Perusahaan: Airbus

  • Krisis Rantai Pasok, Produsen Pesawat Global Lirik India jadi Penyedia Baru Suku Cadang – Page 3

    Krisis Rantai Pasok, Produsen Pesawat Global Lirik India jadi Penyedia Baru Suku Cadang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Produsen pesawat dunia tengah melirik India di tengah krisis rantai pasok di negara-negara barat.

    Dikutip dari US News, Selasa (18/2/2025) Airbus, Collins Aerospace, Pratt & Whitney, dan Rolls-Royce memperluas sumber suku cadang dari India, yang mendorong pertumbuhan sektor kedirgantaraan yang sedang berkembang di negara itu.

    Hical Technologies dan JJG Aero yang berbasis di Bengaluru termasuk di antara mereka yang memanfaatkan gelombang tersebut.

    Pabrikan pesawat dan mesin terkemuka di Barat, yang produksinya dibatasi oleh pemogokan, pembatasan produksi, serta kekurangan suku cadang dan tenaga kerja sejak pandemi, mengatakan bahwa mereka ingin mendapat lebih banyak pasokan dari India untuk memenuhi permintaan perjalanan udara yang meningkat.

    “India adalah solusi terbaik untuk tantangan rantai pasokan,” kata Huw Morgan, wakil presiden senior untuk pengadaan kedirgantaraan di Rolls-Royce.

    “Volume mesin kami tumbuh sekitar 20% dan rantai pasokan tradisional tidak mampu mendukungnya,” ungkap Morgan.

    “India adalah pasar dengan biaya terbaik,” bebernya.

    Perusahaan mesin pesawat asal Inggris itu juga berencana menambah pasokan dari India selama 5 tahun ke delan.

    Direktur pelaksana bersama Hical Technologies, Yashas Jaiveer mengungkapkan bahwa perusahaan itu menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi 5 miliar rupee dari divisi kedirgantaraannya dalam tiga tahun mendatang.

    Pertumbuhan ini menandai bagian dari lonjakan kedirgantaraan Asia-Pasifik, dengan pendapatan tahun 2024 diproyeksikan tumbuh sebesar 54% di atas level tahun 2019, sementara Amerika Utara dan Eropa tetap 3% dan 4% lebih rendah, menurut perkiraan Accenture Research.

    “Sebelumnya, kami mengejar pelanggan. Sekarang, mereka sama-sama tertarik untuk mengevaluasi bengkel mesin India,” beber Jhunjhunwala.

     

  • AirAsia tambah rute penerbangan internasional di 2025

    AirAsia tambah rute penerbangan internasional di 2025

    Untuk Darwin kita buka pada 22 Maret 2025, untuk Australia kemungkinan pertengahan tahun dan rencana kita juga akan menambah ke India. Tapi kita belum bisa sharing karena masih dalam proses

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai Indonesia AirAsia akan menambah rute penerbangan baru untuk internasional pada tahun ini sebagai upaya menjaga konektivitas maskapai.

    Head of Indonesia Affairs and Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa rencana penambahan rute baru untuk internasional ini di antaranya seperti penerbangan Jakarta – Darwin, Jakarta – Australia dan Jakarta – India.

    “Untuk Darwin kita buka pada 22 Maret 2025, untuk Australia kemungkinan pertengahan tahun dan rencana kita juga akan menambah ke India. Tapi kita belum bisa sharing karena masih dalam proses,” katanya.

    Eddy menyebutkan, selain menambah rute internasional, pada tahun ini AirAsia juga bakal menambah operasional armada penerbangan hingga mencapai 30 unit pesawat. Saat ini perusahaan telah memiliki sebanyak 25 pesawat yang siap dioperasikan.

    “Kita tinggal nambah lima unit lagi, dan ke lima itu sudah ada. Kita reaktivasi pesawat yang sudah ada ini,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, selama proses pengadaan pesawat baru untuk maskapai AirAsia dari pabrikan seperti Boeing dan Airbus tidak mengalami kesulitan dalam penambahan armada tersebut.

