Perusahaan: Airbnb

  • Amazon Pecat 14.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Bilang Demi Efisiensi

    Amazon Pecat 14.000 Karyawan di Seluruh Dunia, Bilang Demi Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan. Perusahaan menyebut akan memangkas sebanyak 14.000 posisi. Namun mereka tak menyebut detail lokasi mana saja karyawan yang akan di PHK.

    Namun sebelumnya, sejumlah laporan media memperkirakan total PHK bisa mencapai hingga 30.000 orang, atau sekitar 10% dari karyawan di raksasa e-commerce asal Amerika Serikat itu.

    Dalam pernyataannya di situs resmi, Amazon menyebut kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menjadi lebih kuat dengan mengurangi birokrasi, memangkas jenjang organisasi, dan mengalihkan sumber daya pada hal-hal yang paling penting bagi pelanggan saat ini dan di masa depan.

    Langkah efisiensi ini disebut tidak akan berdampak pada tenaga kerja di sektor distribusi dan gudang, yang mencakup lebih dari 1,5 juta karyawan Amazon di seluruh dunia. Pemangkasan lebih banyak difokuskan pada level korporat dan unit non-operasional langsung.

    “Langkah ini akan mencakup pengurangan di beberapa bidang dan perekrutan di bidang lain, tetapi secara keseluruhan berarti pengurangan sekitar 14.000 posisi di tenaga kerja korporat kami,” demikian pernyataan perusahaan, dikutip dari AFP, Selasa (28/10/2025).

    Keputusan ini muncul hanya beberapa hari setelah unit cloud Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan besar (down) yang menyebabkan lumpuhnya berbagai layanan di internet.

    Sejumlah platform populer seperti Prime Video, Disney+, Fortnite, Airbnb, Snapchat, Duolingo, hingga layanan pesan seperti Signal dan WhatsApp dilaporkan ikut terdampak.

    Amazon dijadwalkan akan merilis laporan keuangan kuartalannya pada Kamis (30/10/2025) mendatang. Investor akan menyoroti kinerja AWS, terutama terkait margin keuntungan dan percepatan pendapatan, di tengah besarnya investasi perusahaan dalam teknologi AI.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ecommerce Pecat 30.000 Orang, CEO Sebut AI Lebih Murah

    Ecommerce Pecat 30.000 Orang, CEO Sebut AI Lebih Murah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah laporan dari media Amerika Serikat (AS) menyebutkan Amazon akan memecat 30 ribu orang. Ini terjadi tak lama setelah gangguan unit cloud Amazon Web Services (AWS) down dan menyebabkan gangguan pada banyak layanan di internet.

    PHK itu dilakukan mulai pada Selasa hari ini dan berdampak pada 10% karyawannya. Alasan kebijakan tersebut karena Amazon ingin menghemat biaya saat adanya peningkatan investasi dalam kecerdasan buatan.

    Kabarnya PHK ini tak akan berdampak pada peranan distribusi dan gudang. Bagian tersebut jadi mayoritas lebih dari 1,5 juta karyawan Amazon.

    AFP melaporkan Amazon tidak menanggapi pertanyaan soal rencana tersebut.

    Amazon diketahui satu dari banyak raksasa teknologi yang memanfaatkan AI dalam operasional perusahaan. Bahkan CEO Andy Jassy diketahui memuji pekerjaan AI.

    Pujian itu dilontarkannya saat panggilan pendapatan kuartal terakhir, CEO Amazon Andy Jassy. Menurutnya teknologi itu bisa merampingkan operasional di tempat kerja, seperti interaksi dengan pelanggan secara online serta efisien pada kantor.

    “Keyakinan kami soal AI mengubah pengalaman pelanggan mulai terbukti,” kata Jassy.

    Amazon dijadwalkan akan melakukan laporan pendapatan pada Kamis (30/10/2025) mendatang. AWS kemungkinan jadi yang paling disoroti nanti, termasuk memberikan detil soal gangguan baru-baru ini.

    Gangguan pada AWS membuat layanan seperti platform streaming, pesan hingga perbankan tak bisa diakses selama berjam-jam. Layanan e-commerce milik perusahaan juga mengalami gangguan.

    Beberapa layanan lain yang terdampak termasuk Prime, Disney+, Perplexity AI, Fortnite, Airbnb, Snapchat, dan Duolinggo. Bahkan di Eropa, aplikasi Signal dan WhatsApp juga mengalami gangguan.

    Selain itu, AWS juga harus menunjukkan peningkatan margin. Sebab investasi AI di unit bisnis itu cukup besar.

