Perusahaan: Amazon

  • Negara Disebut Bisa Hemat Rp 98 Triliun, Begini Syaratnya

    Negara Disebut Bisa Hemat Rp 98 Triliun, Begini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft menawarkan layanan yang bisa membuat negara hemat hingga US$6 miliar atau sekitar Rp 98 triliun. 

    Layanan cloud milik Microsoft akan digunakan di lembaga AS Badan Layanan Umum. Dalam setahun kabarnya akan menghemat US$3,1 miliar atau Rp 51 triliun dengan tiga tahun mencapai Rp 98 triliun.

    Untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah, Badan Layanan Umum harus membelinya melalui GSA atau General Services Administration. Penghematan bisa didapatkan hingga September 2026 mendatang, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/9/2025).

    Langganan yang ditawarkan adalah Microsoft Office, Azure, aplikasi bisnis Dynamic 356 dan software keamanan siber Sentinel. Microsoft juga memberikan akses gratis asisten AI Copilot bagi pekerja yang menggunakan Microsoft 365 G5 selama setahun.

    Josh Gruenbaum selaku Komisaris Layanan Akuisisi Federal GSA mengatakan telah berbicara beberapa kali dengan CEO Microsoft Satya Nadella terkait kesepakatan ini.

    “Bagian terpentingnya adalah dia ingin bermitra dengan pemerintahan dan melakukan hal benar pada adopsi AI. Namun saya juga berpikir dia ingin mengambil pangsa pasar sejumlah perangkat dan layanan lain,” kata Gruenbaum.

    Dia juga memuji Microsoft sebagai salah satu mitra terpenting pemerintahan. Perusahaan, menurutnya meraup pendapatan hingga miliaran dolar dari pemerintahan AS setiap tahunnya.

    Dalam jabatan keduanya sebagai presiden kali ini, Donald Trump berupaya melakukan penghematan besar-besar. GSA juga melakukan langkah-langkah untuk mengumpulkan pengeluaran lewat strategi OneGov, dengan tujuan menurunkan harga layanan.

    Sejauh ini selain Microsoft, Adobe, Amazon, Google dan Salesforce telah memberikan diskon untuk layanan masing-masing.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Disney Didenda Rp144 Miliar Akibat Pengumpulan Data Pribadi Anak Secara Ilegal

    Disney Didenda Rp144 Miliar Akibat Pengumpulan Data Pribadi Anak Secara Ilegal

    Bisnis.com, JAKARTA — Walt Disney diharuskan membayar US$10 juta atau setara dengan Rp144 miliar untuk menyelesaikan tuduhan Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Amerika Serikat (AS) terkait dengan pengumpulan data pribadi anak-anak.

    Mengutip Reuters, data pribadi dikumpulkan dari video yang ditujukan untuk anak di YouTube tanpa memberi tahu ataupun memperoleh persetujuan orang tua. Axios merupakan pihak pertama yang melaporkan upaya penyelesaian ini, setelah dikonfirmasi oleh juru bicara Disney.

    Dalam gugatan, Disney dilaporkan melakukan kesalahan dalam hal pelabelan yang memungkinkan perusahaan itu mengumpulkan data pribadi penonton melalui YouTube dan digunakan untuk kepentingan iklan yang menargetkan anak-anak berusia di bawah 13 tahun.

    Sekadar informasi, gugatan tersebut menuduh Disney melanggar Peraturan Perlindungan Privasi Daring Anak-anak (Children’s Online Privacy Protection Rule) di AS.

    Menurut FTC, peraturan tersebut mewajibkan situs web, aplikasi, dan layanan daring lain yang ditujukan untuk anak di bawah 13 tahun untuk memberi tahu orang tua tentang informasi pribadi yang dikumpulkan.

    Serta, memperoleh persetujuan orang tua yang dapat diverifikasi sebelum mengumpulkan informasi tersebut.

    Menurut berkas pengadilan pada Selasa (2/9/2025), Disney diwajibkan menerapkan program penetapan audiens guna memastikan videonya ditandai secara tepat sebagai dibuat untuk anak-anak”jika memang sesuai.

    Sebelumnya, Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkap lebih dari 7 juta akun layanan streaming seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video telah menjadi korban pembobolan kredensial sepanjang 2024. Sebagian dari jumlah tersebut berada Indonesia, dengan 89 akun Disney+ dilaporkan bocor.