    Kendati demikian, strategi yang dijalankan perusahaannya diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanan serta kapasitas dalam melayani penumpang yang terus meningkat, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

    “Mudah-mudahan dalam pengadaan ini (pesawat) tidak ada hambatan yang signifikan karena prosesnya berjalan terus,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPK dan SFO perkuat kerja sama pemberantasan korupsi lintas negara

    KPK dan SFO perkuat kerja sama pemberantasan korupsi lintas negara

    Ketua KPK Setyo Budiyanto (kedua dari kiri) dan Direktur Serious Fraud Office Nick Ephgrave (kedua dari kanan) berjabat tangan usai pertemuan di Gedung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. ANTARA/HO-KPK

    KPK dan SFO perkuat kerja sama pemberantasan korupsi lintas negara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Februari 2025 – 20:11 WIB

    Elshinta.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga antikorupsi Inggris Serious Fraud Office (SFO) sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam upaya pemberantasan korupsi lintas negara.

    “Kami berharap kegiatan OECD yang berlangsung pekan ini dapat mempercepat aksesi Indonesia ke dalam Konvensi Anti-Penyuapan dan pada akhirnya menjadi anggota OECD. Untuk itu, kami berharap SFO dan KPK dapat berkolaborasi dalam mendukung proses ini, terutama dengan pengalaman pemerintah Inggris dalam penyidikan penyuapan kepada pejabat publik asing dan pertanggungjawaban korporasi,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/2).

    Setyo juga menyampaikan apresiasi kepada Direktur Serious Fraud Office Nick Ephgrave yang menjadi narasumber dalam diskusi teknis mengenai Konvensi Anti-Penyuapan di bawah naungan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).

    Sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 7 Juni 2010, KPK dan SFO telah menjalin kerja sama dalam berbagai aspek. Beberapa di antaranya ialah pertukaran informasi dan data dalam penanganan perkara korupsi, berbagi pengetahuan mengenai modus operandi korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), serta pelatihan dan bantuan teknis dalam kegiatan operasional.

    Beberapa kasus besar yang ditangani bersama mencakup perkara suap pengadaan di PT Pertamina oleh KPK, serta kasus suap lintas negara di perusahaan Innospec yang ditangani SFO pada 2010–2015.

    Selain itu, kerja sama juga mencakup penyelidikan kasus suap di PT Garuda Indonesia serta dugaan suap yang melibatkan Rolls-Royce dan Airbus.

    “KPK dan SFO selama ini menjalin kerja sama yang sukses. Studi kasus ini juga telah kami tuangkan dalam buku ‘Praktik Terbaik Kerja Sama Internasional dalam Penanganan Perkara Korupsi Lintas Yurisdiksi.’ Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk memulihkan kerugian negara sebesar-besarnya,” ujar Setyo.

    Nick Ephgrave menegaskan komitmen SFO dalam mendukung agenda ini dan menilai KPK sebagai mitra strategis yang telah lama bekerja sama dengan sukses.

    “Bukti dari komitmen SFO adalah, kami telah mengirimkan dua investigator senior SFO yang akan berbagi best practice dalam workshop mendatang. Kami harap dari workshop tersebut, dua senior investigator kami bisa menjelaskan apa yang sudah dilakukan SFO selama ini dan semoga bisa berguna bagi KPK,” kata Nick.

    Pada 25 Februari 2025, KPK bersama SFO dan Kedutaan Besar Inggris akan menggelar pelatihan teknis penyidikan. Pelatihan ini akan melibatkan berbagai instansi seperti Kejaksaan, Polri, dan Otoritas Pusat RI.

    Selain itu, dalam rangka aksesi Konvensi Anti-Penyuapan OECD, SFO dan KPK berencana berkolaborasi dalam mendukung regulasi dan implementasi penyidikan terkait penyuapan pejabat publik asing serta pertanggungjawaban korporasi.

    SFO juga akan berkontribusi dalam upaya pemulihan aset melalui penyidikan bersama. Optimalisasi pemulihan aset dapat dilakukan melalui skema Deffered Prosecution Agreement (DPA), yang dalam hal ini perusahaan yang terbukti melakukan penyuapan dapat dikenakan denda dan kompensasi.

    Pada November 2024, SFO menerbitkan kebijakan General Principles to Compensate Overseas Victims untuk mengatasi permasalahan terkait kompensasi kepada negara yang menjadi korban korupsi dan kejahatan ekonomi. Kebijakan ini merupakan respons terhadap keluhan Indonesia yang tidak menerima kompensasi dalam kasus suap Airbus, meskipun KPK telah memberikan bantuan investigasi kepada SFO.

    Kesepakatan DPA antara SFO dan Airbus sebelumnya menghasilkan pembayaran kompensasi sebesar 990.963.712 poundsterling menjadikannya salah satu DPA terbesar yang pernah dicapai SFO.

    Dengan berbagai rencana strategis ini, KPK dan SFO terus berupaya memperkuat kerja sama demi meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Sumber : Antara

  • KPK-SFO perkuat kerja sama pemberantasan korupsi lintas negara

    KPK-SFO perkuat kerja sama pemberantasan korupsi lintas negara

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga antikorupsi Inggris Serious Fraud Office (SFO) sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam upaya pemberantasan korupsi lintas negara.

    “Kami berharap kegiatan OECD yang berlangsung pekan ini dapat mempercepat aksesi Indonesia ke dalam Konvensi Anti-Penyuapan dan pada akhirnya menjadi anggota OECD. Untuk itu, kami berharap SFO dan KPK dapat berkolaborasi dalam mendukung proses ini, terutama dengan pengalaman pemerintah Inggris dalam penyidikan penyuapan kepada pejabat publik asing dan pertanggungjawaban korporasi,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Setyo juga menyampaikan apresiasi kepada Direktur Serious Fraud Office Nick Ephgrave yang menjadi narasumber dalam diskusi teknis mengenai Konvensi Anti-Penyuapan di bawah naungan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).

    Sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 7 Juni 2010, KPK dan SFO telah menjalin kerja sama dalam berbagai aspek. Beberapa di antaranya ialah pertukaran informasi dan data dalam penanganan perkara korupsi, berbagi pengetahuan mengenai modus operandi korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), serta pelatihan dan bantuan teknis dalam kegiatan operasional.

    Beberapa kasus besar yang ditangani bersama mencakup perkara suap pengadaan di PT Pertamina oleh KPK, serta kasus suap lintas negara di perusahaan Innospec yang ditangani SFO pada 2010–2015.

    Selain itu, kerja sama juga mencakup penyelidikan kasus suap di PT Garuda Indonesia serta dugaan suap yang melibatkan Rolls-Royce dan Airbus.

    “KPK dan SFO selama ini menjalin kerja sama yang sukses. Studi kasus ini juga telah kami tuangkan dalam buku ‘Praktik Terbaik Kerja Sama Internasional dalam Penanganan Perkara Korupsi Lintas Yurisdiksi.’ Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk memulihkan kerugian negara sebesar-besarnya,” ujar Setyo.

    Nick Ephgrave menegaskan komitmen SFO dalam mendukung agenda ini dan menilai KPK sebagai mitra strategis yang telah lama bekerja sama dengan sukses.

    “Bukti dari komitmen SFO adalah, kami telah mengirimkan dua investigator senior SFO yang akan berbagi best practice dalam workshop mendatang. Kami harap dari workshop tersebut, dua senior investigator kami bisa menjelaskan apa yang sudah dilakukan SFO selama ini dan semoga bisa berguna bagi KPK,” kata Nick.

    Pada 25 Februari 2025, KPK bersama SFO dan Kedutaan Besar Inggris akan menggelar pelatihan teknis penyidikan. Pelatihan ini akan melibatkan berbagai instansi seperti Kejaksaan, Polri, dan Otoritas Pusat RI.

    Selain itu, dalam rangka aksesi Konvensi Anti-Penyuapan OECD, SFO dan KPK berencana berkolaborasi dalam mendukung regulasi dan implementasi penyidikan terkait penyuapan pejabat publik asing serta pertanggungjawaban korporasi.

    SFO juga akan berkontribusi dalam upaya pemulihan aset melalui penyidikan bersama. Optimalisasi pemulihan aset dapat dilakukan melalui skema Deffered Prosecution Agreement (DPA), yang dalam hal ini perusahaan yang terbukti melakukan penyuapan dapat dikenakan denda dan kompensasi.

    Pada November 2024, SFO menerbitkan kebijakan General Principles to Compensate Overseas Victims untuk mengatasi permasalahan terkait kompensasi kepada negara yang menjadi korban korupsi dan kejahatan ekonomi. Kebijakan ini merupakan respons terhadap keluhan Indonesia yang tidak menerima kompensasi dalam kasus suap Airbus, meskipun KPK telah memberikan bantuan investigasi kepada SFO.

    Kesepakatan DPA antara SFO dan Airbus sebelumnya menghasilkan pembayaran kompensasi sebesar 990.963.712 poundsterling menjadikannya salah satu DPA terbesar yang pernah dicapai SFO.

    Dengan berbagai rencana strategis ini, KPK dan SFO terus berupaya memperkuat kerja sama demi meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Airbus Teken Kontrak Pengadaan 2 Satelit Oberon dari Inggris

    Airbus Teken Kontrak Pengadaan 2 Satelit Oberon dari Inggris

    Bisnis.com, JAKARTA — Airbus mendapatkan kontrak dari Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) untuk merancang dan membangun dua satelit Synthetic Aperture Radar (SAR) Oberon. 

    Ketua Airbus Defence and Space UK, Ben Bridge mengatakan satelit ini dirancang untuk mendukung intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) berbasis luar angkasa dengan kemampuan operasional siang dan malam dalam segala cuaca.  

    Satelit Oberon akan dilengkapi radar beresolusi tinggi dan dikembangkan di fasilitas Airbus di Stevenage dan Portsmouth. Sistem pendukung di darat dan intelijen geospasialnya akan dikembangkan di Guildford, Newcastle, Newport, dan Chippenham.  

    “Oberon akan memberikan Inggris kemampuan kedaulatan yang sangat dibutuhkan serta meningkatkan otonomi dalam pengawasan dan intelijen luar angkasa. Setelah berada di orbit, satelit ini akan memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan Angkatan Bersenjata kita di seluruh dunia,” kata Ben dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/2/2025).   

    Menteri Pengadaan dan Industri Pertahanan Inggris, Maria Eagle, mengatakan bahwa kontrak ini mendukung pertumbuhan sektor luar angkasa.  

    Maria menyebut Oberon tidak hanya akan mendukung personel Angkatan Bersenjata yang bertugas di seluruh dunia, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi, sejalan dengan misi pertumbuhan pemerintah. 

    Dalam pengadaannya, Airbus bekerja sama dengan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di Inggris, termasuk Oxford Space Systems, yang memasok antena berbahan serat karbon. Antena ini dapat dilipat dalam volume kecil saat peluncuran dan mengembang setelah berada di orbit.  

    Rencananya, dua satelit Oberon ini  dijadwalkan diluncurkan pada 2027 mendatang dan diharapkan dapat memperkuat keunggulan Inggris dalam pemrosesan data intelijen dan pengambilan keputusan strategis.

  • Deretan Kasus Elite Perusahaan Pelat Merah di Tengah Proses RUU BUMN

    Deretan Kasus Elite Perusahaan Pelat Merah di Tengah Proses RUU BUMN

    Bisnis.com, JAKARTA — Draf RUU No.19/2003 tentang BUMN versi DPR menyatakan pegawai BUMN, jajaran Direksi, Komisaris hingga Dewan Pengawas bukan bagian dari penyelenggaraan negara.

