Perusahaan: AirAsia

  • TransNusa Naik Kelas ke Medium Service, Cek Perbedaan Kelas Maskapai Penerbangan!

    TransNusa Naik Kelas ke Medium Service, Cek Perbedaan Kelas Maskapai Penerbangan!

    Bisnis.com, JAKARTA — TransNusa baru saja naik kelas menjadi maskapai medium service carrier atau maskapai pelayanan standar menengah mulai 25 April 2025. Sebelumnya, TransNusa merupakan maskapai kelas penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier). 

    Maskapai penerbangan umumnya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan jenis layanan yang ditawarkan, yaitu low cost carrier (LCC), medium service carrier  (MSC), dan full service airline. Klasifikasi ini mencerminkan perbedaan harga tiket serta fasilitas yang disediakan untuk penumpang.

    LCC adalah maskapai yang menawarkan tiket dengan harga murah dan layanan yang minimal. Maskapai ini umumnya tidak menyertakan fasilitas seperti bagasi tercatat, makanan dan minuman, serta hiburan di pesawat dalam harga tiket. Penumpang dapat memilih untuk membeli layanan tambahan jika diperlukan. Beberapa contoh maskapai LCC adalah AirAsia, Citilink, dan Lion Air.

    LCC cocok bagi penumpang yang mengutamakan harga tiket yang terjangkau, terutama untuk perjalanan singkat atau wisata hemat. Meskipun fasilitas terbatas, maskapai jenis ini banyak dipilih oleh mereka yang tidak memerlukan layanan tambahan selama penerbangan.

    Lalu, maskapai MSC menawarkan layanan yang lebih lengkap dibandingkan LCC. Namun, tetap dengan harga yang terjangkau. Maskapai MSC biasanya menyediakan bagasi gratis dengan batasan tertentu, makanan ringan, serta hiburan sederhana di pesawat. Layanan ini memberikan kenyamanan tambahan tanpa mengorbankan harga tiket yang masih cukup bersaing.

    Teranyar, maskapai TransNusa mengumumkan perubahan kelas menjadi MSC dan mengeklaim transformasi tersebut menjadikan layanan penerbangan lebih nyaman. Pelayanan MSC tersebut termasuk bagasi gratis 20 kilogram hingga 30 kilogram tergantung dari kelas dan rute penerbangan. Selain itu, terdapat makanan ringan dan air mineral tanpa biaya tambahan untuk seluruh penerbangan domestik. 

    Sementara itu, maskapai full service airline adalah maskapai yang menawarkan layanan penuh kepada penumpang, termasuk fasilitas seperti bagasi tercatat, makanan dan minuman, hiburan di pesawat, serta akses ke lounge bandara. Maskapai jenis ini juga sering menawarkan program loyalitas bagi penumpang setia. 

    Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Cathay Pacific adalah contoh maskapai full service. Maskapai ini lebih cocok bagi penumpang yang mengutamakan kenyamanan maksimal, baik dalam hal layanan di pesawat maupun fasilitas di bandara.

    Dari sisi harga, tiket LCC biasanya yang paling ekonomis, sedangkan MSC menawarkan harga menengah dengan fasilitas tambahan. Sementara itu, full service airline menawarkan harga lebih tinggi sesuai dengan kelengkapan layanan yang diberikan. Setiap jenis maskapai dirancang untuk memenuhi kebutuhan penumpang dengan berbagai preferensi perjalanan.

  • AirAsia Indonesia Raup Rp1,99 Triliun di Awal 2025, Rute Internasional Jadi Kunci Sukses

    AirAsia Indonesia Raup Rp1,99 Triliun di Awal 2025, Rute Internasional Jadi Kunci Sukses

    Jakarta: PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID/CMPP) mengawali tahun 2025 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,99 triliun pada kuartal I, meningkat 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 
     
    Pertumbuhan ini mencerminkan permintaan yang kuat serta keberhasilan strategi perusahaan dalam memperluas fokus ke pasar internasional, sekaligus menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan makro-ekonomi dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.?
    Ekspansi rute internasional 
    Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Veranita Yosephine, menyatakan pada awal tahun 2025, Indonesia AirAsia meluncurkan rute internasional terbaru, yakni Bali-Darwin, yang menjadi rute ketiga dalam menghubungkan Indonesia dan Australia, setelah sebelumnya meresmikan penerbangan Bali-Perth dan Bali-Cairns. 
     
    “Kehadiran rute-rute ke Australia ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi di masing-masing destinasi,” ujar Veranita dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025.
     

    Veranita juga mengungkapkan bahwa upaya ekspansi pasar internasional ini akan terus dilanjutkan, mengingat kekuatan Indonesia AirAsia dalam segmen tersebut berkat jaringan regional yang dimiliki. 

    Pada Kuartal II tahun 2025, Indonesia AirAsia dijadwalkan meluncurkan rute internasional keempatnya ke Australia, yakni Bali-Adelaide. 
     
    Penambahan ini menegaskan komitmen Indonesia AirAsia dalam memperluas jaringan penerbangan internasional, tidak hanya di kawasan ASEAN dan Asia, tetapi juga ke wilayah strategis seperti Australia, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat konektivitas dan menghadirkan layanan penerbangan yang terjangkau bagi lebih banyak masyarakat.?

    Kinerja operasional yang solid
    Dengan armada berjumlah 30 pesawat, Indonesia AirAsia mencatat kapasitas sebesar 1,85 juta kursi dan berhasil mengangkut 1,53 juta penumpang selama kuartal I-2025. 
     
    Tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 83 persen, sementara pendapatan per kilometer kursi tersedia (RASK) mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen dibandingkan kuartal I-2024.?
     
    Sebagian besar pendapatan berasal dari penjualan tiket kursi pesawat sebesar Rp1,65 triliun, dengan pendapatan tambahan dari layanan lainnya, termasuk biaya bagasi dan pelayanan penerbangan, mencapai Rp339 miliar.?
    Strategi efisiensi di tengah tantangan ekonomi
    Meskipun mencatat kerugian sebesar Rp710 miliar pada kuartal I-2025, angka ini membaik sebesar 8,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. 
     
    Apabila tidak memperhitungkan rugi selisih kurs, kinerja operasional perusahaan berhasil memperbaiki kerugian yang signifikan hingga 17,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.?
     
    Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sebesar 4,1 persen turut memberikan tekanan terhadap kinerja keuangan. 
     
    “Untuk mengantisipasi tekanan nilai tukar, kami memperkuat efisiensi biaya dan operasional melalui pengelolaan biaya yang lebih optimal, ujar Veranita.?
    Fokus pada pertumbuhan berkelanjutan
    Dalam upaya menjaga keberlanjutan bisnis, Indonesia AirAsia akan terus menjalankan berbagai inisiatif strategis dan efisien, termasuk pengendalian biaya operasional, optimalisasi jaringan rute, dan sinergi dengan Grup AirAsia dalam proses negosiasi dan penyelarasan kewajiban keuangan.?
     
    Veranita menambahkan bahwa penataan ulang di tingkat Grup memberikan Indonesia AirAsia dasar yang lebih kuat untuk berkembang secara strategis. 
     
    “Dengan Bali sebagai hub utama, kami berada dalam posisi yang sangat baik untuk menghubungkan kawasan Asia Tenggara dengan kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas, termasuk Australia, sambil tetap memberikan nilai lebih dan kenyamanan bagi penumpang kami. Indonesia AirAsia, khususnya, akan mendapatkan keuntungan dari akses yang lebih baik ke pasar-pasar baru dan efisiensi operasional yang lebih tinggi, memperkuat perannya sebagai penghubung utama untuk perjalanan domestik dan internasional,” jelas Veranita.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Biar Penerbangan Aman, AirAsia Ingatakan Penumpang Larangan Merokok Termasuk Rokok Elektrik dalam Pesawat

    Biar Penerbangan Aman, AirAsia Ingatakan Penumpang Larangan Merokok Termasuk Rokok Elektrik dalam Pesawat

    Jakarta: Indonesia AirAsia terus kembali mengingatkan seluruh penumpang untuk tidak merokok dalam pesawat. Hal semata-mata untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Selain untuk menjaga keselamatan, larangan ini juga untuk memastikan kenyamanan seluruh penumpang bersama awak kabin. Ini sebagaimana disampaikan Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi.

    Eddy Krismeidi menegaskan bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap penerbangan. Oleh karena itu merokok baik rokok konvensional maupun rokok elektrik atau vape dilarang di dalam pesawat.

    “Tindakan merokok, baik penggunaan rokok konvensional maupun elektrik (vape), dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang lain serta membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
     

    Larangan ini juga merujuk pada ketentuan hukum nasional, yaitu Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor 12 Tahun 2024 tentang penggunaan rokok elektrik dalam penerbangan, serta Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang melarang tindakan yang dapat mengganggu keamanan, keselamatan, dan ketertiban selama penerbangan.

    Lebih jauh lagi, larangan merokok di dalam pesawat juga merupakan bagian dari standar keselamatan internasional yang telah ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan berlaku bagi seluruh maskapai di dunia.

    “Indonesia AirAsia mengajak seluruh penumpang untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keselamatan selama penerbangan dengan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, termasuk larangan merokok di dalam pesawat. Kepatuhan terhadap aturan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sebagai penumpang, tetapi juga kontribusi penting dalam menciptakan pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua,” tambah Eddy.

    Sepanjang tahun 2024, Indonesia AirAsia mencatat sebanyak 31 kasus pelanggaran berupa merokok di dalam pesawat, termasuk penggunaan vape. Seluruh kasus tersebut telah ditindaklanjuti dengan pemberian peringatan tegas kepada pelanggar secara langsung. Data pelanggaran juga telah dicatat dalam sistem penumpang sebagai dasar pertimbangan untuk tindakan lanjutan. Apabila pelanggaran serupa terus berulang, maskapai tidak akan segan untuk mengambil langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan pembatasan hak terbang terhadap penumpang yang bersangkutan.

    Merokok di dalam kabin pesawat, termasuk penggunaan vape, bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat memicu alarm asap dan mengganggu sistem navigasi penerbangan. Atas dasar itu, pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenai sanksi berat, termasuk denda hingga Rp 2,5 miliar atau pidana penjara paling lama 5 tahun, sebagaimana tercantum dalam Pasal 412 ayat 6 Undang-Undang Penerbangan.

    Peringatan untuk tidak merokok telah disampaikan secara konsisten oleh awak kabin selama penerbangan, mulai dari pengumuman selamat datang, demonstrasi keselamatan, hingga pengumuman setelah lepas landas. Hal ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan maskapai dalam menciptakan lingkungan penerbangan yang aman dan tertib.
    Aturan Membawa rokok elektrik 
    Buat kamu yang merokok menggunakan rokok elektrik atau vape tetap boleh membawa dalam penerbangan. Namun, ada ketentuan yang harus ditaati, sebagai berikut:

    Penggunaan rokok elektrik dalam jenis apapun di dalam pesawat dilarang keras.
    Penumpang hanya diperbolehkan membawa satu unit vape di dalam bagasi kabin.
    Vape tidak boleh dimasukkan dalam bagasi terdaftar dan harus disimpan di dalam bagasi kabin atau saku pakaian.
    Kapasitas baterai vape tidak boleh melebihi 100 Wh.
    E-liquid dibatasi maksimal 100 ml per botol dan harus dikemas sesuai ketentuan barang cair dalam kabin.
    Pastikan perangkat vape dalam keadaan mati, dan bila memungkinkan, baterai dilepas untuk mencegah aktivasi tidak sengaja.

