Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: Drone Ukraina Bakar Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam 3 Hari – Halaman all

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: Drone Ukraina Bakar Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam 3 Hari – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Pada Selasa (18/3/2025), perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.119.

Kebakaran besar melanda kilang minyak Tuapse di Krasnodar, Rusia selatan.

Tiga hari setelah serangan pesawat nirawak Ukraina, api akhirnya berhasil dipadamkan pada Senin (18/3/2025).

Dalam perkembangan lain terkait perang Rusia-Ukraina, militer Rusia mengeklaim, bergerak maju di Ukraina selatan dan menembus sebagian garis pertahanan Kyiv, kurang dari 50 kilometer di tenggara kota Zaporizhzhia.

Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: 

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam Setelah Tiga Hari

Dikutip dari The Moscow Times, kebakaran besar yang melanda kilang minyak Tuapse di Krasnodar, Rusia selatan, akhirnya berhasil dipadamkan pada Senin (18/3/2025), tiga hari setelah serangan pesawat nirawak Ukraina.

“Kebakaran telah berhasil dipadamkan di kompleks minyak Tuapse,” kata kepala distrik kotamadya Tuapse, Sergei Boyko, melalui Telegram.

Ia menambahkan, petugas pemadam kebakaran masih bekerja untuk memastikan situasi benar-benar terkendali.

Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut, melalap lebih dari 1.000 meter persegi.

Tidak ada korban luka dalam serangan yang terjadi pada Jumat (15/3/2025).

Kilang Tuapse merupakan salah satu fasilitas penyulingan minyak terbesar di Rusia, dengan kapasitas pemrosesan tahunan mencapai 12 juta metrik ton.

Juru bicara Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, mengatakan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia adalah bentuk pembalasan atas serangan rudal Moskow yang telah menghancurkan jaringan listrik Ukraina dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pasokan listrik.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat atau menghancurkan 72 pesawat nirawak Ukraina di sembilan wilayah Rusia antara Minggu (16/3/2025) malam dan Senin (16/3/2025) pagi.

Dalam serangan lainnya, 13 drone Ukraina menargetkan fasilitas energi di wilayah Astrakhan, Rusia selatan.

Serpihan pesawat nirawak yang jatuh menyebabkan kebakaran dan melukai satu orang.

“Serangan drone massal ini menyasar kompleks bahan bakar dan energi,” kata Gubernur wilayah Astrakhan, Igor Babushkin, melalui Telegram.

Rusia dan Ukraina terus melancarkan serangan udara dalam konflik yang semakin memanas.

Moskow menuduh Kyiv berusaha merusak infrastruktur vitalnya, sementara Ukraina menegaskan bahwa serangan tersebut adalah respons terhadap agresi Rusia.

Rusia Gempur Ukraina Selatan, Klaim Kuasai Wilayah Zaporizhzhia

Militer Rusia mengeklaim, telah bergerak maju di Ukraina selatan dan menembus sebagian garis pertahanan Kyiv, kurang dari 50 km di tenggara kota Zaporizhzhia, The Guardian melaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (18/3/2025) menyatakan, pasukannya telah merebut desa Stepove di wilayah Zaporizhzhia. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Sementara itu, militer Ukraina membantah pernyataan tersebut.

Kyiv menyebut, pasukannya berhasil menangkis serangan Rusia di sekitar Stepove dan desa terdekat, Lobkove.

“Pertempuran masih berlangsung,” kata pihak militer Ukraina dalam pernyataan resminya.

Wilayah Zaporizhzhia menjadi salah satu medan pertempuran utama dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Sejak awal konflik, Moskow terus berupaya memperluas kendali di wilayah tersebut, sementara Kyiv berusaha mempertahankan posisinya.

Trump Akan Bahas Gencatan Senjata dan Aset dengan Putin, Ukraina Tetap Waspada

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencananya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (19/3/2025), setelah proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Ukraina dan AS ditolak oleh Moskow.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan, perbincangan itu akan mencakup “pembagian aset tertentu” serta pembahasan mengenai “tanah dan pembangkit listrik.”

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai maksud dari pernyataan tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut, pembahasan akan mencakup “pembangkit listrik di perbatasan Rusia dan Ukraina.”

Jika yang dimaksud adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, lokasi ini sebenarnya tidak berada di perbatasan Rusia-Ukraina, melainkan di wilayah Ukraina yang secara internasional diakui sebagai bagian dari negara tersebut.

Saat ini, fasilitas tersebut masih berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak invasi berlangsung.

Belum jelas apakah pembicaraan ini akan membawa dampak terhadap situasi di medan perang. Ukraina tetap waspada terhadap segala kemungkinan di tengah negosiasi yang masih berlangsung.

Ukraina dan Korea Selatan Bahas Pemulangan Tawanan Perang Korea Utara

Dikutip dari Suspilne, diplomat dari Ukraina dan Korea Selatan mengadakan pembicaraan telepon mengenai pemulangan tawanan perang Korea Utara, sebagaimana dilaporkan oleh media Korea Selatan Yonhap.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga terkait nasib dua tentara Korea Utara yang ditangkap oleh Ukraina pada 17 Maret.

Seoul telah menyatakan kesiapannya untuk menerima kembali tawanan tersebut, karena menurut hukum Korea Selatan, warga Korea Utara tetap diakui sebagai warga negaranya.

Pemulangan hanya bisa dilakukan jika para tawanan secara sukarela menyatakan keinginan untuk kembali ke Korea Selatan.

Keterlibatan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukraina

Isu pengiriman personel militer Korea Utara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina telah mencuat sejak Oktober 2024.

Pada 14 Oktober, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, Korea Utara “secara de facto telah bergabung” dalam perang di pihak Rusia.

Kemudian, pada 5 November, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah menghadapi tentara Korea Utara dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia.

Pada 11 Januari, dua tentara Korea Utara ditangkap oleh pasukan Ukraina di wilayah yang sama.

Presiden Zelensky telah menginstruksikan Dinas Keamanan Ukraina untuk memberikan akses terhadap para tahanan tersebut.

Sedangkan Korea Selatan menegaskan kembali kesiapannya untuk menerima mereka jika mereka memilih untuk kembali.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Merangkum Semua Peristiwa