    Kaspersky mendeteksi 680.850 akun Disney+ yang bocor secara global, dengan Brasil sebagai negara dengan jumlah akun terbobol terbanyak, diikuti Meksiko dan Jerman. 

    Indonesia sendiri mencatat 89 akun Disney+ yang disusupi. Namun, Netflix menjadi target utama para penjahat siber, dengan 5.632.694 akun yang terekspos, menjadikannya layanan streaming paling rentan. Brasil kembali menempati posisi teratas, disusul Meksiko dan India.

    Amazon Prime Video juga tidak luput dari incaran, meski jumlahnya lebih kecil, yaitu 1.607 akun yang dibobol. Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Meksiko, Brasil, dan Prancis.

    Besarnya serangan tersebut memiliki korelasi dengan penonton video streaming yang mayoritas merupakan Gen Z. 

    Bagi Gen Z, platform streaming lebih dari sekadar hiburan—ini adalah bagian penting dari identitas, komunitas, dan interaksi sosial. Mereka aktif membagikan klip, meme, hingga teori penggemar di media sosial. Namun, kebiasaan daring ini membawa risiko tersendiri. 

    Perangkat yang digunakan untuk streaming bisa menjadi pintu masuk malware, terutama jika pengguna mengunduh konten tidak resmi, menggunakan aplikasi bajakan, atau ekstensi browser yang disusupi.

    Malware ini diam-diam mengumpulkan kredensial login, data sesi, hingga informasi pribadi, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum bawah tanah.

    Sering kali, data yang awalnya hanya berupa kata sandi streaming dapat berkembang menjadi pencurian identitas atau penipuan keuangan, terutama jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama di berbagai layanan.

  • Starlink Bukan Pilihan, Proyek Internet di AS justru Mengalir ke Kuiper Amazon

    Starlink Bukan Pilihan, Proyek Internet di AS justru Mengalir ke Kuiper Amazon

    Bisnis.com, JAKARTA — Negara bagian Wyoming, Amerika Serikat, memilih proyek satelit internet milik Amazon, Kuiper, untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi ke lebih dari 15.000 lokasi yang masih minim akses. 

    Keputusan ini diambil meskipun Kuiper hingga kini belum resmi meluncurkan layanan komersialnya.

    Melansir laman PCMag pada Rabu (3/9/2025) langkah tersebut menjadi bagian dari program Broadband Equity, Access, and Deployment (BEAD), yang memanfaatkan dana federal untuk memperluas konektivitas internet serta menutup kesenjangan akses digital di Wyoming. 

    Berdasarkan proposal yang diajukan, Kuiper ditugaskan untuk melayani sekitar 40% dari total 38.000 lebih lokasi sasaran. Atas komitmen ini, Amazon akan menerima subsidi hampir US$10 juta atau sekitar Rp164,18 miliar.

    Sebaliknya, pesaing utamanya, Starlink milik SpaceX, hanya ditugaskan melayani 629 lokasi dengan dukungan pendanaan sekitar US$1 juta atau sekitar Rp16,42 miliar.

    Adapun porsi terbesar, lebih dari US$198 juta, tetap dialokasikan bagi penyedia jaringan serat optik (fiber) dan nirkabel tetap (fixed wireless), menurut keterangan eksekutif pemasaran broadband Doug Adams.

    Proposal Wyoming muncul setelah pemerintahan Trump merevisi aturan BEAD dengan menekankan prinsip netralitas teknologi dan efisiensi biaya. Revisi ini membuka peluang lebih besar bagi penyedia internet satelit untuk ikut bersaing mendapatkan dana federal.

    Beberapa negara bagian seperti Montana, Ohio, Colorado, dan kini Wyoming, mulai mengalokasikan sebagian besar proyek BEAD untuk layanan satelit. 

    Namun, banyak negara bagian lain tetap mengutamakan jaringan fiber yang dianggap lebih cepat dan stabil. Kondisi tersebut mendorong SpaceX meminta Departemen Perdagangan AS turun tangan meninjau ulang distribusi dana.

    Menariknya, Wyoming mengikuti langkah Colorado yang juga lebih memilih Kuiper ketimbang Starlink dalam urusan penyediaan satelit internet. 

    Padahal, Kuiper sendiri belum memiliki pelanggan aktif meski telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Alasan pemilihan Kuiper belum dijelaskan resmi oleh kantor broadband Wyoming. 

    Namun, dalam proposal, Amazon berjanji menyediakan kecepatan unduh minimal 150 Mbps di lokasi BEAD, lebih tinggi dibandingkan kontrak Starlink yang hanya di kisaran 100 Mbps. Selain itu, kapasitas jaringan Starlink juga diduga menjadi perhatian, mengingat layanan ini sudah dipakai oleh lebih dari 2 juta pelanggan di seluruh AS.

    Sesuai aturan BEAD, baik Kuiper maupun Starlink diwajibkan memberikan perangkat antena parabola secara gratis dan menyediakan kapasitas jaringan khusus bagi lokasi yang ditetapkan.

    Saat ini, Amazon baru memiliki sekitar 100 satelit Kuiper di orbit dan berencana meluncurkan puluhan satelit tambahan dalam beberapa bulan ke depan. Meski demikian, belum ada kejelasan kapan layanan internet Kuiper akan resmi beroperasi maupun berapa biaya langganan yang akan dikenakan kepada pelanggan.

  • Miliarder John Malone Ramal Big Tech Rebut Masa Depan TV – Page 3

    Miliarder John Malone Ramal Big Tech Rebut Masa Depan TV – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Persaingan di dunia layanan streaming semakin sengit. Tak semua pemain diyakini mampu bertahan di tengah gempuran kompetisi dan dominasi raksasa teknologi.

    Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (2/9/2025), Chairman Liberty Media, John Malone, dalam podcast Opening Bid, mengatakan bahwa konsolidasi besar-besaran di industri ini tidak bisa dihindari.

    “Saya rasa akan ada banyak konsolidasi. Kalau menurut tebakan saya, kita bahkan belum melihat gelombang besar terakhir, karena saya pikir media sosial pada akhirnya juga akan menjadi hiburan streaming,” ujar Malone yang merupakan veteran industri media yang dikenal gemar mengakuisisi bisnis hiburan besar.

    Menurut miliarder ini, jumlah pemain streaming saat ini sudah terlalu banyak dan menimbulkan inefisiensi ekonomi. Peralihan ke streaming muncul dari kebutuhan perusahaan media besar untuk mengendalikan hubungan dengan pelanggan.

    “Masalahnya, secara realistis, tidak ada ruang bagi enam, lima, bahkan mungkin empat perusahaan sekaligus untuk memiliki hubungan langsung dengan pelanggan,” tambahnya.

    Senada dengan itu, analis media dan telekomunikasi Craig Moffett menilai langkah menuju streaming memang didorong oleh kebutuhan perusahaan media besar untuk menguasai hubungan dengan konsumen. Namun, dominasi raksasa teknologi kian sulit terbendung.

    Amazon, misalnya, sudah mengamankan kontrak kerja sama jangka panjang dengan NFL. Apple juga gencar mendorong produksi program orisinal. TKO Group Holdings (TKO) baru saja meneken kesepakatan hak siar senilai USD 7,7 miliar dengan Paramount untuk menayangkan UFC.

    Sebelumnya, Disney lewat ESPN juga berhasil mengikat kontrak dengan WWE.

  • Ada Joe Taslim, Film Mortal Kombat 2 Tunda Tayang hingga Tahun 2026

    Ada Joe Taslim, Film Mortal Kombat 2 Tunda Tayang hingga Tahun 2026

    JAKARTA – Rumah produksi Warner Bros menunda penayangan film Mortal Kombat 2 yang dijadwalkan tayang pada 24 Oktober 2025. Film Mortal Kombat 2 akan tayang di bioskop dengan tanggal baru yaitu 15 Mei 2026.

    Keputusan ini dibuat meski respons terhadap trailer film ini meningkat yaitu sebanyak 107 juta views untuk trailer versi red band.

    Melansir Deadline, pihak rumah produksi memilih tidak bersaing dengan film Springsteen Deliver Me From Nowhere dari 20th Century Studios dan Regretting You dari Paramount.

    Mortal Kombat 2 diperankan Karl Urban, Adeline Rudolph, Jessica McNamee, Josh Lawson, Ludi Lin, Mehcad Brooks, Tati Gabrielle, Lewis Tan, Damon Herriman, Chin Han, Tadanobu Asano, Hiroyuki Sanada.

    Joe Taslim juga kembali berakting sebagai Bi Han sebagaimana penampilannya terlihat dalam trailer.

    Dengan tanggal baru, film Mortal Kombat 2 akan bersaing dengan Is God Is dari Amazon MGM dan film yang judulnya belum terungkap dari Neon.

    Naskahnya ditulis oleh Jeremy Slater yang diadaptasi dari video gim ditulis Ed Boon dan John Tobias dan diproduseri James Wan, Todd Garner, dan lainnya.

  • 21 Tempat Nonton Film Legal & Aman, “Say No to” LK21-IndoXXI

    21 Tempat Nonton Film Legal & Aman, “Say No to” LK21-IndoXXI

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film secara online atau streaming menjadi pilihan banyak orang untuk hiburan. Untuk menikmatinya, perlu adanya layanan streaming melalui beberapa situs yang legal dan aman.

    Menonton film melalui situs bajakan seperti IndoXXI, LK21, Layarkaca21, Idlix, atau Rebahin ternyata penuh risiko. Akses ke platform ilegal semacam itu bisa membahayakan pengguna, mulai dari serangan malware hingga potensi penipuan siber.

    Karena itu, lebih aman jika masyarakat beralih ke layanan streaming resmi. Dengan sedikit biaya berlangganan, penonton bisa menikmati konten berkualitas sekaligus terhindar dari ancaman keamanan digital.

    Berikut 21 platform streaming film resmi yang bisa digunakan:

    1. Netflix

    Saat ini, Netflix jadi salah satu platform paling mendominasi di dunia. Pengguna dapat menikmati banyak konten dari film Hollywood, Indonesia, Korea dan sejumlah negara lain.

    Netflix juga menawarkan konten asli yang diproduksi dan hanya ada di platform tersebut. Untuk berlangganan, Netflix menawarkan beberapa paket mulai dari Rp 50 ribu.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menyediakan konten Marvel dan film terkini, juga sejumlah film mancanegara dan serial original lokal.

    Bahkan gelaran Oscar 2023 bisa disaksikan di Disney+ Hotstar. Penyelenggaraan ke-95 itu tersedia dari red carpet hingga acara penghargaan untuk industri film.

    3. Max

    Bagi pecinta konten dari HBO dan Discovery, platform Max bisa jadi pilihan. Platform akan menyediakan tayangan dari baik film maupun konten orisinal dari HBO dan Discovery Channel.

    Selain itu juga ada film populer lain. Pengguna baru bisa menikmati akses gratis selama 7 hari pertama.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan tayangan film hingga olahraga. Adapula film dan serial Indonesia, Hollywood hingga drama Asia.

    Sejumlah konten dapat diakses gratis. Namun ada pula yang harus berlangganan dulu agar bisa diakses. Vidio merupakan pemegang hak siar resmi English Premier League dan Serie A Liga Italia.

    5. iQiyi

    Jika kamu menyukai film, drama hingga anime dari Asia, kamu bisa mengakses iQiyi. Untuk menggunakan dan mengakses seluruh konten, aktifkan dulu akun VIP.

    6. Klik Film

    Klik Film menawarkan banyak rekomendasi film Indonesia, Korea, Thailand, Hong Kong dan negara lain. Platform ini bisa diakses melalui aplikasi dan juga situs.

    7. Bioskop Online

    Platform ini menawarkan layanan menonton film Indonesia tanpa harus pergi ke bioskop. Konsepnya pun sama, yakni hanya membayar film yang ditonton saja.

    8. Cinema Box

    Streaming film ini juga tersedia untuk Play Store dan App Store. Pengguna dapat menonton konten dan juga mengunduhnya agar bisa menontonnya secara offline atau tidak tersambung internet.

    9. Viu

    Untuk penggemar konten film, drama, variety show asal Korea Selatan mungkin tak asing dengan nama Viu. Selain itu Viu juga menyediakan konten dari negara lain termasuk Indonesia.