    Indonesia AirAsia senantiasa mengedepankan standar keselamatan dan keamanan di setiap penerbangan, serta telah diakui secara resmi sebagai operator yang telah lulus audit keselamatan operasional oleh International Air Transport Association (IATA) melalui sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA).

    Jakarta: Indonesia AirAsia terus kembali mengingatkan seluruh penumpang untuk tidak merokok dalam pesawat. Hal semata-mata untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
     
    Selain untuk menjaga keselamatan, larangan ini juga untuk memastikan kenyamanan seluruh penumpang bersama awak kabin. Ini sebagaimana disampaikan Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi.
     
    Eddy Krismeidi menegaskan bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap penerbangan. Oleh karena itu merokok baik rokok konvensional maupun rokok elektrik atau vape dilarang di dalam pesawat.

    “Tindakan merokok, baik penggunaan rokok konvensional maupun elektrik (vape), dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang lain serta membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
     

     
    Larangan ini juga merujuk pada ketentuan hukum nasional, yaitu Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor 12 Tahun 2024 tentang penggunaan rokok elektrik dalam penerbangan, serta Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang melarang tindakan yang dapat mengganggu keamanan, keselamatan, dan ketertiban selama penerbangan.
     
    Lebih jauh lagi, larangan merokok di dalam pesawat juga merupakan bagian dari standar keselamatan internasional yang telah ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan berlaku bagi seluruh maskapai di dunia.
     
    “Indonesia AirAsia mengajak seluruh penumpang untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keselamatan selama penerbangan dengan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, termasuk larangan merokok di dalam pesawat. Kepatuhan terhadap aturan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sebagai penumpang, tetapi juga kontribusi penting dalam menciptakan pengalaman terbang yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua,” tambah Eddy.
     
    Sepanjang tahun 2024, Indonesia AirAsia mencatat sebanyak 31 kasus pelanggaran berupa merokok di dalam pesawat, termasuk penggunaan vape. Seluruh kasus tersebut telah ditindaklanjuti dengan pemberian peringatan tegas kepada pelanggar secara langsung. Data pelanggaran juga telah dicatat dalam sistem penumpang sebagai dasar pertimbangan untuk tindakan lanjutan. Apabila pelanggaran serupa terus berulang, maskapai tidak akan segan untuk mengambil langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan pembatasan hak terbang terhadap penumpang yang bersangkutan.
     
    Merokok di dalam kabin pesawat, termasuk penggunaan vape, bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat memicu alarm asap dan mengganggu sistem navigasi penerbangan. Atas dasar itu, pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenai sanksi berat, termasuk denda hingga Rp 2,5 miliar atau pidana penjara paling lama 5 tahun, sebagaimana tercantum dalam Pasal 412 ayat 6 Undang-Undang Penerbangan.
     
    Peringatan untuk tidak merokok telah disampaikan secara konsisten oleh awak kabin selama penerbangan, mulai dari pengumuman selamat datang, demonstrasi keselamatan, hingga pengumuman setelah lepas landas. Hal ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan maskapai dalam menciptakan lingkungan penerbangan yang aman dan tertib.
    Aturan Membawa rokok elektrik 
    Buat kamu yang merokok menggunakan rokok elektrik atau vape tetap boleh membawa dalam penerbangan. Namun, ada ketentuan yang harus ditaati, sebagai berikut:

    Penggunaan rokok elektrik dalam jenis apapun di dalam pesawat dilarang keras.
    Penumpang hanya diperbolehkan membawa satu unit vape di dalam bagasi kabin.
    Vape tidak boleh dimasukkan dalam bagasi terdaftar dan harus disimpan di dalam bagasi kabin atau saku pakaian.
    Kapasitas baterai vape tidak boleh melebihi 100 Wh.
    E-liquid dibatasi maksimal 100 ml per botol dan harus dikemas sesuai ketentuan barang cair dalam kabin.
    Pastikan perangkat vape dalam keadaan mati, dan bila memungkinkan, baterai dilepas untuk mencegah aktivasi tidak sengaja.

    Indonesia AirAsia senantiasa mengedepankan standar keselamatan dan keamanan di setiap penerbangan, serta telah diakui secara resmi sebagai operator yang telah lulus audit keselamatan operasional oleh International Air Transport Association (IATA) melalui sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • AirAsia (CMPP) Belum Minat Akuisisi Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    AirAsia (CMPP) Belum Minat Akuisisi Pesawat Boeing ‘Buangan’ China

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menyatakan belum memiliki rencana untuk mengakuisisi pesawat Boeing ‘buangan’ maskapai-maskapai China. 

    Head of Government Relations and Communications Indonesia AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga mengatakan, CMPP tetap konsisten dengan strategi armada yang selama ini mengandalkan pesawat buatan Airbus. Dia mengatakan, pihaknya terus memantau dinamika industri penerbangan global, termasuk potensi masuknya pesawat baru ke pasar.

    “CMPP saat ini tetap konsisten dengan strategi armada yang menggunakan pesawat Airbus. Kami terus memantau secara proaktif berbagai dinamika dan peluang di industri penerbangan, termasuk potensi ketersediaan pesawat baru di pasar global,” kata Eddy kepada Bisnis, Kamis (24/4/2025). 

    Namun, hingga saat ini, CMPP menyebut belum ada rencana untuk mengoperasikan pesawat di luar jenis armada yang telah digunakan selama ini. Keputusan tersebut disebut sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

    Maskapai juga menegaskan bahwa proses penambahan armada akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor penting. Hal ini mencakup proyeksi pertumbuhan permintaan, kesiapan infrastruktur dan operasional, serta kondisi keuangan perusahaan.

    “Penambahan armada akan tetap disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan permintaan, kesiapan infrastruktur dan operasional, serta kondisi keuangan perusahaan, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku,” jelas Eddy. 

    Meski demikian, pihak maskapai menyambut baik sinyal positif dari regulator maupun berbagai pihak yang mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional.

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi membuka kemungkinan bagi maskapai Indonesia untuk membeli pesawat Boeing yang sebelumnya dikembalikan oleh maskapai-maskapai asal China. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada masing-masing operator penerbangan.

    Menhub Dudy mengatakan bahwa selama maskapai penerbangan menilai opsi pembelian tersebut menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan operasional mereka, maka langkah tersebut bisa diambil. Terlebih, kebutuhan akan penambahan armada pesawat di Indonesia masih cukup tinggi.

    “Ya kita serahkan ke airlines. Kalau airlines memandang bahwa dengan kondisi mereka bisa mendatangkan pesawat atau bisa memanfaatkan situasi, mungkin bagus karena kita kan memang masih membutuhkan pesawat yang lebih banyak,” kata Dudy di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

  • Uji Nyali di Cage of Death, Berenang Bersama Buaya Raksasa di Darwin

    Uji Nyali di Cage of Death, Berenang Bersama Buaya Raksasa di Darwin

    Jakarta: Perjalanan dimulai dari riuhnya suasana Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Membawa ransel dengan penuh semangat dan tiket AirAsia di tangan, kami terbang menuju Denpasar, Bali. Pulau Dewata ini menjadi persinggahan pertama kami sebelum melanjutkan petualangan ke wilayah paling utara Australia, Darwin, Northern Territory.
     
    Penerbangan dari Denpasar ke Darwin yang memakan waktu sekitar 2,5 jam mendarat dengan mulus. Begitu tiba, hangatnya udara tropis khas Darwin menerpa kulit kami, serupa di Indonesia. Hanya saja memiliki nuansa petualangan yang berbeda.
     
    Darwin memang bukan kota metropolitan. Lebih terasa seperti gerbang menuju alam liar yang menantang. Tourism Northern Territory (TNT) mengajak Medcom.id menikmati keindahan sekaligus merasakan pengalaman seru yang tak akan pernah dilupakan.

    Pengalaman menantang di Cage of Death

    Atraksi memberi makan buaya di Cage of Death, Darwin. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian

    Salah satu highlight utama dari perjalanan ini adalah pengalaman ekstrem di Cage of Death. Terletak di Mitchell Street, Darwin City, Northern Territory, Australia, Crocosaurus Cove menawarkan atraksi yang bukan sekadar tempat wisata biasa.
     
    Bukan hanya namanya yang menyeramkan, kamu akan merasakan sensasi berada di “Kandang Kematian”. Di sini, kamu akan diminta masuk ke dalam tabung transparan dan berenang bersama buaya air asin raksasa!
     
    Yup, benar banget. Kamu akan berenang bersama buaya raksasa yang memiliki tinggi 5 meter dan berat hingga 700 kg. Kamu akan berada di dalam tabung berbahan kaca akrilik yang berbentuk silinder dengan diameter sekitar 1,8 meter.
     

    Tabung ini memiliki kedalaman sekitar 4 meter, sehingga kamu bisa berada dalam air bersama buaya. Meski hanya terbuat dari kaca akrilik, tabung ini memiliki ketebalan yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan memastikan keselamatan.
     
    Tujuannya adalah memberi pengalaman ekstrem dan dekat dengan predator tanpa bahaya langsung. Bayangkan adrenalin yang mengalir saat kamu masuk ke dalam kolam berisi buaya raksasa tersebut.
     
    Sebelum masuk ke tabung, kami diminta berganti pakaian renang. Petugas lalu mengarahkan kami untuk menuruni tangga ke dalam tabung. Setelah berada di dalam, kami diminta duduk terlebih dahulu agar tabung bisa dipindahkan ke dalam salah satu dari tiga kolam buaya yang tersedia. Kolam yang kami masuki ternyata dihuni oleh seekor buaya besar bernama Leo.
     
    “Buaya ini bernama Leo, dia ditangkap di Finnis River Station. Dia diberi nama sesuai pemilik stasiun, Leo Venturin. Meski beratnya 750 kg, dia sangat lincah dan sangat cepat,”  kata Sales Marketing Croc Cove, Gabrielle Deacon.
     
    Begitu tabung mulai diturunkan perlahan ke dalam air, suasana langsung berubah. Setelah seluruh bagian tabung masuk ke dalam kolam, petugas meminta kami untuk berdiri. Di saat itulah ketegangan mulai terasa.
     
    Leo, sang buaya, perlahan berenang mendekati tabung, mengitari kami dalam lingkaran lambat dan tenang, tapi mengintimidasi. Sesekali, kami bisa menatap langsung ke matanya. Jarak antara kami dan rahangnya yang tajam hanya dipisahkan oleh lapisan akrilik. Rasanya seperti berhadapan langsung dengan predator purba dalam diam, tapi penuh ancaman.
     