    “AWS akan berada dalam tekanan menunjukkan akselerasi pendapatan dan peningkatan margin operasi karena investasi AI yang besar,” jelas analis utama Emarkerter, Sky Canaves.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Panduan Lengkap: 5 Metode Terpercaya Meraup Duit dari Internet – Page 3

    Panduan Lengkap: 5 Metode Terpercaya Meraup Duit dari Internet – Page 3

    Bagi yang ingin bekerja dari rumah, baik full-time maupun part-time, profesi asisten virtual (VA) bisa menjadi pilihan menarik. Sebagai VA, Anda akan menjalankan tugas-tugas administratif untuk perusahaan atau individu. Tugas yang dikerjakan bisa beragam, mulai dari entry data, mengelola media sosial, hingga menjawab panggilan telepon.

    Untuk memulai karier sebagai VA, Anda bisa mencari lowongan kerja online atau membuat profil di platform seperti Upwork. Perlu diketahui, tarif yang ditawarkan cukup bervariasi.

    Menurut data Upwork, para VA di platform tersebut mengenakan tarif mulai dari 12 hingga 50 dollar AS per jam, tergantung pengalaman yang dimiliki.

    Sewakan Properti dan Barang Berharga

    Jika memiliki properti atau barang-barang bernilai, Anda bisa menyewakannya melalui platform online untuk menghasilkan uang. Misalnya, jika punya kamar kosong di rumah, coba sewakan ke mahasiswa melalui Redfin atau Zillow. Mempostingnya di Airbnb juga menjadi opsi yang bagus.

    Besaran penghasilan yang didapat sangat bergantung pada lokasi tempat tinggal. Berdasarkan data Airbnb, sewa kamar pribadi di San Francisco bisa mencapai 113 dollar AS per malam, atau sekitar 3.400 dollar AS per bulan sebelum dipotong pajak dan biaya administrasi.

    Tidak hanya rumah yang bisa disewakan untuk mendulang keuntungan. Jika Anda memiliki mobil dan jarang digunakan, pertimbangkan untuk mendaftarkannya di platform car-sharing seperti Turo atau Zipcar, baik untuk penyewaan per jam maupun jangka panjang. Jika Anda punya space ekstra di garasi, Anda bisa menyewakannya sebagai tempat parkir melalui situs seperti Spacer atau SpotHero.

     

  • PBB Rilis Daftar Perusahaan Terkait Genosida Israel, Ada Google hingga

    PBB Rilis Daftar Perusahaan Terkait Genosida Israel, Ada Google hingga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan mengejutkan terkait dugaan keterlibatan perusahaan-perusahaan besar dunia dalam genosida yang terjadi di Gaza, Palestina. Laporan berjudul “From Economy of Occupation to Economy of Genocide” itu disusun oleh Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah Palestina, Francesca Albanese.

    Laporan ini menyelidiki peran sektor korporasi yang dianggap menopang proyek kolonial Israel di wilayah pendudukan, dari aktivitas militer hingga ekonomi. Disebutkan, keterlibatan dunia usaha bukan hanya dalam bentuk dukungan teknologi atau logistik, tapi juga pendanaan dan investasi yang memperkuat sistem apartheid, penjajahan, hingga genosida.

    “Hukum internasional mengakui berbagai tingkat tanggung jawab masing-masing memerlukan pengawasan dan akuntabilitas, khususnya dalam kasus ini, di mana penentuan nasib sendiri dan keberadaan suatu bangsa dipertaruhkan. Ini adalah langkah yang diperlukan untuk mengakhiri genosida dan membongkar sistem global yang telah mengizinkannya,” tulis laporan tersebut.

    Berikut daftar perusahaannya dirangkum dari website un.org:

    Perusahaan Teknologi Terlibat Sistem Pengawasan dan Militer

    Sejumlah raksasa teknologi asal Amerika Serikat masuk dalam laporan ini. IBM, Google (Alphabet), Amazon, Microsoft, hingga Palantir disebut memasok teknologi pengawasan, pengumpulan data, serta kecerdasan buatan yang digunakan oleh militer dan lembaga keamanan Israel.

    IBM disebut mengelola basis data biometrik warga Palestina melalui kerja sama dengan otoritas imigrasi Israel.

    Google dan Amazon menandatangani kontrak infrastruktur cloud senilai US$1,2 miliar untuk mendukung sistem militer dan pengawasan Israel.

    Microsoft menyediakan sistem komputasi yang terintegrasi dengan militer dan kepolisian sejak awal 2000-an. Palantir menyediakan teknologi intelijen dan pemetaan target untuk operasi militer Israel.

    Sektor Militer: Lockheed Martin hingga Caterpillar

    Laporan juga menyebut perusahaan pertahanan seperti Lockheed Martin dan Leonardo S.p.A sebagai pemasok utama persenjataan, termasuk jet tempur F-35 dan F-16 yang digunakan untuk menyerang Gaza sejak Oktober 2023.

    Tak kalah mencolok, Caterpillar Inc. dituduh menyediakan buldoser militer yang digunakan dalam penghancuran massal bangunan di Gaza, termasuk rumah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

    Foto: IBM (CNBC Indonesia/Novina)
    IBM (CNBC Indonesia/Novina)

    Energi, Infrastruktur, dan Pariwisata Tak Luput

    Chevron, Glencore, dan Drummond Company hingga BP dituding terlibat dalam penyediaan energi yang mendukung operasi militer Israel, termasuk pasokan batu bara dan gas.

    Perusahaan alat berat seperti HD Hyundai, Doosan, dan Volvo disebut memasok alat penghancur yang digunakan untuk meratakan permukiman Palestina. “Khusus sejak tahun 2000, mesin Volvo telah digunakan untuk menghancurkan wilayah Palestina, termasuk di Yerusalem timur dan Masafer Yatta,” tulis laporan.

    “Selama lebih dari satu dekade, mesin HD Hyundai telah digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina dan menghancurkan lahan pertanian, termasuk kebun zaitun,” tulis laporan itu.

    Platform pariwisata Booking.com dan Airbnb dilaporkan mempromosikan properti di pemukiman ilegal Israel, dengan keuntungan signifikan selama periode konflik. Airbnb telah meningkatkan keuntungan di Israel, tumbuh dari 139 iklan pada tahun 2016 menjadi 350 pada tahun 2025. Perusahaan disebut mampu mengumpulkan komisi hingga 23%.

    “Iklan-iklan ini terkait dengan pembatasan akses Palestina ke tanah dan membahayakan desa-desa di sekitarnya. Di Tekoa, Airbnb memungkinkan pemukim mempromosikan “komunitas yang hangat dan penuh kasih,” dengan menutupi kekerasan pemukim terhadap desa Palestina tetangga Tuqu,” muat laporan itu.

    Foto: Airbnb (REUTERS/Charles Platiau)
    FILE PHOTO: The Airbnb logo is seen on a little mini pyramid under the glass Pyramid of the Louvre museum in Paris, France, March 12, 2019. REUTERS/Charles Platiau/File Photo

    Lembaga Keuangan dan Investor Global

    Laporan juga menyoroti peran lembaga keuangan global yang membeli obligasi pemerintah Israel yang digunakan untuk membiayai anggaran militer. BNP Paribas dan Barclays disebut menjamin obligasi negara Israel.

    Raksasa investasi seperti BlackRock, Vanguard, dan Allianz PIMCO disebut menyalurkan miliaran dolar ke obligasi Israel dan saham perusahaan yang terlibat dalam genosida. Entitas-entitas keuangan ini menyalurkan miliaran dolar ke dalam obligasi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang terlibat langsung dalam pendudukan dan genosida Israel.

    “Entitas-entitas ini menjadi tulang punggung finansial sistem pendudukan dan genosida,” tegas laporan itu.

    PBB menekankan pentingnya akuntabilitas sektor swasta dalam kasus pelanggaran HAM berat. Meski laporan ini belum mengarah pada sanksi hukum, tekanan internasional terhadap perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat, termasuk potensi boikot konsumen dan desakan divestasi dari investor etis.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Eks Presiden Korsel, Moon Jae In Didakwa Suap Usai ‘Titip’ Menantu untuk Dapat Pekerjaan

    Eks Presiden Korsel, Moon Jae In Didakwa Suap Usai ‘Titip’ Menantu untuk Dapat Pekerjaan

    PIKIRAN RAKYAT – Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In secara resmi dakwa tanpa penahanan oleh Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju pada Kamis 18 April 2025 lalu. Dia dituduh menerima suap secara tidak langsung melalui penempatan kerja mantan menantunya di maskapai penerbangan Thai Eastar Jet.

    Dugaan Suap melalui Menantu dan Maskapai

    Kasus ini mencuat setelah kelompok sipil Justice People yang berbasis di Seoul melayangkan pengaduan pada Desember 2021. Mereka menuding adanya hubungan timbal balik yang melibatkan Moon Jae In, mantan menantunya Seo, dan Lee Sang-jik selaku pendiri Eastar Jet dan mantan anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea.

