Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.111: Rusia Rebut Wilayahnya di Kursk, Pasukan Ukraina Makin Terkepung – Halaman all

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.111: Rusia Rebut Wilayahnya di Kursk, Pasukan Ukraina Makin Terkepung – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.111 pada Senin (10/3/2025).

Para pejabat tinggi Ukraina akan berada di Arab Saudi untuk bertemu dengan menteri luar negeri AS, Marco Rubio, dan para pembantu Trump lainnya yang berangkat ke Jeddah pada hari Minggu (9/3/2025).

Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina Volodymyr Zelensky, diperkirakan akan memimpin delegasi Kyiv. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan dia akan berada di Arab Saudi minggu ini. 

Ia mengatakan Ukraina berkomitmen penuh untuk dialog yang konstruktif di Arab Saudi.

“Proposal yang realistis ada di atas meja. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif,” kata Zelensky, dikutip dari The Guardian.

Sebelumnya pada 18 Februari lalu, para pejabat AS bertemu untuk membahas perang dengan para pejabat Rusia di Arab Saudi tanpa kehadiran perwakilan Ukraina.

Trump Berharap Perundingan AS-Ukraina Membawa Hasil yang Baik

Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengharapkan hasil yang baik dari perundingan tersebut.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya hampir mencabut jeda intelijen mengenai Ukraina, dan sedang mempertimbangkan banyak hal terkait tarif terhadap Rusia.

Trump mengatakan ia mengira Ukraina akan menandatangani perjanjian mineral dengan AS. 

“Saya ingin mereka menginginkan perdamaian,” kata Trump.

Zelensky: Rusia Melancarkan Ratusan Serangan

Zelenskyy mengatakan Rusia telah melancarkan “ratusan serangan” terhadap Ukraina minggu lalu.

Sekitar 1.200 bom udara berpemandu, hampir 870 pesawat nirawak serang, dan lebih dari 80 rudal berbagai jenis telah digunakan.

Pasukan Rusia Berhasil Menyelinap Melalui Pipa Gas di Kursk

Pasukan khusus Rusia dikabarkan menyelinap melalui jaringan pipa gas yang tidak digunakan lagi untuk menyerang unit Ukraina yang menguasai wilayah di wilayah Kursk, Rusia.

Staf umum militer Ukraina mengonfirmasi pada Sabtu (8/3/2025) malam bahwa kelompok sabotase dan penyerang Rusia menggunakan jaringan pipa tersebut dalam upaya untuk mendapatkan pijakan di luar Sudzha. 

“Pasukan Ukraina diserang dengan roket dan artileri setelah terdeteksi tepat waktu… Kerugian musuh di Sudzha sangat tinggi,” lapor militer Ukraina.

Saluran Telegram Rusia menunjukkan foto-foto yang mereka katakan adalah pasukan khusus yang mengenakan masker gas dan bergerak di sepanjang apa yang tampak seperti bagian dalam pipa besar.

Video lain menunjukkan apa yang dikatakan sebagai orang Rusia yang diamati dari udara dan diserang.

Rusia Menyelinap dan Rebut Wilayah Kursk

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah merebut empat desa di utara dan barat laut Sudzha yang terdekat sejauh 12 km dari pusatnya.

Klaim tersebut muncul sehari setelah Rusia melaporkan perebutan tiga desa lainnya yaitu Malaya Lukhnya, Cherkaskoye Borishnoye, dan Kositsa, di utara Sudzha.

“Angkatan bersenjata Rusia terus mengalahkan kelompok tentara Ukraina di wilayah-wilayah Kursk,” kata kementerian tersebut.

Sejak invasi Ukraina pada Agustus tahun lalu, pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan selama berhari-hari.

Peta sumber terbuka yang dirilis pada hari Jumat (7/3/2025) menunjukkan pasukan Ukraina di Kursk hampir terkepung setelah kemajuan mendadak Rusia.

Drone Ukraina Hantam Depot Minyak Rusia

Drone Ukraina menargetkan infrastruktur minyak di Rusia selatan dan tengah pada malam hari hingga Minggu dini hari.

Gubernur setempat mengatakan sebuah drone menghantam depot minyak di Cheboksary, sebuah kota Rusia di Sungai Volga sekitar 1.000 km dari perbatasan. 

Rekaman daring menunjukkan apa yang tampak seperti kebakaran di atau dekat salah satu kilang minyak terbesar Rusia, di kota selatan Ryazan.

Shot, saluran berita di Telegram, mengatakan penduduk mendengar ledakan di dekat kilang tersebut.

Gubernur setempat, Pavel Malkov, mengonfirmasi serangan drone Ukraina di daerah tersebut.

Prancis akan Pakai Laba Aset Rusia untuk Mempersenjatai Ukraina

Prancis mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menggunakan laba dari aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai tambahan €195 juta ($212 juta) dalam bentuk senjata untuk Ukraina.

Pengiriman senjata tersebut merupakan pengiriman bantuan militer terbaru yang didanai melalui aset Rusia.

Menteri luar negeri Prancis, Sébastien Lecornu, mengatakan Paris akan mengirim lebih banyak peluru artileri 155 mm dan bom luncur untuk jet tempur Mirage 2000 yang diberikannya kepada Ukraina, seperti diberitakan surat kabar La Tribune Dimanche.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Merangkum Semua Peristiwa