    Kami berada di dalam tabung selama 15 menit penuh. Setiap detiknya terasa begitu nyata dan menegangkan. Namun, bagian paling mendebarkan datang di akhir sesi. Di menit-menit terakhir, petugas melakukan atraksi khusus.
     

    Leo diberi makan menggunakan tongkat panjang yang diberi daging di ujungnya. Ujung tongkat itu ditempatkan tepat di depan tabung kami, membuat Leo meloncat, membuka rahangnya lebar-lebar, seolah-olah ingin menerkam kami.
     
    Dari dalam tabung, sensasinya seperti sedang dimangsa secara perlahan. Suara air terciprat, gigi-gigi besar mengatup, dan kami menjerit karena terkaget dengan mata membelalak. Benar-benar pengalaman yang memacu adrenalin.
    Harga tiket berenang bersama buaya

    Atraksi memberi makan buaya di Cage of Death, Darwin. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian
     
    Kalau tertarik untuk merasakan sensasi berenang bersama buaya, kamu bisa membeli tiket seharga 295 dolar Australia (Rp3,1 juta) untuk dua orang dalam satu kandang. Sedangkan untuk satu orang, dikenakan harga sebesar 195 dolar Australia (Rp2,1 juta).
     
    Tak kalah seru, di Crocosaurus Cove juga ada atraksi feeding show, saat para pawang memberi makan buaya-buaya raksasa dengan daging mentah yang digantungkan tinggi di atas air. 
    ?
    Perjalanan kali ini bukan cuma tentang destinasi, tapi juga tentang keluar dari zona nyaman, menghadapi rasa takut, dan menemukan cerita di balik setiap langkah. Dan di Darwin, cerita itu datang dengan rahang besar dan gigi tajam.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (KIE)

  • Harga Jual Jet Boeing dan Airbus Melonjak 30 Persen Imbas Tarif Impor Trump   – Halaman all

    Harga Jual Jet Boeing dan Airbus Melonjak 30 Persen Imbas Tarif Impor Trump   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM , WASHINGTON – Kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memakan korban baru, membuat harga pesawat produksi Boeing dan Airbus semakin mahal.

    Sebelum tarif impor diberlakukan dan perang harga mencuat, sumber Straits Times mengungkap bahwa harga pesawat jet komersial telah naik sebanyak 30 persen sejak 2018.

    Namun pasca tarif impor yang diberlakukan Trump, kebijakan ini berdampak luas terhadap berbagai sektor. Salah satu akibat yang paling mencolok adalah meningkatnya harga bahan baku dan komponen meningkat secara drastis, yang kemudian berdampak langsung pada biaya produksi pesawat.

    “Dibandingkan dengan tahun 2018, harga jet komersial telah naik sekitar 30 persen,” kata seorang pakar penerbangan yang tidak mau disebutkan namanya.

    Kenaikan harga pesawat juga dikonfirmasi Raksasa kedirgantaraan Amerika dan Eropa, mereka mengungkap telah bergulat dengan biaya yang lebih tinggi untuk bahan utama seperti titanium, komponen dan energi, serta tekanan biaya tenaga kerja secara keseluruhan.

    Direktur Pelaksana Konsultan AeroDynamic Advisory Richard Aboulafia menyebut harga sederet bahan dan peralatan pesawat meroket 40 persen sejak 2021.

    Itu bahkan belum termasuk dampak tarif Trump sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium yang digunakan dalam pesawat terbang. Apabila tarif Trump terus diterapkan dalam jangka waktu yang lama maka hal tersebut dapat mendongkrak harga produksi pesawat.

    ”Produk seperti casting, forgings, dan apapun yang terbuat dari titanium bakal melambung,” ujar Aboulafia,

    “Agak ironis. Bahan mentah bukan masalah, tetapi Donald Trump bertekad untuk mewujudkan masalah,” imbuhnya.

    Harga pesawat Boeing 787 Dreamliner, misalnya, yang biasa dipatok sekitar 386 juta dolar AS atau Rp 6,5 triliun (Kurs Rp 16.862 ) dan Boeing 737 MAX dibanderol bernilai 159 juta dolar AS atau Rp 2,6 Triliun, naik dibandingkan 2023 yang masing-masing dihargai 292 juta dolar AS atau Rp 4,9 triliun serta 121,6 juta dolar AS atau Rp 2 triliun.

    Begitu pula dengan harga pesawat Airbus A321neo yang dipatok sekitar 148 juta dolar AS sekitar Rp 2,4 triliun. Ini naik dibandingkan harga 2018 yang masih di level 129,5 juta dolar AS atau Rp 2,1 triliun.

    Boeing maupun Airbus belum memberikan komentar apapun terkait isu kenaikan harga pesawat dan jet. Diketahui Boeing belum memperbarui harga pesawat yang ia tawarkan sejak 2023.

    Sementara katalog Airbus tidak menyentuh sejak 2018, perusahaan berdalih penggunaan katalog harga dihentikan “sejak lama” karena harga tersebut “tidak terpaku erat dengan harga akhir, yang didasarkan pada setiap kontrak spesifik dalam hal konfigurasi dan detail pesawat”, kata perusahaan itu .

    “Harga katalog benar-benar fiksi,” kata Tn. Aboulafia.

    “Anda mendapat diskon 50 persen jika datang dengan pakaian yang bagus.” menambahkan.

    Kendati harga pesawat Boeing dan Airbus telah mengalami kinerja yang drastis tetapi Boeing dan Airbus diketahui memiliki backlog atau tumpukan pesanan yang bisa bertahan hingga 10 tahun meskipun tak ada pesanan baru.

    Hal ini terjadi karena pertumbuhan kelas menengah di Asia, Afrika, dan Timur Tengah membuat permintaan perjalanan udara terus meningkat.

    Alhasil maskapai seperti Emirates, Qatar Airways, Indigo, Lion Air, hingga AirAsia terus melakukan ekspansi. Sehingga semakin banyak permintaan, semakin panjang antrian produksi.

    Selain permintaan yang membludak, backlog terjadi karena adanya gangguan rantai pasok global sejak pandemi COVID-19, mengakibatkan pengiriman pesanan pesawat jadi terlambat.

    Boeing misalnya mengalami masalah kualitas dan sertifikasi pada 737 MAX dan 787, memperlambat pengiriman. Hal inilah yang membuat backlog semakin menumpuk karena pengiriman tertunda.

  • Menerobos Rawa dengan Airboat: Petualangan Seru di Kawasan Finniss River Lodge Australia – Page 3

    Menerobos Rawa dengan Airboat: Petualangan Seru di Kawasan Finniss River Lodge Australia – Page 3

    Liputan6.com, Darwin – – Berpetualang menerobos rawa, danau, dan kali menggunakan airboat atau perahu udara memiliki pengalaman tersendiri. Terlebih airboat melaju dengan cukup kencang, menembus semak-semak dan meliuk-liuk di antara pepohonan tinggi di kanan kirinya. Suasananya sedikit menegangkan.

    Pengalaman ini bisa Anda dapatkan saat melancong dan bermalam di Finniss River Lodge, Northern Territory, yang hanya berjarak 90 kilometer dari Kota Darwin, Australia. Lodge ini hanya menampung sekitar 12-15 tamu, sehingga pengalaman tamu lebih eksklusif.

    Liputan6.com berkesempatan menyambangi lokasi ini. Berkat undangan dari Tourism Northern Territory (TNT) dan AirAsia, rombongan tur terbang dari Jakarta menuju Denpasar dengan AirAsia QZ 802, dan dilanjut ke Australia dengan AirAsia QZ 540. Tiba di Bandara Darwin, perjalanan langsung berlanjut menuju Hotel Courtyard By Marriot, untuk bermalam.

    Untuk memulai petualangan seru ini, wisatawan naik buggy car dari depan lodge menuju tempat airboat berada. Kendaraan itu terparkir di area yang terlihat rawa. Model transportasinya mirip perahu yang dilengkapi pagar pengaman pada sisi kanan kirinya. Di bagian belakang, terdapat baling baling yang dikeliling kerangka besi sebagai pelindung. Airboat itu menampung empat orang, termasuk pengendali.

    Suara mesinnya yang cukup keras, masing-masing pelancong diminta mengenakan headset untuk melindungi pendengaran mereka. Petualangan pun dimulai. Airboat itu melaju di atas rawa yang ditumbuhi rerumputan sedikit tinggi. Mesinnya terus menyala keras menyapu bersih rerumputan yang menghalangi laju perahu. Sampai pada suatu tempat, perahu pun berhenti.

    Di sini, banyak bungai teratai menjulang di atas air rawa. Warnanya yang ungu dengan daun melebar di atas air, terlihat menghiasi rawa yang luas. Meski tumbuh tidak teratur, tanaman itu terlihat indah nan sedap dipandang mata.

    Setelah itu, petualangan dilanjutkan menuju aliran sungai kecil. Sepanjang perjalanan, banyak burung-burung yang asik mencari makanannya. Binatang itu ada yang sendiri dan ada juga yang berkelompok. Warnanya beragam. Ada yang putih, hitam, juga paduan warna lain yang menambah keindahan bentuknya. Mereka terbang menikmati alam bebas, tanpa harus khawatir tertangkap oleh para pemburu perusak alam.

    Airboat pun kemudian terhenti pada satu titik. Melihat sisi kiri, ada kepala seekor buaya betina yang terlihat tenang. Panjangnya hewan itu dapat diperkirakan dari ukuran kepala.

    “Saat ini, buaya betina hanya menunjukkan ujung hidung, mata, dan telinganya di atas air. Kita dapat memperkirakan panjang tubuh buaya dengan mengalikan bagian yang terlihat di atas air dengan tujuh,” ujar Pete “Fingger” kepada Liputan6.com, Kamis 10 April 2025 lalu.

    Menurut dia, banyak rumah model dunia memiliki peternakan buaya dan menggunakan kulit mereka untuk membuat tas tangan, sepatu bot, dan lain-lain. Harga telur buaya bisa mencapai $50 per butir. “Apakah itu sepadan? Ya, 90.000 telur buaya dapat menghasilkan banyak uang,” kata dia.

     

     

  • Sensasi Mendebarkan di Cage of Death: Berenang dengan Buaya Besar di Darwin – Page 3

    Sensasi Mendebarkan di Cage of Death: Berenang dengan Buaya Besar di Darwin – Page 3

    Liputan6.com, Darwin – Menyaksikan buaya besar dari jarak jauh, itu sudah biasa. Namun bagaimana bila Anda menyaksikan reptil ganas ini dengan jarak yang sangat dekat, hanya bersekat kaca setebal 6-8 cm sentimeter. Ini akan memberikan kesan berbeda.

    Lokasi ini bisa jadi alternatif destinasi wisata saat Anda berkunjung ke Darwin Australia. Di wilayah Mitchell Street, Darwin City, Northern Territory, Australia ini, pelancong dapat merasakan sensasi mendebarkan saat ‘diintai’ buaya dengan jarak yang sangat dekat.

