TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sebanyak 1.040 difabel tercatat meniti karier di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Alfamart.
Ini merupakan komitmen Alfamart melalui program Alfability yang diluncurkan sejak tahun 2016.
Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu menyampaikan, Alfability merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan bagi penyandang disabilitas, yang bertujuan merekrut karyawan penyandang disabilitas, memberikan mereka peluang untuk berkontribusi dan berkembang di lingkungan kerja yang mendukung.
“Mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja di berbagai posisi, mulai dari toko, gudang, hingga ke kantor pusat, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi yang berharga, terlepas dari keterbatasan fisik yang mungkin dimiliki,” ungkapnya, melalui keterangan tertulis, memaknai peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2024 ini, Jumat (6/12/2024).
Tercatat, hingga November 2024, ada 1.040 penyandang disabilitas bekerja di Alfamart di berbagai posisi, seperti kantor, gudang, dan toko.
Dengan rincian, 566 tunadaksa, 377 tunarungu, 79 tunanetra, 18 tunagrahita atau tunalaras.
Di Alfamart cabang semarang sendiri, ada 33 penyandang disabilitas yang telah menjadi karyawan dan meniti karier di Alfamart.
Menurut Tri, Program Alfability hadir tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, tetapi juga membangun lingkungan kerja yang inklusif dan suportif.
“Dengan menjalankan program Alfability, kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung bagi semua karyawan. Kami percaya bahwa keberagaman memperkaya perusahaan kami dan membantu kami melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujarnya.
Dia menambahkan, para karyawan yang tergabung dalam program ini tidak hanya berkontribusi melalui pekerjaan mereka, tetapi juga membawa semangat dan dedikasi yang menjadi inspirasi bagi rekan-rekan kerja mereka.
Pihaknya pun betkomitmen untuk terus menyediakan pelatihan dan dukungan yang diperlukan agar setiap karyawan dapat memberikan yang terbaik dalam perannya.
“Alfability diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi semua, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan mendorong inklusi di seluruh sektor industri,” paparnya.
Dengan berbagai inisiatif dan program seperti Alfability, lanjut dia, Alfamart tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada tanggung jawab sosialnya untuk meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menciptakan peluang bagi semua individu.
Dia menilai, Alfability tidak hanya sekedar ruang dan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bekerja di Alfamart.
Lebih dari itu, Alfability memberikan kesempatan terbaik untuk penyandang disabilitas mengembangkan potensi yang dimiliki.
Hal ini dibuktikan melalui kisah inspiratif yang datang dari Adimas Wijayanto, sudah bekerja selama 2 tahun sebagai Crew Of Store dari Cabang Semarang. Walau dengan keterbatasan fisik, dia mampu menjalankan aktifitas pekerjaan di toko Alfamart.
Adimas adalah cerminan dari semangat pantang menyerah dan membuktikan bahwa kekurangan bukanlah hambatan untuk bisa berkarya dan berprestasi dari dalam pekerjaan. (eyf)