Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora Regional 6 Februari 2025

Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Februari 2025

Penjelasan Pemuda Pancasila soal Penolakan Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Beredar surat imbauan Majelis Pimpinan Cabang Ormas
Pemuda Pancasila
(MPC PP)
Blora
terkait penolakan rencana penamaan
jalan Pramoedya Ananta Toer
di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dalam surat tersebut disebutkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menunda atau mengkaji ulang pemberian nama jalan baru dengan nama Pramoedya Ananta Toer tersebut.
Saat dikonfirmasi, Ketua MPC PP Kabupaten Blora, Munaji membenarkan adanya surat yang beredar tersebut.


Dirinya menjelaskan alasan Pemuda Pancasila (PP) membuat surat imbauan dan menolak adanya pemberian nama jalan Pramoedya Ananta Toer di Blora tersebut.
“Karena belum dikaji awalnya, itu juga masih persiapan, terus latar belakang informasi yang didapat dari BIN dan BAIS Mabes TNI bahwa itu ada unsur dugaan keterlibatan C komunis,” ucap Munaji saat dihubungi
Kompas.com
, Kamis (6/2/2025).
Munaji meminta agar penamaan jalan baru harus dikaji terlebih dahulu, ataupun diberikan kepada sosok yang berjasa pada bangsa Indonesia.
“Karena biasanya penamaan jalan ini kaitan dengan pahlawan kemerdekaan atau orang yang berjuang,” terang dia.
Menurutnya, selain Pramoedya Ananta Toer, ada banyak pahlawan asal Blora yang layak diabadikan sebagai nama jalan.
“Kan ada orang yang berjasa untuk Blora seperti bapak wartawan Tirto Adi Surjo kan asli Blora, karena beliau ini benar-benar pejuang wartawan, kan bisa saja dijadikan jalan Tirto, atau jalan Samin Surosentiko,” jelas dia.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan keberadaan ormas merupakan bagian dari kontrol sosial di masyarakat.
“Sifat kita hanya mengingatkan, hanya sebagai kontrol sosial. Makanya imbauan kita untuk dikaji ulang,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.