Perusahaan: Airbus

  • Macron Sambangi Vietnam, 20 Pesawat Airbus Langsung Terjual

    Macron Sambangi Vietnam, 20 Pesawat Airbus Langsung Terjual

    Mengutip Reuters, Senin (26/5/2025), Prancis dan Vietnam menandatangani kesepakatan pada hari Senin (26/5) untuk 20 pesawat Airbus, serta pakta pertahanan dan ruang angkasa, saat Presiden Emmanuel Macron mengunjungi Hanoi, ibu kota Vietnam. Kehadiran Macron untuk meningkatkan pengaruh Prancis di bekas koloninya, yang tengah bergulat dengan ancaman tarif AS. REUTERS/Chalinee Thirasupa

  • Haji 2025, Garuda siapkan satu pesawat cadangan cegah keterlambatan

    Haji 2025, Garuda siapkan satu pesawat cadangan cegah keterlambatan

    Jadi tahun ini kami menyiapkan satu pesawat untuk backup yang tahu lalu tidak ada,

    Jakarta (ANTARA) – Garuda Indonesia menyiapkan 13 pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan haji 2025 serta satu pesawat cadangan untuk meminimalisir potensi keterlambatan keberangkatan maupun kepulangan.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan, dengan adanya pesawat cadangan ini, Garuda Indonesia berharap dapat melakukan pemulihan jadwal penerbangan dengan lebih cepat apabila terjadi kendala operasional.

    “Jadi tahun ini kami menyiapkan satu pesawat untuk backup yang tahu lalu tidak ada,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.

    Wamildan menjelaskan, nantinya pada fase keberangkatan jemaah haji, pesawat cadangan ini akan disiagakan di Jakarta. Sementara itu, pada fase kepulangan, pesawat yang sama akan ditempatkan di Jeddah atau Madinah.

    Strategi ini bertujuan untuk mempercepat proses penanganan jika terjadi penundaan penerbangan, baik saat keberangkatan dari Tanah Air maupun saat kembali dari Arab Saudi.

    Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia akan mengangkut 90.933 penumpang, yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.

    Jumlah ini terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari tujuh embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    Garuda Indonesia telah menerbangkan 4.158 calon jemaah haji pada fase keberangkatan pertama, Jumat (2/5).

    Fase keberangkatan calon jemaah haji berlangsung pada 2–16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17–31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah.

    Selanjutnya, fase pemulangan akan dimulai pada 11–25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota embarkasi, dan 26 Juni–10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota embarkasi.

    Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 pesawat berbadan lebar selama musim haji 2025, yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300. Dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, lima di antaranya merupakan pesawat sewa.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Maskapai Ini Ancam Batalkan Pesanan ke Boeing Rp 495 T Gegara Tarif Trump

    Maskapai Ini Ancam Batalkan Pesanan ke Boeing Rp 495 T Gegara Tarif Trump

    Jakarta

    Maskapai berbiaya rendah asal Eropa, Ryanair mengancam akan membatalkan pesanan ratusan pesawat Boeing imbas kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ryanair memilih mencari alternatif lain, termasuk dari produsen China, COMAC.

    Ryanair yang berpusat di Irlandia ini merupakan salah satu pelanggan terbesar bagi Boeing. Ancaman ini muncul jika Trump tidak mengecualikan sektor penerbangan dari kebijakan tarifnya.

    Namun COMAC belum tersertifikasi di Eropa, sementara pesaing utama Boeing, Airbus, menyebut pesawatnya telah habis hingga akhir dekade ini. Artinya ancaman dari Ryanair kemungkinan akan sulit terlaksana

    Dalam surat kepada anggota parlemen senior AS, kepala eksekutif Ryanair Michael O’Leary mengatakan tarif Trump dapat mengancam rencana pembelian 330 pesawat Boeing 737 MAX yang dipesan Ryanair. Nilai pembelian itu mencapai US$ 30 miliar atau setara Rp 495 triliun (kurs Rp 16.500).

    “Jika pemerintah AS melanjutkan rencana yang tidak bijaksana untuk mengenakan tarif, dan jika tarif ini secara material mempengaruhi harga ekspor pesawat Boeing ke Eropa, maka kami tentu akan menghitung ulang pesanan Boeing kami saat ini, dan kemungkinan untuk memesan di tempat lain,” kata O’Leary, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025),

    Saat dikonfirmasi, Boeing tidak segera bersedia memberikan komentar. Ancaman dari Ryanair meningkat setelah sebelumnya hanya menyebut akan menunda pengiriman pesawat Boeing.

    Sementara itu, O’Leary mengatakan pihaknya belum pernah berdiskusi dengan COMAC tentang pembelian pesawat sejak sekitar tahun 2011. Namun ia menyebut akan mempertimbangkan opsi baru jika harganya 10%-20% lebih murah daripada pesaing utama Boeing, Airbus.

    Airbus, yang merupakan satu-satunya pesaing Boeing untuk pesawat lorong tunggal besar saat ini saat ini sudah memiliki sertifikasi di Eropa. Sayangnya Airbus berulang kali mengatakan bahwa pesawatnya terjual habis hingga akhir dekade ini.

    Tidak ada maskapai Barat yang membeli pesawat COMAC. Perusahaan China itu telah mengajukan sertifikasi untuk jet C919-nya di Eropa, tetapi tidak untuk pasar Amerika Serikat.

    Jet C919 memiliki sekitar 150 kursi atau hingga sekitar 190 kursi dalam tata letak yang padat, lebih kecil dari pesawat Boeing yang saat ini diterbangkan Ryanair dan MAX 10 yang dapat menampung hingga 230 kursi.

    (ily/rrd)

  • Maskapai Arab Saudi Riyadh Air Lirik Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    Maskapai Arab Saudi Riyadh Air Lirik Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai Arab Saudi Riyadh Air dikabarkan siap membeli pesawat Boeing yang semula ditujukan untuk maskapai-maskapai China jika pengiriman dibatalkan akibat peningkatan perang dagang Amerika Serikat dan China.

    Mengutip pemberitaan Reuters, Senin (28/4/2025), CEO Riyadh Air Tony Douglas mengatakan maskapai rintisan asal Arab Saudi tersebut siap membeli pesawat Boeing yang sebelumnya ditujukan untuk maskapai-maskapai China jika pengiriman dibatalkan akibat meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

    “Apa yang telah kami lakukan adalah memperjelas kepada Boeing bahwa jika itu benar-benar terjadi, kami dengan senang hati akan mengambil semuanya,” kata Douglas.

    Boeing saat ini berupaya menjual kembali puluhan pesawat yang terhambat masuk ke China karena tarif perdagangan, setelah mengembalikan satu pesawat lagi ke Amerika Serikat dalam sengketa pengiriman. Boeing juga secara terbuka mengungkapkan potensi penjualan pesawat ini dalam pertemuan dengan para analis pekan lalu, dengan mengatakan bahwa dalam kondisi pasar pesawat yang ketat saat ini, Boeing tidak akan kekurangan pembeli.

    Sementara itu, Riyadh Air telah memesan pesawat dari Boeing maupun Airbus menjelang peluncurannya, termasuk 60 pesawat narrow-body keluarga A321 dari Airbus pada Oktober lalu dan hingga 72 Boeing 787 Dreamliner yang dipesan pada Maret 2023.

    Maskapai ini memperkirakan masalah keterlambatan pengiriman dari kedua pabrikan tersebut tidak segera terselesaikan.

    Douglas menambahkan bahwa Riyadh Air tidak melihat adanya dampak terhadap permintaan perjalanan dari dan ke ibu kota Arab Saudi akibat ketidakpastian ekonomi global. Ia juga mengungkapkan bahwa perusahaan berencana mengumumkan pemesanan pesawat berbadan lebar (wide-body) pada musim panas ini. 

    Maskapai yang menargetkan peluncuran pada kuartal IV/2025 telah mempekerjakan 500 karyawan dan berencana meningkatkan jumlah tenaga kerja menjadi 1.000 orang dalam 9 hingga 12 bulan ke depan. Setelah itu, rekrutmen pilot dan awak kabin akan terus dilakukan seiring dengan pengiriman pesawat.

    Arab Saudi saat ini tengah berupaya mengambil pangsa industri perjalanan global, termasuk segmen perjalanan bisnis, dengan menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun proyek-proyek raksasa guna mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan terhadap minyak dan gas. 

