TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berinisial IB (55) dilarikan ke rumah sakit setelah mendapatkan luka tusukan.
Aksi penusukan tersebut terjadi di Kelurahan Pasir Wan Salim Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (12/4/2025) malam.
Ternyata, pelakunya adalah anaknya sendiri yang berinisial HA (31).
KBO Satreskrim Polres Mempawah, Iptu Ahmad Gojali mengonfirmasi hal tersebut.
Ia menuturkan, HA tega menusuk ayahnya sendiri karena tak terima saat ditegur.
IB diketahui menegur pelaku lantaran HA sering ngelem di rumahnya.
Mengutip TribunPontianak.co.id, kejadian ini bermula saat korban dan istrinya melihat pelaku tengah ngelem dan berbicara sendiri di rumah.
“Melihat anaknya yang sedang ngelem dan berbicara sendiri tersebut, IB berusaha menegur anaknya agar tidak berisik,”
“Namun, hal tersebut ternyata memancing amarah HA,” tegas Iptu Gojali kepada media, Minggu 13 April 2025.
Ia menuturkan, saat amarah pelaku memuncak, HA sempat masuk ke kamar dan keluar dengan membawa pisau dapur.
“Tanpa banyak bicara, pelaku HA langsung menikam lengan kiri korban,” tuturnya.
Korban pun berusaha melawan dengan merebut pisau dari tangan pelaku.
“Tak berhenti di situ, pelaku HA kemudian kembali menyerang dengan gagang pisau yang tersisa dan mengenai bagian perut korban yang merupakan ayah kandungnya,” tegas Iptu Gojali.
Ia menuturkan, aksi ini baru berakhir setelah dilerai oleh istri korban dan seorang saksi.
“Akibat kejadian ini korban mengalami luka tusuk dan merasakan nyeri, sehingga tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Untuk pelaku HA sudah diamankan di Mapolres Mempawah untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut,” jelas KBO Satreskrim Polres Mempawah Iptu Gojali.
Polisi Ditusuk OTK
Aksi penusukan juga terjadi di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Senin (14/4/2025) kemarin.
Seorang anggota polisi bernama Aipda Fajar Iwu (FI) tewas setelah ditikam orang tidak dikenal (OTK).
Kasus penusukan ini bermula ketika Aipda FI bertugas untuk melakukan penyelidikan kasus penikaman yang memicu ketegangan antar dua desa.
Setelah menerima informasi tersebut, anggota Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo pun segera menuju ke perbatasan dua desa.
Pihak kepolisian juga mengecek rumah orang terduga pelaku penikaman.
Namun, saat anggota polisi tengah duduk-duduk di teras balkon, tiba-tiba ada seorang OTK yang menerobos tangga.
OTK tersebut lantas melakukan penusukan terhadap Aipda FI di bagian lengan kanan dan perut atas.
Usai melakukan aksinya, OTK tersebut kabur dengan melompat dari atas balkon.
Aksi penusukan tersebut dikonfirmasi Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwoto.
Mengutip TribunnewsSultra.com, korban pun tewas karena penusukan ini.
Ia menuturkan, aksi penusukan ini bermula ketika ada acara joget yang berujung ketegangan antar pemuda.
“Tadi malam ada ketegangan antara pemuda, hingga terjadi penikaman,”
“Kemudian, beberapa anggota ini melakukan pencarian dan mengecek rumah terduga pelaku,” jelasnya menambahkan.
Ia menuturkan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSUD Buton sebelum meninggal dunia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Hanya Karena Ditegur Sering Ngelem, Seorang Anak di Mempawah Tega Tikam Ayah Kandungnya Sendiri dan di TribunnewsSultra.com dengan judul Kronologi Anggota Polisi Tewas Ditikam di Buton Sulawesi Tenggara Saat Cari Terduga Pelaku Penikaman
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPontianak.co.id, Ramadhan)(TribunnewsSultra.com, Sugi Hartono)