Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan-perusahaan Jepang setuju untuk menaikkan upah sebesar 5,4% pada tahun ini, Jumat (21/3/2025). Hal ini menuruti hasil penghitungan kedua dari kelompok serikat pekerja utama Negeri Sakura, Rengo.
Angka tersebut sedikit lebih rendah dari pembacaan awal sebesar 5,46% yang diumumkan minggu lalu. Namun, hal ini akan menandai kenaikan upah tertinggi dalam 34 tahun.
Secara teknis, perusahaan-perusahaan besar adalah yang pertama menyelesaikan pembicaraan mereka pada pertengahan Maret. Meski perhitungan akhir biasanya lebih rendah dari angka awal, tingkat 5,4% ini merupakan sesuatu yang telah menjadi patokan dasar.
“Tingkat kenaikan gaji yang disepakati sudah tinggi,” kata Tomoko Yoshino, presiden Rengo dalam sebuah konferensi pers dikutip Reuters. “Kami bermaksud untuk menyebarkan momentum ini ke perusahaan-perusahaan kecil,” tambahnya.
Kondisi ini terjadi saat upah riil di negara itu menurun karena inflasi yang berada dalam level tertinggi dalam dua tahun. Upah riil yang disesuaikan dengan inflasi, yang menentukan daya beli konsumen, turun 1,8% pada bulan Januari dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga tetap pada hari Rabu dan memperingatkan tentang meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dari ketegangan perdagangan. Namun pertumbuhan upah yang kuat dan gambaran inflasi menunjukkan bahwa kondisi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut mulai terbentuk.
(sef/sef)