    Jaksa menyebut bahwa hampir 220 juta won atau sekitar 154.000 dolar AS (Rp2,5 miliar) diberikan kepada Seo dalam bentuk gaji bulanan dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 hingga April 2020. Uang ini dinilai sebagai bentuk suap de facto kepada Moon Jae In, yang kala itu menjabat sebagai Presiden.

    Penunjukan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet dipertanyakan karena minimnya pengalaman di industri penerbangan dan kondisi keuangan perusahaan yang sedang kesulitan. Menurut jaksa, proses rekrutmen itu juga melibatkan tim urusan sipil di kantor kepresidenan Moon, yang seharusnya bersifat netral.

    Kinerja Seo Dipertanyakan, Gaji Dua Kali Lipat CEO

    Kejaksaan menyampaikan bahwa Seo sering absen dalam tugasnya, kerap terbang ke Korea atau bekerja dari jarak jauh. Padahal, gaji yang diterimanya jauh melebihi standar.

    “Seo sering meninggalkan jabatannya untuk waktu yang lama, terbang ke Korea Selatan atau bekerja dari jarak jauh. Dia tidak menyediakan tenaga kerja yang layak sesuai dengan posisinya sebagai direktur eksekutif. Tapi Seo menerima gaji bulanan 8 juta won, hampir dua kali lipat gaji CEO maskapai,” kata Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dalam pernyataan resmi.

    Manfaat Finansial Langsung kepada Moon Jae In

    Jaksa juga menyoroti fakta bahwa Moon Jae In sempat membiayai hidup keluarga putrinya, termasuk mantan menantu dan cucunya, sebelum Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet. Setelah Seo mendapat pekerjaan, dukungan finansial dari Moon dihentikan.

    Jaksa menilai hal ini sebagai manfaat langsung bagi Moon, yang seharusnya tidak diperoleh lewat fasilitas jabatan.

    “Inti dari kasus ini adalah bahwa presiden menerima perlakuan istimewa dengan menggunakan wewenangnya, memungkinkan migrasi luar negeri putrinya dan suaminya melalui perusahaan penerbangan yang dikelola oleh mantan anggota parlemen dan pengusaha Lee,” tutur Jaksa.

    Mereka merujuk pada putusan Mahkamah Agung Korea Selatan tahun 2018 yang menyatakan bahwa jika pejabat publik dan non-publik merencanakan kejahatan bersama, maka keduanya dapat dijerat pidana atas dasar penyuapan, meskipun uang suap diterima oleh pihak ketiga.

    Moon Bantah, Tim Hukum Sebut Jaksa Salahgunakan Wewenang

    Pihak Moon Jae-in membantah seluruh tuduhan. Tim hukum mantan presiden menyatakan bahwa jaksa telah menyalahgunakan kekuasaan karena mendakwa Moon tanpa memberikan kesempatan untuk memberikan pembelaan terlebih dahulu.

    Putrinya Juga Terseret Kasus Hukum Lain

    Meskipun Moon Da-hye (putri Moon Jae-in) dan Seo dianggap terlibat sebagai kaki tangan, jaksa memutuskan untuk menangguhkan dakwaan terhadap mereka. Mereka menilai cukup dengan menuntut Moon Jae-in dan Lee Sang-jik demi kepentingan keadilan negara.

    Namun, Moon Da-hye sendiri baru-baru ini juga dijatuhi sanksi hukum lain. Pada 17 April 2025, Pengadilan Distrik Barat Seoul menjatuhkan denda sebesar 15 juta won atas kasus mengemudi dalam keadaan mabuk dan menyewakan properti tanpa izin.

    Ia diketahui mengemudi dengan kadar alkohol tinggi di kawasan Itaewon pada Oktober 2024, dan menjalankan bisnis sewa jangka pendek di Seoul dan Pulau Jeju melalui Airbnb tanpa pendaftaran resmi, yang melanggar Undang-Undang Pengendalian Kesehatan Masyarakat.

    Persidangan Dilakukan di Seoul

    Kasus Moon Jae In akan disidangkan di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Perhatian publik kini tertuju pada proses hukum terhadap mantan presiden yang sebelumnya dikenal dengan citra bersih dan reformis selama masa jabatannya dari 2017 hingga 2022.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Okupansi Hotel Menurun saat Lebaran 2025, Komisi VII DPR Harap Pemerintah Beri Promosi dan Insentif – Halaman all

    Okupansi Hotel Menurun saat Lebaran 2025, Komisi VII DPR Harap Pemerintah Beri Promosi dan Insentif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penurunan signifikan pada okupansi hotel selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah menjadi sorotan utama.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menanggapi situasi ini dengan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah cepat guna membantu pemulihan sektor pariwisata, khususnya industri perhotelan.

    Lamhot menjelaskan bahwa penurunan okupansi tidak hanya disebabkan oleh faktor internal industri perhotelan, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih belum stabil, seperti inflasi dan ketidakpastian pasar.

    Hal ini membuat banyak orang memilih untuk menekan pengeluaran, termasuk untuk biaya perjalanan dan penginapan.

    “Bukan hanya faktor internal industri, tetapi ekonomi yang belum stabil menjadi pemicu utama. Masyarakat lebih memilih untuk mengurangi pengeluaran, termasuk biaya perjalanan dan penginapan,” ujar Lamhot, Sabtu (5/4/2025).

    Selain itu, Lamhot juga menyebutkan persaingan yang semakin ketat dari platform penyewaan rumah seperti Airbnb, serta kurangnya inovasi dan promosi oleh sebagian hotel sebagai faktor lain yang memperburuk situasi.

    Menurutnya, hotel-hotel yang tidak memperbarui fasilitas dan layanan atau tidak efektif dalam pemasaran akan kehilangan daya tarik bagi wisatawan dan pelancong bisnis.

     

     

    Sebagai solusi, Lamhot meminta pemerintah untuk meluncurkan kampanye promosi yang lebih agresif guna menonjolkan potensi wisata daerah-daerah tertentu, baik untuk wisatawan domestik maupun internasional. 

    Promosi ini, katanya, dapat memberikan dampak positif pada okupansi hotel.

    “Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting. Pembuatan paket wisata menarik, diskon, atau promosi khusus dapat meningkatkan minat pengunjung dan langsung berdampak pada peningkatan okupansi hotel,” tambahnya.

     

     

    Lebih lanjut, Lamhot menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur, terutama dalam hal transportasi dan konektivitas digital, untuk mempermudah akses ke destinasi wisata dan hotel-hotel yang ada.

    Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif pajak atau subsidi kepada hotel-hotel yang terdampak, untuk mendukung kelangsungan sektor pariwisata yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, juga mengungkapkan kekecewaannya terkait penurunan okupansi hotel pada Lebaran 2025 yang diperkirakan turun sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Penurunan ini terjadi di sejumlah destinasi wisata populer seperti Yogyakarta, Bali, dan Solo.

    “Okupansi di daerah seperti Solo, Jogja, dan Bali memang menurun. Banyak hotel yang hanya penuh sampai H-2 Lebaran, lalu pengunjung langsung check-out lebih cepat,” ungkap Hariyadi, yang mencatatkan penurunan waktu menginap yang lebih singkat dibandingkan tahun lalu.

     

    Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani ketika ditemui di hotel The Langham Jakarta, Rabu (31/1/2024). (Endrapta Pramudhiaz)

     

    Daya beli masyarakat yang melemah dan waktu tinggal yang lebih pendek menjadi faktor utama penyebab menurunnya okupansi.

     

     

    Hariyadi berharap agar pemerintah segera mengoptimalkan anggaran untuk sektor pariwisata, karena kontribusi pasar pemerintah terhadap industri perhotelan masih cukup besar, mencapai 40 persen.

     

    “Peranan pemerintah sangat krusial. Tanpa dukungan pemerintah, banyak hotel yang terpaksa tutup dan mempengaruhi PHK massal di sektor ini,” jelas Hariyadi.

     

     

     

     

  • Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi yang semakin pesat di dunia membuat teknologi ponsel pintar (smartphone) pun terancam eksistensinya. Hal ini diungkap oleh pendiri Tesla Elon Musk, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Meta (Facebook) Mark Zuckerberg dan pendiri OpenAI Sam Altman.

    Keempatnya memiliki visi yakni dunia yang akan didominasi oleh teknologi yang dapat dikenakan, antarmuka otak, dan realitas tertambah.

    Elon Musk, melalui perusahaannya Neuralink, berupaya keras untuk membuat telepon pintar tidak lagi dibutuhkan dengan menciptakan antarmuka otak-komputer.

    Implan ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan teknologi hanya menggunakan pikiran mereka, tanpa layar, tanpa gesekan, tanpa masukan fisik. Sejauh ini, dua subjek manusia telah menerima implan tersebut, yang menunjukkan kelayakan awal konsep ini.

    Sedangkan Bill Gates tengah menjajaki arah yang berbeda, mendukung Chaotic Moon dan tato elektroniknya. Tato yang dikemas dengan nanosensor ini mampu mengumpulkan, mengirim, dan menerima data. Potensinya berkisar dari pemantauan kesehatan hingga pelacakan dan komunikasi GPS, mengubah tubuh manusia menjadi platform teknologi.

    Sementara Mark Zuckerberg, berfokus pada kacamata augmented reality (AR). Ia memperkirakan kacamata ini akan menggantikan telepon pintar sebagai perangkat komputasi utama pada 2030, di mana dengan AR ini dapat menangani sebagian besar tugas digital yang kita andalkan pada telepon saat ini. Idenya pun sederhana yakni melapisi dunia digital langsung ke bidang penglihatan.

    Adapun Sam Altman, saat ini tengah mengajak beberapa pihak dalam proyek pengganti ponsel pintar, termasuk istri mendiang pendiri Apple Steve Jobs, yakni Laurene Powell Jobs.

    Terkait ini sudah dilaporkan sejak 2023. Tahun lalu, Business Insider juga menyebutkan Altman tengah mengerjakan startup perangkat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bersama Laurene dan Jony Ive yang merupakan mantan kepala desain Apple.

    The Times menyebutkan CEO Airbnb, Brian Chesky yang mengatur pertemuan Altman dan Ive tahun lalu. Akhirnya keduanya beberapa kali bertemu untuk makan malam dan membahas potensi meluncurkan perangkat komputasi berbasis AI.

    Keinginan untuk mengembangkan perangkat berbasis AI sudah diungkapkan Altman sejak lama. Termasuk saat berbicara dalam acara Tech Live The Wall Street Journal pada 2023.

    “Saya pikir setiap teknologi baru yang cukup besar memungkinan sejumlah platform komputasi baru. Ada banyak ide, namun semuanya masih tahap awal,” kata Altman kala itu.

    Tim Cook dan Apple Beda Pendapat

    Berbeda dengan Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman. Bos Apple Tim Cook belum mengikuti jejak mereka dan tetap yakin bahwa ponsel pintar tetap dapat eksis dan tetap dibutuhkan di masa depan.

    Cook melihat ponsel pintar sebagai hal yang penting dalam kehidupan modern, bukan sesuatu yang harus dibuang, tetapi sesuatu yang harus terus disempurnakan.

    Fokusnya tetap pada kualitas dan kegunaan, memposisikan Apple untuk meningkatkan perangkatnya secara bertahap sambil tetap menggabungkan teknologi masa depan seperti AR dan AI.

    Kesenjangan ini menunjukkan perpecahan yang lebih dalam dalam filosofi antara disrupsi vs literasi. Beberapa tokoh paling berpengaruh dalam teknologi membayangkan lompatan melampaui perangkat fisik dan menggantinya dengan perangkat yang dikenakan, tertanam, atau bahkan ditanamkan.

    Sementara itu, Apple bertaruh untuk meningkatkan apa yang sudah digunakan miliaran orang.

    Pertanyaannya bukan hanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi apakah masyarakat akan mengadopsi alat-alat baru yang hebat ini dengan sukarela atau lebih memilih kenyamanan telepon pintar yang sudah dikenal selama bertahun-tahun yang akan datang.

    Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman mempromosikan teknologi transformasional, namun tantangan dunia nyata masih menghalangi, mulai dari masalah privasi dan implikasi etika hingga adopsi dan regulasi pasar.

    Sedangkan Apple menanggapi dengan strategi yang berbeda yakni memperkuat strategi yang ada saat ini. Dengan setiap literasi, perusahaan ini bertujuan untuk menjaga agar ponsel pintar tetap relevan bahkan saat industri mulai mencari penggantinya.

    Pada akhirnya, masalahnya mungkin bukan apakah telepon pintar akan hilang, tetapi bagaimana dan siapa yang memimpin transisi ketika telepon pintar itu hilang.

    (haa/haa)

  • Negara Kaya Ini Krisis, Warga Terancam Jadi Gembel

    Negara Kaya Ini Krisis, Warga Terancam Jadi Gembel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Krisis perumahan terus menekan warga negara kaya, Irlandia. Hal ini mendorong sejumlah warga untuk menjadi tunawisma dan tinggal di tempat penampungan darurat atau menumpang di rumah keluarga dan kerabat.

    Mengutip Deutsche Welle (DW), Selasa (11/3/2025), salah satu yang mengalami hal ini adalah Jordyn, Jonathan, dan putri mereka. Mereka berusaha mengatur agar dapat bermalam bersama teman atau saudara.

    “Kami kehilangan rumah kami pada September. Dan saat ini, saya sedang meminta bantuan dari pemerintah namun belum ada jawaban pasti mengenai hal ini dan kami belum mendapatkan bantuan. Jadi kami hanya berpindah tempat setiap malam,” ujar Jonathan.

    Justin adalah seorang pekerja sosial. Sebelumnya, ia bekerja dengan para tunawisma di tempat penampungan darurat yang dikelola secara pribadi. Namun, ketika tempat penampungan itu dijual, ia kehilangan pekerjaan dan rumahnya.

    “Saya sudah menjadi tunawisma dari satu dekade lalu. Selama 10 tahun, saya telah berpindah tempat 24 kali,” tandasnya.

    Kondisi krisis properti di Irlandia memburuk sejak krisis keuangan 2008 lalu. Keadaan ini diperparah dengan kenaikan harga sewa yang melonjak tajam akibat kekurangan properti yang diakibatkan pembangunan akomodasi perumahan menurun.

    “Saat ini pertumbuhan di Dublin sangat minim dan yang mengkhawatirkan, beberapa izin perencanaan akan berakhir tanpa adanya pembangun yang mulai bekerja di lokasi,” kata Menteri Perumahan James Browne kepada RTE.

    Untuk mengatasi harga sewa yang meroket, Irlandia memperkenalkan Zona Tekanan Sewa sebagai langkah sementara pada tahun 2016. Kebijakan ini telah terus diperpanjang sejak saat itu.

    Pada tahun 2021, peraturan tersebut diperketat, mengurangi kenaikan maksimum dari 4% menjadi 2% dan menjadikannya salah satu peraturan paling ketat di dunia. Zona Tekanan Sewa saat ini membatasi kenaikan hingga 2% atau tingkat inflasi, mana yang lebih rendah. Ketika kenaikan biaya hidup mendekati nol, itu berarti tuan tanah tidak dapat menaikkan sewa sama sekali.

    Jumlah Rumah Turun, Airbnb Naik

    Selain kurangnya pertumbuhan rumah baru, persoalan banyaknya properti yang menjadi rumah rental liburan juga menambah penyebab persoalan perumahan di Negeri Gaelic ini. Pada Senin, anggota kelompok masyarakat wilayah Gaeltacht, aktivis bahasa, dan mahasiswa berdemonstrasi di sejumlah kantor Pemerintah dan dewan di Gaeltacht pada hari Senin untuk memprotes krisis perumahan.

    Mereka mengatakan menjamurnya persewaan jenis Airbnb telah menempatkan kepemilikan rumah dan pasar persewaan di luar jangkauan banyak penduduk Gaeltacht. Ketika rumah-rumah dipasarkan, mereka dijual sebagai properti liburan dengan harga di atas harga penduduk setempat.

    Selain itu, hal ini juga mengancam kelestarian budaya asli Irlandia, yang saat ini tergerus oleh banyaknya warga asing yang mendiami rumah-rumah rental liburan.

    “Kami banyak mendengar pembicaraan tentang perencanaan bahasa, tetapi jika tidak ada orang di Gaeltacht yang dapat berbicara dalam bahasa tersebut, apa gunanya membahas perencanaan bahasa? Kami sedang menghadapi krisis sekarang dan Negara harus segera mengatasi masalah ini,” kata Seanán Mac Aoidh, manajer koperasi Gaeltacht Pobal Eascarrach di Donegal, kepada Irish Times.

    Para pengunjuk rasa berupaya memperoleh dukungan yang lebih kuat dan membangun kewenangan bagi badan pembangunan Gaeltacht Údarás na Gaeltachta, pedoman yang kuat mengenai tugas hukum dewan daerah untuk melestarikan bahasa Irlandia sebagai bahasa masyarakat di Gaeltacht, serta penyediaan perumahan sosial dan terjangkau di wilayah tersebut.

    “Kami telah mengajukan proposal yang jelas yang akan menyelesaikan banyak tantangan dan yang dibutuhkan untuk menerapkannya hanyalah kemauan dan komitmen, dua hal yang belum kami terima dari Pemerintah terkait perumahan Gaeltacht untuk waktu yang sangat, sangat lama. Jika kami ingin mengamankan masa depan Gaeltacht, tindakan mendesak diperlukan,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • Awas Modus Phising Web Booking Hotel Palsu Makin Banyak, Ini Datanya

    Awas Modus Phising Web Booking Hotel Palsu Makin Banyak, Ini Datanya

    Jakarta, CNBC Indonesia- Modus kejahatan siber phishing semakin banyak terjadi. Bahkan upaya phishing yang telah diblokir mencapai hampir 900 juta.

