Perusahaan: Airbus

  • Daftar 10 Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024, Terbaru Jeju Air

    Daftar 10 Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024, Terbaru Jeju Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Belum genap sepekan sejak pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan, kini dunia kembali digemparkan dengan kecelakaan pesawat yang menimpa Jeju air 7C2216 yang tergelincir di jalur landasan Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024).

    Pesawat yang terbang dari Bangkok, Thailand itu diketahui keluar jalur landasan dan meledak usai menabrak dinding di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.

    Insiden tersebut terjadi ketika penerbangan Jeju Air 7C2216, yang mengangkut 175 penumpang dan 6 kru, sedang melakukan pendaratan.

    Kecelakaan yang terjadi pada Jeju Air menambah daftar panjang kecelakaan pesawat sepanjang 2024. Merujuk data Aviation Safety Network (ASN), setidaknya terdapat 186 kejadian dalam database keselamatan ASN. Jumlah tersebut belum termasuk kecelakaan terbaru yang menimpa Jeju Air.

    Berikut daftar kecelakaan pesawat sepanjang 2024 yang dirangkum Bisnis:

    1. Japan Airlines dan Japan Coast Guard (2 Januari 2024)

    Mengawali 2024, kecelakaan pesawat menimpa Japan Airlines JL516, tipe Airbus A350-941 (JA13XJ). Pesawat bertabrakan dengan pesawat Japan Coast Guard DHC-8-315Q MPA (JA722A) di landasan pacu di Bandara Tokyo-Haneda.

    Akibat insiden tersebut, lima awak pesawat Japan Coast Guard tewas dalam kecelakaan, sedangkan para penumpang Japan Airlines selamat.

    2. Pesawat Tempur Ilyushin Il-76MD Angkatan Udara Rusia (12 Maret 2024)

    Sebuah pesawat angkut Angkatan Udara Rusia Il-76 jatuh di dekat Pangkalan Udara Ivanovo Severny pada 12 Maret 2024. 

    Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa ada delapan awak dan tujuh penumpang di dalamnya. Semuanya diduga tewas. 

    Lima awak pesawat tergabung dalam Resimen Penerbangan Transportasi Militer Orenburg ke-117. Pesawat itu terbang dari Tver ke Plesetsk.

    3. Pesawat Beechcraft B200 Super King Air (9 Mei 2024)

    Sebuah pesawat Beechcraft B200 Super King Air, YV3296, hancur ketika jatuh di Danau Maracaibo, sekitar 12 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional La Chinita (MAR/SVMC), Maracaibo. Sebanyak delapan penumpang dilaporkan tewas akibat insiden ini.

    Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat memasuki penurunan tajam ke kiri dari ketinggian sekitar 10.000 kaki. Titik data terakhir menunjukkan kecepatan rata-rata sekitar -18.000 fpm.

    4. Dornier 228-202K Angkatan Udara Malawi (10 Juni 2024)

    Sebuah pesawat Dornier 228-202K milik Angkatan Udara Malawi jatuh di lereng gunung dalam kondisi cuaca buruk, menewaskan sembilan orang di dalamnya.

    5. Canadair CRJ-200ER Saurya Airlines (24 Juli 2024)

    Sebuah pesawat Canadair CRJ-200ER milik Saurya Airlines jatuh saat lepas landas dari landasan pacu 02 di Bandara Kathmandu, Nepal, menewaskan 18 penumpang dari 19 penumpang.

  • Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Pemerintah Rusia memperingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang di Kazakhstan pada Rabu (25/12).

    Rekaman video dari badan pesawat yang hancur tampaknya mengindikasikan kerusakan akibat pecahan peluruh dan beberapa pakar penerbangan memperkirakan pesawat tersebut kemungkinan terkena sistem pertahanan udara di Republik Chechnya, Rusia.

    Sebelum pesawat itu jatuh di kota Aktau di Kazakhstan, rute pesawat dialihkan melintasi Laut Kaspia, dari tujuan semula di Grozny, Chechnya ke Kazahkstan bagian barat, karena kabut tebal.