    Khusus, aturan yang menyatakan pegawai BUMN bukan penyelenggara negara termaktub pada Pasal 87 angka 5. Sementara, status Direksi hingga Komisaris bukan pegawai BUMN diatur dalam Pasal 9G. 

    “Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN bukan merupakan penyelenggara negara.” bunyi Pasal 9G RUU No.19/2003.

    Aturan itu, dinilai berpotensi bertentangan dengan proses penegakan hukum yang dilakukan oleh sejumlah aparat penegak hukum baik itu KPK, Polri maupun Kejaksaan Agung. Apalagi pasal 2 UU No.28/1999 telah memasukan pegawai BUMN sebagai bagian dari penyelenggara negara.

    Adapun, dalam catatan Bisnis, sejumlah kasus korupsi yang menonjol di Indonesia kerap berkaitan dengan BUMN. Nah, berikut daftarnya :

    1. Kasus Timah

    Kasus rasuah tersebut telah melibatkan mantan Direktur Utama PT Timah Tbk. (TINS) Mochtar Riza Pahlevi Tabrani dan eks Direktur Keuangan PT Timah Tbk. Emil Ermindra.

    Keduanya, divonis 8 tahun pidana dan denda Rp750 juta dengan subsider enam bulan penjara. 

    Pada intinya, Riza dan Emil divonis bersalah dan merugikan negara karena terlibat atau bersekongkol dengan terdakwa lainnya dalam kegiatan penambangan ilegal di IUP PT Timah. Kasus korupsi ini dinyatakan telah merugikan negara Rp300 triliun.

    2. Kasus Impor Gula

    Kasus Impor Gula menjadi sorotan lantaran mantan Mendag Tom Lembong jadi tersangka. Selain Tom, mantan petinggi perusahaan plat merah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

    Dia adalah mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI, Charles Sitorus. Charles diduga bersama dengan tersangka lainnya telah melakukan kerja sama dalam izin importasi gula.

    Atas tindakan tersebut, Tom hingga Charles diduga telah merugikan negara Rp578 miliar.

    3. Kasus Tol MBZ

    Mantan Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono dan tiga terdakwa lainnya telah divonis dalam kasus ini. Djoko dihukum tiga tahun penjara dan denda Rp250 juta.

    Dalam kasus ini, Djoko telah melakukan pemufakatan jahat dengan pemenang lelang dan mengatur spesifikasi barang yang ditujukan agar menguntungkan pihak tertentu.

    Setelah vonis itu, Kejagung melakukan pendalaman dan menetapkan kuasa KSO PT Waskita Acset, Dono Prawoto (DP) sebagai tersangka. Kini, Dono tengah menjalani sidang di PN Tipikor.

    Adapun, berdasarkan hasil penghitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kasus korupsi tersebut telah merugikan keuangan negara Rp510 miliar.

    4. Kasus Asabri

    Dalam kasus korupsi Asabri, Kejagung menetapkan sembilan orang sebagai tersangka. Meteka pun kini tengah diadili di pengadilan.

    Nama-nama tersebut adalah mantan Direktur Utama PT Asabri Mayor Jenderal (Purn) Adam R Damiri, Letnan Jenderal (Purn) Sonny Widjaja, Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro. 

    Kemudian eks Kepala Divisi Investasi Asabri Ilham W. Siregar, Lukman Purnomosidi, Hari Setiono, dan Jimmy Sutopo.

    Dalam kasus tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp22,78 triliun.

    Salah satu terdakwa kasus ini, Heru Hidayat pun dituntut hukuman mati setelah sebelumnya dalam kasus Jiwasraya.

