Jakarta, Beritasatu.com – Pengusaha ritel di Indonesia memberikan respons terhadap fenomena maraknya pabrik asal China yang mengeklaim sebagai produsen asli produk-produk branded Amerika Serikat (AS) yang selama ini dikenal mewah. Produk-produk tersebut bahkan terang-terangan membeberkan harga aslinya dan dijual langsung kepada konsumen.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menilai produk-produk buatan pabrik China yang mengeklaim sebagai barang branded tersebut tidak dapat dijual langsung ke konsumen di Indonesia tanpa melalui mekanisme impor yang resmi.
“Tidak mungkin barang dari luar negeri bisa dijual langsung di Indonesia. Pasti ada supplier yang ditunjuk, dan supplier tersebut akan bekerja sama dengan asosiasi untuk menjual produk-produk ini. Jadi, sudah ada mekanismenya,” ungkap Budihardjo, saat ditemui di Hotel Mulia, Rabu (23/4/2025).
Selain itu, Budihardjo menjelaskan produk-produk branded tersebut pasti memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang diatur secara resmi.
“Kalaupun ada beberapa brand ternama asal AS yang memproduksi barangnya di China, itu tetap tidak bisa dikatakan original,” jelasnya.
“Mungkin pabrik di China itu memang ada, tetapi merek yang dijual tidak sah. Yang dibeli oleh konsumen itu adalah mereknya, dan jika merek itu terkenal dan mahal, pasti tidak akan dijual murah, kecuali itu produk palsu. Jika palsu, kita tidak akan menjualnya,” tambah Budihardjo.
Budihardjo menegaskan produk-produk branded asal luar negeri yang masuk ke Indonesia pasti telah melalui mekanisme impor resmi yang sesuai dengan aturan.
“Barang asli dan mahal karena kita harus membayar HAKI-nya. Tidak mungkin brand terkenal yang bernilai ratusan juta menjual produk murah, itu tidak mungkin. Kecuali pabrik itu langsung memproduksi dengan mereknya sendiri. Kalau KW, tidak boleh, dan kita tidak akan menjual produk KW di Hippindo,” tegasnya.