    Hal tersebut diungkap oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky. Mereka mengungkap telah memblokir lebih dari 893 juta upaya phishing di sepanjang 2024.

    Jumlah tersebut meningkat 26% dari tahun 2023, ketika itu totalnya hampir mencapai 710 juta.

    Lonjakan serangan phishing sendiri terjadi antara Mei-Juli 2024. Saat itu adalah musim liburan, di mana penipu mencoba menjebak wisatawan dengan penipuan yang melibatkan pemesanan tiket pesawat dan hotel palsu, hingga paket wisata yang terdengar terlalu bagus.

    Pakar di Kaspersky melihat, berbagai skema phishing dan penipuan yang dilakukan bertujuan untuk mencuri data, uang, dan instalasi software berbahaya.

    Pada 2024, penjahat siber kerap meniru situs web terkenal seperti Booking.com, AirBnB, TikTok, Telegram, dan lain-lain untuk menjerat korban.

    Salah satu kampanye memanfaatkan TikTok Shop. Di mana, pelaku membuat halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial penjual.

    Selain itu, para penipu memanfaatkan berita yang sedang tren. Skema penipuan lainnya seperti memanfaatkan citra selebriti palsu dengan mempromosikan hadiah kepada penggemar. Tren ini terus berlanjut pada tahun 2025.

    “Mereka menggabungkan pencitraan merek dari beberapa perusahaan pada satu halaman phishing untuk meningkatkan efisiensi kampanye mereka,” ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/2/2025).

    Tak ketinggalan alat yang digerakkan oleh AI membantu penjahat membuat situs web palsu yang sangat meyakinkan, sehingga penipuan semakin sulit dideteksi.

    (dce)

  • Kaspersky Blokir 893 Juta Upaya Phising sepanjang 2024

    Kaspersky Blokir 893 Juta Upaya Phising sepanjang 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Lebih dari 893 juta upaya phising diblokir oleh Kaspersky pada 2024. Angka percobaan phising ini meningkat 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 710 juta.

    Berdasarkan keterangan resmi Kaspersky, lonjakan percobaan phising terjadi pada media Mei—Juli dan dikatakan memiliki keterkaitan dengan musim liburan, di mana penjahat siber kerap mengincar wisatawan yang melakukan pemesanan tiket pesawat atau hotel.

    Pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova menjelaskan penyerang terus menyempurnakan penyamaran meskipun mekanisme inti phising yang digunakan tidak berubah.

    “Mereka memanfaatkan berita yang sedang tren, topik yang sedang digembar-gemborkan, dan bahkan menggabungkan pencitraan merek dari beberapa perusahaan pada satu halaman phishing untuk meningkatkan efisiensi kampanye mereka,” kata Svistunova dalam keterangan resmi, Senin (24/2/2025).

    Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) oleh pelaku sebagai alat bantu pembuatan situs web palsu yang meyakinkan sehingga penipuan kian sulit dideteksi. Taktik ini, lanjutnya, memperbesar risiko baik dari segi finansial maupun pelindungan data pribadi.

    Akibatnya, kata Svistunova, kewaspadaan dan penggunaan solusi keamanan siber yang tangguh harus menjadi lebih penting dari sebelumnya.

    Lebih jauh, para ahli mengamati berbagai skema phishing dan penipuan yang bertujuan mencuri data, uang, dan pemasangan perangkat lunak berbahaya.

    Pada 2024, pelaku kejahatan dunia maya seringkali meniru situs web merek terkenal seperti Booking, Airbnb, TikTok, Telegram, dan lainnya.

    Salah satu kampanye yang sedang berlangsung telah menargetkan pengguna TikTok Shop. Pelaku kejahatan dunia maya membuat halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial penjual.

    Selain itu, para penipu memanfaatkan berita yang sedang tren, mengatur skema penipuan yang melibatkan topik yang sedang menjadi perbincangan, misalnya permainan aset kripto Hamster Kombat dan dompet TON.

    Menurut data Kaspersky, baik pengguna perorangan maupun perusahaan telah menghadapi lampiran email berbahaya lebih dari 125 juta kali pada tahun 2024. Penjahat dunia maya menggunakan berbagai taktik dalam kampanye email yang menargetkan bisnis.

    Caranya, termasuk mengirim email dengan arsip yang dilindungi kata sandi yang berisi konten berbahaya dan gambar SVG yang disamarkan sebagai grafik yang aman, dan banyak skema lainnya.

    Penyerang memikat korban untuk mengeklik konten berbahaya melalui banding pengadilan palsu, transaksi palsu, pemberitahuan resmi palsu, dan banyak lagi.