Jakarta, Beritasatu.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Para pelakunya semakin sadar akan pentingnya mengikuti pelatihan, terutama dalam mengelola risiko usaha.
Di Rumah BUMN Jakarta, pelaku UMKM yang telah terdaftar dapat mengikuti berbagai pelatihan, salah satunya mengenai pengelolaan risiko bisnis. Materi ini penting agar para pelaku usaha mampu mengantisipasi tantangan dan meminimalisasi potensi kerugian.
Kalyani, pelaku UMKM OSADHA, mengungkapkan kepada Beritasatu.com dirinya rutin mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Jakarta guna memperkaya pengetahuan. Ia pernah mengikuti pelatihan terkait kemasan produk dan pengelolaan keuangan.
“Buat nambah ilmu saja ya. Selama ini kan kita lebih fokus produksi, jadi jarang baca atau belajar hal baru. Lewat pelatihan seperti ini, wawasan jadi terbuka,” ujar Kalyani di Rumah BUMN Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Pelatihan di Rumah BUMN Jakarta diadakan 20 hingga 30 kali setiap bulan, baik secara daring maupun luring, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.
“Yang pernah saya ikuti itu tentang kemasan produk dan keuangan. Hari ini materinya tentang risiko bisnis. Jadi, kita bisa belajar cara menghindari risiko-risiko dalam usaha,” tambahnya.
Fitri dari UMKM Gallery Sufilla Group dengan produk tas anyaman tali jali di Rumah BUMN Jakarta, Selasa, 15 April 2025.. – (Beritasatu.com/Maria Gabrielle)
Manfaat pelatihan juga dirasakan oleh Fitri dari UMKM Gallery Sufilla Group. Menurutnya, pelatihan tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membuka peluang jejaring bisnis.
“Kita harapkan dari pelatihan UMKM ini bisa menambah pengetahuan, memperluas jejaring, baik secara offline maupun online. Banyak edukasi yang kami dapatkan dan itu sangat bermanfaat,” kata Fitri.
Sebagai pelaku usaha, Fitri juga pernah menghadapi risiko nyata dalam bisnis. Ia membagikan pengalamannya saat menerima pesanan besar tanpa meminta uang muka (DP).
“Saya pernah tidak meminta DP untuk pesanan dalam jumlah besar, lalu pembelinya membatalkan. Untungnya, produk saya bukan barang mudah rusak, jadi masih bisa dijual ke tempat lain. Tapi itu jadi pelajaran berharga,” tuturnya.
Kini, Fitri selalu meminta uang muka untuk setiap pesanan dalam jumlah besar sebagai langkah antisipatif terhadap risiko serupa.
Selain pelatihan gratis, Rumah BUMN Jakarta juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung, seperti pendampingan legalitas usaha, pengurusan perizinan, hingga akses pasar melalui kegiatan bazaar.
