Perdagangan China dengan negara anggota SCO capai 512 miliar dolar AS

Perdagangan China dengan negara anggota SCO capai 512 miliar dolar AS

Beijing (ANTARA) – Nilai perdagangan China dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) mencapai sekitar 512,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.277) pada 2024, meningkat 2,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian disampaikan seorang pejabat Kementerian Perdagangan China pada Rabu (27/8).

Wakil Menteri Perdagangan China Ling Ji menyampaikan dalam konferensi pers bahwa tahun lalu China mengimpor minyak mentah, gas alam, dan batu bara senilai hampir 90 miliar dolar AS dari sesama anggota SCO. Selain itu, China juga mengimpor produk pertanian senilai 13,66 miliar dolar AS.

Menurut Ling, impor energi dari negara-negara anggota SCO menyumbang sekitar seperlima dari total impor China sepanjang 2024.

“Investasi dan kerja sama industri antara China dan negara-negara anggota SCO terus mencatatkan kemajuan stabil dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap Zhang Li, pejabat Kementerian Perdagangan China lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Zhang, perusahaan-perusahaan China telah mendirikan lebih dari 3.000 perusahaan di negara-negara anggota lain dan rata-rata menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja setiap tahunnya.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September di Kota Tianjin, kota pelabuhan di China utara. Forum itu akan mempertemukan para pemimpin dari 20 lebih negara serta pimpinan dari 10 organisasi internasional untuk merumuskan peta jalan pengembangan blok tersebut dalam dekade mendatang.

SCO, yang awalnya didirikan untuk menangani isu-isu keamanan, dalam 24 tahun perkembangannya telah tumbuh menjadi organisasi regional komprehensif yang mewakili hampir separuh populasi dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.