    Kamu perlu berlangganan akun VIP atau Premium untuk bisa mengakses seluruh konten dalam platform. Viu menyediakan harga berlangganan mulai dari Rp 33 ribu per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ menyediakan sejumlah film kartun, Indonesia dan Asia. Kamu bisa mengaksesnya secara gratis namun untuk menikmati seluruh konten dapat berlangganan lebih dulu. Harganya mulai dari Rp 45 ribu untuk satu bulan penggunaan.

    11. We TV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show. Selain itu juga terdapat drama dari Korea, Thailand, China, Jepang dan negara Asia lain. Sejumlah konten bisa ditonton gratis namun ada pula yang harus menggunakan akun VIP.

    12. Genflix

    Genflix bisa jadi salah satu pilihan untuk menonton film Indonesia, Hollywood, hingga tayangan live show dan drama Korea. Kamu bisa berlanggan dengan paket yang tersedia harian hingga bulanan.

    13. iFlix

    iFlix banyak menyediakan film box office, serial TV, drama Korea, film Indonesia hingga tontonan untuk anak-anak. Seperti kebanyakan platform lain, platform ini bisa diakses gratis namun ada juga yang harus berlangganan.

    14. Viki

    Pencinta drama Korea juga bisa menggunakan Viki untuk menikmati konten tersebut. Selain juga ada banyak serial dan film dari negara lain termasuk Indonesia. Konten di dalamnya bisa dinikmati secara gratis maupun berlangganan.

    15. Prime Video

    Layanan dari Amazon ini menyediakan banyak film dan serial dari berbagai negara termasuk hollywood. Prime Video juga menghadirkan tayangan variety show. Untuk mengaksesnya, kamu perlu berlangganan seharga Rp59 ribu/bulan.

    16. Apple TV+

    Platform streaming ini berasal dari Apple, menyediakan sejumlah film dan serial, serta produksi asli dari Apple TV+. Termasuk film Coda yang mendapatkan piala Oscar tahun lalu dan beberapa konten terkenal lainnya.

    Kamu bisa menikmatinya dengan cara berlangganan. Salah satunya senilai Rp 99 ribu/bulan dengan gratis 7 hari ataupun berlangganan melalui layanan Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Masyarakat Indonesia bisa pula mencoba mengakses Lions Gate Play. Layanan ini menawarkan beragam konten dari Hollywood, Bollywood, dan konten original. Pengguna dapat berlangganan platform senilai Rp 35 ribu per bulan.

    18. CubMU

    Transvison pada April tahun lalu meluncurkan platform baru bernama CubMu yang menawarkan ratusan channel Live TV, ribuan Video on Demand (VOD) berkualitas HD langsung dari penyedia konten ke pelanggan.

    Aplikasi CubMU ini disebut sebagai teknologi baru di dunia media layaknya marketplace. Anda dapat membeli paket basic mulai dari Rp9.900 saja.

    19. Mola

    Mola menawarkan konten yang cukup lengkap. Bahkan tak hanya entertainment tapi juga streaming pertandingan olahraga. Harga langganannya mulai dari Rp 60 ribu-Rp160 ribu.

    20. MAXstream

    Sejak diluncurkan pada 2018, MAXstream telah menghadirkan variasi konten lokal dan internasional berupa MAXstream original maupun kolaborasi dari streaming platform kelas dunia.

    21. Vision+

    Vision+ terdiri dari berbagai macam pilihan berlangganan. Mulai dari Rp35 ribu per bulan untuk Premium Sport hingga Rp100 ribu untuk satu tahun.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aplikasi Pengganti Google Laku Keras, Banyak yang Antre

    Aplikasi Pengganti Google Laku Keras, Banyak yang Antre

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perlombaan di sektor teknologi kecerdasan buatan (AI) makin sengit. Pemain lama seperti Google, Meta, dan Apple tak segan-segan menggelontorkan investasi bejibun untuk mengembangkan AI.

    Di saat bersamaan, muncul nama pemain-pemain baru yang hadir dengan inovasi AI kawakan. Bahkan, tak jarang yang hendak mendobrak dominasi para raksasa teknologi kawakan.

    Hal ini memicu minat raksasa teknologi untuk mengakuisisi startup yang baru berkembang. Dengan begitu, raksasa teknologi bisa tumbuh lebih jauh dan memanfaatkan inovasi dari pemain baru.