    Douglas menyebut salah satu rute yaitu Dubai–Riyadh, yang kerap digunakan oleh bankir, pengacara, konsultan, dan influencer adalah rute paling menguntungkan di dunia dari sisi pendapatan per kilometer.

  • Garuda Indonesia (GIAA) dan Lion Air Siapkan 19 Pesawat untuk Penerbangan Haji 2025

    Garuda Indonesia (GIAA) dan Lion Air Siapkan 19 Pesawat untuk Penerbangan Haji 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan Lion Air Group menyiapkan setidaknya 19 pesawat khusus termasuk pesawat cadangan untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan ibadah haji 2025.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan bahwa Garuda Indonesia diproyeksikan mengangkut 90.933 penumpang pada musim haji 2025 yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.

    Penerbangan haji Garuda Indonesia akan terbagi dalam 246 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan dari tujuh embarkasi utama, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. 

    “Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2–16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17–31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah,” ujar Wamildan dikutip Minggu (27/4/2025). 

    Sementara itu, pemulangan jemaah akan berlangsung pada 11 Juni hingga 25 Juni 2025, dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota embarkasi.

    Wamildan mengatakan Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 armada wide-body selama musim haji, yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900 neo, dan Airbus A330-300. Garuda juga menyiapkan lima pesawat sewa untuk memastikan kelancaran operasional, serta satu pesawat cadangan jenis Airbus A330-300. 

    Sementara itu, Lion Air juga telah menyiapkan armadanya untuk mendukung kelancaran penerbangan haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Manajemen Lion Air menyatakan bahwa maskapai ini akan mengoperasikan lima pesawat Airbus A330, meskipun secara operasional dua pesawat cukup untuk mendukung penerbangan haji. 

    Armada ini akan melayani dua embarkasi besar, yaitu Embarkasi Banjarmasin melalui Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan Embarkasi Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat. 

    “Kami akan mengoperasikan empat pesawat utama Airbus A330-300CEO dan Airbus A330-900NEO, masing-masing berkapasitas 436 kursi kelas ekonomi,” ungkap manajemen Lion Air. 

    Satu pesawat tambahan akan disiagakan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, sebagai cadangan operasional.

    Lion Air diperkirakan akan memberangkatkan 11.762 jemaah haji, yang terdiri dari 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin. Total jumlah tersebut sudah termasuk petugas kloter yang akan mendampingi jemaah selama proses keberangkatan hingga pemulangan. 

    Kedua maskapai tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji, termasuk mengikuti sistem gelombang yang ditetapkan. Gelombang I akan membawa jemaah ke Madinah dan dipulangkan melalui Jeddah, sementara Gelombang II membawa jemaah ke Jeddah dan dipulangkan melalui Madinah.

  • Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 Pesawat Batal Dibeli China, Boeing Melobi Donald Trump, Tarif Trump Merugikan Boeing – Halaman all

    Setelah 50 pesawat Batal Dibeli China, Boeing Lobi Trump Terkait Tarif Trump yang Tidak Menguntungkan 

    TRIBUNNEWS.COM- Produsen pesawat mengatakan pihaknya melobi Donald Trump terkait keputusan ‘yang tidak menguntungkan’ untuk mengenakan tarif.

    Boeing akan mencoba mengalihkan sebanyak 50 pesawat yang dipesan oleh maskapai penerbangan China ke pelanggan di tempat lain setelah tarif tinggi yang dipicu oleh perang dagang Donald Trump.

    Produsen AS itu mengatakan yakin bisa menemukan pembeli lain untuk pesawat tersebut, tetapi mengatakan pihaknya melobi Trump secara pribadi untuk menyelesaikan “situasi yang tidak menguntungkan”.

    Dua jet Boeing telah kembali ke AS dari China , dan satu lagi sedang dalam perjalanan, setelah penerapan tarif tinggi sebesar 125 persen pada impor Amerika. 

    China memberlakukan pungutan tersebut sebagai balasan atas tarif 145% yang ditetapkan Gedung Putih yang mengancam akan memperlambat ekonomi dunia secara signifikan.

    Kelly Ortberg, kepala eksekutif Boeing, mengatakan ia berharap “seiring waktu tarif ini dapat diselesaikan”, dalam panggilan telepon dengan investor pada hari Rabu. Ia berbicara setelah perusahaan mengumumkan bahwa kerugian pada kuartal pertama tahun 2025 telah menyempit menjadi $31 juta (£23,4 juta), dibandingkan dengan $355 juta tahun sebelumnya.

    Ia menambahkan bahwa Boeing dan Airbus, pesaing utamanya, akan lebih menyukai “lingkungan non-tarif”, sangat berbeda dengan Trump, yang percaya – bertentangan dengan konsensus ekonom yang sangat besar – bahwa tarif akan mengembalikan manufaktur AS ke dominasi global .

    Ortberg mengatakan “banyak pelanggan kami di Tiongkok telah menyatakan bahwa mereka tidak menerima pengiriman”. Namun, Boeing telah menerima permintaan dari maskapai penerbangan di luar Tiongkok untuk beberapa pesawat tersebut. Perusahaan tersebut berupaya untuk “memasarkan kembali” pesawat tersebut dan, jika perlu, mengecat ulang pesawat dengan warna maskapai penerbangan yang berbeda.

    Produksi telah dimulai pada 41 pesawat yang awalnya ditujukan ke China, dengan sembilan lainnya direncanakan akan dikirim tahun ini.

    “Ini situasi yang tidak menguntungkan, tetapi kami memiliki banyak pelanggan yang menginginkan pengiriman dalam waktu dekat,” kata Ortberg. Pabrikan tersebut telah memesan 5.600 pesawat karena maskapai penerbangan di seluruh dunia memperkirakan pertumbuhan yang kuat.

    Permintaan pesawat secara keseluruhan sejauh ini belum terpengaruh oleh tarif, kata Ortberg. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi 737 Max terlarisnya menjadi 38 unit setiap bulan, meskipun ada tarif. Harga saham Boeing naik 5,7% pada hari Rabu.

    Boeing, eksportir barang terbesar AS, merupakan target utama pembalasan Tiongkok terhadap perang dagang Trump. Meskipun reputasinya terpukul keras selama beberapa skandal keselamatan , Boeing tetap memiliki koneksi politik yang kuat di Washington. Ortberg mengatakan perusahaan tersebut telah terlibat dengan pejabat dan politisi “hingga Potus sendiri”, merujuk pada presiden AS.

    Namun, tersingkir dari salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia akan menjadi pukulan, terutama jika Airbus , yang membangun pesawat di Prancis, China, dan AS, mampu terus menjual.

    “Kami tidak akan melanjutkan pembuatan pesawat terbang untuk pelanggan yang tidak mau menerimanya,” kata Ortberg, seraya menambahkan: “Jika kami melihat pasar tutup, itu akan menjadi tantangan besar bagi kami.”

    Trump telah mengenakan tarif sebesar 10% pada sebagian besar negara di luar China, tetapi Boeing mampu mengurangi biaya ekspor tersebut. Namun, pembalasan China tidak dapat dihindari oleh produsen tersebut.

     

    China ke Trump: Jika Ingin Perundingan maka Batalkan Tarif 

    China telah mendesak AS untuk membatalkan tarif besar-besarannya terhadap barang-barang China yang masuk ke negara itu sebagai tanda bahwa Presiden Donald Trump serius ingin menyelesaikan perang dagang antara kedua negara.

    Seorang pejabat Tiongkok mengatakan tidak ada pembicaraan dagang dengan AS, meskipun ada pernyataan sebaliknya dari pemerintahan Trump.

    Perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia telah meningkat, dengan China mengirim kembali pesawat Boeing yang dipesannya dari AS sebagai pembalasan terbarunya atas tarif.

    Namun Trump tampaknya melunakkan pendiriannya terhadap Tiongkok, dengan mengatakan bahwa pajak yang selama ini dikenakannya terhadap impor Tiongkok akan “turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol”.

    Perang dagang antara Tiongkok dan AS sedang berlangsung gencar, dengan Trump mengenakan pajak impor hingga 145% pada barang-barang Tiongkok yang masuk ke AS, dan Tiongkok membalas dengan pajak 125% pada produk-produk Amerika.

    Dalam salah satu pernyataan terkuat Tiongkok mengenai perang tarif, juru bicara Kementerian Perdagangan He Yadong mengatakan AS harus menghapus semua “tindakan tarif sepihak” terhadap Tiongkok “jika benar-benar ingin” menyelesaikan masalah tersebut.

    “Orang yang mengikat lonceng harus melepaskannya,” tambahnya.

    Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan Tiongkok dan AS “tidak melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan”.

    Ia menambahkan bahwa laporan yang menyatakan hal sebaliknya adalah “salah”.

    Trump sebelumnya mengatakan negosiasi antara kedua negara “aktif” – tetapi hal ini juga dibantah oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa negosiasi tersebut belum dimulai.

    Bessent menambahkan bahwa ada peluang untuk “kesepakatan besar” antara AS dan Tiongkok dalam perdagangan.

    Sebelumnya ia mengatakan bahwa ia memperkirakan akan terjadi de-eskalasi perang dagang yang “tidak berkelanjutan”, dan mengatakan bahwa situasi saat ini “bukanlah lelucon”.

    Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan bersikap “sangat baik” dalam negosiasi dengan Beijing dengan harapan dapat mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Namun menyusul komentar terbaru China, ia mengatakan di platform media sosial Truth Social miliknya, “Boeing seharusnya menghukum China karena tidak mengambil pesawat dengan hasil akhir yang indah yang telah dijanjikan untuk dibeli oleh China”.

    “Ini hanyalah contoh kecil dari apa yang telah dilakukan Tiongkok terhadap AS, selama bertahun-tahun,” imbuhnya, sebelum mengulangi tuduhan bahwa opioid sintetis fentanil “terus mengalir ke negara kita dari Tiongkok, melalui Meksiko dan Kanada, yang menewaskan ratusan ribu rakyat kita”.

    Bos produsen pesawat Boeing mengungkapkan China telah mengirim kembali pesawat yang dipesannya dari AS sebagai bagian dari pembalasan terhadap tarif.

    Kelly Ortberg mengatakan minggu ini bahwa dua pesawat telah dikembalikan dan satu lagi akan menyusul karena ketegangan perdagangan antara kedua negara.

    China mengadakan pertemuan meja bundar pada hari Rabu untuk mengatasi kekhawatiran lebih dari 80 perusahaan asing mengenai dampak tarif AS terhadap investasi dan operasi mereka di China, kata kementerian perdagangan.

    “Diharapkan perusahaan asing akan mengubah krisis menjadi peluang,” kata Wakil Menteri Perdagangan Ling Ji.

     

     

    SUMBER: THE GUARDIAN, BBC

  • Pelita Air Punya Armada Baru Jenis Airbus A320, Perkuat Konektivitas Nusantara

    Pelita Air Punya Armada Baru Jenis Airbus A320, Perkuat Konektivitas Nusantara

    JAKARTA – PT Pelita Air Service (PAS) secara resmi kedatangan armada terbarunya, Airbus A320 dengan registrasi PK-PWN, pada hari ini. Kehadiran armada tersebut memperkuat komitmen perusahaan dalam mendukung konektivitas domestik, memperluas cakupan layanan, dan mendukung sektor pariwisata nasional.

    Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan menyampaikan bahwa penambahan armada ini adalah bagian dari upaya untuk memperkuat infrastruktur transportasi udara nasional dan meningkatkan kualitas layanan yang dapat diandalkan oleh masyarakat.

    “Kedatangan Airbus A320 PK-PWN ini memperkuat langkah kami untuk memperluas jangkauan layanan penerbangan domestik. Kami ingin memastikan bahwa Pelita Air tidak hanya menyediakan penerbangan yang aman dan nyaman, tetapi juga memberikan layanan yang dapat diandalkan, terutama dalam hal ketepatan waktu yang merupakan prioritas utama kami,” ujar Dendy dalam keterangan resmi, Kamis, 24 April.

    Dendy juga bilang ekspansi armada ini merupakan wujud keseriusan Pelita Air dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata dan konektivitas antar daerah. Pelita Air, ungkap Dendy, juga telah memastikan kedatangan pesawat-pesawat berikutnya, yakni armada ke-14 pada awal Juni 2025, dan armada ke-15 dan 16 pada awal Desember 2025.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas rute penerbangan dan meningkatkan kualitas layanan. Tahun ini kami telah memastikan kedatangan armada ke-14 pada awal Juni, dan armada ke-15 serta 16 pada awal Desember. Hal ini adalah upaya kami untuk memperluas layanan penerbangan Pelita Air agar dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat,” ungkapnya.

    Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), Pelita Air memegang peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah, khususnya terkait dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan sektor pariwisata nasional.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa penambahan armada ini merupakan langkah yang selaras dengan visi Pertamina untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia.

    “Pelita Air dengan armada barunya semakin memperkuat konektivitas dan mendukung sektor pariwisata di Nusantara. Kami mendukung penuh langkah ini, karena selain memperluas aksesibilitas, ini juga membantu menciptakan mobilitas yang efisien, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional,” ujar Fadjar.

  • AirAsia (CMPP) Belum Minat Akuisisi Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    AirAsia (CMPP) Belum Minat Akuisisi Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menyatakan belum memiliki rencana untuk mengakuisisi pesawat Boeing ‘buangan’ maskapai-maskapai China. 

    Head of Government Relations and Communications Indonesia AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga mengatakan, CMPP tetap konsisten dengan strategi armada yang selama ini mengandalkan pesawat buatan Airbus. Dia mengatakan, pihaknya terus memantau dinamika industri penerbangan global, termasuk potensi masuknya pesawat baru ke pasar.

    “CMPP saat ini tetap konsisten dengan strategi armada yang menggunakan pesawat Airbus. Kami terus memantau secara proaktif berbagai dinamika dan peluang di industri penerbangan, termasuk potensi ketersediaan pesawat baru di pasar global,” kata Eddy kepada Bisnis, Kamis (24/4/2025). 

    Namun, hingga saat ini, CMPP menyebut belum ada rencana untuk mengoperasikan pesawat di luar jenis armada yang telah digunakan selama ini. Keputusan tersebut disebut sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

    Maskapai juga menegaskan bahwa proses penambahan armada akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor penting. Hal ini mencakup proyeksi pertumbuhan permintaan, kesiapan infrastruktur dan operasional, serta kondisi keuangan perusahaan.

    “Penambahan armada akan tetap disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan permintaan, kesiapan infrastruktur dan operasional, serta kondisi keuangan perusahaan, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku,” jelas Eddy. 

    Meski demikian, pihak maskapai menyambut baik sinyal positif dari regulator maupun berbagai pihak yang mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional.

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi membuka kemungkinan bagi maskapai Indonesia untuk membeli pesawat Boeing yang sebelumnya dikembalikan oleh maskapai-maskapai asal China. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada masing-masing operator penerbangan.

    Menhub Dudy mengatakan bahwa selama maskapai penerbangan menilai opsi pembelian tersebut menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan operasional mereka, maka langkah tersebut bisa diambil. Terlebih, kebutuhan akan penambahan armada pesawat di Indonesia masih cukup tinggi.

    “Ya kita serahkan ke airlines. Kalau airlines memandang bahwa dengan kondisi mereka bisa mendatangkan pesawat atau bisa memanfaatkan situasi, mungkin bagus karena kita kan memang masih membutuhkan pesawat yang lebih banyak,” kata Dudy di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

  • Garuda Indonesia Angkut 90.933 Penumpang Haji 2025 dengan 13 Pesawat

    Garuda Indonesia Angkut 90.933 Penumpang Haji 2025 dengan 13 Pesawat

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) diproyeksikan akan membawa 90.933 penumpang dalam penerbangan Haji 2025. 

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan GIAA akan membawa 90.933 penumpang yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.

    Rencananya, calon jemaah haji akan terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari 7 (tujuh) embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    “Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2-16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17 – 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, Kamis (24/4/2025). 

    Lebih lanjut, Wamildan menjelaskan fase pemulangan jemaah akan dimulai tanggal 11-25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota Embarkasi, dan 26 Juni-10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota Embarkasi. 

    Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan sebanyak 13 armada wide-body selama musim haji berlangsung yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900 neo, dan Airbus A330-300. 

    Adapun dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, 5 di antaranya merupakan pesawat sewa. Kemudian untuk mengantisipasi potensi irregularity pada operasional penerbangan, Garuda Indonesia juga menyediakan 1 pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.

    Wamildan mengaku pihaknya mengoptimalkan kesiapan layanan operasi penerbangan haji yang akan dimulai pada 2 Mei mendatang. Kesiapan tersebut termasuk layanan, operasional hingga tata kelola safety.

    Dia mengatakan GIAA menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi. 

    Sementara itu, anak usaha GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, diantaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness, yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di tujuh embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.

    Dengan lebih dari 25 ribu calon jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun atau sebesar 28,4% dari total jemaah yang akan dilayani di tahun ini, Garuda Indonesia juga memfokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan lanjut usia, baik selama di darat menuju dan turun dari pesawat, serta pada saat perjalanan udara berlangsung.

    Lebih lanjut, layanan penunjang tersebut juga mencakup kebutuhan bagi jemaah penyandang disabilitas.

    Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang akan disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, 2 ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz, serta untuk memaksimalkan kenyamanan lebih tersedia juga selimut, first aid kit, emergency equipment hingga asistensi para awak kabin untuk membantu mobilisasi jemaah selama di penerbangan.

    Adapun, pada sajian menu makanan di penerbangan, Garuda Indonesia turut menyiapkan hot meals sebanyak dua kali dan snack sebanyak satu kali sesuai dengan standar penyajian inflight meals bagi penumpang jamaah haji.

  • Garuda Indonesia pastikan kesiapan armada dan layanan haji 2025

    Garuda Indonesia pastikan kesiapan armada dan layanan haji 2025

    Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bahwa pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda Indonesia yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia memastikan kesiapan armada dan layanan penerbangan haji yang akan dimulai pada Jumat, 2 Mei 2025.

    Dalam rangka memastikan fase keberangkatan hingga fase kepulangan haji, dapat dipastikan berlangsung dengan lancar dan aman, upaya kesiapan dilakukan di sejumlah aspek mulai dari layanan, operasional, hingga penguatan tata kelola safety.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani di Tangerang, Kamis, menyampaikan, sebanyak 28,4 persen dari total jumlah jemaah haji yang diangkut oleh Garuda Indonesia masuk ke dalam kategori lansia atau dengan usia di atas 65 tahun. Oleh karena itu, kesiapan operasional penerbangan haji turut difokuskan pada pemenuhan layanan penunjang bagi lansia.

    “Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bahwa pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda Indonesia yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi sehat dan layak terbang, Garuda Indonesia menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi.

    GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, di antaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat; dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di 7 (tujuh) embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.

    Dengan lebih dari 25 ribu calon jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun (atau sebesar 28,4 persen dari total jemaah) yang akan dilayani di tahun ini, Garuda Indonesia juga memfokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan lanjut usia, baik selama di darat menuju dan turun dari pesawat.

    “Program haji ramah lansia dan disabilitas ini diharapkan dapat menghadirkan layanan penerbangan yang inklusif bagi jemaah lanjut usia maupun penyandang disabilitas, sehingga diharapkan kenyamanan perjalanan dapat dirasakan oleh seluruh jemaah dan persiapan ibadah haji pun semakin maksimal,” ujarnya.

    Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang akan disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, 2 ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz, serta untuk memaksimalkan kenyamanan lebih tersedia juga selimut, first aid kit, emergency equipment hingga asistensi para awak kabin untuk membantu mobilisasi jemaah selama di penerbangan.

    “Adapun pada sajian menu makanan di penerbangan, Garuda Indonesia turut menyiapkan hot meals sebanyak 2 (dua) kali dan snack sebanyak 1 (satu) kali sesuai dengan standar penyajian inflight meals bagi penumpang jamaah haji,” ucapnya.

    Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia diproyeksikan akan membawa 90.933 penumpang yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji yang terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari 7 (tujuh) embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2 – 16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17 – 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah. Selanjutnya, fase pemulangan jemaah akan dimulai tanggal 11 – 25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota Embarkasi, dan 26 Juni – 10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota Embarkasi.

    Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 pesawat wide-body selama musim haji berlangsung yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300.

    Adapun dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, 5 di antaranya merupakan pesawat sewa. Kemudian untuk mengantisipasi potensi irregularity pada operasional penerbangan, Garuda Indonesia juga menyediakan 1 pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.

    “Kami meyakini bahwa setiap masukan yang diberikan merupakan bentuk dukungan, harapan, serta kepercayaan masyarakat terhadap konsistensi dan dedikasi Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan jamaah,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025