    5. Kasus Jiwasraya 

    Dalam kasus ini, enam orang tersangka dan diadili dalam kasus tersebut. Mereka adalah, Direktur Utama Asuransi Jiwasraya (AJS) Hendrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan AJS Hary Prasetyo, dan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan AJS Syahmirwan.

    Kemudian, Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat, dan Direktur Utama PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro.

    Dalam Putusan Tingkat Banding Hendrisman Rahim dan Hary Prasetyo, dihukum 20 tahun penjara. Kemudian, Syahmirwan dan Joko Hartono Tirto dihukum 18 tahun penjara. Sementara itu, Benny Tjokro dan Heru Hidayat dijatuhi hukuman seumur hidup.

    Adapun, BPK mencatat kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp16,8 triliun.

    6. Kasus di Garuda Indonesia 

    Pada 2017 silam, penyidik KPK melakukan penyidikan atas kasus korupsi di tubuh Garuda. Terdapat tiga orang yang dijerat KPK atas kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat di PT Garuda Indonesia dan pencucian uang. 

    Ketiga orang itu, yakni mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar; pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) sekaligus Beneficial Owner Connaught International Pte ltd Soetikno Soedarjo; dan mantan Direktur Teknik PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno.

    KPK pun telah mengeksekusi Emirsyah ke Lapas Sukamiskin pada 3 Februari 2021 silam setelah kasasi yang diajukannya ditolak Mahkamah Agung (MA).

    Emirsyah menjalani hukuman 8 tahun pidana penjara dikurangi masa tahanan sebagaimana putusan Pengadilan Tipikor Jakarta yang dikuatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI dan MA. 

    Selain pidana badan selama 8 tahun, Emirsyah Satar juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1 miliar subsider 3 bulan kurungan serta kewajiban membayar uang pengganti sejumlah Sin$ 2.117.315,27 selama 2 tahun. 

    Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Emirsyah terbukti menerima suap senilai Rp 49,3 miliar dan pencucian uang senilai sekitar Rp 87,464 miliar.  

    Emirsyah terbukti menerima suap dari Airbus SAS, Rolls-Royce PLC, Avions de Transport Regional (ATR), dan Bombardier Inc. 

    Untuk pemberian dari Airbus, Rolls-Royce, dan ATR diterima Emirsyah lewat Connaught International Pte Ltd dan PT Ardhyaparamita Ayuprakarsa milik Soetikno Soedarjo. Sedangkan dari Bombardier disebut melalui Hollingsworld Management International Ltd Hong Kong dan Summerville Pacific Inc.

  • Mesin Pesawat United Airlines Terbakar saat Hendak Lepas Landas

    Mesin Pesawat United Airlines Terbakar saat Hendak Lepas Landas

    Sebanyak 109 penumpang dan kru United Airlines terpaksa dievakuasi karena mesin pesawat yang mereka tumpangi terbakar saat hendak lepas landas. Disebutkan pesawat Airbus A319 tersebut hendak terbang dari Bandara Houston menuju Bandara LaGuardia, New York.

  • Sjafrie Sjamsoeddin terima kunjungan Menteri Pertahanan Prancis

    Sjafrie Sjamsoeddin terima kunjungan Menteri Pertahanan Prancis

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan rekannya Menteri Pertahanan Perancis, Sebastien Lecornu, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, dalam suasana yang sangat akrab dan saling mendukung dimana keduanya membahas berbagai hal terkait pertahanan bilateral.

    Prancis merupakan salah satu negara Eropa dari mana beberapa persenjataan pokok TNI berasal, di antaranya rudal permukaan ke permukaan Exocet Block I-Block III buatan MBDA, meriam artileri berat 155 mm Caesar buatan Nexter dan yang akan datang adalah pesawat tempur Rafale A dan Rafale B buatan Dassault Aviation serta kapal selam Scorpene dari Naval Group walau kontrak efektif belum terjadi.