    Liputan6.com berkesempatan mengunjungi destinasi wisata ini pada Rabu 9 April 2025 lalu. Atas undangan TNT dan AirAsia, rombongan tur berangkat menuju lokasi, melalui Denpasar langsung mendarat di Bandara Internasional Darwin, Australia.

    Crocosaurus Cove memiliki koleksi hampir 200 buaya, termasuk beberapa buaya air asin terbesar. Tak hanya berisikan kolam buaya, ada juga berbagai spesies ular di Reptile House, spesies kadal di Reptile House, Barramundi ikan air tawar yang populer di Australia, serta kura-kura.

    Namun yang lebih menantang dan memacu adrenalin, pengunjung bisa mencoba masuk dalam cage of death dengan wadah seperti kandang kaca. Kandang atau tabung kaca akrilik ini berbentuk silinder dengan diameter sekitar 1,8 meter. Tabung kaca ini memiliki kedalaman sekitar 4 meter, sehingga memungkinkan pengunjung untuk berada di dalam air bersama buaya. Untuk ketebalan kaca dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan memastikan keselamatan pengunjung.

    Untuk bisa menikmati ini, pengunjung bisa membeli tiket seharga $295.00 untuk dua orang dalam satu kandang. Sedangkan untuk satu orang, dikenakan harga sebesar $195.00.

    “Kandang itu memiliki tiga rantai di atasnya, dua rantai utama dan satu rantai pendukung. Setiap rantai dapat menopang berat kandang. Satu rantai dapat menopang sekitar tiga ton, yang lebih dari berat tiga buaya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang itu,” kata Sales Marketing Croc Cove, Gabrielle Deacon kepada Liputan6.com, Rabu 9 April 2025 lalu.

    “Batang itu memiliki berat sekitar 800 kilo, sebagai referensi. Kandang itu dikontrol secara remote oleh penjaga, jadi Anda hanya perlu menikmati perjalanan. Kami memiliki banyak pengontrol cadangan dan baterai,” dia menambahkan.

    Gabrielle menuturkan, baterai itu diisi setiap malam. Untuk itu, pengunjung tidak perlu khawatir bila saat kandang masuk ke kolam, tiba tiba isi baterainya habis.

    Setelah pengunjung dirasa siap, petugas meminta pengunjung untuk berdiri. Selanjutnya, tabung diturunkan perlahan di kolam air berisikan buaya besar. Tak lama, sang predator besar pun perlahan mendekat.

    Panjang buaya itu sekitar 5 meter dengan berat mencapai 700 kilogram. Buaya berputar secara pelan pelan mengelilingi tabung. 

    “Anda akan masuk ke dalam air dengan satu buaya. Kami belum tahu buaya mana yang akan dipilih, karena kami akan melihat mana yang paling bersemangat dan mana yang belum pernah giliran. Saya akan merasa aneh jika Anda tidak memiliki kekhawatiran tentang masuk ke dalam air dengan buaya,” kata dia.

    Situasi mendebarkan terjadi tatkala pemandu wisata menyodorkan daging yang dikaitkan di ujung gala bambu. Makanan itu didekatkan pada mulut buaya. Tiba tiba, buaya itu mengangkat kepalanya hingga membentur kaca tabung cage of death.

    Di dalam tabung ini, pengunjung diajak ‘bermain’ dengan buaya selama sekitar 10 menit. Waktu yang cukup untuk membuat pengalaman mengesankan menyaksikan buaya besar dari dekat. Anda berani?

  • Tak Ada Tiket Pesawat Murah saat Arus Balik Lebaran 2025 Padang ke Jakarta, Harga Tembus Rp10 Juta – Halaman all

    Tak Ada Tiket Pesawat Murah saat Arus Balik Lebaran 2025 Padang ke Jakarta, Harga Tembus Rp10 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga tiket pesawat saat arus balik Lebaran 2025 dari Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat ke Jakarta untuk pekan depan, tidak ada yang murah.

    Mengutip platform penjualan tiket online di Traveloka dan Tiket.com, harga tiket pesawat Padang ke Jakarta mulai 7 April 2025 hingga 14 April 2025 sudah di atas Rp2 juta.

    Dalam aplikasi Tiket.com, pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 10.20 WIB, Tribunnews mengecek penerbangan Padang-Jakarta pada 7 April 2025, tetapi hasil pencarian sudah ada tiket atau terjual habis.

    Sedangkan Traveloka, menyisahkan tiket pesawat transit ke Malaysia menggunakan maskapai AirAsia dengan harga Rp10 jutaan.

    Penerbangan tersebut dengan durasi 7 jam hingga 11 jam.

    Contohnya, keberangkatan pukul 16.05 WIB dari Padang ke Jakarta menggunakan AirAsia dan harus transit ke Kuala Lumpur, Malaysia, tiba pada pukul 18.20 waktu setempat.

    Setelah itu, penumpang pindah pesawat menggunakan Batik Air Malaysia ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada pukul 21.55 waktu setempat.

    Adapun harga tiket tersebut senilai Rp10.212.510 per orang.

    Kemudian untuk penerbangan Jumat (11/4/2025), Traveloka baru menyediakan tiket penerbangan Padang-Jakarta secara langsung.

    Namun, tiket tersedia hanya kelas bisnis Garuda Indonesia dengan harga Rp 6,8 jutaan hingga Rp7,5 jutaan per orang.

    Harga tiket di bawah Rp2 juta per orang, baru tersedia pada Selasa (15/4/2025), banyak maskapai menawarkan harga di kisaran Rp1,6 jutaan per orang.

