Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban Surabaya 24 Februari 2025

Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Februari 2025

Pengurus HIPPA Bantah Terlibat Penyalahgunaan BBM Bersubsidi oleh Purnawirawan di Tuban
Tim Redaksi
TUBAN, KOMPAS.com
– Beberapa pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di
Kecamatan Plumpang
, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, membantah terlibat dalam kasus dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pernyataan ini muncul setelah pihak kepolisian menghentikan penyidikan terhadap oknum purnawirawan polisi yang diduga menyalahgunakan
BBM bersubsidi
.
Ketua HIPPA Sumber Makmur, Sutoko, menyatakan bahwa selama ini mesin pompa air untuk lahan pertanian telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo.
Dengan perubahan ini, kebutuhan BBM untuk mesin pompa air menjadi sangat sedikit dibandingkan saat masih menggunakan mesin genset.
“Sejak pakai panel listrik itu kebutuhannya BBM sedikit sekali hanya untuk mesin kecil saja, tidak seperti dulu,” ungkap Sutoko saat diwawancarai pada Senin (24/2/2025).
Untuk memenuhi kebutuhan BBM mesin kecil pompa tersebut, HIPPA memilih untuk membeli dari tetangga yang menjual BBM eceran.
Sementara itu, Ketua HIPPA Subur Makmur, Mashadi, juga mempertanyakan identitas pemilik 1,5 ton BBM solar bersubsidi yang bermasalah tersebut.
Menurutnya, tidak ada anggota HIPPA di Kecamatan Plumpang yang bernama Mujiono, seperti yang disebutkan dalam pemberitaan.
“Saya juga kaget, siapa orangnya itu dan dari kelompok HIPPA mana, kok mengatasnamakan HIPPA di Kecamatan Plumpang,” kata Mashadi saat ditemui pada Sabtu (22/2/2025).
Mashadi menambahkan bahwa para petani HIPPA di Kecamatan Plumpang biasanya membutuhkan BBM dalam jumlah besar menjelang masa tanam sekitar bulan Mei dan September.
“Kalau Bulan Januari kemarin itu sudah masa panen dan musim penghujan. Jadi, tidak ada pembelian,” ujarnya.
Saat ini, banyak HIPPA yang telah beralih menggunakan panel listrik atau dinamo sebagai penggerak pompa air sehingga kebutuhan BBM solar untuk mesin pompa air berkurang drastis.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Plumpang, Kunadi, menyatakan bahwa selama ini permohonan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi banyak datang dari para petani, dan tidak ada yang atas nama HIPPA.
“Kami mencatat ada sebanyak 116 berkas permohonan rekomendasi dari petani sejak pemberlakuan barcode bagi pembeli BBM bersubsidi,” kata Kunadi kepada Kompas.com pada Senin (24/2/2025).
Dari jumlah tersebut, 90 berkas permohonan telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban.
Menurut Kunadi, para petani yang mengajukan permohonan harus melengkapi formulir dengan sejumlah persyaratan, seperti data luas lahan, fotokopi KTP, foto jenis dan kapasitas mesin pompa, lokasi SPBU yang dituju, serta surat pengantar dari kepala desa.
“Kalau ada petani yang menggunakan kuotanya untuk kepentingan lain, kami kurang tahu ya, sudah di luar kapasitas kami mestinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Tuban telah menghentikan penyidikan perkara dugaan
penyalahgunaan BBM
solar bersubsidi milik oknum purnawirawan polisi bernama Mujiono.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa perkara tersebut tidak memenuhi unsur pidana karena 1,5 ton BBM bersubsidi yang sempat ditahan itu dipergunakan untuk HIPPA di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa