut menyalurkan miliaran dolar ke obligasi Israel dan saham perusahaan yang terlibat dalam genosida. Entitas-entitas keuangan ini menyalurkan miliaran dolar ke dalam obligasi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang terlibat langsung dalam pendudukan dan genosida Israel.

    “Entitas-entitas ini menjadi tulang punggung finansial sistem pendudukan dan genosida,” tegas laporan itu.

    PBB menekankan pentingnya akuntabilitas sektor swasta dalam kasus pelanggaran HAM berat. Meski laporan ini belum mengarah pada sanksi hukum, tekanan internasional terhadap perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat, termasuk potensi boikot konsumen dan desakan divestasi dari investor etis.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]