    Pada Juni lalu, Apple dan Meta dalam waktu berdekatan dikabarkan berniat mencaplok Perplexity. Sebagai informasi, Perplexity menawarkan layanan pencarian berbasis AI yang digadang-gadang sebagai ‘pengganti’ Google.

    Beberapa saat lalu, Perplexity blak-blakan menyebut ingin mencaplok browser Chrome milik Google untuk memperkuat browser Comet miliknya. Namun, belum ada kabar lebih lanjut soal rencana tersebut.

    Terbaru, rumor soal Apple yang ingin membeli Perplexity kembali beredar. Dikutip dari Reuters, Rabu (27/8/2025), Apple disebut sedang dalam diskusi internal untuk mengakuisisi Perplexity dan layanan asal Prancis, Mistral.

    Informasi tersebut dilaporkan oleh The Information pada Selasa (26/8) waktu setempat, mengutip beberapa sumber yang mengetahui kabar tersebut.

    Pada Juli lalu, CEO Apple Tim Cook mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan akuisisi terkait AI dalam rangka mengakselerasi roadmap AI perusahaan.

    Reuters belum bisa memverifikasi laporan dari The Information.

    Sebagai informasi, Perplexity merupakan startup yang dibekingi Nvidia dan pendiri Amazon Jeff Bezos. Perplexity mengatakan belum mengetahui obrolan soal merger.

    Apple dan Mistral tak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Mistral yang juga didukung oleh Nvidia bernilai lebih dari US$6 miliar setelah putaran pendanaan Seri B tahun lalu. Financial Times melaporkan bulan ini bahwa perusahaan Prancis tersebut sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan US$1 miliar dengan valuasi US$10 miliar.

    Sebelumnya, Bloomberg News juga pernah melaporkan bahwa para eksekutif Apple telah mengadakan pembicaraan internal tentang kemungkinan mengajukan penawaran untuk Perplexity. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Taylor Swift Tunangan dengan Travis Kelce, Intip Kekayaannya – Page 3

    Taylor Swift Tunangan dengan Travis Kelce, Intip Kekayaannya – Page 3

    Sementara itu, Kelce mampu membelikan cincin pertunangan berlian sekitar USD 650.000 atau Rp 10,62 miliar. Forbes memperkirakan kekayaan Travis Kelce senilai USD 70 juta atau Rp 1,14 triliun.

    Selama 12 tahun berkarir sebagai tight untuk Kansas City Chiefs, Kelce yang berusia 35 tahun ini telah menghasilkan USD 111 juta atau sekitar Rp 1,81 triliun di lapangan.

    Forbes prediksi ia juga menghasilkan USD 190 juta  atau Rp 3,1 triliun dari pendapatan di luar lapangan. Hal ini termasuk kontrak tiga tahun senilai USD 100 juta yang ia dan saudaranya, Jason tandatangani dengan Wonder untuk podcast mereka New Heights.

    Selain itu, Kelce telah merambah dunia film dan televisi, termasuk menjadi pembawa acara di acara Amazon Prime Video Are You Smarter Than a Celebrity? dan baru-baru ini tampil sebagai cameo di film Adam Sandler, Happy Gilmore 2. Usaha lainnya termasuk investasi di tim balap Formula Satu Alpine bersama rekan setimnya di Chiefs, Patrick Mahomes, yang juga memiliki restoran di Kansas City bersamanya. Kelce juga telah menjajaki dunia kewirausahaan.

     

  • Trump Ancam Tarif Tambahan untuk Negara dengan Pajak Digital

    Trump Ancam Tarif Tambahan untuk Negara dengan Pajak Digital

    JAKARTA  – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada  Senin 25 Agustus mengancam negara-negara yang menerapkan pajak digital dengan balasan “tarif tambahan yang substansial”. Taris ini akan dikenakan pada barang ekspor mereka jika negara-negara tersebut tidak mencabut undang-undang tersebut.

    Sumber mengatakan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi terhadap pejabat Uni Eropa atau negara anggotanya yang bertanggung jawab atas penerapan Undang-Undang Layanan Digital yang menjadi tonggak sejarah di blok tersebut.