    Sebanyak 29 dari 67 orang di dalamnya selamat.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia bahwa dia yakin pilot pesawat itu telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny sebelum “yang ketiga kalinya, sesuatu meledak… sebagian kulit pesawat terlepas.”

    Azerbaijan mengadakan hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk para korban kecelakaan itu.

    “Ini adalah tragedi besar yang menjadi kesedihan luar biasa bagi rakyat Azerbaijan,” kata Presiden Ilham Aliyev pada Kamis (26/12).

    Azerbaijan Airlines mengatakan terdapat 62 penumpang dan lima awak dalam pesawat Embraer 190 tersebut.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Seorang perempuan muda menceritakan kesedihannya kepada BBC di Azerbaijan ketika dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada ayahnya, yang berada dalam penerbangan tersebut.

    Dia menjelaskan bahwa ayahnya sedang bepergian bersama putranya, yang selamat dari kecelakaan itu. Sang anak berhasil menghubungi adiknya, namun masih belum ada kabar dari ayahnya

    EPA Puluhan orang dilaporkan tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan. Reuters Tim tanggap darurat yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. EPA Petugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024. BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Rute dialihkan karena kabut

    Pihak maskapai penerbangan mengatakan kepada BBC bahwa pesawat seharusnya terbang dari Baku menuju Grozny di Rusia, tetapi rute pesawat tersebut terpaksa dialihkan karena kabut.

    Grozny adalah ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Aktau, kota di Kazakhstan yang berjarak 3 kilometer dari lokasi kecelakaan, terletak di seberang Laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.

    BBCLokasi Baku, Grozny, dan Aktau

    Pesawat tersebut lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, pada Rabu (25/12) pukul 03.55 GMT dan jatuh sekitar pukul 06.28, menurut data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24.

    Video yang telah diverifikasi kantor berita Reuters menunjukkan pesawat menuju permukaan tanah dalam kecepatan tinggi dengan roda darat terulur.

    Beberapa detik setelah pesawat terlihat berusaha mendarat, bola api besar tampak meledak.

    ReutersPemandangan dari atas menunjukkan tim penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Video yang belum diverifikasi dari kecelakaan tersebut menunjukkan pesawat yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar hebat saat menghantam tanah di tepi pantai, dan asap hitam tebal kemudian mengepul.

    Penumpang yang berlumuran darah dan memar terlihat terhuyung-huyung dari bagian badan pesawat yang masih utuh.

    EPAPetugas yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Apa penyebab pesawat jatuh?

    Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan “semua skenario yang mungkin terjadi” sedang diperiksa dan Presiden Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

    Sementara itu, pihak berwenang Kazakh telah menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan.

    Tak lama setelah kecelakaan itu, laporan dari TV milik pemerintah Rusia mengatakan kemungkinan besar penyebab kecelakaan adalah serangan dari sekawanan burung.

    Namun tabrakan semacam itu biasanya mengakibatkan pesawat meluncur ke arah lapangan terbang terdekat, kata analis penerbangan Richard Aboulafia kepada kantor berita Reuters.

    “Anda bisa saja kehilangan kendali atas pesawat, namun sebagai konsekuensinya Anda tidak akan terbang keluar jalur dengan liar,” katanya.

    Baca juga:

    Pakar pertahanan udara berpendapat bahwa pola kerusakan di dalam dan di luar pesawat mengindikasikan pertahanan udara Rusia yang aktif di Grozny mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu.

    “Ini terlihat seperti ledakan rudal pertahanan udara di bagian belakang dan kiri pesawat, jika Anda melihat pola pecahan peluru yang kita lihat [dalam video],” ujar Justin Crump dari perusahaan penasihat risiko Sibylline mengatakan kepada BBC Radio 4.

    Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Adalah salah jika mengajukan hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan.”

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini, dan tidak seorang pun boleh melakukan ini. Kami harus menunggu sampai penyelidikan selesai.”

    EPAPetugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazahstan, pada 25 Desember 2024

    Chechnya telah dilanda serangan drone Ukraina pada bulan ini dan pihak berwenang di negara tetangga Ingushetia mengatakan wilayah itu telah menjadi sasaran sejak perang di Ukraina dimulai.

    Sebuah pusat perbelanjaan terdampak serangan ketika sebuah pesawat tak berawak ditembak jatuh di dekat Ossetia Utara, menewaskan seorang perempuan, menurut sejumlah laporan.

    Ketua Senat Kazakhstan, Ashimbayev Maulen, menegaskan penyebab jatuhnya pesawat di dekat Aktau masih belum diketahui.

    “Tidak satu pun dari negara-negara iniAzerbaijan, Rusia atau Kazakhstanyang tertarik menyembunyikan informasi. Semua informasi akan tersedia untuk umum,” katanya.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Rekaman video menunjukkan orang-orang yang selamat merangkak keluar dari reruntuhan, beberapa di antaranya terlihat mengalami luka-luka.

    Korban luka dirawat di rumah sakit dan 11 orang berada dalam perawatan intensif, lapor kantor berita AFP.

    Embraer, pabrikan asal Brazil, merupakan pesaing yang lebih kecil dari Boeing dan Airbus, dan memiliki catatan keselamatan yang kuat.

    Artikel ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah dugaan muncul setelah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024) kemarin.

    Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 38 orang dinyatakan tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua anak-anak.

    Empat sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan pesawat jatuh itu mengatakan, Azerbaijan Airlines diduga telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara milik Rusia.

    Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan setelah dialihkan dari wilayah Rusia.

    Pengalihan rute itu dikarenakan Rusia menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat tak berawak Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    Pesawat jet penumpang itu terbang ratusan mil dari rute yang dijadwalkan dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, di wilayah Chechnya, Rusia bagian selatan.

    Pesawat itu jatuh di tepi seberang Laut Kaspia setelah apa yang menurut pengawas penerbangan Rusia adalah keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung.

    Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut, tetapi kecelakaan itu terjadi setelah serangan pesawat nirawak Ukraina bulan ini menghantam Chechnya.

    Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat itu ditutup pada Rabu pagi.

    Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui investigasi kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters bahwa hasil awal menunjukkan pesawat itu diserang oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia, dan komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny.

    “Tidak ada yang mengklaim bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja.”

    “Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan pesawat Azerbaijan tersebut,” kata sumber itu, dikutip dari Reuters.

    Perusahaan keamanan penerbangan, Osprey Flight Solutions mengatakan dalam peringatan kepada maskapai penerbangan pada hari Rabu, bahwa rekaman reruntuhan dan keadaan di sekitar wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena beberapa bentuk tembakan anti-pesawat.

    Wilayah Dagestan dan Chechnya di Rusia telah menjadi sasaran pesawat nirawak militer bersenjata Ukraina bulan ini, dengan pertahanan udara Rusia diaktifkan sebagai respons, kata Osprey.

    Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan jatuhnya 59 pesawat tak berawak Ukraina di beberapa wilayah, katanya.

    Beberapa dilaporkan jatuh di wilayah udara tertutup di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov.

    Operasi penerbangan dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.

    Selain itu, data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan GPS selama penerbangannya di atas Rusia barat daya, kata peringatan itu.

    Rusia Marah Dituduh Tembak Azerbaijan Airlines

    Puing-puing pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (REUTERS) (tangkap layar/Anews)

    Pemerintah Rusia telah memperingatkan agar tidak mempromosikan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan kepada semua pihak bahwa mereka harus menunggu hasil investigasi sebelum menuduh Rusia menembak jatuh pesawat tersebut.

    “Adalah salah untuk mengajukan hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi,” kata Peskov, dikutip dari BBC.

    Peskov dengan tegas mengatakan, Rusia tidak akan melakukan tindakan membahayakan nyawa seperti menembak jatuh pesawat penumpang.

    Dalam pernyataannya, Peskov sekali lagi meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi selesai.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia, bahwa ia yakin pilot telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny.

    “Pada ketiga kalinya, sesuatu meledak. Beberapa kulit pesawat terlihat terkelupas,” kata penumpang tersebut.

    Sebagian besar penumpang pesawat adalah warga negara Azerbaijan, tetapi ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.

    Azerbaijan Airlines mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu telah diservis sepenuhnya pada bulan Oktober dan tidak mengalami kerusakan teknis.

    Embraer, produsen asal Brasil dan pesaing kecil Boeing dan Airbus, memiliki rekam jejak keselamatan yang kuat.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Profil Azerbaijan Airlines yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan – Page 3

    Profil Azerbaijan Airlines yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan – Page 3

    Di Eropa, Azerbaijan Airlines menjangkau kota-kota antara lain Barcelona, Berlin, Chisinau, Frankfurt, Jenewa, London, Milan, Minsk, Paris, Praha, Tiblisi, Tel Aviv dan Wina.

    Sedangkan di Asia, maskapai ini menjangkau kota Aktau, Almaty, Astana, Antalya, Ankara, Bahrain, Beijin. Kemudian Bishkek, Bodrum, Damman, Delhi, Doha, Dubai, Dushambe, Jeddah, Islamabad, Istanbul, Lahore, Mumbai, Riyad, Tashkent, dan Urgench.

    Selain itu, Azerbaijan Airlines juga melayani berbagai tujuan di Rusia antara lain Ekaterinburg, Kazan, Moskow, Sochi, Saint Petersburg, Volgograd, Ufa.

    Adapun maskapai mengoperasikan penerbangan langsung dari Baku ke New York mulai November 2013.

    Pada 2000, Azerbaijan Airlines menerima Boeing pertama yakni pesawat Boeing 757-200. Adapun maskapai ini menerima standar layanan Eropa dari Kamar Dagang, Perdagangan, dan Industri Ekonomi Eropa atau the European Economic Chamber of Trade, Commerce and Industry (EEIG) pada Februari 2009.

    Kemudian maskapai beli pesawat Boeing 767-300 ER pada Juli 2011. Tahun berikutnya pada Mei 2012, Azerbaijan Airlines beli Airbus A340-500. Pada Juli 2013, maskapai beli Embraer 190 dan Embraer 170 yang dibuat di Brazil.

    Pada 5 November 2020, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyetujui pengalihan Azerbaijan Airline dalam manajemen Azerbaijan Investment Holding.

  • Muncul Asap di Kokpit dan Kabin, Pesawat Swiss Air Lines Mendarat Darurat di Austria

    Muncul Asap di Kokpit dan Kabin, Pesawat Swiss Air Lines Mendarat Darurat di Austria

    JAKARTA – Pesawat Swiss Air Lines dari Bucharest menuju Zurich melakukan pendaratan darurat di kota Graz, Austria. Terjadi masalah mesin dan muncul asap di kabin dan kokpit.

    Dilansir Reuters, Selasa, 24 Desember, pesawat Airbus A220-300 itu membawa 74 penumpang dan lima awak. Semua penumpang dievakuasi.

    Dua belas penumpang pada penerbangan LX1885, Senin, 23 Desember itu, mendapat perawatan medis dan salah satu awak kabin dibawa ke rumah sakit dengan helikopter.

    Empat awak lainnya juga berada dalam perawatan medis.

  • Garuda (GIAA) Dikabarkan Lirik Pesawat C919 Comac China, Pesaing Boeing-Airbus

    Garuda (GIAA) Dikabarkan Lirik Pesawat C919 Comac China, Pesaing Boeing-Airbus

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pesawat komersial China, Commercial Aircraft Corp of China Ltd. (Comac) dikabarkan tengah menjalin pembicaraan dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk memasarkan pesawat jet C919 berlorong tunggal. 

    Mengutip Bloomberg, Comac telah berdiskusi dengan beberapa petinggi maskapai penerbangan salah satunya Wamildan Tsani Panjaitan, Direktur Utama GIAA. 

