TRIBUNJATENG.COM – Istri dari Bendi Wujaya sopir truk penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Bogor Jawa Barat ikut diperiksa polisi.
Dia adalah Anggi yang diperiksa polisi sebagai saksi kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang tersebut.
Setelah diperiksa Anggi meminta maaf kepada keluarga korban.
Kecelakaan beruntun tersebut menewaskan delapan orang dan menyebabkan sebelas orang lainnya luka-luka.
“Mohon maaf sebesar-besarnya buat keluarga korban kecelakaan ini,” ungkap Anggi kepada wartawan di Polresta Bogor Kota, Jumat (7/2/2025).
Permintaan maaf ini disampaikan Anggi setelah pihak kepolisian memintanya untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan suaminya.
Dalam pemeriksaan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota, Anggi menjelaskan bahwa suaminya telah bekerja sebagai sopir truk selama lebih dari dua tahun.
Namun pekerjaan tersebut tidak menentu dan tergantung pada permintaan bos.
“(Keseharian suami?) Ya, kalau ada narik, kalau enggak, ya enggak. Gimana nariknya. Kadang seminggu 4 kali, kadang 3 hari,” ujar Anggi.
Akibat kecelakaan tersebut, Bendi harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
Meskipun sudah sadar, Bendi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
“Udah bisa sadar, udah bisa diajak bicara dikit-dikit,” tambah Anggi.
Kanit Gakkum Sat Lantas Polresta Bogor Kota, Santi Marintan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memeriksa Anggi sebagai bagian dari penyelidikan.
“Ya betul kemarin (istrinya diperiksa dan minta maaf),” kata Santi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (8/2/2025).
Direktur RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa Bendi berada dalam pengawasan khusus oleh kepolisian di ruang rawat.
“Mulai dari malam pertama dirawat sudah dalam penjagaan intens oleh pihak kepolisian, dijaga 24 jam di sekitar ruang rawatnya,” ungkapnya.
Bendi mengalami cedera kepala sedang dan belum dapat diajak berkomunikasi secara intens.
“Kondisi hari ini tidak jauh berbeda dengan kemarin dan keluhan dari yang bersangkutan juga masih merasakan sakit di sekujur badannya karena lukanya cukup banyak,” ujar Fusia.
Sang dokter juga memberikan informasi mengenai lima pasien lainnya yang dirawat, termasuk kondisi Wahyudin yang mengalami penurunan kesehatan.
“Kami masih merawat 5 orang yaitu pak Dani, Sukanta, Wahyudin, Bendi, dan adik Ryuji. Kelimanya dalam keadaan stabil, namun pak Wahyudin saat ini mengalami sedikit penurunan kondisi dan sedang dipantau,” ungkapnya.
Proses identifikasi jenazah korban yang terbakar dalam kecelakaan tersebut masih dilakukan oleh pihak kepolisian dan diperkirakan memakan waktu hingga tujuh hari. (*)