    Banyak negara, terutama di Eropa, telah mengenakan pajak atas pendapatan penjualan penyedia layanan digital, termasuk Google milik Alphabet, Facebook milik Meta, Apple, dan Amazon. Isu ini telah menjadi masalah perdagangan yang berkepanjangan bagi beberapa pemerintahan AS.

    “Dengan pernyataan ini, saya memperingatkan semua negara dengan Pajak Digital, Undang-Undang, Aturan, atau Regulasi, bahwa kecuali tindakan diskriminatif ini dihapus, saya, sebagai Presiden Amerika Serikat, akan memberlakukan tarif tambahan yang signifikan pada ekspor negara tersebut ke AS, dan menerapkan pembatasan ekspor pada Teknologi dan Chip yang sangat dilindungi milik kami,” kata Trump dalam unggahan media sosial.

    Dalam unggahan tersebut, Trump mengklaim bahwa undang-undang semacam itu “dirancang untuk merugikan atau mendiskriminasi Teknologi Amerika” dan memberikan keleluasaan kepada perusahaan dari rival teknologi AS, yaitu China.

    Trump sebelumnya juga telah mengancam akan memberlakukan tarif pada negara-negara seperti Kanada dan Prancis terkait perbedaan mengenai pajak layanan digital.

    Pada bulan Februari, Trump memerintahkan kepala perdagangannya untuk menghidupkan kembali penyelidikan yang bertujuan untuk memberlakukan tarif pada impor dari negara-negara yang mengenakan pajak layanan digital pada perusahaan teknologi AS.

  • Manusia Rp 2.500 Triliun Jual Otak Robot Harga Rp 56 Juta, Minat?

    Manusia Rp 2.500 Triliun Jual Otak Robot Harga Rp 56 Juta, Minat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia meluncurkan chip robotika terbaru bernama Jetson AGX Thor yang disebut sebagai “otak robot.” Perusahaan membanderol developer kit chip ini dengan harga US$3.499 atau sekitar Rp56 juta.

    Pengiriman perdana akan dilakukan bulan depan. Setelah digunakan untuk membuat prototipe robot, Nvidia juga menawarkan modul Thor T5000 untuk produksi massal. Jika perusahaan membeli lebih dari 1.000 unit, harga per modul turun menjadi US$2.999.

    CEO Nvidia Jensen Huang menyebut robotika sebagai peluang pertumbuhan terbesar perusahaan di luar kecerdasan buatan (AI), yang dalam dua tahun terakhir telah melipatgandakan penjualan Nvidia lebih dari tiga kali lipat.

    Sebagai informasi, bisnis Nvidia yang moncer sejak popularitas AI turut membuat harta sang CEO menanjak. Menurut laporan Forbes, harta kekayaan Huang di atas kertas saat ini diestimasikan sebesar US$156,4 miliar atau setara Rp2.549 triliun.

    “Kami tidak membangun robot, kami tidak membangun mobil, tetapi kami menyediakan seluruh industri dengan komputer infrastruktur dan perangkat lunak,” kata Deepu Talla, Wakil Presiden Robotika dan Edge AI Nvidia, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (26/8/2025).

    Chip Jetson Thor menggunakan arsitektur Blackwell GPU, teknologi terbaru Nvidia yang juga dipakai untuk chip AI dan gim. Kecepatannya diklaim 7,5 kali lipat dibanding generasi sebelumnya dan dilengkapi memori 128GB, memungkinkan chip ini menjalankan model AI generatif termasuk large language model dan model visual yang dibutuhkan robot humanoid.

    Sejumlah perusahaan besar seperti Agility Robotics, Amazon, Meta, dan Boston Dynamics telah menggunakan chip Jetson. Nvidia juga aktif berinvestasi di startup robotika, termasuk Field AI.

    Meski masih menyumbang sekitar 1% dari pendapatan Nvidia, bisnis robotika tumbuh pesat. Unit gabungan robotika dan otomotif mencatatkan penjualan kuartalan US$567 juta pada Mei, naik 72% dibanding tahun lalu.

    Selain robot, chip Jetson Thor juga bisa dipakai pada mobil swakemudi, terutama dari merek asal China. Untuk otomotif, Nvidia menyebut chipnya sebagai Drive AGX yang berjalan dengan sistem operasi Drive OS yang dioptimalkan khusus untuk kendaraan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]