Jakarta, CNN Indonesia —
Perawat yang terdaftar di Los Angeles, Amerika Serikat, mengungkapkan tanda-tanda pasien beberapa hari sebelum meninggal dunia.
Perawat sekaligus penulis Julie McFadden telah menangani ratusan orang yang sedang dalam proses kematian.
McFadden berbagi wawasan soal proses kematian dan proses sekarat di media sosial. Langkah ini membantu menghilangkan stigma soal hal-hal yang dialami orang di akhir hayat.
Dia menjelaskan ada enam fenomena seputar kematian yang telah disaksikan oleh mata kepala sendiri.
Lebih lanjut, McFadden menyatakan pasien kerap mengalami halusinasi, tatapan kematian, dan kesadaran yang tetiba meningkat atau kejernihan mental (teminal lucidity).
“Ada banyak fenomena kematian dan saya melihat semua itu. Ayo kita urai,” kata dia.
McFadden lalu berujar, “Saya ingin menjelaskan bahwa ini tak terjadi ke setiap orang tetapi ini cukup sering terjadi selama saya mempelajarinya.”
Berikut tanda-tanda pasien saat ajal kian dekat versi perawat Los Angeles itu, dikutip New Zealand Herald.
Terminal lucidity
McFadden mengatakan banyak orang mengalami terminal lucidity. Fenomena ini terjadi saat kesadaran pasien tetiba meningkat, mental jernih, atau ingatan menguat secara tiba-tiba.
Dia menyebut momen itu sebagai ledakan energi atau burst of energy.
Namun, perawat tersebut tak tahu mengapa momen itu kerap terjadi kepada pasien.
“Mereka mungkin punya hari yang begitu luar biasa, mereka tiba-tiba lapar, mereka tiba-tiba bisa jalan, mereka tiba-tiba sangat waspada dan sangat sadar, lalu setelah satu atau dua hari mereka meninggal,” kata McFadden.
Dia mengatakan situasi itu bisa menjadi sulit jika keluarga pasien tak siap dan tak menyadari apa yang terjadi.
“Itu bisa jadi bagian yang sulit jika Anda tidak siap, jika Anda tak tahu apa yang akan terjadi, Anda bisa berpikir mereka akan membaik, lalu mereka mati, yang bisa sangat menghancurkan,” ungkap perawat itu.
Penglihatan
McFadden juga mengungkapkan seseorang yang sedang sekarat mungkin mengalami “penglihatan”.
Ia menggambarkan sebagai penderitaan akibat “halusinasi. Ini menjadi salah satu fenomena yang paling banyak dibicarakan orang yang sedang sekarat dan keluarganya.
Bagian dari mengalami penglihatan adalah melihat orang-orang yang telah meninggal beberapa minggu sebelum kematian mereka.
“Saya tak akan percaya kecuali saya melihatnya sendiri berulang kali,” ujar McFadden.
Menurut dia cara terbaik adalah menerima jika orang sedang halusinasi.
‘Memilih’ kapan akan mati
Perawat rumah sakit mengatakan pasien yang sedang sekarat sering kali bisa “merasakan” kapan waktu mereka habis dan memprediksi kapan bakal terjadi.
“Ini benar-benar gila – orang-orang memilih kapan mereka akan meninggal. Saya telah melihat beberapa kasus ekstrem seperti ini, orang-orang hanya berkata, ‘Malam ini adalah saat saya akan meninggal, saya tahu itu, saya bisa merasakan,’ dan mereka benar-benar meninggal,” ungkap McFadden.
Dia juga bercerita ada kalanya orang akan menunggu sampai semua orang masuk ke kota atau masuk ke kamar, tiba di rumah, atau apa pun itu, lalu mereka akan meninggal.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Meraih kematian
Menjelang kematian dapat menjadi sesuatu yang menakutkan, jelas McFadden, tetapi merupakan sesuatu yang sering terjadi pada hari-hari atau jam-jam menjelang kematian.
“Saat orang tersebut berbaring di tempat tidur dan mereka mengulurkan tangan ke udara seperti sedang melihat seseorang atau mereka ingin memeluk atau menjabat tangan seseorang. Sering kali mereka akan mengangkat tangan mereka untuk waktu yang lama.
“[Seolah-olah] mereka melihat sesuatu yang tidak kita lihat dan mereka meraih seseorang yang tidak dapat kita lihat.”
Tatapan kematian
McFadden menjelaskan bahwa tatapan mematikan sering kali disertai dengan semacam upaya meraih kematian.
Ia menjelaskan, penampakannya seperti seseorang yang menatap ke sudut ruangan dan memperhatikan sesuatu dengan cermat.
“Namun jika Anda menjentikkan jari di depan wajah mereka atau mencoba menyebutkan nama mereka untuk menyadarkan mereka, mereka tidak akan bisa,” ujar perawat itu.
Pengalaman kematian ‘bersama’
Fenomena terakhir yang dibahas McFadden adalah pengalaman kematian bersama, yang ia gambarkan sebagai “paling berdampak.”
Dia menjelaskan, momen itu terjadi saat orang yang sedang sekarat memberi sensasi tentang apa yang sedang mereka alami.
“Dari apa yang saya alami, itu adalah perasaan yang sangat menyenangkan. Rasanya seperti orang itu memberi saya perasaan bebas dan gembira dan mengatakan bahwa mereka baik-baik saja dan pada dasarnya mereka tidak percaya betapa menakjubkannya itu lagi.
“Saat itu saya terkejut, saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya jadi tahu bahwa itu disebut pengalaman kematian bersama.”
Akhir tahun ini, McFadden berencana untuk merilis buku berjudul Nothing To Fear. Ia berharap buku tersebut akan memberikan panduan dan informasi yang mengungkap misteri perjalanan akhir hidup.