    Comac disebut memiliki peluang besar sebagai pemasok pesawat mengingat GIAA sedang mencari 70 pesawat baru.

    “Garuda Indonesia sedang mencari hingga 70 pesawat baru dan juga berbicara dengan Boeing Co. dan Airbus SE. Keterlambatan pengiriman pesawat, terutama karena masalah rantai pasokan dan mogok kerja di Boeing, meningkatkan peluang Comac untuk memperoleh pesanan,” seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/12/2024). 

    Selain indonesia, Comac juga telah berkomunikasi dengan SCAT Airlines di Kazakhstan dan Angkor Air di Kamboja. Indonesia merupakan kesempatan besar bagi Comac, dan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto ingin memperkuat Garuda dan memperluas jaringan rute internasional.

    Meskipun demikian, Comac masih menghadapi tantangan dalam operasional pemeliharaan dan perbaikan di luar Tiongkok. Boeing dan Airbus memiliki jaringan penjualan dan fasilitas pemeliharaan global, serta dukungan rantai pasokan dan suku cadang di hampir setiap bandara.

    Selain itu Pesawat C919 belum tersertifikasi oleh regulator keselamatan negara lain, sehingga belum bisa terbang secara komersial di luar Tiongkok.

    Di sisi lain, Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan pihaknya menargetkan penambahan pesawat sebanyak 15 hingga 20 unit sepanjang 2025. 

    “Target kami nanti di tahun 2025 akan menambah 15-20 pesawat lagi,” kata Wamildan dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (6/12/2024).  

    Meski demikian, Wamildan mengaku penambahan pesawat ini membutuhkan koordinasi dengan kementerian terkait. Rencana penambahan pesawat dilakukan demi mengakomodir permintaan penumpang.

    Wamildan mengaku telah melakukan beberapa komunikasi dengan vendor seperti Airbus dan Boeing serta beberapa lessor. 

    Namun dia tidak dapat merincikan berapa besar dana yang akan dibutuhkan untuk pengadaan satu pesawat.

  • Masalah Teknis, Malaysia Airlines Setop Penerbangan Airbus A330neo

    Masalah Teknis, Malaysia Airlines Setop Penerbangan Airbus A330neo

    Jakarta

    Maskapai penerbangan Malaysia Airlines telah menghentikan sementara penerbangan pesawat Airbus A330neo barunya karena masalah teknis. Ini dilakukan hanya beberapa hari setelah penerbangan perdananya.

    “Akar penyebabnya berasal dari pabrik dan ini mempengaruhi reputasi dan merek Malaysia Airlines,” kata Chief Executive Officer (CEO) Malaysia Airlines, Izham Ismail seperti dikutip media Malaysia, New Straits Times, dilansir kantor berita AFP, Senin (23/12/2024).

    “Keselamatan adalah yang terpenting. Saya tidak akan mengambil risiko apa pun terkait keselamatan,” imbuhnya.

    Ismail mengatakan kesalahan teknis pada pesawat baru tersebut “tidak dapat diterima”. Dia menambahkan: “Bagi saya, itu memalukan.”

    Surat kabar New Straits Times mengatakan penerbangan perdana pesawat tersebut dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Melbourne, Australia pada 19 Desember diganggu dengan masalah teknis.

    Maskapai ini mengalami beberapa kemunduran tahun ini, dengan berkurangnya rute dan masalah tenaga kerja.

    A330neo, yang ditenagai mesin Rolls-Royce Trent 7000, dianggap lebih hemat bahan bakar.

    “Kami membutuhkan Airbus dan Rolls-Royce untuk menyelidiki akar penyebab masalah ini pada pesawat baru tersebut,” kata Izham kepada New Straits Times.

    (ita/ita)

  • TNI AU tingkatkan kemampuan operasional untuk sambut alutsista baru

    TNI AU tingkatkan kemampuan operasional untuk sambut alutsista baru

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI Angkatan Udara memperkuat sistem operasional dalam kegiatan operasi dan latihan untuk menyambut beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) baru yang akan datang dalam beberapa tahun ke depan.