    Pada masa lalu, tulang punggung kavaleri TNI AD, tank AMX-13 dan helikopter NAS-330 Puma dan NAS-332 Super Puma diperoleh dari Prancis melalui Aerospatiale bersama IPTN. Saat ini, Super Puma sudah dikembangkan menjadi EC725/H225M Caracal oleh Airbus yang berpusat di Toulouse, Prancis.

    Pada masa Kementerian Pertahanan dipimpin Prabowo Subianto, adalah Florence Parly sebagai Menhan Prancis yang dua kali berkunjung ke Kantor Kementerian Pertahanan, dan salah satu hasil pentingnya adalah kontrak efektif pembelian 42 unit Rafale A dan Rafale B serta persenjataan, paket pelatihan pilot dan awak darat serta pemeliharaan-perawatannya.

    Dalam kunjungannya kali ini, Lecornu menginspeksi pasukan kehormatan trimatra TNI didampingi Sjafrie Sjamsoeddin, memberi penghormatan kepada bendera Sang Merah Putih dan Troix Coleur, dan saling memperkenalkan para pejabat. Setelah itu dilanjutkan dengan pembicaraan resmi di Aula Bhinneka Tunggal Ika yang didahului dengan saling tukar cindera mata.

    Terkait dengan kunjungan itu, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Ingkiriwang Wenas, kepada pers menyatakan, berbagai hal yang dibicarakan kedua menteri pertahanan itu

    “Membicarakan hubungan bilateral yang sudah terjadi dengan Prancis, termasuk juga ruang kerja sama di bidang personel, terjadi peningkatan bukan cuma untuk mengikuti pendidikan namun juga pelatihan. Karena kita tahu, dalam dua-tiga tahun terakhir ini kerja sama pertahanan kedua negara menunjukkan peningkatan,” katanya.

    Kedua menteri pertahanan, katanya, juga sepakat dan melihat bahwa kedua negara bisa berkolaborasi dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Kemudian, keduanya juga membahas kerja sama dalam konteks peralatan militer terutama teknologi militer dalam hal produksi peralatan militer yang bisa menciptakan lapangan kerja.

    Kedua menteri pertahanan, katanya, juga berkomitmen mendukung modernisasi militer dengan berbagai cara, di antaranya adalah teknologi pertahanan di mana dibahas juga tentang teknologi drone.

    “Tadi dibahas juga soal peralatan perang, yang sudah final adalah Rafale yang memiliki karakteristik yang tidak kalah dengan pesawat tempur lain. Tentang kapal selam Scorpene juga ada komitmen dari pihak Prancis,” katanya.

    Hal ini penting karena kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga keberadaan kapal selam itu merupakan suatu keperluan.

    Walau tidak spesifik membahas kelangsungan latihan maritim La Perouse 2025 yang digagas Prancis di Samudera Hindia dekat dengan ZEE Indonesia, ALKI II dan ALKI III Indonesia pada 16-24 Januari 2025, namun kedua menteri pertahanan sepakat untuk menunjukkan komitmennya menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Satu kapal induk nuklir Prancis, FS Charles de Gaulle R91 tengah merapat di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, NTB, setelah memimpin latihan La Perouse 2025 itu.

    Kedua menteri pertahanan dijadwalkan akan mengunjungi kapal induk itu pada Sabtu besok.

    “Kedua negara memiliki karakteristik yang serupa, Indonesia bebas aktif dan Prancis tidak menginginkan hegemoni, dan kita mengharapkan stabilitas di kawasan karena saat ada stabilitas di kawasan kita bisa mengelola ekonomi,” katanya.

