TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1049.
Presiden Ukraina, Voldymyr Zelensky mengklaim selama 5 bulan perang, sekitar 15.000 tentara Rusia tewas di Kursk.
Rusia mengklaim merebut kota Kurakhove.
Utusan presiden terpilih AS Donald Trump untuk Ukraina tunda perjanalan ke Kyiv.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1049 dikutip dari TheGuardian:
Klaim Zelensky soal Tentara Rusia
Zelensky mengatakan bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas karena berperang di Kursk mencapai hampir 15.000 orang.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa pasukannya telah menciptakan zona penyanggah di wilayah Kursk.
“Langkah ini mencegah Rusia untuk mengarahkan kekuatan ke arah lain, khususnya ke wilayah Donetsk, Sumy, wilayah Kharkiv, atau Zaporizhzia,” kata Zelensky.
Rusia Klaim Dapat Keuntungan di Wilayah Ukraina
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah memperolah keuntungan di wilayah Ukraina.
Di mana pihaknya telah merebut kota Kurakhove, 32 km (20 mil) selatan Pokrovsk, pusat logistik Ukraina.
Kota ini telah menjadi tempat persinggahan tentara Rusia selama berperang melawan Ukraina beberapa bulan ini.
Dengan merebut kota Kurakhove, kemenhan Rusia mengklaim ini dapat memudahkan mereka dalam merebut wilayah Donsetsk.
“Penangkapan tersebut akan memungkinkan pasukan Rusia untuk merebut sisa wilayah Donetsk dengan kecepatan yang lebih cepat,” katanya.
Utusan Trump Tunda Perjalanan ke Kyiv
Utusan presiden terpilih AS Donald Trump untuk Ukraina telah menunda perjalanan pencarian fakta ke Kyiv dan ibu kota Eropa lainnya.
Nantinya, perjalanan akan dijadwalkan kembali setelah Trump dilantik pada 20 Januari 2025.
Perjalanan ini menjadi pertama kalinya untuk pemerintahan Trump berkunjung ke Kyiv.
Sementara itu, Trump pada saat kampanye bersikeras mengatakan akan menyelesaikan perang di Ukraina.
Macron Dorong Ukraina untuk Pertimbangkan Konsesi Teritorial
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa Ukraina perlu mempertimbangkan konsensi teritorial.
Tidak hanya itu, Macron meminta kepada AS untuk membuat Rusia setuju berdiskusi dengan Ukraina.
Pasalnya, jika diskusi atau perundingan tidak terjadi, maka kemungkinan AS tidak dapat menang karena Ukraina tidak berhasil memenangkan peperangan melawan Rusia.
“Presiden Amerika yang baru sendiri tahu bahwa Amerika Serikat tidak akan menang jika Ukraina kalah,” katanya.
AS Klaim Rusia Perluas Kerja Sama dengan Korea Utara
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia telah memperluas kerjasama dengan Korea Utara.
Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama antariksa yang menjadi imalan atas dukungan militer Korea Utara terhadap Rusia.
“DPRK sudah menerima peralatan dan pelatihan militer Rusia. Sekarang kami punya alasan untuk percaya bahwa Moskow bermaksud untuk berbagi teknologi antariksa dan satelit canggih dengan Pyongyang,” kata Blinken dalam konferensi pers.
Kematian Warga Skotlandia di Barisan Depan
Seorang keluarga dari Skotlandia mengatakan bahwa salah satu anggota keluarganya yaotu Jordan Maclachlan, 26 meninggal saat betugas sebagai petugas medis di Ukraina.
Pihak keluarga mengatakan pria dari Ardnamurchan di Dataran Tinggi Skotlandia ini meninggal pada hari Jumat (3/1/2025).
“Jordan selalu percaya bahwa ia membuat perbedaan dan kami semua sangat bangga padanya karena telah membantu orang lain,” kata pernyataan keluarga kepada BBC.
Masalah dalam Satuan Angkatan Darat Ukraina
Komandan angkatan darat Ukraina, Mykhailo Drapaty mengatakan bahwa satuannya yang sebagian dilatih di Prancis mengalami masalah.
Di mana beberapa prajurit dilaporkan membelot.
Biro Investigasi Negara Ukraina sedang menyelidiki pembelotan di satuan tersebut dan “penyalahgunaan kekuasaan” oleh seorang pejabat militer.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina