TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.116 pada Sabtu (15/3/2025).
Ledakan terdengaar di Odessa pada Jumat (14/3/2025) tengah malam hingga Sabtu dini hari waktu setempat.
Pertahanan udara beroperasi di dekat Cherkasy dan di Chernihiv, menurut laporan pada pukul 03.42 waktu setempat.
“Saat ini tidak ada korban luka. Semua layanan penyelamatan bekerja di kota sedang dikerahkan,” kata kepala MBA Chernihiv, Dmytro Bryzhynsky.
Sebelumnya, militer Ukraina melaporkan Rusia melancarkan serangan rudal terhadap Kryvyi Rih, melukai sedikitnya 12 orang, seperti diberitakan Suspilne.
Tentara Rusia Serang Sumy dengan Drone secara Besar-besaran
Tentara Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan UAV terhadap fasilitas infrastruktur penting di Kota Sumy.
“Unit pertahanan udara dari Pasukan Keamanan dan Pertahanan, formasi sukarelawan mengambil semua tindakan untuk melawan serangan musuh,” kata postingan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Militer Ukraina meminta semua orang untuk tetap tenang dan berlindung.
Setidaknya 11 ledakan terdengar di Sumy sejak pukul 09.40 malam waktu setempat.
Karena pemadaman listrik, perlindungan diaktifkan di beberapa lokasi di Kota Sumy.
Trump Minta Rusia Tak Bunuh Tentara Ukraina yang Terkepung di Kursk
Presiden AS Donald Trump meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelamatkan pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk setelah pasukan Rusia melancarkan serangan balasan.
“Sekarang ada banyak tentara Ukraina yang terkepung dan dalam bahaya serius, dan saya telah meminta mereka untuk tidak dibunuh. Kami tidak ingin mereka dibunuh. Sungguh memalukan melihat apa yang telah terjadi,” kata Trump.
Trump Menasehati Ukraina: Jangan Memprovokasi Seseorang yang Lebih Besar dari Anda
Presiden AS Donald Trump mengatakan Ukraina tidak perlu memprovokasi seseorang yang jauh lebih besar darinya, bahkan dengan dukungan keuangan dan militer yang serius dari luar negeri.
“(Mantan Presiden AS Joe) Biden seharusnya tidak pernah mengizinkan perang ini. Pertama-tama, Anda tidak boleh menindas seseorang yang jauh lebih besar dari Anda. Bahkan dengan uang,” kata Trump dalam pidato di Departemen Kehakiman AS, Jumat.
“Kami telah memberi mereka (Ukraina) banyak uang dan banyak peralatan. Kami memproduksi peralatan militer terbaik di dunia. Namun, bahkan dengan semua itu… Ini luar biasa,” kata Trump, seperti diberitakan TASS.
Ia lalu mengatakan kini ada banyak pasukan Ukraina yang terkepung oleh pasukan Rusia di Kursk.
AS Selaras dengan G7, Desak Rusia Terima Gencatan Senjata
Amerika Serikat dan sekutu G7-nya mendukung integritas teritorial Ukraina.
Negara anggota G7 juga memperingatkan Rusia untuk mengikuti langkah Ukraina dalam menerima gencatan senjata atau menghadapi kemungkinan sanksi lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan AS merasa senang dengan pernyataan bersama tersebut dalam pertemuan di La Malbaie, Quebec, Kanada pada Jumat (14/3/2025).
Sementara itu integritas teritorial Ukraina sebagian besar tidak pernah muncul dalam narasi AS sejak Donald Trump berkuasa pada 20 Januari lalu.
AS di bawah Trump sejauh ini belum mengesampingkan kemungkinan bahwa Kyiv akan menyerahkan wilayahnya.
Zelensky Yakin Bisa Akhiri Perang, Punya Bekingan Negara Eropa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia melihat peluang bagus untuk mengakhiri perang dengan Rusia setelah Ukraina menerima proposal AS untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari.
Sementara itu, Rusia mengatakan pihaknya hanya akan setuju jika persyaratan tertentu dipenuhi.
“Saat ini, kami memiliki peluang bagus untuk mengakhiri perang ini dengan cepat dan mengamankan perdamaian. Kami memiliki pemahaman keamanan yang kuat dengan mitra Eropa kami,” kata Zelenskiy di X, Jumat.
“Kita sekarang hampir mencapai langkah pertama dalam mengakhiri perang apa pun – diam,” katanya, mengacu pada gencatan senjata, seperti diberitakan Reuters.
Zelensky Minta AS dan Sekutu Semakin Desak Rusia
Selain itu, Zelensky juga mendesak AS dan sekutu lainnya untuk memberikan tekanan pada Rusia.
“Jika ada respons kuat dari Amerika Serikat, mereka tidak akan membiarkan mereka bermain-main. Dan jika ada langkah-langkah yang tidak ditakutkan Rusia, mereka akan menunda prosesnya,” kata Zelensky kepada wartawan.
Ia mengatakan bahwa gencatan senjata di sepanjang garis depan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer (600 mil) dapat dikendalikan dengan bantuan AS melalui satelit dan intelijen.
Inggris-Prancis Bahas Dukungan untuk Ukraina
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara melalui telepon di mana mereka membahas pembicaraan damai di Ukraina.
Mereka juga membahas langkah-langkah konkret sekutu untuk mendukung Ukraina.
“Selama percakapan tersebut, para pemimpin pertama-tama membahas terobosan penting yang dicapai oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu ini terkait rencana perdamaian,” kata laporan itu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