    Hal yang sama juga terlihat di aplikasi Tiket.com, harga tiket pesawat Padang-Jakarta yang relatif terjangkau mulai ada pada Selasa (15/3/2025).

    Contohnya, Super Air Jet keberangkatan 08.25 WIB dengan durasi 1 jam 50 menit, dibanderol Rp1.596.591 per orang.

    Sedangkan Garuda Indonesia mematok harga Rp1.839.405 per orang keberangkatan dari Padang pukul 06.55 WIB dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.50 WIB.

    Keluhan Masyarakat

    Mahalnya harga tiket pesawat saat arus balik Lebaran dari Padang-Jakarta, dikeluhkan masyarakat yang sedang mudik ke kampung halamannya.

    Andina, salah satu pemudik asal Bogor, Jawa Barat, yang kini berada di Solok, Sumatera Barat, mengaku sudah mencari tiket pesawat untuk pulang dari Padang-Jakarta sebelum hari raya Lebaran.

    Namun, pencariannya tiket di aplikasi untuk keberangkatan mulai 7 April 2025 tidak tersedia harga yang terjangkau, rata-rata dijual di atas Rp2 jutaan dengan penerbangan transit.

    “Tersedia hanya tiket transit, harganya pun tidak ada yang terjangkau. Semua tiket pesawat harganya di atas Rp2 juta,” ucap Andina, Minggu (6/4/2025).

    Hal yang sama juga dirasakan Johansyah Alam, Ia ingin membeli 4 tiket pesawat tujuan Jakarta dari Padang.

    “Sudah bergadang mencari tiket pesawat, tetap tidak ada yang harganya di bawah Rp2 juta. Semua di atas Rp2 juta untuk penerbangan mulai 7 April,” katanya.

    Harga tiket pesawat di bawah Rp2 juta, kata Alam, baru tersedia pada Selasa pekan depan.

    “Selasa minggu depan baru ada harga di bawah Rp2 juta,” ucap Alam.

    Janji Prabowo Tiket Pesawat Murah

    Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen pada masa libur Lebaran tahun 2025. 

    Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta jajarannya untuk meringankan beban sekaligus memastikan mobilitas masyarakat pada libur Lebaran dan Hari Raya Nyepi berlangsung aman, nyaman, dan lancar.

    Pengumuman kebijakan penurunan harga tiket tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan pers bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, usai meninjau Terminal 2 Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, di Tangerang, Banten, Sabtu (01/03/2024).

    “Kali ini ada insentif tambahan dari pemerintah berupa PPN sebagian ditanggung pemerintah sebesar enam persen. Ini yang akhirnya secara agregat mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama kurang lebih dua minggu, itu di angka 13-14 persen,” ujar AHY.

    Penurunan harga tiket ini berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025.

    “Ini mudah-mudahan bisa membantu masyarakat yang sudah mempersiapkan diri akan pulang kampung bertemu dengan keluarga, merayakan Idulfitri di kampung halaman masing-masing,” imbuh AHY.

     

  • InJourney Airports Layani 17 Penerbangan Baru di Lebaran 2025 – Page 3

    InJourney Airports Layani 17 Penerbangan Baru di Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Periode arus mudik dan arus balik Lebaran selalu menjadi periode tersibuk bagi sektor penerbangan di Indonesia. Permintaan penerbangan reguler selalu tinggi bahkan maskapai selalu menambah jadwal penerbangan.  

    Pada peak season ini, permintaan perjalanan udara di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa.

    Salah satu strategi InJourney Airports dalam memenuhi permintaan yang meningkat ini adalah berkolaborasi dengan maskapai untuk memperkuat konektivitas penerbangan.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, konektivitas penerbangan diperkuat antara lain dengan pembukaan penerbangan-penerbangan baru oleh maskapai baik di rute domestik maupun internasional.

    “InJourney Airports berkolaborasi dengan maskapai, serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, berupaya untuk selalu memastikan permintaan perjalanan udara masyarakat dapat terpenuhi.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    “Sejalan dengan ini, bandara-bandara InJourney Airports bersama maskapai membuka penerbangan-penerbangan baru pada angkutan lebaran tahun ini.” kata dia. 

    Faik Fahmi menambahkan bahwa InJourney Airports memastikan ketersediaan slot time penerbangan di bandara, di mana seluruh 37 bandara stand by beroperasi 24 jam setiap hari menyesuaikan operasional maskapai.

    Rincian Penerbangan Baru 

    Berikut adalah maskapai yang membuka penerbangan baru di bandara-bandara InJourney Airports di tengah periode angkutan lebaran 2025:

    Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

    Maskapai membuka penerbangan baru di rute internasional dan domestik di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

    Di rute internasional, maskapai Transnusa membuka penerbangan Denpasar – Perth (Australia) pada 20 Maret 2025 dengan frekuensi penerbangan 3 kali per minggu.

    Kemudian, Indonesia AirAsia membuka penerbangan Denpasar – Darwin (Australia) pada 22 Maret 2025 (3 kali per minggu).

    Lalu ada maskapai Saudia yang membuka penerbangan Denpasar – Singapura mulai 30 Maret 2025 (3 kali per minggu). Setelah itu, Thai Lion Air membuka Denpasar – Bangkok mulai 3 April 2025 (4 kali per minggu).

    Sementara itu di rute domestik, maskapai Garuda Indonesia membuka penerbangan Denpasar – Labuan Bajo pada 30 Maret 2025 (3 kali per minggu) dan Lion Air membuka Denpasar – Palangkaraya mulai 21 Maret 2025 (4 kali per minggu)