Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pengurus Partai Perindo Banten mundur serentak. Ada apa?  

Pengurus Partai Perindo Banten mundur serentak. Ada apa?  

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Pengurus Partai Perindo Banten mundur serentak. Ada apa?  
Dalam Negeri   
Editor: Sigit Kurniawan   
Rabu, 15 Januari 2025 – 23:05 WIB

Elshinta.com – Pengurus Partai Perindo Banten beserta enam daerah lainnya mengundurkan diri secara serentak. Pengunduran diri dilakukan pada Rabu, 15 Januari 2025, di Kota Serang.

Salah satu alasan pengunduran diri pengurus Perindo, agar ada regenerasi kepengurusan partai politik besutan Harry Tanoe tersebut.

“Semuanya ada waktunya, ada waktu datang dan ada waktu berpisah. Selama ini kita sudah lebih dari satu dekade di partai Perindo, ada suka duka, semua pengalaman itu kita nikmati. Semua harus ada estafet di partai, kami yang sudah lama di partai tidak melihat kegagalan di partai, ini jadi pelajaran kita semua,” ujar mantan Ketua Dewan Pembina Perindo Banten, Yandra Doni, Rabu, (15/1).

Pihaknya mengaku, Perindo memiliki 38 kader berdasarkan KTA. Para pengurus mengundurkan diri dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Gagalnya lolos ke parlementary threshold juga menjadi penyebab mereka mengundurkan diri sebagai pengurus.

“Secara ilmiah kita ingin menyampaikan tiga kali Perindo ikut pemilu, tiga kali tidak berhasil dan trendnya turun menerus. Mungkin kita yang salah, jadi kita mundur, selain regenerasi itu,” terangnya.

Setelah mengundurkan diri secara serentak, surat pengunduran diri akan diserahkan ke DPP Perindo sebagai bentuk pemberitahuan ke pemilik MNC Group tersebut.

“Setelah ini kita serahkan ke DPP, ini kesadaran kira dan nanti setelah ini kita sampaikan, ini semua dengan hati yang baik,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Mamo Erfanto. 

Perlu diketahui bahwa pengurus DPW Perindo Banten beserta DPD Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandeglang, secara serentak mengundurkan diri dari kepengurusan.

Sumber : Radio Elshinta