    Pewarta: Ade P Marboen
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3
                    
                        Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus
                        Internasional

    3 Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus Internasional

    Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus
    Penulis
    BUSAN, KOMPAS.com
    – Pesawat maskapai
    Air Busan terbakar
    di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, Selasa (28/1/2025) malam waktu setempat. Insiden ini mengakibatkan tujuh orang luka-luka.
    Kebakaran diduga berasal dari
    powerbank
    milik salah satu penumpang yang ditaruh di rak penyimpanan atas kabin.
    Dugaan ini dilaporkan oleh media lokal Korea Selatan berdasarkan keterangan sejumlah sumber internal maskapai.
    Pesawat Airbus A321 tersebut dijadwalkan terbang menuju Hong Kong, tetapi api tiba-tiba muncul dari bagian belakang kabin sebelum pesawat lepas landas.
    Kementerian Transportasi Korea Selatan menyampaikan, sebanyak 169 penumpang dan tujuh awak berhasil dievakuasi dengan menggunakan perosotan darurat.
    Api yang berkobar menghanguskan hampir separuh badan pesawat, meski sayap dan mesin di kedua sisi dilaporkan tidak mengalami kerusakan.
    “Belum diketahui kapan kami dapat mengungkapkan temuan investigasi tentang penyebab kebakaran tadi malam,” ujar juru bicara Kementerian Transportasi Korea Selatan kepada
    AFP
    .
    Foto-foto yang beredar pada Rabu pagi menunjukkan bagian atas pesawat mengalami kerusakan parah akibat kebakaran, menyisakan lubang besar di badan pesawat.
    Dikutip dari laporan
    Yonhap
    , api mulai menyebar setelah asap hitam muncul dari kompartemen penyimpanan di baris belakang kabin.
    “Tampaknya kebakaran terjadi ketika baterai portabel penumpang, yang ditaruh di rak atas sebagai barang bawaan, terkompresi,” tulis harian
    JoongAng Ilbo
    , mengutip sumber dari Air Busan yang tidak disebutkan namanya.
    “Saat asap memenuhi kabin, seorang penumpang yang duduk di dekat pintu darurat membuka pintu, dan pramugari membuka pintu satunya agar yang lain mulai mengevakuasi diri,” ujarnya.
    Insiden ini terjadi sebulan setelah kecelakaan tragis pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024, yang mengakibatkan 179 dari 181 penumpangnya tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Pesawat Air Busan

    Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Pesawat Air Busan

    GELORA.CO -Penyebab insiden kebakaran pesawat maskapai Air Busan di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan, perlahan mulai terkuak. Sejauh ini ada 7 orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

    Menurut informasi yang dirilis Kementerian Transportasi Korsel, kebakaran hebat itu awalnya menyasar bagian belakang pesawat.

    “Bagian belakang sebuah pesawat penumpang terbakar di sebuah bandara di Korea Selatan pada Selasa, sebanyak 176 orang di dalamnya dievakuasi,” tulis pernyataan Kementerian Transportasi Korsel dikutip AFP, Rabu 29 Januari 2025.

    Hal ini selaras dengan pemberitaan media lokal Korea Selatan yang menyebut kebakaran ini disebabkan baterai portabel yang disimpan di bagasi kabin pesawat.

    “Kebakaran tampaknya terjadi saat baterai portabel milik penumpang yang disimpan di rak penyimpanan atas sebagai barang bawaan kabin tertekan,” tulis laporan media lokal JoongAng Ilbo, dikutip Rabu 29 Januari 2025.

    Namun Kementerian Transportasi Korsel belum menyebutkan secara resmi penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Mereka masih menunggu hasil investigasi.

    “Belum jelas kapan kami bisa mengungkapkan hasil investigasi penyebab kebakaran tadi malam,” ucap Jurubicara Kementerian Transportasi Korsel.

    Kebakaran menimpa pesawat Air Busan pada Selasa malam waktu setempat, 28 Januari 2025. Kebakaran terjadi ketika pesawat tipe Airbus A321 tersebut hendak terbang ke Hong Kong.

    Hampir separuh badan pesawat terbakar dalam insiden tersebut. Namun, sayap dan mesin di kedua sisi pesawat diklaim tak sampai rusak.

    Pihak berwenang awalnya melaporkan 3 orang terluka dalam kejadian ini. Akan tetapi, belakangan jumlahnya direvisi menjadi 7 korban luka-luka.