    Penguatan operasional itu dilakukan agar alutsista yang nantinya akan datang dapat dioperasikan dengan baik oleh prajurit.

    Dalam siaran pers resmi TNI AU yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, dijelaskan penguatan persiapan itu dilalukan dalam beberapa cara, salah satunya menggelar diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD) bertema “Penyiapan Satuan Operasional dalam Mendukung Kegiatan Operasi dan Latihan” di Ruang Soemitro, Sekkau, Jakarta, Kamis

    Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Andrian P. Damanik menjelaskan dalam FGD ini, para personel menerima pengetahuan tentang beberapa persiapan meliputi kemampuan bidang operasi, latihan, pembinaan profesi penerbang navigator dan di bidang perawatan alutsista

    “Disopslatau bertanggung jawab membina kemampuan teknis satuan operasional, termasuk kesiapan awak pesawat dan dukungan operasi, agar tugas dapat dilaksanakan sesuai fungsi yang diemban,” ujarnya.

    Dia melanjutkan TNI AU akan menerima sejumlah alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) baru, termasuk pesawat angkut Airbus A400M dan pesawat tempur Rafale, 2026.

    Dengan adanya persiapan operasional ini diharapkan para personel tidak hanya mampu menggunakan pesawat tersebut, tetapi dapat melakukan perawatan pesawat agar terpelihara dengan baik.

    Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tony Harjono mengatakan bahwa pesawat angkut Airbus A400M yang dibeli dari perusahaan Inggris, ditargetkan tiba di tanah air pada 2026.

    Kedatangan pesawat Airbus A400M itu akan berbarengan dengan pesawat tempur Rafale yang sebelumnya telah dipesan dari perusahaan asal Prancis.

    “Kami akan mendapatkan Airbus A400M yang lebih besar dari Hercules. Juga sudah kami terima lima pesawat Super Hercules C-130 tipe J,” kata Tonny saat ditemui di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Kehadiran pesawat A400M itu akan memperkuat TNI AU dalam menjalankan misi pengangkutan logistik, personel hingga alutsista.

    Tonny melanjutkan pembelian Airbus A400M ini merupakan bukti dari perhatian pemerintah pusat dalam memperbarui serta meningkatkan alutsista.

    Tonny mengapresiasi beragam alutsista baru yang diterima TNI AU melalui anggaran yang telah digelontorkan pemerintah.

    “Yang pertama dari mulai helikopter, yang bulan November lalu kami sudah mendapatkan tambahan H225 helikopter Caracal yang sekarang sudah kami operasikan. Ada delapan pesawat (helikopter),” kata Tonny.

    Selain itu, TNI AU juga mengapresiasi pembelian radar baru buatan Thales dan Retia yang akan ditempati di beberapa titik di wilayah Indonesia.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Garuda Indonesia Tambah Armada untuk Layani Natal dan Tahun Baru

    Garuda Indonesia Tambah Armada untuk Layani Natal dan Tahun Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maskapai nasional Garuda Indonesia resmi mengoperasikan satu unit tambahan Boeing 737-800NG guna memperkuat layanan penerbangan pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

    Pesawat dengan kode registrasi PK-GUF tersebut mulai beroperasi pada Rabu (18/12) dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menyatakan pengoperasian armada baru ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas produksi maskapai untuk memenuhi kebutuhan mobilitas udara yang meningkat selama musim liburan.

    “Penambahan armada ini juga merupakan upaya kami sebagai national flag carrier untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan aksesibilitas udara yang aman dan nyaman yang semakin meningkat, khususnya pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025,” ujar Wamildan dalam keterangannya, Rabu (19/12).

    Pesawat PK-GUF adalah unit pertama dari empat armada tambahan yang direncanakan Garuda Indonesia hingga awal 2025. Pesawat ini juga dilengkapi desain livery khusus bertuliskan “Aku Cinta Indonesia” pada penerbangan GA-512 rute Jakarta-Pontianak yang diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.20 WIB dan tiba di Bandara Supadio pukul 13.00 WIB.

    Garuda Indonesia memproyeksikan pengoperasian 73 armada hingga akhir 2024, yang terdiri dari:

    – 43 unit Boeing 737-800NG (narrow body),

    – 22 unit Airbus A330 Series (wide body),

    – 8 unit Boeing 777-300ER (wide body).

    Sementara itu, Garuda Indonesia Group secara keseluruhan akan mengoperasikan 94 armada, termasuk 35 unit milik Citilink, selama musim liburan kali ini.

    Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Garuda Indonesia Group juga menyediakan sekitar 1,4 juta kursi penerbangan, dengan rincian 741.514 kursi untuk Garuda Indonesia dan 717.560 kursi untuk Citilink. Selain itu, 316 penerbangan tambahan telah disiapkan, mencakup rute Denpasar, Lombok, Medan (Kualanamu), Surabaya, Semarang, dan Singapura.

    Citilink juga menambah 210 penerbangan tambahan untuk destinasi unggulan seperti Medan (Kualanamu), Lombok, dan Solo.

    Garuda Indonesia memproyeksikan kenaikan pergerakan penumpang sebesar 24 persen dibandingkan tahun 2023, dengan puncak arus liburan diprediksi terjadi pada 21 Desember 2024 dan 5 Januari 2025.

    “Beberapa destinasi penerbangan yang diproyeksi memiliki tingkat okupansi tinggi adalah Denpasar, Sorong, Manado, Kualanamu, Jayapura, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, dan Lombok untuk rute domestik, serta Singapura, Haneda, dan Narita untuk rute internasional,” pungkas Wamildan.

    (lau/agt)

  • Pesawat Anyar Garuda Indonesia Layani Rute Jakarta-Pontianak

    Pesawat Anyar Garuda Indonesia Layani Rute Jakarta-Pontianak

    Bisnis.com, JAKARTA – Emiten maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengoperasikan satu pesawat anyar jenis Boeing 737-800NG dengan rute Jakarta – Pontianak. 

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan, GIAA mendatangkan kembali satu armada tambahan Boeing 737-800NG dari Yordania. Pesawat tersebut merupakan armada pertama dari empat armada tambahan yang rencananya didatangkan Garuda Indonesia hingga awal tahun 2025.

    Pesawat dengan kode registrasi PK-GUF tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 30 November 2024 lalu, dan selanjutnya menjalani prosedur persiapan armada guna mendukung operasional penerbangan pada periode peak season libur akhir tahun ini.

    “Tambahan armada tersebut secara resmi beroperasi dengan desain livery khusus ‘Aku Cinta Indonesia’ pada penerbangan GA-512 rute Jakarta-Pontianak yang diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.20 WIB dan tiba di Bandara Supadio pukul 13.00 WIB,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024). 

    Wamildan mengatakan, beroperasinya armada PK-GUF merupakan bagian dari implementasi rencana penambahan armada yang terus dioptimalkan di tengah upaya peningkatan kapasitas produksi Garuda Indonesia. 

    Penambahan armada ini juga merupakan upaya GIAA sebagai national flag carrier untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan aksesibilitas udara yang aman dan nyaman yang semakin meningkat, khususnya pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. 

    Dengan pengoperasian armada tambahan ini dan satu armada B737-800NG lainnya yang akan tiba di Jakarta pada akhir Desember 2024 mendatang, Garuda Indonesia hingga akhir tahun ini akan mengoperasikan sekitar 73 armada, yang terdiri atas 43 armada narrow body Boeing 737-800NG, 22 armada wide body Airbus A330 Series, dan 8 armada wide body Boeing 777-300ER.

    Sebelumnya, GIAA sendiri berencana untuk menambah 8 pesawat dalam rangka ekspansi armada perseroan pada tahun ini. Garuda rencananya bakal menambah pesawat baru dari Boeing. Penambahan tersebut terdiri dari 4 pesawat jenis Boeing B737-800 NG, 2 pesawat Airbus A330-300, dan 2 pesawat Boeing B777-300 ER.