Perawat Makam Pondok Ranggon Bertahan Hidup dengan Bayaran Rp 30.000 per Bulan Megapolitan 26 November 2025

Perawat Makam Pondok Ranggon Bertahan Hidup dengan Bayaran Rp 30.000 per Bulan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2025

Perawat Makam Pondok Ranggon Bertahan Hidup dengan Bayaran Rp 30.000 per Bulan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sejumlah penjaga sekaligus perawat makam bekerja dengan upah sekitar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per makam setiap bulannya.
Salah satunya adalah Asep (45). Sejak 1999, ia setiap hari merawat sekitar 30 makam di kawasan tersebut.
Tugasnya mencakup menyapu area makam, memotong rumput, hingga menyirami tanaman agar tidak mengering.
“Meski gitu, saya enggak terlalu targetin jasa saya, kadang ada yang Rp 30.000 sebulan, tapi ya beda dengan yang Rp 50.000, karena yang Rp 50.000 rumput kita pupuk,” ungkap Asep saat ditemui di Pondok Ranggon.
Asep bukan merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang digaji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia menerima penghasilannya langsung dari pemilik makam atau ahli waris yang menggunakan jasanya.
“Kalau saya bukan PHL, makanya bebas enggak pakai seragam hijau-hijau, bedanya kita sama PHL itu kalau pekerjaan, ya PHL bersihin atau bagian rumput lebat sekitar makam, kalau kita merapikan makamnya,” jelas Asep.
Meski tidak menerima gaji tetap seperti PHL, Asep menyebut pendapatannya tidak jauh berbeda.
“Ini kan kalau makam sekitar Rp 600.000 setahun dari satu makam, itu ada yang bayar tahunan, ada bulanan, ada juga per enam bulan. Pemasukan lain ya dari orang yang tiba-tiba minta membersihkan,” ujarnya.
Sementara itu, Dodo (48),
perawat makam
lainnya, menyebut biaya perawatan di
TPU Pondok Ranggon
rata-rata sekitar Rp 50.000 per bulan.
Saat ini, ia merawat sekitar 50 makam.
“Kalau rata-rata di sini Rp 50.000, saya kalau merawat makam dari pagi kadang sore, sehari kasang 5–10 makam, enggak dihabiskan satu hari,” jelasnya.
Dodo yang sudah 15 tahun bekerja dengan gunting rumput di TPU Pondok Ranggon mengaku kerap kesulitan saat menagih biaya perawatan.
“Kalau sulit menagih biaya perawatan mah ada aja, tapi ya kita deketin pelan-pelan, tapi ya tetap kita rawat, kalau sudah enggak bisa dihubungi baru ditinggalkan,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.