FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina dan kondisi Timur Tengah yang mencekam oleh serangan bom dari Israel ke penduduk sipil Palestina dan Lebanon memicu perburuan aset safe haven.
Harga emas pun mencapai level tertinggi dalam satu minggu seiring dengan. Investor juga tengah menunggu sinyal utama mengenai rencana suku bunga Federal Reserve.
Melansir Reuters, Rabu (20/11/2024) harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$2.628,76 per ons, mencapai level tertinggi sejak 11 November.
Ada pun, harga emas berjangka AS naik 0,6% pada US$2.631 per ons. Pada perdagangan Senin (18/11/2024) kemarin, harga emas melonjak 2%, menandai kenaikan satu hari terbesarnya sejak pertengahan Agustus dan bangkit tajam dari level terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.
“Kami pikir laporan semalam tentang Rusia yang mengubah doktrin nuklirnya menyusul serangan rudal jarak jauh pertama Ukraina di wilayah Rusia telah menyebabkan beberapa aliran safe haven dalam bentuk emas,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
“Kecuali konsolidasi harga lainnya, investor spekulatif tidak memiliki cukup uang di kas mereka agar emas dapat melanjutkan lintasan kenaikannya pada saat ini,” sambungnya.
Menurutnya, daya tarik emas didukung oleh ketegangan geopolitik, risiko ekonomi, dan lingkungan suku bunga rendah.
Beberapa pejabat Fed dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang jalur penurunan suku bunga. Saat ini, para pedagang melihat peluang 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.