Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.143: AS dan Rusia Pertukaran Tahanan Dibantu Arab – Halaman all – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.143: AS dan Rusia Pertukaran Tahanan Dibantu Arab – Halaman all

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.143: AS dan Rusia Pertukaran Tahanan Dibantu Arab – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.143 pada Jumat (11/4/2025).

Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah melakukan pertukaran tahanan yang difasilitasi di Arab Saudi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pemerintah Tiongkok menutup mata terhadap keterlibatan warganya dalam perang Ukraina.

Belum lama ini disebut lebih dari 150 orang warga Tiongkok ikut berperang di pihak Rusia.

Zelensky Tuduh Warga Tiongkok Direkrut untuk Berperang bagi Rusia di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pemerintah Tiongkok menutup mata terhadap keterlibatan warganya dalam perang Ukraina, setelah diketahui lebih dari 150 orang warga Tiongkok ikut berperang di pihak Rusia.

Dalam wawancara yang dilansir oleh NBC News, Zelensky menyebut pihaknya telah memperoleh data paspor dari setidaknya 155 warga negara Tiongkok yang diduga ikut terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina.

Meski ia tidak yakin pemerintah Tiongkok secara langsung memberi perintah kepada warganya untuk bergabung, Zelensky menegaskan bahwa Beijing mengetahui keberadaan mereka di medan perang.

Zelensky juga menyebut bahwa Rusia memanfaatkan media sosial, termasuk TikTok, sebagai alat untuk merekrut pejuang asing.

Menurutnya, banyak perekrutan dilakukan secara digital, yang memungkinkan penyebaran

China Bantah Tuduhan Zelensky soal Warganya Direkrut Rusia untuk Berperang di Ukraina

Pemerintah Tiongkok membantah keras tuduhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyebut warganya direkrut untuk bertempur di pihak Rusia dalam perang Ukraina.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri China menyebut klaim tersebut “tidak berdasar” dan bertentangan dengan upaya Beijing untuk mendorong solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung.

“Pemerintah China selalu meminta warganya untuk menjauh dari zona konflik,” ujar juru bicara kementerian, dikutip dari NBC News, Jumat (11/4/2025).

Hingga saat ini, pihak Rusia belum memberikan komentar terkait tuduhan bahwa mereka melibatkan warga negara Tiongkok sebagai pejuang dalam perang melawan Ukraina.

Sebelumnya, Zelensky mengklaim bahwa pihaknya telah mengidentifikasi setidaknya 155 warga China yang ikut bertempur di pihak Rusia

Ia menyebut Beijing mengetahui keberadaan mereka, meskipun tidak secara langsung memerintahkan.

Zelensky juga menyoroti penggunaan media sosial, termasuk TikTok, yang diduga dimanfaatkan Rusia untuk merekrut pejuang asing.

Presiden Ukraina itu bahkan menyatakan kesiapannya untuk menukar tentara Tiongkok yang tertangkap dengan tentara Ukraina yang ditahan oleh Rusia.

Pernyataan ini memicu ketegangan baru antara Kyiv dan Beijing di tengah upaya internasional mencari jalan keluar damai dari konflik yang telah berlangsung sejak 2022.

Zelensky Desak Barat Kirim 10 Sistem Rudal Patriot untuk Ukraina

Zelensky kembali mendesak negara-negara Barat untuk segera mengirimkan sistem pertahanan udara, khususnya 10 unit sistem rudal Patriot, guna menangkal serangan rudal balistik Rusia yang semakin intensif.

Permintaan itu disampaikan hanya beberapa hari menjelang KTT pertahanan internasional di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini.

“Kami telah berulang kali mengangkat isu ini dengan pihak Amerika dan dengan semua orang di Eropa yang berada dalam posisi untuk membantu,” tulis Zelensky dalam pernyataan di platform media sosial X, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).

Zelensky menyebut kebutuhan mendesak terhadap sistem rudal Patriot menjadi sangat krusial, mengingat meningkatnya ancaman serangan udara dari Rusia di berbagai wilayah Ukraina.

Ia juga menambahkan bahwa Ukraina kini sangat bergantung pada keputusan strategis dari para mitra internasional dalam pertemuan di Ramstein.

Pertemuan puncak ini diharapkan dapat menghasilkan komitmen baru dalam pengiriman bantuan militer, termasuk sistem pertahanan udara yang mampu melindungi infrastruktur penting dan warga sipil Ukraina dari serangan Rusia.

AS-Rusia Tukar Tahanan di Arab Saudi: Siapa Ksenia Karelin dan Artur Petrov?

Amerika Serikat dan Rusia telah melakukan pertukaran tahanan yang difasilitasi di Arab Saudi.

Pertukaran ini dikonfirmasi oleh Direktur CIA John Ratcliffe, sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal.

Amerika Serikat memulangkan Ksenia Karelin, seorang warga negara dengan kewarganegaraan ganda AS-Rusia, yang sebelumnya dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Rusia.

Karelin ditangkap pada Januari 2024 saat mengunjungi keluarganya di Rusia.

Ia ditahan di bandara setelah aparat keamanan Rusia memeriksa telepon genggamnya.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Karelin melakukan pengkhianatan tingkat tinggi karena menyumbangkan dana kepada organisasi amal asal Amerika, Razom for Ukraine, yang dinilai mendukung kepentingan Ukraina.

Departemen Luar Negeri AS menyebut penahanan Karelin sebagai tindakan “melanggar hukum”.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa Presiden Donald Trump menjamin pembebasan Karelin.

“Warga negara Amerika Ksenia Karelin akan kembali ke Amerika Serikat dengan pesawat. Rusia menahannya secara keliru selama lebih dari setahun, dan Presiden Trump telah menjamin pembebasannya. Presiden akan terus berupaya membebaskan SEMUA warga Amerika,” kata Rubio.

Sebagai gantinya, Rusia menerima Artur Petrov, seorang warga negara Jerman-Rusia yang ditangkap di Siprus pada 2023 atas permintaan Amerika Serikat.

Petrov dituduh menyelundupkan mikroelektronika buatan AS ke Rusia.

Menurut dokumen pengadilan AS, Petrov berhasil mengirimkan komponen senjata senilai sekitar 225.000 dolar AS.

Ia menghadapi 11 dakwaan pidana, termasuk pelanggaran undang-undang pengendalian ekspor AS, penyelundupan, pencucian uang, penipuan, dan konspirasi.

Jika terbukti bersalah, Petrov bisa dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Merangkum Semua Peristiwa