Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penipuan Perusahaan Besar Jepang Disorot Media, Termasuk yang Ada di Indonesia – Halaman all

Penipuan Perusahaan Besar Jepang Disorot Media, Termasuk yang Ada di Indonesia – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kasus penipuan yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar Jepang kembali menjadi sorotan.

Media Jepang Gendai Business melaporkan bahwa beberapa perusahaan ternama, termasuk Daihatsu Motor, terlibat dalam skandal manipulasi uji sertifikasi.

Kasus ini berdampak luas, tidak hanya di Jepang tetapi juga di negara-negara tempat perusahaan tersebut beroperasi, termasuk Indonesia.

Kasus penipuan Daihatsu Motor terungkap setelah laporan dari seorang whistleblower yang mengungkap manipulasi dalam uji sertifikasi kendaraan. 

Penyelidikan lebih lanjut menemukan 174 kasus pelanggaran dalam 25 kategori uji coba yang melibatkan 64 model kendaraan.

Dampaknya, Daihatsu menangguhkan pengiriman semua model kendaraan yang dijual di Jepang maupun luar negeri, serta menghentikan sementara iklan televisi.

Kasus ini menyeret perusahaan induknya, Toyota Motor Corporation, serta perusahaan lain seperti Mazda dan Subaru yang menggunakan kendaraan produksi Daihatsu.

Media Jepang juga melaporkan bahwa kendaraan yang terdampak diproduksi di beberapa negara Asia, termasuk Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Dugaan Penipuan Sejak 1989

Laporan lebih lanjut mengungkap bahwa praktik manipulasi data ini telah berlangsung sejak 1989.

Salah satu metode yang digunakan adalah meningkatkan performa mesin selama pengujian, yang tidak mencerminkan kondisi produksi massal sebenarnya.

Kasus ini mencerminkan kelemahan dalam sistem manajemen perusahaan, di mana keputusan dari pimpinan diterapkan tanpa adanya perlawanan dari pihak internal.

Tidak hanya industri otomotif, skandal penipuan juga terjadi di sektor lain.

Pada awal 2024, Kobayashi Pharmaceutical menghadapi krisis akibat suplemen berbahan dasar ragi merah yang menyebabkan kematian akibat kerusakan ginjal.

Investigasi mengungkap bahwa lingkungan produksi yang tidak higienis menjadi penyebab utama pencemaran produk tersebut.

Pada Juli 2024, skandal lain mencuat ketika sebuah kereta barang milik JR Freight tergelincir.

Penyelidikan mengungkap adanya pemalsuan data dalam pemasangan as roda dan roda.

Sebanyak 564 gerbong barang diketahui mengalami manipulasi serupa, menandakan adanya penipuan sistematis di perusahaan tersebut.

Budaya Bisnis yang Bermasalah

Para analis menilai bahwa budaya bisnis Jepang, yang sangat hierarkis dan minim transparansi, menjadi faktor utama di balik berbagai skandal ini.

Dalam banyak kasus, keputusan diambil tanpa adanya diskusi terbuka atau keberanian dari bawahan untuk menentang kebijakan yang keliru.

Akibatnya, praktik-praktik penipuan terus berlanjut tanpa pengawasan yang memadai.

Kasus terbaru ini menunjukkan perlunya reformasi dalam sistem manajemen dan budaya korporasi di Jepang.

Jika tidak ada perubahan signifikan, bukan tidak mungkin skandal serupa akan terus terjadi di masa depan.

 
 

Merangkum Semua Peristiwa